Screening
Fikaputri Rohmatul Maula* (1), Raka Abdurrahman Faqih (2)
Marchel Abednego
Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA
Departemen Teknik Kimia Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
2019
Abstrak
Screening atau pengayakan adalah proses pemisahan secara mekanik berdasarkan perbedaan
ukuran partikel supaya didapatkan bahan yang seragam dari segi ukurannya. Tujuan dari percobaan
ini adalah untuk menentukan ukuran 120 dan 160 mesh untuk sebuah partikel dari sampel tepung kanji
dan Marimas Anggur Merah dan menentukan TAAD (True Arithmatic Diameter), Dp (Mean Surface
Diameter), dan Dv (Mean Volume Diameter) dari sampel tepung kanji dan Marimas Anggur Merah.
Prosedur percobaan ini adalah dengan memasukkan sampel dengan berat tertentu ke dalam alat
screening tipe vibrate screen, lalu diayak dengan variabel waktu yang telah ditentukan, dan timbang
berat undersize dan oversize setiap mesh. Hasil pengamatan dari pengayakan sampel tepung kanji
dengan variabel waktu 10 menit, didapatkan berat oversize 120 mesh 0,8 gr; oversize 160 mesh 0,9 gr;
dan undersize 72,5 gr. Varibel waktu pengayakan untuk sampel Marimas Anggur Merah adalah 10, 20,
30, 40, 50 menit. Berat oversize pada 120 mesh adalah 50 gr; 36,6 gr; 43,1 gr; 9,4 gr; dan 48 gr.
Oversize 160 mesh adalah 12,5 gr;2,1 gr; 3,1 gr; 52,4 gr; dan 3,5 gr. Berat undersize 11,6 gr; 33,6 gr;
23,7 gr; 7 gr; dan 18,5 gr. Dari hasil tersebut didapatkan Vsolid untuk tepung kanji dan Marimas
Anggur Merah masing-masing 107, 94 cm3 dan 109,045 cm3, serta ρsolid masing-masing sampel
adalah 0,229 g/cm3 dan 0,2274 g/cm3. Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat diperoleh
kesimpulan bahwa nilai TAAD yang mewakili total jumlah partikel yang lolos adalah sebesar
1.21546E-12 pada sampel Tepung Kanji dengan waktu 10 menit, serta pada sampel Marimas Anggur
Merah dengan variabel waktu 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit, dan 50 menit secara berturut-
turut sebesar 1.85164E-07, 1.87992E-07, 1.94606E-07, 1.37921E-07, dan 1.82355E-07. Selain itu juga
diperoleh nilai Dp yang mewakili luas permukaan partikel adalah sebesar 1.49322E-05 pada sampel
Tepung Kanji dengan waktu 10 menit, serta serta pada sampel Marimas Anggur Merah dengan
variabel waktu 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit, dan 50 menit secara berturut-turut sebesar
1.91268E-05; 1.77261E-05; 1.86068E-05; 1.55066E-05; dan 1.92296E-05. Dari percobaan ini juga
dapat dketahui nilai Dv yang mewakili total volume partikel adalah sebesar 1.9245E-08 pada sampel
Tepung Kanji dengan waktu 10 menit, serta pada sampel Marimas Anggur Merah dengan variabel
waktu 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit, dan 50 menit secara berturut-turut sebesar 5.4233E-08;
4.84105E-08; 5.20715E-08; 3.9185E-08; dan 5.46601E-08.
1.0 Pendahuluan
Screening atau pengayakan adalah metode pemisahan partikel sesuai dengan ukurannya
menjadi dua atau lebih bagian. Pemisahan partikel ini dilakukan secara mekanik. Screening
adalah metode pengayakan dalam skala industri, sedangkan metode pengayakan skala
laboratorium adalah sieving. Pengayakan biasanya digunakan dalam industri gula, yaitu
sebagai pemisahan antara gula yang siap konsumsi dengan kontaminan atau partikel-partikel
yang tidak diperlukan. (Santosa, 2018).
Penerapan metode screening biasa ditemukan pada industri untuk memisahkan partikel-
partikel yang diinginkan dengan kontaminan atau barang-barang yang tidak diinginkan.
Industri menggunakan metode pengayakan atau screening ini bertujuan untuk memperoleh
ukuran yang seragam, seperti pada industri batu bara, bahan bangunan, dan lain-lain. Contoh
proses screening yang paling mudah dijumpai adalah pada pabrik gula. Beberapa proses yang
terjadi di dalam pabrik gula diantaranya penyiapan tebu, penggilingan atau pemerahan nira,
pemanasan, pemurnian, penguapan, pengeringan, penyaringan, pengayakan, pengemasan.
Pengayakan atau screening pada pabrik gula dilakukan untuk memisahkan kristal gula yang
masih menggumpal. (Bantacut, 2013)
Oleh karena itu, metode ini digunakan agar gula yang dipasarkan tidak ada yang
menggumpal, dan ukurannya sesuai dengan keinginan pasar sehingga dalam proses industri,
untuk memperoleh ukuran yang seragam, maka perlu dilakukan pengayakan. Pada proses
pengayakan zat padat itu dijatuhkan atau dilemparkan ke permukaan pengayak. Partikel yang
di bawah ukuran atau yang kecil (undersize), atau halusan (fines), lulus melewati bukaan ayak,
sedang yang di atas ukuran atau yang besar (oversize), atau buntut (tails) tidak lulus. Dengan
dilakukannya pengayakan atau screening ini, maka konsumen akan lebih puas dalam
mengkonsumsi produk gula yang dibelinya.
Menurut Santosa (2018) produk dari proses pengayakan/penyaringan ada 2 (dua), yaitu :
1. Ukuran lebih besar daripada ukuran lubang-lubang ayakan (oversize).
2. Ukuran yang lebih kecil daripada ukuran lubang-lubang ayakan (undersize)
Menurut Brown (1950), pengayakan biasanya dilakukan dalam keadaan kering untuk
material kasar, dapat optimal sampai dengan ukuran 10 in (10 mesh). Sedangkan pengayakan
dalam keadaan basah biasanya untuk material yang halus mulai dari ukuran 20 in sampai 30
in. Permukaan ayakan yang digunakan pada screen bervariasi, yaitu :
1. Plat yang berlubang (punched plate, bahan dapat berupa baja ataupun karet keras)
2. Anyaman kawat (woven wire), bahan dapat berupa baja, nikel, perunggu, tembaga,
atau logam lainnya.
3. Susunan batangan logam, biasanya digunakan batang baja (pararel rods).
Pengayakan adalah teknik sederhana untuk memisahakan partikel dari ukuran yang
berbeda. Sebuah saringan seperti yang digunakan untuk memilah tepung memiliki ukuran yang
sangat kecil. Partikel kasar dipisahkan atau rusak dengan menggiling terhadap satu sama lain.
Bergatung pada jenis partikel yang akan dipisahkan atau rusak dengan dipisahkan pada
berbagai jenis lubang yang digunakan (Indah, 2017).
Menurut Perry (1984), faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan screen adalah :
1. Kapasitas, kecepatan hasil yang dinginkan
2. Kisaran ukuran (size range)
3. Sifat bahan : densitas, kemudahan mengalir (flowability)
4. Unsur bahaya bahan : mudah terbakar, berbahaya, debu yang ditimbulkan
5. Ayakan kering atau basah
Screening atau pengayakan menggunakan mesh untuk menentukan ukuran partikel yang
tersaring. Mesh adalah jumlah lubang dalam 1 inchi linear, misal ayakan 10 mesh, artinya
sepanjang 1 inch terdapat 10 lubang dengan jarak antar pusat kawat yang satu dengan yang
lainnya (Santosa, 2018).
Menurut Perry (1984), ayakan terbuat dari kawat dengan ukuran lubang tertentu. Berikut
adalah macam-macam jenis alat screening yang biasa digunakan dalam industri :
1. Grizzly Screens
Tipe yang paling simpel dari Grizzly Screens adalah Stationary Grizzlies. Alat ini
digunakan untuk bahan kering, bukan tipe alat yang menmberikan hasil yang baik
apabila bahan yang akan diayak adalah bahan basah.
2. Revolving Screens
Material yang diayak pada alat ini berada diujung atas, dan hasil oversize berada di
ujung paling bawah. Material yang diinginkan berada di bukaan awalnya.
3. Vibrating Screens
Permukaannya horizontal dan miring digerakkan pada frekuensi tinggi (1000-7000 Hz).
Satuan kapasitas tinggi, dengan efisiensi pemisahan yang baik, yang digunakan untuk
range yang luas dari ukuran partikel.
4. Oscillating Screens
Dioperasikan pada frekuensi yang lebih rendah dari vibrating screen (100-400 Hz)
dengan waktu yang lebih lama, lebih linier dan tajam.
Berikut adalah beberapa dimensi yang digunakan untuk menentukan ukuran partikel adalah :
1. True Arithmatic Average Diameter (TAAD)
𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
TAAD = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Dalam praktiknya, menghitung jumlah partikel sangatlah sulit, lebih menetukan massa
dari masing-masing ukuran. Oleh arena itu, dicari hubungan Antara jumlah partikel
dengan massa pada masing-masing ukuran tersebut.
∑𝐷𝑖
TAAD = 𝑀 𝑋𝑖
∑
𝜌 𝑐 𝐷𝑖3
Keterangan:
M = massa partikel (gram)
𝜌 = berat jenis partikel (gram/in3)
Xi = fraksi massa partikel
Di = Diameter partikel (in)
2. Mean Surface Diameter (Dp)
Merupakan diameter yang dapat mewakili untuk menghitung luas permukaan total.
𝑋
∑𝐷
Dp =√ 𝑋
∑ 3
𝐷
Keterangan:
Xi = fraksi massa partikel
Di = Diameter partikel (in)
3. Mean Volume Diameter (Dv)
Merupakan diameter yang dapat mewakili untuk menghitung volum total campuran.
3 ∑𝑋
Dv = √ 𝑋
𝑐∑
𝑐 𝐷3
Keterangan:
Xi = fraksi massa partikel
Di = Diameter partikel (in)
C = Konstanta partikel
3.0 Pembahasan
Dari percobaan yang dilakukan, diperoleh hasil pengayakan (screening) sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil Pengukuran Berat Oversize dan Undersize Sampel Sesuai Variabel Waktu
Undersize
Berat awal Oversize 120 Undersize 160 (gram)
Bahan Waktu (t)
(gram) mesh (gram) mesh (gram)
10 50 12,5 11,6
50 48 3,5 18,5
Keterangan :
• Diameter ayakan 120 mesh = 0.004803152 inch
• Diameter ayakan 160 mesh = 0.00385827 inch
• Densitas Tepung Kanji = 0.229 g/ml
• Densitas Marimas Anggur Merah = 0.2274 g/ml
• C (partikel berbentuk bola) = 0.523
Percobaan ini dilakukan untuk menentukan ukuran 120 dan 160 mesh untuk sebuah partikel
dari sampel berupa tepung kanji dan Marimas Anggur merah. Menentukan dan mengetahui
nilai TAAD (True Arithmatic Dameter), Dp (Mean Surface Diameter), dan Dv (Mean Volume
Diameter) sebuah partikel dari sampel berupa tepung kanji dan Marimas Anggur Merah.
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah alat screening dengan jenins
vibrating screen dengan ukuran 120 dan 160 mesh. Sampel yang digunakan adalah Tepung
Kanji dan Marimas Anggur Merah. Pengayakan pada Tepung Kanji dilakukan dengan variabel
waktu 10 menit satu kali. Sedangkan pada Marimas Anggur Merah, pengayakan dilakukan
dengan beberapa variabel waktu yaitu 10,20,30,40, dan 50 menit. Setelah diayak, masing-
masing oversize dan undersize ditimbang menggunakan timbangan elektrik.
40
30
y = -0.312x + 46.78
20 R² = 0.0895
9.4
10
0
0 10 20 30 40 50 60
Waktu (menit)
30
20
12.5
10 3.1 3.5
2.1
0
0 10 20 30 40 50 60
-10
Waktu (menit)
25
18.5
20
15 11.6
10 7
5
0
0 10 20 30 40 50 60
Waktu (menit)
4.0 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa nilai TAAD
yang mewakili total jumlah partikel yang lolos adalah sebesar 1.21546E-12 pada sampel
Tepung Kanji dengan waktu 10 menit, serta pada sampel Marimas Anggur Merah dengan
variabel waktu 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit, dan 50 menit secara berturut-turut
sebesar 1.85164E-07, 1.87992E-07, 1.94606E-07, 1.37921E-07, dan 1.82355E-07. Selain itu
juga diperoleh nilai Dp yang mewakili luas permukaan partikel adalah sebesar 1.49322E-05
pada sampel Tepung Kanji dengan waktu 10 menit, serta serta pada sampel Marimas Anggur
Merah dengan variabel waktu 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit, dan 50 menit secara
berturut-turut sebesar 1.91268E-05; 1.77261E-05; 1.86068E-05; 1.55066E-05; dan 1.92296E-
05. Dari percobaan ini juga dapat dketahui nilai Dv yang mewakili total volume partikel adalah
sebesar 1.9245E-08 pada sampel Tepung Kanji dengan waktu 10 menit, serta pada sampel
Marimas Anggur Merah dengan variabel waktu 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit, dan
50 menit secara berturut-turut sebesar 5.4233E-08; 4.84105E-08; 5.20715E-08; 3.9185E-08;
dan 5.46601E-08. Sehinggga dapat disimpulkan pula bahwa semakin lama waktu pengayakan,
maka produk undersize akan semakin banyak dan produk oversize akan semakin sedikit. Hal
ini disebabkan karena, semakin lama waktu pengayakan maka semakin besar kesempatan
partikel untuk dapat lolos.
Daftar Pustaka
Agustinus. (2017, September). Sieving. Kedokteran dan Farmasi.
Aria, S., Ratnaningtyas, A., & Isnaeni, W. (2010). Pemisahan Partikel dengan Metode
Pengayakan . Purwakarta: Tsffaunsoed.
Bantacut, T. (2013). Pengembangan Pabrik Gula Mini untuk Mencapai Swasembada Gula. 307.
Brown, G. (1950). Unit Operations. London: Modern Asia Edition.
Indah, E. (2017). Pengukuran Butiran Padatan. Surabaya: UPN Veteran Jatim.
McCabe, W. L. (1999). Operasi Teknik Kimia 1. Jakarta: Erlangga.
Perry, R. G. (1984). Perry's Chemical Engineer Handbook. New York: McGraw-Hill.
Santosa, S. (2018). Pengantar Praktikum Operasi Teknik Kimia. Malang: Polinema.
Appendiks
1. Fraksi Massa (X)
berat partikel
Fraksi massa partikel =
berat total campuran
a. Oversize pada screen 120 mesh Tepung Kanji t (10 menit)
0,8 gram
= 74.1 gram = 0,010781671
b. Oversize pada screen 160 mesh Tepung Kanji t (10 menit)
0,9 gram
= 74.1 gram = 0,01212938
c. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (10 menit)
50 gram
= 74.1 gram = 0,674763833
d. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (20 menit)
36,6 gram
= 72,3 gram = 0,506224066
e. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (30 menit)
43,1 gram
= 69,9 gram = 0,616595136
f. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (40 menit)
9,4 gram
= 68,8 gram = 0,136627907
g. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (50 menit)
48 gram
= 70 gram = 0,685714286
h. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (10 menit)
12,5 gram
= 74.2 gram = 0.168690958
i. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (20 menit)
2,1 gram
= 72,3 gram = 0.029045643
j. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (30 menit)
3,1 gram
= 69,9 gram = 0.04434907
k. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (40 menit)
52,4 gram
= 68,8 gram = 0.761627907
l. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (50 menit)
3,5 gram
= 70 gram = 0,05
2. Presentase Massa
Presentase massa = fraksi massa × 100%
a. Oversize pada screen 120 mesh Tepung Kanji t (10 menit)
= 0,010781671 × 100% = 1,07%
b. Oversize pada screen 120 mesh Tepung Kanji t (10 menit)
= 0,01212938 × 100% = 1,21 %
c. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (10 menit)
= 0,674763833 × 100% = 67,476%
d. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (20 menit)
= 0,506224066 × 100% = 50,622%
e. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (30 menit)
= 0,616595136 × 100% = 61,6%
f. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (40 menit)
= 0,136627907 × 100% = 13,6%
g. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (50 menit)
= 0,685714286 × 100% = 68,571%
h. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (10 menit)
= 0.168690958 × 100% = 16,869%
i. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (20 menit)
= 0.029045643 × 100% = 2,9046%
j. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (30 menit)
= 0.04434907 × 100% = 4,4349%
k. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (40 menit)
= 0.761627907 × 100% = 76,163%
l. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (50 menit)
= 0,05 × 100% = 5%
3. Massa Partikel
a. Oversize pada screen 120 mesh Tepung Kanji t (10 menit)
= ρ × C × D3
= 0,229 × 0,523 × 1.10810023178975E-07
= 1.32714E-08
b. Oversize pada screen 160 mesh Tepung Kanji t (10 menit)
= ρ × C × D3
= 0,229 × 0,523 × 5.74352E-08
= 6.87884E-09
c. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (10 menit)
= ρ × C × D3
= 0,229 × 0,523 × 1.1081E-07
= 0.00057124
d. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (20 menit)
= ρ × C × D3
= 0,229 × 0,523 × 1.1081E-07
= 0.00057124
e. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (30 menit)
= ρ × C × D3
= 0,229 × 0,523 × 1.1081E-07
= 0.00057124
f. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (40 menit)
= ρ × C × D3
= 0,229 × 0,523 × 1.1081E-07
= 0.00057124
g. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (50 menit)
= ρ × C × D3
= 0,229 × 0,523 × 1.1081E-07
= 0.00057124
h. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (10 menit)
= ρ × C × D3
= 0,229 × 0,523 × 5.74352E-08
= 0.000458865
i. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (20 menit)
= ρ × C × D3
= 0,229 × 0,523 × 5.74352E-08
= 0.000458865
j. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (30 menit)
= ρ × C × D3
= 0,229 × 0,523 × 5.74352E-08
= 0.000458865
k. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (40 menit)
= ρ × C × D3
= 0,229 × 0,523 × 5.74352E-08
= 0.000458865
l. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (50 menit)
= ρ × C × D3
= 0,229 × 0,523 × 5.74352E-08
= 0.000458865
258.6338093
= √17320519.68
= 1.49322E-05
b. Pada sampel Marimas Anggur Merah pada t = 10 menit
𝑋
∑𝐷
Dp =√ 𝑋
∑ 3
𝐷
224.7794008
= √11752042.83
= 1.91268E-05
c. Pada sampel Marimas Anggur Merah pada t = 20 menit
𝑋
∑𝐷
Dp =√ 𝑋
∑ 3
𝐷
233.3727252
= √13165499.16
= 1.77261E-05
d. Pada sampel Marimas Anggur Merah pada t = 30 menit
𝑋
∑𝐷
Dp =√ 𝑋
∑ 3
𝐷
227.7452438
= √12239873.77
= 1.86068E-05
e. Pada sampel Marimas Anggur Merah pada t = 40 menit
𝑋
∑𝐷
Dp =√ 𝑋
∑ 3
𝐷
252.2172967
= √16265112.04
= 1.55066E-05
224.2210709
=√
11660207.01
= 1.92296E-05
∑𝐷
• Menghitung Mean Volume Diameter (Dv) = ∑𝑁𝑖
a. Pada sampel Tepung Kanji pada t = 10 menit
3 ∑𝑋
Dv = √ 𝑋
𝑐∑
𝑐 𝐷3
3 1
= √0.523 𝑥 33117628.46
= 1.9245E-08
b. Pada sampel Marimas Anggur Merah pada t = 50 menit
3 ∑𝑋
Dv = √ 𝑋
𝑐∑
𝑐 𝐷3
3 1
= √0.523 𝑥 6146318.4
= 5.4233E-08
c. Pada sampel Marimas Anggur Merah pada t = 10 menit
3 ∑𝑋
Dv = √ 𝑋
𝑐∑
𝑐 𝐷3
3 1
= √0.523 𝑥 6885556.059
= 4.84105E-08
d. Pada sampel Marimas Anggur Merah pada t = 20 menit
3 ∑𝑋
Dv = √ 𝑋
𝑐∑
𝑐 𝐷3
3 1
= √0.523 𝑥 6401453.982
= 5.20715E-08
e. Pada sampel Marimas Anggur Merah pada t = 30 menit
3 ∑𝑋
Dv = √ 𝑋
𝑐∑
𝑐 𝐷3
3 1
= √0.523 𝑥 8506653.595
= 3.9185E-08
f. Pada sampel Marimas Anggur Merah pada t = 40 menit
3 ∑𝑋
Dv = √ 𝑋
𝑐∑
𝑐 𝐷3
3 1
= √0.523 𝑥 6098288.268
= 5.46601E-08