Anda di halaman 1dari 9

Perbandingan Pergerakan Operculum Pada Ikan Koi dengan Perlakuain Air Panas

dan Air Dingin


(Comparison of the Movement of Operculum in Koi Fish with Hot and Cold Water
Treatment)

Ihza Alief Pahlevi


170210103050
Fisiologi Hewan Kelas B
Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember
Jalan Kalimantan no. 37 Kampus Tegalboto Sumbersari, Krajan Timur, Jember 68121
Email : pahleviihza@yahoo.com

ABSTRAK
Oksigen terlarut (DO) adalah parameter fisikokimia kunci yang penting dalam memediasi
sejumlah proses biologis dan ekologis dalam ekosistem perairan. Ikan merupakan hewan yang bersifat
poikilotermik, yaitu suhu tubuhnya mengikuti suhu lingkungan. Bagi hewan akuatik, suhu media air
merupakan faktor pembatas. Oleh karena itu, perubahan suhu media air akan mempengauhi
kandungan oksigen terlarut, yang akan berakibat pada laju pernafasan dan laju metabolisme hewan
akuatik tersebut. Fisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi,
bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ sensor, sistem saraf, sistem endokrin dan
reproduksi. Praktikum penyesuaian hewan poikilotermik terhadap oksigen terlarut dilakukan hari
Senin 21 Oktober 2019 di Laboratorium Zoologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program
Studi Pendidikan Biologi Universitas Jember. Praktikum bertujuan untuk mengetahui penyesuaian
hewan poikilotermik terhadap oksigen yang terkandung di dalam air karena pengaruh suhu air.
Semakin suhu turun mengakibatkan pergerakan opperculum semakin lambat, hal ini terjadi
dikarenakan semakin rendah suhu konsentrasi oksigen yang terlarut di dalam air semakin tinggi
sehingga laju respirasi yang terjadi semakin lambat karena penurunan konsumsi oksigen dan di
karenakan juga karena tingkat viskositas darah akan mengental dan mengakibatkan aliran darah yang
lebih lambat. Oksigen yang terlarut di dalam air semakin rendah ketika dalam suhu tinggi, pergerakan
opperculum semakin cepat di karenakan ikan akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan respirasi di
dalam tubuhnya harus mengambil oksigen yang banyak karena oksigen terlarut sedikit maka ikan
mempercepat pergerakan opperculumnya

Kata Kunci : opperculum, viskositas, osmoregulasi, metabolisme, poikilotermik.

PENDAHULUAN metabolisme. Hanya berfungsi dalam kisaran


suhu yang relatif sempit. Biasanya 00C-40C.
Oksigen terlarut (DO) adalah parameter Suhu air normal adalah suhu air yang
fisikokimia kunci yang penting dalam memungkinkan makhluk hidup dapat
memediasi sejumlah proses biologis dan melakukan metabolisme dan berkembang biak.
ekologis dalam ekosistem perairan (Grant et al., Suhu merupakan faktor fisik yang sangat
2016: 1). Oksigen terlarut (DO) adalah penting di air.
komponen penting yang menentukan kualitas Kisaran suhu air yang sangat
air dan trofodinamika sistem perairan (Prasad et diperlukan agar pertumbuhan ikan pada
al., 2014: 1). perairan tropis dapat berlangsung berkisar
Suhu merupakan salah satu faktor yang antara 25oC – 32oC. Kisaran suhu tersebut
sangat penting dalam mengatur proses biasanya berlaku di Indonesia sebagai salah
kehidupan dan penyerapan organisme. Proses satu negara tropis sehingga sangat
kehidupan vital yang sering disebut proses menguntungkan untuk melakukan kegiatan
budidaya ikan. Suhu air sangat berpengaruh ini berfungsi menyimpan cadangan O2 sehingga
terhadap proses kimia, fisika dan biologi di ikan tahan pada kondisi yang kekurangan O2.
dalam perairan, sehingga dengan perubahan Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah:
suhu pada suatu perairan akan mengakibatkan ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan
berubahnya semua proses didalam perairan. Hal cadangan O2, selain dengan labirin, ikan
ini dilihat dari peningkatan suhu air maka mempunyai gelembung renang yang terletak di
kelarutan oksigen akan berkurang. Dari hasil dekat punggung.
penelitian diketahui bahwa peningkatan 10oC Mekanisme pernapasan pada ikan
suhu perairan mengakibatkan meningkatnya melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi.
konsumsi oksigen oleh organisme akuatik Pada fase inspirasi, O2 dari air masuk ke dalam
sekitar 2 – 3 kali lipat, sehingga kebutuhan insang kemudian O2 diikat oleh kapiler darah
oksigen oleh organisme akuatik itu berkurang. untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang
Ikan merupakan hewan yang bersifat membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi,
poikilotermik, yaitu suhu tubuhnya mengikuti CO2 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan
suhu lingkungan. Bagi hewan akuatik, suhu bermuara ke insang dan dari insang
media air merupakan faktor pembatas. Oleh diekskresikan keluar tubuh.
karena itu, perubahan suhu media air akan Ikan bernafas melalui insang, yang
mempengauhi kandungan oksigen terlarut, telah berevolusi untuk mengambil oksigen
yang akan berakibat pada laju pernafasan dan dalam air. Insang ikan terdiri dari filamen
laju metabolisme hewan akuatik tersebut. dengan lamelar yang tertata dengan struktur
Fisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, yang baik, yang berperan dalam
sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik memaksimalkan difusi oksigen. Karena oksigen
dan metabolisme, pencernaan, organ-organ memiliki kelarutan dan difusivitas yang sangat
sensor, sistem saraf, sistem endokrin dan rendah dalam air, efisiensi respirasi sangat
reproduksi. penting (Park et al., 2014: 8067).
Ikan koi mempunyai ciri-ciri umum, Urutan makroinvertebrata akuatik dari
badan ikan mas berbentuk memanjang dan Plecoptera (stonefly) telah tercatat melakukan
sedikit pipih ke samping (Compresed) dan gerakan insang "push-up" untuk meningkatkan
mulutnya terletak di ujung tengah (terminal) aliran air, dan pengambilan oksigen, melintasi
dan dapat di sembulkan, di bagian mulut di bagian luarnya (Grant et al., 2016: 1). Insang
hiasi dua pasang sungut, yang kadang-kadang ikan telah berevolusi secara eksklusif pada
satu pasang di antaranya kurang sempurna dan makhluk air untuk mengekstraksi oksigen air.
warna badan sangat beragam. Padatan tersuspensi tinggi dalam air dapat
Insang berbentuk lembaran-lembaran menyebabkan kerusakan fisik pada struktur
tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. insang ikan dan penyumbatan yang
Bagian terluar dare insang berhubungan dengan menyebabkan kegagalan pernapasan (Nyanti et
air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat al., 2018: 394).
dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran Peningkatan suhu, dapat meningkatkan
insang terdiri dare sepasang filamen, dan tiap laju metabolisme ikan dan karenanya
filamen mengandung banyak lapisan tipis kebutuhan oksigennya, tetapi menurunkan
(lamela). Pada filamen terdapat pembuluh kelarutan oksigen dalam air. Kecenderungan
darah yang memiliki banyak kapiler sehingga berlawanan ini dapat menyebabkan penipisan
memungkinkan O2 berdifusi masuk dan oksigen ke tingkat yang mematikan (Rathod et
CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan al., 2012: 4).
bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang
disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan
bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat METODE PENELITIAN
pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai
alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, Praktikum penyesuaian hewan
alat pertukaran ion, dan osmoregulator. poikilotermik terhadap oksigen terlarut
Beberapa jenis ikan mempunyai labrin yang dilakukan hari Senin 21 Oktober 2019 di
merupakan perluasan ke atas dari insang dan Laboratorium Zoologi Fakultas Keguruan dan
membentuk lipatan-lipatan sehingga Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan
merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin Biologi Universitas Jember. Praktikum
bertujuan untuk mengetahui penyesuaian menaikkan suhu dengan interval 3 derajat
hewan poikilotermik terhadap oksigen yang Celsius, dengan cara menuangkan air panas ke
terkandung di dalam air karena pengaruh suhu dalam bak sampai tercapai suhu yang
air. Alat yang digunakan yaitu Bak Plastik, dikehendaki dan jaga volume air agar tidak
Thermometer, Timbangan, Heater, Stopwatch, berubah, yaitu dengan mengurangi air bak
dan Es Batu. Hewan yang digunakan dalam sebanyak air panas yang ditmbahkan. Saat
percobaan yaitu ikan koi. menuangkan air panas jangan sampai terkena
Langkah kerja dalam percobaan yaitu ikan. Setelah ikan tenang maka lanjutkan
pertama menjerang air dalam heater, kemudian menghitung gerakan operkulumnya. Melakukan
mengisi bak plastik dengan air kran, memberi sebanyak tiga kali. Kenaikan suhu sampai
tanda tinggi air dengan boardmarker, dan mencapai suhu kritis tertinggi dari ikan dan
mencatat suhu air awal. Kemudian menimbang menghentikan perlakuan pada saat ikan kolaps.
berat ikan yang akan digunakan, dan Langkah kerja untuk yang penurunan
memasukkannya ke dalam bak plastik yang suhu juga sama, hanya saja mengganti air panas
telah berisi ar tadi. Menunggu ikan hingga dengan es batu. Penurunan suhu dilakukan
tenang dan lanjutkan dengan mnghitung gerak sampai mencapai suhu kritis terendah hingga
dari operculum selama satu menit. Mengulagi ikan nampak kolaps.
kegatan tersebut sebanyak tiga kali. Kemudian
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil Praktikum

Rata-rata
Suhu
Kel Perlakuan BB Gerakan
colaps - normal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 operkulum

109 T 26˚C 29˚C 30˚C 37˚C 39˚C - - - - - -


1 Air panas 42˚C 123,38
gr G 69 99 142,6 145,3 161 - - - - - -

790 T 29˚C 30˚C 32˚C 34˚C 36˚C 39˚C 41˚C 42˚C - - -


2 Air panas 42˚C 116,6
gr G 72 95 101 111 123 149 135 102 - - -

230 T 29˚C 31˚C 33˚C 35,5˚C 38˚C 40˚C 42˚C - - - -


3 Air panas 42˚C 132,3
gr G 104 118 135 174 168 174 25 - - - -

180 T 28˚C 27˚C 26˚C 25˚C 24˚C 22˚C 20˚C 18˚C 16˚C 15˚C 14˚C
4 Air es 14˚C 55,8
gr G 101 98 105 100 65 67 43 19 20 21 20

30 T 19˚C 27˚C 24˚C 21˚C 19˚C 13˚C - - - - -


5 Air es 13˚C 28,4
gr G 90 63 33 20 15 11 - - - - -

30 T 27,5˚C 26,5˚C 26˚C 25,5˚C 25˚C 22˚C 20˚C - - - -


6 Air es 13˚C 117,4
gr G 97,7 72,3 64,67 94,3 97,3 130 143,67 - - - -
b. Pembahasan menurut satuan ppm (part per million).
Respirasi adalah roses dimana Semakin besar nilai DO pada air,
oksigen dan karbon dioksida yang masuk mengindikasikan air tersebut memiliki
dan keluar dari darah yang terletak di paru- kualitas air sangat yang bagus. Sebaliknya
paru dan di jaringan metabolisme tubuh. Di jika nilai DO rendah, dapat diketahui
dalam sistem respirasi ada yang disebut bahwa air tersebut sudah tercemar.
dengan respirasi internal dan respirasi Pengukuran DO juga bertujuan untuk
eksternal. melihat sampai sejauh mana suatu perairan
Proses respirasi internal yang mampu menampung seberapa banyak
(inspirasi) merupakan proses pengambilan biota air seperti mikroorganisme dan ikan.
Oksigen yang terlarut di dalam air pada Selain itu kemampuan air untuk
ikan, ikan ini melakukan pertukaran gas membersihkan dari pencemaran juga
lawan arus, ketika insang terbuka air yang ditentukan oleh banyaknya kadar oksigen
membawa Oksigen akan masuk ke dalam terlarut dalam air.
insang, di dalam insang tersebut bertemu Ikan merupakan hewan yang
dengan kapiler darah, darah yang mengalir bersifat poikilotermik, yaitu suhu tubuhnya
melalui kapiler di dalam lamela mengambil mengikuti suhu lingkungan. Bagi hewan
Oksigen dari air. Pada pertukaran aliran akuatik, suhu media air merupakan faktor
lawan arus dari air dan darah pembatas. Oleh karena itu, perubahan suhu
mempertahankan gradien tekanan parsial media air akan mempengauhi kandungan
tetap rendah sehingga Oksigen berdifusi oksigen terlarut, yang akan berakibat pada
dari air ke dalam darah di sepanjang laju pernafasan dan laju metabolisme
kapiler. Dan darah yang mengandung kaya hewan akuatik tersebut.
akan Oksigen, akan mengalirkan ke seluruh Praktikum kali ini untuk
tubuh ikan melalui arteri. mengetahui pengaruh perubahan suhu air
Proses respirasi eksternal pada ikan koi terhadap oksigen yang
(ekspirasi) yang merupakan proses terkandung di dalam air. Alat yang
pengeluaran Karbon dioksida yang ada di digunakan yaitu Bak Plastik, Thermometer,
dalam tubuh ikan tersebut, sehingga tubuh Timbangan, Heater, Stopwatch, dan Es
tidak lagi mengandung Karbon dioksida Batu. Hewan yang digunakan dalam
yang jika terlalu lama di dalam tubuh akan percobaan yaitu ikan koi. Fungsi alat dan
mengakibatkan ikan tersebut keracunan, bahan yang di gunakan seperti bak plastik
karena sifat Karbon dioksida ini sebagai yang di gunakan adalah sebagai tempat air
racun atau sampah yang harus di keluarkan dan untuk ikan koi diletakkan, bak plastik
dari dalam tubuh ikan. Proses ekspirasi yang digunakan transparan sehingga mudah
berlangsung bersamaan dengan proses saat melakukan pengamatan volume air
inspirasi, ketika oksigen sudah berdifusi pada ikan koi. Thermometer untuk
dengan kapiler darah, Karbon dioksida mengukur perubahan suhu. Timbangan
berdifusi dengan air yang ada di dalam untuk menimbang berat ikan. Heater untuk
insang sehingga nantinya Karbon dioksida memanaskan air untuk dan es batu
ini akan berada di dalam air. Setelah terjadi berfungsi dalam penurunan suhu.
difusi karbon dioksida dari kapiler darah ke Salah satu langkah kerja dalam
air, air akan dikeluarkan ke luar dengan percobaan yaitu dilakukannya penambahan
menutup opperculum dari ikan ini, air panas maupun air dingin, dengan
sehingga Karbon dioksida di keluarkan volume air yang ada di bak air harus tetap.
melalui insang tersebut. Begitu seterusnya Perlakuan ini di lakukan dengan cara
ketika inspirasi opperculum membuka dan volume pengambilan air sama dengan
ketika ekspirasi opperculum menutup. volume penambahan air. Dalam hal ini
Oksigen terlarut atau Dissolved volume air di pertahankan untuk
Oxygen (DO) atau sering juga disebut mempertahankan oksigen yang terlarut di
dengan kebutuhan oksigen (Oxygen dalam tetap sama dan tidak berubah.
demand) merupakan sejumlah oksigen yang Oksigen terlarut dalam air berasal
terlarut dalam suatu perairan. Nilai oksigen dari hasil proses fotosintesis oleh
terlarut biasanya dapat diukur dalam fitoplankton atau tanaman air lainnya yang
bentuk konsentrasi. Kadar oksigen diukur berdifusi dari udara. Jumlah O2 yang larut
dalam air bervariasi menurut suhu dan viskositas darah akan mengental dan
kadar garam dalam air. Semakin tinggi mengakibatkan aliran darah yang lebih
suhu, jumlah O2 yang tersedia di dalam air lambat. Penurunan suhu berdampak pada
akan berkurang. Oksigen ini memainkan penurunan konsumsi oksigen dan
peranan yang sangat penting dalam air menurunnya produk metabolism yang dapat
yaitu berperan dalam menguraikan bersifat racun baik dalam bentuk gas CO2
komponen-komponen kimia menjadi maupun ammonia dalam bentuk NH3.
komponen yang lebih sederhana. Karena Berat ikan berpengaruh terhadap
Oksigen memiliki kemampuan untuk laju respirasi yang terjadi. Dimana semakin
beroksida dengan zat pencemar seperti besar ukuran ikan maka semakin banyak
komponen organik sehingga zat pencemar oksigen yang di butuhkan oleh tubuh
tersebut tidak membahayakan lagi. Oksigen tersebut. Karena pada tubuh yang besar
diperlukann oleh makhluk hidup seperti maka metabolisme yang harus di lakukan
ikan dan organisme perairan lainya untuk pun semakin besar, dan ketika laju
pernafasan dan metabolisme tubuh. metabolisme semakin besar yang di
Oksigen diperlukan untuk pembakaran butuhkan maka ikan juga membutuh kan
pakan sehingga menghasilkan energi untuk oksigen yang banyak untuk melakukan
melakukan aktivitas gerak, pertumbuhan, proses respirasi. Begitupun sebaliknya jika
dan reproduksi. Laju pertumbuhan ikan dan ukuran ikan semakin kecil maka proses
konversi pakan sangat dipengaruhi oleh respirasi semakin kecil dan oksigen yang di
kandungan oksigen dalam air. butuhkan pun semakin sedikit.
Suhu merupakan salah satu faktor Dari data kelompok 1-3 di atas
fisika yang sangat penting di dalam air hasil pengamatan menunjukan adanya
karena bersama-sama dengan zat atau unsur peningkatan membuka dan menutupnya
yang terkandung di dalamnya akan operculum ketika suhu air dinaikkan,
menentukan massa jenis air, densitas air, karena oksigen yang terlarut di dalam air
kejenuhan air, mempercepat reaksi kimia semakin rendah ketika dalam suhu tinggi,
air, dan memengaruhi jumlah oksigen pergerakan opperculum semakin cepat di
terlarut di dalam air. Suhu tinggi yang karenakan ikan akan berusaha untuk
masih dapat ditoleransi oleh ikan tidak memenuhi kebutuhan respirasi di dalam
selalu berakibat mematikan pada ikan tetapi tubuhnya harus mengambil oksigen yang
dapat menyebabkan gangguan status banyak karena oksigen terlarut sedikit
kesehatan untuk jangka panjang, misalnya maka ikan mempercepat pergerakan
stres yang menyebabkan tubuh lemah, opperculumnya.
kurus, dan tingkah laku abnormal. Hal tersebut sesuai dengan teori
Semakin suhu turun Effendi (2003) mekanisme peningkatan
mengakibatkan pergerakan opperculum suhu perairan mengakibatkan peningkatan
semakin lambat, hal ini terjadi dikarenakan viskositas, reaksi kimia, evaporasi. Selain
semakin rendah suhu konsentrasi oksigen itu peningkatan suhu juga mengakibatkan
yang terlarut di dalam air semakin tinggi peningkatan kecepatan metabolisme dan
sehingga laju respirasi yang terjadi semakin respirasi organisme air dan selanjutnya
lambat karena penurunan konsumsi oksigen mengakibatkan peningkatan konsumsi
dan di karenakan juga karena tingkat oksigen. Peningkatan suhu perairan sebesar
viskositas darah akan mengental dan 10°C menyebabkan terjadinya peningkatan
mengakibatkan aliran darah yang lebih konsumsi oksigen oleh organisme akuatik
lambat. sekitar 2-3 kali lipat. Sehingga ikan akan
Hal tersebut sesuai dengan teori meningkatkan pengambilan oksigen di
Wijayanti (2011) mekanisme pengaruh dalam air dengan cara mempercepat
suhu media secara fisik berpengaruh pada pergerakan opperculum.
tingkat kelarutan oksigen di dalam air, Sedangkan berbeda pada
semakin dingin suhu air, konsentrasi kelompok 4 dan 5 hasil pengamatan
oksigen terlarut akan semakin tinggi. Suhu menunjukan adanya penurunan membuka
media yang dingin secara langsung akan dan menutupnya operculum ketika suhu air
mempengaruhi suhu badan ikan dan suhu diturunkan, tapi untuk kelompok 6
darah, semakin dingin suhu darah tingkat menunjukan adanya peningkatan membuka
dan menutupnya operculum ketika suhu air karena tingkat viskositas darah akan
diturunkan. Berdasarkan pengamatan mengental dan mengakibatkan aliran darah
tersebut di dapatkan bahwa semakin suhu yang lebih lambat.
turun mengakibatkan pergerakan Oksigen yang terlarut di dalam air
opperculum semakin lambat, hal ini terjadi semakin rendah ketika dalam suhu tinggi,
dikarenakan semakin rendah suhu pergerakan opperculum semakin cepat di
konsentrasi oksigen yang terlarut di dalam karenakan ikan akan berusaha untuk
air semakin tinggi sehingga laju respirasi memenuhi kebutuhan respirasi di dalam
yang terjadi semakin lambat karena tubuhnya harus mengambil oksigen yang
penurunan konsumsi oksigen dan di banyak karena oksigen terlarut sedikit maka
karenakan juga karena tingkat viskositas ikan mempercepat pergerakan opperculumnya
darah akan mengental dan mengakibatkan
aliran darah yang lebih lambat.
Hal tersebut sesuai dengan teori DAFTAR PUSTAKA
Wijayanti (2011) mekanisme pengaruh
suhu media secara fisik berpengaruh pada Fox, Stuart Ira. 2019. Human Physiology. New
tingkat kelarutan oksigen di dalam air, York: Mac Graw Hill.
semakin dingin suhu air, konsentrasi
oksigen terlarut akan semakin tinggi. Suhu Grant, Christopher J., McLimans, Christopher
media yang dingin secara langsung akan J. 2016. A Simple Approach to
mempengaruhi suhu badan ikan dan suhu Manipulate Dissolved Oxygen for
darah, semakin dingin suhu darah tingkat Animal Behavior Observations. Journal
viskositas darah akan mengental dan of Visualized Experiments. 112(-):1.
mengakibatkan aliran darah yang lebih
lambat. Penurunan suhu berdampak pada Lewis, Shier Butler. Hole’s Essentials of
penurunan konsumsi oksigen dan Human Anatomy & Physiology Eleventh
menurunnya produk metabolism yang dapat Edition. New York: Mac Graw Hill.
bersifat racun baik dalam bentuk gas CO2
maupun ammonia dalam bentuk NH3. Nyanti, Lee., Soo, Chen-Lin., Tarmizi, Nona-
Hasil pengamatan berbeda hal Nabilah Ahmad., Rashid, Nik-Nurul-
tersebut mungkin disebabkan oleh Kamila Abu, Ling, Teck-Yee., Sim,
perbedaan ukuran ikan, berat ikan, umur Siong-Fong., Grinang, Jongkar., Ganyai,
ikan dan keadaan ikan pada saat Tonny., Lee, Karen-Suan-Ping. 2018.
dipindahkan ke media air yang berbeda dari Effects of water temperature, dissolved
sebelumnya, mungkin ada ikan yang sulit oxygen and total suspended solids on
mengkondisikan diri dengan lingkungan juvenile Barbonymus schwanenfeldii
yang baru. Ikan akan mengalami stress (Bleeker, 1854) and Oreochromis
ketika dipindahkan pada media air yang niloticus (Linnaeus, 1758). AACL
baru. Kemudian ketelitian dalam Bioflux. 11(2): 394.
perhitungan bukaan operculum dalam
Park, Keunhwan., Kim, Wonjung., Kim, Ho-
waktu tertentu juga dapat mempengaruhi
Young. 2014. Optimal lamellar
perbedaan hasil pengamatan antara
arrangement in fish gills. PNAS.
kelompok yang satu dengan kelompok
111(22): 8067.
yang lainnya.
Prasad, B. S. R. V., Srinivasu, P. D. N.,
Varma, P. Sarada., Raman, A. V., Ray,
KESIMPULAN Santanu. 2014. Dynamics of Dissolved
Oxygen in relation to Saturation and
Semakin suhu turun mengakibatkan Health of an Aquatic Body: A Case for
pergerakan opperculum semakin lambat, hal Chilka Lagoon, India. Journal of
ini terjadi dikarenakan semakin rendah suhu Ecosystems.
konsentrasi oksigen yang terlarut di dalam air Rathod, Tantarpale V.T. S.H., Kapil, Sunita.
semakin tinggi sehingga laju respirasi yang 2014. Temperature Stress on Opercular
terjadi semakin lambat karena penurunan Beats and Respiratory Rate of
konsumsi oksigen dan di karenakan juga
Freshwater Fish Channa Punctatus. Sherwood, Lauralee. 2013. Human Physiology
International Journal of Scientific and from Cell to Systems Eight Edition.
Research Publications. 2(12): 4. Canada: Nelson Education, Ltd.

GAMBAR
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai