Disusun Oleh:
Kelompok 3
Kelas IIIB
CIMAHI
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdullilah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah serta karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.
makalah ini berisi tentang TAK (Terapi Aktivitas Kelompok ) pada pasien
isolasi sosial. Isolasi sosial merupakan kesepian yang dialami oleh individu dan
dirasakan saat didorong oleh keberadaan orang lain dan sebagian pernyataan
negatif atau mengancam.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna, untuk itu skami berharap kritik dan saran yang dapat
membangun dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
Demikian yang dapat saya sampaikan,apabila ada salah dalam makalah ini
mohon maaf sebesar-besarnya.
Peny
usun
2
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan....................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................6
C. TASK-SESSI III...................................................................................................28
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................61
A. Kesimpulan........................................................................................................61
B. Saran...................................................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................62
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan
orang lain (Gail W. Stuart, 2007). Penurunan sosialisasi dapat terjadi pada
individu yang menarik diri, yaitu percobaan untuk menghindari interaksi dengan
orang lain (Rowlins, 1993). Dimana individu yang mempunyai mekanisme koping
adaptif, maka peningkatan sosialisasi lebih mudah dilakukan. Sedangkan individu
yang mempunyai mekanisme koping maladatif (skizofrenia), bila tidak segera
mendapatkan terapi atau penanganan yang baik akan menimbulkan masalah-
masalah yang lebih banyak dan lebih buruk. (keliat dan Akemat, 2005) Hampir di
seluruh dunia terdapat sekitar 450 juta (11%) orang yang mengalami skizofrenia
(ringan sampai berat) (WHO, 2006). Hasil survey Kesehatan Mental Rumah
Tangga di Indonesia menyatakan bahwa 185 orang per 1000 penduduk di
Indonesia mengalami skizofrenia (ringan sampai berat). Berdasarkan survey di
rumah sakit jiwa, masalah keperawatan yang paling banyak ditemukan adalah
menarik diri (17,91 %), halusinasi (26,37 %), perilaku kekerasan (17,41 %), dan
harga diri rendah (16,92 %) (Pikiran Rakyat Bandung, 2007).
Penatalaksanaan klien dengan riwayat menarik diri dapat dilakukan salah
satunya dengan pemberian intervensi Terapi Aktivitas Kelompok sosialisasi,
Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) sosialisasi adalah upaya memfasilitasi
kemampuan klien dalam meningkatkan sosialisasi. Dari latar belakang tersebut
diatas penulis tertarik membuat penelitian untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) sosialisasi pada pasien skizofrenia
dengan riwayat menarik diri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Isolasi Sosial ?
2. Bagaimanan Susunan Rencana Pada Proposal Terapi Aktivitas Kelompok (
TAK ) Sosialisasi Pada Pasien Isolasi Sosial ?
4
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Isolasi Sosial
Isolasi sosial adalah keadaan dimana individu mengalami
penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan
orang lain disekitarnya. Klien mungkin merasa ditolak, tidak terima,
kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan
orang lain (Deden dan Rusdi,2013,Hal.34 ).
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
6
pribadi pada orang lain
Hari / Tanggal :
Jam :
Tempat :
3. Metode
a. Dinamika kelompok
a. Laptop
b. Musik / Lagu
c. Bola ping-pong
e. Kartu kwartet
7
5. Seting Tempat
CO
P F
F P
P F
F P
OP
Keterangan :
L : Leader
CL : Co-Leader
F : Fasilitator
O : Observer
P :Pasien
OP :Operator
8
6. Pembagian Tugas
a. Leader
b. Co-leader Tugas
1) Mendampingi leader
c. Fasilitator Tugas
d. Observasi Tugas
9
1) Mengobservasi jalanya proses kegiatan
10
b. Pasien peserta TAKS sebagai berikut :
11
10. Tata tertib Dan Antisipasi Masalah
a. Tata Tertib pelaksanaan TAKS
1) Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai.
2) Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara TAKS dimulai.
3) Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.
4) Peseta Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan
TAKS berlangsung.
5) Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan
kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
6) Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari
permainan .
7) Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAK selesai.
8) Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAKS telah
habis,sedangkan permainan belum selesai, maka pemimpin akan meminta
persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK kepada anggota.
9) Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAK selesai.
10) Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAKS telah
habis,sedangkan permainan belum selesai, maka pemimpin akan meminta
persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK kepada anggota.
11) Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAK selesai.
12) Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAKS telah
habis,sedangkan permainan belum selesai, maka pemimpin akan meminta
persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK kepada anggota.
b. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAKS
1) Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
2) Memanggil klien
3) Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau klien yang lain
c. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit:
1) Panggil nama klien
2) Tanya alasan klien meninggalkan permainan
3) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan
pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu
12
klien boleh kembali lagi
d. Bila ada klien lain ingin ikut
1) Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang
telah dipilih
2) Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin
dapat diikuti oleh klien tersebut
3) Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi peran pada permainan tersebut. (Eko prabowo, 2014: 243-
245)
11. Proses Keperawatan
13
BAB III TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI
A. TAKS – SESSI I
1. Tujuan
2. Setting
3. Alat
a. Tape recorder
c. Bola tenis
4. Metode
Dinamika kelompok
5. Langkah-langkah kegiatan
a. Persiapan
b. Orientasi
3) Salam terapeutik
14
1) Salam dari terapis
f. Orientasi
1) Salam terapeutik
2) Evalusi / validasi
3) Kontrak
b) Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus minta izin
pada pemimpin TAK.
c) Lama kegiatan 45 menit.
15
3) Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
4) Hidupkan lagi kaset pada tape dan edarkan bola tenis. Pada sat tape
dimatikan, minta anggota kelompok yang memegang bola untuk
memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah kananya kepada
kelompok yaitu, nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Dimulai oleh
terapis sebagai contoh.
6) Hidupkan lagi kaset pada tape dan edarkan bola tenis. Pada sat tape
dimatikan, minta anggota kelompok yang memegang bola untuk
memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah kananya kepada
kelompok yaitu, nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Dimulai oleh
terapis sebagai contoh.
7) Ulangi d samapi semua anggota kelompok mendapat giliran
8) Berikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi
tepuk tangan
h. Tahap terminasi
1) Evaluasi
16
4) Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
5) Hidupkan lagi kaset pada tape dan edarkan bola tenis. Pada sat tape
dimatikan, minta anggota kelompok yang memegang bola untuk
memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah kananya kepada
kelompok yaitu, nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Dimulai oleh
terapis sebagai contoh.
6) Ulangi d samapi semua anggota kelompok mendapat giliran
1) Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan TAK. Aspek yang di evaluasi
adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 1,
dievaluasi kemampuan pasien memperkenalkan diri secara verbal dan non verbal
dengan menggunakan formulir evaluasi berikut. (Eko prabowo, 2014:247-248)
17
SESI I – TAKS
KEMAMPUAN MEMPERKENALKAN DIRI
A. Kemampuan Verbal
Panggilan
3. Menyebutkan asal
4. Menyebutkan hobi
JUMLAH
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
yang sesuai
sampai akhir
JUMLAH
18
19
Petunjuk :
1. Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut
TAKS.
2. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi dengan tanda (√)
jika ditemukan pada klien atau tanda (x)jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu, dan
jika nilai 0, 1, atau 2 klien belum mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika tak pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti sesi 1 TAKS, klien mampu
memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal,dianjurkan klien
memperkenalkan diri pada klien lain di ruang rawat (buat jadwal). (Eko
prabowo,2014 :249)
20
B. TAKS – SESSI II
1. Tujuan
a. Tujuan umum
3. Alat
a. Tape recorder
c. Bola tenis
4. Metode
a. Dinamika kelompok
5. Langkah-langkah Kegiatan
a. Persiapan
c. Evaluasi / validasi
d. Tahap Kerja
22
c) Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
23
d) Dimulai oleh terapis sebagai contoh
f) Hidupkan lagi kaset pada tape dan edarkan bola tenis. Pada sat tape
dimatikan, minta anggota kelompok yang memegang bola untuk
memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah kananya kepada
kelompok yaitu, nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Dimulai
oleh terapis sebagai contoh.
1) Evaluasi
24
SESSI 2 – TAKS KEMAMPUAN
BERKENALAN
A. Kemampuan Verbal
Jumlah
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
Akhir
Jumlah
Petunjuk :
25
1. Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut TAKS.
2. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi dengan tanda (√) jika
ditemukan pada klien atau tanda (x)jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan
4. Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai ≥ 6 ; disebut belum mampu
jika mendapat nilai ≤ 5.
5. Kemampuan non verbal disebut mampu jika mendapatkan nilai 3 atau 4 disebut
belum mampu jika mendapat nilai ≤ 2.
Dokumentasi
26
1. Tujuan
C. TASK-SESSI III
2. Setting
a. Tape recorder
b. Kaset dengan lagu yang ceria
c. Bola tenis
d. Buku catatan dan pulpen
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
a. Persiapan
27
3) Menjelaskan tujuan kegiatan
4) Menjelaskan aturan main:
b) Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari terapis
c. Kerja
28
Evaluasi dilakukan pada saat proses tak berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Askep yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesaui dengan tujuan TAK.
Untuk TAK sessi 3, dievaluasi kemampuan verbal dalam bertanya dan menjawab
pada saat bercakap cakap.
29
30
SESSI III TAK SOSIALISAI
KEMAMPUAN PASIEN BERCAKAP CAKAP
Jumlah
31
C. Kemampuan non Verbal
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai
Akhir
Jumlah
Petunjuk
1. Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut TAKS.
2. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi dengan tanda (√) jika
ditemukan pada klien atau tanda (x) jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika ,mendapat nilai 3 atau 4 pasien mampu
dan jika nilai ≤ 2 pasien di anggap belum mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien ketika TAK pada catatan proses
keperawatan tiap pasien. Misalnya nilai kemampuan verbal bertanya 2, kemampuan
verbal menjawab 2, dan kemampuan non verbal 2 maka catatan keperawatan adalah :
pasien mengikuti TAKS sesi 3, pasien mampu bercakap cakap secara verbal dan non
verbal, anjurkan latihan ulang diruang (buat jadwal).(Eko prabowo, 2014 :257-258)
32
D. TAKS – SESSI IV
1. Tujuan
2. Setting
3. Alat
a. Tape recorder
c. Bola tennis
4. Metode
a. Dinamika kelompok
c. Bermain peran/simulasi
5. Langkah-langkah Kegiatan
a. Persiapan
b. Orientasi
33
2) Menanyakan perasaan pasien hari ini dan apakah telah bercakap-cakap
tentang masalah pribadi
3) Menjelaskan tujuan kegiatan
b) Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari terapis
c. Kerja
34
d. Terminasi
35
SESI 4 – TAKS
KEMAMPUAN BEKERJASAMA
Jelas
2. Bertanya dan meminta secara
Ringkas
3. Bertanya dan meminta secara
Relevan
4. Bertanya dan meminta secara
Spontan
Jumlah
36
B. Kemampuan non verbal : menjawab dan memberi
Jelas
2. Menjawab dan memberi secara
Ringkas
3. Menjawab dan memberi secara
Relevan
4. Menjawab dan memberi secara
Spontan
Jumlah
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang
Sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah
Petunjuk :
a. Dibawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut TAKS
37
b. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [√] jika
ditemukan pada pasien atua tanda [X] jika tidak ditemukan
c. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4, pasien
mampu ; jika nilain ≤ 2 pasien dianggap belum mampu
d. mampu ; jika nilain ≤ 2 pasien dianggap belum mampu
Dokumentasi
38
39
E. TAKS – SESSI V
1. Tujuan
3. Alat
a. Tape recorder
c. Bola tennis
4. Metode
a. Dinamika kelompok
c. Bermain peran/simulasi
5. Langkah-langkah Kegiatan
a. Persiapan
40
2) Menanyakan perasaan pasien hari ini apakah telah latihan bekerjasama
b) Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari terapis
d. Terminasi
41
6. Evaluasi dan dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan menggunakan formulir dibawah ini pada saat proses TAK
berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 7,
dievaluasi kemampuan verbal pasien menyampaiakn manfaat TAKS yang
telah berlangsung 6 sesi secara verbal dan disertai kemampuan non verbal.
(Eko prabowo, 2014: 247-267)
42
SESI 5– TAKS
EVALUSI KEMAMPUAN SOSIALISASI
Jelas
2. Menyebutkan manfaat secara
Ringkas
3. Menyebutkan manfaat secara
Relevan
4. Menyebutkan manfaat secara
Spontan
Jumlah
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang
Sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah
43
Petunjuk :
a. Dibawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut TAKS
b. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [√] jika ditemukan
pada pasien atau tanda [X] jika tidak ditemukan
c. Jumlahkan kemampuan yang ditentukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4, pasien
mampu ; jika nilai ≤ 2 pasien dianggap belum mampu.
Dokumentasi
44
F. Role Play TAK Sosialisasi Pada Pasien Isolasi Sosial
SESI I
A. Tujuan :
Leader : “Ibu-ibu kita berkumpul di sini untuk melakukan sebuah permainan dan nanti
permainannya akan saya jelaskan. Kita akan bermain ditempat ini ya Ibu
semuanya”.
Leader : “Selamat pagi Ibu. Perkenalkan nama saya, saya biasa dipanggil ela, saya
dari Akper Rs Dustira yang akan memimpin jalannya permainan sampai dengan
selesai.”
b. validasi
45
( pasien jiwa 2,3,dan 4 diam )
Leader : “Pagi ini kita akan melakukan suatu kegiatan, tujuannya agar Ibu
semuanya dapat memperkenalkan diri dengan anggota kelompok yang lain”.
Leader : “Apabila Ibu-ibu ingin BAK ataupun ingin minum, Ibu harus memberi
tahu saya dulu dengan cara menunjuk tangan tapi jangan lupa untuk kembali
lagi kesini”.
Leader : “Lamanya kegiatan kita ini adalah 45 menit dan Ibu harus mengikutinya
dari awal hingga akhir”.
3. Tahap Kerja
Leader : “Kita akan membuat suatu kegiatan. Di sini saya mempunyai sebuah bola dan
musik. Nanti bola ini akan saya edarkan berlawanan dengan arah jarum jam. Bila
musiknya berhenti maka siapa yang memegang bola,maka dia harus
memperkenalkan dirinya yaitu dengan menyebutkan nama lengkap,nama panggilan,
asal dan hobi’.
Leader : “Jika Ibu sudah mengerti kita akan memulai kegiatan ini”.
*Mulai permainan
Musik mulai dinyalakan, lalu bola diedarkan ke seluruh pasien. Saat musik dihentikan
pasien jiwa ke 3 mendapatkan bola, kemudian pasien jiwa ke 3 tersebut harus
menyebutkan nama lengkap,nama panggilan,asal dan hobi nya.
Leader : nah, ibu kan yang dapat bola nya, sekarang ibu harus menyebutkan nama
lengkap,nama panggilan,asal dan hobi ibu ya, ayo ibu berdiri
46
mulai memperkenalkan diri sambil terlihat bingung dan takut.
Permainan ini berakhir setelah semua pasien mendapat giliran untuk memperkenalkan
diri.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
Leader : “Apakah diantara Ibu masih ada yang ingin memperkenalkan diri lagi?
Leader : “Wah, bagus sekali, ternyata Ibu sudah bisa memperkenalkan dirinya
masing-masing dengan baik”.
b. Rencana Tindak Lanjut
Leader : “Baiklah Ibu semuanya besok hari selasa jam 08.30 WIB kita berkumpul
lagi disini untuk melnjutkan kegiatan kita. Tujuan dari kegiatan kita besok
adalah agar Ibu dapat berkenalan dengan anggota kelompok yang lain.”
Leader : “Baiklah Ibu karena waktu kita sudah habis jadi pertemuan kita sampai
disini dulu.Terima kasih ya Ibu”.
SESI 2
A. Tujuan
1. Memperkenalkan diri sendiri,nama panggilan,asal dan hobi.
2. Menanyakan diri anggota kelompok lain : nama lengkap,nama panggilan.asal dan
hobi.
B. Setting
1. klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
2. ruang nyaman dan tenang
C. Alat
47
1. Laptop
2. Musik “ marilah – kemari “ ( titiek puspa )
3. Bola ping-pong
4. Buku catatan dan pulpen
5. Jadwal kegiatan klien
D. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran
E. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
Leader : “Ibu-ibu sore kita kan sudah janji bahwa pada hari ini kita akan melanjutkan
kegiatan kita.Sekarang kita mulai ya Ibu semuanya”.
Leader : “Selamat pagi Ibu-ibu, Masih ingat dengan kami? kami mahasiswi
Akper Rs Dustira yang akan memimpin jalannya aktivitas kita pagi ini sampai
dengan selesai”.
48
Pasien 3 dan 4 : (menggeram)
c. Kontrak
Leader : “Baiklah Ibu semuanya kita sudah berjanji bahwa pagi ini kita akan
melanjutkan kegiatan kita yaitu berkenalan dengan anggota kelompok lainnya”
Leader :“Apabila Ibu ingin BAK ataupun ingin minum, Ibu harus memberi tahu
saya dulu dengan cara menunjuk tangan tapi jangan lupa untuk kembali lagi
kesini”.
Leader : “Lamanya kegiatan kita ini adalah 45 menit dan Bapak/Ibu harus
mengikutinya dari awal hingga akhir”.
Leader : “sekarang, kita akan membuat suatu kegiatan. Di sini saya mempunyai sebuah
bola dan musik. Nanti bola ini akan saya edarkan berlawanan dengan arah jarum
jam. Bila musiknya berhenti maka siapa yang memegang bola mendapat giliran
untuk berkenalan dengan anggota kelompok lain yang ada di sebelah kanan dengan
cara :
a. Memberi salam
b. Menyebutkan nama lengkap,nama panggilan,asal,dan hobi
c. Menanyakan nama lengkap, pnama panggilan,asal dan hobi kepada teman yang
ada di sebelah kanannya
Leader : “Apakah Ibu-ibu sudah mengerti?”
Pasien 1 dan 2 : ”mengerti”
Pasien 3 dan 4 : (tidak menghiraukan penjelasan leader)
Leader : “Nah………..kalau semuanya sudah mengerti kita mulai
permainannya”.
pasien 1 dan 2 : (mengikuti perintah leader)
pasien 3 dan 4 : (terdiam)
*mulai permainan
Musik mulai dinyalakan, lalu bola diedarkan ke seluruh pasien. Saat musik dihentikan
pasien jiwa ke 4 mendapatkan bola, kemudian pasien jiwa ke 4 tersebut harus
49
menyebutkan nama lengkap,nama panggilan,asal dan hobi nya, serta Menanyakan
nama lengkap, nama panggilan,asal dan hobi kepada teman yang ada di sebelah
kanannya
Leader : nah, sekarang ibu kan yang dapat bola nya, sekarang ibu harus menyebutkan
nama lengkap,nama panggilan,asal dan hobi ibu ya, setelah itu ibu tanyakan ke teman-
teman disini yang lain nama lengkap, nama panggilan,asal dan hobi nya, ayo ibu berdiri
bu
Pasien jiwa ke 4 : nama saya ipit fitriani, eeeeuu di panggil ipit, asal dari cimahi.
Hobiiii enggak,
Leader : Wah, bagus sekali ibu ipit, sekarang kita berikan tepuk tangan, sekarang ibu
ipit tunjuk teman yang lain untuk berkenalan seperti yang ibu ipit lakukan”.
Permainan ini berakhir setelah semua pasien mendapat giliran untuk memperkenalkan
diri.
Leader : “Ibu semuanya telah melakukan kegiatan dengan baik sekali dan semuanya
sudah mampu untuk memperkenalkan diri dan berkenalan dengan baik dengan
temannya.
Leader : “Karena Ibu-ibu sudah mampu berkenalan dengan orang lain maka Ibu-ibu
harus mencoba berkenalan dengan teman lain di kamar”
50
Rencana yang akan dating
Leader : “Baiklah Ibu semuanya besok hari sabtu jam 08.30 WIB kita berkumpul
lagi disini untuk melanjutkan kegiatan kita. Tujuan dari kegiatan kita besok adalah agar
Ibu dapat bercerita tentang kehidupan pribadi, Jangan lupa ya Ibu agar besok membawa
papan namanya.”
Leader : “Baiklah Ibu semuanya karena waktu kita sudah habis jadi pertemuan kita
sampai disini dulu.Terima kasih ya Ibu”.
SESI 3
A. Tujuan
51
(Semua pasien mengangguk)
Leader : “Selamat pagi Ibu semuanya,Masih ingat dengan kami? kami mahasiswi
Akper Rs. Dustira yang akan memimpin jalannya aktivitas kita pagi ini sampai
dengan selesai. Nah, sekarang semuanya memakai papan namanya masing-masing
ya!
Leader : “Baiklah Ibu semuanya kita sudah berjanji bahwa pagi ini kita akan
melanjutkan kegiatan kita yaitu berkenalan dengan anggota kelompok lainnya
Leader : “Apabila Ibu ingin BAK ataupun ingin minum, Bapak/Ibu harus memberi
tahu saya dulu dengan cara menunjuk tangan tapi jangan lupa untuk kembali lagi
kesini”.
Leader : “Lamanya kegiatan kita ini adalah 45 menit dan Ibu harus mengikutinya
dari awal hingga akhir”.
d. Tahap Kerja
52
Leader : “Kita akan membuat suatu kegiatan.Di sini saya mempunyai sebuah bola
dan tape.Nanti tape ini akan saya edarkan berlawanan dengan arah jarum jam.Bila
musiknya berhenti maka siapa yang memegang bola mendapat giliran untuk
bertanya tentang kehidupan pribadi temannya yang berada disebelah kanan dengan
cara yaitu memberi salam,memanggil nama panggilannya, menanyakan kehidupan
pribadinya yaitu menanyakan siapa orang terdekatnya,apa pekerjaannya sebelum
masuk RS, sebagai contoh akan dimulai oleh suster beta dan suster dyah yang ada
dalam kelompoknya.
Suster dyah dan suster beta mulai mencontohkan percakapan yang harus dilakukan
antar pasien jiwa
Pasien jiwa 1 : halo pipin, pipin sebelum kesini kerja apa ? siapa keluarga terdekat
kamu ?
Pasien jiwa 2 : aku ibu rumah tangga anak 1, keluarga terdekat hanya anakku
Leader : “Apakah diantara Bapak Ibu ada yang ingin menanyakan kehidupan
pribadi lagi dengan anggota kelompok lainnya?”
(semua diam)
53
Leader : “Ibu semuanya telah melakukan kegiatan dengan baik sekali dan
semuanya sudah mampu untuk bercerita tentang kehidupan pribadi dengan
teman anggota kelompoknya.
Leader : “Karena Ibu sudah mampu berkenalan dengan orang lain maka Ibu
harus mencoba bercerita tentang kehidupan dengan teman lain di kamar yaa.”
Leader : “Baiklah Ibu semuanya besok hari minggu jam 08.30 WIB kita
berkumpul lagi disini untuk melanjutkan kegiatan kita. Tujuan dari kegiatan kita
besok adalah agar Ibu dapat menyampaikan dan membicarakan topik tertentu.”
Leader : “Jangan lupa ya Ibu-ibu agar besok membawa papan namanya lagi.”
Leader : “Baiklah Ibu-ibu karena waktu kita sudah habis jadi pertemuan kita
sampai disini dulu.Terima kasih ya Ibu-ibu”.
SESI 4
A. Tujuan :
54
D. Langkah kegiatan :
1. Persiapan
Leader : “ibu-ibu semuanya kemarin kita kan sudah janji bahwasannya pada hari ini
kita akan melanjutkan kegiatan kita. Nah, sekarang kita mulai ya bapak-bapak dan ibu-
ibu semuanya.”
Leader : “Selamat pagi semuanya, kami perawat dari Akper Dustira yang akan
memimpin jalannya aktivitas kita ini sampai selesai. Nah sekarang semuanya
memakai papan namanya masing-masing ya.”
Leader : “Bagaimana perasaan bapak-bapak dan ibu-ibu semuanya pada hari ini?”
Leader : “Baiklah ibu semuanya. Kemarin kita kan sudah berjanji bahwa pagi
ini kita akan melakukan kegiatan berupa permainan adapun tujuan dari kegiatan ini
yaitu bapak dan ibu semuanya mampu bekerja sama dalam permaian sosialisasi
kelompok ini dan mampu menyusun kata. Adapun aturan permainan yang akan kita
lakukan adalah:
1. Bagi ibu yang ingin meninggalkan ruangan ini, misalnya kekamar mandi
maka ibu harus meminta izin kepada suster-suster yang ada disini.
2. Lama kegiatan kita ± 45 menit dan semuanya harus mengikuti kegiatan dari
awal sampai selesai.”
Leader : “ibu semuanya di sini kami menyediakan huruf-huruf yang nantinya akan
55
ibu susun menjadi sebuah kata yang akan suster susun. Kalau ibu belum
mengerti minta bantuan sama suster yang ada dalam kelompoknya dan suster
harap kalian semua jangan berebutan dan diharapkan masing-masing saling
bekerja sama karena siapa cepat akan dapat juara. Disamping kumplan huruf-
huruf ada karton kosong. Di karton kosong tersebut ibu semuanya menyusun
hurufnya. ibu-ibu sudah mengertikan ? Baiklah…. Permainannya sekarang kita
mulainya”
Kemudian semua pasien mulai mencari huruf –huruf dan menyusun nya menjadi
sebuah kata
Leader : wah hebat ibu-ibu , semuanya bisa menyusun huruf menjadi kata, ayo
tepuk tangan untuk semuanya
e. Tahap Terminasi
1. Evaluasi/validasi
Leader : ”Baiklah ibu semuanya setelah kegiatan ini saya harap bapak dan ibu
semuanya dapat saling bekerja sama dengan baik dan kegiatan ini dapat
dilakukan setiap harinya.”
Leader : “ibu semuanya besok kita akan melanjutkan kegiatan kita, yaitu bapak
dan ibu akan menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan kelompok
yang akan dilakukan, Besok kita akan melakukan kegiatan kita pada waktu dan
tempat yang sama.”
Leader : Baiklah besok pagi jam 10.00 kita berkumpul disini dalam rangka kegiatan.
Leader : Kontrak telah kita buat pada pasien dan saya berharap supaya fasilitator
mempersiapkan alat dan tempat pertemuan sebelum jam 10.00.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Leader : “Selamat pagi semuanya, kami perawat dari Akper Rs Dustira yang
akan memimpin jalannya aktivitas ini sampai selesai. Nah, sekarang semuanya
memakai bed namanya masing-masing?”
Leader : “Bagaimana perasaan ibu-ibu semuanya pada hari ini? Apakah ibu
semuanya sudah menjalankan kerja sama dengan yang lainnya.”
57
Semua pasien : ‘Sudah”
c. Kontrak
Leader : “Baiklah ibu semuanya. Kemarin kita kan sudah berjanji bahwa pagi
ini kita akan melakukan kegiatan berupa permainan adapun tujuan dari kegiatan ini
adalah ibu-ibu menyampaikan manfaat 6 kali pertemuan TAKS. Adapun aturan
permainan yang akan kita lakukan adalah:
1. Apabila bapak/ibu mau meninggalkan ruangan ini, misalnya kekamar mandi
maka bapak/ibu harus. meminta izin kepada suster-suster yang ada disini.
2. Lama kegiatan kita ± 45 menit dan semuanya harus mengikuti kegiatan dari
awal sampai selesai.”
d. Tahap Kerja
Leader : “Jadi, ibu semuanya setelah kita melakukan permainan ini, bapak/ibu
semuanya tahu nggak manfaat dari kegiatan yang kita lakukan ini?
Leader : Nah, kalau begitu saya akan menanyakan manfaat dari kegiatan yang kita
lakukan selama ini dengan cara yaitu saya akan menghidupkan tape recorder dan
saya akan edarkan bola ini dengan arah berlawanan dengan arah jarum jam. Pada
saat tape dimatikan maka bagi siapa yang memegang bola mendapat kesempatan
untuk menyampaikan pendapat tentang manfaat dari kegiatan yang kita lakukan
selama ini.
Pasien jiwa 2 : manfaat nya jadi tidak takut lagi, bisa berteman, bisa kumpul, dan
bekerja sama dengan teman
Leader : Baiklah, karena ibu semuanya sudah tahu manfaat dari kegiatan kita ini
dan permainan ini sudah berjalan dengan baik maka kita berikan tepuk tangan
untuk kita semua.”
58
Leader : “Waah…. Bagus sekali ibu semuanya. Mari kita berikan tepuk tangan
lagi.”
Leader : Nah…. Kalau begitu kami permisi dulu ya bapak/ibu semuanya dan
terima kasih atas kerja sama yang kita lakukan selama ini.”
59
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Isolasi sosial adalah keadaan dimana individu mengalami penurunan atau bahkan
sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. Klien mungkin
merasa ditolak, tidak terima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang
berarti dengan orang lain (Deden dan Rusdi,2013,Hal.34 ).
Isolasi sosial juga merupakan kesepian yang dialami oleh individu dan dirasakan
saat didorong oleh keberadaan orang lain dan sebagai pernyataan negative atau
mengancam (Nanda-1,2012).
Penatalaksanaan klien dengan riwayat menarik diri dapat dilakukan salah satunya
dengan pemberian intervensi Terapi Aktivitas Kelompok sosialisasi, Terapi Aktifitas
Kelompok (TAK) sosialisasi adalah upaya memfasilitasi kemampuan klien dalam
meningkatkan sosialisasi.
B. Saran
Saran yang dapat penulis buat semua pihak agar bisa menjadi lebih baik dimasa akan
datang :
1. Untuk perawat dan tenaga kesehatan lainnya, binalah hubungan saling percaya
dengan klien agar terjadi komunikasi terapeutik sehingga klien dapat
mengungkapkan semua permasalahannya agar tercapai keberhasilan proses
keperawatan.
2. Untuk keluarga klien, sisihkanlah waktu untuk mengunjungi klien selama
dirawat di RSJ dan terimalah klien apa adanya serta berikan dukungan dan
perhatian yang dapat mempercepat proses penyembuhan klien.
60
DAFTAR PUSTAKA
Eko Prabowo. (2014). Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Farida Kusumawati & Yudi Hartono. (2012). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika.
Mukhripah Damaiyanti & Iskandar. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: PT
Refika Aditama.
Trimeilia. (2011). Asuhan Keperawatan Klien Isolasi Sosial. Jakarta Timur: TIM.
61