Anda di halaman 1dari 61

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL

diajukan untuk memenuhi tugas Keperawatan Jiwa

Dosen Ampu : Asep Edyana, Drs., B.Sc., S.Kp., M.Kep

Disusun Oleh:

Kelompok 3

Kelas IIIB

Annisa Nur F (17.056) Resa Pitriani (17.082)


Brama Yudha S (17.058) Robeta Lamria R (17.085)
Diyah Ayu D (17.063) Syahneu Dwi A (17.090)
Ela (17.066) Siti Fatimatu S (17.094)
Meysy Tia M (17.076) Tio Romanti P (17.098)
Neng Mala (17.079) Wanti Fauziah (17.100)

AKADEMI KEPERAWATAN RS. DUSTIRA

CIMAHI

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdullilah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah serta karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya.
makalah ini berisi tentang TAK (Terapi Aktivitas Kelompok ) pada pasien
isolasi sosial. Isolasi sosial merupakan kesepian yang dialami oleh individu dan
dirasakan saat didorong oleh keberadaan orang lain dan sebagian pernyataan
negatif atau mengancam.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna, untuk itu skami berharap kritik dan saran yang dapat
membangun dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
Demikian yang dapat saya sampaikan,apabila ada salah dalam makalah ini
mohon maaf sebesar-besarnya.

Cimahi, 15 Agustus 2019

Peny
usun

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI......................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4

A. Latar Belakang.......................................................................................................4

B. Rumusan Masalah..................................................................................................4

C. Tujuan....................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................6

A. Pengertian Isolasi Sosial.........................................................................................6

B. Susunan Rencana Proposal Terapi Aktivitas Kelompok ( TAK )...........................6

BAB III TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI.........................................14

A. TAKS – SESSI I...................................................................................................14

B. TAKS – SESSI II.................................................................................................21

C. TASK-SESSI III...................................................................................................28

D. TAKS – SESSI IV................................................................................................34

E. TAKS – SESSI V.................................................................................................41

F. Role Play TAK Sosialisasi Pada Pasien Isolasi Sosial.........................................46

BAB IV PENUTUP.........................................................................................................61

A. Kesimpulan........................................................................................................61

B. Saran...................................................................................................................61

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................62

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan
orang lain (Gail W. Stuart, 2007). Penurunan sosialisasi dapat terjadi pada
individu yang menarik diri, yaitu percobaan untuk menghindari interaksi dengan
orang lain (Rowlins, 1993). Dimana individu yang mempunyai mekanisme koping
adaptif, maka peningkatan sosialisasi lebih mudah dilakukan. Sedangkan individu
yang mempunyai mekanisme koping maladatif (skizofrenia), bila tidak segera
mendapatkan terapi atau penanganan yang baik akan menimbulkan masalah-
masalah yang lebih banyak dan lebih buruk. (keliat dan Akemat, 2005) Hampir di
seluruh dunia terdapat sekitar 450 juta (11%) orang yang mengalami skizofrenia
(ringan sampai berat) (WHO, 2006). Hasil survey Kesehatan Mental Rumah
Tangga di Indonesia menyatakan bahwa 185 orang per 1000 penduduk di
Indonesia mengalami skizofrenia (ringan sampai berat). Berdasarkan survey di
rumah sakit jiwa, masalah keperawatan yang paling banyak ditemukan adalah
menarik diri (17,91 %), halusinasi (26,37 %), perilaku kekerasan (17,41 %), dan
harga diri rendah (16,92 %) (Pikiran Rakyat Bandung, 2007).
Penatalaksanaan klien dengan riwayat menarik diri dapat dilakukan salah
satunya dengan pemberian intervensi Terapi Aktivitas Kelompok sosialisasi,
Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) sosialisasi adalah upaya memfasilitasi
kemampuan klien dalam meningkatkan sosialisasi. Dari latar belakang tersebut
diatas penulis tertarik membuat penelitian untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) sosialisasi pada pasien skizofrenia
dengan riwayat menarik diri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Isolasi Sosial ?
2. Bagaimanan Susunan Rencana Pada Proposal Terapi Aktivitas Kelompok (
TAK ) Sosialisasi Pada Pasien Isolasi Sosial ?

4
A. Tujuan
1. Tujuan Umum

Meningkatnya kemampuan pasien dalam membina hubungan sosial


dalam kelompok secara bertahap.
2. Tujuan Khusus
a) Klien mampu memperkenalkan diri
b) Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
c) Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
d) Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan
e) Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi
pada orang lain
f) Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok
g) Klien mampu menyampikan pendapat tentang manfaat kegiatan
tentang TAKS yang telah dilakukan.(Eko prabowo, 2014: 240).

5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Isolasi Sosial
Isolasi sosial adalah keadaan dimana individu mengalami
penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan
orang lain disekitarnya. Klien mungkin merasa ditolak, tidak terima,
kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan
orang lain (Deden dan Rusdi,2013,Hal.34 ).

Isolasi sosial juga merupakan kesepian yang dialami oleh


individu dan dirasakan saat didorong oleh keberadaan orang lain dan
sebagai pernyataan negative atau mengancam (Nanda-1,2012).

Isolasi sosial adalah suatu gangguan hubungan interpersonal yang


terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel yang
menimbulkan prilaku maladaktif dan mengganggu fungsi seseorang
dalam hubungan sosial ( Depkes RI, 2000 ).

B. Susunan Rencana Proposal Terapi Aktivitas Kelompok


( TAK )
1. Tujuan

a. Tujuan Umum

Meningkatnya kemampuan pasien dalam membina hubungan


sosial dalam kelompok secara bertahap.

b. Tujuan Khusus

1) Klien mampu memperkenalkan diri

2) Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok

3) Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok

4) Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik


percakapan

5) Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah

6
pribadi pada orang lain

6) Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi


kelompok

7) Klien mampu menyampikan pendapat tentang manfaat


kegiatan tentang TAKS yang telah dilakukan.(Eko
prabowo, 2014: 240).

2. Waktu dan Tempat :

Hari / Tanggal :

Jam :

Tempat :

3. Metode

a. Dinamika kelompok

b. Diskusi dan tanya jawab

c. Bermain peran / simulasi

4. Media dan Alat

a. Laptop

b. Musik / Lagu

c. Bola ping-pong

d. Buku catatan dan pulpen

e. Kartu kwartet

f. Jadwal kegiatan pasien

7
5. Seting Tempat

CO

P F

F P

P F

F P

OP

Keterangan :

L : Leader

CL : Co-Leader

F : Fasilitator

O : Observer

P :Pasien

OP :Operator

8
6. Pembagian Tugas

a. Leader

1) Menyiapkan proposal kegiatan TAKS

2) Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok


sebelum kegiatan dimulai.
3) Menjelaskan permainan.

4) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kclompok dan


memperkenalkan dirinya

5) Mampu memimpin tcrapi aktilitas kelompok dengan baik dan tertib

6) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kclompok dan


memperkenalkan dirinya.

7) Mampu memimpin tcrapi aktilitas kelompok dengan baik dan tertib

8) Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok.

b. Co-leader Tugas

1) Mendampingi leader

2) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang altiviatas


pasien

3) Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan yang


telah dibuat.

4) Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blocking dalam


proses terapi

c. Fasilitator Tugas

1) Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.

2) Memotivasi klien yang kurang aktif.

3) Memfalitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada anggota


kelompok untuk aktif mengikuti jalanya terapi.

d. Observasi Tugas

9
1) Mengobservasi jalanya proses kegiatan

2) Mengamati serta mencatat prilaku verbal dan non-verbal pasien selama


kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia)

3) Mengawasi jalanya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses,


hingga penutupan .(Eko prabowo, 2014: 241-243)
7. Pasien
a. Kriteria pasien
1) Pasien dengan isolasi sosial menarik diri dengan kondisi mulai
menunjukkan kamauan untuk melakukan interaksi interpersonal
2) Pasien dengan kerusakan komunikasi verbal yang telah berespons sesuai
dengan stimulus yang diberikan.
8. Pasien
a. Kriteria pasien
1) Pasien dengan isolasi sosial menarik diri dengan kondisi mulai
menunjukkan kamauan untuk melakukan interaksi interpersonal
2) Pasien dengan kerusakan komunikasi verbal yang telah berespons sesuai
dengan stimulus yang diberikan.
b. Proses seleksi

1) Mengidentifikasi pasie yang masuk kriteria

2) Mengumpulan pasien yang masukl kriteria

3) Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK, meliputi:


menjelaskan tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan kelompok
dan aturan main dalam kelompok (Eko prabowo, 2014: 243).
9. Susunan Pelaksanaan
a. Susunan perawat pelaksana TAKS sebagai berikut :
1) Leader : Ela
2) Co. Leader : Meysy
3) Fasilitator : Brama, Diyah, Annisa
4) Observasi : Tio Romanti
5) Operator : Siti Fatimatu

10
b. Pasien peserta TAKS sebagai berikut :

No Nama Masalah Keperawatan

11
10. Tata tertib Dan Antisipasi Masalah
a. Tata Tertib pelaksanaan TAKS
1) Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai.
2) Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara TAKS dimulai.
3) Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.
4) Peseta Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan
TAKS berlangsung.
5) Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan
kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
6) Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari
permainan .
7) Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAK selesai.
8) Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAKS telah
habis,sedangkan permainan belum selesai, maka pemimpin akan meminta
persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK kepada anggota.
9) Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAK selesai.
10) Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAKS telah
habis,sedangkan permainan belum selesai, maka pemimpin akan meminta
persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK kepada anggota.
11) Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAK selesai.
12) Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAKS telah
habis,sedangkan permainan belum selesai, maka pemimpin akan meminta
persetujuan anggota untuk memperpanjang waktu TAK kepada anggota.
b. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAKS
1) Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
2) Memanggil klien
3) Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau klien yang lain
c. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit:
1) Panggil nama klien
2) Tanya alasan klien meninggalkan permainan
3) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan
pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu

12
klien boleh kembali lagi
d. Bila ada klien lain ingin ikut
1) Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang
telah dipilih
2) Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin
dapat diikuti oleh klien tersebut
3) Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi peran pada permainan tersebut. (Eko prabowo, 2014: 243-
245)
11. Proses Keperawatan

13
BAB III TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI
A. TAKS – SESSI I
1. Tujuan

Pasien mampu berkenalan dengan anggota kelompok :

a. Menyebutkan jati diri sendiri : nama lengkap, nama


panggilan, asal dan hobi.

b. Menanyakan jati diri anggota kelompok lain : nama


lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.(Eko prabowo,
2014:246)

2. Setting

Peserta dan terapis duduk bersama dalam lingkaran

3. Alat

a. Tape recorder

b. Kaset dengan lagu yang ceria

c. Bola tenis

d. Buku catatan dan pulpen

e. Jadwal kegiatam pasien

4. Metode

Dinamika kelompok

5. Langkah-langkah kegiatan

a. Persiapan

1) Mengigatkan kontrak dengan anggota kelompok

2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

b. Orientasi

3) Salam terapeutik

14
1) Salam dari terapis

2) Peserta da terapis memakai name tag

f. Orientasi

1) Salam terapeutik

1) Salam dari terapis

2) Peserta dan terapis memakai name tag

2) Evalusi / validasi

1) Menanyakan perasaan pasien saat ini

2) Menanyakan apakah pernah memperkenalkan diri pada orang lain.

3) Kontrak

1) Menjelaskan tujuan kegiatan

2) Menjelaskan aturan main lain:

a) Berkenalan dengan anggota kelompok

b) Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus minta izin
pada pemimpin TAK.
c) Lama kegiatan 45 menit.

d) Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir


(Eko prabowo, 2014:246-247)
g. Tahap kerja
1) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan pada bola tenis berlawanan
dengan arah jarum jam
2) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola, mendapat
giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang ada disebelah kanan
dengan cara :
1) Memberi salam

2) Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi

3) Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi

4) Dimulai oleh terapis sebagai contoh

15
3) Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran

4) Hidupkan lagi kaset pada tape dan edarkan bola tenis. Pada sat tape
dimatikan, minta anggota kelompok yang memegang bola untuk
memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah kananya kepada
kelompok yaitu, nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Dimulai oleh
terapis sebagai contoh.

5) Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran

6) Hidupkan lagi kaset pada tape dan edarkan bola tenis. Pada sat tape
dimatikan, minta anggota kelompok yang memegang bola untuk
memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah kananya kepada
kelompok yaitu, nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Dimulai oleh
terapis sebagai contoh.
7) Ulangi d samapi semua anggota kelompok mendapat giliran
8) Berikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi
tepuk tangan
h. Tahap terminasi

1) Evaluasi

1) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK

2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok

2) Rencana tindak lanjut

1) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri


kepada orang lain dikehidupan sehari-hari

2) Memasukan kegiatan memperkenalkan diri kepada jadual kegiatan harian


pasien.
3) Kontrak yang akan dating
1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan anggota
kelompok
2) Menyepakati waktu dan tempat.

16
4) Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran

5) Hidupkan lagi kaset pada tape dan edarkan bola tenis. Pada sat tape
dimatikan, minta anggota kelompok yang memegang bola untuk
memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah kananya kepada
kelompok yaitu, nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Dimulai oleh
terapis sebagai contoh.
6) Ulangi d samapi semua anggota kelompok mendapat giliran

7) Berikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan


memberi tepuk tangan
i. Tahap terminasi

1) Evaluasi

1) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK

2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok

2) Rencana tindak lanjut

1) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri


kepada orang lain dikehidupan sehari-hari

2) Memasukan kegiatan memperkenalkan diri kepada jadual kegiatan harian


pasien.
3) Kontrak yang akan dating
1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan anggota
kelompok
2) Menyepakati waktu dan tempat.

B. Evalusai dan Dokumentasi

Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan TAK. Aspek yang di evaluasi
adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 1,
dievaluasi kemampuan pasien memperkenalkan diri secara verbal dan non verbal
dengan menggunakan formulir evaluasi berikut. (Eko prabowo, 2014:247-248)

17
SESI I – TAKS
KEMAMPUAN MEMPERKENALKAN DIRI

A. Kemampuan Verbal

No ASPEK YANG DINILAI nama pasien

1. Menyebutkan nama lengkap


2. Menyebutkan nama

Panggilan
3. Menyebutkan asal
4. Menyebutkan hobi
JUMLAH

B. Kemampuan non Verbal

No ASPEK YANG DINILAI nama pasien

1. Kontak mata

2. Duduk tegak

3. Mengunakan bahasa tubuh

yang sesuai

4. Mengikuti kegiatan dri awal

sampai akhir

JUMLAH

18
19
Petunjuk :

1. Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut
TAKS.

2. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi dengan tanda (√)
jika ditemukan pada klien atau tanda (x)jika tidak ditemukan.

3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu, dan
jika nilai 0, 1, atau 2 klien belum mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika tak pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti sesi 1 TAKS, klien mampu
memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal,dianjurkan klien
memperkenalkan diri pada klien lain di ruang rawat (buat jadwal). (Eko
prabowo,2014 :249)

20
B. TAKS – SESSI II
1. Tujuan

a. Tujuan umum

Peserta TAK mampu meningkatkan hubungan interersonal anggota kelompok,


berkomunikasi, saling memperhatikan, mampu berespon terhadap stimulasi
yang diberikan.
b. Tujuan Khusus

Pasien dapat memperkenalkan rekannya (nama lengkap, nama panggilan, asal,


hobby)
2. Setting

Peserta dan terapis duduk bersama dalam lingkaran

3. Alat

a. Tape recorder

b. Kaset dengan lagu yang ceria

c. Bola tenis

d. Buku catatan dan pulpen

e. Jadwal kegiatam pasien

4. Metode

a. Dinamika kelompok

b. Diskusi dan tanya jawab

c. Bermain peran \ stimulasi

5. Langkah-langkah Kegiatan

a. Persiapan

1) Melakukan kontrak dengan anggota kelompok sehari sebelumnya

2) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok

3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan


21
b. Orientasi

Pada tahap ini terapis melakukan :

1) Memberi salam terapeutik

2) Salam dari terapis

3) Peserta dan terapis memakai papan nama

c. Evaluasi / validasi

1) Menanyakan perasaan pasien saat ini

2) Menanyakan apakah pasien telah mencoba memperkenalkan diri


pada orang lain
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan anggota
kelompok
b) Menjelaskan aturan main, sebagai berikut :

(1) Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok,


harus meminta izin kepada terapis
(2) Lama kegiatan 45 menit
(3) Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

d. Tahap Kerja

TAK Aosialisasi sesi II

1) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan pada bola


tenis berlawanan dengan arah jarum jam
2) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola,
mendapat giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang ada
disebelah kanan dengan cara :
a) Memberi salam

b) Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi

22
c) Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi

23
d) Dimulai oleh terapis sebagai contoh

e) Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran

f) Hidupkan lagi kaset pada tape dan edarkan bola tenis. Pada sat tape
dimatikan, minta anggota kelompok yang memegang bola untuk
memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah kananya kepada
kelompok yaitu, nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi. Dimulai
oleh terapis sebagai contoh.

g) Ulangi d samapi semua anggota kelompok mendapat giliran

h) Berikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan


memberi tepuk tangan.
e. Tahap Terminasi

1) Evaluasi

a) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK


b) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok

2) Rencana tindak lanjut


a) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri
kepada orang lain dikehidupan sehari-hari
b) Memasukan kegiatan memperkenalkan diri kepada jadual kegiatan
harian pasien.
c) Kontrak yang akan datang

d) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan anggota


kelompok
e) Menyepakati waktu dan tempat.

f. Evalusai dan Dokumentasi


Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan TAK. Aspek yang di
evaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS
sesi 1, dievaluasi kemampuan pasien memperkenalkan diri secara verbal dan
non verbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut.(Eko probowi,
2014: 250-252)

24
SESSI 2 – TAKS KEMAMPUAN
BERKENALAN

A. Kemampuan Verbal

No Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Menyebutkan nama lengkap


2. Menyebutkan nama panggilan
3. Menyebutkan asal
4. Menyebutkan hobi
5. Menanyakan nama lengkap
6. Menanyakan nama panggilan
7. Menanyakan asal
8. Menanyakan hobi

Jumlah

B. Kemampuan non Verbal

No Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Kontak mata

2. Duduk tegak

3. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai

4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai

Akhir
Jumlah

Petunjuk :

25
1. Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut TAKS.

2. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi dengan tanda (√) jika
ditemukan pada klien atau tanda (x)jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan

4. Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai ≥ 6 ; disebut belum mampu
jika mendapat nilai ≤ 5.

5. Kemampuan non verbal disebut mampu jika mendapatkan nilai 3 atau 4 disebut
belum mampu jika mendapat nilai ≤ 2.
Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien ketika TAK pada catatan


proses keperawatan tiap pasien. Misalnya jika nilai pasien 7 untuk verbal dan 3
untuk non verbal, catatan keperawatan adalah : pasien mengikuti TAKS sesi 2,
pasien mampu berkenalan secara verbal dan non verbal, anjurkan pasien untuk
berkenalan dengan pasien lain, buat jadwal. (Eko prabowo, 2014: 253-254).

26
1. Tujuan

C. TASK-SESSI III

a. Pasien mampu mengajukan pertanyaan tentang kehidupan pribadi kepada satu


orang kelompok
b. Menjawab pertanyaan tentang kehidupan pribadi

2. Setting

Peseta dan terapis duduk bersama dalam lingkaran


3. Alat

a. Tape recorder
b. Kaset dengan lagu yang ceria

c. Bola tenis
d. Buku catatan dan pulpen

e. Jadwal kegiatam pasien


4. Metode

a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab

c. Bermain peran \ stimulasi


5. Langkah-langkah kegiatan

a. Persiapan

1)Mengigatkan kontrak dengan pasien yang sesuai indikasi

2) Mempersiapkan alat dan tempat (peserta duduk melingkar dalam suasana


ruang yang tenang dan nyama).
b. Orientasi

1) Mengucapkan salam terapeutik dan masing masing memakai nama tag

2) Menanyakan perasaan pasien hari ini dan menanyakan apakah sudah


mencoba berkenalan

27
3) Menjelaskan tujuan kegiatan
4) Menjelaskan aturan main:

a) Pasien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

b) Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari terapis

c) Lama kegiatan 45 menit

d) Bertanya dan menjawab tentang kehidupan pribadi

c. Kerja

1) Terapis menjelaskan langkah berikutnya : musik akan dinyalakan. Saat musik


terdengar bola tenis dipindahkan dari satu peserta lain. Saat musik dhentikan
peseta yang sedang memegang bola tenis mendapat giliran untuk bertanya
tentang kehidupan pribadi anggota kelompok yang ada disebelah kanannya
dengan cara : memberi salam, memanggil nama panggilannya, menanyakan
kehidupan pribadi misalnya orang terdekatnya siapa ?
2) Terapis menyalakan tape dan mengedarkan bola tenis lalu menghentikan.
Saat musik dihentikan peserta yang sedang memegang bola tenis mendapat
giliran untuk bertanya tentang kehidupan pribadi anggota kelompok yang ada
disebelah kanannya dengan cara : memberi salam, memanggil nama
panggilannya, menanyakan kehidupan pribadi

3) Ulangi langkah b samapi semua peserta mendapatkan giliran

4) Terapis memberikan pujian, setiap kali pasien selesai menceritakan


perasaanya
d. Terminasi

1) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK

2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok

3) Menganjurkan agar pasien bercakap cakap tentang kehidupan pribadi dan


memasukkan ke dalam jadwal harian pasien
4) Membuat kontrak kemabli untuk TAK berikutnya

e. Evaluasi dan dokumentasi Evaluasi

28
Evaluasi dilakukan pada saat proses tak berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Askep yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesaui dengan tujuan TAK.
Untuk TAK sessi 3, dievaluasi kemampuan verbal dalam bertanya dan menjawab
pada saat bercakap cakap.

29
30
SESSI III TAK SOSIALISAI
KEMAMPUAN PASIEN BERCAKAP CAKAP

A. Kemampuan verbal : bertanya

No Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Mengajukan pertanyaan yang jelas


2. Mengajukan pertanyaan yang ringkas
3. Menganjurkan pertanyaan yang relevan
4. Menganjurkan pertanyaan secara spontan
Jumlah

B. Kemampuan verbal : menjawab

No Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Menjawab dengan jelas

2. Menjawab dengan ringkas

3. Menjawab dengan relevan

4. Menjawab secara spontan

Jumlah

31
C. Kemampuan non Verbal

No Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai

Akhir
Jumlah

Petunjuk

1. Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut TAKS.

2. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi dengan tanda (√) jika
ditemukan pada klien atau tanda (x) jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika ,mendapat nilai 3 atau 4 pasien mampu
dan jika nilai ≤ 2 pasien di anggap belum mampu.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien ketika TAK pada catatan proses
keperawatan tiap pasien. Misalnya nilai kemampuan verbal bertanya 2, kemampuan
verbal menjawab 2, dan kemampuan non verbal 2 maka catatan keperawatan adalah :
pasien mengikuti TAKS sesi 3, pasien mampu bercakap cakap secara verbal dan non
verbal, anjurkan latihan ulang diruang (buat jadwal).(Eko prabowo, 2014 :257-258)

32
D. TAKS – SESSI IV

1. Tujuan

Pasien mampu bekerjasama dalam permainan sosialisasi kelompok

a. Bertanya dan meminta sesuai dengan kebutuhan pada orang lain

b. Menjawab dan memberi pada orang lain

2. Setting

Peserta dan terapis duduk bersama dalam lingkaran

3. Alat

a. Tape recorder

b. Kaset dengan lagu yang ceria

c. Bola tennis

d. Buku catatan dan pulpen

e. Jadwal kegiatan pasien

4. Metode

a. Dinamika kelompok

b. Diskusi dan tanya jawab

c. Bermain peran/simulasi

5. Langkah-langkah Kegiatan

a. Persiapan

1). Mengingatkan kontrak dengan pasien yang sesuai indikasi

2) Mempersiapkan alat dan tempat (peserta duduk melingkar alam suasana


ruang yang tenang dan nyaman)

b. Orientasi

1) Mengucapkan salam terapeutik, masing-masing memakai name tag

33
2) Menanyakan perasaan pasien hari ini dan apakah telah bercakap-cakap
tentang masalah pribadi
3) Menjelaskan tujuan kegiatan

4) Menjelaskan aturan main :

a) Pasien harus mengikuti kegiata n dari awal sampai akhir

b) Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari terapis

c) Lama kegiatan 45 menit

d) Masing-masing bertanya dan meminta kartu yang diperlukan

e) Menjawab dan memberi kartu pada anggota yang lain

c. Kerja

1) Terapis membagi 4 buah kartu kwartet pada setiap anggota sisanya


diletakkan diatas meja
2) Terapis meminta tiap anggota menyusun kartu sesuai serinya

3) Terapis menyalakan tape dan mengedarkan bola lalu menghentikan. Saat


musik dihentikan peserta yang sedang memegang bola tennis memulai
permainan dengan cara :
a) Meminta kartu yang dibutuhkan kepada anggota kelompok disebalah
kanannya
b) Jika kartu yang dipegangnya telah lengkap maka diumumkan pada
kelompok dengan membaca judul dan subjudul
c) Jika kartu yang dipegang tidak lengkap maka diperkenankan
mengambil kartu yang berada diatas meja
d) Jika anggota kelompok memberikan kartu yang dipegang pada yang
meminta ia berhak mengambil satu kartu yang berada diatas meja
e) Setiap menerima kartu diminta mengucapkan terima kasih

4) Ulangi langkah b, c, jika 2) dan 3) terjadi

5) Terapis memberikan pujian untuk tiap kali keberhasilan pasien

34
d. Terminasi

1) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK

2) Memberi pujian atas pencapaian kelompok

3) Menganjurkan agar pasien berlatih bekerjasama

4) Membuat kontrak kembali un tuk TAK berikutnya

6. Evaluasi dan dokumentasi


Evaluasi
Evaluasi dilakukan menggunakan formulir dibawah ini pada saat proses TAK
berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adlah kemampuan
pasien sesuain dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 6, dievaluasi kemampuan
verbal pasien dalam bertanya, meminta, menjawab, dan memberi serta kemampuan
nonverbal.(Eko prabowo, 2014: 269-271)

35
SESI 4 – TAKS
KEMAMPUAN BEKERJASAMA

A. Kemampuan verbal : bartanya dan meminta

No Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Bertanya dan meminta dengan

Jelas
2. Bertanya dan meminta secara

Ringkas
3. Bertanya dan meminta secara

Relevan
4. Bertanya dan meminta secara

Spontan
Jumlah

36
B. Kemampuan non verbal : menjawab dan memberi

No Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Menjawab dan memberi dengan

Jelas
2. Menjawab dan memberi secara

Ringkas
3. Menjawab dan memberi secara

Relevan
4. Menjawab dan memberi secara

Spontan
Jumlah

C. Kemampuan non verbal

No Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang

Sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal

sampai akhir
Jumlah

Petunjuk :

a. Dibawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut TAKS
37
b. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [√] jika
ditemukan pada pasien atua tanda [X] jika tidak ditemukan
c. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4, pasien
mampu ; jika nilain ≤ 2 pasien dianggap belum mampu
d. mampu ; jika nilain ≤ 2 pasien dianggap belum mampu

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien ketika TAKS pada catatan


proses keperawatan tiap pasien. Misalnya, kemampuan verbal bertanya, meminta,
menjawab, dan memberi 4, serta kemampuan nonverbl 4. Maka, catatan
keperawatannya adalah pasien mengikuti TAKS sesi 6, pasien mampu secara
verbal dan nonverbal dalam bertanya, meminta, menjawab, dan memberi.
Anjurkan pasien melakukannya di ruang rawat (buat jadwal).

38
39
E. TAKS – SESSI V
1. Tujuan

Pasien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan kelompok


yang telah dilakukan
2. Setting

Peserta dan terapis duduk bersama dalam lingkaran

3. Alat

a. Tape recorder

b. Kaset dengan lagu yang ceria

c. Bola tennis

d. Buku catatan dan pulpen

e. Jadwal kegiatan pasien

4. Metode

a. Dinamika kelompok

b. Diskusi dan tanya jawab

c. Bermain peran/simulasi

5. Langkah-langkah Kegiatan

a. Persiapan

1) Mengingatkan kontrak dengan pasien yang sesuai indikasi

2) Mempersiapkan alat dan tempat (peserta duduk melingkar dalam


suasana ruang yang tenang dan nyaman)
b. Orientasi

1) Mengcapkan salam terapeutik dan memakai name tag

40
2) Menanyakan perasaan pasien hari ini apakah telah latihan bekerjasama

3) Menjelaskan tujuan kegiatan

4) Menjelaskan aturan main :

a) Pasien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

b) Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari terapis

c) Lama kegiatan 45 menit

d) Masing-masing dapat menyampaikan manfaat 6 kali pertemuan


TAKS
c. Kerja

1) Terapis menjelaskan langkah berikutnya : tape recorder akan


dinyalakan. Saat musik terdengar bola tennis dipindahkan dari satu
peserta ke peserta lain. Saat musik dihentikan peserta yang sedang
memegang bola tennis menyebutkan manfaat 6 kali pertemuan TAKS
2) Terapis menyalakan tape dan menghentikan. Saat musik dihentikan
peserta yang sedang memegang bola tennis menyebutkan manfaat 6
kali pertemuan TAKS
3) Ulangi langkah b sampai semua paserta mendapat giliran

4) Terapis memberikan pujian untuk tiap kali peserta berhasil

d. Terminasi

1) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK

2) Memberi pujian atas pencapaian kelompok

3) Menyimpulkan 6 kemampuan pada 6 kali pertemuan yang lalu

4) Menganjurkan agar pasien melatih diri untuk 6 kemampuan yang telah


dimiliki
5) Penkes keluarga agar memberi dukungan pada pasien

6) Membuat kontrak kembali untuk evaluasi kemampuan secara periodic

41
6. Evaluasi dan dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan menggunakan formulir dibawah ini pada saat proses TAK
berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 7,
dievaluasi kemampuan verbal pasien menyampaiakn manfaat TAKS yang
telah berlangsung 6 sesi secara verbal dan disertai kemampuan non verbal.
(Eko prabowo, 2014: 247-267)

42
SESI 5– TAKS
EVALUSI KEMAMPUAN SOSIALISASI

A. Kemampuan verbal : menyebutkan manfat enam kali TAKS

No Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Menyebutkan manfaat dengan

Jelas
2. Menyebutkan manfaat secara

Ringkas
3. Menyebutkan manfaat secara

Relevan
4. Menyebutkan manfaat secara

Spontan
Jumlah

B. Kemampuan non verbal

No Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang

Sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal

sampai akhir
Jumlah

43
Petunjuk :

a. Dibawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut TAKS

b. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [√] jika ditemukan
pada pasien atau tanda [X] jika tidak ditemukan
c. Jumlahkan kemampuan yang ditentukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4, pasien
mampu ; jika nilai ≤ 2 pasien dianggap belum mampu.
Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien ketika akhir TAKS pada


catatan proses keperawatan setiap pasien. Disimpulkan kemampuan yang telah dapat
diterapkan oleh pasien berhari-hari. Untuk pasien yang telah mampu, maka dianjurkan
dan dievaluasi pada kegiatan sehari-hari (melalui jadwal kegiatan keseharian). Jika
pasien belum mampu, pasien dapat disertakan pada kelompok TAKS yang baru.(Eko
prabowo, 2014 : 267-277).

44
F. Role Play TAK Sosialisasi Pada Pasien Isolasi Sosial
SESI I
A. Tujuan :

Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, nama


panggilan, asal dan hobi.
B. Setting :
1. klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
2. ruang nyaman dan tenang
C. Alat :
1. Laptop / tape recorder
2. Musik “ marilah – kemari “ ( titiek puspa )
3. Bola ping-pong
4. Buku catatan dan pulpen
5. Jadwal kegiatan klien
D. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran
E. Langkah kegiatan :
1. Persiapan

Leader : “Ibu-ibu kita berkumpul di sini untuk melakukan sebuah permainan dan nanti
permainannya akan saya jelaskan. Kita akan bermain ditempat ini ya Ibu
semuanya”.

Fasilitator datang mendampingi ibu tersebut


2. Orientasi
a. Salam Terapeutik

Leader : “Selamat pagi Ibu. Perkenalkan nama saya, saya biasa dipanggil ela, saya
dari Akper Rs Dustira yang akan memimpin jalannya permainan sampai dengan
selesai.”
b. validasi

Leader : “Bagaimana perasaan Ibu-ibu pagi ini?

Pasien jiwa 1 : baik ( dengan nada cuek )

45
( pasien jiwa 2,3,dan 4 diam )

Leader : “Bagaimana tidur Ibu semuanya tadi malam?”

Pasien jiwa 2 : susah tidur nya takut

( pasien jiwa 1,3,dan 4 diam )


c. Kontrak

Leader : “Pagi ini kita akan melakukan suatu kegiatan, tujuannya agar Ibu
semuanya dapat memperkenalkan diri dengan anggota kelompok yang lain”.

Leader : “Apabila Ibu-ibu ingin BAK ataupun ingin minum, Ibu harus memberi
tahu saya dulu dengan cara menunjuk tangan tapi jangan lupa untuk kembali
lagi kesini”.

Leader : “Lamanya kegiatan kita ini adalah 45 menit dan Ibu harus mengikutinya
dari awal hingga akhir”.
3. Tahap Kerja

Leader : “Kita akan membuat suatu kegiatan. Di sini saya mempunyai sebuah bola dan
musik. Nanti bola ini akan saya edarkan berlawanan dengan arah jarum jam. Bila
musiknya berhenti maka siapa yang memegang bola,maka dia harus
memperkenalkan dirinya yaitu dengan menyebutkan nama lengkap,nama panggilan,
asal dan hobi’.

Leader : “Apakah Ibu sudah mengerti?”

Pasien jiwa 1 dan 2 : mengerti

( pasien jiwa 3, dan 4 hanya mengangguk cuek )

Leader : “Jika Ibu sudah mengerti kita akan memulai kegiatan ini”.

*Mulai permainan

Musik mulai dinyalakan, lalu bola diedarkan ke seluruh pasien. Saat musik dihentikan
pasien jiwa ke 3 mendapatkan bola, kemudian pasien jiwa ke 3 tersebut harus
menyebutkan nama lengkap,nama panggilan,asal dan hobi nya.

Leader : nah, ibu kan yang dapat bola nya, sekarang ibu harus menyebutkan nama
lengkap,nama panggilan,asal dan hobi ibu ya, ayo ibu berdiri

Fasilitator membujuk pasien jiwa ke 3 untuk memperkenalkan diri, Pasien jiwa ke 3

46
mulai memperkenalkan diri sambil terlihat bingung dan takut.

Permainan ini berakhir setelah semua pasien mendapat giliran untuk memperkenalkan
diri.
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi

Leader : “Nah,bagaimana perasaan Ibu setelah mengikuti kegiatan ini?”.

Pasien jiwa 2 : senang

Leader : “Apakah diantara Ibu masih ada yang ingin memperkenalkan diri lagi?

Semua hening sambil menggelengkan kepala

Leader : “Wah, bagus sekali, ternyata Ibu sudah bisa memperkenalkan dirinya
masing-masing dengan baik”.
b. Rencana Tindak Lanjut

Leader : “Ibu jangan lupa ya untuk memperkenalkan diri dengan teman-teman


yang lain dikamar nanti”.
c. Kontrak yang akan datang

Leader : “Baiklah Ibu semuanya besok hari selasa jam 08.30 WIB kita berkumpul
lagi disini untuk melnjutkan kegiatan kita. Tujuan dari kegiatan kita besok
adalah agar Ibu dapat berkenalan dengan anggota kelompok yang lain.”

Leader : “Jangan lupa ya Ibu agar besok membawa papan namanya.”

Leader : “Baiklah Ibu karena waktu kita sudah habis jadi pertemuan kita sampai
disini dulu.Terima kasih ya Ibu”.

SESI 2
A. Tujuan
1. Memperkenalkan diri sendiri,nama panggilan,asal dan hobi.
2. Menanyakan diri anggota kelompok lain : nama lengkap,nama panggilan.asal dan
hobi.
B. Setting
1. klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
2. ruang nyaman dan tenang
C. Alat
47
1. Laptop
2. Musik “ marilah – kemari “ ( titiek puspa )
3. Bola ping-pong
4. Buku catatan dan pulpen
5. Jadwal kegiatan klien
D. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran
E. Langkah Kegiatan
1. Persiapan

Leader : “Ibu-ibu sore kita kan sudah janji bahwa pada hari ini kita akan melanjutkan
kegiatan kita.Sekarang kita mulai ya Ibu semuanya”.

Leader mempersiapkan alat dan tempat pertemuan


2. Orientasi
a. Salam Terapeutik

Leader : “Selamat pagi Ibu-ibu, Masih ingat dengan kami? kami mahasiswi
Akper Rs Dustira yang akan memimpin jalannya aktivitas kita pagi ini sampai
dengan selesai”.

Pasien 1 dan 2 : “iyaaaa, masih”

Pasien 3 dan 4 : (mengangguk sambil melihat leader yang sedang menjelaskan)

Leader : “Nah,sekarang semuanya memakai papan namanya masing-masing ya!

(pasien memasang papan nama masing-masing yang diberikan oleh fasilitatornya)


b. Evaluasi/validasi

Leader : “Bagaimana perasaan Ibu semuanya pagi ini?”

Pasien 1 dan 2 : “baik” (sambil cuek)

Pasien 3 dan 4 : (acuh)

Leader : “Ibu semuanya sudah memperkenalkan diri pada teman-teman yang


lainnya kan?”

Pasien 1 dan 2 : “mengangguk”

48
Pasien 3 dan 4 : (menggeram)
c. Kontrak

Leader : “Baiklah Ibu semuanya kita sudah berjanji bahwa pagi ini kita akan
melanjutkan kegiatan kita yaitu berkenalan dengan anggota kelompok lainnya”

(semuanya masih tetap diam)

Leader :“Apabila Ibu ingin BAK ataupun ingin minum, Ibu harus memberi tahu
saya dulu dengan cara menunjuk tangan tapi jangan lupa untuk kembali lagi
kesini”.

(semua pasien terdiam)

Leader : “Lamanya kegiatan kita ini adalah 45 menit dan Bapak/Ibu harus
mengikutinya dari awal hingga akhir”.

(Semua pasien terdiam)


3. Fase Kerja

Leader : “sekarang, kita akan membuat suatu kegiatan. Di sini saya mempunyai sebuah
bola dan musik. Nanti bola ini akan saya edarkan berlawanan dengan arah jarum
jam. Bila musiknya berhenti maka siapa yang memegang bola mendapat giliran
untuk berkenalan dengan anggota kelompok lain yang ada di sebelah kanan dengan
cara :
a. Memberi salam
b. Menyebutkan nama lengkap,nama panggilan,asal,dan hobi
c. Menanyakan nama lengkap, pnama panggilan,asal dan hobi kepada teman yang
ada di sebelah kanannya
Leader : “Apakah Ibu-ibu sudah mengerti?”
Pasien 1 dan 2 : ”mengerti”
Pasien 3 dan 4 : (tidak menghiraukan penjelasan leader)
Leader : “Nah………..kalau semuanya sudah mengerti kita mulai
permainannya”.
pasien 1 dan 2 : (mengikuti perintah leader)
pasien 3 dan 4 : (terdiam)
*mulai permainan

Musik mulai dinyalakan, lalu bola diedarkan ke seluruh pasien. Saat musik dihentikan
pasien jiwa ke 4 mendapatkan bola, kemudian pasien jiwa ke 4 tersebut harus
49
menyebutkan nama lengkap,nama panggilan,asal dan hobi nya, serta Menanyakan
nama lengkap, nama panggilan,asal dan hobi kepada teman yang ada di sebelah
kanannya

Leader : nah, sekarang ibu kan yang dapat bola nya, sekarang ibu harus menyebutkan
nama lengkap,nama panggilan,asal dan hobi ibu ya, setelah itu ibu tanyakan ke teman-
teman disini yang lain nama lengkap, nama panggilan,asal dan hobi nya, ayo ibu berdiri
bu

Fasilitator membujuk pasien jiwa ke 4 untuk memperkenalkan diri dan bertanya


identitas temannya yang lain, Pasien jiwa ke 4 mulai memperkenalkan diri sambil
terlihat bingung dan takut.

Pasien jiwa ke 4 : nama saya ipit fitriani, eeeeuu di panggil ipit, asal dari cimahi.
Hobiiii enggak,

Leader : Wah, bagus sekali ibu ipit, sekarang kita berikan tepuk tangan, sekarang ibu
ipit tunjuk teman yang lain untuk berkenalan seperti yang ibu ipit lakukan”.

Permainan ini berakhir setelah semua pasien mendapat giliran untuk memperkenalkan
diri.

Leader : “Wah………..semuanya bagus sekali dan sekarang kita berikan tepuk


tangan”
4. Tahap Terminasi

Leader : ”Nah,bagaimana perasaan Ibu-ibu setelah mengikuti kegiatan ini? Apakah


diantara Ibu-ibu ada yang ingin berkenalan dengan anggota kelompok lainnya?”

Semua pasien :”sudaaaaaah”

Leader : “Ibu semuanya telah melakukan kegiatan dengan baik sekali dan semuanya
sudah mampu untuk memperkenalkan diri dan berkenalan dengan baik dengan
temannya.

Rencana tindak lanjut

Leader : “Karena Ibu-ibu sudah mampu berkenalan dengan orang lain maka Ibu-ibu
harus mencoba berkenalan dengan teman lain di kamar”

(semua pasien mengangguk)

50
Rencana yang akan dating

Leader : “Baiklah Ibu semuanya besok hari sabtu jam 08.30 WIB kita berkumpul
lagi disini untuk melanjutkan kegiatan kita. Tujuan dari kegiatan kita besok adalah agar
Ibu dapat bercerita tentang kehidupan pribadi, Jangan lupa ya Ibu agar besok membawa
papan namanya.”

Pasien 1 dan 2 : “baik”

Pasien 3 dan 4 : (acuh)

Leader : “Baiklah Ibu semuanya karena waktu kita sudah habis jadi pertemuan kita
sampai disini dulu.Terima kasih ya Ibu”.

SESI 3
A. Tujuan

Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok :


1. Klien mampu menanyakan kehidupan pribadi kepada satu anggota kelompok
2. Klien mampu menjawab tentang kehidupan pribadi sendiri
B. Setting
1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruang nyaman dan tenang
C. Alat
1. Laptop
2. Musik “ marilah – kemari “ ( titiek puspa )
3. bola ping-pong
4. buku catatan dan pulpen
5. jadwal kegiatan klien
D. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran
E. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
Leader : “Ibu smuanya semalam kita kan kita sudah janji bahwasannya pada hari ini
kita akan melanjutkan kegiatan kita.Sekarang kita mulai ya Ibu semuanya

51
(Semua pasien mengangguk)

Leader mempersiapkan alat dan tempat pertemuan


2. Orientasi
a. Salam Terapeutik

Leader : “Selamat pagi Ibu semuanya,Masih ingat dengan kami? kami mahasiswi
Akper Rs. Dustira yang akan memimpin jalannya aktivitas kita pagi ini sampai
dengan selesai. Nah, sekarang semuanya memakai papan namanya masing-masing
ya!

(pasien memakai papan namanya masing-masing)


b. Validasi

Leader : “Bagaimana perasaan Ibu semuanya pagi ini?

Pasien 1 dan 2 : “baik”

Pasien 3 dan 4 : (mulai menghiraukan pembicaraan leader)

Leader : “Bapak/Ibu semuanya sudah berkenalan dengan teman-teman yang lainnya


kan?”

Pasien 1 dan 2 : ”sudah”

Pasien 3 dan 4 : (terdiam)


c. Kontrak

Leader : “Baiklah Ibu semuanya kita sudah berjanji bahwa pagi ini kita akan
melanjutkan kegiatan kita yaitu berkenalan dengan anggota kelompok lainnya

(semua pasien hanya mengangguk)

Leader : “Apabila Ibu ingin BAK ataupun ingin minum, Bapak/Ibu harus memberi
tahu saya dulu dengan cara menunjuk tangan tapi jangan lupa untuk kembali lagi
kesini”.

Pasien 1 dan 2 : “iya, mengerti”

Pasien dan 4 : (hanya mengangguk)

Leader : “Lamanya kegiatan kita ini adalah 45 menit dan Ibu harus mengikutinya
dari awal hingga akhir”.
d. Tahap Kerja

52
Leader : “Kita akan membuat suatu kegiatan.Di sini saya mempunyai sebuah bola
dan tape.Nanti tape ini akan saya edarkan berlawanan dengan arah jarum jam.Bila
musiknya berhenti maka siapa yang memegang bola mendapat giliran untuk
bertanya tentang kehidupan pribadi temannya yang berada disebelah kanan dengan
cara yaitu memberi salam,memanggil nama panggilannya, menanyakan kehidupan
pribadinya yaitu menanyakan siapa orang terdekatnya,apa pekerjaannya sebelum
masuk RS, sebagai contoh akan dimulai oleh suster beta dan suster dyah yang ada
dalam kelompoknya.

Leader : “Apakah Ibu-ibu sudah mengerti?”

Pasien 1 dan 2 : ”Mengerti”

Pasien 3 dan 4 : (mengangguk)

Leader : “Nah………..kalau semuanya sudah mengerti kita mulai


permainannya”.

(pasien mengikuti instruksi dari leader)

Suster dyah dan suster beta mulai mencontohkan percakapan yang harus dilakukan
antar pasien jiwa

Pasien jiwa 1 : halo pipin, pipin sebelum kesini kerja apa ? siapa keluarga terdekat
kamu ?

Pasien jiwa 2 : aku ibu rumah tangga anak 1, keluarga terdekat hanya anakku

Semua pasien jiwa mendapat giliran untuk saling bertanya

Leader : “Wah………..semuanya bagus sekali dan sekarang kita berikan tepuk


tangan”.
e. Tahap Terminasi
1. Evaluasi

Leader : ”Nah, bagaimana perasaan Ibu setelah mengikuti kegiatan ini?”

Semua pasien : “senangg”

Leader : “Apakah diantara Bapak Ibu ada yang ingin menanyakan kehidupan
pribadi lagi dengan anggota kelompok lainnya?”

(semua diam)

53
Leader : “Ibu semuanya telah melakukan kegiatan dengan baik sekali dan
semuanya sudah mampu untuk bercerita tentang kehidupan pribadi dengan
teman anggota kelompoknya.

Rencana tindak lanjut

Leader : “Karena Ibu sudah mampu berkenalan dengan orang lain maka Ibu
harus mencoba bercerita tentang kehidupan dengan teman lain di kamar yaa.”

Kontrak yang akan datang

Leader : “Baiklah Ibu semuanya besok hari minggu jam 08.30 WIB kita
berkumpul lagi disini untuk melanjutkan kegiatan kita. Tujuan dari kegiatan kita
besok adalah agar Ibu dapat menyampaikan dan membicarakan topik tertentu.”

Semua pasien : “baik”

Leader : “Jangan lupa ya Ibu-ibu agar besok membawa papan namanya lagi.”

Semua pasien : “ baik bu”

Leader : “Baiklah Ibu-ibu karena waktu kita sudah habis jadi pertemuan kita
sampai disini dulu.Terima kasih ya Ibu-ibu”.

SESI 4
A. Tujuan :

Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok :


1. Bertanya dan meminta sesuai dengan kebutuhan pada orang lain.
2. Menjawab dan memberi pada orang lain sesuai dengan permintaan.
B. Setting :
1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang.
C. Alat :
1. Laptop
2. Musik “Permainan”.
3. Bola ping-pong.
4. Buku catatan dan pulpen.
5. Jadwal kegiatan klien.
6. Kartu kwartet.

54
D. Langkah kegiatan :
1. Persiapan

Leader : “ibu-ibu semuanya kemarin kita kan sudah janji bahwasannya pada hari ini
kita akan melanjutkan kegiatan kita. Nah, sekarang kita mulai ya bapak-bapak dan ibu-
ibu semuanya.”

Semua pasien : “iya”


2. Orientasi
a. Salam terapeutik

Leader : “Selamat pagi semuanya, kami perawat dari Akper Dustira yang akan
memimpin jalannya aktivitas kita ini sampai selesai. Nah sekarang semuanya
memakai papan namanya masing-masing ya.”

(semua pasien memakai papan nama)


b. Validasi

Leader : “Bagaimana perasaan bapak-bapak dan ibu-ibu semuanya pada hari ini?”

Semua pasien : “senang”

Leader : “Bapak-bapak dan ibu-ibu sudah saling bercerita sama teman-


temannya kan?”

Semua pasien : ”iya”


c. Kontrak

Leader : “Baiklah ibu semuanya. Kemarin kita kan sudah berjanji bahwa pagi
ini kita akan melakukan kegiatan berupa permainan adapun tujuan dari kegiatan ini
yaitu bapak dan ibu semuanya mampu bekerja sama dalam permaian sosialisasi
kelompok ini dan mampu menyusun kata. Adapun aturan permainan yang akan kita
lakukan adalah:
1. Bagi ibu yang ingin meninggalkan ruangan ini, misalnya kekamar mandi
maka ibu harus meminta izin kepada suster-suster yang ada disini.
2. Lama kegiatan kita ± 45 menit dan semuanya harus mengikuti kegiatan dari
awal sampai selesai.”

(semua pasien memperhatikan)


d. Tahap Kerja

Leader : “ibu semuanya di sini kami menyediakan huruf-huruf yang nantinya akan
55
ibu susun menjadi sebuah kata yang akan suster susun. Kalau ibu belum
mengerti minta bantuan sama suster yang ada dalam kelompoknya dan suster
harap kalian semua jangan berebutan dan diharapkan masing-masing saling
bekerja sama karena siapa cepat akan dapat juara. Disamping kumplan huruf-
huruf ada karton kosong. Di karton kosong tersebut ibu semuanya menyusun
hurufnya. ibu-ibu sudah mengertikan ? Baiklah…. Permainannya sekarang kita
mulainya”

(Berikan tepuk tangan)

Semua pasien : (Tertawa sambil tepuk tangan)

Kemudian semua pasien mulai mencari huruf –huruf dan menyusun nya menjadi
sebuah kata

Pasien : sus sudah sus ( semua serempak )

Leader : wah hebat ibu-ibu , semuanya bisa menyusun huruf menjadi kata, ayo
tepuk tangan untuk semuanya
e. Tahap Terminasi
1. Evaluasi/validasi

Leader : “Bagaimana perasaan ibu semuanya setelah melakukan kegiatan kita


ini? Saya ucapkan terima kasih ibu semuanya karena kegiatan kita hari ini
berjalan dengan baik.”

Semua pasien :”iya sama-sama, terimakasih kembali”


2. Rencana tindak lanjut

Leader : ”Baiklah ibu semuanya setelah kegiatan ini saya harap bapak dan ibu
semuanya dapat saling bekerja sama dengan baik dan kegiatan ini dapat
dilakukan setiap harinya.”

Semua pasien : (Mengangguk)


3. Kontrak yang akan datang

Leader : “ibu semuanya besok kita akan melanjutkan kegiatan kita, yaitu bapak
dan ibu akan menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan kelompok
yang akan dilakukan, Besok kita akan melakukan kegiatan kita pada waktu dan
tempat yang sama.”

Semua pasien : ”Baik” (Sambil memperhatikan)”


56
SESI 5
A. Tujuan Umum

Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap.


B. Tujuan Khusus

Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan kelompok yang


telah dilakukan.
C. Setting :
1. Klien dan terapis duduk dan bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang.
D. Alat :
1. laptop.
2. Kaset “Permainan.”
3. Bola ping-pong.
4. Buku catatan dan pulpen.
5. Jadwal kegiatan klien.
E. Langkah kegiatan :
1. Persiapan

Leader menyuruh fasilitator supaya memilih pasien yang kooperatif .

Leader : Baiklah besok pagi jam 10.00 kita berkumpul disini dalam rangka kegiatan.

Leader : Kontrak telah kita buat pada pasien dan saya berharap supaya fasilitator
mempersiapkan alat dan tempat pertemuan sebelum jam 10.00.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik

Leader : “Selamat pagi semuanya, kami perawat dari Akper Rs Dustira yang
akan memimpin jalannya aktivitas ini sampai selesai. Nah, sekarang semuanya
memakai bed namanya masing-masing?”

Semua pasien : “pagi, baik”


b. Validasi

Leader : “Bagaimana perasaan ibu-ibu semuanya pada hari ini? Apakah ibu
semuanya sudah menjalankan kerja sama dengan yang lainnya.”

57
Semua pasien : ‘Sudah”
c. Kontrak

Leader : “Baiklah ibu semuanya. Kemarin kita kan sudah berjanji bahwa pagi
ini kita akan melakukan kegiatan berupa permainan adapun tujuan dari kegiatan ini
adalah ibu-ibu menyampaikan manfaat 6 kali pertemuan TAKS. Adapun aturan
permainan yang akan kita lakukan adalah:
1. Apabila bapak/ibu mau meninggalkan ruangan ini, misalnya kekamar mandi
maka bapak/ibu harus. meminta izin kepada suster-suster yang ada disini.
2. Lama kegiatan kita ± 45 menit dan semuanya harus mengikuti kegiatan dari
awal sampai selesai.”
d. Tahap Kerja

Leader : “Jadi, ibu semuanya setelah kita melakukan permainan ini, bapak/ibu
semuanya tahu nggak manfaat dari kegiatan yang kita lakukan ini?

Semua pasien : “Tahu”

Leader : Nah, kalau begitu saya akan menanyakan manfaat dari kegiatan yang kita
lakukan selama ini dengan cara yaitu saya akan menghidupkan tape recorder dan
saya akan edarkan bola ini dengan arah berlawanan dengan arah jarum jam. Pada
saat tape dimatikan maka bagi siapa yang memegang bola mendapat kesempatan
untuk menyampaikan pendapat tentang manfaat dari kegiatan yang kita lakukan
selama ini.

Pasien jiwa 2 : manfaat nya jadi tidak takut lagi, bisa berteman, bisa kumpul, dan
bekerja sama dengan teman

Leader : Baiklah, karena ibu semuanya sudah tahu manfaat dari kegiatan kita ini
dan permainan ini sudah berjalan dengan baik maka kita berikan tepuk tangan
untuk kita semua.”

Semua pasien : “Terimakasih” (Sambil bertepuk tangan dan tersenyum)


e. Tahap Terminasi
1. Evaluasi/validasi

Leader : “Bagaimana perasaan ibu semuanya setelah mengikuti kegiatan kita


selama ini?”

Semua pasien : “senang”

58
Leader : “Waah…. Bagus sekali ibu semuanya. Mari kita berikan tepuk tangan
lagi.”

Leader dan semua pasien bertepuk tangan.


2. Rencana tindak lanjut

Observer : “Nah….Permainan kita kan sudah selesai semuanya tapi ibu


semuanya harus tetap melatih diri agar lebih baik lagi. Di setiap permainan nya
sudah bagus, lebih bagus lagi kalau ibu semuanya bisa besosialisasi bisa
bercerita, dan berteman dengan yang lainnya.

Leader : Nah…. Kalau begitu kami permisi dulu ya bapak/ibu semuanya dan
terima kasih atas kerja sama yang kita lakukan selama ini.”

Semua pasien : “Terimakasih” ( sambil tersenyum )

59
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Isolasi sosial adalah keadaan dimana individu mengalami penurunan atau bahkan
sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. Klien mungkin
merasa ditolak, tidak terima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang
berarti dengan orang lain (Deden dan Rusdi,2013,Hal.34 ).
Isolasi sosial juga merupakan kesepian yang dialami oleh individu dan dirasakan
saat didorong oleh keberadaan orang lain dan sebagai pernyataan negative atau
mengancam (Nanda-1,2012).
Penatalaksanaan klien dengan riwayat menarik diri dapat dilakukan salah satunya
dengan pemberian intervensi Terapi Aktivitas Kelompok sosialisasi, Terapi Aktifitas
Kelompok (TAK) sosialisasi adalah upaya memfasilitasi kemampuan klien dalam
meningkatkan sosialisasi.

B. Saran
Saran yang dapat penulis buat semua pihak agar bisa menjadi lebih baik dimasa akan
datang :
1. Untuk perawat dan tenaga kesehatan lainnya, binalah hubungan saling percaya
dengan klien agar terjadi komunikasi terapeutik sehingga klien dapat
mengungkapkan semua permasalahannya agar tercapai keberhasilan proses
keperawatan.
2. Untuk keluarga klien, sisihkanlah waktu untuk mengunjungi klien selama
dirawat di RSJ dan terimalah klien apa adanya serta berikan dukungan dan
perhatian yang dapat mempercepat proses penyembuhan klien.

60
DAFTAR PUSTAKA
Eko Prabowo. (2014). Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Farida Kusumawati & Yudi Hartono. (2012). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika.
Mukhripah Damaiyanti & Iskandar. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: PT
Refika Aditama.
Trimeilia. (2011). Asuhan Keperawatan Klien Isolasi Sosial. Jakarta Timur: TIM.

61

Anda mungkin juga menyukai