Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


(HADIST)

DISUSUN OLEH
LINTANG KHAULI CHESARANI 181100427
MIFTAKHUR ROHMAH 181100432

DOSEN PENGAMPU: MUHAMMAD NAIRUDDIN


UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN
2018/2019
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan niknmat, yang utmanya
nikmat iman dan nikmat kesehatan sehingga kami yang telah menyusun makalah ini kelompok
dapat menyelesaikan makalah ini yang didalamnya kami uraikan mengenai “Derajat keshahihan
hadis, sanad hadist yang tersambung dan sanad hadist yang terputus.
Majelis hadis, Kedudukan hadis,”.Dalam bentuk dan isinya yang sederhana.Dan tak lupa pula kita
kirimkan salam dan sholawat kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,karena berkat
beliaulah sehingga kita sampai dizaman yang penuh ilmiah ini,dan dapat mengkaji materi ARIYAH
(Karakteristik para rawi,

Majelis hadis, Kedudukan hadis,) ini.Semoga makalah ini dapat di jadikan sebagai acuan,petunjuk dan
panduan bagi para pembaca.Harapan kami yang menyusun makalah ini (kelompok 6) adalah semoga isi
dan materi yang kami uraikan dalam makalah ini dapat menambah ilmu dan pengetahuan para
pembaca .Dan pastinya dalam makalah ini ada banyak kekurangan,karena kami yang menyusun adalah
manusia yang tak luput dari kesalahan, jika kami Kelompok 6 yang menyusun makalah ini mohon agar
pembaca memberi masukan-masukan mengenai makalah ini yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

Tanggal , 1 Mei 2019

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
BAB III
3.1 PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Agama islama adalah agama yang mampu mengakomodir segenap peran rasa
dan rasio secara proporsional, terbukti dari beberapa penelitian pembahasan
pembahasan tentang ajarannya mampu melibatkan kedua anugrah agung ini,
salah contohnya mungkin dalam ilmu fiqh dab ushul, kolaborasi antara
keimanan dan pemikiran menjadi landasan utama dalam menelorkan rumusan
hukum-hukumnya, semua paparan diatas tentunya tidak lepas dari dua
pengaruh pegangan suci umat islam yaitu alquran dan hadist
Pemahaman tentang penilaian terhadap status hadist menjadi sebuah hal yang
sangat penting saat ini untuk menyehatkan kembali pembahasan-pembahasan
tentang masalah keagamaan, sehingga peluang manipulasi agama bisa
terdeteksi sejakm awal. Berpijak dari konsep tersebut obyek kualitas mencakup
keadaan rawi,sanad dan matannya

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana derajat keshahihan hadist?
2. Bagaimana sanad hadist yang tersambung?
3. Bagaimana sanad hadist yang terputus?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui derajat keshahihan hadist
2. Untuk mengetahui sanad hadist yang tersambung
3. Untuk mengetahui sanad yang terputus
\
BAB II
PEMBAHASAN
A. DERAJAT KESHAHIHAN HADIST
Pengertian hadist shahih
Kata shahih secara etimologi dari kata shahha, yashihhu, shuhhan wa
shihhatan, wa shahhahan. Yang emnurut bahasa berartin sehat, yang selamat,
yang benar, yang sah, dan yang sempurna yang merupakan lawan dari
saqim(sakit). Menurut ulama hadist, definisi hadist shahih secara
terminologi adalah:
Hadist yang diriwayatkan oleh orang yang adil, sempurna kedhabitannya,
bersambung terus sanadnya kepada Nabi SAW, tidak ber illat(ada sesuatu
yang cacat) dan tidak syadz (bersalahan riwayat dengan riwayat yang lebih
dari padanya),
Menururut pengertian di atas maka suatu hadist dapat dinilai apabila
memenuhi syarat:
 Rawinya bersifat adil
Menurut ar razzi keadilan ialah jiwa yang mendorong untuk selalu
bertindak taqwa, menjauhi dosa-dosa besar, dan meninggalkan
perbuatan-perbuatan mubah yang menodai wuru’ah seperti makan
sambil jalan, buang air kecil dan besar bukan ditempat yang sudah di
sediakannya dan bergurau yang berlebihan.
 Rawinya sempurna dan ingatan atau dhabit
Yang di maksud dengan dhabit ialah orang hyang terpelihara, kuat
ingatannya, ingatnya lebih banyak daripada kesalahannya.
 Sanadnya bersambung, matanyya marfu’
Musnad yaitu mustahilnya sanad dan marfu’nya matan. Dan yang
dimaksud dengan mustahil atau bersambung atau tidak putusnya
sanad yakni selamat dari keguguran, tiap-tiap rawi saling bertemu
dan menerima langsung dari guru yang mengajarinya. Matan marfu’
artinya idhafah kepada Nabi SAW.
SANAD HADIS YANG TERSAMBUNG
Pengertian Sanad
1. Sanad dari segi bahasa asrtinya (sandaran, tempat bersandar, yang
menjadi sandaran). Sedangkan menurut istilah ahli hadist, sanad
adalah:
(jalan yang menyampaikan kepada matan hadist). Contoh:
Artinya:
“Dikhabarkan kepada kami oleh Malik yang menerimanya dari Nafi,
yang menerimanya dari Abdullah Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW
bersabda, “jalankanlah sebagian dari antara kamu membeli barang
yang sedang di beli oleh sebagian yang lainnya.” (Al-Hadist)

Dalam hadist tersebut dinamakan sanad adalah:


(Dikhabarkan kepada kami oleh Malik yang menerimanya dari Nafi
yang menerimanya dari Abdullah Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW
bersabda)
Kriteria sanad yang tersambung

Anda mungkin juga menyukai