1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah hirobbil ‘aalamiin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta
alam atas segala karunia nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Pendidikan Dalam Keluarga Sekolah
dan Masyarakat” disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata perkuliahan
Pengantar Ilmu Pendidikan yang diampu oleh ibu MAYA S.Pd
Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis
sebagai manusia biasa sangat menyadari bahwa makalah ini sangat banyak
kekurangannya dan masih jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Besar harapan penulis makalah ini dapat menjadi inspirasi atau sarana
pembantu masyarakat dalam memahami tujuan adanya pendidikan
kewarganegaraan di semua jenjang pendidikan.
JOKO SETIONO
2
DAFTAR ISI
1. JUDUL MAKALAH
2. KATA PENGANTAR
3. DAFTAR ISI
4. BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
5. BAB II : PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN
B. FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN
C. FUNGSI PENDIDIKAN
D. PENDIDIKAN KELUARGA
E. PENDIDIKAN SEKOLAH
F. PENDIDIKAN MASYARAKAT
6. BAB III : PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
7. DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
4
mereka sendiri yang memperolah pengetahuan baru dari luar keluarga.
Perubahan sifat hubungan orang tua dengan anaknya itu, akan diiringi pula
dengan perubahan hubungan guru siswa serta didukung iklim keterbukaan yang
demokratis dalam masyarakat. Dengan kata lain, terdapat hubungan yang saling
mempengaruhi antara ketiga pusat pendidikan itu.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN
langeveld
adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada
anak tertuju pada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar
cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri.
John Dewey
Ki Hajar Dewantara
6
Adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.
B. FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN
Faktor Tujuan
secara singkat dikatakan bahwa tujuan pendidikan nasional ialah untuk
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya.
Faktor Pendidik
Pendidik ialah orang yang memikul pertanggungjawaban untuk mendidik.
Pendidik ini meliputi ;
orang dewasa
orang tua.
Guru.
pemimpin masyarakat.
pemimpin agama.
Faktor Anak Didik
adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau
sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan.
Faktor Alat Pendidik
adalah suatu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk terciptanya
suatu tujuan pendidik yang tertentu.
Faktor Lingkungan
merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat
besar terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal dalam satu
lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak.
lingkungan keluarga.
lingkungan sekolah.
lingkungan masyarakat / organisasi pemuda.
7
C. FUNGSI PENDIDIKAN
Pengembangan pribadi.
Pengembangan warga Negara.
Perkembangan kebudayaan.
Perkembangan bangsa.
8
Berbagai pola asuh orang tua dapat mempengaruhi kreativitas anak
antara lain, lingkungan fisik, lingkungan sosial pendidikan internal dan eksternal.
Intensitas kebutuhan anak untuk mendapatkan bantuan dari orang tua bagi
kepemilikan dan pengembangan dasar-dasar kreatuvitas diri, menunjukan
adanya kebutuhan internal yaitu manakala anak masih membutuhkan banyak
bantuan dari orang tua untuk memiiliki dan mengembangkan dasar-dasar
kreativitas diri ( berdasarkan naluri), berdasarkan nalar dan berdasarkan kata
hati.
Dari hasil penelitian bahwa bila orang tua berperan dalam pendidikan,
anak akan menunjukan peningkatan prestasi belajar, diikuti dengan perbaikan
sikap, stabilitas sosio-emosional, kedisiplinan, serta aspirasi anak untuk belajar
sampai ke jenjang paling tinggi, bahkan akan membantu anak ketika ia telah
bekerja dan berkeluarga.
Para sosiolog meyakini bahwa keluarga memiliki peran penting dalam
menentukan kemajuan suatu bangsa, sehingga mereka berteori bahwa keluarga
adalah unit yang penting sekali dalam masyarakat, Oleh karena itu para sosiolog
yakin, segala macam kebobrokan masyarakat merupakan akibat lemahnya
institusi keluarga.
Bagi seorang anak keluarga merupakan tempat pertama dan iutama bagi
pertunbuhan dan perkembangnnya. Menurut resolusi Majelis Umum PBB, fungsi
utama keluarga adalah sebagai wahana untuk mendidik, mengasuh dan
mensosialisasikan anak, mengembangkan kemampuan seluruh anggotanya agar
dapat menjalankan fungsinya di masyarakat dengan baik, serta, memberikan
kepuasan dan lingkungan yang sehat guna tercapainya keluarga sejahtera”.
Keluarga merupakan tempat yang paling awal dan efektif untuk
menjalankan fungsi departemen kesehatan , pendidikan adan kesejahteraan. Jika
keluarga gagal untuk megajarkan kejujuran, semangat, keinginan untuk menjadi
yang terbaik, dan menguasai kemampuan- kemampuan dasar, maka akan sulit
sekali bagoi institusi lain untuk memperbaiki kegagalannya. Karena kagagalan
keluarga dalam membentuk karakter anak akan berakibat pada tumbuhnya
masyarakat yang berkarakter buruk atau tidak berkarakter. Oleh karena itu
9
setiap keluarga harus memiliki kesadaran bahwa karakter bangsa sangat
tergantung pada pendidikan karakter anak di rumah
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama,
karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapat didikan dan
bimbingan. Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak
dasar bagi pendidikan pandangan hidup. Keagamaan merupakan wadah bagi
anak dalam konteks proses belajarnya untuk mengembangkan dan membentuk
diri dalam fungsi sosialnya.
10
5. peletakan dasar-dasar agama
Masa kanak-kanak adalah masa yang paling baik untuk meresapkan
dasar-dasar kehidupan beragama, dalam hal ini tentu terjadi dalam
keluarga. Anak-anak seharusnya dibiasakan ikut serta ke masjid bersama-
sama untuk menjalankan ibadah, mendengarkan khutbah atau ceramah
keagamaan, kegiatan seperti ini besar sekali pengaruhnya terhadap
kepribadian anak.
11
Suatu alternatif yang mungkin dilakukan untuk meningkatkan sekolah
dalam perannya sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan situasi dan kondisi
sekolah, Yaitu pengajaran yang serentak memberi peluang pencapaian tujuan
intruksional bidang studi dan tujuan-tujuan umum pendidikan lainnya. Dalam
upaya mewujudkan pengajaran yang mendidik, perlu dikemukakan bahwa setiap
keputusan dan tindakan guru dalam rangka kegiatan belajar mengajar akan
membawa berbagai dampak atau efek kepada siswa,
12
Pendidikan afektif dapat diawali dengan kajian tentang nilai dan sikap
yang seharusnya dikejar lebih jauh dalam perwujudannya melalui perilaku sehari-
hari.
13
materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum.
adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban terhadap
kebutuhan dimasa yang akan datang.
14
Sekolah umum
Sekolah kejuruan
15
Lembaga pendidikan yang dalam istilah UU No. 20 Tahun 2003 disebut
dengan jalur pendidikan non formal ini, bersifat fungsional dan praktis yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja peserta didik
yang berguna bagi usaha perbaikan taraf hidupnya. Pendidikan ini mempunyai
cirri-ciri sebagai berikut:
pendidikan diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah
peserta umumnya mereka yang sudah tidak bersekolah
pendidikan tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk jangka
waktu pendek.
Peserta tidak perlu homogen
Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis.
Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus
Keterampilan kerja sangat ditekankan
Beberapa istilah jalur pendidikan luar sekolah
1. pendidikan sosial
2. pendidikan Masyarakat
3. pendidikan rakyat
4. pendidikan luar sekolah
5. mass education
6. adult education
7. extension education
8. fundamental education
16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
17
Mengharapkan setiap pihak yang terlibat dalam pendidikan agar lebih
menguatkan tekad untuk berperan aktif dalam pendidikan, agar jalan menuju
tujuan pendidikan yang dicita-cita setiap insan manusia dapat segera terwujud.
Dan berusaha memulai hal hal positif yang dapat membantu proses pendidikan
sedini mungkin atau secepat mungkin. Serta tidak perlu menunggu yang lain
sebaik nya dari unsur terkecil yaitu individu, Dan setiap individu inilah diharapkan
menjadi sekumpulan orang yang peduli pada pendidikan, sekumpulan kecil ini
diharapkan dapat mewarnai seluruh rakyat yang besar ini terhadap
kesadarannya akan peran masing- masing dalam pendidikan.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://paudfip.wordpress.com/2009/06/17/peranan-keluargasekolah-
dan-masyarakat-dalam-pendidikan-anak/
http://bk14066.blogspot.com/2015/06/lingkungan-pendidikan-
mencakup-keluarga.html?m=1
http://www.makalah.co.id/2013/01/makalah-lingkungan-
pendidikan.html?m=1
Dimyati dan Mudjiono. (1994). Belajar dan Pembelajaran . Jakarta.
Proyek Pembinaan dan Pengembangan Mutu Tenaga Kependidikan,
Depdikbud.
O Hamalik, Oemar. (1995). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi
Aksara.
O Sudjana, Nana. (1989). Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di
Sekolah. Bandung : Sinar Baru.
19