ABSTRAK
Oksigen terlarut (DO) adalah parameter fisikokimia kunci yang penting dalam memediasi
sejumlah proses biologis dan ekologis dalam ekosistem perairan. Ikan merupakan hewan yang bersifat
poikilotermik, yaitu suhu tubuhnya mengikuti suhu lingkungan. Bagi hewan akuatik, suhu media air
merupakan faktor pembatas. Oleh karena itu, perubahan suhu media air akan mempengauhi
kandungan oksigen terlarut, yang akan berakibat pada laju pernafasan dan laju metabolisme hewan
akuatik tersebut. Fisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi,
bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ sensor, sistem saraf, sistem endokrin dan
reproduksi. Praktikum penyesuaian hewan poikilotermik terhadap oksigen terlarut dilakukan hari
Senin 21 Oktober 2019 di Laboratorium Zoologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program
Studi Pendidikan Biologi Universitas Jember. Praktikum bertujuan untuk mengetahui penyesuaian
hewan poikilotermik terhadap oksigen yang terkandung di dalam air karena pengaruh suhu air.
Semakin suhu turun mengakibatkan pergerakan opperculum semakin lambat, hal ini terjadi
dikarenakan semakin rendah suhu konsentrasi oksigen yang terlarut di dalam air semakin tinggi
sehingga laju respirasi yang terjadi semakin lambat karena penurunan konsumsi oksigen dan di
karenakan juga karena tingkat viskositas darah akan mengental dan mengakibatkan aliran darah yang
lebih lambat. Oksigen yang terlarut di dalam air semakin rendah ketika dalam suhu tinggi, pergerakan
opperculum semakin cepat di karenakan ikan akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan respirasi di
dalam tubuhnya harus mengambil oksigen yang banyak karena oksigen terlarut sedikit maka ikan
mempercepat pergerakan opperculumnya
Rata-rata
Suhu
Kel Perlakuan BB Gerakan
colaps - normal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 operkulum
180 T 28˚C 27˚C 26˚C 25˚C 24˚C 22˚C 20˚C 18˚C 16˚C 15˚C 14˚C
4 Air es 14˚C 55,8
gr G 101 98 105 100 65 67 43 19 20 21 20
GAMBAR
LAMPIRAN