Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGARUH TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR, DAN


PENINGKATAN SEMANGAT MOTIVASI BELAJAR SISWA
DALAM BELAJAR

(Dr. Nasriah, M.Pd /


Elya Siska Anggraini,
S.Sn, M.A)

OLEH KELOMPOK 5 :

1)

SITI KHALIJAH SIMANJUNTAK (1173113030)


2) UMMU AINUN (1173113036)
3) H.N. THASA MARBUN (1173113007)
4) THERESYA SIALLAGAN (1173113032)
5) DESRY ENNOHELPY SIMBOLON (1173313016)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PRODI PG-PAUD

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyanyang. Kamai panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Karunia-Nya kepada kami, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini membahas tentang “Pengaruh
Tugas Terhadap Hasil Belajar, dan Peningkatan Semangat Motivasi Belajar Siswa
dalam Belajar”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keterampilan


Mengajar. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Nasriah, M.Pd / Elya
Siska Anggraini, S.Sn, M.A yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam
pembuatan makalah ini serta penulis ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Penulis berharap makalah ini menjadi salah
satu referensi bagi pembaca dan dapat bermanfaat bagi pembaca.

Kritik dan Saran sangat penulis harapkan agar makalah ini dapat menjadi lebih
baik lagi. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih pada pembaca atas perhatiannya.

Medan, 23 Februari 2020

Penulis : Kelompok
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................

A.LATAR BELAKANG........................................................................................

B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................

C. TUJUAN.............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................

A. Hasil Belajar............................................................................................
1. Tugas ................................................................................................
2. Tujuan Pemberian Tugas...................................................................
3. Syarat-Syarat Pemberian Tugas.......................................................
4. Pengaruh Pemberian Tugas Terstruktur Terhadap Hasil Belajar Siswa
B. Motivasi Belajar .....................................................................................
1. Pengertian Motivasi Belajar .........................................................
2. Peran dan Fungsi Motivasi Belajar ...............................................
3. Ciri-ciri Orang yang Memiliki Motivasi Belajar ..........................
4. Cara-cara Menumbuhkan Motivasi Belajar...................................
5. Fungsi Motivasi ............................................................................
6. Meningkatkan semangat motivasi siswa dalam belajar.................
BAB III PENUTUP.............................................................................................

A. KESIMPULAN..................................................................................................

B. SARAN...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan adalah suatu bentuk investasi jangka panjang yang penting bagi
seorang manusia. Pendidikan yang berhasil akan menciptakan manusia yang
pantas dan berkelayakan di masyarakat serta tidak menyusahkan orang lain. Guru
dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan
dan pengalaman bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan peserta didik
dalam proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran peserta didik tentunya adanya beberapa hal
yang mempengaruhi seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik
dengan guru, kemampuan verbal, rasa aman dan keterampilan guru dalam
berkomunikasi atau berinteraksi dengan siswa menjadi faktor penting guru dalam
proses pembelajaran. Dimana dalam proses belajar pada manusia dapat
dirumuskan sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan
berbekas. Sehingga guru mendai penting dalam proses pembelajaran peserta didik
dalam berupaya mewujudkan perubahan sikap dan tingkah laku.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa defenisi dari hasil belajar?
2. Apa tujuan Pemberian Tugas?
3. Apa pengertian dari motivasi belajar?
4. Apa pengaruh tugas terhadap hasil belajar siswa?
5. Bagaimana peningkatan semangat motivasi belajar siswa?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui defenisi dari hasil belajar
2. Untuk mengetahui tujuan Pemberian Tugas
3. Memahami pengertian dari motivasi belajar
4. Mengetahui dan memahami pengaruh tugas terhadap hasil belajar siswa
5. Mengetahui peningkatan semangat motivasi belajar siswa
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hasil Belajar

1. Tugas
Pengertian Tugas Kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu kegiatan
dimana kegiatan tersebut digunakan oleh pendidik untuk menyediakan suatu
tugas-tugas dalam kegiatan belajar para peserta didiknya. Hal ini menandakan
bahwa pendidik tidak saja menyampaikan isi pelajaran, tapi juga memberikan
tugas kepada peserta didik dengan sebaik baiknya, dimana pendidik memiliki
pengetahuan dan keterampilan menggunakan tugas tersebut.

2. Tujuan Pemberian Tugas

Salah satu tujuan pemberian tugas adalah mempermudah atau mempercepat


siswa dalam menerima pemahaman mengenai pelajaran yang diajarkan oleh guru,
sedangkan fungsi tugas terstruktur bagi siswa yaitu siswa dapat lebih yakin
tentang apa yang dipelajari dari guru. Tugas terstruktur juga akan memperdalam,
memperkaya atau memperluas wawasan tentang apa yang dipelajari siswa,
sedangakan untuk fungsi tugas terstruktur bagi guru yaitu untuk mengetahui
strategi pemberian tugas atau pola pemberian tugas secara efektif dalam
pembelajaran.

3. Syarat-Syarat Pemberian Tugas

Menurut Moejiono dan Dimyati (1993:69) mengungkapkan penerapan


metode pemberian tugas akan memberikan hasil optimal, jika pada saat guru
memberikan tugas memperhatikan berbagai syarat atau prinsip pemberian tugas.
Syarat-syarat pemberian tugas berikut ini masih bersifat umum, sehingga guru
hendaknya dapat lebih mengoperasionalkan sendiri. Adapun syarat-syarat
tersebut antara lain :

1. Kejelasan dan ketegasan tugas


Ketidakjelasan pemberian tugas akan mempengaruhi kejelasan tentang
maksud dari tugas tersebut yang mengakibatkan banyaknya waktu yang terbuang
percuma dikarenakan siswa tidak mengerti tentang apa yang harus dikerjakan.
Pemberian tugas dapat lebih jelas dan tegas, jika tugas diberikan secara tertulis
atau melalui lembar kerja. Tugas yang diberikan harus jelas tentang apa yang
dikerjakan, siapa yang mengerjakan, dan kapan tugas tersebut harus diselesaikan
dan dikumpulkan. Selain itu ketegasaan juga sangat dibutuhkan untuk mengetahui
apa yang harus dikerjakan dan diperlukan petunjuk yang dapat membimbing dan
mengarahkan siswa dalam melaksanakan tugas. Bahasa yang digunakan
hendaknya sederhana dan mudah dimengerti siswa untuk memudahkan
pembahasan.

2. Penjelasan mengenai kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi.

Sebelum tugas diberikan kepada siswa, guru harus mengidentifikasi


kesulitan-kesulitan apa yang mungkin terjadi pada suatu pelajaran tersebut yang
mungkin belum pernah dibahas atau dibicarakan. Guru dianjurkan memberikan
penjelasan mengenai kesulitan-kesulitan yang kemungkinan terjadi yang dihadapi
siswa sebelum mereka mengerjakan tugas tersebut. Guru diharapakan bisa
memberikan saran-saran atau penjelasan tentang cara mengatasi kesulitan
tersebut, sehingga siswa merasa tidak terbebani dan frustasi tentang tugas bidang
studi tersebut. Penjelasan yang meringankan kesulitan-kesulitan dan saran tentang
cara belajar yang baik, akan mempermudah proses penyelesain tugas.

3. Diskusi tugas antara guru dan siswa

Diskusi sangat diperlukan antara guru dan siswa untuk mengurangi


perasaan bahwa tugas sebagi hal yang bisa membebani siswa atau hal yang
dipaksakan oleh guru, dengan diduskusikan terlebih dahulu siswa dilibatkan
mengenai tugas yang akan diberikan tentang tugas yang akan ditentukan. Diskusi
tugas juga dimaksud untuk mengembangkan tugas lebih lanjut.

4. Kesesuaian tugas dengan kemampuan dan minat siswa


Perbedaan kemampuan siswa secara individu akan mempengaruhi kegiatan
belajar mengajar yang dimana akan mempengaruhi dari hasil belajar siswa.
Kemampuan yang dimiliki setiap individu juga harus diperhatikan dalam
penerapan pemberian tugas kepada siswa. Sebaiknya pendidik harus lebih dulu
memikirkan tugas-tugas yang akan diberikan siswa sesuai kemampuan tiap
individu masing-masing. Penyesuaian tingkat kesulitan dalam pemberian tugas
terhadap kemampuan dan minat siswa, akan dapat meningkatkan motivasi yang
akan mendorong dilaksanakan tugas dengan rasa senang pada diri siswa.

Penyesuaian tugas terhadap kemapuan siswa adalah menyesuaikan waktu


penyelesaian tugas tersebut. Siswa yang memeiliki kemapuan individu di atas
rata-rata akan lebih cepat meneyelesaikan tugas tersebut dibandingakan siswa
yang memeiliki kemampuan individu di bawah rata-rata. Untuk itu guru harus
sudah memikirkan alternative atau jalan pemecahan masalah.
4. Pengaruh Pemberian Tugas Terstruktur Terhadap Hasil Belajar
Siswa
Dalam meningkatkan dan mengembangkan suatu kegiatan belajar mengajar
khususnya mata pelajaran pengukuran teknik untuk lebih optimal perlu dilakukan
dengan berbagai cara pengembangan atau metode yang dilakukan. Salah satu
pengembangan untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar agar hasil belajar
siswa dapat meningkat lebih baik dilakukan menggunakan pembelajaran dengan
pola pemberian tugas. Dalam hal ini tugas diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa, selain itu siswa tidak cepat merasa bosan jika pembelajaran yang
digunakan menggunakan tugas dibandingkan menggunakan pembelajaran yang
konvensional. Hal tersebut diperoleh dari hasil observasi di sekolah dan
wawancara langsung terhadap siswa. Pemberian tugas sangat dibutuhkan dalam
kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Tugas yang
nantinya akan diberikan merupakan tugas yang diberikan secara terstruktur.
Dalam pemberian tugas terstruktur, tugas tidak hanya diberikan diluar jam
pelajaran melainkan dapat juga diberikan disekolah. Oleh karena itu tugas sangat
banyak macamnya tergantung pada tujuan yang akan dicapai seperti tugas lisan
atau tertulis. Untuk setiap level pemberian tugas secara terstruktur, kelemahan-
kelemahan atau hambatan-hambatan dapat diatasi secara bertahap, misalkan untuk
setiap pemberian tugas terstruktur sebelum diberikan tugas tersebut kepada siswa
terlebih dahulu.diberikan materi ajar yang bersangkutan dengan tugas yang akan
diberikan atau yang mendukungnya. Kemudian untuk tugas berikutnya siswa
sudah diberikan pengarahan materi apa yang akan disampaikan untuk esok hari
sehingga siswa sudah mempersiapkan materi atau sumber bahan ajar berikutnya
untuk memudahkan pemahaman bagi siswa nantinya dalam mengerjakan tugas
yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
B. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang turut menentukan
keefektifan dalam pembelajaran. Seorang peserta didik akan belajar dengan baik
apabila ada faktor pendorongnya yaitu motivasi belajar. Peserta didik akan belajar
dengan sungguh-sungguh jika memiliki motivasi belajar yang tinggi.
Menurut Hamzah B. Uno (2011: 23) “motivasi belajar adalah dorongan
internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan tingkah
laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur-unsur yang
mendukung. Indikator-indikator tersebut, antara lain: adanya hasrat dan keinginan
berhasil, dorongan dan kebutuhan dalam belajar, harapan dan cita-cita masa
depan, penghargaan dalam belajar, dan lingkungan belajar yang kondusif.”
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar
adalah seluruh daya penggerak psikis yang ada dalam diri individu siswa yang
dapat memberikan dorongan untuk belajar demi mencapai tujuan dari belajar
tersebut.
2. Peran dan Fungsi Motivasi Belajar
Menurut Hamzah B. Uno (2011: 27-29), peran penting motivasi belajar dan
pembelajaran, antara lain:
1) Peran motivasi belajar dalam menentukan penguatan belajar. Motivasi
dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang
sedang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang menentukan
pemecahan dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang
pernah dilalui.
2) Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar. Peran motivasi dalam
memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar.
Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu
sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya oleh anak.
3) Motivasi menentukan ketekunan belajar. Seorang anak yang telah
termotivasi untuk belajar sesuatu berusaha mempelajari dengan baik dan
tekun dengan harapan memperoleh hasil yang lebih baik.
3. Ciri-ciri Orang yang Memiliki Motivasi Belajar
Ciri-ciri orang yang memiliki motivasi dalam belajar menurut Sardiman A.
M (2007: 83), yaitu:
1) Tekun menghadapi tugas-tugas dan dapat bekerja terus-menerus
sampai pekerjaannya selesai.
2) Ulet dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan.
3) Memungkinkan memiliki minat terhadap bermacam-macam
masalah.
4) Lebih sering bekerja secara mandiri.
5) Cepat bosan dengan tugas-tugas rutin.
6) Jika sudah yakin dapat mempertahankan pendapatnya.
7) Tidak akan melepaskan sesuatu yang telah diyakini.
8) Sering mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa besarnya motivasi
belajar yang ada pada diri seseorang akan tercermin pada tingkah lakunya yaitu:
1) Tekun mengerjakan tugas;
2) Ulet menghadapi kesulitan;
3) Lebih sering bekerja mandiri;
4) Memungkinkan minat terhadap macam-macam masalah;
5) Cepat bosan dengan tugas-tugas rutin;
6) Jika sudah yakin dapat mempertahankan pendapatnya;
7) Tidak melepas sesuatu yang diyakini;
4. Cara-cara Menumbuhkan Motivasi Belajar
Menurut Sardiman A. M (2007: 92-95), ada beberapa cara untuk
menumbuhkan motivasi belajar siswa, antara lain:
1) Hadiah
Cara ini dapat dilakukan oleh guru dalam batas-batas tertentu misalnya pemberian
hadiah kepada siswa yang mendapat atau menunjukan hasil belajar yang baik.
Hadiah dapat dikatakan sebagai motivasi tetapi tidak selalu demikian, karena
hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang
tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut, sehingga hadiah
tidak selalu bisa menimbulkan motivasi.
2) Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi jika mengalami kemajuan/


peningkatan, akan mendorong siswa untuk terus belajar dan lebih giat lagi.
Semakin mengetahui bahwa hasil belajar selalu mengalami kemajuan, maka aka
nada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya
selalu meningkat.

3) Pujian
Pemberian pujian kepada murid atas hal-hal yang telah dilakukan dengan berhasil
besar manfaatnya sebagai pendorong belajar, dengan pemberian pujian akan
menimbulkan rasa senang dan puas.

4) Minat
Motivasi erat hubungannya dengan minat. Motivasi muncul karena ada
kebutuhan, begitu juga dengan minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan
alat motivasi yang pokok
5. Fungsi Motivasi
Motivasi mempunyai fungsi yang penting dalam belajar, karena motivasi
akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan siswa. Sardiman
(1996:84) mengemukakan ada tiga fungsi motivasi, yaitu:
a) Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b) Menuntun arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai,
dengan demikian motivasi dapat memberi arah, dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut
6. Meningkatkan semangat motivasi siswa dalam belajar

1. Gunakan metode dan kegiatan yang beragam

Melakukan hal yang sama secara terus menerus bisa menimbulkan


kebosanan dan menurunkan semangat belajar. Siswa yang bosan cenderung akan
mengganggu proses belajar. Variasi akan membuat siswa tetap konsentrasi dan
termotivasi. Sesekali mencoba sesuatu yang berbeda dengan menggunakan
metode belajar yang bervariasi di dalam kelas. Cobalah untuk membuat
pembagian peran, debat, transfer pengetahuan secara singkat, diskusi, simulasi,
studi kasus, presentasi dengan audio-visual dan kerja kelompok kecil

2. Jadikan siswa peserta aktif

Pada usia muda sebaiknya diisi dengan melakukan kegiatan, berkreasi,


menulis, berpetualang, mendesain, menciptakan sesuatu dan menyelesaikan suatu
masalah. Jangan jadikan siswa peserta pasif di kelas karena dapat menurunkan
minat dan mengurangi rasa keingintahuannya. Gunakanlah metode belajar yang
aktif dengan memberikan siswa tugas berupa simulasi penyelesaian suatu masalah
untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar. Jangan berikan jawaban apabila
tugas tersebut dirasa sanggup dilakukan oleh siswa

3. Buatlah tugas yang menantang namun realistis dan sesuai

Buatlah proses belajar yang cocok dengan siswa dan sesuai minat mereka
sehingga menarik karena mereka dapat melihat tujuan dari belajar. Buatlah tugas
yang menantang namun realistis. Realistis dalam pengertian bahwa standar tugas
cukup berbobot untuk memotivasi siswa dalam menyelesaikan tugas sebaik
mungkin, namun tidak terlalu sulit agar jangan banyak siswa yang gagal dan
berakibat turunnya semangat untuk belajar.

4. Ciptakan suasana kelas yang kondusif

Kelas yang aman, tidak mendikte dan cenderung mendukung siswa untuk
berusaha dan belajar sesuai minatnya akan menumbuhkan motivasi untuk belajar.
Apabila siswa belajar di suatu kelas yang menghargai dan menghormati mereka
dan tidak hanya memandang kemampuan akademis mereka maka mereka
cenderung terdorong untuk terus mengikuti proses belajar.

5. Antusias dalam mengajar

Antusiasme seorang guru dalam mengajar merupakan faktor yang penting


untuk menumbuhkan motivasi dalam diri siswa. Bila Anda terlihat bosan dan
kurang antusias maka para siswa akan menunjukkan hal serupa. Upayakan untuk
selalu tampil baik, percaya diri dan antusias di depan kelas.

6. Tentukan standar yang tinggi (namun realisitis) bagi seluruh siswa

Standar yang diharapkan oleh para guru terhadap siswanya memiliki


dampak yang signifikan terhadap performa dan kepercayaan diri mereka. Bila
Anda mengharapkan seluruh siswa untuk termotivasi, giat belajar dan memiliki
minat yang tinggi, mereka cenderung akan bertindak mengikuti kehendak Anda.
Anda harus yakin bahwa Anda mampu memberikan motivasi tinggi pada siswa.
Pada awal tahun ajaran baru Anda harus menggunakan kesempatan agar seluruh
siswa memiliki motivasi yang tinggi.

7. Pemberian penghargaan untuk memotivasi

Pemberian penghargaan seperti nilai, hadiah dsb, mungkin efektif bagi


sebagian siswa (biasanya bagi anak kecil) namun metode ini harus digunakan
secara hati-hati karena berpotensi menciptakan kompetisi. Namun demikian,
penggunaan metode ini dapat melahirkan motivasi internal.
8. Ciptakan aktifitas yang melibatkan seluruh siswa dalam kelas

Buatlah aktifitas yang melibatkan siswa dengan kawan-kawan mereka


dalam satu kelas. Hal ini akan membagi pengetahuan, gagasan dan penyelesaian
tugas-tugas individu siswa dengan seluruh siswa di kelas tersebut.

9. Hindari penggunaan ancaman

Jangan mengancam siswa Anda dengan kekerasan, hukuman ataupun nilai


rendah. Bagi sebagian siswa ancaman untuk memberi nilai rendah mungkin
efektif, namun hal tersebut bisa memicu mereka mengambil jalan pintas
(mencontek).

10. Hindarilah komentar buruk

Gunakanlah komentar yang positif dan perilaku yang baik. Banyak siswa
yang percaya diri akan performa dan kemampuan mereka. Jangan membuat
pernyataan yang negatif kepada para siswa di kelas Anda berkaitan dengan prilaku
dan kemampuan mereka. Anda harus selektif dalam menggunakan kata-kata dan
berbicara dalam kelas. Apabila tidak hati-hati, kepercayaan diri siswa Anda akan
mudah jatuh.

11. Kenali minat siswa-siswa Anda

Para siswa mungkin berada dalam satu kelas, namun mereka memiliki
kepribadian yang berbeda-beda. Pahamilah siswa Anda, bagaimana tanggapan
mereka terhadap materi dan apa minat,cita-cita, harapan dan kekhawatiran
mereka. Pergunakanlah berbagai contoh dalam pembelajaran Anda yang ada
kaitannya dengan minat mereka untuk membuat mereka tetap termotivasi dalam
belajar.

12. Peduli dengan siswa-siswa Anda


Para siswa akan menunjukkan minat dan motivasi pada para guru yang
memiliki perhatian. Perlihatkan bahwa Anda memandang para siswa sebagai
layaknya manusia normal dan perhatikan bahwa mereka mendapatkan proses
pembelajaran dan bukan hanya sekedar nilai karena hal tersebut tercermin pada
kemampuan Anda sebagai seorang guru. Cobalah membangun hubungan yang
positif dengan para siswa dan coba kenali mereka sebagaimana Anda
memperkrnalkan diri Anda pada mereka. Sebagai contoh, ceritakanlah kisah anda
ketika anda masih menjadi siswa.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam


belajar. Oleh karena itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa. Untuk
memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan
motivasi belajar siswa. karena dengan guru kratif menjadikan siswa tergugah
dalam pembelajaran yang akan dialami siswa atau siswa yang sedang mengikuti
proses pembelajaran.

B. SARAN

Setelah membaca makalah ini pembaca diharapkan memiliki pengetahuan


tentang “keterampilan mengajar” dengan baik, semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan menjadi salah satu bahan rujukan dan literatur bagi calon pendidik
anak usia dini. Makalah ini jauh dari kata sempurna, masih banyak terdapat
kekurangan dan kekhilafan baik bahasa maupun tulisan yang kurang tepat. Penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun sehingga dapat memberikan
sumbangan dalam perbaikan di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati, Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Bumi Aksara.

Suprihatin Siti. 2015. Upaya guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
Jurnal Promosi. Vol.3.73-82
Saputra, Setiawan, dkk. 2012. Pengaruh emberian Tugas Terstektur Terhadap
Hasil Belajar Siswa. Jurnal Skripsi.
Suryabrata, Sumadi. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai