Anda di halaman 1dari 52

Epidemiologi

-Umum terjadi di seluruh dunia

-10% orang di seluruh dunia pernah menderitanya

-Di Amerika Serikat terjadi pada 4 dari 1000 orang tiap tahun

-Insidensi meningkat di wilayah tropis

-Mempengaruhi semua kelompok umur

-Mempengaruhi kedua jenis kelamin secara setara


Definisi
Otitis eksterna merupakan inflamasi yang terjadi pada
meatus auditori eksternus dan aurikula yang dapat terjadi
secara akut maupun kronis yang disebabkan oleh
disebabkan oleh infeksi bakter, jamur, dan virus
Anatomi
Telinga
Daun Telinga
Fisiologi
● Tulang rawan tragus dan konka yang menutupi sebagian pembukaan liang telinga membantu dalam
mencegah masuknya benda asing ke dalam liang telinga.
● Folikel-folikel rambut dan penyempitan ismus mencegah masuknya zat-zat yang bersifat kontaminan ke dalam
liang telinga.
● Serumen membantu untuk menciptakan lingkungan liang telinga yang bersifat asam. Lingkungan yang bersifat
asam ini akan mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur. Selain itu serumen juga bersifat hidrofobik atau
menolak air yang merupakan media kultur ideal baik untuk bakteri maupun jamur. SIfat serumen yang lengket
juga membantu dalam menangkap kotoran-kotoran atau debris-debris yang halus.
Membran Timpani
Telinga Tengah
&
Telinga Dalam
Fisiologi Pendengaran
Getaran
Getaran Getaran cair di
Getaran udara membran Stimulasi saraf
ossicles dalam koklea
timpani
Patogenesis
-kerusakan sawar kulit-serumen (maserasi)

-inflamasi dan edema → gatal → pasien menggaruk → kerusakan lebih lajut


pada kulit meatus= menurunnya elastisitas kulit, atrofi kelenjar sebasea dan
serumen → sekresi lapisan yang bersifat protektif, kesimbangan kimiawi
terfanggu, peningkatan pH= tempat ideal untuk tumbuh mikroorganisme
Faktor Resiko
- Kegiatan yang melibatkan paparan terhadap air (berenang)
- Trauma (akibat pembersihan telinga berlebihan atau mengorek telinga)
- Alat bantu dengar, earphone
- Kosmetik/ shampo (pada OE karena Eksim)
- Riwayat dermatitis atopi
- RIwayat radiasi (dapat menyebabkan perubahan iskemik pada liang telinga, mengubah produksi
serumen normal dan migrasi epitel, serta mengakibatkan liang telinga lebih rentan terhadap terjadinya otitis
eksterna.)
Klasifikasi Otitis Eksterna
Klasifikasi
Otitis Eksterna
Inflamasi non spesifik
Inflamasi disebabkan oleh bakteri ataupun jamur di MAE, dapat disertai
miringitis

Terdapat 2 fase:

- Fase inflamasi eksudatif akut


- Liang telinga membengkak → MT susah diamati
- Sekret cair / licin+
- Nyeri terutama pars cartilaginous
- Fase inflamasi kronis
- Lapisan epitel MAE atrofi → lapang
- gatal
Otitis Eksterna Difusa (swimmer’s itch)
Peradangan kulit liang
telinga ⅔ dalam. Otitis yang
terjadi pada perenang.

Gambaran klinis:

- kulit liang telinga hiperemis


+ edema
- Nyeri tekan tragus
- Limfadenitis KGB regional
- Sekret berbau
- Pendengaran normal/ Gambaran erisipelas
pada OE difusa pada
sedikit berkurang infeksi streptokokkus
OE sirkumskripta (Furunkel)
Peradangan folikel rambut pada ⅓
luar MAE (pars kartilagenous)

Etiologi: S. aureus, S. albus

Gambaran klinis:

- Nyeri hebat
- Nyeri tekan tragus, nyeri tarik
telinga
- Tuil konduktif → jika furunkel
menurupi MAE
- Limfadenitis periaurikuler
Otitis Eksterna Maligna (Necrotizing OE)
OE difus yang menyebabkan inflamasi di MAE dan struktur di seitarnya. Pada
umumnya ditemukan pada orang tua dengan DM, keadaan imunosupresi

Pathogen utama : Pseudomonas aeruginosa.

Gambaran klinis:

- Rasa gatal di liang telinga


- Nyeri hebat
- Keluar cairan dari telinga
- Jika ada keterlibatan cn 7→ parese nervus fasilais
c’ont
Patogenesis: pada penderita diabetes;

- pH serumen lebih tinggi → bakteri lebih mudah berkembang biak


- Faktor imunokompromais
- mikroangiopati

Peradangan meluas secara progresif ke lapisan subkutis, tulang rawan dan


ke tulang di sekitarnya= kondritis, osteitis, osteomielitis destruksi tulang
temporal
Otomikosis
Infeksi jamur pada liang
telinga. Faktor risiko adalah
tingkat kelembapan yang
tinggi, riwayat pemakaian
antibiotik tetes.

Gambaran klinis: rasa gatal


dan penuh pada liang telinga
Candida albicans
Aspergillus, sp
Herpes Zoster Otikus
Infeksi Varicella Zoster pada aurikula
dan MAE.

- vesikel berkelompok dermatomal


- Otalgia
- Dapat disertai paralisis otot wajah
- Pada kasus berat→ tuli SN
Eksim
Biasanya terjadi secara episodik
dengan eksaserbasi intermitten
akut. Pasien biasanya memiliki
riwayat alergi. Masuknya cairan
seperti keringat atau air saat
mencuci rambut atau adanya
eksudat → kolonisasi
bakteri/jamur
Dermatitis ec
perhiasan
mengandung
nikel
Diagnosis &
Pemeriksaan Penunjang

Otitis eksterna adalah diagnosis diagnosis klinis


=anamnesis + pemeriksaan fisik.

Sebagian besar pasien diberikan terapi empiris.


Pemeriksaan fisik + Otoskopi
Pada pemeriksaan fisik, Otoskopi harus dilakukan.

● Pre-aurikula: Abses, fistula, hiperemis edema, nyeri tekan


● Aurikula: simetris , deformitas?, hiperemis, sekret, nyeri tekan tragus, nyeri tarik pinna,
,perubahan suhu, pembengkakan
● Post-aurikula: fistula retroaurikuler, abses, hiperemis, edema), massa), nyeri tekan,
perubahan suhu

Wajah juga dinilai untuk melihat tanda-tanda parese n. fasialis/ neuropati saraf kranial yang lain
Pemeriksaan Laboratorium dan Kultur
Pada sebagian besar kasus tidak butuhkan

-Pemeriksaan Gram & kultur dari sekret MAE:

● Dilakukan untuk pasien immunokompromais (di mana terapi empiris


tidak efektif)
● Kecurigaan terhadap etiologi jamur

-Laju Endap Darah (LED) : meningkat tinggi pada OE maligna

-urine dipstick -->diabetes?


c’ont
Otoskopi:

Supaya membrane timpani dapat divisualisasi dengan optimal:

- pasien dewasa di tarik aurikula ke arah superoposterior


- pasien anak, tarik aurikula ke arah posterior.
- Bersihkan debris dan serumen jika ada supaya struktur telinga luar dapat dilihat dengan jelas.
- MAE : lapang/sempit, hiperemis, edema, serumen,,sekret, pus (-/-), darah (-/-), furunkel, hifa,
- Membran Timpani : Membran timpani utuh (+/+) normal, cairan retro MT (-/-), refleks
cahaya (-/-)
Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan radiologis juga kurang
dibutuhkan untuk sebagian besar kasus
OE.

OE maligna --> kecurigaan mastoiditis


atau perluasan ke jaringan sekitar?

-CT: untuk melihat erosi tulang,


mastoiditis CT scan potongan axial pada pasien dengan otitis
eksterna maligna: tampak destruksi os temporal
-MRI: untuk melihat perluasan infeksi ke kanan dan keterlibatan mastoid air cells.

jaringan lunak
Guideline Diagnosis dan Tatalaksana OE Akut
Menurut AAO-HNSF
AAO-HNSF Merekomendasikan:
- Bedakan OE akut difusa dari otalgia, otorea, & peradangan MAE
- Faktor modifikasi tatalaksana -> nilai dengan OE akut difusa
- Nilai nyeri dengan OE akut pilih analgesi sesuai rekomendasi tingkat keparahan
nyeri
- Topikal -> terapi awal OE akut difusa tanpa komplikasi, jangan beri sistemik
- Sistemik -> perluasan infeksi diluar MAE
- Instruksi obat tetes topikal -> ear toilet dan/atau ear wick
- Topikal nonototoksik -> perforasi membran timpani
- Konfirmasi diagnosis OE akut dan kaji ulang diagnosis banding dalam 48-72 jam
Tatalaksana
Prinsip Tatalaksana OE

Membersihkan
liang telinga

Terapi untuk
Penanganan
inflamasi dan
nyeri
infeksi
1. Membersihkan liang telinga
Serumen, kulit yang terdeskuamasi, sekret
bernanah → diangkat = meningkatkan
penetrasi obat.

Jika MT utuh, dan terlihat


jelas:
Irigasi dengan 1: 1 hidrogen
peroksida 3% dengan air
2. Terapi untuk Inflamasi dan Infeksi
Prinsip terapi = agen topikal

Pendekatan berdasarkan derajat keparahan OE = ringan- sedang - berat


Algoritma
Penanganan OE
Berdasarkan
derajat
OE derajat ringan
Keluhan: nyeri telinga, gatal
lebih berat

Tx: Agen topikal


kombinasi (acidifying
agent + glukokortikoid)

Asam
asetat-hidrokortison LIang telinga dapat tertutup
topikal sebagian karena edema
OE derajat sedang

Keluhan: rasa tidak nyaman pada


telinga, pruritus.

Tx: Agen topikal kombinasi


(antibiotik+glukokortikoid)

-ciprofloxacin-hydrocortisone
(Cipro HC)
-neomycin-polymixin-hidrocortison
Edema ringan pada liang telinga
e (Cortisporin)
OE derajat berat
Keluhan: nyeri telinga hebat, demam,

Tanda: eritema periaurikuler, limfadnopati

Tx: Agen topikal kombinasi (antiboitik+


glukokortikoid) + ear wick (tampon) + oral
antibiotik

Topikal:
Neomycin-polymixin-hidrocortison
Liang telingga dapat teroklusi
Oral: Floroquinolon (CIprofloxacin)
penuh oleh edema
Ear wick (tampon)
c’ont
Terapi oral yang dapat diberikan berupa:
· Orang dewasa: Ciprofloxacin 2 x 500 mg
· Anak-anak : Ciprofloxacin 2x 10 mg/kg (dosis
maksimum 500 mg)
Terapi dapat diberikan 7- 10 hari
Pasien Imunosupresi
Terlepas dari derajat keparahan infeksi, kombinasi antibiotik sistemik dan
topikal diindikasikan pada pasien yang mengalami imunosupresi (DM,
kemoterapi, terapi kortikosteroid dosis tinggi kronis, penggunaan obat
imunosupresif lainnya, neutropenia, (Infeksi HIV).

Tatalaksana = OE derajat berat.

Pasie harus dirujuk ke dr. SP.THT untuk evaluasi lebih lanjut. OE maligna?
Instruksi pemakaian obat tetes
telinga
posisi kepala dimiringkan ke arah bahu yang berlawanan, menarik
aspek superior aurikula ke atas. Pada anak-anak aurikula harus
ditarik ke bawah. Pasien harus berbaring miring selama 3 – 5 menit.

● 3-4 kali sehari


● Floroquinolone: 2 kali sehari

Diberikan selama 7 hari

Pastikan seluruh liang telinga telah terlapisi


Antibiotik Floroquinolone

Oflofloxacin (10 tetes 1x1 [7 hari]


1

Ciprofloxacin

Aminoglikosida

Tobramisin
2

Gentamisin
Polimiksin B + Neomisin

-Polimiksin b - efektetif thd


3 P.aeruginosa

-Neomisin - efektif thd S. aureus

Antibiotik Topikal→
S. aureus &
P.aeruginosa
Glukokortikoid
= meredakan inflamasi, mengurangi gatal dan nyeri.

❖ Hidrokortison
❖ Dexamethasone
❖ Prednisolone
3. Penanganan Nyeri
Pada otalgia ringan- sedang → nyeri reda terhadap terapi topikal

JIka nyeri berat → oral NSAID (non-steroidal anti-inflammatory Drugs)

-Ibuprofen: 200-400 mg (setiap 4-6 jam)

-Naproxen: 250 mg (setiap 6-8 jam)


Edukasi
- Hygene telinga
- Menjaga supaya telinga
tetap kering (7-10 hari)
- Memakai kapas +
petroleum jelly saat mandi
- Tidak berenang / olahraga
air
- Alat bantu dengar dan ear
phone tidak digunakan
hingga nyeri dan sekret
hilang
Follow Up
● Perbaikan gejala :36-48 jam setelah pengobatan
● Resolusi penuh ± 6 hari.

Follow up:

- OE derajat ringan: kontrol jika gejala menetap/memburuk setelah


1 minggu
- OE derajat sedang: kontrol ½ minggu setelah terapi awal
- OE derajat berat: disesuaikan dengan kondisi mungkin butuh
kontrol lebih cepat

JIka tidak ada respon thd pengobatan → kultur, rujuk sp.THT


Otomikosis
1. Ear hygene (debris dan komponen jamur harus diangkat secara
menyeluruh)
2. Obat topikal [tetes telinga, krim atau ointment]
a. Antijamur → LIni pertama: krim Klotrimazole 1% 2 x 1 (selama 10-14 hari)
b. Antiseptik
c. Acidifying agent

Untuk kasus refrakter, mungkin perlu ditambahkan anti jamur oral


(flukonazole)
Herpes Zoster Otikus
Pengobatan sama seperti Herpes Zoster pada umumnya:

–Asiklovir 800 mg 5x1 selama 7 hari


–Famsiklovir 500 mg 3x1 selama 7 hari
–Valasiklovir 1000 mg 3 x 1 selama 7 hari
Eksim
1. Eliminaisi
penyebab/alergen
2. Farmakoterapi: Kombinasi
glukokortikoid + acidyfying
agent topical

Dermatitis ec
perhiasan
mengandung
nikel
Otitis Externa maligna
Antibiotik anti-pseudomonal harus segera dimulai:

❖ Orang dewasa : Oral ciprofloxacin 2 x 750 mg


❖ Anak :Oral ciprofloxacin 2 x (15 – 20)mg/kgbb [dosis maksimum=
750mg/ dosis]
Rujuk ke Sp.THT.
Antibiotik ideal diberikan secara intravena, rute oral setelah ada perbaikan
gejala klinis
Pada kasus berat→debridemen ruang retromandibular, fossa infratemporal, dan fossa pterigopalatina

dilakukan bersama dengan debridemen jaringan nekrotik dari meatus eksternal mungkin perlu dilakukan. Apabila
terdapat tanda dari keterlibatan vena jugularis interna juga dapat dilakukan ligasi atau reseksi vena tersebu
Prognosis
Dalam 2-3 hari pasca terapi awal → sebagian pasien perbaikan gejala.

OE akut dapat berulang dan rekuren

Angka mortalitas OE maligna = 20% → karena komplikasi intrakranial.


Keterlibatan saraf kranial adalah tanda prognostik yang buruk.
Komplikasi
● OE Maligna
● Mastoiditis
● Kondritis aurikula (penyebaran OE akut ke pinna, biasanya ditemukan pada pasien yang baru saja ditindik telinga)
● Osteomielitis basis cranii (erosi tulang)
● Infeksi SSP
● Ilmfadenitis
● Selulitis
- Selulitis preurikular: eritema, edema, kulit di sekitar aurikula hangat pada palpasi. Nyeri ringan. Gejala sistemik jarang
terjadi (berbeda dengan OE maligna)

Anda mungkin juga menyukai