Anda di halaman 1dari 4

1.

Tujuan Analisa Proses Bisnis

Semua aspek bisnis tentu saja harus ada tujuan.Begitu juga dengan proses bisnis.
Tentunya di dalam melakukan analisa proses bisnis ini akan diharapkan terwujudnya
beberapa hal yang menjadi tujuan dari perusahaan:
1. Mengetahui bagaimana keadaan di dalam diri konsumen. Tentunya, di setiap
waktu akan terjadi perubahan oleh konsumen. Dengan mengetahui hal ini
maka akan dapat untuk disesuaikan dengan proses bisnis yang dijalankan.
2. Mengetahui efektifitas proses bisnis. Proses bisnis yang dijalankan haruslah
dapat untuk mencapai tujuanya itu diterimanya input yang dihasilkan oleh
konsumen yang ada di pasar. Maka dari itu, perusahaan harus mampu untuk
mengetahui hal ini.
3. Tujuan dari analisis proses bisnis diantaranya adalah memahami hubungan
proses bisnis yang sedang berjalan dengan pencapaian visi dan misi
organisasi.
4. mempelajari kumpulan proses dan aktifitas dari proses bisnis yang digunakan
organisasi dan mempelajari seberapa jauh proses bisnis ini mencapai tujuan
dari organisasi

2. Pengertian Analisis
Analisis adalah : Kajian yang dilakukan guna untuk mengetahui strukturnya secara
lebih mendalam. Analisis membutuhkan kegiatan/tenaga lebih ekstra untuk
memahami suatu masalah secara lebih mendetail.
A. Pengertian Proses
Proses adalah Urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau
didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya,
yang menghasilkan suatu hasil.
B. Pengertian Bisnis
Sedangkan bisnis dalam ilmu ekonomi adalah suatu organisasi yang menjual barang
atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara
historis kata bisnis dari bahasa inggris business, dari kata dasar busy yang berarti
“sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan
1. Mencari/mendapatkan keuntungan
2. suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis
lainnya, untuk mendapatkan keuntungan
C. Pengertian Analisa Proses Bisnis
1. Analisa Proses Bisnis merupakan suatu kumpulan pekerjaan yang saling terkait
untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu.
2. Analisa Proses Bisnis adalah Kajian yang dilakukan untuk mengetahui urutan
pelaksanaan dalam suatu organisasi yang bertujuan untuk mendapatkan
keuntungan dengan menggunakan berbagai sumber daya.
3. Analisa proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di
dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan
3. A. Teknik pengumpulan data wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung kepada subjek penelitian. Dulu
wawancara biasanya dilakukan dengan bertatap muka langsung dengan subjek,
tetapi seiring perkembangan teknologi, wawancara tidak hanya dilakukan dengan
tatap muka saja, tetapi juga bisa dilakukan melalui media komunikasi, seperti
telepon, email, skype, dan masih banyak lagi.
Sebelum melakukan wawancara biasanya seorang peneliti akan membuat draf
pertanyaan terlebih dahulu. Draf pertanyaan yang dibuat juga tidak bisa
sembarangan, harus sesuai dengan topik penelitian yang dituju. Salam penelitian
draf pertanyaan tersebut juga harus divalidasi ahli. Layak atau tidaknya pertanyaan
yang akan diajukan tergantung dari pendapat ahli tersebut.

Biasanya ahli akan memberikan masukan-masukkan pertanyaan-pertanyaan agar


didapatkan hasil maksimal. Wawancara dikategorikan menjadi 2, yaitu wawancara
tersruktur dan wawancara tidak terstruktur. Pembahasan lebih lanjut akan kami
uraikan dalam pembahasan berikut ini!

a. Wawancara terstruktur
Yaitu wawancara yang dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara yang
jelas. Jadi sebelum mengadakan wawancara peneliti akan membuat draf pertanyaan
serinci mungkin untuk ditanyakan kepada subjek wawancara. Informasi apa yang
dibutuhkan, sudah ditulis lengkap dalam draf pertanyaan yang dibuat. Jadi peneliti
tidak akan kebingungan mencari pertanyaan yang akan diajukan kepada subjek
penelitian.

Wawancara dengan jenis seperti ini akan memudahkan proses wawancara, terutama
jika peneliti belum begitu ahli dalam melakukan penelitian, disarankan untuk
menggunakan teknik wawancara terstruktur, agar data yang didapatkan lengkap.
Sehingga akan memudahkan peneliti ketika melakukan analisis data.

b. Wawancara tidak terstruktur


Wawancara ini bisa dikatakan wawancara bebas, artinya peneliti tidak terikat dengan
ketat pada draf pertanyaan yang dibuat sebelum wawancara. Meskipun tidak ada
draf pertanyaan terperinci seperti pada teknik wawancara terstruktur, tetapi peneliti
tetap harus membuat pedoman wawancara.

B. Teknik pengumpulan data observasi


Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati
secara langsung keadaan atau situasi dari subjek penelitian. Data hasil observasi
bukan hanya dilihat dari sikap subjek penelitian saja, tetapi ada banyak faktor yang
harus diperhatikan. Bisa dikatakan observasi ini merupakan teknik penelitian yang
sangat kompleks, karena tidak hanya terpaku pada satu fenomena saja.
Teknik observasi lebih cocok apabila digunakan untuk penelitian terkait gejala-gejala
alam, perilaku manusia, dan lainnya. Teknik ini juga sangat cocok untuk mencari
data-data yang subjek penelitiannya tidak terlalu besar, jadi subjek penelitiannya
spesifik. Teknik observasi dalam pengumpulan data sendiri dikategorikan menjadi 2
bagian, yaitu participan observation dan non participan observation. Penjelasan lebih
lanjutnya akan kami paparkan dalam pembahasan berikut ini.
a. Participan observation
Merupakan teknik pengumpulan data yang penelitinya terlibat langsung dengan
kehidupan subjek penelitian. Peneliti ikut dan merasakan langsung situasi dan
keadaan dari subjek penelitian, tidak hanya mengamati dari jauh saja. Teknik
penelitian seperti ini sangat cocok digunakan untuk penelitian terkait hubungan
sosial antar suatu masyarakat.

Banyak sekali peneliti yang menggunakan teknik ini agar didapatkan data yang lebih
valid. Jika hanya mengamati dari jauh tanpa mau merasakan kehidupan yang
dialami subjek, bisa saja seorang peneliti salah mengartikan apa yang dilihatnya,
terkadang apa yang dilihat memang tidak sama dengan kenyataan yang sebenarnya.

b. Non participan observation


Jika participan observation penelitian terlibat langsung dengan kegiatan atau proses
yang dialami oleh subjek penelitian, maka tidak dengan non participan observation.
Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan peneliti mengamati subjek yang
ditelitinya, tetapi ia tidak ikut dalam kegiatan atau proses dari apa yang ditelitinya.
Kedua teknik observasi ini sama baiknya, baik participan observation maupun non
participan observation asalkan di tempatkan tepat pada tempatnya. Jadi ada yang
peneliti harus ikut terlibat langsung dengan proses yang ditelitinya dan ada juga
yang bisa diamati tanpa harus terlibat langsung. Tidak ada yang lebih baik atau lebih
buruk antara satu dengan lainnya, semua sama baiknya dan data yang akan
didapatkan nantinya juga bisa dipertanggungjawabkan.

C. Teknik Dokumentasi
1. Dokumen primer
Yaitu dukumen yang ditulis langsung pelaku kejadian atau seseorang yang
mengalami suatu peristiwa secara langsung, contohnya yaitu buku
autobigorafi.
2. Dokumen sekunder
Yaitu dokumen yang ditulis berdasarkan laporan, peristiwa, atau cerita orang
lain, contohnya yaitu buku biografi.

D. Teknik pengumpulan data angket (kuesioner)


Anda tentu sudah sangat familiar dengan kata angket atau kuesioner. Di kampus
atau Perguruan Tinggi (PT), setiap awal semester, tepatnya sebelum mengisi
rencana studi untuk semester tersebut, mahasiswa diharuskan untuk mengisi
kuesioner. Biasanya kuesioner yang di isi oleh mahasiswa di kampus mengenai
pelayanan kampus, fasilitas, hingga kualitas dosen.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada subjek penelitian terkait topik yang diteliti.
Teknik ini akan sangat efektif apabila peneliti mengetahui benar variabel yang ingin
diukur dan keinginan yang diharapkan oleh responden atau subjek penelitian.

Jika observasi lebih efektif apabila digunakan jika subjek penelitiannya tidak terlalu
besar, maka tidak demikian dengan teknik pengumpulan data angket atau
kuesioner. Kuesioner bisa digunakan untuk mengumpulkan data dari responden atau
subjek penelitian yang jumlahnya sangat banyak sekalipun. Bahkan juga bisa
digunakan untuk mengumpulkan data dari responden yang tersebar di banyak
wilayah.

Apabila dilihat dari bentuk pertanyaannya, kuesioner dibedakan menjadi 2, yaitu


kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka. Kuesioner tertutup yaitu pertanyaan
tertulis yang sudah disertai dengan pilihan jawaban untuk respondennya. Jadi ketika
menjawab pertanyaan yang ada di kuesioner tersebut, responden harus memilih
jawaban yang sudah disediakan.

Sedangkan kuesioner terbuka yaitu pertanyaan tertulis yang jawabannya diisi sendiri
oleh subjek penelitian. Jadi peneliti hanya menyediakan pertanyaan-pertanyaan,
selanjutnya jawabannya subjek penelitian sendiri yang menentukan (seperti
pertanyaan uraian)

Anda mungkin juga menyukai