Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
bersangkutan tetap bertanggung jawab atas semua hasil pekerjaan yang
didelegasikannya tersebut. Yang penting disadari adalah di saat kita
mendelegasikan wewenang dan mengkoordinasikannya kita memberikan otoritas
pada orang lain, namun kita sebenarnya tidak kehilangan otoritas orisinilnya. Ini
yang sering dikhawatirkan oleh banyak orang. Mereka takut bila mereka
melakukan delegasi, mereka kehilangan wewenang, padahal tidak, karena
tanggung jawab tetap berada pada sang atasan. Ciptakan budaya bahwa
pendelegasian wewenang adalah upaya agar manajer anda menjadi semakin
matang. Koordinasi akan lebih membantu manajemen pekerjaan lebih efisien.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Malayu Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
Ed. Cet.3, 2004), h. 72.
3
3. Mendelegasikan wewenang untuk menyelesaikan tugas tersebut.2
Manfaat Pendelegasian Wewenang
1. Pendelegasian wewenang memungkinkan sub-bagian atau bawahan
mempelajari sesuatu yang baru dan memperoleh kesempatan untuk
melakukan sesuatu yang baru tersebut.
2. Bahwa pelimpahan wewenang mendorong tercapainya keputusan yang
lebih baik dalam berbagai hal.
3. Penyelesaian pekerjaan akan dapat dilakukan dengan lebih cepat sekiranya
pelimpahan wewenang tersebut berjalan sebagaimana mestinya dan
diberikan kepada orang yang bertanggung jawab.3
Keuntungan utama pendelegasian adalah bahwa semakin banyak tugas yang
didelegasikan, semakin besar peluang mereka untunk mencari dan menerima lebih
banyak tanggung jawab dari manajer tingkat yang lebih tinggi. Dalam hal ini,
manajer tidak hanya mendelegasikan masalah rutin saja, tetapi juga tugas yang
memerlukan pemikiran dan inisiatif. Dengan demikian, mereka akan terbebas
untuk berfungsi dengan efektivitas maksimal untuk organisasi.
Keuntungan lain dari delegasi adalah membentu karyawan untuk menerima
dan mempraktikan tanggung jawab yang diberikan. Keuntungan ini sekaligus
memberi rasa percaya diri dan kemauan mengambil inisiatif terhadap para
karyawan. Keputusan yang akan diambil mungkin akan lebih baik apabila
pendelegasian itu dilakukan. Hal ini dikarenakan karyawan berada paling dekat
dengan tempat pekerjaan dilakukan. Terakhir, pendelegasian akan mempercepat
engambilan keputusan.4
2
Wiludjeng, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, Ed.1, Cet.1, 2007), h. 104.
3
Zendrato, “Makalah Pendelegasian Wewenang”, https://zendrapunya. wordpress.
com/2012/03/26/ makalah-pendelegasian-wewenang/, (02 November 2019).
4
Amirullah, Haris Budiyono, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, Ed.2, Cet.1,
2004), h. 198.
4
mewakili lembaga atau institusi. Pentingnya pemimpin konduksi kerjasama dan
anggota, yang mendasari adalah sebagai berikut:
1. Hanya pemimpin dapat bekerja sama atau bekerja melalui orang lain,
sehingga itu adalah sesuatu yang hanya dapat diwujudkan melalui
delegasi.
2. Melalui delegasi, pemimpin menetapkan tugas, wewenang, hak, tanggung
jawab, kewajiban, dan tanggung jawab kepada bawahan, bahwa semua
fungsionaris organisasi sesuai dengan kewajibannya.
3. Delegasi oleh organisasi kerja dapat bekerja dengan baik tanpa kehadiran
pemimpin atas atau bos langsung.
4. Dalam delegasi, pemimpin dari semua tugas dan tanggung jawab yang
dipercayakan dengan menggunakan kredensial yang juga “menuntut”
karya definitif bawahan.
5. Dalam delegasi, pemimpin menetapkan tugas, wewenang, hak, tanggung
jawab, kewajiban, dan tanggung jawab kepada bawahan, agar bawahan itu
benar dan menuntut pelaksanaan program kerja.5
Sifat Delegasi
1. Pendelegasian tidak sama pada setiap tingkat hierarki organisasi. Besar
kecilnya pendelegasian adalah sesuai dengan tugas, hak, wewenang,
kewajiban, tanggung jawab, dan pertanggungjawaban setiap individu
dalam hierarki organisasi.
2. Pendelegasian tidak dapat ditransfer dari satu tugas ke tugas yang lain
dalam suatu organisasi karena satu pendelegasian berlaku untuk satu
tugas saja.6
Ada 4 kegiatan yang terjadi ketika delegasi di lakukan:
1. Pendelegasian menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada
bawahan.
5
Guru Pendidikan, “Dasar, Pengertian Delegasi Dan Delegasi Wewenang Beserta Contohnya”,
https://www.gurupendidikan.co.id/dasar-pengertian-delegasi-dan-delegasi-wewenang-beserta-
contohnya/, (04 November 2019).
6
Zendrato, “Makalah Pendelegasian Wewenang”, https://zendrapunya. wordpress.
com/2012/03/26/ makalah-pendelegasian-wewenang/, (04 November 2019).
5
2. Pendelegasian melimpahkan wewenag yang di perlukan untuk mencapai
tujuan atau tugas
3. Penerimaan delegasi baik emplisit atau eksplisit, menimbulkan
kewajiban atau tanggung jawab.
4. Pendelegasian penerimaan pertanggung jawaban bawahan untuk hasil-
hasil yang di capai.7
7
Yohannes Yahya, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, Ed.1, Cet.2, 2013), h. 101.
8
Nova Nurfiani, “Pendelegasian Wewenang”, http://novanurfiani. blogspot. com /2015/01/
pendelegasian - wewenang. html, (05 November 2019).
6
memperhatikanhasil yang akan diperoleh dari pendelegasian wewenang
itu. Harus disesuaikan dengan adanya jaminan kecakapan dan
keterampilan untu kmencapai hasil yang diharapkan. Pendelegasian
wewenang tidak boleh berlebih-lebihan, tetapihanya sebesar yang
diperlukan untuk mencapai hasil yang diharapkan tersebut.
3. Asas penentuan fungsi atau kejelasan tugas Asas penentuan tugas
(principle of function definition) yang dilakukan manajer kepada para
bawahannya harus secara jelas disertai hasil yang diharapkan. Semakin
jelas kegiatan yang harus dilakukan maka akan semakin jelas delegation
of authority dalam organisasi dan semakin jelas pula hubungan wewenang
dengan bagian-bagian lainnya maka akan semakin jelas tanggung jawab
seseorang dalam melakukan tugas-tugasnya untuk mencapai tujuan
perusahaan.
4. Asas rantai berkala, Asas rantai berkala artinya manajer dalam
mendelegasikan wewenang, harus dilakukan menurut urutan-urutan
kedudukan dari pada pejabat yakni dari atas kebawah. Misalnya, dari
manajer puncak ke manajer madya ke manajer lini ke manajer
operasional, sedang pertanggung jawaban melalui aliran sebaliknya dari
bawah keatas.Asas ini menghendaki adanya urutan-urutan wewenang dari
manajer puncak sampai pada bawahan. Jika manajer akan memerintahkan
tugas kepada bawahan, harus melalui tingkatan-tingkatan yang ada, jadi
seperti turun tangga; tidak boleh dilakukan dengan tindakan dumping.
Menurut hendry fayol ,semakin jelas garis wewenang dari manajer
puncak dalam perusahaan kesetiap bawahan, akan semakin efektif
tanggung jawab, pengambilan keputusan dan komunikasi.
5. Asas tingkat wewenang (the authority level principl) Menurut asas ini,
masing-masing manajer pada setiap tingkat harus mengambil keputusan
dan kebijaksanaan apa saja yang dapat di ambilnya sepanjang mengenai
wewenngnya.
7
6. Asas kesatuan komando (principle unity of command) Setiap bawahan
harus di usahakan agar hanya menerima perintah dari seorang atasan saja.
Tetapi seorang atasan dapat memerintah lebih dari seorang bawahan.
7. Asas keseimbangan wewenang dan tanggung jawab (parity of authority
and responsibility) Menurut asas ini, besarnya wewenang yang
didelegasikan harus sama dan seimbang dengan besarnya tugas-tugas dan
tanggung jawab yang di minta responbility-nya. Tanpa keseimbangan
antara wewenang dan tanggung jawab akan berakibat kemandekan tugas-
tugas, over lopping dan adanya tindakan-tindakan yang tumpang tindih.
Jadi, manajer tidak boleh meminta tanggung jawab (hasil) yang lebih
besar dari wewenang yang di delegasikan pada bawahan.
8. Asas pembagian kerja (division of work) Menurut asas ini, untuk
berfungsinya organisasi hendaknya dilakukan distribusi pekerjaan, karena
tanpa adanya pembagian kerja, manajemen tidak berarti apa-apa dan
semua tugas akan langsung di kerjakan sendiri oleh manajer.
9. Asas efisiensi Menurut asas ini, dengan pendelegasian wewenang manajer
akan lebih leluasa melaksanakan tugas-tugas penting dari pada
melaksanakan hal-hal yang dapat di kerjakan bawahan.
10. Asas kemutlaakan tanggung jawab (principle of absoluteness of
responsbility) Menurut asas ini, bahwa setiap delegate yang menerima
wewenang, mutlak harus bertanggungjawab kepada atasannya mengenai
pekerjaan yang di lakukannya. Tanggung jawab tidak boleh di
delegasiakan kepada bawahan yang menerima wewenang itu. Hanya
wewenang yang boleh di delegasikan kepada bawahan. Tegasnya seorang
yang menerima wewenang, harus bertanggung kepada orang yang
memberikan wewenang tersebut.9
Kunci pokok agar pelimpahan wewenang efektif
Agar pelimpahan wewenang dapat berjalan secara efektif, maka ada 3 kunci
pokok yang perlu diperhatikan, yaitu pertama adalah kepercayaan manajer
9
Malayu Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
Ed. Cet.3, 2004), h. 75.
8
terhadap bawahan dalam melimpahkan wewenang perlu diiringi dengan
pemberian kebebasan kepada bawahan untuk menjalankan kewenangannya
menurut caranya sendiri. artinya, pelimpahan wewenang akan berjalan efektif
apabila pihak yang diberi wewenang oleh manajer diberikan kebebasan untuk
menjalankan kewenangnnya sesuai dengan caranya sendiri. hal ini disebabkan
bahwa setia orang memiliki cara yang berbeda dalam melakukan sesuatu.
Kunci kedua agar pelimpahan wewenang berjalan efektif adalah adanya
komunikasi yang terbuka antara manajer dengan bawahan. keterbukaan dalam
berkomunikasi selain akan memberikan kejelasan akan keinginan dari kedua belah
pihak, juga akan menimalkan persepsi-persepsi yang keliru akan berbagai hal
yang terkait dengan pekerjaan.
Kunci ketiga yang perlu diperhatikan agar pelimpahan wewenang berjalan
secara efektif adalah kemampuan manajer dalam memahami tujuan organisasi,
tuntutan dari setiap pekerjaan, dan kemmapuan bawahan. tanpa pemahaman yang
baik mengenai ketiga hal ini, bisa jadi manajer salah dalam melakukan
pelimpahan wewenang. sesuatu yang semestinya dilimpahkan misalnya, tidak
dilimpahkan dan sebaliknya sesatu yang semestinya tidak dilimpahkan justru
dilimpahkan.10
10
Ernie Tisnawati Sule, Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Prenada Media,
Ed.1, Cet.1, 2005), h 181.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendelegasian (pelimpahan wewenang) merupakan salah satu elemen
penting dalam fungsi pembinaan. Sebagai manajer, menerima prinsip-prinsip
delegasi agar menjadi lebih produktif dalam melakukan fungsi-fungsi manajemen
lainnya. Delegasi wewenang adalah proses dimana manajer mengalokasikan
wewenang kepada bawahannya.
Manajer pada seluruh tingkatan dapat menyiapkan tugas-tugas yang dapat
didelegasikan. Delegasi mencakup kewenangan untuk persetujuan, rekomendasi
atau pelaksanaan. Tugas-tugas seharusnya dirangking dengan waktu yang
diperlukan untuk melaksanakannya dan sebaiknya satu kewajiban didelegasikan
pada satu waktu.
B. Saran
Dalam sebuah pendelegasiaan wewenang seorang manajer harus bersedia
untuk memberikan kebebasan kepada karyawannya untuk menyelesaikan tugas
yang didelegasikan, komunikasi yang terbuka antara manajer dan karyawan
diperlukan, dan seorang manajer harus mampu untuk mengenalaisis faktor-faktor
seperti sasaran organisasi , persyaratan tugas dan kemampuan karyawan.
10
DAFTAR PUSTAKA
11