Anda di halaman 1dari 5

Tugas Mandiri Peserta Diskusi

Bahasa Indonesia

RINGKASAN TENTANG DIKSI

DISUSUN OLEH :
EKA PUTRI ASNITA (1913201007)

DOSEN PEMBIMBING :
Miftahul Ilmi,M.Pd

PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


SEMESTER I

UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI


T.A 2019/2020
A. PENGERTIAN DIKSI
Diksi adalah suatu pilihan kata yang tepat dan selaras dengan penggunaannya
dalam menyampaikan sebuah gagasan atau cerita yang meliputi gaya bahasa, ungkapan,
pilihan kata, dan lain-lain, sehingga didapatkan efek sesuai dengan yang diinginkan.
Keterbatasan dalam kosa kata dapat mengakibatkan seseorang kesulitan dalam
menyampaikan maksudnya kepada orang lain dan jika seseorang tersebut menggunakan kosa
kata yang berlebihan maka akan membuat orang lain merasa kesulitan untuk mengerti pesan
yang disampaikannya.
B. FUNGSI DIKSI
1. Membuat orang yang membaca atau pun mendengar karya sastra menjadi lebih faham
mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.
2. Membuat komunikasi menjadi lebih efektif.
3. Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal “tertulis atau pun
terucap”.
4. Membentuk ekspresi atau pun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan
pendengar atau pun pembacanya.
C. JENIS-JENIS DIKSI
Secara umum, diksi dibagi menjadi dua jenis yaitu berdasarkan maknanya dan

berdasarkan leksikal sebagai berikut:

1. Diksi berdasarkan maknanya

a. Makna Denotatif

Denotatif adalah makna yang sebenarnya dari suatu kata atau kalimat. Contoh:

1) Sinta sering “kerja keras” untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

2) Viona adalah seseorang yang “gemar membantu”, oleh karena itu dia disukai

banyak orang.

b. Makna Konotatif

Konotatif adalah kata atau kalimat yang memiliki arti bukan sebenarnya.

Contoh:

1) Andika harus “membanting tulang” untuk menghidupi keluarganya


2. Berdasarkan Leksikal

a. Sinonim

Sinonim merupakan kata yang mempunya arti yang sama dengan kata lain.

Contoh:

1) Bahagia = Senang

2) Matahari = Mentari

b. Antonim

Antonim merupakan kata yang memiliki arti berlawanan dengan kata lain.

Contoh:

1) Naik x Turun

2) Besar x Kecil

c. Homonim

Homonim merupakan kata yang meiliki lafal dan ejaan yang sama namun artinya

berbeda satu sama lain.

Contoh:

1) “Bulan” itu terlihat bulat penuh malam ini

2) Setiap karyawan medapatkan gaji setiap bulan

Kata “bulan” pada kedua kalimat tersebut memiliki arti yang berbeda walaupun ejaan

dan lafalnya sama.

d. Homofon

Homofon merupakan kata yang memiliki ejaan dan makna yang berbeda namun lafal

sama.

Contoh:

1) Ridho menabung uangnya di “bank” secara rutin

2) “Bang” Anton bekerja diperusahaan pembiayaan.


Kata “bank dan bang” pada kalimat diatas meiliki lafal yang sama namun ejaan dan

maknanya berbeda.

e. Homograf

Homograf adalah kata yang memiliki lafal dan arti yang berbeda naumn ejaannya sama.

Contoh:

1) Makanan favorit wanita itu adalah “tahu” goreng.

2) Wanita itu tidak “tahu” kalau hari ini libur.

Kata “tahu” pada kalimat diatas ejaannya sama tapi memiliki arti yang berbeda.

f. Polisemi

Polisemi merupakan kata yang memiliki lebih dari satu arti.

Contoh:

1) Para nasabah yang menabung di Bank akan mendapat “bunga” setiap hari.

2) Andini adalah satu “bunga” desa yang paling cantik

Kata “bunga” pada kalimat diatas memiliki arti yang berbeda walaupun menggunakan

kata yang ssma.

g. Hipernim dan Hiponim

Hipenim merupakan kata yang memiliki banyak kata lainnya sedangkan hiponim

merupakan kata yang terwakili oleh kata hipernim.

Contoh:

Dikebun binatang itu terdapat banyak “binatang liar” misalnya “gajah, singa, buaya,

rusa, kuda dan lain sebagainya”.

Pada kalimat diatas, “bintanag liar” merupakan hipernim. Sedangkan kata hiponim

“gajah, singa, buaya, rusa, kuda dan lain sebagainya”.

D. PERSYARATAN DALAM KETETAPAN DIKSI


Menurut Gorys Keraf, ada beberapa syarat dalam ketetapan diksi diantaranya adalah

sebagai berikut:
1. Penggunaan kata konotasi dan denotasi secara cermat

2. Penggunaan kata sinonim atau hampir sama maknanya secara cermat

3. Dapat membedakan kata-kata yang memiliki ejaan yang mirip

4. Penggunaan kata kerja pada kata depan harus secara idiomatis

5. Harus dapat membedakan kata khusus dan umum dalam tulisan atau pidato agar

ketepatan diksi bisa terjamin

6. Memperhatikan pemilihan kata yang tepat secara berkelanjutan dalam suatu tulisan

ataupun pidato.

E. CIRI-CIRI DIKSI
Diksi juga memiliki ciri sebagai berikut ini:
1. Tepat saat pemilihan kata guna mengungkap pemilihan apa pun yang diamanatkan.
2. Dapat digunakan untuk memahami makna dengan bentuk yang sesuai dengan
pemikiran dan penilaian serta penilaian rasa pembaca.
3. Memakai pembendaharaan kata yang dipunya oleh masyarakat bahasanya bisa
menggerakkan atau memberdayakan kekayaan itu menjadi kata yang jelas.
F. MANFAAT DIKSI
Diksi juga bermanfaat agar pembaca atau pendengarnya dapatmembedakan dengan
baik kata-kata yang denotatif, sinonim, konotatif, antonim, atau kata yang mempunyau ejaan
banyak mirip. Sementara bagi penulis sendiri, diksi dapat bermanfaat bagi penulis yang dapat
membedakan kata-kata yang telah di tulisnya dengan kata-kata yang telah dikutip milik orang
lain.

Anda mungkin juga menyukai