Anda di halaman 1dari 17

SALINAN

LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 8 TAHUN 2020
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
REGULER

TATA CARA PENGELOLAAN DAN PELAPORAN DANA

A. Tata Cara Pengelolaan


1. Pengelolaan dana BOS Reguler pada Pemerintah Daerah dilakukan
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pemerintah Daerah melakukan pengelolaan dana BOS Reguler
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. pengelolaan dana BOS Reguler pada Pemerintah Daerah
dilakukan oleh:
1) tim BOS provinsi; atau
2) tim BOS kabupaten/kota;
c. tim BOS provinsi ditetapkan oleh gubernur melalui surat
keputusan gubernur dengan susunan keanggotaan sebagai
berikut;
1) gubernur sebagai pengarah;
2) penanggung jawab terdiri atas:
a) sekretaris daerah provinsi sebagai ketua; dan
b) kepala dinas yang menangani urusan pendidikan dan
kepala dinas lain terkait/badan/biro pengelola
keuangan daerah sebagai anggota;
3) tim pelaksana terdiri atas:
a) sekretaris dinas yang menangani urusan pendidikan
provinsi sebagai ketua pelaksana; dan
b) anggota terdiri atas:
(1) tim pelaksana SD dan SMP;
(2) tim pelaksana SMA;
(3) tim pelaksana SMK;
(4) tim pelaksana SDLB, SMPLB, SMALB, dan SLB;
-2-

(5) penanggung jawab data:


(a) penanggung jawab data BOS SD dan SMP;
(b) penanggung jawab data BOS SMA;
(c) penanggung jawab data BOS SMK; dan
(d) penanggung jawab data BOS SDLB, SMPLB,
SMALB, dan SLB;
(6) pelaksana unit publikasi, layanan informasi, atau
hubungan masyarakat;
d. tugas dan tanggung jawab tim BOS provinsi sebagai berikut:
1) mempersiapkan naskah perjanjian hibah antara Pemerintah
Daerah provinsi dengan SMA, SMK, SDLB, SMPLB, SMALB,
dan SLB yang diselenggarakan oleh masyarakat sesuai
ketentuan peraturan perundang-perundangan;
2) mempersiapkan naskah perjanjian hibah antara Pemerintah
Daerah provinsi dengan Pemerintah Daerah kabupaten/kota
sesuai ketentuan peraturan perundang-perundangan yang
berlaku;
3) melakukan penandatanganan naskah perjanjian hibah atas
nama gubernur dengan kepala/pimpinan badan
penyelenggara SMA, SMK, SDLB, SMPLB, SMALB, dan SLB
yang diselenggarakan masyarakat atau dengan Pemerintah
Daerah kabupaten/kota yang mewakili SD dan SMP sesuai
ketentuan peraturan perundang-perundangan yang berlaku;
4) melatih, membimbing dan mendorong SMA, SMK, SDLB,
SMPLB, SMALB, dan SLB untuk mengisi dan
memperbaharui data Sekolah dalam Dapodik;
5) membantu SMA, SMK, SDLB, SMPLB, SMALB, dan SLB yang
memiliki keterbatasan untuk melakukan pendataan secara
mandiri;
6) melakukan koordinasi, sosialisasi, atau pelatihan program
BOS Reguler kepada Tim BOS kabupaten/kota atau SMA,
SMK, SDLB, SMPLB, SMALB, dan SLB, dan dapat melibatkan
pengawas Sekolah, Komite Sekolah, dan masyarakat;
7) melakukan pembinaan dan pemantauan program BOS
Reguler pada SMA, SMK, SDLB, SMPLB, SMALB, dan SLB
dalam perencanaan, pengelolaan dan pelaporan dana BOS
Reguler. Pembinaan dalam pengelolaan dana BOS Reguler
-3-

difokuskan pada aspek peningkatan kualitas belajar dan


mengajar di Sekolah;
8) memastikan semua RKAS penerima BOS Reguler disahkan
oleh kepala dinas yang menangani urusan pendidikan sesuai
kewenangan;
9) memastikan semua penggunaan dana BOS Reguler di
Sekolah dimasukkan dalam RKAS yang telah disahkan oleh
kepala dinas yang menangani urusan pendidikan;
10) memastikan SMA, SMK, SDLB, SMPLB, SMALB, dan SLB
menyiapkan kelengkapan dan kebenaran isian data Sekolah
berdasarkan data batas akhir pengambilan data dan
bertanggung jawab atas kebenaran isian data Sekolah;
11) menugaskan SMA, SMK, SDLB, SMPLB, SMALB, dan SLB
untuk membuat laporan sesuai dengan ketentuan;
12) menugaskan sekolah untuk melaporkan penggunaan dana
BOS Reguler dari Sekolah melalui laman
bos.kemdikbud.go.id;
13) memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan
masyarakat dengan menyediakan saluran informasi khusus
BOS Reguler;
14) memantau pelaporan pertanggungjawaban penggunaan
dana BOS Reguler SMA, SMK, SDLB, SMPLB, SMALB, dan
SLB baik secara luring maupun daring; dan
15) melakukan monitoring pelaksanaan program BOS Reguler
pada SMA, SMK, SDLB, SMPLB, SMALB, dan SLB;
e. tim BOS kabupaten/kota ditetapkan oleh bupati atau wali kota
dengan susunan keanggotaan sebagai berikut:
1) bupati/wali kota sebagai pengarah;
2) kepala dinas yang menangani urusan pendidikan di
kabupaten/kota sebagai penanggung jawab;
3) tim pelaksana program dana BOS kabupaten/kota terdiri
atas:
a) sekretaris pada dinas yang menangani urusan
pendidikan di kabupaten/kota sebagai ketua pelaksana;
dan
b) anggota terdiri dari:
-4-

(1) tim pelaksana SD;


(2) tim pelaksana SMP;
(3) penanggung jawab data:
(a) penanggung jawab data BOS SD; dan
(b) penanggung jawab data BOS SMP;
(4) unit publikasi, layanan informasi atau hubungan
masyarakat;
f. tugas tim BOS kabupaten/kota sebagai berikut:
1) melakukan penandatangan naskah perjanjian hibah dengan
Pemerintah Daerah provinsi mewakili SD dan SMP;
2) melatih, membimbing dan mendorong SD dan SMP untuk
memasukkan/memperbaharui data Sekolah dalam Dapodik;
3) membantu SD dan SMP yang memiliki keterbatasan untuk
melakukan pendataan secara mandiri;
4) melakukan koordinasi, sosialisasi, atau pelatihan program
BOS Reguler kepada pengelola SD dan SMP, dan dapat
melibatkan pengawas Sekolah, Komite Sekolah, dan
masyarakat;
5) melakukan pembinaan dan pemantauan program BOS
Reguler pada SD dan SMP dalam hal perencanaan,
pengelolaan dan pelaporan dana BOS Reguler. Pembinaan
dalam pengelolaan dana BOS Reguler difokuskan pada aspek
peningkatan kualitas belajar dan mengajar di Sekolah;
6) memastikan semua RKAS penerima BOS Reguler disahkan
oleh kepala dinas yang menangani urusan pendidikan sesuai
kewenangan;
7) memastikan penggunaan dana BOS Reguler dimasukkan
dalam RKAS yang disahkan oleh kepala dinas yang
menangani urusan pendidikan;
8) memerintahkan SD dan SMP untuk memastikan
kelengkapan dan kebenaran isian data Sekolah berdasarkan
data sebelum batas akhir pengambilan data;
9) menugaskan SD dan SMP untuk membuat laporan sesuai
dengan ketentuan;
10) menugaskan sekolah untuk melaporkan penggunaan dana
BOS Reguler dari Sekolah melalui laman
bos.kemdikbud.go.id;
-5-

11) memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan


masyarakat dengan menyediakan saluran informasi khusus
BOS Reguler;
12) memantau pelaporan pertanggungjawaban penggunaan
dana BOS Reguler SD dan SMP baik secara luring maupun
daring; dan
13) melakukan monitoring pelaksanaan program BOS Reguler
pada SD dan SMP; dan
g. struktur tim BOS provinsi dan tim BOS kabupaten/kota dapat
disesuaikan pada daerah masing-masing dengan
mempertimbangkan beban kerja dalam pengelolaan program BOS
Reguler dan struktur kedinasan.

2. Pengelolaan dana BOS Reguler di Sekolah dengan ketentuan sebagai


berikut:
a. dana BOS Reguler dikelola oleh Sekolah dengan menerapkan
prinsip manajemen berbasis sekolah yaitu, kewenangan sekolah
untuk melakukan perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan
program sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Sekolah;
b. perencanaan mengacu pada hasil evaluasi diri sekolah;
c. Sekolah memiliki kewenangan untuk menentukan penggunaan
dana BOS Reguler sesuai dengan prioritas kebutuhan sekolah
memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan dana BOS Reguler;
d. penggunaan dana BOS Reguler hanya untuk kepentingan
peningkatan layanan pendidikan di Sekolah dan tidak ada
intervensi atau pemotongan dari pihak manapun;
e. penggunaan dana BOS Reguler harus didasarkan pada
kesepakatan dan keputusan bersama antara tim BOS Sekolah,
guru, dan Komite Sekolah. Hasil kesepakatan di atas dituangkan
secara tertulis dalam bentuk berita acara rapat dan
ditandatangani oleh peserta rapat. Kesepakatan penggunaan
dana BOS Reguler harus didasarkan pada skala prioritas
kebutuhan Satuan Pendidikan, khususnya untuk pengembangan
program peningkatan kualitas belajar Peserta Didik di Sekolah.
f. pengelolaan dana BOS Reguler di Sekolah dilakukan oleh tim BOS
Sekolah;
-6-

g. tim BOS Sekolah ditetapkan oleh kepala Sekolah dengan susunan


keanggotaan sebagai berikut:
1) kepala Sekolah sebagai penanggung jawab;
2) anggota terdiri dari:
a) bendahara;
b) 1 (satu) orang dari unsur guru;
c) 1 (satu) orang dari unsur Komite Sekolah; dan
d) 1 (satu) orang dari unsur orang tua/wali peserta didik
di luar Komite Sekolah yang dipilih oleh kepala Sekolah
dan Komite Sekolah dengan mempertimbangkan
kredibilitas dan menghindari terjadinya konflik
kepentingan;
h. pengelolaan dana BOS Reguler pada sekolah terbuka melibatkan
pengelola sekolah terbuka dengan penanggung jawab kepala
sekolah induk sesuai dengan jenjangnya;
i. tugas dan tanggung jawab tim BOS Sekolah sebagai berikut:
1) mengisi dan memutakhirkan data Sekolah secara lengkap
dan valid ke dalam Dapodik sesuai dengan kondisi riil di
Sekolah;
2) bertanggung jawab mutlak terhadap hasil isian data Sekolah
yang masuk dalam Dapodik;
3) menyusun RKAS mengacu pada prinsip-prinsip efektivitas,
efisiensi, akuntabilitas, dan transparansi pengelolaan dana
BOS Reguler;
4) melakukan input RKAS pada sistem yang telah disediakan
oleh Kementerian;
5) memenuhi ketentuan efektivitas, efisiensi, akuntabilitas dan
transparansi dalam pengelolaan dan penggunaan dana BOS
Reguler;
6) menyelenggarakan keadministrasian pertanggungjawaban
penggunaan dana BOS Reguler secara lengkap, serta
menyusun dan menyampaikan laporan penggunaan dana
BOS Reguler sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
7) melakukan konfirmasi dana sudah diterima melalui laman
bos.kemdikbud.go.id;
-7-

8) menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana BOS


Reguler melalui laman bos.kemdikbud.go.id;
9) bertanggung jawab secara formal dan material atas
penggunaan dana BOS Reguler yang diterima;
10) bersedia diaudit oleh lembaga yang memiliki kewenangan
melakukan audit sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-perundangan terhadap seluruh dana yang
dikelola Sekolah, baik yang berasal dari dana BOS Reguler
maupun dari sumber lain; dan
11) memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan
masyarakat.
j. penggunaan dana BOS Reguler dilakukan dengan rincian sebagai
berikut;
1) pembiayaan penerimaan peserta didik baru meliputi:
a) penggandaan formulir dan publikasi atau pengumuman
penerimaan peserta didik baru, dan biaya layanan
penerimaan peserta didik baru dalam jaringan;
b) biaya kegiatan pengenalan lingkungan sekolah;
c) penentuan peminatan bagi Sekolah yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah dan tes bakat
skolastik atau tes potensi akademik bagi Sekolah yang
diselenggarakan oleh masyarakat;
d) pendataan ulang bagi Peserta Didik lama; dan/atau
e) kegiatan lainnya dalam rangka penerimaan peserta
didik baru yang relevan;
2) pembiayaan pengembangan perpustakaan digunakan untuk:
a) penyediaan buku teks utama dengan ketentuan:
(1) disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan;
(2) memenuhi rasio 1 (satu) buku untuk setiap Peserta
Didik pada setiap tema/mata pelajaran;
(3) memenuhi kebutuhan buku untuk guru pada
setiap tema/mata pelajaran yang diajarkan;
(4) buku yang dibeli merupakan buku yang telah
dinilai dan ditetapkan oleh Kementerian; dan
(5) buku yang dibeli oleh Sekolah harus dijadikan
pegangan dalam proses pembelajaran di Sekolah;
-8-

b) penyediaan buku teks pendamping dengan ketentuan:


(1) disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan;
dan
(2) buku yang dibeli Sekolah adalah buku yang telah
dinilai dan ditetapkan oleh Kementerian;
c) penyediaan buku non teks dengan ketentuan:
(1) Sekolah dapat membeli atau menyediakan buku
untuk mendukung proses pembelajaran di
Sekolah, diutamakan untuk menunjang penguatan
pendidikan karakter dan pengembangan literasi
Sekolah; dan
(2) buku yang dibeli Sekolah adalah buku yang telah
dinilai dan ditetapkan oleh Kementerian atau
Pemerintah Daerah; dan/atau
d) pembiayaan lain yang relevan dalam rangka menunjang
operasional layanan perpustakaan;
3) pembiayaan kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler
digunakan untuk:
a) kegiatan pembelajaran meliputi:
(1) penyediaan alat/bahan pendukung pembelajaran;
(2) pembelajaran remedial, pembelajaran pengayaan
dan persiapan ujian;
(3) biaya untuk mengembangkan media pembelajaran
berbasis teknologi informasi dan komunikasi,
misalnya, dan pengembangan buku elektronik;
(4) pembelian atau langganan buku digital dan/atau
aplikasi pembelajaran digital;
(5) pembelian perangkat lunak atau peranti lunak asli
dan/atau pengembangan aplikasi yang digunakan
dalam proses pembelajaran;
(6) pengembangan kegiatan literasi, pendidikan
karakter, penumbuhan budi pekerti, dan kegiatan
program pelibatan keluarga di Sekolah; dan/atau
(7) pembiayaan kegiatan pembelajaran lain yang
relevan dalam rangka menunjang proses
pembelajaran; dan/atau
-9-

b) kegiatan ekstrakurikuler pembelajaran meliputi:


(1) mendukung penyelenggaraan ekstrakurikuler yang
sesuai dengan kebutuhan Sekolah, termasuk
pembiayaan lomba di Sekolah;
(2) pembiayaan dalam rangka mengikuti
kegiatan/lomba di dalam negeri; dan/atau
(3) pembiayaan lain yang relevan dalam rangka
menunjang operasional kegiatan ekstrakurikuler;
4) pembiayaan kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran
meliputi:
a) pembiayaan untuk penyelenggaraan ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,
ulangan kenaikan kelas, ujian sekolah, ujian sekolah
berbasis komputer dan/atau ujian lainnya termasuk
penyediaan laporan hasil ulangan/ujian; dan/atau
b) pembiayaan lain yang relevan untuk kegiatan
asesmen/evaluasi pembelajaran di Sekolah;
5) pembiayaan administrasi kegiatan Sekolah digunakan untuk
pembiayaan dalam rangka pengelolaan dan operasional rutin
Sekolah, yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan,
administrasi, dan pelaporan meliputi:
a) pembelian alat dan/atau bahan habis pakai yang
dibutuhkan dalam mendukung kegiatan pembelajaran,
akreditasi, administrasi, layanan umum, tata usaha dan
perkantoran;
b) pembelian peralatan kesehatan dan keselamatan
Sekolah meliputi tandu, stetoskop, tabung oksigen,
tabung pemadam kebakaran, dan/atau alat kesehatan
dan keselamatan sejenisnya;
c) pembiayaan penyelenggaraan rapat tim BOS Sekolah,
tidak termasuk komponen honor;
d) biaya perjalanan dalam rangka pengambilan dana
untuk keperluan Sekolah di bank atau kantor pos;
e) biaya perjalanan dalam rangka koordinasi dan
pelaporan program dana BOS Reguler kepada dinas
yang menangani urusan pendidikan provinsi/
kabupaten/kota;
- 10 -

f) penggandaan laporan dan/atau pembiayaan


korespondensi;
g) pembiayaan untuk membangun, mengembangkan,
dan/atau memelihara laman Sekolah dengan domain
sch.id;
h) pembiayaan kegiatan pengembangan Sekolah meliputi
kegiatan sekolah sehat, sekolah aman, sekolah ramah
anak, sekolah inklusi, sekolah adiwiyata, atau kegiatan
pengembangan lainnya;
i) pembiayaan penyelenggaraan kegiatan keamanan dan
kebersihan Sekolah;
j) pembiayaan pengelolaan Sekolah melalui aplikasi yang
sudah disiapkan oleh Kementerian antara lain
perencanaan, pembukuan, dan penyusunan laporan
melalui aplikasi RKAS, penyampaian laporan hasil
belajar melalui aplikasi e-rapor, dan pendataan melalui
aplikasi Dapodik;
k) pembiayaan bagi Sekolah yang berada di daerah
terpencil dan belum ada jaringan listrik, antara lain
untuk menyewa atau membeli genset atau panel surya,
termasuk peralatan pendukungnya sesuai dengan
kebutuhan di daerah tersebut, termasuk biaya
perawatan dan/atau perbaikan;
l) pembiayaan bagi Sekolah yang berada di daerah yang
mengalami bencana alam berdasarkan pernyataan
resmi dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah,
dana BOS Reguler dapat digunakan untuk membiayai
penanggulangan dampak darurat bencana selama masa
tanggap darurat;
m) penyediaan konsumsi; dan/atau
n) pembiayaan lain yang relevan dalam rangka menunjang
operasional administrasi kegiatan Sekolah;
6) pembiayaan pengembangan profesi guru dan tenaga
kependidikan meliputi:
a) pembiayaan dalam rangka mengikuti atau
menyelenggarakan kegiatan dalam rangka
- 11 -

pengembangan/peningkatan kompetensi guru dan


tenaga kependidikan;
b) pembiayaan dalam rangka pengembangan inovasi
terkait pengembangan konten pembelajaran, metode
pembelajaran, kompetensi guru dan tenaga
kependidikan; dan/atau
c) pembiayaan lain yang relevan dalam rangka menunjang
pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan;
7) pembiayaan langganan daya dan/atau jasa digunakan untuk
pembiayaan dalam rangka pembayaran daya dan/atau jasa
yang mendukung operasional Sekolah meliputi, pemasangan
baru, penambahan kapasitas, pembayaran langganan rutin,
atau pembiayaan langganan daya dan jasa lain yang relevan;
8) pembiayaan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah
digunakan untuk pembiayaan dalam rangka pemeliharaan
dan perbaikan kondisi rusak ringan pada sarana dan
prasarana Sekolah meliputi:
a) perbaikan kerusakan komponen non struktural
bangunan Sekolah dengan ketentuan penggantian
kurang dari 30% (tiga puluh persen) dari komponen
terpasang bangunan seperti:
(1) penutup atap;
(2) penutup plafond;
(3) kelistrikan;
(4) pintu, jendela dan aksesoris lainnya;
(5) pengecatan; dan/atau
(6) penutup lantai;
b) perbaikan meubelair, dan/atau pembelian meja
dan/atau kursi Peserta Didik atau guru jika meja dan
atau kursi yang ada sudah tidak berfungsi dan/atau
jumlahnya kurang mencukupi kebutuhan;
c) perbaikan toilet Sekolah, tempat cuci tangan, saluran
air kotor dan sanitasi lainnya;
d) penyediaan sumber air bersih termasuk pompa dan
instalasinya bagi Sekolah yang belum memiliki air
bersih;
- 12 -

e) pemeliharaan dan/atau perbaikan komputer, printer,


laptop, proyektor, dan/atau pendingin ruangan;
f) pemeliharaan dan/atau perbaikan peralatan
praktikum;
g) pemeliharaan taman dan fasilitas Sekolah lainnya;
h) penyediaan dan perawatan fasilitas/aksesibilitas bagi
peserta didik berkebutuhan khusus; dan/atau
i) pembiayaan lain yang relevan dalam rangka
pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah.
9) Penyediaan Alat Multi Media Pembelajaran
Biaya penyediaan alat multi media pembelajaran merupakan
pembiayaan dalam rangka penyediaan kebutuhan alat multi
media pembelajaran mengacu pada hasil analisa kebutuhan
meliputi:
a) komputer desktop/work station berupa Personal
Computer (PC)/All in One Computer untuk digunakan
dalam proses pembelajaran;
b) printer atau printer plus scanner;
c) laptop;
d) Liquid Crystal Display (LCD) proyektor; dan/atau
e) alat multi media pembelajaran lainnya dalam rangka
menunjang pembelajaran berbasis teknologi informasi
dan komunikasi;
10) pembiayaan penyelenggaraan bursa kerja khusus, praktik
kerja industri atau praktik kerja lapangan di dalam negeri,
pemantauan kebekerjaan, pemagangan guru, dan lembaga
sertifikasi profesi pihak pertama meliputi:
a) biaya untuk penyelenggaraan bursa kerja khusus SMK
atau SMALB termasuk perjalanan dinas pengelola bursa
kerja khusus SMK atau SMALB untuk pengembangan
kerjasama, verifikasi, pendampingan ke industri,
dan/atau evaluasi;
b) biaya untuk penyelenggaraan praktik kerja industri
atau lapangan bagi peserta didik SMK atau SMALB,
termasuk perjalanan dinas pembimbing mencari tempat
praktek, bimbingan, atau pemantauan peserta didik
praktek;
- 13 -

c) biaya untuk pemantauan kebekerjaan lulusan (tracer


study) SMK atau SMALB termasuk perjalanan dinas;
d) biaya untuk pemagangan guru di industri untuk
masing-masing kompetensi keahlian yang dilaksanakan
dalam bentuk:
(1) mengikuti pelatihan kerja di industri;
(2) magang di industri untuk menghasilkan uji mutu
produk atau jasa dalam merealisasi kesepakatan
teaching factory;
(3) magang di industri untuk menghasilkan bahan
baku teaching factory;
(4) mengikuti magang di industri dengan tujuan untuk
kerjasama dalam rangka memperoleh lisensi;
(5) mengikuti pelatihan mendapatkan sertifikasi dari
industri atau lembaga sertifikasi; dan/atau
(6) mengikuti magang kerja untuk menjalin kerjasama
dengan industri;
e) biaya untuk penyelenggaraan SMK atau SMALB sebagai
lembaga sertifikasi profesi pihak pertama termasuk
didalamnya pendirian dan pengembangan ruang
lingkup skema sertifikasi; dan/atau
f) pembiayaan lain yang relevan dalam rangka menunjang
penyelenggaraan bursa kerja khusus, praktik kerja
industri atau praktik kerja lapangan di dalam negeri,
pemantauan kebekerjaan, pemagangan guru, dan
lembaga sertifikasi profesi pihak pertama;
11) Pembiayaan penyelenggaraan kegiatan uji kompetensi
keahlian, sertifikasi kompetensi keahlian, dan uji kompetensi
kemampuan bahasa Inggris berstandar internasional dan
bahasa asing lainnya bagi kelas akhir SMK atau SMALB.
Rincian pembiayaan meliputi:
a) biaya untuk penyelenggaraan kegiatan uji kompetensi
keahlian, sertifikasi kejuruan peserta didik SMK atau
SMALB;
b) biaya untuk penyelenggaraan kegiatan sertifikasi
kompetensi peserta didik SMK atau SMALB;
- 14 -

c) biaya untuk penyelenggaraan kegiatan uji kompetensi


kemampuan bahasa Inggris berstandar internasional
dengan TOEIC (Test Of English For International
Communication) yang diperuntukkan bagi kelas akhir
SMK atau SMALB. Penyelenggaraan TOEIC hanya dapat
dilakukan oleh lembaga yang ditunjuk secara resmi oleh
organisasi pengembang TOEIC sebagai distributor
untuk TOEIC di Indonesia; dan/atau
d) pembiayaan lain yang relevan dalam rangka menunjang
penyelenggaraan kegiatan uji kompetensi keahlian,
sertifikasi kompetensi keahlian, dan uji kompetensi
kemampuan bahasa Inggris berstandar internasional
dan bahasa asing lainnya bagi kelas akhir SMK atau
SMALB; dan/atau
12) pembiayaan untuk pembayaran honor dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a) pembayaran honor hanya diberikan kepada guru yang
berstatus bukan aparatur sipil negara yang memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
(1) tercatat pada Dapodik per 31 Desember 2019;
(2) memiliki nomor unik pendidik dan tenaga
kependidikan; dan
(3) belum memiliki sertifikat pendidik; dan
b) dalam hal terdapat sisa dana dalam pembayaran honor
terhadap guru sebagaimana dimaksud pada huruf a)
maka honor dapat diberikan kepada tenaga
kependidikan yang berstatus bukan aparatur sipil
negara di Sekolah.

B. Tata Cara Pelaporan


1. Pelaporan Sekolah dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Sekolah harus menyusun pembukuan secara lengkap.
Pembukuan disertai dengan dokumen pendukung. Pembukuan
yang harus disusun oleh Sekolah sebagai berikut:
1) RKAS;
2) buku kas umum;
3) buku pembantu kas;
- 15 -

4) buku pembantu bank;


5) buku pembantu pajak; dan
6) dokumen lain yang diperlukan;
b. Sekolah harus menyusun laporan secara lengkap dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) melakukan rekapitulasi realisasi penggunaan dana bos
reguler yaitu melakukan rekapitulasi penggunaan dana BOS
Reguler berdasarkan standar pengembangan Sekolah dan
komponen pembiayaan dana BOS Reguler. Realisasi
penggunaan dana yang dilaporkan merupakan seluruh
penggunaan dana BOS Reguler yang diterima Sekolah pada
tahun berkenaan. Laporan ini dibuat tiap tahap dan
ditandatangani oleh Bendahara, kepala Sekolah, dan Komite
Sekolah serta disimpan di Sekolah; dan
2) Sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah
menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana BOS
Reguler kepada Pemerintah Daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
c. Sekolah harus mempublikasikan semua pelaporan baik
penerimaan dan penggunaan dana BOS Reguler kepada
masyarakat secara terbuka. Dokumen yang harus
dipublikasikan yaitu rekapitulasi dana BOS Reguler berdasarkan
komponen pembiayaan. Publikasi laporan dilakukan pada papan
informasi Sekolah atau tempat lainnya yang mudah diakses oleh
masyarakat.
2. Contoh format laporan rekapitulasi realisasi penggunaan dana BOS
Reguler di Sekolah sebagai berikut.

Tabel I.
Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana BOS Reguler
Tahap … Tahun …
Sekolah :
Alamat :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :

No Komponen Penggunaan Dana


(b) (c) (d) (e) (f) (g) (h)
Program/Kegiatan
Kegiatan Pengem-
Pengembangan
PPDB bangan dan dst. dst. dst. Total
Perpustakaan
Ektrakurikuler
Pengembangan
1.1
Kompetensi Lulusan
- 16 -

No Komponen Penggunaan Dana


(b) (c) (d) (e) (f) (g) (h)
Program/Kegiatan
Kegiatan Pengem-
Pengembangan
PPDB bangan dan dst. dst. dst. Total
Perpustakaan
Ektrakurikuler
Pengembangan Standar
1.2
isi
Pengembangan Standar
1.3
Lulusan
Pengembangan
1.4 Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
Pengembangan Sarana
1.5
dan Prasarana Sekolah
Pengembangan Standar
1.6
Pengelolaan
Pengembangan Standar
1.7
Pembiayaan
Pengembangan dan
1.8 Implementasi Sistem
Penilaian
Total
Saldo Tahap Sebelumnya :
Dana BOS Reguler Tahap ini :
Total Dana BOS Reguler Tahap ini :
Saldo Tahap ini :

Menyetujui Pemegang Kas Sekolah


Kepala Sekolah

……………………. …………………..
NIP ……………… NIP ……………...

3. Pelaporan dana BOS Reguler pada Pemerintah Daerah


Provinsi/Kabupaten/Kota dilakukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
4. Pajak terkait penggunaan dana BOS Reguler di Sekolah mengikuti
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pajak nasional
dan pajak daerah.

C. Sarana Pengaduan
Informasi, pertanyaan, dan/atau pengaduan dapat disampaikan secara
langsung atau melalui telepon, surat, dan/atau email. Media yang dapat
digunakan sebagai berikut:
1. layanan BOS di Kementerian
daring : bos.kemdikbud.go.id
Email : bos@kemdikbud.go.id
- 17 -

2. unit layanan terpadu Kementerian


Telepon : 021-57903020, 021-57950225, 021-57903017
Faksimil : 021-5733125
Email : pengaduan@kemdikbud.go.id

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA,

TTD.

NADIEM ANWAR MAKARIM

Salinan sesuai dengan aslinya,


Kepala Biro Hukum
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

TTD.

Dian Wahyuni
NIP 196210221988032001

Anda mungkin juga menyukai