Anda di halaman 1dari 11

FAKULTAS KEDOKTERAN Makassar, 22 November 2017

BLOK BIOLOGI SEL DAN GENETIKA


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BIOLOGI SEL DAN GENETIKA MANUSIA

SISTEM SEL UNTUK KEHIDUPAN

Kelompok 9

Tutor : dr. Irmayanti H.B., Sp. PK.

Masitha 11020170002

Fitri Alfiah Zahrah 11020170017

Widya Islamiyah Tahir 11020170036

Asrapia Hubaisying 11020170049

Ahmad Khoerul Ikhasanudin 11020170064

Ririn Ramadhani Ridwan 11020170070

Aulia Putri Salsabila Burhan 11020170090

M. Abrar Naufal Hidayatullah 11020170101

Febriyanti 11020170144

Hernita 11020170152

Nur Fitriani Banhud 11020170165

Nur Khairunnisa 11020170174

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-
Nya sehingga laporan hasil tutorial ini dapat terselesaikan dengan baik. Dan tak lupa
kami kirimkan salam dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membaw
kita dari alam yang penuh kebodohan ke alam penuh kepintaran.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu
membuat laporan ini serta kepada tutor yang telah membimbing kami selama proses
PBL berlangsung.
Semoga laporan hasil tutorial ini dapat bermanfaat bagi setiap pihak yang telah
membaca laporan ini dan khususnya bagi tim peyusun sendiri. Semoga setelah
membaca laporan ini dapat memperluas ilmu pengetahuan pembaca mengenai Biologi
Sel.

Makassar, November 2017

KELOMPOK 9
SKENARIO

SISTEM SEL UNTUK KEHIDUPAN

Suasana perpustakaan begitu hening, walaupun ramei oleh pengunjung. Setiap


pengunjung sibuk dengan bacaan masing- masing tanpa berisik. Mereka patuh dengan aturan
yang berlaku. Makmum memperhatikan sekelilingnya dengan seksama setelah merasa jenuh
dengan buku Biologi Sel di genggamannya. Makmum makin serius memperhatikan setelah
melihat pengunjung yang tidak diizinkan masuk oleh pengelola karena tidak dapat menunjukkan
bukti keanggotaannya. Hanya yang telah terdaftar sebagai anggota saja yang boleh masuk.

Seketika Makmum merasa berada di tengah sebuah sel. Terlintas di benak Makmum,
peristiwa yang disaksikannya hampir serupa dengan biologi sel yang sedang dipelajarinya.
Sebuah sel memiliki elemen-elemen (berupa organel-organel, membran sel, dan inti sel) yang
saling berinteraksi, setiap elemen memiliki peranan berbeda, tapi secara bersama-sama
menyokong kehidupan sel. Kemudian sebuah sel merupakan elemen yang saling berinteraksi
dengan sel lainnya dalam sebuah jaringan. Hal tersebut terjadi melalui reseptor yang terdapat
pada membran tiap sel, sehingga koordinasi dan metabolisme antar sel berjalan dengan baik.
Secara keseluruhan, sistem ini berlangsung baik pada sel prokaryotik maupun sel eukaryotik.

Bagaimana anda menjabarkan Sistem Biologi Sel untuk kehidupan ini seperti apa yang
ada di benak Makmum?

KATA SULIT

1. Biologi Sel
Biologi sel meupakan salah satu pokok bahasan dalam biologi kedokteran yang
berarti bahwa biologi sel juga merupakan ilmu dasar untuk mempelajari ilmu
kedokteran.
Referensi: Biologi Sel

2. Inti Sel
Inti sel merupakan bagian dari sel yang mempunyai fungsi utama untuk mengadakan
kontrol terhadap aktivitas sel, jadi setiap sel akan dapat bekerja atau melaksanakan
fungsinya dengan baik.
Referensi : Reece, Campbell. Biologi edisi 8 jilid 1
3. Organel
Organel adalah salah satu struktur sitoplasma terorganisasi yang terikat membran pada
fungsi dan morfologi yang berbeda yang terdapat pada semua sel eukariotik.
Referensi : Dorland.2006
4. Membran Sel
Membran sel adalah membran yang membatasi setiap sel, bertindak sebagai sawar
selektif dan regulasi. Membran sel menyelubungi sel dengan struktur yang elastis,
fleksibel, tipis, dengan komposisi lipid dan protein.
Referensi : Campbell
5. Elemen-Elemen
Elemen-elemen adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan atau diuraikan menjadi
komponen atau bagian yang lebih sederhana, setiap bagian primer atau konstituen suatu
benda.
Referensi : Kamus Dorland 2006
6. Metabolisme
7. Sel Prokariotik
Sel prokariotik adalah merupakan suatu jenis sel dengan inti yang tidak jelas hanya
dalam sitoplasma tampak adanya bagian yang berwarna agak terang yang mengandung
bahan DNA.
Referensi : Biologi Sel
8. Eukariotik
Sel eukarotik adalah yang mempunyai inti sel yang jelas karena inti sel ini mempunyai
dinding atau membran inti.
Referensi : Biologi Sel
9. Reseptor
Reseptor adalah penerima ; satu protein yang bertindak sebagai penerima suatu zat yang
akan masuk atau merangsal sel.
Referensi : Kamus Saku Biologi
10. Koordinasi
Koordinasi adalah sistem pengendalian tubuh yang berupa sistem saraf, indra, dan
hormon
Referensi : Kamus Biologi Kedokteran
11. Jaringan
Jaringan adalah kelompok sel yang berintegrasi dengan kesamaan fungsi, struktur atau
keduanya.
Referensi : Cambell. Edisi 8
12. Sel
Struktur dasar dan unit fungsional dari makhluk hidup
Referensi : Biologi sel, penerbit buku kedokteran : EGC, 2002

KATA KUNCI

 Sel memiliki elemen-elemen


 Setiap elemen memiliki peranan berbeda,tapi secara bersama-sama menyokong
kehidupan sel.
 Sistem ini berlangsung pada prokariotik dan eukariotik
 Terjadi melalui reseptor yang terdapat pada membran tiap sel
 Sel berinteraksi dalam sebuah jaringan.
 Koordinasi dan metabolisme antar sel berjalan dengan baik.
 Makmum merasa berada di perpustakaan yang suasananya seperti sel
 Pengunjung tidak dapat masuk ke perpustakaan karena tidak memiliki kartu anggota.

PERTANYAAN

1.) Bagaimana cara sel saling berinteraksi?


2.) Apa fungsi reseptor yang terdapat pada tiap membran sel?
3.) Bagaimana jalannya koordinasi metabolisme pada sel?
4.) Apa struktur dan fungsi sel?
5.) Bagaimana cara sel melindungi diri
6.) Apa perbedaan prokariotik dan eukariotik
7.) Dampak apa yang terjadi jika salah satu elemen tidak berfungsi?
8.) Apa peranan sel dalam tubuh manusia?
JAWABAN

1. Sel-sel dapat berkomunikasi melalui tiga cara :


a. Dengan mengadakan kontak langsung melalui molekul-molekul khusus pada
membran yang akan memberikan sinyal pada resptor sel yang menerimanya (lihat
juga eksosom)
b. Dengan melepaskan bahan-bahan kimia (mediator) yang bertindak sebagai sinyal
untuk dikirimkan ke sel-sel lain yang berada jauh letaknya
c. Dengan membentuk gap gunction, sehingga terjadi hubungan sitoplasma dari kedua
sel yang berkomunikasi tersebut
Referensi : prof. Subowo, dr., Msc., PhD,2015, biologi sel, edisi 7

2. Reseptor ini mentrasmisiskan informasi dari lingkungan ekstraseluler ke bagian dalam


sel dengan cara mengubah bentuk saat berikatan dengan ligan spesifik.
Referensi : Campbell
3. Metabolisme dalam sel dilakukan dengan cara katabolisme, yaitu pembentukan
ATP. ATP dihasilkan di sebagian besar sel dari penguraian berkesinambungan
molekul nutrien yang diserap dalam tiga tahap berbeda yaitu glikolisis, siklus
asam sitrat, dan rantai transpor elektron.
a. GLIKOLISIS
Di antara ribuan enzim di dalam sitosol terdapat enzim-enzim yang berperan
dalam glikolisis, suatu proses kimia yang melibatkan 10 reaksi berangkai
terpisah yang menguraikan molekul gula enam karbon sederhana yaitu glukosa,
menjadi dua molekul asam piruvat, yang masing-masing mengandung tiga
karbon (glik- t:erarti "manis"; lisis berarti "penguraian'). Selama glikolisis,
sebagian energi dari ikatan kimia glukosa yang rerpurus digunakan untuk
mengubah ADP menjadi AIP (Gambar 2-10). Namun, glikolisis bukan
mekanisme yang efisien dari sudut pandang ekstraksi energi: hasil akhir
hanyalah dua molekul AIP per molekul glukosa yang diproses. Banyak dari
energi yang semula terkandung dalam molekul glukosa masih tersimpan di
ikatan-ikatan kimia molekul asam piruvat. Hasil energi yang rendah pada proses
glikolisis tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan ATP Di sinilah
mitokondria memainkan perannya.
b. SIKLUS ASAM SITRAT
Asam piruvat yang diproduksi oleh glikolisis di sitosol dapat secara selektif
diangkut ke dalam matriks mitokondria. Di sini molekul tersebut diuraikan lebih
lanjut menjadi molekul dua karbon, asam asetar, oleh pengeluaran (secara
enzimatis) satu karbon dalam bentuk karbon dioksida (COr), yang akhirnya
dikeluarkan dari tubuh sebagai produk buangan (Selama proses penguraiaan,
ikatan-ikatan karbon-hidrogen terputus sehingga terjadi pembebasan satu atom
hidrogen. Atom hidrogen ini ditahan oleh sebuah molekul pembawa hidrogen,
yang fungsinya akan segera dibahas. Asam asetat yang terbentuk kemudian
berikatan dengan koenzim A, suatu turunan asam pantotenat (suatu vitamin B),
menghasilkan senyawa asetil koenzim A (asetil KoA). Asetil KoA kemudian
masuk ke siklus asam sitrat, yang terdiri dari serangkaian siklis delapan reaksi
biokimia terpisah yang diarahkan oleh enzim-enzim matriks mitokondria. Siklus
reaksi ini dapat dibandingkan dengan saru putaran mengelilingi roda Ferris.
Ingatlah bahwa Gambar 2-ll adaIah hanyalah suatu skema. Skema ini
menggambarkan suatu rangkaian siklik reaksi-reaksi biokimia. Molekul-molekul
itu sendiri tidak secara fisik berputar dalam lingkaran. Di atas roda Ferris, asetil
KoA, suatu molekul dua karbon, masuk ke tempat duduk yang sudah ditempati
oleh asam oksaloasetar,suatu molekul empat karbon. Kedua molekul ini
berikatan untuk membentuk molekul asam sitrat enam karbon, dan perjalanan
mengelilingi siklus asam sitrat dimulai. (Siklus ini juga dinamai siklus Krebs,
untuk menghargai penemu utamanya, atau siklus asam trikarboksilat, karena
asam sitrat mengandung tiga gugus asam karboksilat). Sewaktu "tempat duduk'
bergerak mengelilingi siklus, di seriap posisi baru, enzim-enzim matriks
memodifikasi molekul penumpangnya untuk membentuk molekul yang sedikit
berbeda. Perubahan molekular ini memiliki konsekuensi-konsekuensi
penting:
1. Dua karbon secara sekuensial "dicampakkan dari perjalanan" karena
dikeluarkan dari molekul asam sitrat enam karbon, yang diubah kembali menjadi
asam oksaloaserat empat karbon, yang kini tersedia di puncak siklus untuk
mengambil asetil KoA lain untuk putaran sikJus berikurnya.

2. Atom karbon yang dibebaskan, yang semula ada di asetil KoA yang masuk
ke siklus, diubah menjadi dua molekul COr. CO, ini serta CO, yang diproduksi
selama pembentukan asam asetat dari asam piruvat, keluar dari matriks
mitokondria dan kemudian keluar sel untuk . masuk ke darah. Selanjutnya, darah
membawa CO, ke paru, tempar zat ini akhirnya dieliminasi ke atmosfer melalui
proses bernapas. Oksigen yang digunakan untuk membuat CO, dari arom-arom
karbon yang dibebaskan ini berasal dari molekul yang terlibat dalam reaksi,
bukan oksigen molekular bebas yang berasal dari pernapasan.

3. Atom hidrogen juga "ditendang" selama siklus di empat tahap konversi


kimia. Tujuan utama siklus asam sirrar adalah menghasilkan hidrogen-hidrogen
ini untuk dimasukkan ke dalam rantai transpor elektron. Hidrogenhidrogen ini
"ditangkap" oleh dua senyawa lain yang bekerja sebagai molekul pengangkut
hidrogen-nikotinamida adenin dinr klsstida (NAD), suatu turunan vitamin B
niasin, dan flavin adenin dinukleotida (FAD), suatu turunan vitamin B
riboflavin. Pemindahan hidrogen mengubah masing-masing senyawa tersebut
menjadi NADH dan FADH2.

4. Satu lagi molekul AIP dihasilkan untuk setiap molekul asetil KoA yang
diproses. Sebenarnya AIP tidak secara langsung diproduksi oleh siklus asam
sitrat. Energi yang dibebaskan digunakan unruk secara langsung menyambung
fosfat inorganik ke guanosin difosfat (GDP) untuk membentuk guanosin trifosfat
(GTP), suatu molekul energi tinggi serupa dengan AIP Energi dari GTP
kemudian dipindahkan ke AIP sebagai berikut:

ADP+GTP< 'AIP+GDP

Karena setiap molekul glukosa diubah menjadi dua molekul asam asetat,
sehingga memungkinkan dua kali siklus asam sitrat, maka untuk setiap molekul
glukosa dihasilkan dua molekul ATP. Sejauh ini, sel masih belum memperoleh
keuntungan energi yang memadai. Namun, siklus asam sitrat penting dalam
mempersiapkan molekul pengangkut hidrogen masuk ke tahap berikut, rantai
transpor elektron, yang menghasilkan energi jauh lebih banyak daripada jumlah
AIP yang diprodulsi oleh siklus itu sendiri.
c. RANTAI TRANSPOR ELEKTRON
Di dalam arom-arom hidrogen yang dibebaskan, yang mengandung elektron di
tingkat energi tinggi, masih terperangkap energi yang cukup banyak.
"Pendapatan kakap" diperoleh ketika NADH dan FADH, masuk ke rzrntai
transport elektron, yang terdiri dari moLkul-molekul pembawa elektron yang
terletak di membran dalam mitokondria (krista; Gambar 2-12a). Elektron energi
tinggi diekstraksi dari hydrogen yang terdapat di NADH dan FADH, dan
dipindahkan melalui serangkaian langkah dari satu molekul pengangkut elektron
ke molekul lainnya, di dalam membran krista, seperti ban berjalan di pabrik.
Akibat penyerahan hidrogen dan elektron di dalam rantai transpor elektron,
NADH dan FADH, diubah kembali menjadi NAD dan FAD. Molekulmolekul
ini sekarang bebas untuk mengambil atom hidrogen lain yang dibebaskan selama
glikolisis dan siklus asam sitrar. Karena itu, NAD dan FAD berfungsi sebagai
penghubung antara siklus asam sitrat dan rantai rranspor .l.kiro.r.Pengangkur
elektron rersusun dalam pola spesifik teratur di membran dalam sedemikian rupa
sehingga elektron berenergi tinggi secara progresif dipindahkan melalui
serangkaian reaksi, sehingga turun ke tingkat energi yang semakin rendah pada
setiap tahapnya. Alhirnya, elektron dialirkan ke oksigen molekular (Or) yang
berasal dari udara yang kita hirup. Elektron yang terikat ke O, berada dalam
tingkat energi paling rendah. Oksigen yang terhirup dari atmosfer masuk ke
mitokondria untuk berfungsi sebagai akseptor elektron terakhir rantai transpor
elektron. Oksigen bermuatan negarif ini (negatif karena mendapat elektron
tambahan) kemudian berikatan dengan ion hidrogen bermuatan positif (positif
karena atom ini telah memberikan elektron pada awal rantai transpor elektron)
untuk membentuk air (H,O). Sewaktu berpindah melalui rantai reaksi ini,
electron mengeluarkan energi. Sebagian dari energi yang dibebaskan hilang
sebagai panas, tetapi sebagian dipanen oleh mitokondria untuk membentuk AIP
melalui tahap-tahap berikur, yang secara kolektif dikenal sebagai mekanisme
kemiosmotik.

1. Di tiga rempar dalam rantai rranspor elektron, energy yang dibebaskan selama
transfer elektron digunakan untuk memindahkan ion hidrogen menembus
membrane dalam mitokondria dari matriks ke ruang antarmembran (ruang antara
membran dalam dan luar mitokondria; antar-berafii "di antara') (Gambar 2-l2b).

2. Akibat proses transpor ini, ion hidrogen lebih banyak terkonsentrasi di ruang
antarmembran mitokondria daripada di matriks. Karena adanya perbedaan
konsentrasi ini, ion hidrogen memiliki kecenderungan kuat untuk mengalir balik
ke matriks melalui saluran arau kanal yang terbentuk oleh protein-protein khusus
di membran dalam mitokondria.

3. Saluran yang digunakan oleh ion hidrogen untuk mengalir balik ke matrila
mengandung enzim ATp sintase, yang diaktifkan oleh aliran ion hidrogen dari
ruang antarmembran ke matriks.

4. Pada pengaktifannya, AIP sintase mengubah ADp + pi menjadi AIP,


menghasilkan 32 lebih molekul ATp untuk setiap molekul glukosa yang
diproses. AIp kemudian dipindahkan keluar mitokondria menuju sitosol untuk
digunakan sebagai sumber energi oleh sel. Pengubahan energi menjadi bentuk
yang berguna sewaktu elektron mengalir dari tingkat energi tinggi ke tingkat
energi rendah dapat diibaratkan sebagai reaktor yang mengubah energi air yang
mengalir di air terjun menjadi listrik. Karena O, digunakan dalam tahap-tahap
akhir konversi energi ini ketika fosfat ditambahkan untuk membentuk ATp maka
proses ini disebut fosforilasi olaidatif. Rantai transpor elektron juga disebut
rantai pernapasan karena proses ini penting bagi respirasi sel, suaru istilah yang
merujuk kepada oksidasi intrasel molekul-molekul yarg berasal dari makanan.
Rangkaian langkah menuju fosforilasi oksidatif mungkin mula-mula terlihat
sebagai suatu penyrrlit yang tidak penting. Mengapa molekul makanan tidak
secara langsung dioksidasi, atau "dibakar" untuk membebaskan energinya?
Ketika proses ini dilaksanakan di luar tubuh, semua energi
4.
5. Dampak dari ketidakberfungsian organel sel:
a. Kekacauan kimiawi akan terjadi jika semua jalur metabolisme sel terbuka
secara bersamaan.
b. Misalnya suatu substansi yang di sintesis oleh suatu jalur segera dirombak
atau jalur yang lain, sel itu akan memutar roda, metabolismenya tanpa henti.
[Campbell Edisi 5 Jilid 1. Jakarta]
6.
7.
8. Sel pada tubuh manusia berperan untuk mempertahankan homoestatis tubuh
yaitu mempertahankan lingkungan internal tubuh dalam keadaan relatif konstan.
Adapun fungsi sel dibagi menjadi 2, yaitu:

a. Peran Dasar Sel


Semua sel, apakah sebagai sel tunggal atau merupakan bagian dari suatu
organisme multisel, melakukan peran dasar tertentu yang esensial bagi
kelangsungan hidupnya. Peran dasar sel mencakup hal berikut:
1. Memperoleh makanan (nutrien) dan oksigen (Or) dari lingkungan sekitar
sel.
2. Melakukan reaksi-reaksi kimia yang menggunakan nutrien dan O, untuk
menghasilkan energi bagi sel, sebagai berikut:
Makanan + O, -> CO, + HrO + energi
3. Mengeluarkan karbon dioksida (COr) dan produk sampingan lainnya,
atau produk sisa, yang terbentuk selama reaksi-reaksi kimia tersebut ke
lingkungan sekitar.
4. Membentuk protein dan komponen lain yang diperlukan untuk
pembentukan struktur sel, pertumbuhan, dan untuk melaksanakan fungsi
tertentu sel.
5. Mengontrol sebagian besar pertukaran bahan antara sel dan lingkungan
sekitarnya.
6. Memindahkan bahan dari satu bagian sel ke bagian lainnya dalam
melaksanakan aktivitas sel, dengan sebagian sel bahkan mampu bergerak
secara utuh di dalam lingkungannya.
7. Peka dan responsif terhadap perubahan di Iingkungan sekitar.
8. Sebagian besar sel dapat bereproduksi.

b. Peran Khusus Sel


Pada organisme multisel, seriap sel juga melakukan fungsi khusus, yang
biasanya adalah modifikasi atau elaborasi suatu fungsi dasar sel. Ini
beberapa contohnya:

- Dengan memanfaatkan kemampuannya membentuk protein, sel-sel


kelenjar sistem pencernaan mengeluarkan belbagai enzim pencernaan
yang menguraikan makanan yang masuk; enzim-enzim ini semuanya
adalah protein.
- Sel ginjal mampu secara selektif menahan bahan-bahan yang dibutuhkan
oleh tubuh sembari mengeluarkan bahanbahan yang tidak dibutuhkan ke
dalam urin, karena kemampuannya yang sangar khusus untuk mengontrol
pertukaran bahan antara sel dan lingkungannya.
- Kontraksi otot, yang melibatkan gerakan selektif struktur-struktur
internal agar sel otot memendek, adalah elaborasi kemampuan inheren
sel-sel ini untuk menghasilkan gerakan intrasel ("di dalam sel"). Dengan
menggunakan kemampuan dasar sel untuk berespons terhadap perubahan
di lingkungan sekitar sel-sel saraf menghasilkan dan menyalurkan impuls
listrik ke bagian tubuh lain yang menyampaikan informasi tentang
perubahan yang memicu respons sei saraf tersebut. Sebagai contoh, sel
saraf di telinga dapat menyampaikan informasi ke otak tentang suara di
lingkungan luar.

Anda mungkin juga menyukai