Anda di halaman 1dari 15

Laporan

Mekanika Fluida dan Partikel

Screening
Fikaputri Rohmatul Maula* (1), Raka Abdurrahman Faqih (2)
Marchel Abednego
Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA
Departemen Teknik Kimia Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
2019

Abstrak

Screening atau pengayakan adalah proses pemisahan secara mekanik berdasarkan perbedaan
ukuran partikel supaya didapatkan bahan yang seragam dari segi ukurannya. Tujuan dari percobaan
ini adalah untuk menentukan ukuran 120 dan 160 mesh untuk sebuah partikel dari sampel tepung kanji
dan Marimas Anggur Merah dan menentukan TAAD (True Arithmatic Diameter), Dp (Mean Surface
Diameter), dan Dv (Mean Volume Diameter) dari sampel tepung kanji dan Marimas Anggur Merah.
Prosedur percobaan ini adalah dengan memasukkan sampel dengan berat tertentu ke dalam alat
screening tipe vibrate screen, lalu diayak dengan variabel waktu yang telah ditentukan, dan timbang
berat undersize dan oversize setiap mesh. Hasil pengamatan dari pengayakan sampel tepung kanji
dengan variabel waktu 10 menit, didapatkan berat oversize 120 mesh 0,8 gr; oversize 160 mesh 0,9 gr;
dan undersize 72,5 gr. Varibel waktu pengayakan untuk sampel Marimas Anggur Merah adalah 10, 20,
30, 40, 50 menit. Berat oversize pada 120 mesh adalah 50 gr; 36,6 gr; 43,1 gr; 9,4 gr; dan 48 gr.
Oversize 160 mesh adalah 12,5 gr;2,1 gr; 3,1 gr; 52,4 gr; dan 3,5 gr. Berat undersize 11,6 gr; 33,6 gr;
23,7 gr; 7 gr; dan 18,5 gr. Dari hasil tersebut didapatkan Vsolid untuk tepung kanji dan Marimas
Anggur Merah masing-masing 107, 94 cm3 dan 109,045 cm3, serta ρsolid masing-masing sampel
adalah 0,229 g/cm3 dan 0,2274 g/cm3. Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat diperoleh
kesimpulan bahwa nilai TAAD yang mewakili total jumlah partikel yang lolos adalah sebesar
1.21546E-12 pada sampel Tepung Kanji dengan waktu 10 menit, serta pada sampel Marimas Anggur
Merah dengan variabel waktu 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit, dan 50 menit secara berturut-
turut sebesar 1.85164E-07, 1.87992E-07, 1.94606E-07, 1.37921E-07, dan 1.82355E-07. Selain itu juga
diperoleh nilai Dp yang mewakili luas permukaan partikel adalah sebesar 1.49322E-05 pada sampel
Tepung Kanji dengan waktu 10 menit, serta serta pada sampel Marimas Anggur Merah dengan
variabel waktu 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit, dan 50 menit secara berturut-turut sebesar
1.91268E-05; 1.77261E-05; 1.86068E-05; 1.55066E-05; dan 1.92296E-05. Dari percobaan ini juga
dapat dketahui nilai Dv yang mewakili total volume partikel adalah sebesar 1.9245E-08 pada sampel
Tepung Kanji dengan waktu 10 menit, serta pada sampel Marimas Anggur Merah dengan variabel
waktu 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit, dan 50 menit secara berturut-turut sebesar 5.4233E-08;
4.84105E-08; 5.20715E-08; 3.9185E-08; dan 5.46601E-08.

Kata kunci : Screening, Ukuran Partikel, Mesh

1.0 Pendahuluan
Screening atau pengayakan adalah metode pemisahan partikel sesuai dengan ukurannya
menjadi dua atau lebih bagian. Pemisahan partikel ini dilakukan secara mekanik. Screening
adalah metode pengayakan dalam skala industri, sedangkan metode pengayakan skala
laboratorium adalah sieving. Pengayakan biasanya digunakan dalam industri gula, yaitu
sebagai pemisahan antara gula yang siap konsumsi dengan kontaminan atau partikel-partikel
yang tidak diperlukan. (Santosa, 2018).
Penerapan metode screening biasa ditemukan pada industri untuk memisahkan partikel-
partikel yang diinginkan dengan kontaminan atau barang-barang yang tidak diinginkan.
Industri menggunakan metode pengayakan atau screening ini bertujuan untuk memperoleh
ukuran yang seragam, seperti pada industri batu bara, bahan bangunan, dan lain-lain. Contoh
proses screening yang paling mudah dijumpai adalah pada pabrik gula. Beberapa proses yang
terjadi di dalam pabrik gula diantaranya penyiapan tebu, penggilingan atau pemerahan nira,
pemanasan, pemurnian, penguapan, pengeringan, penyaringan, pengayakan, pengemasan.
Pengayakan atau screening pada pabrik gula dilakukan untuk memisahkan kristal gula yang
masih menggumpal. (Bantacut, 2013)
Oleh karena itu, metode ini digunakan agar gula yang dipasarkan tidak ada yang
menggumpal, dan ukurannya sesuai dengan keinginan pasar sehingga dalam proses industri,
untuk memperoleh ukuran yang seragam, maka perlu dilakukan pengayakan. Pada proses
pengayakan zat padat itu dijatuhkan atau dilemparkan ke permukaan pengayak. Partikel yang
di bawah ukuran atau yang kecil (undersize), atau halusan (fines), lulus melewati bukaan ayak,
sedang yang di atas ukuran atau yang besar (oversize), atau buntut (tails) tidak lulus. Dengan
dilakukannya pengayakan atau screening ini, maka konsumen akan lebih puas dalam
mengkonsumsi produk gula yang dibelinya.
Menurut Santosa (2018) produk dari proses pengayakan/penyaringan ada 2 (dua), yaitu :
1. Ukuran lebih besar daripada ukuran lubang-lubang ayakan (oversize).
2. Ukuran yang lebih kecil daripada ukuran lubang-lubang ayakan (undersize)
Menurut Brown (1950), pengayakan biasanya dilakukan dalam keadaan kering untuk
material kasar, dapat optimal sampai dengan ukuran 10 in (10 mesh). Sedangkan pengayakan
dalam keadaan basah biasanya untuk material yang halus mulai dari ukuran 20 in sampai 30
in. Permukaan ayakan yang digunakan pada screen bervariasi, yaitu :
1. Plat yang berlubang (punched plate, bahan dapat berupa baja ataupun karet keras)
2. Anyaman kawat (woven wire), bahan dapat berupa baja, nikel, perunggu, tembaga,
atau logam lainnya.
3. Susunan batangan logam, biasanya digunakan batang baja (pararel rods).
Pengayakan adalah teknik sederhana untuk memisahakan partikel dari ukuran yang
berbeda. Sebuah saringan seperti yang digunakan untuk memilah tepung memiliki ukuran yang
sangat kecil. Partikel kasar dipisahkan atau rusak dengan menggiling terhadap satu sama lain.
Bergatung pada jenis partikel yang akan dipisahkan atau rusak dengan dipisahkan pada
berbagai jenis lubang yang digunakan (Indah, 2017).
Menurut Perry (1984), faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan screen adalah :
1. Kapasitas, kecepatan hasil yang dinginkan
2. Kisaran ukuran (size range)
3. Sifat bahan : densitas, kemudahan mengalir (flowability)
4. Unsur bahaya bahan : mudah terbakar, berbahaya, debu yang ditimbulkan
5. Ayakan kering atau basah
Screening atau pengayakan menggunakan mesh untuk menentukan ukuran partikel yang
tersaring. Mesh adalah jumlah lubang dalam 1 inchi linear, misal ayakan 10 mesh, artinya
sepanjang 1 inch terdapat 10 lubang dengan jarak antar pusat kawat yang satu dengan yang
lainnya (Santosa, 2018).
Menurut Perry (1984), ayakan terbuat dari kawat dengan ukuran lubang tertentu. Berikut
adalah macam-macam jenis alat screening yang biasa digunakan dalam industri :
1. Grizzly Screens
Tipe yang paling simpel dari Grizzly Screens adalah Stationary Grizzlies. Alat ini
digunakan untuk bahan kering, bukan tipe alat yang menmberikan hasil yang baik
apabila bahan yang akan diayak adalah bahan basah.
2. Revolving Screens
Material yang diayak pada alat ini berada diujung atas, dan hasil oversize berada di
ujung paling bawah. Material yang diinginkan berada di bukaan awalnya.
3. Vibrating Screens
Permukaannya horizontal dan miring digerakkan pada frekuensi tinggi (1000-7000 Hz).
Satuan kapasitas tinggi, dengan efisiensi pemisahan yang baik, yang digunakan untuk
range yang luas dari ukuran partikel.
4. Oscillating Screens
Dioperasikan pada frekuensi yang lebih rendah dari vibrating screen (100-400 Hz)
dengan waktu yang lebih lama, lebih linier dan tajam.

Berikut adalah beberapa dimensi yang digunakan untuk menentukan ukuran partikel adalah :
1. True Arithmatic Average Diameter (TAAD)
𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
TAAD = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑟𝑡𝑖𝑘𝑒𝑙 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

Dalam praktiknya, menghitung jumlah partikel sangatlah sulit, lebih menetukan massa
dari masing-masing ukuran. Oleh arena itu, dicari hubungan Antara jumlah partikel
dengan massa pada masing-masing ukuran tersebut.

∑𝐷𝑖
TAAD = 𝑀 𝑋𝑖

𝜌 𝑐 𝐷𝑖3

Keterangan:
M = massa partikel (gram)
𝜌 = berat jenis partikel (gram/in3)
Xi = fraksi massa partikel
Di = Diameter partikel (in)
2. Mean Surface Diameter (Dp)
Merupakan diameter yang dapat mewakili untuk menghitung luas permukaan total.

𝑋
∑𝐷
Dp =√ 𝑋
∑ 3
𝐷

Keterangan:
Xi = fraksi massa partikel
Di = Diameter partikel (in)
3. Mean Volume Diameter (Dv)
Merupakan diameter yang dapat mewakili untuk menghitung volum total campuran.

3 ∑𝑋
Dv = √ 𝑋
𝑐∑
𝑐 𝐷3

Keterangan:
Xi = fraksi massa partikel
Di = Diameter partikel (in)
C = Konstanta partikel

2.0 Metode Penelitian


2.1 Alat dan Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain adalah sampel Tepung
Kanji, Marimas Anggur Merah, dan aaquadest. Sedangkan alat-alat yang digunakan adalah
alat vibrating screen, neraca analitik, piknometer 100 ml, serta cawan 100 ml.
Gambar 1. Skema Alat Percobaan

Gambar 2. Rancangan Alat Percobaan


Sumber : Nurul, 2017
2.2 Metodologi
Prosedur percobaan ini yaitu dengan menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan, seperti
kaca arloji, spatula, piknometer, dan alat pengayak jenis vibrating screen yang berukuran
120 dan 160 mesh. Kemudian menimbang masing-masing sampel yaitu Tepung Kanji dan
Marimas Anggur Merah sebanyak 75 gram. Kemudian setiap sampel diayak selama
variabel waktu yang telah ditentukan. Setelah proses pengayakan, masing-masing sampel
ditimbang oversize dan undersize dari sampel tersebut.

3.0 Pembahasan
Dari percobaan yang dilakukan, diperoleh hasil pengayakan (screening) sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil Pengukuran Berat Oversize dan Undersize Sampel Sesuai Variabel Waktu
Undersize
Berat awal Oversize 120 Undersize 160 (gram)
Bahan Waktu (t)
(gram) mesh (gram) mesh (gram)

Tepung Kanji 10 75 0,8 0,9 72,5

10 50 12,5 11,6

20 36,6 2,1 33,6


Marimas 30 75 43,1 3,1 23,7
Anggur Merah
40 9,4 52,4 7

50 48 3,5 18,5
Keterangan :
• Diameter ayakan 120 mesh = 0.004803152 inch
• Diameter ayakan 160 mesh = 0.00385827 inch
• Densitas Tepung Kanji = 0.229 g/ml
• Densitas Marimas Anggur Merah = 0.2274 g/ml
• C (partikel berbentuk bola) = 0.523
Percobaan ini dilakukan untuk menentukan ukuran 120 dan 160 mesh untuk sebuah partikel
dari sampel berupa tepung kanji dan Marimas Anggur merah. Menentukan dan mengetahui
nilai TAAD (True Arithmatic Dameter), Dp (Mean Surface Diameter), dan Dv (Mean Volume
Diameter) sebuah partikel dari sampel berupa tepung kanji dan Marimas Anggur Merah.
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah alat screening dengan jenins
vibrating screen dengan ukuran 120 dan 160 mesh. Sampel yang digunakan adalah Tepung
Kanji dan Marimas Anggur Merah. Pengayakan pada Tepung Kanji dilakukan dengan variabel
waktu 10 menit satu kali. Sedangkan pada Marimas Anggur Merah, pengayakan dilakukan
dengan beberapa variabel waktu yaitu 10,20,30,40, dan 50 menit. Setelah diayak, masing-
masing oversize dan undersize ditimbang menggunakan timbangan elektrik.

Hasil Pengayakan Tepung Kanji


Tepung Kanji diayak selama 10 menit pada alat screening. Pada percobaan sampel Tepung
Kanji, diperoleh fraksi massa produk oversize ayakan 120 mesh 0.01078167; fraksi massa
produk oversize ayakan 160 mesh 0.01212938; fraksi massa produk undersize 0.0385827.
Tabel 2. Hasil Penghitungan TAAD, Dp, Dv Partikel pada Bahan
Bahan Waktu TAAD Dp Dv
Tepung
10 1.21546E-12 1.49322E-05 1.9245E-08
Kanji
Dari Tabel 2 tersebut menjelaskan bahwa jumlah partikel Tepung Kanji yang lolos dalam
waktu 10 menit sebesar 1.21546E-12, luas permukaan partikel Tepung Kanji sebesar
1.49322E-05, dan volume total campuran Tepung Kanji sebesar 1.9245E-08.

Hasil Pengayakan Marimas Anggur Merah


Marimas Anggur Merah diayak menggunakan alat screening dengan variabel waktu.
Fraksi massa produk ayakan oversize 120 mesh pada waktu 10 menit sebesar 0.674763833;
pada waktu 20 menit sebesar 0.506224066; pada waktu 30 menit sebesar 0.616595136; pada
waktu 40 menit sebesar 0.136627907; dan pada waktu 50 menit sebesar 0.685714286. Fraksi
massa produk ayakan oversize 160 mesh pada waktu 10 menit sebesar 0.168690958; pada
waktu 20 menit sebesar 0.029045643; pada waktu 30 menit sebesar 0.04434907; pada waktu
40 menit sebesar 0.761627907; dan pada waktu 50 menit sebesar 0.05. Fraksi massa produk
ayakan undersize pada waktu 10 menit sebesar 0.156545209; pada waktu 20 menit sebesar
0.46473029; pada waktu 30 menit sebesar 0.339055794; pada waktu 40 menit sebesar
0.101744186 ; dan pada waktu 50 menit sebesar 0.264285714.
Tabel 3. Hasil penghitungan TAAD, Dp, Dv Partikel pada Bahan
Bahan Waktu TAAD Dp Dv
10 1.85164E-07 1.91268E-05 5.4233E-08
Marimas 20 1.87992E-07 1.77261E-05 4.84105E-08
Anggur 30 1.94606E-07 1.86068E-05 5.20715E-08
Merah 40 1.37921E-07 1.55066E-05 3.9185E-08
50 1.82355E-07 1.92296E-05 5.46601E-08
Dari Tabel 3 tersebut dapat menjelaskan bahwa jumlah partikel Marimas Anggur
Merah yang lolos dalam variabel waktu 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit, dan 50 menit
berturut-turut adalah 1.85164E-07, 1.87992E-07, 1.94606E-07, 1.37921E-07, dan 1.82355E-
07. Selain itu, dapat diketahui pula luas permukaan partikel Marimas Anggur Merah dalam
variabel waktu 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit, dan 50 menit berturut-turut adalah
1.91268E-05; 1.77261E-05; 1.86068E-05; 1.55066E-05; dan 1.92296E-05. Serta dari tabel
tersebut dapat diperoleh nilai volume total campuran Marimas Anggur Merah dalam variabel
waktu 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit, dan 50 menit berturut-turut adalah 5.4233E-08;
4.84105E-08; 5.20715E-08; 3.9185E-08; dan 5.46601E-08. Dari tabel tersebut, dapat terlihat
hubungan antara waktu dengan massa hasil ayakan dengan dibuat grafik sebagai berikut :
Oversize 120 mesh (gram)
60
50
48
50 43.1
36.6
Massa (gram)

40

30
y = -0.312x + 46.78
20 R² = 0.0895
9.4
10

0
0 10 20 30 40 50 60
Waktu (menit)

Grafik 1. Massa Marimas Anggur Merah Oversize 120 mesh


Dari Grafik 1 dapat dilihat hubungan antara waktu pengayakan dengan massa yang
lolos dari setiap ayakan (screening). Pada waktu 10 menit diperoleh massa yang lolos dari
oversize 120 mesh sebanyak 50 gram, pada waktu 20 menit sebanyak 36,6 gram, pada waktu
30 menit sebanyak 43,1 gram, pada waktu 40 menit sebanyak 9,4 gram, dan pada waktu 50
menit sebanyak 48 gram. Hasil diatas menunjukkan hubungan yang tidak sesuai antara waktu
pengayakan dengan massa.
Dari praktikum yang telah dilakukan, terdapat kertidaksesuaian yaitu kurva yang
diperoleh tidak menunjukkan kenaikan namun menunjukkan kurva yang fluktuatif. Hasil yang
didapatkan pada pengayakan pertama hingga ketiga bisa dikatakan benar karena massa material
yang lolos selanjutnya pada oversize 160 mesh lebih sedikit. Namun pada pengayakan ke-4
terjadi ketidaksesuaian karena material yang lolos sangat sedikit, dan pada oversize selanjutnya
lebih banyak. Hal ini dapat disebabkan karena kesalahan pada saat praktikum ketika
menimbang, mengayak, atau ayakan yang masih belum benar kering. Material yang lolos dari
lubang berkuran 120 mesh ini jumlahnya lebih banyak dari 160 mesh dan undersize. Hal ini
disebabkan karena semakin besar ukuran lubang pengayak akan semakin banyak material yang
lolos dan juga sebaliknya. Namun, ketidaksesuaian ini terjadi karena hubungan antara waktu
pengayakan dengan jumlah material yang lolos adalah semakin lama waktu pengayakan maka
serbuk yang sedang diayak akan hancur sehingga material yang harusnya tidak terayak menjadi
terayak. Hal tersebut apabila dilihat dari kualitas ukurannya, dapat menyebabkan hasil ukuran
yang tidak seragam. Namun dengan teori tersebut, maka berat material yang terayak juga akan
semakin besar apabila waktu pengayakan semakin lama (Aria, 2010).
Undersize 160 mesh (gram)
60
52.4
50
y = 0.323x + 5.03
40 R² = 0.0566
Massa (gram)

30

20
12.5
10 3.1 3.5
2.1
0
0 10 20 30 40 50 60
-10
Waktu (menit)

Grafik 2. Massa Marimas Anggur Merah Oversize 160 mesh


Dari Grafik 2 dapat dilihat hubungan antara waktu pengayakan dengan massa yang
lolos dari setiap ayakan (screening). Pada waktu 10 menit diperoleh massa yang lolos dari
oversize 160 mesh sebanyak 12.5 gram, pada waktu 20 menit sebanyak 2.1 gram, pada waktu
30 menit sebanyak 3.1 gram, pada waktu 40 menit sebanyak 52.4 gram, dan pada waktu 50
menit sebanyak 3.5 gram. Hasil diatas menunjukkan hubungan yang tidak sesuai antara waktu
pengayakan dengan massa.
Dari praktikum yang telah dilakukan, terdapat kertidaksesuaian yaitu kurva yang
diperoleh tidak menunjukkan kenaikan namun menunjukkan kurva yang fluktuatif. Hal ini
dapat disebabkan karena kesalahan pada saat praktikum ketika menimbang, mengayak, atau
ayakan yang masih belum benar kering. Hubungan antara waktu pengayakan dan massa sampel
yang lolos pada screening adalah berbanding lurus. Pengayakan yang dilakukan lebih lama
akan menghasilkan massa oversize dan undersize lebih banyak (Agustinus, 2017).
Undersize (gram)
40
33.6
35
y = -0.128x + 22.72
30 R² = 0.0377
23.7
Massa (gram)

25
18.5
20
15 11.6
10 7

5
0
0 10 20 30 40 50 60
Waktu (menit)

Grafik 3. Massa Marimas Anggur Merah Undersize


Dari Grafik 3 dapat dilihat hubungan antara waktu pengayakan dengan massa yang
lolos dari setiap ayakan (screening). Pada waktu 10 menit diperoleh massa yang lolos dari
undersize sebanyak 11.6 gram, pada waktu 20 menit sebanyak 33.6 gram, pada waktu 30 menit
sebanyak 23.7 gram, pada waktu 40 menit sebanyak 7 gram, dan pada waktu 50 menit sebanyak
18.5 gram. Hasil diatas menunjukkan hubungan yang tidak sesuai antara waktu pengayakan
dengan massa.
Dari praktikum yang telah dilakukan, terdapat kertidaksesuaian yaitu kurva yang
diperoleh tidak menunjukkan kenaikan namun menunjukkan kurva yang fluktuatif. Hal ini
dapat disebabkan karena kesalahan pada saat praktikum ketika menimbang, mengayak, atau
ayakan yang masih belum benar kering. Hubungan antara waktu pengayakan dan massa sampel
yang lolos pada screening adalah berbanding lurus. Pengayakan yang dilakukan lebih lama
akan menghasilkan massa oversize dan undersize lebih banyak (Agustinus, 2017).

4.0 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa nilai TAAD
yang mewakili total jumlah partikel yang lolos adalah sebesar 1.21546E-12 pada sampel
Tepung Kanji dengan waktu 10 menit, serta pada sampel Marimas Anggur Merah dengan
variabel waktu 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit, dan 50 menit secara berturut-turut
sebesar 1.85164E-07, 1.87992E-07, 1.94606E-07, 1.37921E-07, dan 1.82355E-07. Selain itu
juga diperoleh nilai Dp yang mewakili luas permukaan partikel adalah sebesar 1.49322E-05
pada sampel Tepung Kanji dengan waktu 10 menit, serta serta pada sampel Marimas Anggur
Merah dengan variabel waktu 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit, dan 50 menit secara
berturut-turut sebesar 1.91268E-05; 1.77261E-05; 1.86068E-05; 1.55066E-05; dan 1.92296E-
05. Dari percobaan ini juga dapat dketahui nilai Dv yang mewakili total volume partikel adalah
sebesar 1.9245E-08 pada sampel Tepung Kanji dengan waktu 10 menit, serta pada sampel
Marimas Anggur Merah dengan variabel waktu 10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit, dan
50 menit secara berturut-turut sebesar 5.4233E-08; 4.84105E-08; 5.20715E-08; 3.9185E-08;
dan 5.46601E-08. Sehinggga dapat disimpulkan pula bahwa semakin lama waktu pengayakan,
maka produk undersize akan semakin banyak dan produk oversize akan semakin sedikit. Hal
ini disebabkan karena, semakin lama waktu pengayakan maka semakin besar kesempatan
partikel untuk dapat lolos.
Daftar Pustaka
Agustinus. (2017, September). Sieving. Kedokteran dan Farmasi.
Aria, S., Ratnaningtyas, A., & Isnaeni, W. (2010). Pemisahan Partikel dengan Metode
Pengayakan . Purwakarta: Tsffaunsoed.
Bantacut, T. (2013). Pengembangan Pabrik Gula Mini untuk Mencapai Swasembada Gula. 307.
Brown, G. (1950). Unit Operations. London: Modern Asia Edition.
Indah, E. (2017). Pengukuran Butiran Padatan. Surabaya: UPN Veteran Jatim.
McCabe, W. L. (1999). Operasi Teknik Kimia 1. Jakarta: Erlangga.
Perry, R. G. (1984). Perry's Chemical Engineer Handbook. New York: McGraw-Hill.
Santosa, S. (2018). Pengantar Praktikum Operasi Teknik Kimia. Malang: Polinema.
Appendiks
1. Fraksi Massa (X)
berat partikel
Fraksi massa partikel =
berat total campuran
a. Oversize pada screen 120 mesh Tepung Kanji t (10 menit)
0,8 gram
= 74.1 gram = 0,010781671
b. Oversize pada screen 160 mesh Tepung Kanji t (10 menit)
0,9 gram
= 74.1 gram = 0,01212938
c. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (10 menit)
50 gram
= 74.1 gram = 0,674763833
d. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (20 menit)
36,6 gram
= 72,3 gram = 0,506224066
e. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (30 menit)
43,1 gram
= 69,9 gram = 0,616595136
f. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (40 menit)
9,4 gram
= 68,8 gram = 0,136627907
g. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (50 menit)
48 gram
= 70 gram = 0,685714286
h. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (10 menit)
12,5 gram
= 74.2 gram = 0.168690958
i. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (20 menit)
2,1 gram
= 72,3 gram = 0.029045643
j. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (30 menit)
3,1 gram
= 69,9 gram = 0.04434907
k. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (40 menit)
52,4 gram
= 68,8 gram = 0.761627907
l. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (50 menit)
3,5 gram
= 70 gram = 0,05

2. Presentase Massa
Presentase massa = fraksi massa × 100%
a. Oversize pada screen 120 mesh Tepung Kanji t (10 menit)
= 0,010781671 × 100% = 1,07%
b. Oversize pada screen 120 mesh Tepung Kanji t (10 menit)
= 0,01212938 × 100% = 1,21 %
c. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (10 menit)
= 0,674763833 × 100% = 67,476%
d. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (20 menit)
= 0,506224066 × 100% = 50,622%
e. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (30 menit)
= 0,616595136 × 100% = 61,6%
f. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (40 menit)
= 0,136627907 × 100% = 13,6%
g. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (50 menit)
= 0,685714286 × 100% = 68,571%
h. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (10 menit)
= 0.168690958 × 100% = 16,869%
i. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (20 menit)
= 0.029045643 × 100% = 2,9046%
j. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (30 menit)
= 0.04434907 × 100% = 4,4349%
k. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (40 menit)
= 0.761627907 × 100% = 76,163%
l. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (50 menit)
= 0,05 × 100% = 5%

3. Massa Partikel
a. Oversize pada screen 120 mesh Tepung Kanji t (10 menit)
= ρ × C × D3
= 0,229 × 0,523 × 1.10810023178975E-07
= 1.32714E-08
b. Oversize pada screen 160 mesh Tepung Kanji t (10 menit)
= ρ × C × D3
= 0,229 × 0,523 × 5.74352E-08
= 6.87884E-09
c. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (10 menit)
= ρ × C × D3
= 0,229 × 0,523 × 1.1081E-07
= 0.00057124
d. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (20 menit)
= ρ × C × D3
= 0,229 × 0,523 × 1.1081E-07
= 0.00057124
e. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (30 menit)
= ρ × C × D3
= 0,229 × 0,523 × 1.1081E-07
= 0.00057124
f. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (40 menit)
= ρ × C × D3
= 0,229 × 0,523 × 1.1081E-07
= 0.00057124
g. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (50 menit)
= ρ × C × D3
= 0,229 × 0,523 × 1.1081E-07
= 0.00057124
h. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (10 menit)
= ρ × C × D3
= 0,229 × 0,523 × 5.74352E-08
= 0.000458865
i. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (20 menit)
= ρ × C × D3
= 0,229 × 0,523 × 5.74352E-08
= 0.000458865
j. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (30 menit)
= ρ × C × D3
= 0,229 × 0,523 × 5.74352E-08
= 0.000458865
k. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (40 menit)
= ρ × C × D3
= 0,229 × 0,523 × 5.74352E-08
= 0.000458865
l. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (50 menit)
= ρ × C × D3
= 0,229 × 0,523 × 5.74352E-08
= 0.000458865

4. Jumlah Partikel (Ni)


XN
Jumlah Partikel = MP
a. Oversize pada screen 120 mesh Tepung Kanji t (10 menit)
0.010781671×0.8
= 1.32714×10−8
= 649919.9253
b. Oversize pada screen 160 mesh Tepung Kanji t (10 menit)
0.01212938×0.9
= 6.8788×10−9
= 1586960.662
c. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (10 menit)
0.674763833×50
= 0.00057124
= 59061.34092
d. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (20 menit)
0.506224066×36.6
= 0.00057124
= 32434.36321
e. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (30 menit)
0.616595136×43.1
= 0.00057124
= 46522.05247
f. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (40 menit)
0.136627907×9.4
= 0.00057124
= 2248.271583
g. Oversize pada screen 120 mesh Marimas Anggur Merah t (50 menit)
0.685714286×48
= 0.00057124
= 57619.02923
h. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (10 menit)
0.168690958×12.5
= 0.000458865
= 4595.333924
i. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (20 menit)
0.029045643×2.1
= 0.000458865
= 132.9277181
j. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (30 menit)
0.04434907×3.1
= 0.000458865
= 299.6135629
k. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (40 menit)
0.761627907×52.4
= 0.000458865
= 86973.98976
l. Oversize pada screen 160 mesh Marimas Anggur Merah t (50 menit)
0.05×3.5
= 0.000458865
= 381.375953
5. D average
Diameter 120 mesh + Diameter 160 mesh (0.004803512 + 0.00385827)
=
2 2
= 0.004330711 inch
6. TAAD, Dp, Dv
∑𝐷
• Menghitung TAAD = ∑𝑁𝑖
a. Pada sampel Tepung Kanji pada t = 10 menit
∑𝐷
= ∑𝑁𝑖
0.012519692
=
10300338093
= 1.21546E-12
b. Pada sampel Marimas Anggur Merah pada t = 10 menit
∑𝐷
= ∑𝑁𝑖
0.012519
= 67614.10289
= 1.85164E-07
c. Pada sampel Marimas Anggur Merah pada t = 20 menit
∑𝐷
= ∑𝑁𝑖
0.012519
= 66596.78675
= 1.87992E-07
d. Pada sampel Marimas Anggur Merah pada t = 30 menit
∑𝐷
= ∑𝑁𝑖
0.012519
=
64333.62671
= 1.94606E-07
e. Pada sampel Marimas Anggur Merah pada t = 40 menit
∑𝐷
= ∑𝑁𝑖
0.012519
= 90774.372789
= 1.37921E-07
f. Pada sampel Marimas Anggur Merah pada t = 50 menit
∑𝐷
= ∑𝑁𝑖
0.012519
= 68655.58231
= 1.82355E-07
𝑋
∑𝐷
• Menghitung Mean Surface Diameter (Dp) = √ 𝑋
∑ 3
𝐷

a. Pada sampel Tepung Kanji pada t = 10 menit


𝑋
∑𝐷
Dp =√ 𝑋
∑ 3
𝐷

258.6338093
= √17320519.68
= 1.49322E-05
b. Pada sampel Marimas Anggur Merah pada t = 10 menit
𝑋
∑𝐷
Dp =√ 𝑋
∑ 3
𝐷

224.7794008
= √11752042.83
= 1.91268E-05
c. Pada sampel Marimas Anggur Merah pada t = 20 menit
𝑋
∑𝐷
Dp =√ 𝑋
∑ 3
𝐷

233.3727252
= √13165499.16
= 1.77261E-05
d. Pada sampel Marimas Anggur Merah pada t = 30 menit
𝑋
∑𝐷
Dp =√ 𝑋
∑ 3
𝐷

227.7452438
= √12239873.77
= 1.86068E-05
e. Pada sampel Marimas Anggur Merah pada t = 40 menit
𝑋
∑𝐷
Dp =√ 𝑋
∑ 3
𝐷

252.2172967
= √16265112.04
= 1.55066E-05

f. Pada sampel Marimas Anggur Merah pada t = 50 menit


𝑋
∑𝐷
Dp =√ 𝑋
∑ 3
𝐷

224.2210709
=√
11660207.01
= 1.92296E-05
∑𝐷
• Menghitung Mean Volume Diameter (Dv) = ∑𝑁𝑖
a. Pada sampel Tepung Kanji pada t = 10 menit
3 ∑𝑋
Dv = √ 𝑋
𝑐∑
𝑐 𝐷3

3 1
= √0.523 𝑥 33117628.46
= 1.9245E-08
b. Pada sampel Marimas Anggur Merah pada t = 50 menit
3 ∑𝑋
Dv = √ 𝑋
𝑐∑
𝑐 𝐷3

3 1
= √0.523 𝑥 6146318.4
= 5.4233E-08
c. Pada sampel Marimas Anggur Merah pada t = 10 menit
3 ∑𝑋
Dv = √ 𝑋
𝑐∑
𝑐 𝐷3

3 1
= √0.523 𝑥 6885556.059
= 4.84105E-08
d. Pada sampel Marimas Anggur Merah pada t = 20 menit
3 ∑𝑋
Dv = √ 𝑋
𝑐∑
𝑐 𝐷3

3 1
= √0.523 𝑥 6401453.982
= 5.20715E-08
e. Pada sampel Marimas Anggur Merah pada t = 30 menit
3 ∑𝑋
Dv = √ 𝑋
𝑐∑
𝑐 𝐷3

3 1
= √0.523 𝑥 8506653.595
= 3.9185E-08
f. Pada sampel Marimas Anggur Merah pada t = 40 menit
3 ∑𝑋
Dv = √ 𝑋
𝑐∑
𝑐 𝐷3

3 1
= √0.523 𝑥 6098288.268
= 5.46601E-08

Anda mungkin juga menyukai