Anda di halaman 1dari 19

PENDIDIKAN PADA LINGKUNGAN KELUARGA,

SEKOLAH, DAN MASYARAKAT

Disusun untuk memenuhi : Tugas Mata Kuliah


Pengantar Ilmu Pendidikan
Dosen pengampu : MAYA S. Pd
Disusun Oleh : JOKO SETIONO

STIT MUHAMMADIYAH PACITAN


2018

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirobbil ‘aalamiin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta
alam atas segala karunia nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Pendidikan Dalam Keluarga Sekolah
dan Masyarakat” disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata perkuliahan
Pengantar Ilmu Pendidikan yang diampu oleh ibu MAYA S.Pd

Makalah ini berisi tentang bagaimana pendidikan pada lingkup keluarga,


sekolah, dan masyarakat. Dalam penyusunannya penulis melibatkan berbagai pihak,
baik internal maupun eksternal. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima
kasih atas segala dukungan yang diberikan untuk menyelesaikan makalah ini.

Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis
sebagai manusia biasa sangat menyadari bahwa makalah ini sangat banyak
kekurangannya dan masih jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Besar harapan penulis makalah ini dapat menjadi inspirasi atau sarana
pembantu masyarakat dalam memahami tujuan adanya pendidikan
kewarganegaraan di semua jenjang pendidikan.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga para pembaca dapat


mengambil manfaat dan pelajaran dari makalah ini.

TEGALOMBO, 13 Oktober 2018

JOKO SETIONO

2
DAFTAR ISI

1. JUDUL MAKALAH
2. KATA PENGANTAR
3. DAFTAR ISI
4. BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
5. BAB II : PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN
B. FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN
C. FUNGSI PENDIDIKAN
D. PENDIDIKAN KELUARGA
E. PENDIDIKAN SEKOLAH
F. PENDIDIKAN MASYARAKAT
6. BAB III : PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
7. DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia sepanjang hidupnya sebagian besar akan menerima pengaruh


dari tiga lingkungan pendidikan yang utama yakni, keluarga, sekolah, dan
masyarakat dan ketiganya biasa disebut dengan tripusat pendidikan. Iingkungan
yang pertama kali dikenal oleh anak, tapi merupakan hal yang terpenting adalah
keluarga.
Pada masyarakat yang masih sederhana, keluarga mempunyai dua fungsi;
fungsi konsumsi dan fungsi produksi. Kedua fungsi ini mempunyai pengaruh yang
sangat besar bagi anak. Kehidupan masa depan anak pada masyarakat tradisional
tidak jauh berbeda dengan kehidupan orang tuannya. Pada masyarakat semacam
ini, orang tua yang mengajar pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk hidup. Orang tua pula yang melatih dan memberi petunjuk tentang
berbagai aspek kehidupan. Sampai anak menjadi dewasa dan berdiri sendiri.
Tetapi pada masyarakat modern, maka pendidikan yang semula menjadi
tanggung jawab keluarga itu kini sebagian besar diambil alih oleh sekolah dan
lembaga-lembaga sosial lainnya. Pada tingkat permulaan fungsi ibu sebagian
sudah diambil alih oleh pendidikan prasekolah. Bahkan fungsi pembentukan
watak dan sikap mental pada masyarakat modern berangsur-angsur diambil alih
oleh sekolah dan organisasi sosial lainnya.
Meskipun keluarga kehilangan sejumlah fungsi yang semula menjadi
tanggung jawabnya, namun keluarga masih tetap merupakan lembaga yang
paling penting dalam proses sosialisasi anak, karena keluarga yang memberikan
tuntunan dan contoh-contoh semenjak masa anak sampai dewasa dan berdiri
sendiri. Namun dalam masyarakat modern orangtua harus membagi otoritas
dengan orang lain terutama guru dan pemuka masyarakat, bahkan dengan anak

4
mereka sendiri yang memperolah pengetahuan baru dari luar keluarga.
Perubahan sifat hubungan orang tua dengan anaknya itu, akan diiringi pula
dengan perubahan hubungan guru siswa serta didukung iklim keterbukaan yang
demokratis dalam masyarakat. Dengan kata lain, terdapat hubungan yang saling
mempengaruhi antara ketiga pusat pendidikan itu.

B. RUMUSAN MASALAH

 Jelaskan pengertian pendidikan ?


 Jelaskan faktor-faktor dan fungsi pendidikan ?
 Jelaskan pengertian lingkungan pendidikan ?
 Bagaimana pendidikan pada lingkup keluarga, sekolah dan masyarakat ?

C. TUJUAN PENULISAN

 Mengetahui pengertian pendidikan


 Mengetahui faktor-faktor dan fungsi pendidikan
 Mengetahui pengertian lingkungan pendidikan
 Mengetahui pendidikan pada lingkup keluarga, sekolah dan masyarakat

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENDIDIKAN

Definisi pendidikan dalam arti sempit adalah proses interaksi kegiatan


belajar mengajar formal maupun informal antara guru dan murid secara
terprogram dan terencana. Sementara itu dalam arti luas merupakan proses
hidup individu dalam berinteraksi dengan lingkungan secara formal maupun
informal.
Pendidikan adalah usaha yang dijalankan seseorang atau kelompok orang
lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang
lebih tinggi dalam arti mental.
Pengertian pendidikan menurut para ahli :

 langeveld

adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada
anak tertuju pada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar
cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri.

 John Dewey

Adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara


intelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusia.

 Ki Hajar Dewantara

Adalah tuntunan didalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, yaitu


menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak itu, agar mereka sebagai
manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

 UUNo. 2Tahun 1989

6
Adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.

B. FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN

 Faktor Tujuan
secara singkat dikatakan bahwa tujuan pendidikan nasional ialah untuk
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya.
 Faktor Pendidik
Pendidik ialah orang yang memikul pertanggungjawaban untuk mendidik.
Pendidik ini meliputi ;
 orang dewasa
 orang tua.
 Guru.
 pemimpin masyarakat.
 pemimpin agama.
 Faktor Anak Didik
adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau
sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan.
 Faktor Alat Pendidik
adalah suatu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk terciptanya
suatu tujuan pendidik yang tertentu.
 Faktor Lingkungan
merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat
besar terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal dalam satu
lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak.
 lingkungan keluarga.
 lingkungan sekolah.
 lingkungan masyarakat / organisasi pemuda.

7
C. FUNGSI PENDIDIKAN

Fungsi pendidikan dalam arti sempit adalah membantu secara sadar


perkembangan jasmani dan rohani peserta didik. Sedangkan fungsi pendidik dalam
arti luas ialah sebagai alat:

 Pengembangan pribadi.
 Pengembangan warga Negara.
 Perkembangan kebudayaan.
 Perkembangan bangsa.

D. PENDIDIKAN LINGKUNGAN KELUARGA

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat


dan pemerintah. Sekolah sebagi pembantu kelanjutan pendidikan dalam
keluarga, sebab pendidikan yang pertama dan utama diperoleh anak adalah
dalam keluarganya.
Peranan orang tua bagi pendidikan anak menurut Idris dan Jamal (1992),
adalah memberikan dasar pendidikan , sikap dan keterampilan dasar seperti,
pendidikan agama, budi pekerti, sopan santun, estetika, kasih sayang, rasa aman,
dasar-dasar untuk mematuhi peraturan-peraturan, dan menanamkan kebiasaan-
kebiasaan.
Secara etimologi pengasuhan berasal dari kata “asuh” yang artinya,
pemimpin, pengelola, membimbing. Oleh kerena itu mengasuh disini adalah
mendidik dan memelihara anak itu, mengurus makan, minum, pakaiannya dan
keberhasilannya dari periode awal hingga dewasa.
Pada dasarnya, tugas dasar perkembangan anak adalah mengembangkan
pemahaman yang benar tentang bagaimana dunia ini bekerja. Dengan kata lain,
tugas utama seorang anak dalam perkembangannya adalah mempelajari “aturan
main” segala aspek yang ada di dunia ini.

8
Berbagai pola asuh orang tua dapat mempengaruhi kreativitas anak
antara lain, lingkungan fisik, lingkungan sosial pendidikan internal dan eksternal.
Intensitas kebutuhan anak untuk mendapatkan bantuan dari orang tua bagi
kepemilikan dan pengembangan dasar-dasar kreatuvitas diri, menunjukan
adanya kebutuhan internal yaitu manakala anak masih membutuhkan banyak
bantuan dari orang tua untuk memiiliki dan mengembangkan dasar-dasar
kreativitas diri ( berdasarkan naluri), berdasarkan nalar dan berdasarkan kata
hati.
Dari hasil penelitian bahwa bila orang tua berperan dalam pendidikan,
anak akan menunjukan peningkatan prestasi belajar, diikuti dengan perbaikan
sikap, stabilitas sosio-emosional, kedisiplinan, serta aspirasi anak untuk belajar
sampai ke jenjang paling tinggi, bahkan akan membantu anak ketika ia telah
bekerja dan berkeluarga.
Para sosiolog meyakini bahwa keluarga memiliki peran penting dalam
menentukan kemajuan suatu bangsa, sehingga mereka berteori bahwa keluarga
adalah unit yang penting sekali dalam masyarakat, Oleh karena itu para sosiolog
yakin, segala macam kebobrokan masyarakat merupakan akibat lemahnya
institusi keluarga.
Bagi seorang anak keluarga merupakan tempat pertama dan iutama bagi
pertunbuhan dan perkembangnnya. Menurut resolusi Majelis Umum PBB, fungsi
utama keluarga adalah sebagai wahana untuk mendidik, mengasuh dan
mensosialisasikan anak, mengembangkan kemampuan seluruh anggotanya agar
dapat menjalankan fungsinya di masyarakat dengan baik, serta, memberikan
kepuasan dan lingkungan yang sehat guna tercapainya keluarga sejahtera”.
Keluarga merupakan tempat yang paling awal dan efektif untuk
menjalankan fungsi departemen kesehatan , pendidikan adan kesejahteraan. Jika
keluarga gagal untuk megajarkan kejujuran, semangat, keinginan untuk menjadi
yang terbaik, dan menguasai kemampuan- kemampuan dasar, maka akan sulit
sekali bagoi institusi lain untuk memperbaiki kegagalannya. Karena kagagalan
keluarga dalam membentuk karakter anak akan berakibat pada tumbuhnya
masyarakat yang berkarakter buruk atau tidak berkarakter. Oleh karena itu

9
setiap keluarga harus memiliki kesadaran bahwa karakter bangsa sangat
tergantung pada pendidikan karakter anak di rumah
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama,
karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapat didikan dan
bimbingan. Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak
dasar bagi pendidikan pandangan hidup. Keagamaan merupakan wadah bagi
anak dalam konteks proses belajarnya untuk mengembangkan dan membentuk
diri dalam fungsi sosialnya.

 Fungsi dan Peranan Pendidikan Keluarga


1. pengalaman pertama masa anak
Lingkungan pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama yang
merapakan faktor penting dalam perkembangan pribadi anak. Suasana
pendidikan keluarga ini sangat penting diperhatikan, sebab dari sinilah
keseimbangan jiwa di dalam perkembangan individu selanjutnya
ditentukan.
2. menjamin kehidupan emosional anak
Melalui pendidikan keluarga ini, kehidupan emosional atau kebutuhan
akan rasa kasih sayang dapat dipenuhi atau dapat berkembang dengan
baik, hal ini dikarenakan adanya hubungan darah antara pendidikan
dengan anak didik, sebab orang tua hanya menghadapi sedikit anak didik
dan karena hubungan tadi didasarkan atas rasa cinta kasih sayang murni.
3. menanamkan dasar pendidikan moral
Di dalam keluarga juga merapakan penanaman utama dasar-dasar moral
bagi anak, yang biasanya tercermin dalam sikap dan perilaku orang tua
sebagai teladan yang dapat di contoh anak.
4. memberikan dasar pendidikan sosial
Perkembangan benih-benih kesadaran sosial pada anak-anak dapat
dipupuk sedini mungkin, terutama lewat kehidupan keluarga yang penuh
rasa tolong-menolong, gotong royong secara kekeluargaan, menolong
saudara atau tetangga yang sakit, bersama-sama menjaga ketertiban,
kedamaian, kebersihan dan keserasian dalam segala hal.

10
5. peletakan dasar-dasar agama
Masa kanak-kanak adalah masa yang paling baik untuk meresapkan
dasar-dasar kehidupan beragama, dalam hal ini tentu terjadi dalam
keluarga. Anak-anak seharusnya dibiasakan ikut serta ke masjid bersama-
sama untuk menjalankan ibadah, mendengarkan khutbah atau ceramah
keagamaan, kegiatan seperti ini besar sekali pengaruhnya terhadap
kepribadian anak.

 Tanggung Jawab Keluarga


1. Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan
orang tua dan anak.
2. Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan
orang tua terhadap keturunannya.
3. Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga yang pada gilirannya
akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa dan Negara.
4. Memelihara dan membesarkan anak.
5. Memberi pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak.

E. PENDIDIKAN LINGKUNGAN SEKOLAH

Sekolah merupakan sarana yang secara sengaja dirancang untuk


melaksanakan pendidikan. Karena kamajuan zaman, maka keluarga tidak
mungkin l;agi memenuhi seluruh kebutuhan dan aspirasi anak terhadap iptek.
Semakin maju suatu masyarakat, semakin penting peranan sekolah dalam
mempersiapkan generasi muda sebelum masuk dalam proses pembangunan
masyarakat itu.

11
Suatu alternatif yang mungkin dilakukan untuk meningkatkan sekolah
dalam perannya sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan situasi dan kondisi
sekolah, Yaitu pengajaran yang serentak memberi peluang pencapaian tujuan
intruksional bidang studi dan tujuan-tujuan umum pendidikan lainnya. Dalam
upaya mewujudkan pengajaran yang mendidik, perlu dikemukakan bahwa setiap
keputusan dan tindakan guru dalam rangka kegiatan belajar mengajar akan
membawa berbagai dampak atau efek kepada siswa,

Pemilihan kegiatan belajar yang etpat, akan memberikan pengalaman


belajar siswa yang efisien dan efekti untuk mewujudkan pembangunan manusia
seutuhya. Hal ini dapat dilaksanakan dengan konsisten apabila guru memiliki
wawasan kependidikan yang tepat serta menguasai berbagai strategi belajar
mengajar sehingga mampu dan mau merancang dan melaksanakan berbagai
kegiatan belajar mengajar yang kaya dan bermakna bagi peserta didik.

Selain itu, pemberian prakarsa dan tanggung jawab sedini mungkin


kepada anak dalam kegiatan belajar mengajar akan memupuk kebiasaan dan
kemampuan belajar mandiri yang terus menerus. Dengan demikian diharapkan
peran sekolah dapat mewujudkan suatu masyarakat yang cerdas.

Peningkatan dan pemantapan program bimbingan dan penyuluhan (BP)


di sekolah, Seperti diketahui, bidang garapan program BP adalah perkembangan
pribadi peserta didik, khususnya aspek sikap dan perilaku atau kawasan afektif.

Dalam pedoman kurikulum disebutkan bahwa,

Pelaksanaan kegiatan BP di sekolah menitikberatkan kepada bimbingan


terhadap perkembangan pribadi melalui pendekatan perseorangan dan
kelompok. Siswa yang menghadapi masalah mendapat bantuan khusus agar
mampu mengatasi masalahnya. Semua siswa tetap mendapatkan bimbingan
karier.

12
Pendidikan afektif dapat diawali dengan kajian tentang nilai dan sikap
yang seharusnya dikejar lebih jauh dalam perwujudannya melalui perilaku sehari-
hari.

Pengembangan perpustakaan sekolah, Perpustakaan sekolah merupakan


salah satu pusat sumber belajar, yang mengelola bukan hanya bahan pustaka
tetapi juga berbagai sumber belajar lainnya. Perpustakan diharapkan peranannya
bisa lebih aktif dalam mendukung program pendidikan. Dengan penyediaan
berbagai perangkat lunak yang didukung perangkat keras yang memadai maka
perpustakaan dapat menjadi “mitra kelas” dalam proses belajar mengajar dan
tempat pengkajian berbagai pengembangan system instruksional.

Suatu perpustakaan sekolah yang memadai akan dapat mendorong siswa


atau anak untuk belajar mandiri.

Peningkatan Program pengelolaan sekolah, Khususnya yang terkait


dengan peserta didik, pengelola sekolah sebagai pusat pendidikan dan
kebudayaan seharusnya merupakan reflexi dari suatu masyarakat yang beradab
yang dicita-citakan oleh tujuan nasional. Gaya kerja pengelola umumnya, akan
berpengaruh bukan hanya melalui kebijakannya tetapi juga aspek
keteladanannya.

Pada dasarnya pendidikan sekolah merupakan bagian dari pendidikan


dalani keluarga, yang sekaligus juga merupakan lanjutan dari pendidikan dalam
keluarga. Disamping itu, kehidupan di sekolah adalah jembatan bagi anak yang
menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam
masyarakat kelak. Ada beberapa karakteristik proses pendidikan yang
berlangsung di sekolah ini, yaitu sebagai berikut:

 pendidikan diselenggarakan secara khusus dan bagi atas jenjang yang


memiliki hubungan hierarkis.
 usia anak didik disuatu jenjang pendidikan relativ homogen.
 waktu pendidikan relativ lama sesuai dengan program pendidikan yang
harus diselesaikan.

13
 materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum.
 adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban terhadap
kebutuhan dimasa yang akan datang.

1. Sifat-sifat lembaqga pendidikan.


a. tumbuh sesudah keluarga ( pendidik kedua).
b. merupakan lembaga pendidikan formal.
c. merupakan lembaga yang tidak bersifat kodrati.

2. fungsi dan peranan sekolah.


peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan
keluarga, maka sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta
memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik yang dibawa
dari keluarganya. fungsi sekolah menurut Suwarno dalam bukunya
Pengantar Umum Pendidikan, adalah ;
a. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan
pengetahuan.
b. Spesialisasi.
c. Efisiensi
d. Sosialisasi.
e. Konservasi dan transmisi cultural.
f. Transisi dari rumah ke masyarakat.

3. Macam – macam sekolah


a. ditinjau dari segi yang mengusahakan
 Sekolah negeri
 Sekolah swasta
b. ditinjau dari sudut tingkatan
 Pendidikan dasar
 Pendidikan menengah
 Pendidikan tinggi
c. ditinjau dari sifatnya

14
 Sekolah umum
 Sekolah kejuruan

F. PENDIDIKAN LINGKUNGAN MASYARAKAT

Peran serta Masyarakat dalam pendidikan memang sangat erat sekali


berkait dengan pengubahan cara pandang masyarakat terhadap pendidikan . ini
tentu saja bukan hal yang ,mudah untuk dilakukan. Akan tetapi apabila tidak
dimulai dan dilakukan dari sekarang, kapan rasa memiliki, kepedulian,
keterlibatan, dan peran serta aktif masyarakat dengan tingkatan maksimal dapat
diperolah dunia pendidikan.
Masyarakat sebagai pusat pendidikan ketiga sesudah keluarga dan
sekolah, mempunyai sifat dan fungsi yang berbeda dengan ruang lingkup dengan
batasan yang tidak jelas dan keanekaragaman bentuk kehidupan sosial serta
berjenis-jenis budayanya.
Masalah pendidikan di keluarga dan Sekolah tidak bisa lepas dari nilai-
nilai sosial budaya yang dijunjung tinggi oleh semua lapisan masyarakat. Setiap
masyarakat, dimanapun berada pasti punya karakteristik sendiri sebagai norma
khas di bidang sosial budaya yang berbeda dengan masyarakat yang lain.
Di Masyarakat terdapat norma-norma yang harus diikuti oleh warganya
dan norma-norma itu berpengaruh dalam pembentukan kepribadian warganya
dalam bertindak dan bersikap. Dan norma-norma tersebut merupakan aturan-
aturan yang ditularkan oleh generasi tua kepada generasi berikutnya. Penularan-
penularan itu dilakukan dengan sadar dan bertujuan, hal ini merupakan proses
dan peran pendidikan dalam masyarakat.
Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan ketiga
setelah keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini,
telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan
keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti
pengaruh pendidikan tersebut tampak lebih luas.

15
Lembaga pendidikan yang dalam istilah UU No. 20 Tahun 2003 disebut
dengan jalur pendidikan non formal ini, bersifat fungsional dan praktis yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja peserta didik
yang berguna bagi usaha perbaikan taraf hidupnya. Pendidikan ini mempunyai
cirri-ciri sebagai berikut:
 pendidikan diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah
 peserta umumnya mereka yang sudah tidak bersekolah
 pendidikan tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk jangka
waktu pendek.
 Peserta tidak perlu homogen
 Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis.
 Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus
 Keterampilan kerja sangat ditekankan
 Beberapa istilah jalur pendidikan luar sekolah
1. pendidikan sosial
2. pendidikan Masyarakat
3. pendidikan rakyat
4. pendidikan luar sekolah
5. mass education
6. adult education
7. extension education
8. fundamental education

16
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Disamping peningkatan kontribusi dalam perannya masing masing,


Keluarga , sekolah, dan masyarakat terhadap perkembangan peserta didik,
diprasyaratkan pula keserasian kontribusi ini, serta kerjasama yang erat dan
harmonis antar ketiga pusat pendidikan anak tersebut. Berbagai upaya harus
dilakukan, program pendidikan dari setiap unsur sumber pendidikan yaitu
keluarga, sekolah dan masyarakat diharapkan dapat saling mendukung dan
memperkuat antara satu dengan yang lainnya.
Misalnya, dilingkungan keluarga telah diupayakan berbagai hal (perbaikan
gizi, permainan edukatif, penanaman ahlak baik dan sebagainya) yang menjadi
landasan pengembangan selanjutnya di sekola dan masyarakat. Dilingkungan
sekolah diupayakan berbagai hal yang lebih mendekatkan sekolah dengan orang
tua siswa ( seperti membuat organisasi orang tua dan guru). Selanjutnya sekolah
juga mengupayakan agar programnya berkaitan erat dengan masyarakat sekitar.
(Contoh, nara sumber dari masyarakat).
Dengan masing masing peran yang dilakukan dengan baik oleh keluarga,
sekolah maupun masyarakat dalam pendidikan, yang saling memperkuat dan
saling melengkapi antara ketiga pusat itu , akan memberi peluang besar
mewujudkan sumber daya manusia terdidik yang bermutu.

B. SARAN

17
Mengharapkan setiap pihak yang terlibat dalam pendidikan agar lebih
menguatkan tekad untuk berperan aktif dalam pendidikan, agar jalan menuju
tujuan pendidikan yang dicita-cita setiap insan manusia dapat segera terwujud.
Dan berusaha memulai hal hal positif yang dapat membantu proses pendidikan
sedini mungkin atau secepat mungkin. Serta tidak perlu menunggu yang lain
sebaik nya dari unsur terkecil yaitu individu, Dan setiap individu inilah diharapkan
menjadi sekumpulan orang yang peduli pada pendidikan, sekumpulan kecil ini
diharapkan dapat mewarnai seluruh rakyat yang besar ini terhadap
kesadarannya akan peran masing- masing dalam pendidikan.

18
DAFTAR PUSTAKA

 https://paudfip.wordpress.com/2009/06/17/peranan-keluargasekolah-
dan-masyarakat-dalam-pendidikan-anak/
 http://bk14066.blogspot.com/2015/06/lingkungan-pendidikan-
mencakup-keluarga.html?m=1
 http://www.makalah.co.id/2013/01/makalah-lingkungan-
pendidikan.html?m=1
 Dimyati dan Mudjiono. (1994). Belajar dan Pembelajaran . Jakarta.
Proyek Pembinaan dan Pengembangan Mutu Tenaga Kependidikan,
Depdikbud.
 O Hamalik, Oemar. (1995). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi
Aksara.
 O Sudjana, Nana. (1989). Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di
Sekolah. Bandung : Sinar Baru.

19

Anda mungkin juga menyukai