Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur mari kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Rahamat dan Hidayah-Nya sehingga penulisan Makalah ini terselesaikan tepat
pada waktunya.
Makalah ini berjudul “Aspek Sosial Dalam Promosi Kesehatan”. Dengan
disusunnya makalah ini, tidak lain adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Dasar
Promosi Kesehatan.
Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu sangat
diharapkan adanya kritik dan sarannya sebagai masukan yang membangun dari para
pendengar dan pembaca.
Kami ucapkan terima kasih atas kesediaan pendengar dan pembaca makalah ini,
semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua khususnya para pendengar dan pembaca.

Bangkinang Kota, 23 Februari 2020


Penulis

Kelompok `1

1
DAFTAR ISI

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang.
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar  rakyat,
dimana tercantum dalam pasal 28 H ayat 1 UUD 1945 yaitu hak untuk memperoleh
pelayanan kesehatan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat besar peranannya dalam
mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam rangka mengimbangi makin
ketatnya persaingan bebas di era globalisasi. Keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut
memerlukan pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan produktif dengan melibatkan
semua sector terkait termasuk swasta dan masyarakat. Pembangunan kesehatan bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Masalah kesehatan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam
mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pembangunan di bidang
kesehatan diharapkan akan semakin meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat dan
pelayanan kesehatan dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat secara memadai (Dinas
Kesehatan, 2007). Berhasilnya pembangunan kesehatan ditandai dengan lingkungan yang
kondusif, perilaku masyarakat yang proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah terjadinya penyakit, pelayanan kesehatan yang berhasil dan berdaya guna
tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia.
Akan tetapi pada kenyataanya, pembangunan kesehatan masih jauh dari yang
diharapkan. Permasalahan-permasalahan kesehatan masih banyak terjadi. Beberapa
diantaranya adalah: penyakit-penyakit seperti DBD, flu burung, dan sebagainya yang
semakin menyebar luas, kasus-kasus gizi buruk yang semakin marak, prioritas kesehatan
rendah, serta tingkat pencemaran lingkungan yang semakin tinggi. Sebenarnya individu yang
menjadi faktor penentu dalam menentukan status kesehatan. Dengan kata lain, merubah pola
hidup ataupun kebudayaan tentang kesehatan yang biasa kita lakukan dan mengikuti
perubahan zaman.
B. Rumusan masalah.
1. Bagaimana konsep promosi kesehatan ?
2. Apa yang dimaksud dengan aspek sosial ?
3. Apa saja aspek sosial yang mempengaruhi status kesehatan ?
4. Apakah yang dimaksud dengan aspek sosial dalam promosi kesehatan?

3
C. Tujuan.
1. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui konsep promosi kesehatan.
2. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui tentang aspek sosial.
3. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui aspek sosial yang mempengaruhi status
kesehatan.
4. Mahasiswa dapat memahami tentang aspek sosial dalam promosi kesehatan

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Promosi Kesehatan.


1. Pengertian Promosi Kesehatan.
Promosi kesehatan adalah proses peningkatan pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan yang disertai upaya memfasilitasi perubahan perilaku dan
merupakan program kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan dalam
individu,masyarakat,dan lingkungan.
2. Tujuan Promosi Kesehatan.
Promosi kesehatan dirancang dengan tujuan agar masyarakat mampu
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri. Hal ini sejalan dengan UU
Kesehatan No.23 tahun 1992 yaitu meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan baik fisik, mental,dan sosialnya
sehingga produktif ssecara ekonomi dan sosial. Selain itu, promosi kesehatan juga
bertujuan untuk menciptakan suatu keadaan yakni perilaku dan lingkungan yang
kondusif bagi kesehatan.
3. Sasaran Promosi Kesehatan.
Sasaran promosi kesehatan dibagi dalam 3 kelompok sasaran, yakni :
a) Sasaran Primer.
Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran langsung promkes,misalnya
kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum,ibu hamil dan ibu menyusui
untuk masalah kesehatan ibu dan anak (KIA),anak sekolah untuk kesehatan
remaja,dan lain-lain. Upaya promkes ini sejalan dengan strategi empowerment.
b) Sasaran sekunder.
Pada tokoh masyarakat,tokoh adat,tokoh agama dsebut sasaran sekunder.
Dengan memberikan pendidikan kesehatan pada kelompok ini akan memberikan
pendidikan kesehatan kepada masyarakat sekitarnya. Upaya promkes ini sejalan
dengan strategi social support.
c) Sasaran tersier.
Yaitu para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik ditingkat pusat
maupun daerah. Dengan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh sasaran
tersier akan mempunyai dampak perilaku terhadap masyarakat selaku sasaran

5
promkes dan tokoh masyarakat selaku sasaran sekunder promkes. Upaya promkse
ini sejalan dengan strategi advocacy.
4. Prinsip-prinsip Promosi Kesehatan.
(WHO,1984) dirumuskan bahwa promkes mengandung beberapa prinsip yaitu :
a. Perubahan perilaku.
b. Perubahan sosial.
c. Pengembangan kebijakan.
d. Pemberdayaan.
e. Partisipasi masyarakat.
f. Membangun kemitraan.
5. Visi dan Misi Promosi Kesehatan.
Visi umum promkes yaitu meningkatnya kemampuan masyarakat untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan baik fisik,mental dan sosialnya
sehingga produkif secara ekonomi maupun sosial.
Misi promkes secara umum yaitu :
a) Advokat
b) Menjembatani
c) memampukan
6. Media Promosi Kesehatan.
a. Media lini atas.
1) Media cetak
2) Media radio
3) Media televise
4) Media film
b. Media lini bawah
1) Poster
2) Booklet
3) Selebaran
4) Flipchart
5) Foto
6) Folder
7) Directmail
8) Brodside
9) Pameran.
6
7. Sejarah Promosi Kesehatan.
a) Masa lalu.
Berdasarkan pengalaman bertahun-tahun pelaksanaan pendidikan kesehatan di
Negara maju dan berkembang banayak mengalami hambatan dalam rangka
pencapaian tujuan yaitu mewujudkan perilaku hidup sehat bagi masyarakat.
Setelah dilakukan pengkajian ternyata faktor pendukung atau sarana dan prasarana
yang tidak tersedia merupakan pendukung perilaku masyarakat tidak sehat.
Misalnya ibu hamil memiliki kesadaran dan tahu tentang pentingnya imunisasi
TT, tetapi apabila tidak tersedia pelayanan untuk mendapatkan imunisasi TT maka
ibu hamil tidak akan mewujudkan perilaku imunisasi TT.
b) Masa sekarang.
WHO pada tahun 1980 menyimpulkan bahwa pendidikan kesehatan tidak
mampu mencapai tujuannya apabila hanya memfokuskan pada upaya-upaya
perubahan perilaku saja. Pada tahun 1984,WHO mengubah divisi pendidikan
kesehatan menjadi divisi promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan.
8. Peran Berbagai Pihak dalam Promosi Kesehatan
a) Peran Tingkat Pusat
Ada 2 unit utama di tingkat Pusat yang terkait dalam Promosi Kesehatan, yaitu
1. Pusat Promosi Kesehatan dan
2. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Pengelolaan promosi kesehatan khususnya terkait program Pamsimas di tingkat
Pusat perlu mengembangkan tugas dan juga tanggung jawab antara lain:
a. Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang
terkait dengan kegiatan promosi kesehatan secara nasional
b. Mengkaji metode dan teknik-teknik promosi kesehatan yang effektif untuk
pengembangan model promosi kesehatan di daerah
c. Mengkoordinasikan dan mengsinkronisasikan pengelolaan promosi
kesehatan di tingkat pusat
d. Menggalang kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan lain yang
terkait
e. Melaksanakan kampanye kesehatan terkait Pamsimas secara nasional
f. Bimbingan teknis, fasilitasi, monitoring dan evaluasi

7
b) Peran Tingkat Propinsi
Sebagai unit yang berada dibawah secara sub-ordinasi Pusat, maka peran tingkat
Provinsi, khususnya kegiatan yang diselenggrakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi
antara lain sebagai berikut:
a. Menjabarkan kebijakan promosi kesehatan nasional menjadi kebijakan
promosi kesehatan local (provinsi) untuk mendukung penyelenggaraan
promosi kesehatan dalam wilayah kerja Pamsimas
b. Meningkatkan kemampuan Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan
promosi kesehatan, terutama dibidang penggerakan dan pemberdayaan
masyarakat agar mampu ber-PHBS.
c. Membangun suasana yang kondusif dalam upaya melakukan pemberdayaan
masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat pada level provinsi
d. Menggalang dukungan dan meningkatkan kemitraan dari berbagai pihak
serta mengintegrasikan penyelenggaraan promosi kesehatan dengan lintas
program dan lintas sektor terkait dalam pencapaian PHBS dalam level
Provinsi
c) Peran Tingkat Kabupaten
Promosi Kesehatan yang diselenggarakan di tingkat Kabupaten, khususnya yang
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dapat mencakup hal-hal sebagai
berikut:
a. Meningkatkan kemampuan Puskesmas, dan sarana kesehatan lainnya dalam
penyelenggaraan promosi kesehatan, terutama dibidang penggerakan dan
pemberdayaan masyarakat agar mampu ber-PHBS.
b. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
yang bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat
c. Membangun suasana yang kondusif dalam upaya melakukan pemberdayaan
masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
d. Menggalang dukungan dan meningkatkan kemitraan dari berbagai pihak
serta mengintegrasikan penyelenggaraan promosi kesehatan dengan lintas
program dan lintas sektor terkait dalam pencapaian PHBS.

8
B. Pengertian Aspek Sosial.
Aspek-aspek sosial adalah segala  meliputi hasil aktivitas hubungan manusia dengan
alam disekitarnya. Aspek sosial, meliputi segala hal yang melekat pada kehidupan manusia
seperti tradisi, adat, kelompok dan masyarakat . Contoh dari budaya dalam aspek sosial
misalnya adalah keanekaragaman suku bangsa yang dimiliki oleh penduduk di Indonesia. Di
Indonesia dapat dijumpai berbagai suku bangsa seperti suku Aceh, Melayu, Batak, Sunda,
Jawa Bali dan sebagainya.
Contoh Aspek sosial:
1. Bahasa
2. Agama
3. Suku bangsa
4. Norma
5. Kesenian

C. Aspek Sosial Yang Mempengaruhi Status kesehatan.

Ada beberapa aspek sosial yang mempengaruhi status kesehatan antara lain :

1) Umur.
Jika dilihat dari golongan umur maka ada perbedaan pola penyakit berdasarkan
golongan umur. Misalnya balita lebih banyak menderita penyakit infeksi,sedngakan
golongan usila lebih banyak menderita penyakit kronis seperti hipertensi,penyakit
jantung koroner,kanker,dan lain-lain.
2) Jenis kelamin.
Perbedaan jenis kelamin akan menghasilkan penyakit yang berbeda pula.
Misalnya dikalangan wanita lebi banyak menderita penyakit kanker
payudara,sedangkan laki-laki lebih banyak menderita kanker prostat.
3) Pekerjaan.
Ada hubungan antara jenis pekerjaan dengan pola penyakit. Misalnya dikalangan
petani banyak yang menderita penyakit cacing akibat kerja yang banyak dilakukan
disawah dengan lingkungan yang banyak cacing. Sebaliknya,buruh yang bekerja di
industry, missal dipabrik tekstil banyak yang menderita penyakit saluran pernapasan
karena banyak terpapar dengan debu.

9
4) Sosial ekonomi.
Keadaan sosial ekonomi juga berpengaruh pada pola penyakit. Misalnya penderita
obesitas lebih banyak ditemukan pada golongan masyarakat yang berstatus ekonomi
tinnggi,dan sebaliknya malnutrisi lebih banyak ditemukan dikalangan masyarakat
yang status ekonominya rendah.

D. Aspek Sosial Dalam Promosi Kesehatan.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan.

B. Saran.

11
DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo,Soekidjo,promosi kesehatan teori dan aplikasi,edisi revisi,rineka


cipta,Jakarta,2010

Notoatmodjo, 2005, Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Jakarta, Rineka Cipta

Green, 1980, Health Education Planning, A Diagnostic Approach, The John Hopkins
University, Maryland, Mayfield Publishing Company

https://id.scribd.com/document/399994081/Aspek-Sosial-Budaya-Dalam-Promosi-Kesehatan

https://zahra-sanjaya.blogspot.com/2012/06/makalah-aspek-sosial-budaya-yang.html

Elling, Socio Cultural Influences On Health and Health Care

12

Anda mungkin juga menyukai