Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian digunakan untuk menjawab keingintahuan seseorang akan suatu
perkara. Dalam penelitian memiliki berbagai jenis, pendekatan, dan metode.
Penelitian dilakukan di berbagai bidang, ekonomi, sosial, pendidikan dan lain
sebagainya.
Penelitian survei merupakan salah satu metode penelitian yang bertujuan
untuk memperoleh gambaran umum tentang karakteristik populasi yang
digambarkan oleh sampel. Survei juga daap tdilakukan untuk mengumpulkan data
terkait sikap, nilai, kepercayaan, pendapat, pendirian, keinginan, cita-cita, sikap,
dan prilaku.
Penelitian survei dapat dilakukan diberbagai bidang antara lain, ekonomi,
bisnis, politik, pemerintah, sosiologi, dan pendidikan.
Seorang yang memiliki pekerjaan sebagai pendidik tentu dituntut untuk
mengerti dan menguasai berbagai metode penelitian. Dunia pendidikan tentu
memiliki berbagai aspek yang harus dan perlu untuk diteliti dalam upaya
menyelesaikan permasalahan pendidikan khususnya dalam pembelajaran.
Sebenarnya bidang pendidikan merupakan salah satu ranah penelitian. Dalam
dunia pendidikan pendidik perlu melakukan penelitian-penelitian untuk
mengetahui gambaran sesuatu.
Penelitian survei dalam pendidikan digunakan untuk menghimpun data
tentang siswa, seperti tentang sikap, minat, kebiasaan, cita-cita dan lain
sebagainya.
Penggunaan metode penelitian ini karena beberapa hal. Pertama, survei
bersifat serbaguna (versattility), dapat digunakan untuk menghimpun data hampir
di setiap bidang danpermasalahan. Kedua, menggunakan survei dipandang cukup
efisien (efficiency) dapat menghimpun informasi yang dapat dipercaya dengan
biaya yang relatif muran dengan waktu yang tidak terlalu lama. Ketiga, survei
menghimpun data tentang populasi yang cukup besar dari sampel yang relatif
kecil1.
Dalam makalah ini penulis akan memberikan penjelasan tentang metode
survei yang terdiri dari pengertian metode survei, langkah-langkah metode survei,
dan berbagai jenis metode survei.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah
ini adalah.
1. Apa pengertian metode survei?
2. Bagaimana langkah-langkah penelitian survei?
3. Bagaimana pengumpulan data survei?

C. Tujuan Penulis
Melihat rumusan masalah di atas, maka tujuan makalah ini adalah.
1. Mendeskripsikan pengertian metode survei.
2. Mendeskripsikan langkah-langkah dalam penelitian survei.
3. Mendeskripsikan pengumpulan data survei.

1 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,


2010), hal. 83-84
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Penelitian Survei


1. Pengertian Metode Survei
Metode Survey ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang
dilakukan dalam pengamatan langsung terhadap suatu gejala dalam populasi besar
atau kecil. Proses penelitian survey merupakan suatu fenomena social dalam
bidang pendidikan yang menarik perhatian peneliti. Penelitian survey
menggambarkan proses transformasi komponen informasi ilmiah2.
Menurut (Bambang Prasetyo), Penelitian survei adalah penelitian
kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur/sistematis yang sama
kepada banyak orang, untuk kemudian semua jawaban yang diperoleh peneliti
dicatat, diolah, dan dianalisis. Pertanyaan yang terstruktur biasanya disebut
quesioner. Quesioner berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan kepada
responden untuk mengukur variabel-variabel, berhubungan di antara variabel yang
ada, atau bisa juga pengalaman dan opini dari responden3.
Penelitian survei merupakan kegiatan penelitian yang data pada saat
tertentu denga tiga fungsi metode Survei menurut de Vauess (1991:5-6):
Pertama ; Menggambarkan karakteristik data. Survei dapat digunakan
untuk memberikan gambaran tentang data dan kecenderungan yang ada. Dalam
hal ini, survei dapat menjelaskan berapa jumlah responden yang terlibat dalam
penelitian, bagaimana karakteristik mereka, berapa porsen yang berpendidikan
sarjana, dan sebagainya. Dalam jajak pendapat, survey dapat menggambarkan
kecenderungan sikap public terhadap suatu isu tertentu.
Kedua ; Menjelaskan adanya penyebab sebuah gejala atau kecenderungan
tertentu dari suatu fenomena. Survei dapat dimanfaatkan untuk memahami
penyebab sebuah gejala melalui perbandingan kasus-kasus. Contoh: Peneliti dapat
melihat bagaimana kecenderungan pendidikan responden dengan kemampuan

2 Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial, Jakarta : GP, 2010 hal.67
3 Bambang Prasetyo, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005),
hal. 143
mengakses internet, mengindentifikasi kecenderungan sikap dengan latar
belakang identitas responden.
Ketiga ; Mengesplorasi relasi antarvariabel. Survey dapat digunakan untuk
menganalisis relasi sebab akibat. Sebagai contoh: survey dapat digunakan untuk
membuat prediksi mengenai pengaruh tingkat pendidikan pada kemampuan
mengakses internet. Namun, meski dapat mengeksplorasi relasi tersebut, survey
memiliki sejumlah keterbatasan, di antaranya tidak cukup mampu menjelaskan
kompleksitas fenomena relasi sebab akibat secara komprehensif atau membahas
secara kontekstual munculnya problem tertentu4.
Secara sederhana penelitian survei merupakan cara untuk mengumpulkan
informasidengan menggunakan isntrumen penelitian (pedoman wawancara atau
angket) yang diajukan kepada responden yang bertujuan untuk meneliti
karakteristik atau sebab akibat antar variabel tanpa adanya campur tangan peneliti.
2. Tujuan Penelitian Survei
PenelitianSurvei bertujuan untuk :
a. Menghasilkan deskripsi beberapa aspek dari populasi dan memerlukan
informasi dari subjek yang di pelajari.
b. Menggali dan mencari informasi faktual secara mendetail atas apa yang
sedang menggejala
c. Identifikasi masalah-masalah, dan
d. Mengetahui hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang yang menjadi sasaran
penelitian dalam memecahkan massalah.
e. Mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekelompok objek atau
populasi.
f. Exploration atau penjajagan bersifat terbuka masih mencari-cari.
Pengetahuan peneliti tentang masalah yang akan diteliti masih terlalu tipis
untuk dapat melakukan studi diskriptif
g. Evaluasi yakni mengevaluasi sampai seberapa jauh tujuan yang digariskan
pada awal program tercapai atau mempunyai tanda-tanda akan tercapai.

4 http://kumpulanbookdiak.blogspot.com/2011/09/metode-survei.html
h. Explanation atau penjelasan yakni untuk menjelaskan hubungan kausal dan
pengujian hipotesis.
i. Prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang.
Sedangkan Masri Singarimbun mengungkapkan tujuan dari penelitian survei
adalahsebagai berikut :
a. Penjajagan
b. Deskriptif
c. Penjelasan
d. Evaluasi
e. Prediksi
f. Penelitian Operasional
g. Pengembangan indikator-indikator sosial
3. Unsur-Unsur Penelitian Survei
Sebagai suatu metode penelitian ilmiah yang telah berkembang, penelitian
survei memiliki dasar pemikiran, prosedur dan teknik-teknik khusus yang
membedakannya dari metode lainnya. Walaupun demikian, secara umum tetap
sama dengan metode penelitian lainya.
Point pembeda tersebut adalah unsur-unsur ilmu yang digunakan dalam penelitian
survei. Unsur-unsur yang ini adalah : konsep, preposisi, teori, variable, hipotesa
dan definisi operasional.
4. Karakteristik Penelitian Survei
Adapun karakteristik dari penelitian survei, yaitu:
a. Tujuan utama survei adalah untuk menghasilkan statistik, deskriptif
kuantitatif, atau deskripsi dalam angka tentang berbagai aspek populasi
yang diteliti.
b. Cara utama dalam pengumpulan informasi adalah dengan mengajukan
pertanyaan kepada orang yang jawabannya kemudian merupakan daya yang
akan dianalisis.
c. Biasanya informasi itu dikumpulkan dari sebagian saja dari populasi atau
sampel, bukan dari seluruh subyek yang menjadi anggota populasi.
5. Ciri-ciri penelitian Survei adalah :
a. Memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena
b. Menerangkan hubungan (korelasi)
c. Menguji hipotesis yang diajukan
d. Membuat prediksi (forcase) kejadian
e. Memberikan arti atau makna atau implikasi pada suatu masalah yang
diteliti. Jadi penelitian deskripsi mempunyai cakupan yang lebih luas.[5]

B. Macam-Macam Pendekatan Survei


Dikatakan oleh Van Dalen bahwa studi survei merupakan bagian dari studi
deskriptif dan meliputi :
1. School Survey yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektifitas
pendidikan. Masalahnya berhubungan dengan situasi belajar, proses belajar
mengajar, ciri-ciri personalia pendidikan, keadaan murid dan hal-hal yang
menunjang proses belajar mengajar.
2. Job Analysis yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai tugas-
tugas umum dan tanggung jawab para karyawan, aktifitas khusus yang
dibutuhkan, keterlibatan, dan fungsi anggota organisasi, kondisi kerjanya dan
fasilitas.
3. Analysis Dokumen. Istilah lain adalah analisis isi (content analysis), analisis
aktivitas atau analisis informasi. Contoh kegiatannya : meneliti dokumen,
menganalisis peraturan, hukum, keputusan-keputusan. Analisis dokumen juga
dapat dilakukan untuk menganalisis isi buku dengan menghitung istilah,
konsep, diagram, tabel, gambar, dan sebagainya untuk mengetahui klasifikasi
buku-buku tersebut.
4. Public Opinion Surveys. Survey ini bertujuan untuk mengetahui pendapat
umum tentang suatu hal misalnya tentang rehabilitasi suatu bangunan
bersejarah, tentang jalan satu jurusan, pemasangan lampu lalu lintas, dan
sebagainya.
5. Community Surveys. Survey ini juga disebut “social surveys” atau “field
surveys” karena di dalam survey ini peneliti bertujuan mencari informasi
tentang aspek kehidupan secara luas dan mendalam. Walaupun kelihatannya
survey ini menyangkut masyarakat, namun sangat erat hubungannya dengan
survey sekolah. Dalam hal ini sekolah dapat menggali data di masyarakat
yang biasa membantu lancarnya roda persekolahan5.

C. Langkah-Langkah Penelitian Survei


Dalam melakukan sebuah penelitian tentu ada langkah-langkah yang harus
ditempuh untuk bisa mendapatkan data yang dicari dengan menggunakan berbagi
teknik pengumpulan data untuk mencapai apa yang menjadi tujuan peneliti
melakukan penelitian. Para ahli berbeda-beda dalam menetapakan langkah dalam
penelitian survei mulai dari yang sangat simpel sampai yang terperinci. Ada tiga
langkah terpenting yang menentukan keberhasilan penelitian survei (Babbie,
1982), yaitu: 1) mengembangkan atau membuat angket, 2) memilih sampel, dan
3) mengumpulkan data dengan wawancara atau angket6.
Menurut tokoh lain, penelitian survei ada beberapa langkah yang harus
ditempuh terutama yang menggunakan jasa pos, antara lain:
1. Merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus. Langkah yang harus dilakukan
peneliti pertama kali sebelum melakukan penelitian survei adalah
merumuskan tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum merupakan
rumusan yang bersifat umum tentang apa yang ingin dicapai dengan
penelitian yang dilakukan, sedangkan tujuan khusus adalah rumusan tentang
sasaran-sarasan yang lebih spesifik yang ingin dicapai.
2. Memilih sumber dan populasi target. Langkah selanjutnya adalah
menentukan populasi target yang akan dicapai.keluasan wilayah, penyebaran
populasi, dan besarnya populasi akan memengaruhi waktu, dana, dan jumlah
personil yang diperlukan. Beberapa sumber daya ini harus ditentukan
bersamaan dengan penentuan populasi target.
3. Pemilihan teknik dan pengembangan instrumen pengumpulan data. Untuk
mengumpulkan data yang objektif dan akurat diperlukan instrumen yang
valid, yakni mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkan. Ada dua jenis

5 https://elfiraismy.wordpress.com/2009/11/09/metode-penelitian-survei/
6 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2007), hal. 196
teknik pengumpulan data dalam penelitian survei pada umumnya, yaitu
dengan menggunakan pedoman wawancara dan angket. Pedoman wawancara
biasanya digunakan jika survei dilakukan melalui wawancara (langsung),
adapun angket digunakan ketika pengumpulan data dilakukan secara tidak
langsung. Pedoman wawancara dan angket dalam penelitian survei biasanya
bersifat tertutup, atau telah disediakan alternatif jawabannya.
4. Petunjuk pengisian. Petunjuk pengisisn sangat diperlukan dalam penelitian
surver dikarenakan penelitian survei bisanya dilakukan tanpa kehadiran
peneliti atau responden mengisi angket sesuai penafsirannya sendiri. Petunuju
ini harus jelas apa yang dimaksud dengan edaran angket tersebut dan
bagaimana pengisisnnya.
5. Penentuan sampel. Pemilihan sampel merupakan langkah yang penting dalam
penelitian survei. Sampel harus mewakili populasi baik dari segi jumlah dan
karakteristiknya. Kemampuan responden dalam menjawab angket juga harus
menjadi pertimbangan dalam hal ini.
6. Pembuatan alamat. Pengumpulan data yang menggunakan jasa pos harus
mencantumkan alamat dengan terang dan jelas, dan mudah untuk dijangkau,
baik alamat responden maupun alamat peneliti.
7. Uji coba. Pedoman wawancada dan angket sebaiknya dilakukan uji coba
terlebih dahhulu terhadap sekelompok orang dari populasi target yang tidak
termasuk sampel yang akan mengisi instrumen pada penelitian yang
sebenarnya.
8. Tidak lengkap dan tidak mengembalikan. Pelaksanaan penelitian survei
dengan menggunakan jasa pos sering kali kembali dengan jawaban yang
kurang lengkap (semua), mininal 70% merupakan rata-rata rate yang terjawab
lengkap berarti angket tersebut cukup baik. Jika terjadi hal seperti ini, maka
harus ada pengiriman lanjutan pada sampel lainnya.
9. Tindak lanjut. Apabila angket yang kembali kembali kurang dari 70%
terutama yang dilakukan melalui via pos, maka harus dilakukan harus
dilanjutkan kegiatan tindak lanjut. Responden yang dikirimkan bisa saja dari
yang lama dan bisa juga respnden yang baru dengan jarak waktu tenggang
satu sampai dua minggu dari pengiriman pertama7.
Ada juga pendapat lain mengenai langkah-langkah melakukan penelitian
survei menurut Rea dan Parker. Antara lain: (1) identifikasi fokus kajian dan
metode penelitian; (2) membuat anggaran dan jadwal penelitian; (3) membentuk
kerangka teori dan hipotesis; (4) menetukan teknik sampling; (5) menetapkan
ukuran dan pemilihan sampel; (6) mendesain instrumen penelitian survei; (7)
menguji instrumen penelitian survei; (8) memilih dan melatih pewawancara; (9)
implementasi penelitian survei; (10) mengumpulkan jawaban angket yang lengkap
dan memasukkan data ke komputer; (11) analisis data dan laporan terakhir8.
Seluruh langkah-langkah sebagaiman di atas walaupun berbeda-beda
antara satu tokoh dengan tokoh lainnya tidak membuat tujuan penelitian itu
berubah. Langkah-langkah yang ada hanya sebagai penuntun agar apa yagn
menjadi tujuan dari penelitian survei ini tercapai sesuai dengan prosedur
penelitian yang benar.

D. Pengumpulan Data Survei


1. Proses Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan
dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap petanyaan
penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris, dan untuk maksud inilah
dibutuhkan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-
variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh sampel yang telah
ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan unit analisis
sebagai sasaran penelitian.
Variabel-variabel yang diteliti terdapat pada unit analisis yang
bersangkutan dalam sampel penelitian. Data yang dikumpulkan dari setiap

7 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,


2010), hal. 89-90
8 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2010), hal. 90-91
variabel ditentukan oleh definisi operasional variabel yang bersangkutan. Definisi
operasional itu menunjuk pada dua hal yang penting dalam hubungannya dengan
pengumpulan data, yaitu indikator empiris dan pengukuran9.
2. Instrumen Pengumpulan data
Dalam Penelitian survei ada 3 instrumen umum guna membantu
pengumpulan data yakni :
a. Quesioner, guna memperoleh data-data factual
b. Skala, data yang diperoleh nantinya akan berisifat konseptual
c. Tes, Dalam penggunaan alat ini, pertanyaan yang di ajukan sudah memiliki
standardisasi dan norma yang berlaku terhadap jenis tes yang di gunakan
sebagai alat tes.
Penelitian survei mempunyai banyak variasi dalam pelaksanaannya. Di
bidang pendidikan dan tingkah laku penelitian survei minimal dapat
dikelompokkan menjadi lima macam bentuk, yaitu, survei catatan, survei
menggunakan angket dengan memanfaatkan jasa pos, survei melalui telepon,
survei dengan wawancara kelompok, dan wawancara individual.
1) Survei Catatan
Survei ini juga disebut sebagai survey of record, karena dalam kegiatan
penelitian ini banyak menggunakan sumber-sumber yang berupa catatan dan
informasi nonreaksi. Dalam hal ini peneliti tidak banyak melibatkan jawaban
langsung dari orang atau subjek yang diteliti. Objektivitas data yang diperolah
lebih kuat dari pada dengan bentuk linnya.
Kelebihan jenis ini antara lain:
a. Catatan merupakan sumber informasi yang tidak dapat bereaksi terhadap
perlakuan apapun dari peneliti,
b. Sumber yang ada lebih cenderung murah, tetap, dan mudah untuk diakses,
c. Catatan yang ada memungkinkan dilakukan perbandingan secara historis dan
dilakukan analisis kecenderungandari satu keadaan ke keadaan lain yang
berbeda, dan

9 http://pratiwi-19.blogspot.com/2012/04/pengumpulan-data.html
d. Jika catatan up to date, maka dapat dijadikan acuan perbandingan yang sangat
baik.
Kelemahan jenis ini antara lain:
a. Peneliti terhalang dari dengan sumber catatan yang memiliki
sifat confidential atau rahasia negara, kelompok, dan pribadi,
b. Sumber catatan ada kemungkinan untuk tidak lengkap, tidak tepat, dan
kadaluarsa,
c. Catatan pada umumnya hanya berupa informasi faktual yang masih
memerlukan kajian lebih lanjut guna mencapai kebermaknaannya.
d. Dll10.
2) Survei Menggunakan Angket
Metode angket dalam penelitian survei biasanya didistribusikan kepada
responden dengan bantuan jasa pos. Bagi negara yang masyarkatnya telah maju
dalam pendidikannya, penelitianini termasuk aman, namun di negara yang belum
maju masih memerlukan kecermatan secara intensif.
Kelebihan metode ini:
a. Pembiayaan murah dibandingkan dengan teknik lainnya,
b. Jangkauan kepada responden dengan jumlah besar dan jauh,
c. Dapat direncanakan dengan penampilan angket yang bagus, menarik, atau
sederhana,
d. Dapat diadministrasikan dengan lebih mudah, dan
e. Pengisian dapat dilakukan dengan tanpa harus menyebutkan nama
responden.
Kelemahan metode ini:
a. Kemungkinan terjadi tingkat pengembalian rendah,
b. Tidak ada kepastian bahwa pertanyaan dalam angket dipahami oleh
responden, dan
c. Tidak ada kepastian bahwa yang menjawab adalah responden yang
dimaksud peneliti11.

10 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT Bumi


Aksara, 2007), hal. 197
3) Penelitian Survei Melalui Telepon
Penelitian ini dengan menggunakan buku petunjuk telepon (buku kuning)
menghubungi responden, kemudian mengutarakan maksud dan tujuan peneliti
memperoleh informasi dari mereka.
Kelebihan penelitian survei melalui telepon antara lain:
a. Lebih murah dibandingkan dengan metode wawancara langsung,
b. Memungkinkan menghubungi responden dalam jumlah besar,
c. Dapat dilakukan dalam waktu fleksibel,
d. Dapat mencakup daerah yang luas, sesuai domisili responden,
e. Responden merasa lebih mudah dalam berkomunikasi.
Kelemahan survei via telepon antara lain:
a. Banyak penduduk yang belum memiliki telepon,
b. Mengganggu hak kerahasiaan seseorang,
c. Hilangnya beberapa keuntungan yang ada pada wawancara langsung seperti
ekspresi eajah, gerak badan, dan lingkungan rumah responden12.
4) Survei Menggunakan Wawancara Kelompok
Teknik ini mirip dengan wawancara perorangan. Peneliti dalam menggali
informasi dari grup, memungkinkan terjadinya interaksi dari kelompok dan
dengan peneliti, sehingga menghasilkan suatu gambaran yang lebih baik tentang
keadaan subjek atau objek yang diteliti.
Keuntungan menggunakan teknik ini antara lain:
a. Lebih efisien dan lebih murah dibandingkan wawancara individual,
b. Hasil survei lebih merefleksikan tingkah laku kelompok dan merupakan
hasil konsensus antar responden,
c. Menunjukkan adanya interaksi kelompok dalam suatu lembaga,
d. Dapat merangsang prosuktifitas yang lebih tinggi di antara kelompok.
Kelemahan teknik ini antara lain:
a. Interaksi antara kelompok memungkinkan terjadi rasa terintimidasi
perbedaan yang ada dalam tiap individu,

11 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT Bumi


Aksara, 2007), hal. 198
12 Ibid, hal. 198
b. Menimbulkan terjadinya loyalitas kelompok yang bisa memengaruhi
keadaan kelompok tersebut,
c. Kemungkinan terjadinya manipulasi oleh anggota grup yang memiliki
kelebihan, seperti pandai bicara dll13.
5) Survei Dengan Menggunakan Wawancara Individual
Survei model ini menggunakan pendekatan konvensional, dengan
wawancara perorangan. Hal ini akan berhasil jika peneliti merasa lebih tertantang
untuk melakukan eksplorasi permasalahan dengan informasi yang terbatas.
Kelebihan modek ini antara lain:
a. Lebih bersifat personal,
b. Wawancara yang lebih mendalam dengan jawaban bebas,
c. Proses lebih fleksibel dengan menyesuaikan situasi dan kondisi yang ada,
d. Kemungkinan bagi peneliti memperoleh informasi tambahan dari bahasa
tubuh dan nada suara,
e. Lingkungan rumah dapat meningkatkan ketepatan teknik wawancara.
Kelemahan teknik ini antara lain:
a. Lebih mahal dan memrlukan waktu yang lama,
b. Terjadinya manipulasi terang-terangan dari pewawancara,
c. Kemungkinan terjadi konflik pribadi,
d. Memerlukan keterampilan berwawancara, dan
e. Kemungkinan sulih menyimpulkan hasil wawancara14.
Demikian beberapa jenis penelitian survei dengan kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Hal yang terpenting adalah kesungguhan peneliti
utnuk melakukan penelitian denga pertimbangan kemampuan, waktu, dan biaya.

E. Proses Penelitian Masalah


Pada dasarnya penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan
data yang antara lain dapat digunakan untu memecahkan masalah. Oleh

13 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT Bumi


Aksara, 2007), hal. 199
14 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2007),, hal. 200
karena itu setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu berangkat dari
masalah. Masalah dapat disimpulkan sebagai suatu kesenjangan antara
harapan (das sollen) dengan kenyataan (das sein), antara yang seharusnya
(what should be) dengan yang ada (what it is), antara kebutuhan dengan yang
tersedia. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menutup kesenjangan (what
can be) tersebut (Dahlan, 2016).
Adapun menurut Mo. Nazir, Ph.D dalam bukunyayang berjudul “Metode
Penelitian” mengataka bahwa masalah timbul karena adanya tantangan,
kesangsian ataupun kebingungan kita terhadap suatu hal atau fenomena, adanya
kemenduaan arti (ambiguity), adanya halangan dan rintangan, adanya celah
(gap), baik antarkegiatan atau antarfenomena, baik yag telah ada ataupun yang
akan ada15. Bila dala penelitian telah dapat menemukan masalah yang benar-
benar masalah, maka sebenarnya pekerjaan penelitian itu 50% telah selesai. Oleh
karena iti menemukan masalah dalam suatu penelitia merupakan pekerjaan
yag tidak mudah, karena harus menemukan permasalahan yang sedang hangat
dibicarakan dan belum pernah diteliti oleh peneliti lain atau membuatan
gebrakan baru atas apa yang pernah dilakukan oleh peneliti lain. Saat masalah itu
sudah ditemukan, maka penelitian akan segera dapat dilaksanakan.
1. Sumber Masalah
Menurut Prof. Dr. Sugiyono sumber masalah dapat diambil dari beberapa
aspek yaitu16:
a. Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan
Di dunia ini yang tetap hanya perubahan, naun sering perubahan
itu tidak diharapkan oleh orang-orag tertentu, karena akan dapat
menimbulkan masalah. Orang yang biasanya menjadi pimpinan di
bidag pemerintahan harus berubah ke bidag pendidikan. Hal ini pada
awalnya akan muncul masalah. Orang atau kelompok yag biasanya
mengelola pendidikan dengann system sentralisasi lalu berubah
menjadi desentralissi, atau dengan Manajemen Berbasis Sekolah

15 Nazir, Moh. (2013). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.


16 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2012.
(MBS) maka akan muncul masalah. Apakah masalahnya dengan
system sentralisasi sehingga perlu dirubah menjadi system
desentralisasi? Apa masalahnya sehingga kebijakan pendidikan
selalu berubah, ganti menteri ganti kebijakan ? Apa masalahnya
setelah terjadi perubahan?.
b. Terdapat penyimpangan atara apa yang telah direncanakan
dengan kenyataan.
Suatu rencana yang telah ditetapkan, tetapi hasilnya tidak sesuai
dengan tujuan dari rencana tersebut, maka tentu ada masalah. Apakah
masalahnya sehingga apa yang telah direncanakan tidak menghasilkan
kenyataan. Jadi untuk menemukan masalah dapat diperoleh dengan
cara melihat dari adanya penyimpangan antara yang direncanakan
denga kenyataan.
c. Ada Pengaduan
Dalam suatu prganisasi sekolah yang tadinya tidak ada masalah,
ternyata setelah ada pihak tertentu yang mengadukan produk maupun
pelayanan yag diberikan, maka timbul masalah dalam organisasi itu.
Demonstrasi yang dilakukan suatu sekelompok orang terhadap suatu
organisasi atau sekolah ataupun pergurua tinggi juga dapat
menimbulkan masalah.
d. Ada kompetisi
Adanya saingan atau kompetisi sering dapat menimbulkan masalah
besar bila tida dapat memanfaatkan untuk kerja sama. Dalam
pendidikan, lembaga-lembaga pendidikan yang selama ini unggul di
dalam negeri, akan timbul masalah setelah ada perguruan tinggi asing
boleh beroperasi diIndonesia.
Masalah dalam penelitian pendidikan dapat diperoleh dari berbagai sumber
yang terkait dengan bidang pendidikan, antara lain 17:

17 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT Bumi


Aksara, 2007), hal. 22
a. Pengalaman seseorang atau kelompok. Pengalaman orang yang
telah lama menekuni bidang profesi pendidikan dapat digunakan untuk
membantu mencari permasalahan yang signifikan diteliti. Contoh :
pengalaman mengajar di kelas.
b. Lapangan tempat bekerja. Para peneliti dapat melihat secara langsung,
mengalami dan bertanya pada satu, dua, atau banyak orang dalam
pekerjaannya. Seorang guru misalnya, akan merasakan bahwa
sekolah dan komponen yang berkaitan dengan tercapainya tujuan sekolah
dpat dijadikan sebagai sumber penelitian.
c. Laporan hasil penelitian. Dari hasil penelitian, yang biasanya
dalam bentuk jurnal, biasanya disamping ada hasil temuan yang baru
juga ada kemungkinan penelitian yang direkomendasikan.
d. Sumber-sumber yang berasal dari pengetahuan orang lain.
Perkembangan ilmu pengetahuan lain di luar bidang yang dikuasai
seringkali memberikan pengaruh munculnya permasalahan penelitian.
Misalnya, gerakan reformasi yang muncul setelah Orde Baru, ternyata
telah memunculkan dan mempengaruhi sikap dan tuntutan para guru
untuk memperoleh gaji dan status profesi yang lebih baik.

F. Hubungan antara Variabel Penelitian


Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti sehingga mendapatkan hasil dari
penelitian, yang kemudian disimpulkan.
Macam-macam pengertian variabel menurut definisi para ahli:
 Menurut F.N Kerlinger, Pengertian variabel adalah sifat yang
diambil dari suatu nilai yang berlainan18.
 Menurut Sutrisno hadi, Pengertian variabel adalah objek penelitian yang
bervariasi. Contohnya ukuran tinggi manusia yang divariasikan menjadi
tingkatan umur, kelamin serta lokasi tempat tinggal manusia tersebut.

18 Kerlinger. 2006. Asas-asasPenelitian BehavioralEdisiKetiga. Yogyakarta: Gajah Mada University


Press.
• Menurut Bagja Waluya, Pengertian variabel adalah konsep yang tidak
pernah ketinggalan dalam setiap eksperimen/penelitian (research).
 Menurut Tia Mutiara, Pengertian variabel adalah sesuatu yang
menjadi fokus perhatian yang memberikan pengaruh dan mempunyai
nilai (value).
• Menurut Sugiarto, Pengertian variabel adalah karakter yang dapat
diobservasi dari unit amatan yang merupakan suatu pengenal atau
atribut dari sekelompok objek. Maksud dari variabel tersebut adalah
terjadinya variasi antara objek yang satu dengan objek yang lainnya
dalam kelompok tertentu.
Macam-macam variabel penelitian menurut hubungan antara satu variabel dengan
variabel lainnya dapat dibedakan menjadi:
1. Variabel Independen
Variabel independen disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent.
Varibel independen disebut sebagai variabel bebas. Varibel independen adalah
variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan variabel dependen.
Contoh Hipotesis : Terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi
siswa.
Variabel independen : model pembelajaran
Variabel dependen : prestasi siswa
2. Variabel Dependen
Variabel dependen disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen.
Varibel dependen disebut sebagai variabel terikat. Variabel dependen adalah
variabel yang dipengaruhi atau disebabkan adanyan variabel bebas.
Contoh Hipotesis : Terdapat pengaruh penggunaan bahan ajar terhadap
pemahaman siswa
Variabel dependen : pemahaman siswa Variabel independen: penggunaan bahan
ajar
3. Variabel Moderator
Variabel moderator disebut variabel independen ke dua. Variabel moderator
adalah variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen
dengan dependen.
Contoh Hipotesis : Terdapat hubungan motivasi belajar dan hasil belajar siswa
yang positif bila peranan guru dalam menciptakan lingkungan belajar sangat baik.
Variabel independen : motivasi belajar Variabel dependen : hasil belajar Variabel
moderator : lingkungan belajar
4. Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi
hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang
tidak langsung, tidak dapat diamati, dan tidak dapat diukur.
Contoh Hipotesis : Terdapat pengaruh jumlah biaya pendidikan yang dikeluarkan
oleh orang tua terhadap gaya hidup mahasiswa dan berimbas pada IPK
mahasiswa.
Variabel independen : jumlah biaya pendidikan Variabel dependen : IPK
mahasiswa
Variabel intervening : gaya hidup
5. Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga
hubungan variabel independen dan dependen tidak dipengaruhi oleh faktor
luar yang tidak diteliti.
Contoh Hipotesis : Terdapat pengaruh letak kampus terhadap pemilihan jurusan
pada saat pendaftaran di kalangan calon mahasiswa baru.
Variabel independen : Letak kampus Variabel dependen : Jurusan yang dipilih
Variabel kontrol : calon mahasiswa baru
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ada beberapa poin yang menjadi kesimpulan pembahasan di atas antara
lain:
1. Metode Survey ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang
dilakukan dalam pengamatan langsung terhadap suatu gejala dalam
populasi besar atau kecil. Proses penelitian survey merupakan suatu
fenomena social dalam bidang pendidikan yang menarik perhatian
peneliti.
2. Ada beberapa langkah dalam penelitian survei antara lain yang palin
gsimpel adalah, 1) mengembangkan atau membuat angket, 2) memilih
sampel, dan 3) mengumpulkan data dengan wawancara atau angket.
3. Ada lima bentuk penelitian survei yaitu, survei catatan, survei
menggunakan angket dengan memanfaatkan jasa pos, survei melalui
telepon, survei dengan wawancara kelompok, dan wawancara individual.

B. Saran
Sebagai manusia yang tidak pernah luput dari salah dalam kahidupan ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk memperbaiki
kesalahan dan kekurangan yang terlewatkan oleh penulis. Kemanfaata semoga
tertuang dalam tulisan singkat ini bagi yang ingin mengambil manfaat darinya.
Amin.
DAFTAR PUSTAKA

Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial, Jakarta : GP, 2010.


Prasetyo, Bambang. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada
Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan
Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
http://kumpulanbookdiak.blogspot.com/2011/09/metode-survei.html diakses 23
Mei 2015
https://elfiraismy.wordpress.com/2009/11/09/metode-penelitian-survei/ diakses 23
Mei 2015
http://penuhcandatawa19.blogspot.com/2013/10/konsep-teori-dan-
implementasi.html diakses 23 Mei 2015
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,
2012.
Kerlinger. 2006. Asas-asas Penelitian Behavioral EdisiKetiga. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................


DAFTAR ISI .................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................
A. Latar Belakang .................................................................................
B. Rumusan Masalah ............................................................................
C. Tujuan Penulis..................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................
A. Konsep Penelitian Survei .................................................................
B. Macam-Macam Pendekatan Survei..................................................
C. Langkah-Langkah Penelitian Survei ................................................
D. Pengumpulan Data Survei ................................................................
E. Proses Penelitian Masalah ................................................................
F. Hubungan antara Variabel Penelitian...............................................
BAB III PENUTUP ......................................................................................
A. Kesimpulan ......................................................................................
B. Saran .................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

Anda mungkin juga menyukai