Anda di halaman 1dari 55

TUGAS SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI

Disusun Oleh :

Ahmad Firdaus (03021181621001)

Dhandy Kurniawan (03021181823005)

Kelvinda Dwi Yulpan (030212818230)

M. Zaki Athallah (03021181823017)

Kelompok : 3

Kampus : Indralaya

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
31. Mineral Logam – Magnetit

1. Mineral-mineral utama, ikutan, dan rumus kimianya


- Mineral utama :
- Mineral ikutan
- Rumus kimia : (FeO.Fe2O3)

2. Latar Belakang
Magnetit adalah mineral dan satu dari tiga besi oksida paling umum di alam.
Rumus kimianya Fe3O4. Magnetit adalah mineral yang paling memiliki
sifat magnet di antara semua mineral alam di bumi.[5] Magnetit jenis khusus
yang disebut lodestone dapat menarik sejumlah kecil besi, hal ini yang membuat
orang zaman kuno pertama kali menemukan sifat-sifat magnetisme.

3. Cara Terjadi (Ganesa)

 Karakteristik Pembentukan Mineral Magnetite Secara Umum


Mineral ini terbentuk dari hasil sublimasi dalam hubungannya dengan gunung
api. Terjadi juga dalam endapan metamorfosa kontak dan sebagai mineral
tambahan dan terbentuk pada suhu yang tinggi sekitar 800 oC - 900oC, maka
mineral ini mempunyai bentuk yang sempurna dan idiomrf. Dijumpai pada
batuan beku granit dan batu pasir merah sebagai penyemen. Berasosiasi dengan
zircon. Hematit dan pyrite. Endapan ini juga biasanya dijumpai pada daerah
kontinen dimana terjadi pada daerah supergen endrichment. Dimana daerah
tersebut berada pada Oxidezet zone dan reduxed zone. Dimana pada saat magma
tersebut naik dan melebihi dari batas water table maka akan teroksidasi yang
dapat membentuk mineral tersebut. Pada saat mengalami oksidasi Endapan ini
terangkat permukaan bumi akibat adanya gaya tektonik yang dapat berupa
perlipatann atau pensesaran ataupun injeksi magma menuju kepermukaan
dikarenakan adanya unsur volatil sebagai motor penggerak. Dan hasil dari proses
oksidasi ini yang akan muncul kepermukaan sedangkan hasil dari reduksi akan
mengendap kebawah permukaan water table.Endapan yang ada dipermukaan
bumi mengalami oksidasi dengan adanya pencampuran ion oksigen dengan
unsur Fe, atau Mg, dan karna unsur ini saling mengikat sehingga terjadi
persenyawaan, yang kemudian sisa-sisa unsur yang dulunya bersamaan dengan
Fe atau Mg itu memisah sehingga terjadi pembentukan persenyawaan baru
misanya Fe, O dan H.Atau pembentukan endapan ini setelah terputusnya batuan
karbonat dibawah lingkungan tropis dan subtropis. Proses oksidasi ini berasal
dari pada mineral pyrite yang mengalami oksidasi menghasilkan endapan ini,
dimana oksidasi dari mineral pyirite ini dapat tergambarkan lewat rangkaian
proses kimia sebagai berikut:
2FeS2 + 7.5 O2 + 4 H2O Fe2O3 + 4 H2SO4.
Atau:
2 Fe+2 + 0.5 O2 + 2H2O Fe2O3 + 4H-
Selanjutnya karna unsur-unsur logam itu berat dan oleh karna gravitasi bumi
maka persenyawaan (mineral) tersebut mengalami pemindahan baik oleh
gravitasi maupun air tanah yang kemudian terendapkan atau terakumulasi pada
ceukungan-cekungan dipermukaan bumi berupa sungai, tepatnya disepanjang
aliran sungai atau pada chanel bar dan piont bar, selanjutnya karna konsentrasi
yang sudah besar maka material-material ini akan mengalami kompaksi
sehingga membentuk endapan hematit. Metode eksplorasi yang digunakan untuk
mengeksplorasi endapan ini yaitu dengan menggunakan metode test pit dan
trenching. Magnetit merupakan salah satu mineral ekonomis dimana hematit
biasanya digunakan dalam industri logam berat seperti besi dan baja.
 Pembentukan Mineral Magnetit Melalui Proses Replecement
Pada Umumnya mineral Magnetit terbentuk dari proses hidrotermal. Proses
Replecement yang dilakukan yaitu dengan mengisi celah atau rongga dimana
pada tahap awalnya dinding yang diawali replecemen kemudian diikuti pada
bagian luar membentuk endapan yang massif sehingga memberikan kenampakan
mineralisasi dengan batas yang tegas dan dindingnya yang sudah mengalami
replecement sehingga bagian yang mengalami replecement yaitu pada bagian
tepi (Marginal rim).
4. Jumlah Cadangan
Lampung, Sumatra (cadangan 2 juta ton), Pleihari dan tanalang, Kalimantan
(Cadangan 8.6 juta Ton), dan endapan –endapan kecil lainnya di Psamata dan
Flores.

5. Penambangan
Cara penambangan magnetit biasanya dengan tambang terbuka dengan metode
konvensional. Dimulai dengan crushing dan grinding, kemudian screening, lalu
dilakukan pemisahan mineral besi dengan pengotornya dengan pencucian
(Konsentrasi) yang digabungkan dengan magnetic separator untuk memisahkan
magnetit dan hematite. Setelah bijih hematite didapatkan maka dapat dilanjutkan
ke proses metalurgi.

6. Sifat Fisik dan Kimia


- Sifat fisik magnetit
1. Warna (Colour ) : Hitam ke abu-abuan
2. Cerat (Streak ) : Hitam
3. Kilap (Luster ) : Kilap logam
4. Perawakan (Habit ) : Glanular
5. Belahan (Cleavage) : -
6. Pecahan (Fructure) : Uneven
7. Kekerasan (Hardness) : 5,5-6,5
8. Sifat Dalam (Tenacity ) :Brittle
9. Berat Jenis (Specific Gravity ) : 5,17-5,18 gr/cm2
10. Kemagnetan : Diagmagnetik
11. Susunan Komposisi Kimia (Chemistry ) :Fe3O4
- Klas :Oxides
- Group :Spinel
12. Asosiasi : Talck, Chlorite, Serpentine

- Sifat Kimia Magnetit


Komposisi kimia yang terkandung pada mineral ini adalah Fe dan
O.Mengandung unsur oksida dan hidroksida. Kelompok spinel dan memiliki
rumuskimia Fe3O4.

7. Perusahaan Tambang di Indonesia


Perusahaan yang menambang bijih besi di Indonesia, yaitu :
- PT. Krakatau Steel
- PT. Aneka Tambang

8. Manfaat (Penggunaan)
Saat ini, sebagian besar bijih besi ditambang dari batuan sedimen banded yang
dikenal sebagai taconite, berisi campuran magnetit, hematit, dan rijang.
Taconites yang bernilai komersial saat ini mengandung berat 25% - 30% besi.
Bijih taconite dalam bentuk tanah hingga bubuk halus, dan magnet yang kuat
digunakan untuk memisahkan partikel magnetis yang mengandung mineral
magnetit dan hematit dari rijang tersebut. Konsentrat yang terambil kemudian
dicampur dengan batu kapur dan tanah liat, kemudian di "rolled" menjadi pelet
bulat kecil. bentuk berupa pelet ini mudah untuk di angkut dengan kapal, kereta
api, ataupun truk. Mereka bisa langsung dimuat ke dalam "blast furnace" di
pabrik dan digunakan untuk menghasilkan besi atau baja.

9. Tempat Terdapat (Indonesia dan dunia)


- Tanah datar (Sumatera Barat)
- Pasaman (Sumatera Barat)
- Kabupaten Tanggamus (Lampung Timur)
- Kabupaten Cilacap (Jawa Tengah)
- Kota baru, Tanah Laut, Tapin, Tanah Bumbu, dan Balangan (Kalimantan)
- Kabupaten Bone (Sulawesi)
- Tembagapura, Jayapura (Papua)
10. Syarat Penjualan
ialah magentit harus dipisahkan dari mineral logam dan unsur tanah jarang
lainnya. Logam diperoleh sebagai produk sampingan dalam ekstraksi itrium
secara komersial.

32. Mineral Logam – Besi

1. Mineral-mineral utama, ikutan, dan rumus kimianya


- Mineral utama : magnetit (FeO.Fe2O3), hematit (Fe2O3)
- Mineral ikutan : ilmenit (FeO.TiO2), siderit (FeCO3)
- Rumus kimia : Fe2O3

2. Latar Belakang
Salah satu kandungan unsur di Bumi kita ini adalah besi. Menurut para
astronom, besi yang terkandung di Bumi ini berasal dari luar angkasa. Besi bisa
berada di Bumi karena meteorit-meteorit yang mengandung besi jatuh ke Bumi
berjuta-juta tahun yang lalu. Karena itulah hanya daerah-daerah tertentu yang
memiliki persediaan besi di daerahnya. Kemungkinan daerah-daerah yang
memiliki persedian besi itu adalah daerah yang dijatuhi oleh meteorit-meteorit
tersebut.
3. Cara Terjadi (Ganesa)
Proses terjadinya cebakan bahan galian bijih besi berhubungan erat dengan
adanya peristiwa tektonik pra-mineralisasi. Akibat peristiwa tektonik,
terbentuklah struktur sesar, struktur sesar ini merupakan zona lemah yang
memungkinkan terjadinya magmatisme, yaitu intrusi magma menerobos batuan
tua, dicirikan dengan penerobosan batuan granitan (Kgr) terhadap Formasi
Barisan (Pb,Pbl). Akibat adanya kontak magmatik ini, terjadilah proses
rekristalisasi, alterasi, mineralisasi, dan penggantian (replacement) pada bagian
kontak magma dengan batuan yang diterobosnya.

Perubahan ini disebabkan karena adanya panas dan bahan cair (fluida) yang
berasal dari aktivitas magma tersebut. Proses penerobosan magma pada zona
lemah ini hingga membeku umumnya disertai dengan kontak metamorfosa.
Kontak metamorfosa juga melibatkan batuan samping sehingga menimbulkan
bahan cair (fluida) seperti cairan magmatik dan metamorfik yang banyak
mengandung bijih.

Proses terjadinya cebakan bijih besi didaerah penelitian berkaitan dengan


proses-proses tersebut diatas, dalam hal ini peristiwa tektonik, metamorfosa dan
metasomatisme kontak berperan untuk terjadinya cebakan bijih besi di daerah
penelitian. Bila dikaitkan dengan batuan yang tersingkap didaerah penelitian
yaitu batuan metamorfosa seperti marmer yang dulunya merupakan
batugamping, maka dapat disimpulkan bahwa terbentuknya bijih karena
terjadinya proses metamorfosa pada batugamping. Kemudian akibat proses
magmatisme pada batugamping terjadi proses penggantian (replacement)
sehingga larutan yang mengandung mineral bijih terendapkan bersamaan dengan
terbentuknya batuan metamorfosa (marmer).

Setelah proses mineralisasi (pasca-mineralisasi), terjadi kembali peristiwa


tektonik setempat yang membentuk sesar mendatar dan sesar normal, struktur
tersebut akan membentuk kembali geometri dari cebakan mineral atau akan
terjadi dislokasi.
4. Jumlah Cadangan
Besi memiliki cadangan sebanyak 3 miliar ton dengan umur cadangan 769
tahun.

5. Penambangan

 Penyelidikan besi Laterit dan bijih sedimentair dilakukan dengan test pitting
atau pemboran (untuk pasir besi titan cukup dengan Bangka bor).

 Penyelidikan bijih besi kontak metamorfosa dengan lain-lainnya biasanya


dilakukan secara geofisik (dengan magnetometer) dibantu dengan pemboran
inti.

 Untuk biji besi sedimentair dan laterit penambangan dikerjakan secara open
pit dengan alat-alat besar seperti bulldozer, power shovel dan dragline.

 Tambang dalam dilakukan terhadap bijih-bijih magmatic, kontak dan


replacement.

6. Sifat Fisik dan Kimia


- Sifat fisik dan kimia besi
 Lambang : Fe
 No. Atom : 26
 Golongan, periode : 8,4
 Penampilan : Metalik Mengkilap keabu-abuan
 Massa Atom : 55,854 (2) g/mol
 Konfigurasi Elektron : [ Ar ] 3d6 4s2
 Fase : Padat
 Massa Jenis (Suhu Kamar) : 7,86 g/cm3
 Titik Lebur : 1811 ºK (1538 ºC, 2800 ºF)
 Titik Didih : 3134 ºK (2861 ºC, 5182 ºF)
 Kapasitas Kalor : (25 ºC) 25,10 J/ (mol.K)
7. Perusahaan Tambang di Indonesia
Perusahaan yang menambang bijih besi di Indonesia, yaitu :
- PT. Krakatau Steel
- PT. Aneka Tambang

8. Manfaat (Penggunaan)
 Bahan pembuatan baja
 Alloy dengan logam lain seperti tungsten, mangan, nikel, vanadium, dan
kromium untuk menguatkan atau mengeraskan campuran.
 Keperluan metalurgi dan magnet
 Katalis dalam kegiatan industri
 Besi radiokatif (iron 59) digunakan di bidang medis, biokimia, dan metalurgi.
 Pewarna, plastik, tinta, kosmetik, dan sebagainya.

9. Tempat Terdapat (Indonesia dan dunia)


Beberapa macam bijih besi antara lain sebagai berikut, yaitu,
 Bijih besi lateritik terdapat di Kalimantan Selatan, Sulawesi
Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara,
 Bijih besi magnetik hematit terdapat di Kalimantan Tengah,
 Bijih besi titan terdapat di Pantai Cilacap, Pantai Pelabuhan Ratu,
Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera
Utara, dan Aceh,
 Setelah digali dan disemprot dengan air, akan
dihasilkan konsentrat besi.
 Pabrik pelebur besi baja Indonesia terdapat di Cilegon, yaitu PT Krakatau
Steel.

10. Syarat Penjualan


Ialah besi harus dipisahkan dari mineral logam dan unsur tanah jarang
lainnya. Logam diperoleh sebagai produk sampingan dalam ekstraksi itrium
secara komersial.
33. Mineral Logam – Galena

1. Mineral-mineral utama, ikutan, dan rumus kimianya


- Mineral utama : Timbal (Pb)
- Mineral ikutan : Sulfur (S)
- Rumus kimia : PbS

2. Latar Belakang
Galena atau dikenal sebagai timah hitam di alam berupa senyawa PbS.
Apabilaunsur sulfida dominan pada batuan galena maka secara fisik terasa
aromasulfida di lokasi batuan tersebut. Mineral yang biasanya ditemukan dekat
dengangalena (mineral asosiasi) antara lain Sphalerit, Pirit dan alkopirit.Galena
banyak di!umpai di sekitar batuan metamorf dan batuan beku.Galena tersebut
membentuk suatu !alur di antara rekahan batuan beku danmetamorf. Singkapan
mineral Galena ini bisa terlihat di lereng bukit atau tepiansungai di daerah batuan
metamorf. Pada beberapa tempat, mineral Galena iniberdekatan dengan unsur
lain seperti tembaga (Cu).

3. Cara Terjadi (Ganesa)


Proses terjadinya cebakan bahan galian bijih besi berhubungan erat dengan
adanya peristiwa tektonik pra-mineralisasi. Akibat peristiwa tektonik,
terbentuklah struktur sesar, struktur sesar ini merupakan zona lemah yang
memungkinkan terjadinya magmatisme, yaitu intrusi magma menerobos batuan
tua, dicirikan dengan penerobosan batuan granitan (Kgr) terhadap Formasi
Barisan (Pb,Pbl). Akibat adanya kontak magmatik ini, terjadilah proses
rekristalisasi, alterasi, mineralisasi, dan penggantian (replacement) pada bagian
kontak magma dengan batuan yang diterobosnya.
Perubahan ini disebabkan karena adanya panas dan bahan cair (fluida) yang
berasal dari aktivitas magma tersebut. Proses penerobosan magma pada zona
lemah ini hingga membeku umumnya disertai dengan kontak metamorfosa.
Kontak metamorfosa juga melibatkan batuan samping sehingga menimbulkan
bahan cair (fluida) seperti cairan magmatik dan metamorfik yang banyak
mengandung bijih.
Proses terjadinya cebakan bijih besi didaerah penelitian berkaitan dengan
proses-proses tersebut diatas, dalam hal ini peristiwa tektonik, metamorfosa dan
metasomatisme kontak berperan untuk terjadinya cebakan bijih besi di daerah
penelitian. Bila dikaitkan dengan batuan yang tersingkap didaerah penelitian
yaitu batuan metamorfosa seperti marmer yang dulunya merupakan
batugamping, maka dapat disimpulkan bahwa terbentuknya bijih karena
terjadinya proses metamorfosa pada batugamping. Kemudian akibat proses
magmatisme pada batugamping terjadi proses penggantian (replacement)
sehingga larutan yang mengandung mineral bijih terendapkan bersamaan dengan
terbentuknya batuan metamorfosa (marmer).
Setelah proses mineralisasi (pasca-mineralisasi), terjadi kembali peristiwa
tektonik setempat yang membentuk sesar mendatar dan sesar normal, struktur
tersebut akan membentuk kembali geometri dari cebakan mineral atau akan
terjadi dislokasi.

4. Jumlah Cadangan
56 juta ton pada kadar di atas 45 persen (Kabupaten Buol, Kabupaten
Bunobogu, Paleleh)

5. Penambangan
Metode penambangan galena umumnya menggunakan peledakan atau
membuka singkapan dengan alat berat kemudian mengambil secara manual.
Galena juga merupakan salah satu mineral yang cukup
berbahaya. Kandungan belerang dalam galena membuat mineral ini sangat rapuh
dan reaktif untuk pengobatan kimia. Jika seseorang mengalami kontak dengan
Galena dapat menghadapi risiko tinggi keracunan dengan mineral dan debu yang
mematikan. Jika diekstrak, konten dari mineral ini akan berdampak
pada lingkungan dan menimbulkan ancaman kesehatan.

6. Sifat Fisik dan Kimia


- Sifat fisik galena
Galena memiliki warna perak, kilap logam cerah, memiliki berat jenis tinggi
(7,4-7,6) . Galena cukup lembut dengan kekerasan 2.5+ Skala Mohs. Galena
mempunyai cerat abu-abu hingga hitam dan kristal galena pada umumnya
berbentuk kubus ataupun oktahedron.
7. Perusahaan Tambang di Indonesia
Perusahaan yang menambang bijih besi di Indonesia, yaitu :
- PT. Tunas Alaska
- PT. Inti Murni
- PT.Arta Sumba
8. Manfaat (Penggunaan)
 Kegunaan Galena
Galena adalah mineral yang sangat penting karena berfungsi sebagai bijih
untuk sebagian besar produksi timbal di dunia. Galena juga merupakan bijih
yang signifikan dari perak. Kegunaan timbal paling penting saat ini adalah
dalam baterai timbal. Sebuah baterai khusus mengandung sekitar 20 pon timbal
dan harus diganti setiap empat atau lima tahun. Baterai timbal juga digunakan
sebagai sumber pasokan listrik darurat untuk jaringan komputer, fasilitas
komunikasi, dan sistem penting lainnya. Timbal juga merupakan salah satu
logam yang digunakan dalam sistem penyimpanan energi yang terkait dengan
pembangkit listrik dan kendaraan hybrid.

9. Tempat Terdapat (Indonesia dan dunia)


Daerah sebaran galena, antara lain berada di :
 Nangroe Aceh Darussalam (Aceh Timur)
 Pasaman (Sumatera Barat)
 Ponorogo (Jawa Timur)
 Wonogiri (Jawa Tengah)
10. Syarat Penjualan
Ialah galena harus dipisahkan dari mineral logam dan unsur tanah jarang
lainnya. Logam diperoleh sebagai produk sampingan dalam ekstraksi itrium
secara komersial.

34. Mineral Logam-Alumina

1. Mineral-mineral utama, ikutan, dan rumus kimianya


- Mineral utama :
- Mineral ikutan :
- Rumus kimia : Al2O3

2. Latar Belakang

Aluminium oksida adalah insulator (penghambat) panas dan listrik yang


baik. Umumnya Al2O3 terdapat dalam bentuk kristalin yang
disebut corundum atau α-aluminum oksida. Al2O3 dipakai sebagai
bahan abrasif dan sebagai komponen dalam alat pemotong, karena sifat
kekerasannya.

Aluminium oksida berperan penting dalam ketahanan logam aluminium


terhadap perkaratan dengan udara. Logam aluminium sebenarnya amat
mudah bereaksi dengan oksigen di udara. Aluminium bereaksi dengan oksigen
membentuk aluminium oksida, yang terbentuk sebagai lapisan tipis yang dengan
cepat menutupi permukaan aluminium. Lapisan ini melindungi logam
aluminium dari oksidasi lebih lanjut. Ketebalan lapisan ini dapat ditingkatkan
melalui proses anodisasi. Beberapa alloy (paduan logam), seperti perunggu
aluminium, memanfaatkan sifat ini dengan menambahkan aluminium pada alloy
untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi.

Al2O3 yang dihasilkan melalui anodisasi bersifat amorf, namun beberapa


proses oksidasi seperti plasma electrolytic oxydation menghasilkan sebagian
besar Al2O3 dalam bentuk kristalin, yang meningkatkan kekerasannya.

3. Cara Terjadi (Ganesa)


Karena memiliki aplikasi yang sangat luas, kebutuhan akan alumina terus
meningkat, dan diperkirakan pada tahun 2013 kebutuhan alumina di dunia
mencapai 280 juta ton (U.S. Geological Survey, 2013). Secara tradisional,
alumina terdapat dalam mineral bauksit yang mengandung alumunium dalam
bentuk hidroksida, yakni boehmet (AlO(OH)) dan gibsite Al(OH)3, dengan
kadar sekitar 30-54%.. Sebagai mineral alam, selain aluminium, bauksit juga
mengandung berbagai pengotor, misalnya oksida besi, silika, dan mineral
lempung. Karena komposisi tersebut, untuk mendapatkan alumina murni,
bauksit harus diolah, dan salah satu metode pengolahannya adalah proses Bayer.
Dalam proses Bayer, bauksit dilebur dengan cara melarutkan bauksit
menggunakan larutan natrium hidroksida (NaOH) panas, dengan suhu sekitar
170-180 °C. Hal ini dilakukan untuk mengubah oksida aluminium dalam bijih
menjadi natrium aluminat {2NaAl (OH)4}, dalam proses di atas komponen lain
dari bauksit tidak ikut terlarut, sehingga pengotor tersebut dapat dipisahkan
dengan penyaringan. Campuran kotoran padat disebut lumpur merah. Awalnya,
larutan alkali didinginkan, kemudian gas karbon dioksida dialirkan kedalamnya.
Untuk mendapatkan alumina, endapan dipanaskan hingga 980 °C (kalsinasi),
dimana aluminium hidroksida terurai melepaskan air sesuai dengan reaksi.

4. Jumlah Cadangan
Alumina adalah komoditas hasil olahan dari bauksit. Saat ini, total jumlah
cadangan bauksit terbukti di Indonesia mencapai sebesar 108 juta metrik ton.
5. Penambangan
Aluminium ditambang dari biji bauksit yang banyak terdapat di permukaan
bumi.Bauksit yang ditambang untuk keperluan industri mempunyai kadar
aluminium 40-60%.Setelah ditambang biji bauksit digiling dan dihancurkan
supaya halus dan merata. Kemudiandilakukan proses pemanasan untuk
mengurangi kadar air yang ada. Selanjutnya bauksitmengalami
proses pemurnian. Proses pemurnian bauksit dilakukan dengan metode Bayer
dan hasil akhir adalah alumina.

6. Sifat Fisik dan Kimia


Aluminium oksida memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

o Rumus molekul: Al2O3


o Berat molekul: 101,96 gr/mol
o Penampilan: Zat padat putih sangat higroskopik
o Bau: Tidak berbau
o Densitas: 3,95-4,1 gr/cm3
o Titik leleh: 2072 °C
o Titik didih: 2977 ° C
o Kelarutan dalam air: Larut
o Kelarutan dalam pelarut lain: Larut dalam dietil eter; praktis tidak larut
dalam etanol
o Indeks bias (nD): ωn = 1,768-1,772; n ε = 1,760-1,763 ; Birefringens
0,008
o Struktur: Trigonal, hR30, Gugus ruang = R-3c, Nomor 167; Geometri
koordinasi, bersegi delapan
o Entalpi pembentukan standar, Δ f H o 298: -1675,7 KJ · mol-1
o Entropi molar standar, S 298 o: 50,92 J · mol -1K -1
o Titik nyala: Tidak menyala

7. Perusahaan Tambang Di Indonesia


 PT. Indonesia Asahan
 PT. Aneka Tambang
8. Manfaat (Penggunaan)
Aluminium oksida memiliki dua manfaat utama dibandingkan dengan sifat
aluminium: (1) Aluminium oksida merupakan senyawa yang tetap stabil pada
kondisi-kondisi lingkungan yang ekstrem, sedangkan aluminium dapat
teroksidasi dalam kondisi-kondisi tertentu; (2) Aluminium oksida memiliki titik
leleh yang tinggi (> ), nilai ini jauh lebih tinggi ketimbang titik leleh
aluminium ( ). Oleh karena itu, aluminium oksida dikategorikan sebagai
salah satu material tahan panas (refractory) yang banyak digunakan dalam
industri pengolahan logam. Pada artikel ini akan sedikit dibahas mengenai
beberapa kekurangan dan keunggulan yang dapat diperoleh dalam penggunaan
aluminium oksida, termasuk di antaranya sebagai lampu uap natrium temperatur
tinggi (LUCALOX R Alumina).

9. Tempat terdapat (Indonesia & Dunia)


 Sanggau (Kalimantan Barat)

10. Syarat Penjualan


Ialah alumina harus dipisahkan dari mineral logam dan unsur tanah jarang
lainnya. Logam diperoleh sebagai produk sampingan dalam ekstraksi itrium
secara komersial.

35. Mineral Logam-Niobium

1. Mineral-mineral utama, ikutan, dan rumus kimianya


- Mineral utama : pyrochlore [(Na, Ca) 2 Nb 2 O 6 F],
columbite [(Fe, Mn) (Nb, Ta) 2 O 6 ]
- Mineral ikutan :
- Rumus kimia : Nb
2. Latar Belakang

Niobium adalah logam langka, lunak, bisa ditempa, dan berwarna putih abu-
abu. Unsur ini memiliki struktur kristal kubus dengan sifat fisik dan kimia
menyerupai tantalum. Niobium mudah bereaksi dengan oksigen, karbon,
halogen, nitrogen, dan sulfur, bahkan pada suhu ruang. Logam ini inert terhadap
asam, bahkan aqua regia pada suhu kamar, tetapi bereaksi dengan panas, asam
pekat, dan terutama oleh basa dan oksidator. Tanaman umumnya hanya
memiliki niobium dengan konsentrasi amat rendah dan bahkan tidak memiliki
sama sekali, meskipun beberapa lumut dapat memiliki nobium 0,45 ppm.

3. Cara Terjadi (Ganesa)


Niobium diperkirakan merupakan unsur ke-34 paling umum di kerak bumi ,
dengan 20 ppm . Beberapa orang berpikir bahwa kelimpahan di Bumi jauh lebih
besar, dan kepadatan tinggi elemen tersebut telah terkonsentrasi di inti Bumi.
Unsur bebas tidak ditemukan di alam, tetapi niobium terjadi dalam kombinasi
dengan unsur-unsur lain dalam mineral. Mineral yang mengandung niobium
sering juga mengandung tantalum. Contohnya termasuk columbite ((Fe, Mn)
(Nb, Ta) 2 O 6 ) dan columbite-tantalite (atau coltan , (Fe, Mn) (Ta, Nb) 2 O 6 ).
[38] Mineral Columbite-tantalite (spesies yang paling umum adalah columbite-
(Fe) dan tantalite- (Fe), di mana "- (Fe)" adalah akhiran Levinson yang
menginformasikan tentang kemanjuran besi terhadap unsur-unsur lain seperti
mangan paling sering ditemukan sebagai mineral tambahan dalam intrusi
pegmatit , dan pada batuan intrusi alkali. Yang kurang umum adalah niobat
kalsium , uranium , thorium , dan unsur-unsur tanah jarang . Contoh dari niobate
tersebut adalah pyrochlore ((Na, Ca) 2 Nb 2 O 6 (OH, F)) (sekarang nama grup,
dengan contoh yang relatif umum, misalnya, fluorcalciopyrochlore dan euxenit
(benar bernama euxenit- (Y) ((Y, Ca, Ce, U, Th) (Nb, Ta, Ti) 2 O 6 ).

4. Jumlah Cadangan
 7,3 juta metrik ton (Brazil) tahun 2018
 1,6 juta metrik ton (Kanada) tahun 2018
5. Penambangan

Metode penambangan bawah tanah terbuka

Tambang Niobec terdiri dari kerangka kepala, konsentrator niobium


pentoxide (Nb2O5), konverter konsentrat-ke-ferroniobium, dan instalasi
permukaan tambahan. Sebelumnya, tambang menggunakan metode
pemberhentian terbuka, di mana perhentian dirancang dan direncanakan
tergantung pada ketersediaan informasi geologis. Setiap lombong memiliki
panjang sekitar 200 kaki, lebar 80 kaki dan tinggi 300 kaki. Dimensi bervariasi
dengan jarak antara tingkat pengembangan dan produksi. Bahan peledak
ditempatkan di lubang vertikal berdiameter 6,5in yang dibor melalui
pemberhentian, dan meledak. Bijih dikumpulkan di tingkat terendah dari
perhentian. Bijih yang terkumpul diekstraksi dan diangkut. Bijih yang diangkut
dikompresi hingga diameter 3,5in sebelum dipindahkan ke pabrik konsentrasi.
Penimbunan pasta digunakan untuk meningkatkan bahan kadar bijih dan dengan
demikian jumlah cadangan, sehingga meningkatkan sumber daya dari volume
bijih yang sama.

6. Sifat Fisik dan Kimia

1. Niobium adalah logam mengkilap, putih, ulet. Di udara bentuk lapisan oksida
yang warnanya tergantung pada ketebalannya. Warna biru, hijau dan kuning
khas.

2. Niobium tahan korosi karena lapisan oksida. Logam mulai teroksidasi dengan
cepat di udara pada 200 oC.

3. Sifat kimia Niobium sangat mirip dengan tantalum.

4. Niobium adalah salah satu dari lima logam refraktori utama (logam dengan
ketahanan sangat tinggi terhadap panas dan aus). Logam refraktori lainnya
adalah tungsten, molibdenum, tantalum dan rhenium.
7. Perusahaan Tambang Di Indonesia
-

8. Manfaat (Penggunaan)

Niobium digunakan untuk produksi paduan logam tahan suhu tinggi dan
stainless steel khusus. Niobium mampu memberikan kekuatan lebih besar pada
logam lain, terutama ketika terkena suhu rendah. Niobium karbida digunakan
dalam alat pemotong. Unsur ini juga digunakan dalam paduan stainless steel
untuk reaktor nuklir, jet, rudal, alat pemotong, pipa, magnet super, dan batang
las. Paduan niobium-timah dan niobium-titanium digunakan sebagai kabel
magnet superkonduktor untuk menghasilkan medan magnet yang sangat kuat.
Niobium juga digunakan dalam bentuk murni untuk membuat superconducting
accelerating structures untuk akselerator partikel. Paduan Niobium digunakan
pula dalam bedah implan karena tidak bereaksi dengan jaringan manusia.

9. Tempat terdapat (Indonesia & Dunia)


 Brazil (menghasilkan lebih dari 85% niobium di dunia)
 Zaire
 Rusia
 Nigeria
 Kanada

10. Syarat Penjualan

Ialah niobium harus dipisahkan dari mineral logam dan unsur tanah jarang
lainnya. Logam diperoleh sebagai produk sampingan dalam ekstraksi itrium
secara komersial.
36. Mineral logam-Zirkonium

1. Mineral-mineral utama, ikutan, dan rumus kimianya :


 Mineral utama : -zircon/zirconium silica
- baddeleyit/zirkonium oksida
 Mineral ikutan : zircon sebenarnya adalah mineral ikutan dari mineral
utama nya yang mengandung Na- feldspar
 Rumus kimia : ZrSiO4

2. Latar Belakang

Zircaloy atau paduan logam zirkonium merupakan material yang banyak


digunakan dalam komponen struktur pendukung instalasi nuklir, terutama pada
bagian struktur kelongsong bahan bakar. Hal ini dikarenakan paduan zirkonium
mempunyai karakteristik yang dibutuhkan dalam pembuatan kelongsong bahan
bakar, seperti sedikit mengabsorpsi neutron, kekerasan yang baik, serta tahan
terhadap korosi meskipun berada pada temperatur tinggi.

3. Cara Terjadi (Ganesa)


Zirkon terbentuk sebagai mineral asseccories pada batuan yang mengandung
Na-feldspa (batuan beku asam dan batuan metamorf). Jenis cebakannya dapat
berupa endapan primer atau endapan sekunder.
Potensi zirkon menyebar di Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kepulauan
Riau, dan Kalimantan bagian barat. Potensi ini mengikuti penyebaran kasiterit,
yang dikenal dengan nama tin belt. Penghasil zirkon terbesar adalah Thailand,
Srilanka dan Kamboja. Namun zirkon juga ditemukan di Myanmar, Vietnam,
Tanzania, Perancis dan Australia. Bangkok merupakan pusat pengasahan dan
pemasaran zirkon terbesar di dunia.
4. Jumlah Cadangan

Zircon atau zirconium silikat (ZrSiO4) atau yang biasa disebut sebagai pasir
zirkon merupakan mineral zirconium yang paling banyak di bumi. Zircon
ditemukan dalam bentuk mineral aksesori pada batuan baku hasil pembekuan
magma yang kaya akan silika seperti granit, pegmatit, dan nepheline syenite.
Batuan sedimen juga mengandung zircon namun dalam jumlah kecil. Zircon
ditemukan terkonsentrasi dengan mineral berat lainnya seperti ilmenit, rutile,
monazite, leucoxene, dan garnet pada pasir sungai dan pantai dengan kandungan
utama besi dan titanium. Zircon memiliki titik lebur sekitar 2550 °C.

5. Penambangan

Penambangan dilakukan dengan menggunakan :


kapal keruk,
bulldozer,
dragline dan
peralatan lain yang biasanya di pakai untuk menambang bijih aluvial.

6. Sifat Fisik dan Kimia

-Zirkonium adalah logam kuat, bisa ditempa, ulet, dan berwarna perak abu-abu.

-Sifat kimia dan fisika logam ini mirip dengan titanium.

-Zirkonium sangat tahan terhadap panas dan korosi. Zirkonium lebih ringan dari
baja dan kekerasannya mirip dengan tembaga.Saat berada dalam bentuk bubuk,
logam ini dapat secara spontan menyala di udara, terutama pada suhu tinggi.

-Zirkonium bubuk berwarna hitam dan dianggap berbahaya karena mudah


terbakar.
-Zirkonium bukan merupakan unsur langka, tetapi karena mineralnya yang
paling umum, zirkon, sangat tahan terhadap pelapukan, persebaran unsur ini
menjadi terbatas.

-Zirkonium dua kali lebih melimpah dari tembaga dan seng dan 10 kali lebih
melimpah dibandingkan timbal.

-Bijih utama zirkonium adalah zirkon (ZrSiO4) yang ditambang di Australia,


Amerika Serikat, dan Sri Lanka, serta baddeleyite (zirkonium oksida ZrO2)
yang ditambang di Brasil.

7. Perusahaan Tambang di Indonesia


PT. TIMAH

8. Manfaat (Penggunaan)
Seperti Crystal, Zirkon digunakan untuk berbagai penyembuhan. Zirkon
membantu seseorang untuk berdamai dengan dirinya sendiri dan mengatasi
perasaan negatif atau rasa frustasi serta meningkatkan perilaku positif. Juga
membuat pemakainya lebih bijaksana, terhormat dan kaya. Hilangnya
cahaya/kilau dari sebuah zirkon dikatakan memperingatkan akan adanya bahaya
bagi pemiliknya. mineral zirkon dipercayai memiliki pengaruh-pengaruh antara
lain membuat hati tetap tenang, menyembuhkan insomnia, mencegah iri hati,
mengusir ilmu hitam dan memberi rasa kepuasan hati.

9. Tempat terdapat (Indonesia&Dunia)


Di Indonesia :
 Sumatera selatan
 Sumatera utara
 Kepualan riau
 Kalimantan barat
Di dunia :
 Thailand
 Sri lanka
 Kamboja
 Myanmar
 Tanzania
 Vietnam
 Prancis
 australia
10. Syarat penjualan
PEMBUATAN DAN SERTIFIKASI CRM-INHOUSE ZIRKONIL
KLORIDA HASIL PROSES MINERAL ZIRKON. Telah dilakukan
pembuatan dan sertifikasi bahan acuan bersertifikat (CRM) zirkonil klorida
hasil proses mineral zirkon Kalimantan. Mineral zirkon diproses dalam Feeder
dengan kecepatan 17 kg/jam, maka diperoleh konsentrat zirkon. Konsentrat
zirkon dicampur dengan NaOH, NaF, Na2CO3 dan H2O. Campuran dilebur
dalam Furnace pada suhu 750 oC selama 2 jam. Leburan dilindi menggunakan
aquadest. Hasil pelindian dilakukan pengenapan selama 24 jam .
Padatan dipisahkan dari filtratnya dan kemudian dikeringkan dalam oven
pada suhu 105 o C selama 3 jam dan diperoleh natrium zirkonat. Natrium
zirkonat dilakukan pelindian dengan HCl, diperoleh larutan zirkonil klorida,
dan kemudian diuapkan, sehingga diperoleh larutan zirkonil klorida pekat.
Larutan ini dilakukan kristalisasi maka diperoleh kristal zirkonil klorida.
Kristal zirkonil klorida dicuci dengan etanol sehingga diperoleh kristal zirkonil
klorida berwarna putih. Kristal ini dikeringkan dalam oven pada suhu 90oC,
digerus dengan stainless steel, diayak lolos 100 mesh, dihomogenkan dengan
homogenizer dan dilakukan uji homogenasi dan stabilisasi dengan metode
statistik.
Kristal zirkonil klorida distandardisasi dengan menggunakan standar
ZrOCl2 8 H2O buatan E.Merck, meliputi uji senyawa kimia dengan
Spektrometri XRD, uji komposisi, kadar air Kristal dan uji berat jenis.
Berdasarkan evaluasi data uji homogenasi dan stabilisasi, kandidat CRM
Zirkonil klorida sudah homogen, stabil dan memenuhi syarat sebagai CRM.
Dibandingkan dengan standar zirkonil klorida, ZrOCl2 8 H2O, CRM kristal
zirkonil klorida mempunyai komposisi kimia (96,263 %), kadar air kristal
(98,625 %) dan berat jenis (97,190 %) mirip sama.

37. Mineral Logam – limenit

1. Mineral-mineral utama, ikutan, dan rumus kimianya :

- Mineral utama : Pollux (pollucit), Lepidotite, Carnallite, dan Feldspar

-Mineral ikutan : ilmenit (FeO.TiO2), siderit (FeCO3)

-Rumus kimia : FeTiO3

2. Latar Belakang

Ilmenit adalah oksida mineral titanium-besi dengan formula ideal FeTiO3.


Ilmenit memiliki magnetisme lemah dengan kenampakan hitam atau abu-abu-
baja yang solid. Dari perspektif komersial, Ilmenit adalah bijih paling penting
untuk mencari titanium.

3. Cara Terjadi (Ganesa)

menit mengktristal dalam sistem kristal trigonal. Struktur kristal ilmenit terdiri
dari turunan struktur tembaga; Pada tembaga semua kation identik tetapi pada
ilmenit, ion-ion Fe2+ dan Ti4+ menempati selang-selang lapisan yang tegak
lurus dengan sumbu c trigonal. Karena mengandung pusat-pusat ferrous putaran
tinggi, Ilmenit bersifat paramagnetic Ilmenit umumnya dikenali pada batuan
beku terubah dengan kehadiran produk alterasi berwarna putih, yakni pseudo-
mineral leukoksen. Ilmenit sering dikelilingi oleh leukoksen, yang menjadi
penciri ilmenit untuk membedakannya dengan magnetit dan oksida besi-titanium
lainnya. Contoh yang ditunjukkan pada gambar adalah kenampakan umum
ilmenit yang dikelilingi leukoksen.Pada mikroskop Ilmenit memantulkan
pleokroisme yang jelas serta semburat coklat-merah muda.Sampel-sampel
ilmenit menunjukan respon yang lemah terhadap magnet tangan.

4. Jumlah Cadangan

Australia adalah produsen bijih ilmenit terbesar di dunia pada 2011, dengan
sekitar 1,3 juta ton produksi

5. Penambangan

Ilmenit dapat dikonversi menjadi titanium dioksida tingkat pigmen baik melalui
proses sulfat atau proses klorida .

Dua tambang ilmenit terbuka terbesar di dunia adalah:

 Tambang Tellnes berlokasi di Sokndal , Norwegia , dan dijalankan oleh


Titania AS (dimiliki oleh Kronos Worldwide Inc.) dengan kapasitas 0,55
Mtpa dan 57 Mt berisi TiO 2 cadangan.
 Tambang Lac Tio Grup Rio Tinto terletak di dekat Havre Saint-Pierre ,
Quebec di Kanada dengan kapasitas 3 Mtpa dan cadangan 52 Mt.

6. Sifat Fisik dan Kimia

Ilmenit umumnya dikenali pada batuan beku terubah dengan kehadiran


produk alterasi berwarna putih, yakni pseudo-mineral leukoksen. Ilmenit sering
dikelilingi oleh leukoksen, yang menjadi penciri ilmenit untuk membedakannya
dengan magnetit dan oksida besi-titanium lainnya. Contoh yang ditunjukkan
pada gambar adalah kenampakan umum ilmenit yang dikelilingi leukoksen.
Pada mikroskop Ilmenit memantulkan pleokroisme yang jelas serta semburat
coklat-merah muda. Sampel-sampel ilmenit menunjukan respon yang lemah
terhadap magnet tangan.

Ilmenit sangat sering mengandung sejumlah magnesium dan mangan, maka


rumus kimia penuhnya adalah (Fe,Mg,Mn,Ti)O3. Ilmenit membentuk larutan
padat dengan geikielit (MgTiO3) dan pirofanit (MnTiO3)yang merupakan
bagian dari kelompok larutan padat. Meski telah ada bukti adanya kisaran
lengkap kimia mineral dalam bentuk (Fe,Mg,Mn,Ti)O3 , namun sebagian besar
ilmenit alami di bumi berwujud FeTiO3 dan ada beberapa yang Mn maupun Mg.
Ada pengecualian pada ilmenit di kimberlit dimana mineral biasanya
mengandung sejumlah besar molekul geikielit, dan di beberapa batuan felsik
yang terdiferensiasi tinggi, ilmenit dapat mengandung sejumlah molekul
pirofanit yang signifikan.

7. Perusahaan Tambang di Indonesia

- perusahaan tambang rio tinto

8. Manfaat (Penggunaan)

Sampel dari ilmenit menunjukkan respon lemah untuk magnet tangan.adalah


mineral yang penting dan bisa bernilai ekonomi tinggi bila dapat diolah
dandigunakan sebagai bahan baku pigmen rutil untuk pewarna berkualitas
tinggi. Pigmen ini banyakdigunakan pada industri cat, pulp dan pewarna lainnya.
Pigmen ini juga tidak beracun, korosifdan tahan terhadap sinar uv. Selain itu,
rutil adalah bahan baku pembuatan Titanium metal. Dataperkiraan penggunaan
produk Titanium selalu meningkat sekitar 10 persen s/d 15 persen.Di alam TiO2
(rutil) juga ditemukan sebagai mineral tersendiri, namun saat ini bisa
dikatakanhabis, sehingga industri beralih ke rutil sintetik yang dibuat dari
ilmenite (dengan kadar 45 – 70persen TiO2) sebagai bahan baku pembuatan
TiO2 (rutil). Melihat potensi tersebut makaekstraksi titanium dioksida dari
mineral ilmenit dengan proses kloride sebagai bahan bakumaterial maju
(advanced material) menjadi cukup menarik.

9. Tempat terdapat (Indonesia&Dunia)

Afrika Selatan, Kanada, Mozambik, India, Cina, Vietnam, Ukraina, Norwegia,


Norwegia, Madagaskar dan Amerika Serikat.
10. Syarat penjualan

Ialah limenit harus dipisahkan dari mineral logam dan unsur tanah jarang
lainnya. Logam diperoleh sebagai produk sampingan dalam ekstraksi itrium
secara komersial.

38. Mineral Logam – Khrom

1. Mineral-mineral utama, ikutan, dan rumus kimianya :

-mineral utama : Bastnaesit (CeFCO3), Monazit ((Ce,La,Y,Th)PO3)

-mineral ikutan : Uranium (U)

-rumus kimia : Cr

2. Latar Belakang

Ditemukan pada tahun 1797 oleh Vauquelin, yang membuat logam khrom
pada tahun berikutnya. Kromium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki lambang Cr dan nomor atom 24. Kromium trivalen
(Cr(III), atau Cr3+) diperlukan dalam jumlah kecil dalam metabolisme gulapada
manusia. Kekurangan kromium trivalen dapat menyebabkan penyakit yang
disebutpenyakit kekurangan kromium (chromium deficiency). Kromium
merupakan logam tahan korosi (tahan karat) dan dapat dipoles menjadi
mengkilat. Dengan sifat ini, kromium (krom) banyak digunakan sebagai pelapis
pada ornamen-ornamen bangunan, komponen kendaraan, seperti knalpot pada
sepeda motor, maupun sebagai pelapis perhiasan seperti emas, emas yang
dilapisi oleh kromium ini lebih dikenal dengan sebutan emas putih. Perpaduan
Kromium dengan besi dan nikel menghasilkan baja tahan karat.
3. Cara Terjadi (Ganesa)

Kromium adalah unsur paling melimpah ke-22 di kerak bumi dengan


konsentrasi rata-rata 100 ppm. Senyawa kromium ditemukan di lingkungan dari
erosi batuan yang mengandung kromium, dan dapat disebarluaskan oleh letusan
gunung berapi.

4. Jumlah Cadangan

Sekitar 28,8 juta metrik ton (MT) bijih kromit yang dipasarkan diproduksi
pada tahun 2013, dan yang diubah menjadi ferokromium sebanyak 7,5 MT.
Menurut John F. Papp, yang menulis untuk USGS: Ferokromium adalah ujung
akhir penggunaan bijih kromit, dan baja nirkarat adalah ujung akhir penggunaan
ferokromium. Produser terbesar bijih kromium pada tahun 201 adalah Afrika
Selatan (48%), Kazakhstan (13%), Turki (11%), India (10%) dengan beberapa
negara lainnya yang memproduksi sekitar 18% dari produksi dunia.

5. Penambangan

Terdapat panyak senyawa kromium(III) yang diketahui. Kromium(III)


dapat diperoleh dengan melarutkan unsur kromium dalam asam seperti asam
klorida atau asam sulfat. Ion Cr3+ memiliki jari-jari 63 pm, hampir sama dengan
Al3+ (jari-jari 50 pm), dan mereka dapat saling menggantikan dalam beberapa
senyawa seperti dalam krom alum dan alum. Jika sejumlah renik Cr3+
menggantikan Al3+ dalam korundum (aluminium oksida, Al2O3, terbentuklah
safir pink atau rubi, tergantung kandungan kromiumnya.

Ion kromium(III) cenderung membentuk kompleks oktahedral. Warna


kompleks ini ditentukan oleh ligan yang menempel pada pusat Cr. Kromium(III)
klorida hidrat yang tersedia di pasaran adalah kompleks [CrCl2(H2O)4]Cl yang
berwarna hijau tua. Senyawa kerabat dekatnya memiliki warna yang berbeda:
[CrCl(H2O)5]Cl2 hijau pucat dan [Cr(H2O)6]Cl3 ungu. Jika kromium(III)
klorida bebas air yang berwarna hijau dilarutkan dalam air, larutan hijau berubah
menjadi ungu setelah beberapa saat karena klorida dalam lingkungan koordinasi
bagian dalam digantikan oleh air. Reaksi semacam ini juga teramati dengan
larutan krom alum dan garam kromium(III) yang dapat larut dalam air lainnya.

6. Sifat Fisik dan Kimia

- sifat fisik : Kromium adalah logam keras, berwarna abu-abu, mengkilap, yang
mudah pecah. Logam ini memiliki titik leleh 1.900 ° C (3,450 ° F) dan titik
didih 2.642 ° C (4,788 ° F). Kepadatannya adalah 7,1 gram per sentimeter
kubik. Salah satu khasiat penting adalah kromium bisa dipoles hingga bersinar
terang.

- sifat kimia : Kromium adalah logam yang cukup aktif. logam ini tidak bereaksi
dengan air, tapi bereaksi dengan kebanyakan asam. Crom bergabung dengan
oksigen pada suhu kamar untuk membentuk oksida kromium (Cr2O3).
Kromium oksida membentuk lapisan tipis pada permukaan logam,
melindunginya dari korosi lebih lanjut (berkarat).

7. Perusahaan Tambang di Indonesia

 PT. TIMAH
 PT. Aneka Tambang

8. Manfaat (Penggunaan)

Khrom digunakan untuk mengeraskan baja, pembuatan baja tahan karat dan
membentuk banyak alloy (logam campuran) yang berguna. Kebanyakan
digunakan dalam proses pelapisan logam untuk menghasilkan permukaan logam
yang keras dan indah dan juga dapat mencegah korosi. Khrom memberikan
warna hijau emerald pada kaca. Industri refraktori menggunakan khromit untuk
membentuk batu bata, karena khromit memiliki titik cair yang tinggi, pemuaian
yang relatif rendah dan kestabilan struktur kristal. Beberapa senyawa kromium
digunakan sebagai katalis. Misalnya Phillips katalis untuk produksi polietilen
adalah campuran dari kromium dan silikon dioksida atau campuran dari krom
dan titanium dan aluminium oksida. Kromium (IV) oksida (CrO 2) merupakan
sebuah magnet senyawa Kromium merupakan logam tahan korosi (tahan karat)
dan dapat dipoles menjadi mengkilat. Dengan sifat ini, kromium (krom) banyak
digunakan sebagai pelapis pada ornamen-ornamen bangunan, komponen
kendaraan, seperti knalpot pada sepeda motor, maupun sebagai pelapis perhiasan
seperti emas, emas yang dilapisi oleh kromium ini lebih dikenal dengan sebutan
emas putih. Perpaduan Kromium dengan besi dan nikel menghasilkan baja
tahan karat. Kromium (IV) oksida digunakan untuk pembuatan pita magnetik
digunakan dalam performa tinggi dan standar kaset audio. Asam kromat adalah
agen oksidator yang kuat dan merupakan senyawa yang bermanfaat untuk
membersihkan gelas laboratorium dari setiap senyawa organik. Hal ini disiapkan
dengan melarutkan kalium dikromat dalam asam sulfat pekat, yang kemudian
digunakan untuk mencuci aparat. Natrium dikromat kadang-kadang digunakan
karena lebih tinggi kelarutan (5 g/100 ml vs 20 g/100 ml masing-masing).
Kalium dikromat merupakan zat kimia reagen, digunakan dalam membersihkan
gelas laboratorium dan sebagai agen titrating.

9. Tempat terdapat (Indonesia&Dunia)

Bijih utama khrom adalah khromit, yang ditemukan di Zimbabwe, Rusia,


Selandia Baru, Turki, Iran, Albania, Finlandia, Republik Demokrasi
Madagaskar, dan Filipina.

10. Syarat penjualan

Ialah khrom harus dipisahkan dari mineral logam dan unsur tanah jarang lainnya.
Logam diperoleh sebagai produk sampingan dalam ekstraksi itrium secara
komersial.

39. Mineral Logam – Erbium


1. Mineral-mineral utama, ikutan, dan rumus kimianya
- Mineral utama : Xenotime (YPO4), Bastnaesit (CeFCO3), Monazit
((Ce,La,Y,Th)PO3)
- Mineral ikutan : lantanida , unsur tanah jarang
- Rumus kimia : Er

2. Latar Belakang
Erbium ditemukan pada tahun 1843 oleh ahli kimia Swedia Carl Gustaf
Mosander. Empat tahun sebelumnya, Mosander telah menemukan lantanum.
Mantan pengawasnya, Jacob Berzelius, telah menemukan unsur Cerium baru
di cerite. Mosander terus mempelajari cerite dan berhasil menemukan lantanum.
Erbium adalah unsur kimia dengan simbol Er dan nomor atom 68. Logam padat
berwarna putih keperakan ketika diisolasi secara buatan, erbium alami selalu
ditemukan dalam kombinasi kimia dengan unsur-unsur lainnya. Ini
adalah lantanida , unsur tanah jarang , yang awalnya ditemukan di
tambang gadolinit di Ytterby di Swedia , dari mana ia mendapatkan namanya.

3. Cara Terjadi (Ganesa)


Erbium (untuk Ytterby , sebuah desa di Swedia ) ditemukan oleh Carl Gustaf
Mosander pada tahun 1843. [9] Mosander bekerja dengan sampel dari apa yang
dianggap sebagai yttria oksida logam tunggal, yang berasal dari mineral gadolinit
. Dia menemukan bahwa sampel mengandung setidaknya dua oksida logam di
samping yttria murni, yang ia beri nama " erbia " dan " terbia " setelah desa
Ytterby tempat gadolinit ditemukan. Mosander tidak yakin akan kemurnian
oksida-oksida dan tes-tes selanjutnya mengkonfirmasi ketidakpastiannya. Tidak
hanya "yttria" mengandung itrium, erbium, dan terbium; pada tahun-tahun
berikutnya, ahli kimia, ahli geologi dan spektroskopi menemukan lima elemen
tambahan: ytterbium , skandium , thulium , holmium , dan gadolinium .
4. Jumlah Cadangan
Mineral yang hancur diserang oleh asam klorida atau asam sulfat yang mengubah
oksida tanah jarang yang tidak larut menjadi klorida atau sulfat yang larut. Filtrat
asam sebagian dinetralkan dengan soda kaustik (natrium hidroksida) hingga pH
3-4. Torium mengendap dari larutan sebagai hidroksida dan dikeluarkan. Setelah
itu solusinya diperlakukan dengan amonium oksalat untuk mengubah tanah
jarang menjadi oksalat yang tidak larut. Oksalat dikonversi menjadi oksida
dengan anil. Oksida dilarutkan dalam asam nitrat yang mengecualikan salah satu
komponen utama, cerium , yang oksidanya tidak larut dalam HNO 3 . Solusinya
diolah dengan magnesium nitrat untuk menghasilkan campuran kristal ganda dari
logam tanah jarang. Garam dipisahkan oleh pertukaran ion . Dalam proses ini,
ion rare-earth diserap ke resin penukar ion yang sesuai dengan pertukaran dengan
ion hidrogen, amonium atau tembaga yang ada dalam resin. Ion tanah jarang
kemudian dicuci secara selektif oleh zat pengompleks yang sesuai.Logam erbium
diperoleh dari oksida atau garamnya dengan memanaskan dengan kalsium pada
1450 ° C di bawah atmosfer argon.
5. Penambangan
Tambang yang menghasilkan mineral tanah jarang, selama ini dilakukan dengan
cara tambang terbuka. Mineral tanah jarang ditambang secara open pit untuk
cebakan primer (bastnaesit), sedangkan tambang semprot dan kapal keruk
(dredging) untuk cebakan aluvial (monasit, zirkon dan xenotim). Pada umumnya
mineral-mineral tersebut merupakan produk sampingan.

6. Sifat Fisik dan Kimia


Simbol dan Golongan : Er, golongan lanthanida dan tanah jarang
Warna : Putih keperakan
Massa atom : 167,26
Bentuk : Padat
Titik leleh : 1530 oC, 1803 K
Titik didih : 2860 oC, 3133 K
Elektron : 68
Proton : 68
Neutrons : 98
Kulit electron : 2,8,18,30,8,2
Konfigurasi electron : [Xe] 4f12 6s2
Massa jenis : 9.05 g/cm3
7. Perusahaan Tambang di Indonesia
Perusahaan Tambang di Indonesia yang memproduksi Erbium:
• PT. Timah
• PT. Aneka Tambang
• BATAN

8. Manfaat (Penggunaan)
 Isotop Erbium adalah peredam neutron yang baik dan digunakan di batang
kontrol reaktor nuklir. Erbia oksida digunakan sebagai zat pewarna pink di
glasir dan gelas.

 Erbium digunakan dalam paduan terutama dengan vanadium untuk


menurunkan kekerasan logam. Logam ini juga digunakan dalam amplifier
dan laser. Erbium digunakan dalam filter fotografi untuk menyerap cahaya
inframerah.

 Erbium juga digunakan untuk laser medis yttrium aluminium garnet (YAG)
yang digunakan untuk penanganan yang melibatkan pelepasan kulit seperti
bekas jerawat, penghapusan tato, penghilangan tahi lalat dan kutil.

9. Tempat Terdapat (Indonesia dan dunia)


 Swedia

10. Syarat Penjualan


Ialah erbium harus dipisahkan dari mineral logam dan unsur tanah jarang
lainnya. Logam diperoleh sebagai produk sampingan dalam ekstraksi itrium
secara komersial.
40. Mineral Logam – Ytterbium

1. Mineral-mineral utama, ikutan, dan rumus kimianya


- Mineral utama : Xenotime (YPO4), Bastnaesit (CeFCO3), Monazit
((Ce,La,Y,Th)PO3)
- Mineral ikutan : itrium , terbium , dan erbium
- Rumus kimia : Yb

2. Latar Belakang
Ytterbium adalah elemen kimia dengan simbol Yb dan nomor atom 70. Ini
adalah elemen keempat belas dan kedua dari belakang dalam seri lantanida , yang
merupakan dasar stabilitas relatif dari keadaan oksidasi +2-nya. Namun, seperti
lantanida lainnya, tingkat oksidasi yang paling umum adalah +3, seperti
pada oksida , halida , dan senyawa lainnya. Dalam larutan air , seperti senyawa
lantanida akhir lainnya, senyawa ytterbium yang larut membentuk kompleks
dengan sembilan molekul air. Karena konfigurasi elektron cangkangnya yang
tertutup, densitas dan titik leleh serta titik didihnya berbeda secara signifikan dari
kebanyakan lantanida lainnya.
Pada tahun 1878, ahli kimia Swiss Jean Charles Galissard de
Marignac memisahkan dari erbia "tanah jarang" komponen independen lainnya,
yang ia sebut " ytterbia ", untuk Ytterby , desa di Swedia dekat tempat ia
menemukan komponen baru erbium . Dia curiga bahwa ytterbia adalah senyawa
dari elemen baru yang dia sebut "ytterbium" (totalnya, empat elemen dinamai
desa, yang lain adalah itrium , terbium , dan erbium ). Pada tahun 1907, bumi
baru "lutecia" dipisahkan dari ytterbia, dari mana unsur "lutecium"
(sekarang lutetium ) diekstraksi oleh Georges Urbain , Carl Auer von Welsbach ,
dan Charles James . Setelah beberapa diskusi, nama Marignac "ytterbium"
dipertahankan. Sampel logam yang relatif murni tidak diperoleh sampai tahun
1953. Saat ini, ytterbium terutama digunakan sebagai dopan dari stainless steel
atau media laser aktif , dan lebih jarang sebagai sumber sinar gamma .

3. Cara Terjadi (Ganesa)


Ytterbium ditemukan dengan unsur tanah jarang lainnya di beberapa mineral
langka. Ini paling sering diperoleh secara komersial dari pasir monasit (0,03%
ytterbium). Unsur ini juga ditemukan dalam euxenite dan xenotime . Area
penambangan utama adalah Cina , Amerika Serikat , Brasil , India , Sri Lanka ,
dan Australia . Cadangan ytterbium diperkirakan satu juta ton . Ytterbium
biasanya sulit untuk dipisahkan dari tanah jarang lainnya, tetapi pertukaran ion
dan teknik ekstraksi pelarut yang dikembangkan pada pertengahan hingga akhir
abad ke-20 telah menyederhanakan pemisahan. Senyawa ytterbium jarang dan
belum dikarakterisasi dengan baik. Kelimpahan ytterbium di kerak bumi adalah
sekitar 3 mg / kg.

Sebagai lantanida bernomor genap, sesuai dengan aturan Oddo-Harkins ,


ytterbium secara signifikan lebih berlimpah daripada tetangganya, thulium dan
lutetium , yang terjadi dalam konsentrat yang sama pada level masing-masing
sekitar 0,5%. Produksi ytterbium dunia hanya sekitar 50 ton per tahun,
mencerminkan bahwa ia memiliki beberapa aplikasi komersial. [9] Jejak
mikroskopis dari ytterbium digunakan sebagai dopan pada laser Yb: YAG , laser
solid-state di mana ytterbium adalah elemen yang mengalami stimulasi emisi
radiasi elektromagnetik .

Ytterbium sering merupakan pengganti paling umum dalam mineral itrium .


Dalam beberapa kasus / kejadian yang diketahui, ytterbium menang atas itrium,
seperti, misalnya, dalam xenotime - (Yb). Sebuah laporan ytterbium asli dari
regolith Bulan diketahui.
4. Jumlah Cadangan
Cadangan ytterbium diperkirakan satu juta ton
5. Penambangan
Tambang yang menghasilkan mineral tanah jarang, selama ini dilakukan dengan
cara tambang terbuka. Mineral tanah jarang ditambang secara open pit untuk
cebakan primer (bastnaesit), sedangkan tambang semprot dan kapal keruk
(dredging) untuk cebakan aluvial (monasit, zirkon dan xenotim). Pada umumnya
mineral-mineral tersebut merupakan produk sampingan
6. Sifat Fisik dan Kimia

1. Ytterbium adalah logam yang terang, lunak, berwarna putih keperakan yang
bersifat getas dan lunak.

2. Ini adalah salah satu logam tanah yang langka.

3. Logam ini cepat menodai udara dan bereaksi perlahan dengan air.

4. Logam Ini larut dengan cepat dalam asam mineral.

7. Perusahaan Tambang di Indonesia


-

8. Manfaat (Penggunaan)

Ion Yb 3+ digunakan sebagai bahan doping dalam media laser aktif , khususnya
dalam laser kondisi padat dan laser serat ganda . Laser Ytterbium sangat efisien,
memiliki masa pakai yang lama dan dapat menghasilkan pulsa pendek; yterbium
juga dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam bahan yang digunakan untuk
membuat laser. Laser Ytterbium umumnya memancar pada pita 1,06-1,12 μm
yang dipompa secara optik pada panjang gelombang 900 nm-1 μm, bergantung
pada inang dan aplikasi. Cacat kuantum kecil membuat ytterbium calon dopan
untuk laser yang efisien dan penskalaan daya

9. Tempat Terdapat (Indonesia dan dunia)


 China
 Amerika Serikat
 Brazil
 India
 Sri Langka
 Australia

10. Syarat Penjualan

Ialah ytterbium harus dipisahkan dari mineral logam dan unsur tanah jarang lainnya.
Logam diperoleh sebagai produk sampingan dalam ekstraksi itrium secara komersial.

41. Mineral Logam Dysprosium

1. Mineral-mineral utama, ikutan, dan rumus kimianya


- Mineral utama : Xenotime (YPO4), Bastnaesit (CeFCO3), Monazit
((Ce,La,Y,Th)PO3)
- Mineral ikutan : Lantanida atau Unsur tanah jarang ( Dysprosium )
- Rumus kimia : Dy
2. Latar Belakang
Dysprosium adaah unsur tanah jarang dengan kilau perak logam. Disprosium
tidak pernah ditemukan di alam sebagai unsur bebas, meskipun ditemukan
dalam berbagai mineral, seperti xenotime . Disprosium yang terjadi secara alami
terdiri dari tujuh isotop , yang paling melimpah adalah 164 Dy. Disprosium
memiliki aplikasi yang relatif sedikit di mana ia tidak dapat digantikan oleh
elemen kimia lainnya. Ini digunakan untuk penampang penyerapan neutron
termal yang tinggi dalam membuat batang kendali di reaktor nuklir , untuk
kerentanan magnetiknya yang tinggi dalam aplikasi penyimpanan data, dan
sebagai komponen Terfenol-D (bahan magnetostriktif). Garam dysprosium
terlarut agak beracun, sedangkan garam tidak larut dianggap tidak beracun.

3. Cara Terjadi (Ganesa)


Disprosium diperoleh terutama dari pasir monasit , campuran berbagai fosfat .
Logam diperoleh sebagai produk sampingan dalam ekstraksi itrium secara
komersial. Dalam mengisolasi dysprosium, sebagian besar logam yang tidak
diinginkan dapat dihilangkan secara magnetis atau melalui proses flotasi .
Disprosium kemudian dapat dipisahkan dari logam tanah jarang lainnya dengan
proses perpindahan penukar ion . Ion-ion dysprosium yang dihasilkan kemudian
dapat bereaksi dengan fluor atau klorin untuk membentuk dysprosium fluoride,
DyF 3 , atau dysprosium chloride, DyCl 3 . Senyawa-senyawa ini dapat
dikurangi menggunakan logam kalsium atau litium dalam reaksi berikut:
3 Ca + 2 DyF 3 → 2 Dy + 3 CaF 2
3 Li + DyCl 3 → Dy + 3 LiCl
Komponen ditempatkan dalam wadah tantalum dan ditembakkan dalam
atmosfer helium . Ketika reaksi berlangsung, senyawa halida yang dihasilkan
dan disprosium cair terpisah karena perbedaan kepadatan. Saat campuran
mendingin, dysprosium dapat dipotong dari kotoran.

4. Jumlah Cadangan
Sekitar 100 ton dysprosium diproduksi di seluruh dunia setiap tahun, dengan
99% dari total diproduksi di Cina. Harga dysprosium telah naik hampir dua kali
lipat, dari $ 7 per pon pada tahun 2003, menjadi $ 130 per pon pada akhir 2010.
Harga meningkat menjadi $ 1.400 / kg pada tahun 2011 tetapi turun menjadi $
240 pada tahun 2015, sebagian besar disebabkan oleh produksi ilegal di China
yang mengelak dari pembatasan pemerintah.
Saat ini, sebagian besar dysprosium diperoleh dari bijih tanah ion-adsorpsi di
Cina selatan. Pada November 2018 pilot project Browns Range Project, 160 km
tenggara Halls Creek, Australia Barat memproduksi 50 ton (49 ton) per tahun.
5. Penambangan
Tambang yang menghasilkan mineral tanah jarang, selama ini dilakukan dengan
cara tambang terbuka. Mineral tanah jarang ditambang secara open pit untuk
cebakan primer (bastnaesit), sedangkan tambang semprot dan kapal keruk
(dredging) untuk cebakan aluvial (monasit, zirkon dan xenotim). Pada umumnya
mineral-mineral tersebut merupakan produk sampingan.

6. Sifat Fisik dan Kimia


 Sifat Fisik
Disprosium adalah unsur tanah jarang yang memiliki kilau perak logam yang
terang. Ini cukup lunak, dan dapat dikerjakan tanpa percikan jika overheating
dihindari. Karakteristik fisik dysprosium dapat sangat dipengaruhi bahkan
oleh sejumlah kecil pengotor.
Disprosium dan holmium memiliki kekuatan magnet tertinggi dari unsur-
unsur, terutama pada suhu rendah. Disprosium memiliki urutan feromagnetik
sederhana pada suhu di bawah 85 K (-188,2 ° C). Di atas 85 K (−188.2 ° C),
ia berubah menjadi keadaan antiferromagnetik heliks di mana semua momen
atom dalam lapisan bidang dasar tertentu paralel, dan berorientasi pada sudut
tetap ke momen lapisan yang berdekatan. Antiferromagnetisme yang tidak
biasa ini berubah menjadi keadaan ( paramagnetik ) yang tidak teratur pada
179 K (−94 ° C).

 Sifat Kimia
Logam disprosium menodai secara perlahan di udara dan mudah terbakar
untuk membentuk disprosium (III) oksida :

4 Dy + 3 O 2 → 2 Dy 2 O 3
Disprosium cukup elektropositif dan bereaksi lambat dengan air dingin (dan
cukup cepat dengan air panas) untuk membentuk disprosium hidroksida:

2 Dy (s) + 6 H 2 O (l) → 2 Dy (OH) 3 (aq) + 3 H 2 (g)


Logam dysprosium bereaksi keras dengan semua halogen di atas 200 ° C:
2 Dy (+) + 3 F 2 (g) → 2 DyF 3 (s) [hijau]
2 Dy (3) + 3 Cl 2 (g) → 2 DyCl 3 (putih)
2 Dy (s) + 3 Br 2 (g) → 2 DyBr 3 (putih) [putih]
2 Dy (3) + 3 I 2 (g) → 2 DyI 3 (hijau) [hijau]
Disprosium mudah larut dalam asam sulfat encer untuk membentuk larutan
yang mengandung ion Dy (III) kuning, yang ada sebagai kompleks [Dy (OH
2 ) 9 ] 3+ :

2 Dy (s) + 3 H 2 SO 4 (aq) → 2 Dy 3+ (aq) + 3 SO 2−


4 (aq) + 3 H 2 (g)
Senyawa yang dihasilkan, dysprosium (III) sulfate, terasa paramagnetik.

7. Perusahaan Tambang Di Indonesia


Perusahaan Tambang di Indonesia yang memproduksi Dysprosium:
 PT. Timah
 PT. Aneka Tambang
 PT. Cita Mineral Investindo

8. Manfaat (Pengguanaan)
Disprosium digunakan, bersama dengan vanadium dan elemen lainnya, dalam
membuat bahan laser dan pencahayaan komersial. Dysprosium- cadmium
chalcogenides adalah sumber radiasi inframerah, yang berguna untuk
mempelajari reaksi kimia. Karena dysprosium dan senyawanya sangat rentan
terhadap magnetisasi, mereka digunakan dalam berbagai aplikasi penyimpanan
data, seperti dalam hard disk . Dysprosium semakin diminati oleh magnet
permanen yang digunakan pada motor mobil listrik, generator turbin angina dan
alat-alat elektronik lainnya.

9. Tempat terdapat (Indonesia & Dunia)


Indonesia: Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan Papua
Dunia : Australia, Brasil, Afrika Selatan, India, Kanada, Amerika Serikat, dan
China

10. Syarat Penjualan


Ialah Dysprosium harus dipisahkan dari mineral logam dan unsur tanah jarang
lainnya. Logam diperoleh sebagai produk sampingan dalam ekstraksi itrium
secara komersial.

42. Mineral Logam Thorium

1. Mineral-mineral utama, ikutan, dan rumus kimianya


Mineral Utama: Monazite (Ce, La) PO4, Thorit (Th, U) SiO4
Mineral Ikutan: Thorium dan Zircon
Rumus Kimia : Th
2. Latar Belakang
Thorium ditemukan oleh Jöns Jacob Berzelius, ahli kimia Swedia, pada tahun
1828. Ia ditemukan dalam sampel mineral yang diberikan kepadanya oleh
Pendeta Memiliki Morten Thrane Esmark, yang menduga bahwa itu berisi zat
yang tidak diketahui. Mineral Esmark yang sekarang dikenal sebagai thorite
(ThSiO4 ). Thorium adalah nama untuk Thor, dewa perang Skandinavia.
Thorium murni adalah logam perakputih yang stabil dan mempertahankan
berkilau selama beberapa bulan. Ketika terkontaminasi dengan udara menjadi
thorium dioksida perlahan berubah menjadi abu-abu dan akhirnya hitam.

3. Cara Terjadi (Ganesa)


Mineral thorium ditemukan dalam sebagian besar batuan dan tanah. Selain
dalam tanah, thorium juga terdapat dalam beberapa mineral dan mineral utama
yang mengandung thorium adalah Monazit (Ce,La,Y,Th)PO4 , thorit
(Th,U)SiO4 ), Brockite (Ca,Th,Ce)(PO4 ).H2O, Xenotime (Y,Th)PO4 ,
Euxenite (Y,Ca,Ce,U,Th)(Nb,Ta,Ti)2O6 dan thorianite (ThO2+UO2 ). Hasil
menunjukkan bahwa thorium tersebar dalam lapisan bumi dalam bentuk batuan
dan mineral. Mineral dengan kandungan thorium terbesar adalah mineral
thorium fosfat-tanah jarang, monazit (Ce-La-Y) mengandung sekitar 12% ThO2
, namun ratarata mengandung ThO2 sekitar 6-7%. Sumberdaya thorium dunia
5.385.000 ton dan sumberdaya terbesar terdapat di India yaitu 846.000 ton
(16%).

4. Jumlah Cadangan
Thorium mengejutkan melimpah di kerak bumi, yang hampir melimpah seperti
timah dan tiga kali lebih banyak daripada uranium. Hal ini ditemukan dalam
jumlah kecil di sebagian besar batuan dan tanah. Produksi dunia thorium
melebihi 30.000 ton per tahun. Cadangan melebihi 3 juta ton.

5. Penambangan
Thorium diperoleh dari mineral monazite yang dapat diperoleh dari hasil tailing
penambangan timah. Mineral ikutan pada bijih timah yang memiliki nilai atau
value yang terbilang tinggi seperti zircon dan thorium (unsur radioaktif) akan
diambil dengan mengolah kembali bijih timah hasil proses awal pada Amang
Plant. Pemrosesan monazit menyebabkan terbentuknya konsentrat tanah jarang
yang mengandung uranium (U), thorium (Th) dan fosfat (PO4 3+ ). Thorium
diekstrak sebagai residu tidak larut ke dalam fase organik yang mengandung
amina. Selanjutnya dipisahkan atau dilucuti menggunakan ion seperti nitrat,
klorida, hidroksida, atau karbonat, thorium kembali ke fase cair. Selanjutnya, Th
diendapkan dan dikumpulkan.

6. Sifat Fisik dan Kimia


 Sifat Fisik
 Fase : Padat
 Massa jenis : 11,7 g/cm3 (sekitar suhu kamar)
 Titik lebur : 1842° C (2115 K; 3348°F)
 Titik didih : 5061 K (4788°C;8650°F)
 Kalor lebur : 13,81kJ/mol  Kalor Uap : 514 kJ/mol
 Kapasitas kalor : (25 °C) 26.230 J•mol−1•K−1
 Sifat Kimia
 Thorium merupakan unsur yang mempunyai sifat reaktif dan dapat bereaksi
dengan oksigen, hidrogen, halogen dan sulphur.
 Thorium bereaksi secara lambat dengan air, tetapi tidak mudah larut dalam
hampir semua asam, kecuali asam klorida.
 Thorium dapat larut dalam asam nitrat pekat yang mengandung sejumlah
kecil katalis ion fluoride.
 Serbuk thorium bersifat pyrophoric (terbakar secara spontan dengan udara),
karena itu harus berhati hati dalam penanganannya.

7. Perusahaan Tambang Di Indonesia


Di Indonesia, Thorium dapat di temukan di Bangka Belitung sebagai ikutan
timah dan menurut Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) ada sekitar 121.500
ton cadangan Thorium di Babel.

8. Manfaat (Pengguanaan)
Thorium merupakan sumber tenaga nuklir.
 Sebagai senyawa thorium oksida, digunakan sebagai mantel dalam portabel
gas yang menyala, dimana mantel akan menggelembung bercahaya
mempesona ketika panas gas menyala.
 Thorium oksida juga berfungsi sebagai alat kontrol dalam menentukan ukuran
butir lampu elektrik tungsten.
 Thorium oksida juga digunakan sebagai resisten panas pada keramik serta
merupakan materi yang ditambahkan pada lensa untuk meminimalisasi
terjadinya dispersi dan meningkatkan harga indeks bias lensa
 Digunakan sebagai logam campuran dengan magnesium dalam pembuatan
mesin pesawat terbang untuk menaikkan kekuatan daya tahan tubuh pesawat
terhadap suhu layang.
 Digunakan sebagai bahan campuran dalam gas tungsten arc welding (GTAW)
untuk menaikkan temperatur lebur elektroda tungsten dan meningkatkan
stabilitas arc.
 Digunakan sebagai pelapis kabel tungsten dalam peralatan elektronik serta
meningkatkan emisi elektron dari panas katoda.

9. Tempat terdapat (Indonesia & Dunia)


Indonesia: Bangka Belitung
Dunia : Rusia, Amerika Serikat, Kanada, Sri Lanka, India, dan Afrika Selatan

10. Syarat Penjualan

Ialah thorium harus dipisahkan dari mineral logam dan unsur tanah jarang lainnya.
Logam diperoleh sebagai produk sampingan dalam ekstraksi itrium secara
komersial.

43. Mineral Logam Cesium

1. Mineral-mineral utama, ikutan, dan rumus kimianya


Mineral Utama: Pollux (pollucit), Lepidotite, Carnallite, dan Feldspar.
Mineral Ikutan:
Rumus Kimia : Cs

2. Latar Belakang
Pada tahun 1860, Robert Bunsen dan Gustav Kirchhoff menemukan cesium di
dalam air mineral di Durkheim, Jerman.  Karena garis biru terang dalam
spektrum emisi, mereka memilih nama yang diambil dari kata Latin caesius, yang
berarti langit biru. Cesium merupakan logam alkali yang merupakan unsur logam
yang sangat reaktif yang terdapat di alam.

3. Cara Terjadi (Ganesa)


Selama kristalisasi magma , sesium terkonsentrasi dalam fase cair dan
mengkristal terakhir. Oleh karena itu, endapan cesium terbesar adalah badan
bijih zona pegmatite yang dibentuk oleh proses pengayaan ini. Satu-satunya
bijih yang penting secara ekonomi untuk cesium adalah pollsite Cs (AlSi2 O6 ) ,
yang ditemukan di beberapa tempat di seluruh dunia dalam pegmatite yang
dikategorikan, terkait dengan mineral lithium yang lebih penting secara
komersial, lepidolite dan petalite . Di dalam pegmatites, ukuran butir yang besar
dan pemisahan mineral yang kuat menghasilkan bijih bermutu tinggi untuk
ditambang.
4. Jumlah Cadangan
Sumber cesium yang paling signifikan dan terkaya di dunia adalah Tambang
Tanco di Danau Bernic di Manitoba , Kanada, yang diperkirakan mengandung
350.000 metrik ton bijih pollucite, mewakili lebih dari dua pertiga dari basis
cadangan dunia. Dengan laju produksi tambang dunia saat ini 5 hingga 10
metrik ton per tahun, cadangan akan bertahan selama ribuan tahun.
5. Penambangan
Penambangan dan pemurnian bijih pollucite adalah proses selektif dan dilakukan
pada skala yang lebih kecil daripada kebanyakan logam lainnya. Bijih
dihancurkan, disortir dengan tangan, tetapi biasanya tidak terkonsentrasi, lalu
ditumbuk. Cesium kemudian diekstraksi dari pollucite terutama dengan tiga
metode: pencernaan asam, dekomposisi alkali, dan reduksi langsung.
Dalam pencernaan asam, batuan silikat pollucite dilarutkan dengan asam kuat,
seperti hidroklorik (HCl), sulfat ( H2 SO4), asam hidrobromik (HBr), atau
hidrofluorik (HF). Dengan asam klorida, campuran klorida terlarut dihasilkan,
dan garam ganda klorida tak larut dari sesium diendapkan sebagai sesium
antimon klorida ( Cs4 SbCl7 ), cesium iodine chloride ( Cs2 ICl ), atau cesium
hexachlorocerate ( Cs2 (CeCl6 ) ). Setelah pemisahan, garam ganda endapan
murni terdekomposisi, dan CsCl murni diendapkan dengan menguapkan air.
Metode asam sulfat menghasilkan garam ganda tidak larut langsung sebagai
cesium tawas ( CsAl (SO4 )2 · 12 H2O ). Komponen aluminium sulfat
dikonversi menjadi aluminium oksida yang tidak larut dengan memanggang
tawas dengan karbon , dan produk yang dihasilkan dilindi dengan air untuk
menghasilkan Cs2 SO4 solusi.
Memanggang pollucite dengan kalsium karbonat dan kalsium klorida
menghasilkan kalsium silikat yang tidak larut dan cesium klorida yang dapat
larut. Pelindian dengan air atau amonia encer ( NH4 OH ) menghasilkan larutan
encer klorida (CsCl). Solusi ini dapat diuapkan untuk menghasilkan sesium
klorida atau diubah menjadi sesium alum atau sesium karbonat. Meskipun tidak
layak secara komersial, bijih dapat langsung dikurangi dengan kalium, natrium,
atau kalsium dalam ruang hampa dapat menghasilkan logam sesium secara
langsung.
6. Sifat Fisik dan Kimia
 Sifat Fisik
-Nomor atom 55
-Massa atom relatif 132,91
-Titik leleh ( 0C) 28,40
-Titik didih ( 0C) 678,40
-Rapatan pada 250C (gr/cm3) 1,88
-Warna Perak
-Energi ionisasi (kJ/mol): - Pertama (kJ/mol) 376,00 - Kedua (kJ/mol)
2.233,00
-Keelektronegatifan 0,79
-Afinitas elektron (kJ/mol) 45,50
-Jari-jari ion (Å) 1,67
-Jari-jari atom (Å) 2,65
-Potensial reduksi standar (volt) M+ + e- → M - 2,92
 Sifat Kimia
-Cesium memiliki massa atom yang lebih tinggi dan lebih elektropositif dari
yang lain (non-radioaktif).
-Cesium adalah unsur kimia yang paling elektropositif stabil.
-Cesium memiliki daya oksidasi sangat besar dalam golongan alkali. Itu
disebabkan jari-jari atom cesium sangat besar sehingga sangat mudah
melepaskan elektron.
-Cesium merupakan reduktor (pereduksi) sangat kuat.
-Atom cesium sangat mudah melepaskan elektron karena itu cesium sangat mudah
teroksidasi.

7. Perusahaan Tambang Di Indonesia

8. Manfaat (Pengguanaan)
1. Minyak Eksplorasi Arus terbesar akhir penggunaan cesium adalah di cesium
formate berbasis cairan pengeboran untuk industri minyak ekstraktif. Fungsi
format cesium adalah untuk mempertahankan tekanan.
2. Jam Atom Jam cesium digunakan dalam jaringan yang mengawasi waktu
transmisi ponsel dan arus informasi di Internet.
3. Tenaga Listrik dan Elektronik Cesium uap generator termionik daya
pengangkat rendah yang mengubah energi panas menjadi energi listrik.
4. Cairan Sentrifugasi Karena kepadatan yang tinggi, solusi cesium klorida
(CsCl), sulfat (Cs2SO4), dan trifluoroacetate (Cs (O2CCF3)) yang umumnya
digunakan dalam biologi molekuler untuk ultrasentrifugasi gradien densitas.
5. Dalam Bidang Kimia dan Penggunaan Medis Senyawa cesium digunakan
untuk meningkatkan efektivitas dari beberapa logam katalis-ion yang
digunakan dalam produksi bahan kimia.
6. Nuklir dan Aplikasi Isotop Cesium-137 sangat umum digunakan sebagai
radioisotop emitor gamma dalam aplikasi industri.
7. Prognostications Garam Cesium telah dievaluasi sebagai reagen antishock
untuk digunakan setelah pemberian obat arsenik. Garam cesium juga telah
digunakan untuk mengobati epilepsi.
9. Tempat terdapat (Indonesia & Dunia)
Indonesia:
Dunia : Kanada (Tambang Tanco)
10. Syarat Penjualan

Ialah cesium harus dipisahkan dari mineral logam dan unsur tanah jarang lainnya.
Logam diperoleh sebagai produk sampingan dalam ekstraksi itrium secara
komersial.

44. Mineral Logam Lanthanum

1. Mineral-mineral utama, ikutan, dan rumus kimianya


Mineral Utama: Bastnaesit (CeFCO3), Monazit ((Ce,La,Y,Th)PO3)
Mineral Ikutan: Cerium dan Unsur Tanah Jarang lainnya
Rumus Kimia : La

2. Latar Belakang
Lantanum biasanya muncul bersama dengan serium dan unsur tanah jarang
lainnya. Lanthanum pertama kali ditemukan oleh ahli kimia Swedia Carl Gustav
Mosander pada tahun 1839 sebagai pengotor dalam cerium nitrate - karena itu
dinamakan lanthanum , dari bahasa Yunani kuno λανθάνειν ( lanthanein ), yang
berarti "berbohong". Meskipun digolongkan sebagai unsur tanah jarang,
lanthanum adalah unsur ke-28 paling berlimpah di kerak bumi, hampir tiga kali
lebih banyak dari timbal . Dalam mineral seperti monasit dan bastnäsite ,
lantanum menyusun sekitar seperempat dari kandungan lantanida.
3. Cara Terjadi (Ganesa)
Lanthanum merupakan unsur utama dalam deretan ini dengan nomor atom
57 dan termasuk dalam golongan unsur tanah jarang ringan. Di alam lanthanum
terdapat dalam mineral monasit, senotim, serit, alanit, eukolit, melanoserit,
samarit, fergusomit, dan lantanit. Hasil menunjukkan bahwa lanthanum tersebar
dalam lapisan bumi dalam bentuk batuan dan mineral.
4. Jumlah Cadangan
Dalam catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM),
Indonesia diperkirakan memiliki setidaknya 1,5 miliar ton logam tanah
jarang(ESDM, 2015).
5. Penambangan
Lanthanum adalah yang paling banyak ketiga dari semua lantanida, membentuk
39 mg / kg kerak bumi, di belakang neodymium 41,5 mg / kg dan cerium 66,5
mg / kg. Ini hampir tiga kali lebih banyak dari timbal di kerak bumi. Dalam
mineral seperti monasit dan bastnäsite , lantanum menyusun sekitar seperempat
dari kandungan lantanida. Bastnäsite biasanya kurang di thorium dan lantanida
berat, dan pemurnian lantanida ringan dari itu kurang terlibat. Bijih, setelah
dihancurkan dan ditumbuk, pertama-tama diolah dengan asam sulfat pekat
panas, mengembangkan karbon dioksida, hidrogen fluorida, dan silikon
tetrafluorida: produk kemudian dikeringkan dan dicuci dengan air,
meninggalkan ion lantanida awal, termasuk lantanum, dalam larutan.

6. Sifat Fisik dan Kimia


 Sifat Fisik
Warna : Putih-keperakan
Massa atom: 138,9055
Bentuk : Padat
Titik didih : 1540 oC, 1813,2 K
Titik didih : 2830 oC, 3103 K
Elektron : 57
Proton : 57
Neutron : 82
Kulit electron: 2,8,18,18,9,2
Konfigirasi electron: [Xe] 5d1 6s2
Massa jenis : 6,16 g/cm3
 Sifat Kimia
Seperti yang diharapkan dari tren periodik , lantanum memiliki jari - jari atom
terbesar lantanida dan unsur-unsur kelompok 3 yang stabil. Lanthanum
bereaksi dengan halogen pada suhu kamar untuk membentuk trihalida, dan
pada pemanasan akan membentuk senyawa biner dengan nitrogen bukan
logam, karbon, sulfur, fosfor, boron, selenium, silikon dan arsenik.
Lanthanum bereaksi lambat dengan air untuk membentuk lanthanum (III)
hidroksida , La (OH) 3 . Lantanum adalah pangkalan terkuat dan tersulit di
antara lantanida dan unsur-unsur golongan 3, yang sekali lagi diharapkan dari
itu adalah yang terbesar di antaranya.

7. Perusahaan Tambang Di Indonesia


Perusahaan Tambang di Indonesia yang memproduksi Lanthanum:
 PT. Timah

8. Manfaat (Pengguanaan)
1. Lanthanum digunakan dalam jumlah besar dalam baterai isi ulang nikel metal
hidrida (NiMH) untuk mobil hibrida. Elektroda negatif (katoda) dalam baterai
NiMH adalah campuran hidrida logam salah satunya biasanya lantanum
hidrida. Bahan aktif pada katoda adalah hidrogen, yang disimpan dalam
struktur hidrida logam. Hidrida logam juga bisa, tergantung pada
komposisinya, tahan antara 1% dan 7% hidrogen menurut beratnya. Baterai
Toyota Prius membutuhkan sekitar 10 kg lantanum. Lanthanum digunakan di
banyak aplikasi, seperti studio lighting, baterai laptop, lensa kamera dan
baterai mobil hibrida.
2. Lanthanum digunakan sebagai katalis perengkahan minyak bumi,
mengkatalisis pemisahan hidrokarbon rantai panjang menjadi spesies yang
dirantai lebih pendek.

3. Lanthanum digunakan sebagai aditif untuk membuat besi cor nodular dan
sebagai aditif pada baja.
4. Flame light flints menggunakan misch metal (paduan tanah jarang) yang
mengandung lantanum untuk menghasilkan percikan api oleh gesekan.
5. Lanthanum digunakan dalam paduan spons hidrogen, yang menghasilkan
hingga 400 kali volume gas hidrogen mereka sendiri.

9. Tempat terdapat (Indonesia & Dunia)


Indonesia: Kepulauan Bangka Belitung dan Kepulauan Riau
Dunia : Amerika Serikat, Rusia. dan China

10. Syarat Penjualan

Ialah lantanium harus dipisahkan dari mineral logam dan unsur tanah jarang lainnya.
Logam diperoleh sebagai produk sampingan dalam ekstraksi itrium secara
komersial.

45. Mineral Logam Radium

1. Mineral-mineral utama, ikutan, dan rumus kimianya


Mineral Utama: Uraninite (UO2)
Mineral Ikutan: Uranium (U)
Rumus Kimia : (Ra)

2. Latar Belakang
Radium adalah logam alkali tanah terberat yang diketahui dan merupakan satu-
satunya anggota radioaktif dari kelompoknya. Sifat fisik dan kimianya sangat
mirip dengan barium congener yang lebih ringan. Di alam, radium ditemukan
dalam uranium dan (lebih sedikit) bijih thorium dalam jumlah jejak sekecil
ketujuh gram per ton uraninit. Radium tidak diperlukan untuk organisme hidup,
dan efek kesehatan yang merugikan kemungkinan terjadi ketika dimasukkan ke
dalam proses biokimia karena radioaktivitas dan reaktivitas kimianya.
3. Cara Terjadi (Ganesa)
Semua isotop radium memiliki waktu paruh jauh lebih pendek daripada usia
Bumi , sehingga setiap radium primordial akan membusuk sejak lama. Namun
demikian, Radium masih terjadi di lingkungan , karena isotop 223 Ra, 224 Ra,
226 Ra, dan 228 Ra adalah bagian dari rantai peluruhan torium alami dan isotop
uranium; karena thorium dan uranium memiliki paruh yang sangat panjang,
anak-anak perempuan ini terus-menerus dilahirkan kembali oleh pembusukan
mereka. Dari keempat isotop ini, yang berumur paling panjang adalah 226 Ra
(waktu paruh 1600 tahun), produk peluruhan uranium alami. Karena umurnya
yang relatif panjang, 226 Ra adalah isotop unsur yang paling umum, membentuk
sekitar satu bagian per triliun kerak bumi; pada dasarnya semua radium alami
adalah 226 Ra. Dengan demikian, radium ditemukan dalam jumlah kecil dalam
bijih uranium, uraninite dan berbagai mineral uranium lainnya , dan bahkan
dalam jumlah lebih kecil dalam mineral thorium. Satu ton bijih uranium
biasanya menghasilkan sekitar sepertujuh gram radium. Satu kilogram kerak
bumi mengandung sekitar 900 picogram radium, dan satu liter air laut
mengandung sekitar 89 femtogram radium.
4. Jumlah Cadangan
Diperkirakan bahwa setiap kilometer persegi permukaan bumi (hingga
kedalaman 40 cm) berisi 1 gram radium. Jumlah radium dalam bijih uranium
bervariasi antara 150 dan 350 mg/ton.

5. Penambangan
Pada ekstraksi radium pertama, Curie menggunakan residu setelah ekstraksi
uranium dari bijih uranium. Uranium telah diekstraksi dengan pelarutan dalam
asam sulfat meninggalkan radium sulfat, yang mirip dengan barium sulfat tetapi
lebih sedikit larut dalam residu. Langkah pertama dari proses ekstraksi radium
melibatkan pendidihan dengan natrium hidroksida, diikuti dengan perlakuan
asam klorida untuk meminimalkan kotoran dari senyawa lain. Residu yang
tersisa kemudian diolah dengan natrium karbonat untuk mengubah barium sulfat
menjadi barium karbonat (membawa radium), sehingga membuatnya larut dalam
asam klorida. Setelah pembubaran, barium dan radium diulang kembali sebagai
sulfat; ini kemudian diulangi untuk selanjutnya memurnikan sulfat campuran.
Beberapa kotoran yang membentuk sulfida tidak larut dihilangkan dengan
mengolah larutan klorida dengan hidrogen sulfida, diikuti dengan penyaringan.
Ketika campuran sulfat cukup murni, mereka sekali lagi dikonversi menjadi
campuran klorida; barium dan radium kemudian dipisahkan oleh kristalisasi
fraksional sambil memantau kemajuan menggunakan spektroskopi (radium
memberikan karakteristik garis merah berbeda dengan garis barium hijau), dan
elektroskop .

6. Sifat Fisik dan Kimia


 Sifat Fisik
Radium (88Ra) merupakan unsur logam radioaktif dan berwujud padat pada
suhu kamar.
 Konfigurasi elektron: 2, 8, 18, 32, 18, 8, 2
 Bilangan oksidasi :2
 Massa jenis : 5,5 g/cm3
 Titik lebur : 973 K (700 oC)
 Titik didih : 2010 K (1737 oC)
 Kalor peleburan : 8,5 kJ/mol
 Kalor penguapan : 113 kJ/mol
 Jari-jari atom : 215 pm
 Energi ionisasi : pertama 509,3 kJ/mol ; kedua 979,0 kJ/mol
 Elektronegativitas : 0,9 skala pauling
 Potensial oksidasi : + 2,90 volt
 Struktur kristal : cubic centered body
 Sifat magnetik : non-magnetik
 Sifat Kimia
Senyawa-senyawa dari radium memberikan warna nyala api dari merah
sampai keunguan. Radium bereaksi dengan udara, reaksinya antara lain:
2 Ra (s) + O2 (g) 2 RaO (s)
Ra (s) + O2 (g) RaO2 (g)
3 Ra (s) + N2 (g) Ra3N2 (s)
Ra3N2 membuat warna radium menjadi kehitaman setelah bereaksi dengan
udara.
Selain itu radium juga bereaksi hebat dengan air dan minyak membentuk
radium hidroksida yang larut serta gas hidrogen:
Ra(s) + 2 H2O(g) Ra(OH)2(aq) + H2(g)
Radium hidroksida lebih volatil (mudah menguap) jika dibandingkan dengan
barium hidroksida.
Ion radium dalam air tidak berwarna, membuat garamnya berwarna putih
saat awal terbentuk, kemudian warnanya menjadi kuning dan akhirnya
berwarna gelap akibat terdekomposisi dan memancarkan partikel alfa.

7. Perusahaan Tambang Di Indonesia


-

8. Manfaat (Pengguanaan)
Radium juga digunakan dalam memproduksi cat yang menyala dengan
sendirinya, sumber netron dan dalam kedokteran. Dalam dunia kedokteran,
radium digunakan dalam terapi kanker dan penyakit-penyakit lainnya. Beberapa
isotop yang baru saja ditemukan seperti 60Co juga digunakan menggantikan
radium dalam aplikasi-aplikasi tersebut. Beberapa sumber ini sangat kuat dan
yang lainnya sangat aman digunakan. Radium kehilangan sekitar 1% dari
aktifitasnya dalam 25 tahun, karena tertransformasikan menjadi unsur-unsur
yang lebih ringan. Timbal merupakan hasil akhir disentegrasi radium. Radium
harus disimpan di ruangan dengan ventilasi yang baik untuk menghindari
pembentukan radon.

9. Tempat terdapat (Indonesia & Dunia)


Indonesia: Bangka Belitung, Kalimantan, Sulawesi, Sumatra dan Kalimantan
Dunia : Belgia, Kanada, Republik Ceko, Slovakia , Inggris, dan Rusia .
10. Syarat Penjualan
Ialah radium harus dipisahkan dari mineral logam dan unsur tanah jarang
lainnya. Logam diperoleh sebagai produk sampingan dalam ekstraksi itrium
secara komersial.

Anda mungkin juga menyukai