Anda di halaman 1dari 7

RESUME

MATA KULIAH DOKUMENTASI KEPERAWATAN


DENGAN MATERI SISTEM INFORMASI KESEHATAN

DISUSUN OLEH :

DIAN PERMATASARI
NIM. 191193
1D KEPERAWATAN

PRODI KEPERAWATAN POLTEKKES RS dr. SOEPRAOEN

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


Sistem Informasi Kesehatan (SIK)

1. Sistem Informasi Kesehatan merupakan seperangkat tatanan yang


meliputi data, informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi, dan
sumber daya manusia yang saling berkaitan.

2. Sistem Informasi Kesehatan dikelola secara terpadu untuk


mengarahkan tindakan atau keputusan yang mendukung
pembangunan kesehatan.

3. SIK dikembangkan untuk menunjang tujuh subsistem kesehatan


nasional sebagai berikut:

a. Upaya kesehatan;

b. Penelitian dan pengembangan kesehatan;

c. Pembiayaan kesehatan;

d. Sumber daya manusia kesehatan;

e. Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan;

f. Manajemen dan regulasi kesehatan; dan

g. Pemberdayaan masyarakat.

3. Hubungan Organogram Kemenkes dengan SIK akan menjadi fondasi


dari e-Kesehatan.
Peran Sistem Informasi Kesehatan

Sistem Informasi Kesehatan memberikan pelayanan kesehatan secara


terpadu meliputi,

1. Pelayanan Kuratif

2. Pelayanan Rehabilitatif

3. Pencegahan Penyakit

4. Peningkatan Kesehatan
Sistem Kesehatan di setiap tingkat harus dapat mandiri (selfpropeled),
walaupun berkaitan satu sama lain.

Tingkat-tingkat tersebut diantaranya;

a. Tingkat Kecamatan, di mana terdapat Puskesmas dan pelayanan


kesehatan dasar lain.

b. Tingkat Kabupaten/Kota, di mana terdapat Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota, Rumah Sakit Kabupaten/Kota, dan rujukan primer
lain.

c. Tingkat Provinsi, di mana terdapat Dinas Kesehatan Provinsi, Rumah


Sakit Provinsi, dan pelayanan rujukan sekunder lain.

d. Tingkat Pusat, di mana terdapat Departemen Kesehatan, Rumah


Sakit Pusat, dan pelayanan kesehatan rujukan tersier lain.
Kelemahan dan Kekurangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional

Kelemahan Kekurangan
Indonesia sudah memiliki legislasi SIK belum terintegrasi dan dikelola
terkait SIK diantaranya (UU berbagai pihak sehingga terdapat
Kesehatan, SKN, Kebijakan dan ‘pulau-pulau informasi’
Strategi Pengembangan SIKNAS
dan SIKDA)
Tenaga pengelola SIK sudah Legislasi yang ada belum kuat
tersedia pada beberapa tingkat, untuk mendukung integrasi SIK
baik tingkat pusat, provinsi, maupun
kabupaten/kota
Infrastruktur teknologi informasi dan Tidak terdapatnya
komunikasi tersedia di semua penanggungjawab khusus SIK
provinsi dan hampir seluruh
kota/kabupaten
Indikator kesehatan telah tersedia Tenaga pengelola SIK belum ada
jabatan fungsionalnya
Telah ada sistem pengumpulan Terbatasnya anggaran untuk TIK
data secara rutin yang bersumber khususnya pemeliharaan.
dari faskes pemerintah dan
masyarakat
Peluang dan Ancaman Sistem Informasi Kesehatan Nasional

Peluang Ancaman
Kesadaran akan permasalahan
Dengan Otonomi daerah, terkadang
kondisi SIK dan manfaat  e-Health
pengembangan SIK tidak menjadi
mulai meningkat pada semua
prioritas.
pemangku kepentingan terutama
pada tingkat manajemen
Kementerian Kesehatan.

Telah ada peraturan perundang-


Rotasi tenaga SIK di fasilitas
undangan terkait informasi dan TIK.
kesehatan Pemerintah tanpa
perencanaan dan koordinasi
dengan Dinas Kesehatan telah
menyebabkan hambatan dalam
pengelolaan SIK.
Terdapatnya kebijakan Sebagian program kesehatan yang
perampingan struktur dan didanai oleh donor
pengkayaan fungsi, memberikan mengembangkan sistem informasi
peluang dalam pengembangan sendiri tanpa dikonsultasikan atau
jabatan fungsional pengelolaan dikoordinasikan sebelumnya
SIK. dengan Pusat Data dan Informasi
dan pemangku kepentingannya.
Terdapat jenjang pendidikan Komputerisasi data kesehatan
informasi kesehatan yang terutama menuju data individu
bervariasi dari diploma hingga (disaggregate) meningkatkan risiko
sarjana di perguruan tinggi. terhadap keamanan dan
kerahasiaan sistem TIK.
Para donor menitik beratkan
Kondisi geografis Indonesia yang
program pengembangan SIK.
sangat beragam
dimana infrastruktur masih sangat
lemah di daerah terpencil sehingga
menjadi hambatan modernisasi
Registrasi vital telah dikembangkan
oleh Kementerian Dalam Negeri
dan telah mulai dengan proyek
percobaan di beberapa Provinsi.

Adanya inisiatif penggunaan nomor


identitas tunggal penduduk oleh
Kementerian Dalam Negeri yang
merupakan peluang untuk
memudahkan pengelolaan data
sehingga menjadi berkualitas.

Kebutuhan akan data berbasis bukti


meningkat khususnya untuk
anggaran (perencanaan) yang
berbasis kinerja.
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan RI. 2016. Buletin Jendela Data dan Informasi


Kesehatan, Semester 1. [Internet]. Tersedia di: www.kemkes.go.id ›
download › Buletin-SIK-2016

Budiman, Ronny. 2014. Modul Sistem Informasi Kesehatan Revisi 2014.


[Internet]. Tersedia di
https://www.academia.edu/22827429/MODUL_SISTEM_INFORMASI_KE
SEHATAN_Revisi_2014

Oshigita's Page. 2014. Analisis Situasi Sistem Informasi Kesehatan.


[Internet]. Tersedia di: https://oshigita.wordpress.com/2014/01/21/analisis-
situasi-sistem-informasi-kesehatan/

Anda mungkin juga menyukai