Anda di halaman 1dari 20

TAHAP PERKEMBANGAN ANAK 3-5 TAHUN

3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun


PROFIL PERKEMBANGAN  Pertumbuhannya “tetap”, walaupun pertumbuhanya  Berat badan naik kurang lebih 1.8—2,3 kg pertahun;  Berat badan naik 1,8—2,3 kg pertahun; berat badan
DAN POLA lebih lambat dari 2 tahun pertamanya. berat badan rata-rata 14.5—18.2 kg. rata-rata 17,3—20,5 kg).
PERTUMBUHAN  Tinggi badan meningkat 2-3 inci (5-7,6 cm) per tahun;  Pertumbuhan naik rata-rata 5.0—6.4 cm pertahun;  Pertumbuhan naik 5,1—6,4 cm pertahun; tinggi badan
tinggi rata-rata adalah 38-40 inci (95,5—101,6 cm), dua tinggi badan 101.6—114 cm. rata-rata106,7—116,8 cm.
kali panjang dari anak waktu baru lahir.  Denyut jantung 90—110 kali permenit.  Denyut jantung 90—110 kali permenit.
 Tingginya saat dewasa nanti dapat diprediksi dari  Pernapasan rata-rata 20—30 kali permenit; bervariasi  Pernapasan rata-rata 20—30 kali permenit; bervariasi
pengukuran dari usia 3 tahun; anak laki-laki kurang tergantung kegiatan dan keadaan emosi. tergantung kegiatan dan keadaan emosi.
lebih 53% dari tinggi dewasa mereka, anak perempuan  Suhu tubuh berkisar antara 36.6—37.4 C  Suhu tubuh berkisar antara 36.6-37.4 C
57 %.  Membutuhkan sekitar 1700 kalori sehari.  Ukuean kepala kurang lebih seperti kepala orang
 Berat badan meningkat 1,4-2,3 kg per tahun; berat  Kemampuan mendengar dapat diperiksa melalui bunyi- dewasa.
badan rata-rata 13,6-17,2 kg. bunyi yang digunakan anak dan bahasa juga melalui  Mulai tanggal gigi susu
 Denyut jantung (nadi) rata-rata 90-110 kali per menit. respon anak yang tepat terhadap pertanyaan dan arahan.  Proporsi tubuhnya seperti orang dewasa
 Pernapasan rata-rata 20-30 kali, tergantung tingkat  Kemampuan Penglihatan rata-rata 20/30 yang diukur  Membutuhkan sekitar 1800 kalori sehari.
aktivitas. berdasarkan Tabel Snellen E.  Kemampuan Penglihatan rata-rata 20/20 yang diukur
 Suhu tubuh rata-rata 35.5 – 37,4 C; dipengaruhi oleh  Penglihatan pada lapangan yang jauh, horizon. berdasarkan Tabel Snellen E.
exertion, sakit dan stress.  Kadang terlihat ceroboh, aneh, sering menumpahkan  “visual tracking” dan “penglihatan binocular” sudah
 Pertumbuhan kaki lebih cepat dalam panjang dari pada atau terjadi “kecelakaan”. berkembang dengan baik.
tangan; memberikan tampilan anak 3 tahun lebih tinggi,  Tangan dan jari – jari adalah perpanjangan dari lengan,  Penglihatan lebih fokus pada benda – benda yang dekat
ramping seperti tampilan orang dewasa. keterampilan motorik halus tidak dominan. di tangan.
 Lingkar kepala dan lingkar dada mendekati sama  Memegang pencil dengan tangan mengepal adalah hal  Berpusat pada tugas.
 Leher terlihat memanjang seiring hilangnya “baby fat”. yang biasa.  Kontrol gross motor mulai meningkat
 Postur lebih tegak, abdomen tidak buncit.  Sangat menikmati aktifitas fisik: berlari, melompat,  Memegang pensil menggunaka 3 jari menulisnya.
 Mempunyai gigi susu lengkap (20 gigi). memanjat.  Sering jatuh dari pinggir kursi.
 Memerlukan konsumsi makanan kurang lebih 1500  Dapat duduk tenang hanya beberapa saat.  Melangkah dengan baik.
kalori sehari.  Aktif, namun dapat mengontrol perilaku fisik.
 kemampuan visual kurang lebih 20/40, menggunakan
Snellen E chart.
PERKEMBANGAN  Naik turn tangga tanpa bantuan, menggunakan kaki  Berjalan lurus pada garis (garis kapur atau selotip di  Berjalan mundur, dari jari ke tumit
MOTORIK bergantian; mungkin melompat pada anak tangga atas lantai)  Berjalan naik turun tangga sendiri tanpa bantuan,
terakhir, dan mendarat pada dua kaki.  Melompat dengan satu kaki. dengan kaki bergantian.
 Berdiri satu kaki dengan keseimbangan untuk beberapa  Mengayuh dan mengemudikan mainan yang beroda  Belajar untuk bergerak jungkir balik (harus diajarkan
waktu. dengan percaya diri; berbelok di putaran, menghindari cara yang benar untuk menghindari cedera).
 Menendang sebuah bola yang besar. hambatan dan bila terjadi “traffic”.  Menyentuh jari kaki tanpa menekuk lutut.
 Dapat makan sendiri, dengan bantuan sedikit  Memanjat tangga, pohon, perlengkapan di playground.  Berjalan meniti di balok titian.
 Melompat di tempat.  Melompati benda setinggi 12.5—15 cm; mendarat  Belajar melompat dengan kaki bergantian.
 Mengayuh pedal sepeda roda tiga atau mainan yang dengan dua kaki bersamaan.  Menangkap bola yang dilempar dari jarak 3 kaki.
digerakkan.  Berlari, memulai, berhenti, dan bergerak melewati  Bersepeda roda tiga atau mainan beroda dengan
 Menangkap bola yang dipantulkan dengan dua tangan hambatan dengan mudah. kecepatan dan trampil dalam menyetir; beberapa anak
ke depan.  Melempar bola diatas kepala; jarak dan sasaran belajar bersepeda, umumnya dengan roda tambahan
 Sangan suka main ayunan (tidak terlalu tinggi atau semakin baik. untuk berlatih.
terlalu cepat)  Berjalan menapak secara sempurna; jarang melompat-  Melompat atau meloncat 10 kali berurutan tanpa jatuh.
 Menunjukkan kontrol yang lebih baik pada penggunaan lompat; berlari dengan baik.  Seimbang berdiri dengan satu kaki selama 10 detik
krayon atau spidol; membuat coretan vertical,  Berdiri dengan satu kaki selama 5 detik atau lebih; dengan kontrol yang baik.
horizontal dan lingkaran. dapat berjalan di balok titian yang lebarnya 4 inci tetapi  Berjalan mundur dengan cepat; melompat dan berlari
 Mencuci dan mengeringkan tangan; menggosok gigi akan mengalami kesulitan pada balok titian yang dengan kekuatan dan kecepatan; dapat mempergunakan
sendiri namun belum thoroughly. lebarnya 2 inci tanpa melihat kaki. kemampuan motorik dalam permainan.
 Dapat mengontrol kandung kemih, pada kebanyakan  Turun tangga dengan kaki bergantian; dapat meletakkan  Berjalan pada balok titian 2 inci dengan baik; melompat
waktu, pada saat ini. kaki pada bangunan yang menanjak. melewati benda.
 Berjalan tanpa melihat kaki; berjalan mundur; berlari  Mengembangkan waktu yang tepat untuk lompat tali  Melompat dengan baik, dapat mempertahankan jarak
dengan kecepatan yang tetap; berbalik dan berhenti atau bermain permainan yang membutuhkan reaksi yang sama ketika melangkah.
dengan baik. cepat.  Melompat beberapa langkah, melompat tali
 Naik tangga dengan kaki bergantian, menggunakan  Mulai mengkoordinasikan gerakan memanjat pada  Dapat memanjat dengan baik; koordinasi gerakan untuk
pegangan tangga untuk keseimbangan. jungle gym atau melompat pada trampoline kecil. berenang atau naik sepeda.
 Melompat pada benda atau tangga yang rendah; belum  Menunjukkan kemampuan menilai dan keterbatasan  Memperlihatkan penilaian yang berbeda; bertindak
begitu baik dalam hal melompati benda. kemampuan dirinya dan atau konsekuensi perilaku yang melebihi kemampuannya beberapa waktu tetapi
 Memperlihatkan gerakan koordinasi yang terus tidak aman; masih membutuhkan supervisi saat menerima batasan-batasan yang ada dan mengikuti
meningkat, mulai menggerakkan tangan dan kaki untuk menyeberang jalan atau melindungi dirinya dalam aturan.
menggerakkan ayunan atau naik sepeda, kadang lupa kegiatan tertentu.  Menunjukkan energi yang tinggi; jarang terlihat lelah;
pada arah mainan tersebut dan menabrak mainan.  Memperlihatkan peningkatan daya tahan, energi dalam mencari permainan dan lingkungan yang aktif dan sulit
 Dapat memperkirakan ketinggian dan kecepatan dari jangka waktu yang cukup lama (perlu minum dan untuk diam.
mainan (seperti bola yang dilempar) tetapi mungkin ada makan meningkat), kadang-kadang exited yang  Memukul paku dengan palu; menggunakan gunting dan
rasa takut, kurang percaya pada kemampuannya sendiri berlebihan dan berkurang self regulasi dalam aktivitas obeng tanpa bantuan
yang sesungguhnya. kelompok.
 Berdiri dengan satu kaki tidak seimbang; sukar dalam Motorik Halus Motorik Halus
menyeimbangkan badan pada balok titian (yang  Membangun menara dengan 10 atau lebih balok.  Membangun bangunan 3 dimensi dengan kubus-kubus
lebarnya 4 inci) dan melihat ke kaki.  Membuat bentuk-bentuk dan benda-benda dari clay: kecil, meniru dari gambar atau model.
 Main dengan aktif (berusaha main dengan teman yang kue, ular, binatang-binatang yang berbentuk sederhana.  Menghasilkan banyak bentuk-bentuk dan huruf-huruf
lebih tua) dan membutuhkan istirahat, serta tiba-tiba  Menghasilkan beberapa bentuk-bentuk dan huruf-huruf. (persegi, segitiga, A,I,O,U,C,H,L,T)
merasa lelah serta menjadi cengeng bila terlalu lelah.  Memegang krayon atau spidol menggunakan 3 jari  Memperagakan kontol yang cukup baik dengan pensil
Motorik Halus menulis. atau spidol; mulai memberi warna di luar garis).
 Memegang krayon atau spidol dengan menggunakan 3  Melukis dan menggambar dengan tujuan; mempunyai  Menggunting tepat di garis dengan gunting (tapi belum
jari menulis, tidak menggenggam seperti sebelumnya. gagasan dalam pikiran namun seringkali mengalami sempurna).
 Membuka halaman satu persatu kesulitan ketika melaksanakannya, sehingga  Memperlihatkan dominan tangan untuk yang
 Senang membangun dengan balok. menyebutkan sesuatu yang lain. digunakan.
 Membangun menara dengan delapan atau lebih balok.  Menjadi lebih akurat melakukan gerakan memalu paku  Menggunakan keyboard computer
 Bermain dengan playdough; menepuk, menggulung, dan pasak dengan palu.  Membangun bangunan balok 3 dimensi; dengan mudah
dan meremas dengan antusias.  Meronce manik-manik ukuran kecil pada sebuah tali. menyelesaikan puzzle 10-15 keping
 Mulai menunjukkan dominasi tangan.  Memasukkan pasak kecil ke dalam papan pasak;  Suka membongkar dan memasang kembali benda-
 Membawa wadah isi cairan, seperti secangkir susu atau meronce manik-manik kecil (dan mungkin sudah benda dan memakaikan serta melepaskan pakaian
satu mangkok air, tanpa tumpah ;menuang cairan dari membuat pola); menuang pasir atau cairan kedalam boneka
jar masuk ke dalam wadah lain. wadah kecil.  Mempunyai dasar menggenggam kanan kiri tetapi
 Manipulasi kancing ukuran besar dan resleting pada  Membangun bangunan balok yang kompleks dan lebih kadang-kadang tertukar
pakaian. tinggi; terlihat keterbatasan penilaian terhadap ruang  Meniru bentuk; menggabungkan lebih dari 2 bentuk
 Meletakkan pasak besar ke dalam papan pasak; dan cenderung merobohkan benda sekitarnya. geometri dalam menggambar dan membangun.
meronce manik-manik besar; menuang cairan dengan  Senang memainkan benda-benda yang mempunyai  Menggambar orang; menulis huruf-huruf belum jelas
beberapa tumpahan. bagian-bagian kecil seperti gunting; mengulang-ulang tetapi dapat dikenali oleh orang dewasa termasuk isi
 Membangun menara dari balok; mengerjakan puzzle kegiatan untuk menjadi mahir. atau dalam gambarannya; menulis nama depan.
dengan mudah dengan objek yang ditampilkan sebagai  Menggambar gabungan beberapa bentuk dasar;  Memasang resleting jaket; mengancingkan dengan baik;
satu kepingan. menggambar orang dengan paling sedikit 4 bagian mengikat tali sepatu dengan bantuan orang dewasa;
 Lekas lelah apabila membutuhkan koordinasi tangan tubuh dan benda-benda yang dapat dikenali oleh orang berpakaian dengan cepat.
yang banyak. dewasa.
 Menggambar bentuk-bentuk seperti lingkaran; mulai  Mengenakan dan melepaskan pakaian tanpa bantuan;
merancang objek seperti rumah atau bentuk lainnya; menggosok gigi dan menyisir rambutnya; jarang
menggambar beberapa benda yang saling berhubungan menumpahkan dari gelas atau sendok; memasang tali
 Memegang krayon atau spidol dengan jari dari pada sepatu tetapi belum dapat terikat dengan rapi.
mengepal.
 Melepas baju tanpa dibantu tapi masih membutuhkan
bantuan ketika berpakaian; mahir melepaskan kancing
tapi mengancingkan baju dengan pelan.
PERKEMBANGAN  Mendengarkan dengan perhatian pada cerita yang  Menumpuk setidaknya lima kubus secara berurutan dari  Membuat bentuk persegi dari dua bentuk segitiga
PERCEPTUAL-KOGNITIF sesuai dengan usianya. yang terbesar sampai yang terkecil; membangun sebuah  Membangun tangga-tangga dengan kumpulan balok-
 Membuat komentar yang berhubungan dengan cerita, pyramid dari 6 balok. balok kecil.
khususnya yang berhubungan dengan rumah, keluarga  Menunjukkan pasangan kata-kata yang berbunyi sama  Paham dan mendemonstrasikan konsep-konsep tentang
dan peristiwa-peristiwa yang sudah dikenalnya. atau yang berbeda (sheet—feet, ball—wall). bentuk yang sama, ukuran yang sama.
 Menggunakan waktunya untuk mencari buku, pura-pura  Memberi nama 18-20 huruf kapital mendekati akhir  Menyortir benda-benda berdasarkan dua dimensi,
membacakan kepada yang lain dengan menjelaskan tahun; beberapa anak dapat menuliskan beberapa huruf- seperti berdasarkan warna dan bentuk.
gambar-gambar. huruf dan menulis nama mereka sendiri; dapat  Menyortir macam-macam benda-benda sehingga segala
 Minta dibacakan cerita-cerita yang berirama, tebak mengenali beberapa tulisan kata (khususnya kata yang sesuatu dalam kelompok mempunyai satu ciri-ciri yang
(guessing) dan yang menegangkan (suspense). bermakna khusus bagi mereka). sama (ketrampilan klasifikasi ; semua ini benda-benda
 Menunjukkan gambar yang tingkat kebenaran yang  Beberapa anak akan mulai membaca kata-kata makanan atau perahu-perahu atau binatang-binatang).
“fair” ketika diberikan bunyi kata-kata yang mirip sederhana dalam buku-buku seperti buku huruh  Paham konsep yang paling kecil atau yang paling
(keys-cheese; fish-dish; sand-band; cat-bat). alphabet, hanya beberapa kata per halaman dan pendek; menempatkan benda-benda dalam urutan dari
 Main seperti sesungguhnya membaca gambar-gambar (Goodman, Libenson, & yang paling pendek ke yang paling tinggi, dari yang
o Memberi makan pada boneka, menidurkan, Wade-Wolley, 2010). terkecil ke yang paling besar.
menyelimutinya supaya hangat  Memilih dan menikmati cerita-cerita tentang bagaimana  Identifikasi benda-benda dengan urutan dalam posisi:
o Memasang truk dan trailer, mengisi truk, digerakkan sesuatu itu tumbuh dan bekerja. pertama, kedua, terakhir.
sambil membuat suara-suara seperti “motor”  Menyenangi permainan kata, membuat bahasa yang  Menghitung urut sampai 20 ke atas; banyak anak dapat
 Melakukan percobaan dengan benda-benda untuk lucu. menghitung sampai 100 (barrouillet, Thevenot,& Fayol,
melihat cara kerjanya; bongkar pasang benda-benda ke  Memahami konsep “paling tinggi”, “paling 2010)
bentuk “penemuan-penemuan” baru (Johansson & besar”,”sama” dan “lebih”; memilih gambar-gambar  Mengenal bilangan 1-20.
Sandberg, 2010). yang mempunyai “rumah paling banyak?” atau “anjaing  Paham konsep lebih banyak/ lebih sedikit: mangkok
 Memasukkan 8 sampai 10 pasak ke papan pasak atau yang paling besar”. mana yang berisi air lebih sedikit?”
enam balok bulat dan kubus dalam papan geometri.  Menghitung urut sampai 20 atau lebih; mempunyai  Paham istilah-istilah gelap, terang dan “dini hari” :
 Suka menggambar; meniru lingkaran, kotak dan pemahaman yang terbatas dari tampilan angka-angka. “Saya bangun pagi sekali, sebelum orang lain bangun.
beberapa huruf, tapi belum sempurna.  Memahami urutan kejadian sehari-hari: “Ketika bangun Saat itu masih gelap.
 Dapat identifikasi bentuk segitiga, lingkaran, persegi; pagi hari, kita berpakaian, sarapan, menggosok gigi,  Menghubungkan jam dengan jadual sehari-hari: “Waktu
dapat menunjukkan bentuk yang di minta. dan pergi ke sekolah.” tidur ketika jarum kecilnya menunjuk angka 8.”
 Dapat menyortir benda-benda berdasarkan satu  Menyortir, klasifikasi, dan membuat pola-pola benda-  Beberapa anak dapat bicara tentang waktu dengan jam:
variable, seperti warna, bentuk atau ukuran; umumnya benda dengan macam-macam variable (terkecil ke jam 2, jam 5.
memilih warna atau ukuran sebagai dasar untuk terbesar; warna dan bentuk; benda-benda yang terapung  Tahu untuk apa kalender itu.
klasifikasi (semua manik merah dalam satu tumpukan, dan tenggelam).  Mengenal dan identifikasi uang logam ribuan, ratusan
manik hijau pada tumpukan yang lain).(Williamson,  Mengenali dan menunjukkan bagian puzzle yang hilang dan puluhan; mulai menghitung dan menunjukkan
Jaswal, & Meltzoff, 2010). (orang-orangan, mobil, binatang) ketika mereka melihat ketertarikan dalam menabung.
 Paham terhadap dasar perbandingan ukuran-bentuk, pada sebuah gambar.  Tahu alphabet; banyak anak dapat memberi nama
dapat menunjukkan mana yang lebih besar ketika  Belajar dengan sangat baik melalui bermain dan dengan tepat huruf-huruf besar dan kecil dan beberapa
ditunjukkan bola tenis dan bola golf; juga paham yang eksplorasi “dari kepala hingga ujung kaki” bunyi-bunyi huruf.
lebih kecil dari keduanya.  Senang meniru peran orang dewasa melalui main  Paham konsep setengah; dapat menyatakan berapa
 Memberi nama dan mencocokkan, setidaknya, warna imajinasi, berdandan, main peran. banyak potongan dari sebuah benda yang dipotong
primer (merah, kuning dan biru).  Musik dan ritme, mengulangi pola, strategi setengah bagian.
 Menyusun warna dalam barisan horizontal; juga posisi pembelajaran yang sederhana.  Banyak membuat pertanyaan: Kenapa? Apa? Dimana?
kubus ke bentuk sebuah jembatan.  Banyak belajar melalui otot – otot besar daripada otot Kapan?
 Menghitung benda-benda dengan diucapkan. halusnya, mengangkut balok – balok, lebih senang  Punya rasa ingin tahu yang besar untuk belajar hal-hal
 Menunjuk gambar yang mempunyai “lebih banyak” melukis di papan lukis daripada di kertas / pekerjaan di yang baru.
(mobil, pesawat, atau anak kucing) (Huang, Spelke, & meja.  Senang meniru.
Snedeker, 2010).  Perilaku yang literal; seringkali hanya memiliki satu
 Menunjukkan beberapa pemahaman terhadap lamanya cara untuk melakukan sesuatu (kaku).
waktu dengan menggunakan kata seperti “satu  Mengikat pengetahuan melalui penglihatan dan panca
hari”,”dua hari”, “setiap saat”: beberapa masih bingung: indranya.
“Aku tidak tidur besok”.  Animistic (benda – benda yang tidak hidup memiliki
 Menggunakan benda sebagai simbol dalam bermain kehidupan dan pergerakan).
(balok kayu sebagai truk, peluncuran, sebuah pemukul).  Belajar dengan sangat baik melalui bermain dan
aksinya sendiri.
 Belum berfikir secara logis.

BICARA DAN  Bicara tentang benda-benda, kejadian-kejadian, dan  Menggunakan kata depan di atas, di dalam dan di  Mempunyai kosakata 1500 kata atau lebih.
PERKEMBANGAN orang-orang yang tidak ada: “Jerry mempunyai kolam bawah secara tepat untuk kebanyakan bagian.  Bisa menceritakan sebuah cerita yang sudah dikenal
BAHASA renang di halamannya.”  Menggunakan kata milik secara konsisten (dia, mereka, sambil melihat gambar-gambar dalam buku.
 Bicara tentang tindakan-tindakan orang lain: “Papa punya bayi).  Bisa menggunakan definisi yang saling berhubungan.
sedang memotong rumput.”  Menjawab “Siapa?” “Siapa?” ”kenapa? Berapa banyak? (bola untuk dipantulkan, tempat tidur untuk tidur, buku
 Menambahkan informasi terhadap apa yang baru saja  Menghasilkan struktur kalimat yang semakin untuk dibaca)
diucapkan: “Ya, dan kamudia dia ambil kembali.” luas:”Kucing itu berlari di bawah rumah sebelum saya  Identifikasi dan memberi nama 4–8 warna.
 Menjawab pertanyaan sederhana dengan benar. dapat melihat warnanya.” (Rice et al.  Mengenali humor didalam candaan yang sederhana dan
 Banyak membuat pertanyaan, khususnya tentang lokasi  Hampir seluruh ucapan dapat dipahami. tebak-tebakan.
dan identitas benda-benda dan orang-orang.  Mulai menggunakan kata kerja dalam bentuk lampau:  Menghasilkan kalimat dengan 5-7 kata-kata, umumnya
 Menggunakan bentuk bicara yang meningkat untuk “mama sudah menutup pintu,””Ayah sudah pergi tidak lebih dari itu.
menjaga percakapan terus berlangsung:”Kenapa bukan kerja.” (Grant & Suddendorf,2010).  Dapat menyebutkan ulang tahun mereka sendiri,
aku?” “Kemana kita akan pergi sekarang?” (Goksun,  Menyebutkan kegiatan-kegiatan, kejadian-kejadian, menyebutkan tempat tinggal asalnya dan menyebutkan
Hirsh-Pasek,& Golinkoff, 2010). benda-benda, dan orang yang tidak ada. nama-nama anggota keluarganya.
 Mencari perhatian baik terhadap dirinya, benda-benda,  Merubah nada suara dan struktur kalimat untuk  Menjawab telepon dengan benar; menjawab telepon
atau peristiwa-peristiwa yang ada di menyesuaikan tingkat pemahaman orang yang dari orang dewasa atau menerima pesan yang singkat.
lingkungannya:”Lihat helikopterku terbang.” mendengarkan. Misalnya, untuk anak bayi,”Susu  Bicara yang hampir seluruhnya dapat dipahami.
 Mendukung perilaku terhadap yang lain: “Ayo lompat habis?” Untuk mama,”Apakah susunya sudah  Menggunakan kata ingin, dapat dan harus dengan
ke air. Kamu yang pertama.” dihabiskan bayi tersebut?”. benar.
 Bergabung dalam rutinitas interaksi social: “Hai,” “Da  Menyebutkan nama panggilan dan nama lengkap, jenis  Menggunakan kata- kata kerja yang tidak beraturan
da,” “Tolong,” “Ayo pergi” kelamin, nama-nama sepupu, dan kadangkala nomor dalam bentuk lampau secara konsisten (kata lampau
 Berkomentar tentang benda-benda dan peristiwa- telepon rumah untuk pergi, tangkap, berenang)
peristiwa yang sedang berlangsung: “Itu rumah”;  Menjawab dengan tepat ketika ditanya apakah lelah,  Menggunakan penekanan suara pada kata untuk
“Traktornya mendorong sebuah perahu.” dingin atau lapar. menandai kata-kata yang beraturan dalam bentuk
 Perbendaharaan kosa kata meningkat; sekarang  Membaca sajak dan bernyayi lagu-lagu dan irama lampau (melompat, hujan, cuci).
menggunakan 300 sampai 1000 kata. sederhana.  Mempergunakan 5000-8000 kata, sering bermain
 Menyanyikan lagu-lagu  Perbendaharaan meningkat dari 4000-6000 kata dengan kata-kata; pengucapan kata dengan sedikit
 Bicaranya dapat dipahami pada banyak waktu.  Biasanya bicara mempergunakan 5-6 kata dalam satu kesulitan, kecuali untuk beberapa kata seperti “I” dan
 Menghasilkan kata benda yang terus meningkat: kalimat “th”
“Besar, anjing coklat.”  Suka menyanyikan lagu-lagu sederhana; tahu banyak  Memgunakan kalimat penuh, lebih kompleks (“Waktu
 Menghasilkan kata kerja, kata jamak untuk irama dan permainan jari untuk dia sudah habis, sekarang giliran saya”)
mengindikasikan lebih dari satu; sering menempatkan  Dapat berbicara di depan kelompok dengan sedikit  Mau bergantian dalam percakapan, berkurang
pengulangan bentuk jamak (tikus-tikus, angsa-angsa, malu-malu; senang bercerita pada orang lain tentang mengganggu yang lain; mendengar pada pembicara jika
kijang-kijang). keluarga dan pengalaman-pengalamannya ada informasi baru tahu bila ada yang menarik
 Mengindikasikan negative dengan menambahkan kata  Menggunakan instruksi verbal untuk menyatakan perhatiannya; menunjukkan tanda dari egonya ketika
“tidak” atau “bukan” sebelum katabenda atau kata kerja banyak hal; mulai menggoda orang lain bicara, sebagai contoh, dengan pikiran bahwa
(“Bukan bayi”).  Mengekspresikan emosi melalui ekspresi wajah dan sipendengar akan mengerti yang dimaksud (misalnya
 Menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan membaca kode bahasa tubuh orang lain; meniru berkata “Dia menyuruh saya untuk melakukan itu”
benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang sudah perilaku (seperti bahasa tangan) dari teman yang lebih tanpa penegasan dalam pengucapan kata).
dikenalnya: “Apa yang kamu lakukan”, “Apa ini?”, dan tua atau orang dewasa.  Berbagi pengalaman secara verbal.
“Dimana”  Dapat mengontrol volume suara untuk beberapa waktu  Senang memerankan peran-peran orang lain, pamer
 Memperlihatkan perbendaharaan kosa kata yang terus jika diingatkan; mulai membaca konteks dari membaca pada orang-orang baru atau menjadi sangat malu.
meningkat, antara 2000-4000 kata; cenderung untuk petunjuk.  Mengingat beberapa kalimat dari puisi sederhana dan
melebih-lebihkan arti dan membuat kata-kata baru  Menggunakan struktur kalimat yang lebih lanjut, seperti mengulang kalimat secara penuh dan ekspresi dari
untuk menyesuaikan kebutuhannya. kalimat pertanyaan penegas dan bagian-bagian penting orang lain, termasuk siaran televisi dan iklan.
 Menggunakan kalimat sederhana paling tidak 3 sampai (“Dia cantik, bukan begitu?”) dan mencoba beberapa  Memperlihatkan kemampuan gaya komunikasi
4 kata untuk mengekspresikan kebutuhannya. bentuk kalimat baru, membuat beberapa kalimat yang konvensional secara utuh dengan penekanan dan
 Mungkin sulit dalam percakapan untuk bergantian; sulit bagi pendengar. intonasi.
sering merubah topik  Mencoba kata-kata baru yang lebih dari yang  Menggunakan bahasa tubuh seperti mempergunakan
 Sulit dalam pengucapan kata; sering salah satu kata diperbolehkan; meminjam dan memperluas kata-kata bentuk-bentuk ekspresi wajah tertentu untuk menggoda
dengan yang lain. untuk membuat arti baru. temannya.
 Suka pada permainan jari dan irama serta belajar kata  Belajar mendapatkan kata-kata baru secara cepat jika  Dapat menceritakan dan mengulang cerita dengan
dari lagu-lagu yang mempunyai banyak pengulangan berhubungan dengan pengalaman pribadi (“Kita jalan- latihan; senang mengulang cerita, puisi dan lagu;
 Menyesuaikan ucapan dan gaya komunikasi nonverbal jalan dengan anjing kita yang diikat. Oh ya, itu senang main peran atau cerita-cerita.
kepada pendengarnya dalam tata cara yang masih dapat namanya tali anjing—kita jalan-jalan dengan anjing kita  Memperlihatkan perkembangan dalam ucapan yang
diterima tetapi masih butuh diingatkan untuk isi yang diikat dengan tali anjing”). lebih lancar dalam mengungkapkan gagasan.
pembicaraan.  Dapat menceritakan kembali 4 sampai 5 bagian atau  Biacara ringkas dan liretal.
 Banyak bertanya: siapa, apa, dimana, dan kenapa tetapi urutan dari sebuah cerita.  “bermain” dan “baik” adalah kata – kata favorit mereka.
masih bingung dalam merespon beberapa pertanyaan  Ekspansif, menggunakan kata – kata besar, mencoba  Fantasinya lebih aktif, ucapan verbal berkurang.
(seperti kenapa, bagaimana, dan kapan). bahasa.  Sering tidak membahas tentang sekolah saat di rumah.
 Menggunakan bahasa dalam mengorganisasikan  Bahasa kamar mandi sering terdengar sama seperti kata  Berfikir keras.
pikiran, menghubungkan dua gagasan dengan kalimat “aku janji”
kombinasi; menggunakan kata-kata secara berlebihan  Sangat senang bicara, senang menjelaskan “….kamu
seperti tetapi, karena, dan kapan; jarang tau tidak, bu guru?”
mempergunakan kata-kata yang tepat dalam  Sangat senang membaca.
menunjukkan waktu seperti kata sebelum, sampai atau
sesudah.
 Dapat menyampaikan cerita sederhana tetapi harus
mengulang beberapa bagian urutan cerita sesuai dengan
waktu kejadian; sering melupakan beberapa bagian dari
cerita dan lebih senang menceritakan bagian-bagian
cerita yang disukainya.

PERKEMBANGAN SOSIAL-  Terlihat paham tentang bergantian namun tidak selalu  Bersahabat dan santai (perbedaan budaya dapat  Senang menjalin pertemanan; biasanya mempunyai satu
EMOSIONAL ingin melakukannya. menambah memperkuat atau mengurangi perilaku ini); atau dua teman main yang istimewa.
 Sering tertawa; sikap bersahabat dan ingin seringkali pada suatu waktu menunjukkan antusias yang  Berbagi mainan, bergantian, main dengan kerjasama
menyenangkan. berlebihan. (kadangkala lupa); seringkali berlaku murah hati.
 Kadang bermimpi buruk dan takut dengan kegelapan,  Perubahan emosi sangat cepat dan tidak dapat  Terlibat dalam main kelompok dan berbagi kegiatan
monster atau kebakaran. diperidiksi; mungkin tertawa pada satu waktu, dengan anak yang lain; senang memberi gagasan besar
 Bergabung dalam permainan sederhana dan kegiatan- menangis, atau jatuh tantrum pada satu waktu karena dan memperluas gagasan-gagasan main.
kegiatan kelompok, kadang-kadang ragu. hal yang kecil. Misalnya struktur balok yang tidak  Peduli dan sayang, khususnya pada anak yang lebih
 Sering bicara pada dirinya sendiri. seimbang); merajuk karena ditinggal atau ditolak muda atau anak yang terluka dan binatang-binatang.
 Dapat mengidentifikasi dirinya sebagai “anak laki-laki” permintaannya (Cipriano & Stifter, 2010).  Mengikuti arahan dan sering kali menyelesaikan
atau “anak perempuan” (Chemey & Dempsey, 2010).  Dapat membuat percakapan dan berbagi perasaan tugasnya; umumnya mau mengerjakan permintaan dari
 Mengamati anak lain bermain; mungkin akan dengan teman main khayalan; mempunyai teman orangtua atau guru
bergabung untuk beberapa saat; sering main khayalan yang tidak terlihat itu sering terjadi di usia ini  Masih membutuhkan rasa nyaman (aman) dan
berdampingan atau main bersama. (Bicara—sendiri, Vygotsky). persetujuan dari orang dewasa tetapi mungkin lebih
 Mempertahankan mainan dan barang miliknya; kadang berkurang (sedikit terbuka) dalam mencari bantuan dan
bersikap agresif, merebut mainan, memukul anak lain ,  Membangga-banggakan, membesarkan, dan menerima rasa nyaman.
menyembunyikan mainan. membelokkan kebenaran dengan membuat-buat cerita  Kontrol dirinya sudah lebih baik; memperlihatkan
 Terlibat dalam main pura-pura sendiri dan dengan anak atau mengaku berani, menguji batasan dengan bicara beberapa pengalaman dramatic yang merubahemosinya
lain (Nicolopoulou et. al.,2010). “tidak sopan” (mengalami lebih sedikit perubahan emosi yang
 Menunjukkan peduli dengan teman yang lebih muda  Bekerja sama dengan yang lain lebih sering muncul dramatis)
usianya atau teman yang terluka. sekarang; terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan  Suka menceritakan candaan candaan yang menghibur
 Duduk dan mendengarkan cerita sampai 10 menit ke kelompok, bermain peran, dan kegiatan main pura-pura. dan membuat orang tertawa.
atas; tidak meganggu anak lain yang juga  Menunjukkan rasa bangga saat berhasi; sering mencari  Merasa bangga akan pencapaiannya ;dan saat itu juga
mendengarkan cerita; menjadi kecewa jika terganggu persetujuan dari orang dewasa. mencari orang dewasa untuk menunjukan dan
atau ada interupsi.  Mungkin mengobrol dengan anak lainnya dan menceritakan keberhasilannya atau minta persetujuan.
 Mungkin masih mempunyai selimut, boneka, atau menunjukkan egois pada satu waktu; masih mempunyai  Senang main peran dengan anak-anak lain
mainan untuk kenyamanan. kesulitan memahami konsep bergantian dalam beberapa  Kerja sama yang baik; membentuk kelompok kecil.
 Tergantung pada bagian dari pengalaman sebelumnya situasi (Ingram & Bering, 2010).  Mengerti kekuatan menolak orang lain; secara verbal
dengan teman sebaya, mungkin melihat dari sisi lain  Berkeinginan keras untuk mencoba melakukan sesuatu mengancam untuk mengakhiri pertemanan atau
atau terlibat dalam main berdampingan sampai merasa secara mandiri namun dapat menjadi frustasi dan memilih yang lain (“Kamu tidak boleh datang ke pesta
nyaman dengan anak-anak lain, atau mungkin terlibat tantrum ketika masalah muncul (cat yang tumpah, ulang tahunku!”); cenderung untuk memimpin dengan
dalam pola main bersama (main disamping temannya, kertas pesawat terbangnya tidak melipat dengan benar). yang lain, dengan pemimpin yang banyak dan tidak
ngobrol, dan menggunakan mainan namun terpisah  Tergantung kepada (kebanyakan waktu) dengan bahasa cukup pengikut pada satu waktu.
dalam perhatian dan perilakunya) dari pada serangan fisik; mungkin berteriak marah  Senang diantara teman dan dapat bersikap hangat dan
 Memperlihatkan sulit untuk bergantian dan berbagi daripada memukul untuk membuat penekanan; atau perilaku yang peduli; becanda dan menggoda untuk
objek-objek, aktif bicara dengan yang lain saat kegiatan mengancam: “Kamu tidak boleh datang ke pesta ulang memperoleh perhatian
main; masih kurang dalam kemampuan menyelesaikan tahunku kalau aku tidak boleh main.”  Memperlihatkan serangan fisik yang berkurang; lebih
masalah diantara teman; biasanya butuh bantuan untuk  Menggunakan sebutan nama atau mengejek sebagai sering menggunakan serangan bahasa atau mengancam
menyelesaikan situasi sosial jika muncul konflik. cara untuk mengecualikan anak lain: ”Kamu seperti untuk memukul seseorang.
 Tergantung pada bagian dari pengalaman sebelumnya anak bayi.”  Dapat mengikuti permintaan; mungkin akan berbohong
dengan teman sebaya, mungkin melihat dari sisi lain  Menunjukkan hubungan dekat dengan teman main; dari pada mengakui tidak mengikuti prosedur atau
atau terlibat dalam main berdampingan sampai merasa mulai mempunyai teman “baik”. aturan-aturan; mungkin mudah dimotivasi atau tidak
nyaman dengan anak-anak lain, atau mungkin terlibat  Masih terlibat dalam main bersama tetapi mulai benar-  Berpakaian dan makan dengan sedikit pengawasan;
dalam pola main bersama (main disamping temannya, benar bergantian, main kerjasama. kembali ke perilaku seperti anak yang kecil bila aturan
ngobrol, dan menggunakan mainan namun terpisah  Memperlihatkan kesukaran dalam berbagi—beberapa kelompoknya kurang sesuai dengan yang seharusnya.
dalam perhatian dan perilakunya) dari yang lain—tetapi mulai mengerti bergantian dan  Senang menolong, kooperatif, ingin menjadi “baik”.
 Memperlihatkan sulit untuk bergantian dan berbagi main permainan sederhana dalam kelompok kecil  Menyukai aturan dan rutinitas.
objek-objek, aktif bicara dengan yang lain saat kegiatan  Menjadi mudah marah bila ada sesuatu yang tidak  Membutuhkan persetujuan.
main; masih kurang dalam kemampuan menyelesaikan sesuai dengan keinginan; sekarang lebih sering suka  Mandiri dalam wewenang; ingin diberitau apa yang
masalah diantara teman; biasanya butuh bantuan untuk main dengan yang lain; mencoba menyelesaikan akan dilakukan, tapi juga mengalami kesulitan untuk
menyelesaikan situasi sosial jika muncul konflik. masalah walaupun kemampuan verbalnya masih kurang melihat perspeksi dari oranglain.
dalam menyelesaikan semua konflik.
 Mulai secara spontan menawarkan sesuatu pada
temannya; ingin menyenangkan teman; memberikan
sesuatu pada teman seperti baju baru atau sepatu baru;
memperlihatkan rasa senang mempunyai dan diantara
teman-temannya.
 Kadang-kadang masih memperlihatkan rasa marah,
tetapi belajar bahwa sikap yang negatif akan
mendapatkan sanksi; dengan cepat mempertahankan
dari sebuah sikap agresif (seperti “Dia pukul aku lebih
dulu”).
 Tahu bahwa perilaku dalam mengatur diri itu
diharapkan tapi menunjukkan kesulitan dalam
mengikuti sebuah tugas atau mudah teralih, lupa apa
yang diminta jika tidak diingatkan; seperti memakai
baju sendiri, mengambil makanan atau minuman
sendiri, bersih-bersih tanpa pengawasan yang terus
menerus tetapi tidak dapat menunggu lama bila ada
janji yang diberikan
 Memperlihatkan kemampuan lebih dalam mengkontrol
perasaan seperti rasa takut atau rasa marah (tidak ada
marah-marah lagi); masih butuh bantuan orang dewasa
untuk mengungkapkan atau mengkontrol perasaan pada
satu waktu.
 Bersahabat, suka berteman, mengobrol, usia ceria.
 Senang bekerja bersama teman – teman mereka, tapi
masih sangat menyukai main pararel.
 Berpindah dengan cepat dari satu hal ke hal lainnya,
rentang konsentrasi/perhatian yang pendek.
 Dapat membuat keputusan berdasarkan ketertarikannya,
tidak sepenuhnya bergantung pada orangtua, walaupun
secara jelas masih sangat membutuhkan bimbingan
mereka.
 Menyukai tanggungjawab seperti pekerjaan “orang
besar” (menyusun meja, melipat pakaian, mengeluarkan
snack).
 Usia 4 tahun yang lebih tua mungkin menjadi takut,
cemas, dan bermimpi buruk.

RUTINITAS SEHARI-HARI Makan Makan Makan


 Lebih suka dengan porsi kecil; nafsu makan cukup  Nafsu makan berfluktuasi (naik turun); lapar dan ingin  Memiliki selera makan yang bagus tetapi tidak setiap
baik. Tidak suka sayuran yang dimasak; yang lain makan di satu waktu, tidak mau makan di waktu yang makanan.
hampir semuanya dimakan; tidak boleh dipaksa untuk lain.  Memiliki makanan yang dikenal; lebih memilih sayuran
makan (Worobey et al.,2010).  Mungkin menunjukkan perkembangan tidak suka pada mentah daripada yang dimasak.
 Makan sendiri bila dalam keadaan lapar. Menggunakan makanan tertentu dan menolaknya sampai menangis  Sering mengikutimakanan yang tidak disukai oleh
garpu dengan gaya seperti semi—orang dewasa; bila terus dipaksa (tekanan dapat menyebabkan konflik anggota keluarga, guru, teman sebaya atau ketiganya.
mungkin memisahkan makanan dengan garpu. serius antara orang dewasa—anak).  “Membuat” sarapan (menuang sereal, susu, dan jus)
 Makan perlahan-lahan; kadang memainkan makanan  Dapat menggunakan semua perlengkapan makan; dan makan siang (mengoleskan selai kacang dan selai
bila sedang tidak lapar. cukup trampil mengoles selai atau mentega atau buah di atas roti).
 Menuang susu dan jus dengan sedikit yang tumpah; memotong makanan yang lunak seperti roti dengan
mengambil sejumlah makanan sendiri dari wadah pisau plastik. Toilet training, mandi, dan berpakaian
dengan beberapa dukungan dari orang dewasa, “Ambil  Makan dan bicara satu sama lain; bicara biasanya  Bertanggung jawab penuh atas kebutuhan BAK dan
secara bergantian”;”Ambil sebanyak dua sendok makan mengambil tempat pertama daripada makan. BAB nya sendiri, mungkin menunda-nunda pergi ke
penuh.”  Menunjukkan ketertarikan dalam mem-bantu persiapan kamar mandi sampai terlanjur keluar dan sengaja
 Minum susu dalam jumlah besar. (Pastikan anak tidak makan (memasukkan bahan-bahan makanan yang mengacuhkan.
terus mengisi susu secara berlebihan dari makanan lain sudah diukur, mencuci sayuran, menata meja makan).  Dapat mandi sendiri dengan cukup baik, tetapi mungkin
yang lebih diperlukan oleh mereka). masih memerlukan beberapa bantuan untuk
Toilet training, mandi, dan berpakaian memulainya.
Toilet training, mandi, dan berpakaian  Memenuhi kebutuhannya di kamar mandi sendiri;  Dapat berpakaian sendiri dengan lengkap; belajar
 Membantu mandi sendiri walaupun kadang tidak selalu seringkali menginginkan sendiri di kamar mandi. mengikat tali sepatu, kadangkala tahu ketika posisi
lancar; seringkali menolak keluar dari bak mandi.  Dapat mandi dan menggosok gigi dengan ketrampilan pakaiannya terbalik sisinya.
 Menggosok gigi sendiri, tapi orang dewasa harus terus yang semakin baik dan focus; masih memerlukan  Ada kalanya lupa dengan pakaiannya; meninggalkan
memonitor tehnik yang digunakan oleh anak. sedikit bantuan orang dewasa dan pengecekan saat pakaiannya dan lupa dimana meletakkannya; perlu
 Dapat mengatur sendiri kebutuhan ke kamar mandinya melakukan rutinitas (tanpa terlihat oleh anak saat banyak pengingatan untuk mengambilnya.
sendiri. (anak laki-laki, khususnya, kadang-kadang pengecekan).  Menggunakan tisu untuk membersihkan hidung namun
masih ada basah di celana).  Dapat berpakaian sendiri; dapat mengikat tali sepatu sering lupa atau tidak tuntas dalam mengerjakannya;
 Beberapa anak sepanjang tidur di malam hari tanpa sendiri; dapat memasang kancing dan ikat pinggang lupa untuk membuang tisu; masih memerlukan
basah, sedang beberapa yang lain masih transisi kadang sendiri. Bisa menjadi frustasi bila muncul masalah saat pengingatan untuk mencuci tangan.
tetap kering untuk beberapa hari atau minggu, berpakaian, tapi bersikeras menolak bantuan dari orang
kemudian kembali ke periode basah saat malam hari. dewasa. Tidur
 Lebih mudah untuk melepas pakaian daripada  Dapat membantu menyortir dan melipat pakaian  mengelola semua rutinitas yang berhubungan dengan
mengenakan pakaian, walaupun anak mampu bersihnya sendiri, memasukkan pakaian, menggantung persiapan pergi tidur dengan mandiri; dapat membantu
memasang beberapa barang-barang tertentu dari handuk, memungut sampah dan membersihkannya; saudaranya yang lebih kecil saat rutinitas mau tidur.
pakaian. namun, mudah teralihkan.  Membutuhkan rata-rata 10-11 jam tidur setiap
 Mencoba – coba memasang resleting, kancing-kancing malamnya. Beberapa anak 5 tahun masih membutuhkan
besar, dan membuka menutup dengan kemampuan yang Tidur istirahat siang.
terus meningkat.  Tidur malam 10-12 jam sehari; mungkin masih  Biasanya memiliki mimpi-mimpi dan mimpi yag
memerlukan tidur siang. menakutkan.
Tidur  Waktu tidur biasanya tidak masalah jika ada kode,  Memperlambat waktu todur jika melewati hari yang
 Tidur malam 10—12 jam; seringkali bangun pagi-pagi. daripada disuruh, petunjuk waktu tidur (ketika cerita “seru” atau kejadian-kejadian yang membutuhkan
 Mulai tidak tidur di sore hari; namun, masih selesai dibacakan, ketika jarum jam di posisi tertentu). antisipasi panjang yang dijadualkan keesokan harinya.
melanjutkan keuntungan dari istirahat di tengah hari.  Biasanya muncul takut kegelapan; lampu di dekat  Mengerjakan kegiatan kerumahtanggan dan rutinitas
 Menyiapkan persiapan untuk tidur sendiri pada tempat tidur biasanya membantu. keluarga; biasanya sikapnya sangat membantu dan
kebanyakan waktu; mulai tidak memerlukan ritual  Bangun untuk ke kamar mandi mungkin masih cooperative.
waktu sebelum tidur tetapi masih memerlukan membutuhkan bantuan ketika mau tidur kembali.  Tahu cara yang “benar” untuk melakukan sesuatu dan
membaca buku cerita sebelum tidur atau bernyanyi dan seringkali mempunyai jawaban yang “benar”; terlihat
di antar tidur. Kegiatan main dan social punya pemikiran juga kaku dalam apa yang sudah
 Anak kadang terbangun karena mimpi.  Teman bermain itu penting; sering terlibat dalam main diyakini pada satu waktu.
 Kadang berjalan di malam hari;kadang perlu penguatan kerja sama; kadang menjadi “bos” saat main.  Senang bila terus tetap dekat dengan rumah dan
untuk anak kembali ke kamar tidur mereka sendiri.  Dapat bergantian, berbagi (dilakukan pada banyak keluarga; punya keinginan besar untuk melakukan
waktu); ingin selalu dengan teman. petualang tetapi awal dan berakhirnya di rumah;
Kegiatan main dan social  Membutuhkan (mencari) persetujuan dan perhatian memiliki rasa takut kalau orangtua pergi atau tidak
orang dewasa; mungkin berkomentar, “Lihat apa yang kembali.
 Ingin selalu dilibatkan dalam semua hal; usia “Aku aku lakukan,”Lihat perahuku.”  Main dengan anak lain dengan baik pada kebanyakan
juga”  Memahami dan memerlukan batasan-batasan (tapi tidak waktu,
 Bergabung dalam kelompok secara spontan dalam terlalu dibatasi); akan menerima aturan pada banyak  Menunjukkan perhatian dan melindungi saudaranya
periode waktu yang pendek; sangat social; mulai sering waktu. yeng lebih muda; mungkin terlihat terbebani jika anak
bermain kerjasama.  Senang bicara tentang barang-barang miliknya; yang lebih kecil menuntut perhatian yang terlalu
 Berdebat atau bertengkar dengan anak lain kadang memamerkannya; senang bicara tentang anggota banyak.
terjadi;orang dewasa harusnya memberi kesempatan keluarganya.
untuk anak menyelesaikan konflik mereka sendiri
kecuali muncul serangan fisik.
 Berpakaian dan terlibat dalam main peran yang
merupakan refleksi kegiatan sehari-hari. Beberapa anak
masih memperlihatkan kekuatan sesuai dengan jenis
kelaminnya dan peran-peran yang tipenya sama: “Anak
laki-laki tidak dapat menjadi perawat”; “hanya
perempuan yang bisa menjadi penari.”
 Merespon dengan baik pada pilihan-pilihan daripada
diminta:”Apakah kamu mau mengenakan piyama
sebelum atau sesudah cerita?”
 Masih menunjukkan kesulitan dalam berbagi, tapi
terlihat memahami konsep.
LEARNING ACTIVITIES Aplikasi perkembangan untuk keluarga dan guru: Aplikasi perkembangan untuk keluarga dan guru: Aplikasi perkembangan untuk keluarga dan guru:
 Batasi anak menonton video atau televisi tidak lebih  Bergabung dalam permainan “board” dan kartu (seperti:  Menyediakan bahan-bahan yang tidak mahal (seperti
dari 2 jam sehari. Semua isi harus sesuai dengan tahap picture lotto, candyland), tergantung pada kesempatan, kertas bekas, majalah bekas, buku-buku wallpaper,
perkembangan; anak usia dini memahami media bukan pada strategi; penekanan seharusnya pada contoh-contoh cat, potongsn-potongan bahan kain)
tersebut nyata, bukan sebagai fiksi atau entertainment. permainan, bukan menang. (Belajar menjadi pemain untuk menggunting, menempel, melukis, mewarnai,
Aktif bermain akan mendukung belajar dan yang baik akan muncul di waktu selanjutnya). melipat; merubah kardus menjadi mesin tenun untuk
menurunkan resiko kegemukan.  Memberikan puzzle 5-20 keping (jumlah kepingan menenun, memberikan kegiatan menjahit yang mudah
 Mendorong anak untuk menciptakan cara penggunaan tergantung kebutuhan anak), menghitung dan dan manik-manik kecil untuk meronce; mengumpulkan
yang baru untuk benda-benda kerumahtanggaan dan permainan huruf, permainan mencocokkan seperti potongan-potongan kayu, lem, dan peralatan untuk
barang bekas:menutup meja dengan selimut untuk permainan lotto. proyek pertukangan yang sederhana.
membuat tenda atau gua; sendok-sendok segai alat  Memberikan macam-macam bahan-bahan dasar sains  Mengumpulkan barang-barang dan pakaian-pakaian
pura-pura memasak; surat yang sudah tidak digunakan dan matematika, seperti: penggaris, kompas, kaca yang mendukung main pura-pura (seperti peran-peran
untuk pura-pura bermain kantor pos; selang air untuk pembesar, skala kecil, alat tetes plastic, motivasi dalam keluarga, pekerjaan); berkunjung dan bicara
mencuci sepeda atau mobil; kardus susu untuk kegiatan-kegiatan seperti mengumpulkan daun-daun, tentang kegiatan-kegiatan dalam kelompok orang
dijadikan sebagai perahu; kuas dan air untuk “melukis” cacing, menanam biji-bijian. sepekerjaan—seperti pembangunan rumah, kantor pos
di luar ruangan.  Menghargai (dan kadang bergabung) dalam permainan dan pengiriman surat, pasar; main dengan boneka-
 Menyediakan bahan-bahan yang lebih kompleks: balok irama anak, percakapan, nama-nama lucu, candaan, dan boneka jari; membantu dalam membuat sebuah
“parquetry”; papan oasak dengan pasak bewarna; tebakan-tebakan. panggung. (misalnya dari kardus ukuran besar).
macam-macam barang untuk berhitung, menyortir, dan  Terus membacakan pada anak setiap hari; mendorong  Terus membacakan buku cerita secara regular dan
mencocokkan; kumpulan-kumpulan bahan anak untuk menggunakan kata-kata atau kalimat- berkala; berikan anak-anak buku-buku dengan topik-
pembangunan dengan ukuran sedang, kepingan- kalimat, bermain menebak “apa yang terjadi setelah topik yang bervariasi.
kepingan “interlocking”. ini”, menceritakan kembali sebuah cerita (atau bagian  Dorong anak untuk terus meningkatkan ketertarikan
 Memberikan bahan-bahan seni dan rupa yang non-toxic dari sebuah cerita) dengan menceritakan apa yang mereka dengan kertas dan pensil, angka, huruf, dan
untuk mendukung percobaan: krayon, spidol, kapur terjadi di awal, apa yang terjadi di akhir; pengenalan kata-kata dalam permainan-permainan yang
tulis, playdough, gunting, kertas, lem, cat dan kuas memperkenalkan gagasan untuk mencari sesuatu dalam mereka temukan namun masih memerlukan bantuan
besar (pengawasan masih dibutuhkan). kamus bergambar sederhana atau ensiklopedia. Pergi orang dewasa untuk bermain.
 Memiliki banyak buku-buku tentang binatang, berkunjung secara reguler ke perpustakaan, beri cukup  Membuat rencana pengalaman-pengalaman memasak
keluarga, kejadian-kejadian sehari-hari, kegiatan waktu pada anak untuk memilih buku-buku. yang melibatkan anak-anak: mencuci dan memotong
dengan huruf dan berhitung, puisi dan sajak; terus  Terlibat aktif dalam kegiatan fisik yang dinamik selama sayuran; memotong kue; mengukur, mencampur, dan
membacakan buku setiap hari. Minta anak untuk 30-60 menit dengan anak setiap hari; pergi jalan-jalan; mengaduk.
menceritakan kembali cerita yang sudah dibacakan bermain di taman; bersepeda; memberikan bola untuk  Menata permainan-permainan yang diubah targetnya
dengan menggunakan boneka atau minta mereka menendang, melempar, dan menangkap; berenang, untuk mendukung koordinasi mata—tangan (seperti
membuat akhir cerita sendiri. senam atau menari; bermain spray air atau “berenang” lempar kantong berisi biji-bijian, bowling, lempar
 Pergi ke perpustakaan; berikan waktu yang cukup untuk dalam kolam pompa (selalu dalam pengawasan orang cincin, tapalkuda, “low hoop” dan bola basket);
anak membuat pilihan buku sendiri. Termasuk beberapa dewasa). kesempatan-kesempatan main yang membutuhkan
buku yang non-fiksi dengan topik yang anak tertarik, kekuatan atau tenaga (seperti mainan beroda; jungle
seperti binatang, lautan, dan planet. gym dan palang parallel; menggali, main dengan garu,
 Menghabiskan waktu bersama di kegiatan outdoor; bersih-bersih dan mengangkut).
mendukung permainan-permainan yang aktif—seperti
menendang, memukul atau melempar bola-bola;
menangkap serangga; lompat tali; main layangan, atau
main “tag”. Seharusnya anak setidaknya main 60 menit
dengan arahan-orang dewasa dan 60 menit bermain
bebas setiap hari.
 Menyediakan main dengan sepeda, gerobak dan alat
berkebun, kereta boneka bayi, atau keranjang belanja
untuk membangun koordinasi mata-tangan (misalnya
mengendarai atau menyetir, membuat “maneuver”).
 Ajak anak-anak jalan-jalan, sesuai dengan kebutuhan
anak; berikan waktu yang cukup untuk anak melakukan
eksplorasi, memeriksa, dan mengumpulkan batu-batu,
serangga, daun-daun, biji-bijian; memberi nama dan
berbicara tentang segala sesuatu yang dilihat saat jalan-
jalan.
DEVELOPMENTAL Jika anak tidak tampak: Jika anak tidak tampak: Jika anak tidak tampak:
ALERTS  Berbicara dengan lancar pada kebanyakan waktu;  Menyebutkan nama lengkapnya.  Memakai kaki bergantian saat naik dan turun tangga.
periksalah telinganya berjaga – jaga jika ada alasan  Mengidentifikasi bentuk – bentuk sederhana: lingkaran,  Berbicara dengan suara yang cukup – tidak terlalu
yang harus diperhatikan. persegi, segitiga. tinggi, terlalu rendah, terlalu tinggi, atau terlalu rendah.
 Mengerti dan mengikuti perintah dan arahan sederhana.  Menangkap bola besar yang sedang memantul (periksa  Mengikuti 3 langkah yang disampaikan dalam bentuk
 Menyebutkan nama dan umurnya sendiri. mata anak – kanak kita) perintah.”tolong pergi ke papan tulis, ambil cangkir, dan
 Bermain dekat atau dengan anak – anak yang lain.  Berbicara dan dapat dimengerti oleh orang yang baru bawa ke saya.”
 Menggunakan kalimat yang berisi 3 sampai 4 kata. dikenalnya (lakukan cek pendengaran)  Menggunakan empat atau lima kata dalam struktur
 Bertanya tentang pertanyaan – pertanyaa dan membuat  Memiliki pergerakan dan postur dengan control yang kalimat yang dapat diterima.
kontak mata. baik.  Menggunting kertas di garis.
 Tetap dalam aktifitas selama 3 – 4 menit; bermain  Melompat dengan satu kaki.  Duduk tenang dan mendengarkan pada cerita pendek
sendirian beberapa menit sekali.  Memiliki ketertarikan dan merespon pada lingkungan; secara keseluruhan (5 – 7 menit).
 Melompat di tempat tanpa terjatuh. bertanya pertanyaan – pertanyaan; berhenti, melihat,  Memandang mata orang lain ketika berbicara dengan
 Seimbang dengan satu kaki, paling tidak sebentar. dan memungut benda – benda kecil. orang (kecuali di daerah yang memang menjadikan hal
 Membantu memakai bajunya sendiri.  Merespon pernyataan tanpa ditanya untuk mengulangi. ini “tabu” dalam kehidupan sehari – hari.
 Terhubung dengan main pera; menggunakan objek –  Berpakaian sendiri dengan hanya sedikit bantuan dari  Bermain dengan baik dengan anak – anak yang lain;
objek tertentu untuk tujuan – tujuan imajinatif. orang dewasa: bisa menguasai kancing dan resleting. mendengar, bergantian, dan menawarkan pertolongan.
 Mengurus sendiri kebutuhan toiletnya; memiliki control  Melakukankan tugas – tugas beranjak dewasa secara
yang baik terhadap BAB dan BAKdengan frekuensi aindependen/mandiri: menggosok gigi, mencuci tangan
yang tidak tetap, kadang- kadang terjadi “kecelakaan” dan wajah.

SAFETY CONCERN Burns Burns Falls


 Jauhkan benda – benda yang panas dari jangkauan anak  Ajarkan anak – anak bahayanya api.  Pantau taman dan area bermain dari potensi adanya
– anak.  Pastikan detector api dan karbon monoksida berfungsi. pecahan kaca, benda – benda tajam, rerutuhan
 Letakkan lilin, korek api, dan pemantik rook di tempat Gunakan kesempatan memasak sebagai latihan bangunan, lubang – lubang, dan material bantalan yang
yang tidak dapat dijangkau. keamanan yang benar. ada di bawah peralatan bermain.
 Pantau anak – anak ketika pemanggang, perapian, lilin,
atau kembang api sedang menyala. Dangerous Objects Toys
 Simpan semua bahan – bahan kimia, bahan – bahan  tahan diri untuk membeli mainan yang terkait dengak
Choking pembersih, produk perawatan diri, obat – obatan, proyektil membutuhkan tenaga listrik: mainan yang
 Hindari makanan – makanan yang dapat menyebabkan senjata api, dan alat – alat berbahaya di lemari yang menggunakan baterai lebih aman.
tersedak: popcorn, kacang – kacangan. Wortel mentah, terkunci, rasa ingin tahu memuncak pada usia ini.
permen yang keras, anggor, atau hotdog. Traffic
 Potong makanan menjadi bagian – bagian kecil dan Falls  ajarkan keamanan di jalan, khususnya kepada anak –
arahkan anak – anak untuk selalu makan sambil duduk  Selalu bersikeras bahwa anak – anak harus selalu anak yang berjalan ke / dari sekolah, ulangi latihan
tenang. memakai helm dan pelindung tangan & kaki pada saat keselamatan sesering mungkin.
 Awasi dengan dekat ketika anak – anak makan makanan bersepeda dan bermain skating.  Gunakan car seat yang direkomendasikan dan pasang
dengan postick seperti permen lollipop.  Berpikir dua kali untuk bermain trampoline; banyak tali pengekangnya dengan benar karena anak – anak
anak mengalami luka serius , termasuk pada kepala dan bertambah berat dan tingginya.
Drowning sum sum tulang belakang (Esposito 2009)
 Terusa mengawasi anak – anak dengan dekat ketika Personal Safety
berada di sekeliling air:selalu keringkan kolam renang Personal Safety  Jangan pernah tinggalkan anak – anak dalam kendaraan
saat tidak digunakan.  Ajarkan anak – anak tentang nama lengkap mereka, yang tidak menyala berapapun lamanya; suhu (panas
 Pasang pagar Permanen di kolam; tutup gerbang,dan nomer telepon, dan apa yang harus mereka lakukan jika atau dingin) di dalam kendaraan yang tertutup dapat
selalu bermain mainan seperti sepeda dkk jauh dari mereka tersesat, dan bagaimana menelpon 911 (nomer menjadi sesuatu yang mematikan. Jika kendaraan
kolam. darurat minta pertolongan). Tingkatkan kemandirian terbuka, maka anak – anak dapat menjadi sasaran yang
yang mungkin datang saat anak – anak menjelajah mudah untuk para penculik.
 Belajar CPR
terlalu jauh dari orangtua dan guru.  Ajarkan anak – anak untuk berlari atau mencari bantuan
orang dewasa jika ada orang asing yang mendekati
mereka. Ajarkan mereka berteriak “kamu bukan ayah
Falls Toys (bunda) ku!!” terapkan kata kunci untuk mengenali
 Tekankan anak – anak untuk menggunakan sepatu flat  saat membeli mainan, periksa keamanannya (contoh: orang dewasa yang dapat dipercaya.
datar dan kuat untuk mencegah cedera. Sepatu dengan ujung – ujung mainan yang tidak tajam, tidak mudah  Ajarkan anak – anak untuk berenang dan aturan
alas yang licin dan sandal yang biasa membuat rusak, nontoxic,tidak mudah terbakar, tidak ada kabel keselamatan dalam air.
tergelincir meningkatkan resiko tersandung dan terjatuh. yang menjulur, dan tidak ada koneksi listrik.
 Hindari maianan dengan bagian – bagian yang kecil jika Poisoning
Poisons ada anak – anak yang lebih kecil di dalam rumah atau  Hanya gunakan alat dan bahan seni yang non toxic;
 Hindari penggunaan pestisida dan bahan – bahan kimia area sekolah. periksa label produk secara hati – hati (gunakan
pada rumput tempat anak – anak anda bermain; sisa – www.cpsc.gov untuk informasi produk)
sia bahan kimia tersebut bisa menempel di tangan atau Suffocation (Mati lemas)  Ingatkan anak – anak untuk selalu meminta orangtua
kotak pasir.  Lepas pintu dari kulkas atau freezer yang akan dibuang. memeriksa jika mereka ingin memasukkan seuatu yang
 Simpan zat – zat berbahaya seperti bahan – bahan  Pilih kotak mainan dengan penutup yang dapat dilepas bukan makanan ke dalam makanan.
pembersih, bahan kimia pemotong rumput, dan obat – atau pakai container terbuka untuk mencegah anak –
obatan di lemari yang terkunci. anak terjebak jika terjatuh ke dalammnya dari atas.
Lepaskan penutup dari plastic besar penyimpanan.
Traffic
 Tekankan untuk menggandeng tangan anak – anak
ketika berjalan di area parkir atau menyebrang jalan.
 Selalu pasangkan sabuk pengaman dengan benar saat
anak – anak duduk di carseat dalam mobil.
CLASSROOM ACTIVITIES Vision and Fine Motor Ability Vision and Fine Motor Ability
 Kegiatan melihat yang “dekat” (membaca, menulis)  Cenderung fokus pada satu kata pada satu waktu karena
dalam waktu yang sedikit dan periodenya pendek. pelacakan penglihatan (dari kiri ke kanan) belum
 Menggunakan seluruh genggaman tangannya untuk terbangun sepenuhnya.
menulis, tulisan – tulisannya biasanya besar.  Kesulitan meniru dari papan tulis atau grafik berdiri.
 Jangan pernah menyuruh anak – anak meniru tulisan di  Pembaca pemula sering membutuhkan pointer atau jari
papan tulis. untuk menjaga tempat (yang dibacanya).
Gross Motor Ability  Huruf –huruf dan angka – angka yang terbalik
 Belajar melalui kegiatan otot – otot besar dan bermain. (walaupun hanya sedikit) buutuh diterima, bukan
 Membutuhkan peralatan memanjat di area bermain. dikoreksi.
 Papan lukis dan melukis dengan jari – jari sangat baik  Naskah yang diprint dapat dikenalkan, tapi seharusnya
untuk pra menulis; papan lukis berdiri sangat penting tidak mengaharapkan anak – anak akan stay di garis.
untuk penglihatan.  Kesulitan member spasi pada tulisan huruf – hurf, angka
 Balok – balok besar, balok berongga dapat digunakan – angka, dan kata; mungkin membutuhkan jari untuk
untuk pembangunan menggunakan otot besar. memisahkan kata – kata.
 Jatuh seringkali berhasil di fisik.
Cognitive Growth Gross Motor Ability
 Senang dibacakan cerita baik secara individu, kelompok  Terus membutuhkan kegiatan – kegiatan fisik di dalam
kecil, maupun seluruh kelas; senang membaca sendiri dan di luar ruangan dalam jumlah yang banyak.
buku – buku bergambar.  Usia yang bagus untuk bermain permainan yang
 Berkelanjutan membaca lingkungan ; melabelkan benda terstruktur (petak umpet, dll)
– benda yang sering dilihat atau digunakan (tidak semua
benda secara acak) Cognitive Growth
 Pengalaman manipulative sangat penting pada  Pengulangan perilaku memaksimalkan pembelajaran:
kebanyakan area ruangan : magnet, katrol pada area mengulangi cerita, puisi, lagu, permainan, kadang –
sains, kubus saling terkait di area matematika, sendok – kadang dengan variasi yang sedikit; membuat pola pada
sendok, mengukur cangkir di meja pasir, dsb. matematika, sains, dan jadwal sehari – hari adalah hal
 Menyediakan kesempatan fungsional untuk menghitung yang penting.
seperti kehadiran, menghitung susu, sepatu boots, dan  Pemberian semangat adalah hal penting untuk anak –
jaket. anak agar mereka berpindah ke tugas selanjutnya.
 Jangan mengharapkan anak – anak akan stay di satu  Beberapa anak terjebak pada perilaku yang berulang
area dalam jangka waktu yang panjang, belajar adalah (contoh: menggambar bunga dan pelangi berulang –
kecepatan. ulang tanpa akhir), takut membuat kesalahan ketika
 Boleh mengharapkan anak – anak beres – beres di akhir mencoba sesuatu yang baru.
waktu bekerja, tapi contohkan harapan kita (kegiatan -  Belajar dengan sangat baik melalui eksplorasi aktif
kegiatan di montessori’s practical life) benda – benda kongkrit seperti balok, manipulative
benda – benda, melukis, seni, dan kerajinan tangan,
Social Behavior pasir, air, dll.
 Belajar dari modeling; membutuhkan kesempatan untuk  Jarang bisa melihat hal – hal dari sudut pandang orang
berlatih perilaku yang baik atau yang baru. lain.
 Mudah diarahkan ulang dari perilaku yang tidak pantas;
bahasa yang digunakan oleh guru sangat penting untuk Social Behavior
membantu anak – anak menggunakan bahasa daripada  Dapat bekerja dengan tenang, kegiatan yang
reaksi fisik, “gunakan bahasa” “beritau dia apa yang membutuhkan duduk dalam jangka waktu 15 – 20 menit
kamu inginkan” “Tanya apakah dia setuju?” dll drama pada satu waktu.
mini dan bermain peran membantu mengajarkan  Sering membutuhkan persetujuan guru untuk
kemampuan sosial. melakukan langkah demi langkah pada tugas, meskipun
 Senang belajar bersama, walaupun bermain pararel sebenarnya mampu menyelesaikan sendiri tugas – tugas
masih terus berlanjut untuk anak usia 4 tahun muda. yang diberikan.
“siapa yang memimpin/menjadi boss?” adalah  Pedoman yang konsisten, merencanakan waktu secara
permasalahan yang sering menjadi isu utama; dapat hati = hati membantu anak – anak merasa aman.
belajar kemampuan – kemampuan mediasi dasar,  Harapkan anak – anak dapat berfikir keras: “Aku akan
namun “aturannya begini” sering berhasil. memindahkan truk” biasanya akan keluar kalimat
 Bermain gelut di area bermain, membutuhkan seperti ini sebelum mereka benar – benar
pengarahan dari guru dan modeling perilaku yang melakukannya.
pantas / baik.  Bermain drama (pojok rumahtanggaatau area bermain
peran) penting untuk perkembangan bahasa; anak –
anak dapat mengekspresikan pemikirannya melalui
tindakan.
 Modeling dari guru, mengarahkan main peran
menyediakan kesempatan untuk belajar dan berlatih
kemampuan bahasa.

5 Tahun akhir (mendekati usia 6 tahun)


Kindergarten or First Grade

Banyak karakteristik anak – anak usia 5 tahun yang


mengarah ke usai 6 tahun. Perilaku tidak sesuai yang terus
meningkat, bagaimanapun, ini adalah bukti dari
pertumbuhan dan perubahan.

Vission & Fine Motor Ability


 tulisan menjadi kurang rapi daripada saat usia 5 tahun
dan huruf/amghka yang terbalik akan semakin banyak.
 Cara memegang pensil terkadang membantu dengan
pegangan yang sangat tegak.
 Pembalikan huruf dan angka berada pada puncaknya;
tugas membaca dan menulis akan menjadi sangat sulit
dan membuat frustasi.

Gross Motor Ability


 Membutuhkan kegiatan fisik yang cukup banyak;
permaina yang membuat rileks atau bermain bebas di
luar penting karena perhatian tidak selalu fokus pada
struktur kelas gym.
 Cepat lelah, beberapa waktu membutuhkan periode
bekerja yang lebih pendek daripada usia 5 tahun.

Cognitive Growth
 Bahasa masih menginisiasi tindakan; mulai menjelaskan
dengan lebih detil.
 Membutuhkan banyak jalan untuk mengekspresikan hal
yang mereka tau: balok, melukis, seni, dan prakarya, dll.
 Berikan mereka waktu untuk mencoba cara meREka
sendiri melakukan banyak hal bahkan ketika mereka
menjawab dengan salah, terus semangati/apresiasi
inisiatif mereka.

Social Behaviour
 Aturan dan disiplin yang konsisten lebih dibutuhkan
daripada usia 5 tahun; disiplin yang keras (khususnya
untuk kesalahan) dapat sangat efektif karena anak –
anak menguji batasan yang lebih.
 Frekuensi guru bertanya dan arahan bekerja lebih baik
sekarang daripada saat usia 5 tahun muda.

CURRICULUM Reading Reading


 Anak senang dibacakan cerita; terutama buku yang  Membaca berpasangan dapat dimulai dengan
memiliki gambar dengan ritme yang berulang – ulang. pasangannya membantu satu sama lain melalui buku –
 Membaca secara pararel bersama orang dewasa; anak buku yang familiar; anak yang sudah lebih bisa
membaca satu halaman (ceritakan cerita yang familiar), membaca terlebih dahulu dipasangkan dengan anak
dan Anda membaca halaman selanjutnya. yang lebih pemula, namun keduanya bermain peran
 Buku – buku yang dapat diprediksi dengan kata – kata yang aktif (sebagai membaca pararel).
baru dan frasa yang berulang, atau buku dengan gambar  Mulai membaca buku dengan bab pendek di kelas.
dan tidak ada kata – katanya membantu urutan  Buku besar dan cerita pengalaman bahasa yang ditulis
membaca. oleh kelas menjadi kegiatan favorit buku besar.
 Buku yang “dapat diprediksi” (alur cerita dsb) tetap
Writing penting.
 Menulis - Tulisan acak – acak dan menggambar  Instruksi fonik seharusnya menjadi alami (diberikan di
mendominasi waktu dan tempat yang dibutuhkan), bukan sebagai
 Pengejaan – prefonik, banyak huruf – huruf yang tidak formalitas.
ada hubungannya dengan suaranya, contoh:  Semangati mereka untuk membaca lingkungan seperti
BHKEEEJB dibaa “perahu”. label – label, tanda, poster, grafik, dll.
 Menulis tema – hal – hal yang menyeramkan (darah
dll), fantasi, acara – acara TV, cerita peri/dongeng, Writing
binatang peliharaan.  Menulis – menggambar dan melanelkan dengan inisial
 Tulisan tangan – cenderung memegang pensil atau konsonan yang mewakili satu fitur pada gambar: cerita
krayon dengan seluruh genggaman, anak 4 tahun muda diceritakan melalui satu gambar dan satu atau dua kata.
mungkin memegang dan menulis dengan sapuan yang  Pengejaan – berlanjut semakin meluas prefonemik atau
ringan, sementara anak 4 tahun tua akan lebih tebal dan fonemik awal, inisial konsonan mulai muncul sebagai
sapuan yang tegas. representasi kata – kata dan kadang – kadang
berdempetan dalam kalimat contoh AKMKPKP (Aku
Thematic Units (Social Studies, Science, Current melihat kupu – kupu)
Events)  Menulis tema – keluarga, perjalanan keluarga, dongeng,
 Dinosaurus, semua tentang saya, transportaasi (mobil, cerita yang baik dan yang jahat, cerita tentang hewan
truk, kereta api, pesawat), rumah peliharaannya, tentang diri mereka dan teman – teman
mereka.
Mathematics  Tulisan tangan- pegangan pensil mendekati
 Ekplorasi ukuran, bentuk, panjang, volume melalui menggunakan 3 jari menulisnya, dan formasi huruf –
pengalaman dengan benda – benda dan material seperti huruf cenderung huruf besar semua, spasi yang tidak
balok, kubus, kubus saling terkait, pasir, air, dsb. biasa antara kata – kata berhubungan dengan
 Menghitung, kegiatan klasifikasi. pemahaman awal tentang pengejaan.
 Matematika dalam cerita.
Thematic Units (Social Studies, Science, Current
Events)
 Keluarga, semua tentang saya, tubuhku, bayi, binatang
peliharaan, sekolah kita, tema terkait musim yang ada di
alam (salju, musim dingin, hibernasi)

Mathematics
 Menghitung dan mengklasifikasi; membuat set;
penambahan dan pengurangan sederhana menggunakan
material kongkrit, membuat grafik.
 Pengalaman awal dengan kertas dan pensil tentang
angka – angka.
 Berlatih dengan formasi angka – angka.
 Persamaan sederhana.
 Eksplorasi berlanjut tentang ukuran, bentuk, panjang,
volume, seperti saat usia 4 tahun.

PETUNJUK PERILAKU POSITIF UNTUK ORANGTUA DAN GURU

3 Tahun
 Beri batasan dan gunakan kalimat pendek sederhana yang menjelaskan mengapa batasan itu sangat penting.
 Beritau/akui anak – anak ketika mereka melakukan hal yang benar.
 Tetap tenang dan sabar; jaga marah dan rasa frustasi anda tetap dalam control.
 Alihkan kegiatan anak: jika anak Anda melempar pasir, minta ia untuk membantu Anda menyapu kembali pasir ke dalam kotak pasir.

4 Tahun
 Tawarkan pilihan: “kamu mau memakai sandal atau sepatu?”
 Gunakan konsekuensi alami “jika kamu menumpahkan catnya di sana, maka kita tidak akan punya cat lagi untuk melukis”, “jika kamu
menabrakkan sepedamu ke anak yang lain, kamu akan harus meninggalkan area”
 Sediakan arahan dan peringatan sedrhana sehingga anak – anak tau apa yang diharapkan selanjutnya: “makan siang akan kita mulai
beberapa menit lagi, jadi sebaiknya kita mulai membereskan mainan”.

5 Tahun
 Libatkan anak – anak dalam menyelesaikan masalah: “menurutmu, mainan yang mana yang akan disukai saudara laki – lakimu?”
“dimana kita harus mencari jaketmu?”
 Pisahkan anak – anak dari aktifitas jika perilaku yang tidak pantas/benar terus berlanjut dan mberikan mereka waktu untuk berfikir
tentang tindakannya.
 Sertakan anak – anak dalam membuat aturan untuk meningkatkan kepatuhannya “apa yang harus kita lakukan jika seorang anak
mendorong anak lainnya?”

Anda mungkin juga menyukai