Anda di halaman 1dari 2

Refleksi Diri Awal

Judul : Pengalaman Magang di Rumah Sakit

Nama : Salsa Sangha Mitta

NPM : 1906292622

Mungkin, kelas 12 menjadi masa-masa yang paling mendebarkan bagi setiap orang.
Sebagian dari mereka dihinggapi dengan rasa cemas menghadapi ujian nasional, belum lagi bagi
mereka yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Kerja keras tentu
dibutuhkan ketika impian melanjutkan pendidikan dipusatkan ke Perguruan Tinggi Negeri
(PTN). Ada harapan datang untuk mempermudah masuk ke PTN melalui SNMPTN, test masuk
melalui udangan tanpa melakukan ujian. Tentu saja setiap orang mendambakan hal tersebut, tapi
nyatanya persaingan tidak semudah itu. Menjadi bagian dari salah satu orang beruntung
membuat usaha saya tidak sesulit mereka yang masih harus berjuang lebih lagi.

Ketika Ujian Nasional selesai, saya masih memiliki waktu kurang lebih 4 bulan untuk
masuk kuliah. Ayah saya mengatakan bahwa saya harus mengisi waktu senggang tersebut
dengan hal berguna. Akhirnya saya diajak untuk kerja magang di salah satu rumah sakit terkenal
di Tangerang. Saya ditempatkan diposisi administrasi sehingga tidak melakukan kontak langsung
melihat bagaimana kerja tim kesehatan di sana sehingga saya kurang mengerti bagaimana
kolaborasi di sana terjadi. Tetapi, memasuki waktu-waktu terakhir saya magang, salah satu
teman kantor saya tiba-tiba pingsan di pantry kantor. Disitulah saya dapat belajar bagaimana tim
kesehatan di sana berkolaborasi. Kebetulan pada saat itu seorang perawat sedang datang ke
bagian administrasi untuk mengantarkan berkas pasien. Perawat yang melihat kejadian tersebut
langsung menelpon seorang temannya untuk membawakan kursi roda. Dokter yang sedang
berada di kantor tersebut juga langsung memeriksa keadaan pasien selama menunggu kursi roda
datang. Setelah kursi roda datang, teman saya dibawa ke salah satu kamar rawat di rumah sakit
tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, dokter beserta perawat sangat cepat melakukan tugasnya.
Perawat langsung meminta bantuan untuk mengambilkan kursi roda untuk membawa pasien,
sementara dokter melaksanakan tugasnya dengan mengecheck kondisi pasien terlebih dahulu.
Meskipun saya tidak mengetahui kelanjutan dari kejadian tersebut, saya dapat mengambil sedikit
kesimpulan bahwa kolaborasi dapat terjadi secara tiba-tiba tanpa mereka dikelompokkan dalam
suatu tim. Perawat mengerjakan tugasnya, dan dokter melaksanakan tugasnya sendiri, mereka
bekerja sama meskipun tidak dterbentuk dalam tim kerja yang sama. Tugas mereka masing-
masing dijalankan dengan sebaik mungkin untuk menolong pasien yang membutuhkan. Suatu
saat nanti, saya juga berharap dapat menjadi seperti mereka. Selalu cepat tanggap dalam
menolong orang, dan dapat berkolaborasi dengan tim kesehatan lain secara baik.

Anda mungkin juga menyukai