Anda di halaman 1dari 38

GANGGUAN FUNGSI JANTUNG,

PENYAKIT DAN PARAMETER


PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Dr. Dra. Ellis Susanti, M.M., M.Pd., M.Si., Apt


DEFINISI
• Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan
dalam sistem peredaran darah, terletak di rongga dada agak
sebelah kiri.

• Jantung dibagi menjadi empat ruas: atrium atas kanan dan


kiri; dan ventrikel bawah kanan dan kiri

• Penyakit jantung ialah suatu keadaan dimana jantung tidak


bisa bertugas dengan baik. Seperti kita ketahui bahwa tugas
dari jantung adalah memompa darah dalam tubuh,
sehingga jantung merupakan organ yang sangat vital bagi
tubuh manusia

• Jantung yang berdetak secara kontinu dalam memompa


darah mampu mengalirkan lebih dari 14.000 liter per hari.
CARA KERJA JANTUNG
• Peredaran darah besar
merupakan peredaran
darah yang mengalir dari
biliki kiri jantung menuju ke
seluruh tubuh, kecuali paru
dan kembali ke jantung
masuk serambi kanan.
• Peredaran darah kecil
merupakan darah yang
mengalir dari bilik kanan
jantung menuju paru-paru
dan kembali ke jantung
melalui serambi kiri.
FUNGSI JANTUNG
1. Memompa darah melalui pembuluh darah.
2. Memompa darah ke paru paru untuk menaruh
oksigen.
3. Menerima darah dari seluruh tubuh.
4. Menerima darah beroksigen dari paru paru.
5. Mencegah bercampurnya darah yang kurang
oksigen dengan darah yang kaya oksigen.
6. Membantu membuang limbah sisa metabolisme.
7. Membantu mengukur jumlah darah yang di pompa
dengan menghitung jumlah denyut jantung
permenit.
PENYAKIT PADA
GANGGUAN FUNGSI
JANTUNG
INDIKATOR GANGGUAN
FUNGSI JANTUNG
 Kadar Enzim – Enzim Dalam Serum Yang Tinggi, Terjadi Akibat
Bocornya Membran Basalis Sel – Sel Otot Jantung, Sehingga
Enzim Masuk Ke Dalam Darah / Serum.
 Sel Jantung Yang Mengalami Nekrosis / Selnya Mati , Sehingga
Sel Jantung Mengalami Destruksi / Kerusakan . Membran Sel
Robek/ Mengalami Kebocoran Sehingga Semua Enzim Yang
Bekerja Pada Jantung Merembes Ke Dalam Darah
 Konsentrasi enzim-enzim yang bekerja pada jantung
(Konsentrasi Enzim – Enzim (Creatin Kinase / Ck, Laktat
Dehidrogenase / Ld ), Mioglobin Dan Troponin Dalam Serum
Tinggi.
 MIOGLOBIN (Protein Yang Berfungsi Menyimpan Dan
Memindahkan Oksi Gen Dari Hemoglobin Dalam Sirkulasi Ke
Enzim – Enzim Respirasi/ Menyim Pan Oksigen). Protein Ini
(Mioglobin) Jika Terjadi Cidera Jantung, Akan Berdifusi Keluar
Sebelum Munculnya Enzim Ck Dalam Serum
Penyebab
1. Faktor Penyebab 2. Faktor Predisposisi
 Berkurangnya suplai O2 ke miokard
 Yang tidak dapat diubah :
• Faktor Pembuluh darah
Aterosklerosis, spasme, arteritis  Umur > 40 th
• Faktor sirkulasi  ♂ ↑ & ♀ ↑setelah
Hipotensi, stenosis aorta, menopause,
insufisiensi  ras kulit hitam ↑
• Faktor Darah
Anemia, hipoksemia
 Yang dapat diubah :
 Curah Jantung ↑  Mayor  hipertensi, obesitas,
• Aktifitas yang berlebih , Diabetes, merokok
emosi,hipertiroid  Minor  stress psikologis,
 Kebutuhan O 2 miokard ↑ inaktifas fisik
• kerusakan miokard, hipertropi
miokard, hipertensi.
ISKEMIA
 Iskemia (suatu Keadaan tidak tercukupinya
nutrisi pada miokardium ) dapat terjadi
karena tidak terpenuhinya aliran darah ke
otot jantung, sehingga metabolisme
jantung terganggu. Biasanya bersifat
sementara.

 Iskemia dapat menyebabkan :


 Miokardium kekurangan oksigen
 Terjadi amulasi Co2
 Kekurangan zat gizi

 Dalam hal ini miokardium tidak mati ,


karena darah mengalir pada bagian
tersebut ( arus darah yang mengalir pada
bagian tersebut masih mampu
mempertahankanya untuk hidup) biasanya
bagian yang mengalami iskemia menonjol
keluar.
PENYAKIT JANTUNG KORONER
 Terjadi karena penyumbatan pembuluh
darah coroner yang ada pada jantung, yang
disebankan hiperlipidemia
 Jantung Koroner merupakan penyebab
kematian terbanyak.
 Penyakit jantung Koroner dapat
menyebabkan jantung kekurangan oksigen (
penderita mengalami sesak napas, dan
menyebabkan suply oksigen pada jantung
menurun).
 Jantung mengalami anaerob, menyebabkan
peningkatan enzim laktat hidrogenase
meningkat ( Enzim yang mengkatalis
perubahan piruvat menjadi laktat dalam
suasana aerob).
 Jantung yang anaerob dapat menjadi
nekrosis, berakibat terjadinya infark
miokardium akut.
FAKTOR RESIKO PJK
(Penyakit Jantung Koroner)

• Kurang aktivitas fisik • Diabetes


• Hipertensi • EKG yang abnormal
• Lemak tubuh berlebih • Perokok
• Kolesterol HDL rendah • Stress
• Riwayat Pada Keluarga
• Kolesterol LDL
meningkat • Umur
• Trigliserida • Jenis Kelamin
meningkat….
GEJALA
• Nyeri dada, dan menjalar hingga ke lengan kiri,
leher bahkan menembus ke punggung.
Rasa tertekan (ditimpa beban, sakit, terjepit,
diperas, terbakar) di dada
• Nyeri khas PJK biasanya akan timbul apabila
sedang beraktivitas dan akan berkurang jika
beristirahat.
• Kesulitan bernafas (tercekik atau sesak)
• Timbul keringat dingin
• Rasa mual
Dimana Rasa Nyeri
Dirasakan??
ATHEROSCLEROSIS
 PJK atau penyakit jantung
koroner biasanya terjadi
sebagai akibat dari
aterosklerosis, yaitu suatu
kondisi yang menyebabkan
kolesterol bertumpuk pada
dinding pembuluh darah
arteri (pembuluh darah yang
terletak di jantung yang
menyedikan oksigen untuk
jantung).
 Kolesterol yang bertumpuk
ini disebut plak aterosklerotik
dan dapat menghalangi
aliran darah masuk ke arteri.
Infark Miokardium Akut (IMA)
• Infark Miokardium Akut (IMA) 
nekrosis miokardium yg disebabkan
o/ tdk adekuatnya pasokan darah
akibat sumbatan akut pada arteri
koroner.
• Sumbatan sbg besar disebabkan
oleh ruptur plak ateroma pd arteri
koroner  trombosis,
vasokontriksi, reaksi inflamasi &
mikroembolisasi distal  spasme
arteri koroner, emboli/ vasculitis
• Proses rusaknya jaringan jantung
akibat suplai darah yg tdk adekuat
shg aliran darah koroner berkurang.
Gagal jantung merupakan kondisi kelemahan otot-otot jantung secara
perlahan sehingga jantung tidak mampu memompa darah dan oksigen dalam
jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akibatnya, seseorang akan
merasa lemah, kurang bertenaga, mengalami sesak napas, serta terdapat
penumpukan cairan dalam tubuh
Penyakit Jantung Rematik (PJR) atau dalam bahasa
medisnya Rheumatic Heart Disease (RHD) adalah suatu
kondisi dimana terjadi kerusakan pada katup jantung yang
bisa berupa penyempitan, atau kebocoran, terutama katup
mitral (stenosis katup mitral) sebagai akibat adanya gejala
sisa dari Demam Rematik (DR).
Kardiomiopati atau lemah jantung merupakan penyakit yang
berhubungan dengan otot jantung. Kondisi ini disebabkan oleh
lemahnya kinerja jantung, serta darah yang kurang terpompa dengan
baik sehingga banyak darah yang memenuhi paru.
Tanda dan gejala gagal jantung biasanya terjadi selama usia bayi 2
bulan pertama dengan tanda-tanda dan gejala gagal jantung seperti :
 Mudah lelah dan nafas terasa cepat
 Tidak dapat melakukan aktivitas sebagaimana mestinya
 Sesak napas
 Penumpukan darah dan cairan di paru-paru / infeksi paru yang
berulang
 Sulit menaikan berat badan
 Pembengkakan di pergelangan kaki, perut, dan vena di leher
SERANGAN JANTUNG
 Cidera jantung yang dapat disebabkan oleh
 Trauma Mekanik
 Membran miokardium tetap permeable ,
sehingga tidak terjadi
repolarrisasi lengkap.
 Infeksi
 Miokardium rusak
 Iskemia Daerah Otot setempat
 Ada okulasi pada pembuluh darah koroner.

 Iskemia yang berlangsung lebih dari 30 menit,


dapat menyebabkan kerusakan sel jantung dan
berlanjut dengan nekrosis.
 Bagian jantung yang mengalami nekrosis akan
berhenti kontraksi secara mendadak
 Karena terjadi cidera (miokardium rusak ) maka
enzim CK dilepaskan.
PARAMETER
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Creatine Kinase(CK)
• Creatin kinase atau juga dikenal dengan nama creatin
fosfokinase (CPK) merupakan enzim yang ditemukan
dalam konsentrasi tinggi pada otot jantung dan otot
rangka,dan dalam konsentrasi rendah pada jaringan otak.
• CK adalah suatu molekul dimerik yang terdiri dari
sepasang monomer berbeda yang disebut M (berkaitan
dengan otot) , dan B (berkaitan dengan otak), sehingga
terdapat 3 isoenzim yang dapat terbentuk :
 CK 1 (BB) : Banyak terdapat di otak
 CK 2 (MB) : Banyak terdapat di otot jantung
 CK 3 (MM) : Banyak terdapat di otot skeletal
Creatine Kinase MB (CKMB)
• CKMB adalah isoenzim yang khusus pada jantung yang
merupakan enzim yang khas untuk mengidentifikasi infark
miokard akut. Distribusi CKMB didalam tubuh paling banyak
terdapat di miokardium dan hanya sekitar 20% berada di
skelet.
• CK dan CKMB serum meningkat dalam 4-6 jam setelah MCI
akut mencapai puncaknya dalam 18-24 jam ( >6 kali kadar
normalnya) dan kembali normal dalam 3-4 hari , kecuali jika
terjadi perluasan infark atau reinfark.
Metode Analisis CK
• Metode Enzimatik Kinetik
• Prinsip :
CK mengkatalisir pembentukan ATP dari Creatine Phosphate dan
ADP. ATP dengan adanya Hexokinase memfosforilasikan
Glucose menjadi Glucose-6-Phosphate. Glucose-6-Phosphate
dioksidasikan menjadi Phosphogluconate dan mereduksi NAD+
menjadi NADH. Jalannya reaksi dimonitor dengan peningkatan
absorbance yang diukur pada Panjang gelombang 340 nm.
• Nilai normal CK
Laki-laki : < 160 (IU/L)
Wanita : < 130 (IU/L
• Prosedur kerja
Panjang gelombang : 340 nm
Temperatur : 37oC

Masukkan ke dalam Test


tabung reaksi
Larutan kerja (dihangatkan 1,0 mL
pada 37oC
selama 5 menit)
Serum 25 µL

Campur homogen dan hangatkan pada 37oC selama 5


menit. Baca absorbance test (Abs.test) setiap 60 detik
selama 2 menit terhadap blanko air pada Panjang
gelombang 340 nm.
Metode Analisis CKMB
• Metode : Kinetik Optimasi
• Prinsip :
CK-MB terdiri dari 2 sub unit CK–M dan CK–B, dimana sub unit
CK–M dihambat oleh antibodi spesifik dan hanya aktivitas sub unit
CK-B yang setara dengan setengah aktivitas isoenzim MB yang
diperiksa dengan cara kinetik enzimatik. Creatin phosphat dan ADP
dengan adanaya enzim creatin kinase akan berubah menjadi creatin
dan ATP, dimana ATP ini bersama glukosa oleh enzim heksokinase
diubah menjadi glukosa-6-phosphat dan ADP. Glukosa-6-phosphat
bersama NADP oleh enzim G-6-P-DH akan diubah menjadi
gluconat-6-phosphat dan NADPH. Aktivitas CK-B sebanding
dengan perubahan NADP. Hasil yang terukur kemudian
dikonversikan dengan CKMB.
• Prosedur Kerja :
Panjang gelombang : 490 nm
Temperatur : 37oC

Blanko Standar Sampel

Aquadest 100 uL - -

Standar - 100 uL -

Serum - - 100 uL

Pereaksi 1000 uL 1000 uL 1000 uL

Campur sampai homogen dan inkubasi selama 30 detik, baca


Absorban, standar dan sampel (A1)terhadap blanko pada panjang
gelombang 490 nm. Tepat 2 menit kemudian baca kembali absorban
standar dan sampel (A2).
Jenis, Stabilitas Sampel dan
Nilai Normal
• Sampel : Serum atau plasma heparin
• Stabil selama 48 jam pada suhu kamar (18-30oC). 7
hari pada suhu 2-8oC dan 30 hari bila dalam keadaan
beku.

• Nilai normal CKMB < 24 U/L


Interference
 Hemolisis pada sampel
 Injeksi intra muscular (IM) dapat menyebabkan peningkatan
kadar
 Aktivitas berat dapat menyebabkan peningkatan kadar
 Trauma dan tindakan bedah dapat menyebabkan peningkatan
kadar
 Terjadi peningkatan kadar pada keadaan infark miokard akut,
angina pektoris berat, dan bedah jantung.
LDH ( Laktat DeHidrogenase)

Adalah enzim intraseluler yang terdapat


pada hampir semua sel yang
bermetabolisme, dengan konsentrasi
dijumpai di jantung.
Metode: Lactic Sampel :
Dehydrogenase Spesimen terbaik adalah
Prinsip: serum ( dari darah yang
Lactic dehydrogenase tidak hemolisis). Bila
menjadi laktat disertai terpaksa pakailah plasma
dengan oksidasi NADH heparin.
menjadi NAD. Aktivitas LDH
ditentukan dengan LDH dalam serum stabil
mengukur berkurangnya selama 3 hari pada suhu
absorbance pada panjang kamar (15-30⁰C).
gelombang 340nm Jangan membekukan serum
karena akan merusak
komponen LDH yang
berasal dari hati.
Panjang gelombang : 340 nm
Faktor : 6592
Temperatur : 30°C-37⁰C

 Masukkan kedalam tabung reaksi


Larutan kerja (dihangatkan pada Perhitungan :LDH (IU/L) = ΔAbs
30⁰C/37⁰C selama 5 menit sebanyak Test/menit x Faktor
1,0 mL
 Ditambahkan serum 25 µl
Nilai Normal
 Campur homogen dan diamkan
30⁰C : 115 – 335 IU/L
selama 60 detik tepat.
37⁰C : 190 – 560 IU/L
 Baca Absorbance test pertama (Abs
Test1) dan tepat 60 detik kemudian
bacalah Absorbance Test kedua (Abs
Test2) terhadap blanko air pada
panjang gelombang 340 nm.
Interferens
• Linieritas sampai 1200 IU/L. Bila hasil > 1200
IU/L, encerkan serum 1 : 1 dengan NaCl
0,86% ulangi pemeriksaan dan hasil yang
didapat dikalikan dengan 2.
• Tidak boleh menggunakan serum yang
hemolisis karena hasil akan tinggi palsu.
• Apabila serum membeku dapat merusak
komponen LDH yang berasal dari hati
Troponin
Troponin adalah molekul protein yang
merupakan bagian dari otot rangka dan otot
jantung. Otot polos tidak memiliki troponin.
Troponin merupakan suatu kompleks yang
terdiri dari 3 buah subunit, yaitu troponin I,
troponin C, dan troponin T yang memiliki
fungsi berbeda dalam proses kontraksi otot.
Troponin umumnya tidak terdeteksi pada darah
orang sehat.
 Troponin paling sering digunakan sebagai
penanda kematian sel otot jantung (iskemia
miokard). Tidak terdapat perbedaan struktur
troponin C pada otot jantung dan otot rangka
sehingga troponin C jarang digunakan untuk
mendeteksi kelainan otot jantung.
 Troponin T dan I sangat sensitif dalam
mendeteksi kerusakan otot jantung dan
memiliki nilai klinis yang sama
Metode : sandwich immuno chromatography
Cara kerja:
sampel serum 5 tetes (± 150 ul) diteteskan
pada sampel pad,yang bergerak melalui
konjungsi dan menggerakan kongjungsi anti-
cTnI yang dialapiskan pada pat konjugate.
Campuran bergerak diantara memebran
secara kapiler dan bereaksi dengan antibody
anti cTnI yang dilapiskan pada daerah uji.
Nilai normal

- Troponin T : < 0,1 ng/ml

- Troponin I : < 0,04 ng/ml

Interferens
1. Pengaruh obat
2. Penundaan pengujian
3. Pada operasi jantung dan takikardia yang
berlangsung lama,nilai dapat sedikit lebih
tinggi
Referensi
• http://analiskesehatansederhana.blogspot.co.id/20
16/01/faal-jantung.html
• http://infoumumblog.blogspot.co.id/2011/09/meto
de-pemeriksaan-labortorium.html
• http://pompakehidupan.blogspot.co.id/2011/03/pe
meriksaan-serum-marker-infark-miokard.html
• http://labkesehatan.blogspot.co.id/2010/10/kreatin
-kinase.html
• Penuntun Praktikum Kimia Klinik Semester 3

Anda mungkin juga menyukai