Anda di halaman 1dari 5

1.

Iklim Organisasi

Iklim organisasi adalah sejumlah persepsi orang-orang di lingkungan di

mana ia bekerja. Selanjutnya persepsi tersebut dapat mempengaruhi prilaku

mereka dimana ia bekerja.Iklim organisasi yang kondusif sangat dibutuhkan bagi

guru untuk menumbuhkan dorongan dalam diri guru tersebut untuk bekerja lebih

bersemangat.Ini berarti bahwa iklim organisasi berpengaruh terhadap tinggi

rendahnya motivasi para guru. Hal ini sesuai dengan ungkapan Dirjen Dikti (Buku

II C: 1983:45), mengatakan bahwa, “Iklim organisasi sangat mempengaruhi

motivasi para anggotanya.Ada iklim yang dapat menggairahkan para anggotanya

untuk berprestasi,ada pula iklim yang justru memadamkan motivasi untuk

berprestasi”.

Kutipan diatas memberikan pengertian kepada kita bahwa sangat perlu

memperhatikan iklim organisasi dalam organisasinya, termasuk di dalamnya para

pendidik agar selalu berusaha mengelola iklim organisasinya, agar dapat

menciptakan suasana yang dapat menumbuhkan motivasi dan kegairahan para

pendidik dalam melaksanakan tugas-tugasnya.Melaluai suasana yang demikian

pendidik akan merasa tenang,nyaman,dinamis,inovatif untuk meraih suatu

keberhasilan/prestasi.

Iklim organisasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat

keterbukaan komunikasi diantara orang-orang yang terlibat dalam

pekerjaan.Tingkat keterbukaan merupakan salah satu kategori iklim organisasi

yang dikembangkan oleh Andrew W.Halpin and don B.Croff( Hoy & Miskel;

2001:190-198), yang disebutkanya sebagai open Climate.

15
Definisi iklim organisasi yang ebih operasional dikemukakan oleh Robert

Stringer (1968:1), yaitu: “asset measurable properties of the work environment,

based on the collective of the people who live in the environment and

demonstrated to influence there behavior”. Atau dengan kata lain iklim organisasi

merupakan seperangkat orang-orang yang hidup dan bekerja dalam situasi

lingkungan dan mempengaruhi perilaku mereka.Berdasarkan definisi di atas ,

maka dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi adalah sejumlah persepsi orang-

orang terhadap lingkungan di mana ia bekerja.Selanjutnya persepsi tersebut dapat

mempengaruhi perilaku mereka dalam bekerja.

Banyak demensi iklim organisasi seperti yang dikemukakan oleh W.

Halpin and Don B.Croff (Hoy dan Miskel, 2001:190-198), yaitu : supportive,

Direktive, Restrictive, Collegial, Intimate, Disenggaged. Demensi-demensi

tersebut membentuk tipe-tipe iklim organisasi yaitu: open, engaged, disengaged

and closed. Seperti yang telah dikemukakan diatas peneliti tidak mengidentifikasi

tipe-tipe iklim tersebut secara keseluruhan, melainkan salah satu tipe iklim

terbuka dengan demensi yang ditelusuri yaitu: supportive, Direktive,

Restrictive, Collegial ,Intimate, Disenggaged.

Demensi iklim terbuka dapat diwujudkan dalam konteks komunikasi

diantara orang-orang yang sedang bekerja.Pimpinan mempunyai perilaku:

supportive, Direktive, dan Restrictive, sedangkan para bawahan mempunyai

perilaku: Collegial ,Intimate,dan Disenggaged.

Keenam dimensi tersebut merupakan indikator yang dikaji dalam

penelitian ini.

16
2. Motivasi

Motivasi adalah dorongan yang timbul dari dalam diri guru untuk mencapai

prestasi kerja yang lebih tinggi atau dorongan yang ditimbulkan oleh orang lain

dimana mengacu pada teori Mc Clelland yang menyatakan bahwa motivasi adalah

unsur penentu yang mempengaruhi perilaku yang terdapat dalam individu.

Sebagai indikator motivasi Mc Clelland, sebagai berikut:

a. Kebutuhan akan prestasi (Need for Achievement =n.Ach) yang meliputi berani

mengambil resiko moderat dan mengintegral dengan tugas yaitu

mengutamakan hasil kerja, menyelesaikan pekerjaan secara tuntas, ketepatan

menyelesaikan pekerjaan, tahu apa yang harus dikerjakan, penghargaan

terhadap prestasi, disiplin kerja yang tinggi, mengadakan perubahan dan

inovasi, memiliki kemampuan untuk berubah.

b. Kebutuhan akan Afiliasi (Need for Affiliation =n.Af) yang meliputi

menghendaki umpan balik segera (immediate feedback) yang terdiri dari

berperan ikut serta berbagai kegiatan, penerimaan oleh kelompok, melakukan

tugas rutin setiap hari, dan memikirkan perbaikan apa yang harus dilakukan.

c. Kebutuhan akan Kekuasaan (Need for power = n.pow) yang merupakan

keberhasilan diperhitungkan secara teliti yang meliputi kesempatan untuk

promosi, memiliki antusias yang tinggi, dan ingin memperoleh kesempatan

naik pangkat.

3. Prestasi Kerja

Menurut Herzberg (Daud, 2010:25) prestasi merupakan keberhasilan

seseorang dalam menyelesaikan tugas, dalam mengatasi tantanga, mengatasi

17
masalah, dan sebaliknya perasaan gagal, rasa tidak mampu memecahkan masalah,

merupakan kebalikan dari prestasi. Prestasi yaitu hasil kerja sumber daya manusia

dalam suatu organisasi.Prestasi kerja pegawai dalam penelitian ini diartikan

sebagai kemampuan kerja (achievement) pegawai (guru) dalam melaksanakan

tugas yang menjadi tanggung jawabnya guna mencapai hasil yang baik, dengan

teman sejawat dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan administrasi lainya.

Prestasi kerja guru merupakan gambaran hasil kerja guru disekolah.Prestasi

kerja guru dalam penelitian ini diartikan sebagai kemampuan kerja guru dalam

melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya guna mencapai hasil yang

terbaik, bekerja sama dengan teman sejawat dalam menyelesaikan berbagai

masalah pekerjaan. Indikator prestasi kerja guru diketahui dari angket dengan

pernyataan tentang; (1) subvariabel kualitas kerja yaitu mutu hasil pekerjaan

dengan mempertimbangkan keakuratan, ketelitian, dan dapat dipercaya, kualitas

kerja meliputi : (a) mutu,(b) media pembelajaran, (c) sumber belajar, (d) lembar

kerja siswa, (2) subvariabel kuantitas pekerjaan yaitu jumlah pekerjaan

bermanfaat pada periode sejak penilaian terakhir dibandingkan dengan standar

kerja yang telah dibuat yang terdiri dari : (a) program tahunan,(b) RPP yang

sesuai acuan, (c) materi sesuai RPP, (d) materi sesuai dengan kurikulum, (e)

administrasi, (f) PBM sesuai RPP, (3) subvariabel kerjasama yang terdiri dari : (a)

MGMP, (b) menyampaikan informasi terbaru, (c) bertanya, (d) saran, (4)

subvariabel pengetahuan terhadap pekerjaan yang terdiri dari : (a) memberikan

pertanyaan,(b)kesempatan bertanya, (c) evaluasi, (d) materi sesuai KD,(e)

perangkat pembelajaran sesuai dengan juknis, (5) kehandalan dari pekerjaan yang

18
terdiri dari: (a) memodifikasi, (b) mengkaitkan, (c) menghubungkan, (d)

memberikan tugas, (e) sanksi, (6) subvariabel kehadiran dan ketepatan waktu

yang terdiri dari: (a) ulangan sesuai rencana, (b) mengagendakan, (c) buku catatan

peristiwa, (d) waktu bimbingan khusus.

19

Anda mungkin juga menyukai