Bab 6 Dan 7 Teori Konsumen PDF
Bab 6 Dan 7 Teori Konsumen PDF
1
Pendekatan Guna Batas Klasik (Cardinal)
asumsi-asumsi
Hukum Gossen I :
Jika jumlah barang tertentu yang dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu
ditambah terus maka kepuasan total (total utility) makin bertambah, tetapi
tambahan kepuasan (marginal utility) dari setiap satuan tambahan barang
akan semakin menurun (berkurang).
Hukum Gossen II
Konsumsi yang rasional akan membagi-bagikan penghasilannya untuk
membeli berbagai macam barang, sehingga rupiah terakhir yang
dibelanjakannya akan memberikan (menghasilkan) tingkat kepuasan yang
sama.
2
Kepuasan
Total
TU
MU3
Kurva Kepuasan Total
MU2
(Total Utility)
Semakin banyak mengkonsumsi barang A
kepuasan terus bertambah dengan tambahan
MU1
yang semakin berkurang hingga mencapai
titik maksimal
1 2 3 4 QA
Kepuasan
Marginal
Keseimbangan Konsumen
maka
3
Bila
Hal ini terjadi pula pada jenis barang yang lain sehingga tercapai kondisi
keseimbangan untuk semua jenis barang yang dikonsumsi.
2 45 2 36
6 25 6 20
barang A dan 6 barang B
7 20 7 16
Total kepuasan barang A : 245 util 8 15 8 12
Total kepuasan barang B: 180 util
9 10 9 8
Total kepuasan : 425 util
10 5 10 4
Latihan: Lakukan perhitungan kembali bila pendapatan konsumen turun menjadi Rp 12,- harga barang A Rp
2,- dan harga barang B Rp 1,- 8
4
Pendekatan Kurva Tak acuh (Indifference Curve/Ordinal)
Premis:
• Konsumen diasumsikan berusaha selalu memaksimumkan kepuasan (asumsi
rasionalitas)
• Cita rasa konsumen tercermin dalam peta tak acuh (indifference map) yang jumlahnya
tidak terhingga
• Berlaku derajat penggantian marginal yang semakin kecil antara barang yang satu
dengan lainnya (Marginal Rates of Substitution = dX/dY)
• Asumsi Konsistensi (Consistency) artinya konsumen dapat menentukan pilihan secara
konsisten diantara berbagai kombinasi barang.
• Asumsi tidak ada kejenuhan (Nonsaliation), artinya tidak ada batas kepuasan terhadap
semua barang-barang yang di konsumsinya, meskipun ia dapat saja merasa jenuh
terhadap konsumsi satu jenis barang
lain KT1
10
5
Garis Anggaran (Budget Line)
Premis:
Penghasilan konsumen dan harga barang yang dikonsumsi tercermin dalam garis
anggaran (budget line atau budget constraint)
Lereng garis anggaran ditentukan oleh perbandingan harga satuan masing-masing
barang yang dihadapi oleh konsumen
Tempat kedudukan garis anggaran ditentukan oleh tingginya tingkat pendapatan
konsumen dan tingkat harga barang yang dihadapi oleh konsumen
11
0 I/PB B
12
6
Keseimbangan Konsumen
13
KT2
Z
KT1
0 I/PB B
14
7
Perubahan Harga Barang
15
16
8
Efek Subtitusi (Substitution effect)
Adanya kecenderungan konsumen untuk mengkonsumsi barang yang
harganya lebih murah guna menggantikan barang yang harganya relatif lebih
mahal. Efek subtitusi ini tampak dalam pergeseran titik keseimbangan
konsumen dalam satu kurva tak acuh
Titik X merupakan
A/SW keseimbangan awal konsumen.
INCOME
EFFECT
Dengan penurunan harga
I/PA
barang B maka seolah-olah
income riil naik sehingga
SUBSTITUTION
EFFECT terbentuk keseimbangan
G konsumen baru pada titik G
F KT2 Konsumen (berganti kurva tak acuh),
X
KT1 merasa selanjutnya efek substitusi
pendapatan
riil meningkat
tampak dengan adanya
pergeseran keseimbangan (titik
F)
0 I/PB I/PBl B/SW
17
Perubahan-perubahan harga
pada barang B menyebabkan A/SW
garis anggaran bergerak
berputar dengan poros I/PA I/PA
sehingga menyebabkan KKH
terjadinya perubahan-perubahan
keseimbangan konsumen. Bila
KT4
beberapa titik keseimbangan
KT3
konsumen tersebut dihubungkan KT2
dengan garis maka diperoleh KT1
Kurva Konsumsi Harga
18
9
Kurva Konsumsi Penghasilan
(Income Consumption Curve / Price Expantion Path)
19
20
10
Kurva Engel
0 Pendapatan(Y)
21
Pendekatan Atribut
Atribut suatu barang ialah semua jasa yang dihasilkan dari penggunaan
dan atau pemilikan barang tersebut.
22
11