Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MAKNA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT


INDONESIA

Diususun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila yang diampu oleh :

Bpk. Rio Hendra SH, MH

Disusun Oleh Kelompok 4 :

1. Arif Dwi Rangga


2. Eman Suherman
3. Ismail
4. M. Faisal
5. Nabila Eka Rahmayanti
6. Rio Azril

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKLUTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya saya mampu menyelesaikan tugas makalah ini
guna memenuhi tugas mata kuliah Pancasila.

Adapun makalah Pancasila ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Bpk. Rio
Hendra. Selaku dosen mata kuliah Pancasila dan Anggota kelompok 4 yang telah berpartisipasi
dalam pencarian informasi dan pembuatan makalah.

Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini agar kedepannya
dapat lebih baik.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca.

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................ 4
1.2 Maksud dan Tujuan ......................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
2.1 Makna sila ke-5 Pancasila ................................................................................................................ 5
2.2 Nilai-Nilai yang terkandung dalam sila ke-5 Pancasila ................................................................. 6
2.3 Aspek Pendukung Keberhasilan Keadilan Sosial .......................................................................... 9
2.4 Kasus Ketidakadilan Di Indonesia .................................................................................................. 9
2.5 Implementasi sila ke-5 .................................................................................................................... 10
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................................... 13
3.2 Saran ................................................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 14

2
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menunjukkan bahwa masyarakat
Indonesia harus menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial
dalam masyarakat. Keadilan sosial memiliki unsur pemerataan, persamaan dan kebebasan yang
bersifat komunal. Nilai keadilan sosial mengamanatkan bahwa semua warga negara mempunyai
hak yang sama dihadapan hukum. Kedudukan hak yang sama dimata hukum ini semata- mata
sebagai bentuk keadilan dengan tidak membedakan manusia dari berbagai segi. Sila keadilan sosial
ini merupakan rangkuman dari cita-cita bangsa untuk mencapai masyarakat yang sejahtera
Dalam makalah ini akan dibahasa betapa pentingnya memahami arti sesungguhnya dari
sila ke 5 Pancasila

3
1.2 Rumusan Masalah
Bertitik tolak pada latarbelakang yang dikemukakan di atas, maka permasalahan pokok
dalam penelitian ini adalah berkisar pada permasalahan sebagai berikut :
1. Apa makna sila dari ke- 5 Pancasila?
2. Apa saja nilai yang terkandung dalam sila ke-5 Pancasila?
3. Bagaimanakah cara untuk mewujudkan sila ke-5 Pancasila?
4. Apakah permasalahan yang dihadapi oleh sila ke-5 Pancasila?
5. Bagaimanakah penerapan sila ke-5 pada ke hidupan sehari-hari?

1.2 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan pembuatan makalah ini sebagai berikut :

1. Memahami makna sila dari ke- 5 Pancasila


2. Mengetahui apa saja nilai yang terkandung dalam sila ke-5 Pancasila
3. Mengetahui cara untuk mewujudkan sila ke-5 Pancasila
4. Dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh sila ke-5 Pancasila
5. Mengetahui penerapan sila ke-5 pada ke hidupan sehari-hari

4
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Makna sila ke-5 Pancasila


Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat.Seluruh
kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama menurut potensi
masing-masing.Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai
dengan bidangnya.

Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala bidang kehidupan, baik
material maupun spiritual. Seluruh rakyat Indonesia berarti untuk setiap orang yang menjadi
Rakyat Indonesia, baik yang berdiam di wilayah kekuasaan Republik Indonesia maupun Warga
Negara Indonesia yang berada di luar negeri.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
berarti bahwa setiap orang Indonesia mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hukum,
politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. Sesuai dengan UUD 1945, maka keadilan sosial
mencakup pula pengertian adil dan makmur. Keadilan sosial yang dimaksud tidak sama dengan
pengertian sosialistis atau komunalistis, karena yang dimaksud dengan keadilan sosial dalam Sila
ke- 5 bertolak dari pengertian bahwa antara pribadi dan masyarakat satu sama lain tidak dapat
dipisahkan. Masyarakat tempat hidup dan berkembang pribadi, sedangkan pribadi adalah
komponennya masyarakat.Keadilan sosial mengandung arti tercapainya keseimbangan antara
kehidupan pribadi dan kehidupanmasyarakat. Karena kehidupan manusia itu meliputi jasmani
dan kehidupan rohani, maka keadilan itupun meliputi keadilan di dalam pemenuhan tuntutan
hakiki kehidupan jasmani serta keadilan di dalam pemenuhan hakiki kehidupan rohani secara
seimbang. Dengan kata lain, Keadilan di bidang material dan di bidang spiritual. Pengertian ini
mencakup pula pengertian adil dan makmur yang dapat dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia
secara merata, dengan berdasarkan asas kekeluargaan.

5
2.2 Nilai-Nilai yang terkandung dalam sila ke-5 Pancasila
Nilai yang terkandung dalam sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia didasari
dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab ,
Persatuan Indonesia, serta Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan atau Perwakilan.

Dalam sila ke – 5 tersebut terkandung nilai- nilai yang merupakan tujuan Negara sebagai tujuan
dalam hidup bersama. Maka dalam sila ke – 5 tersebut terkandung nilai keadilan yang harus
terwujud dalam kehidupan bersama ( kehidupan sosial). Keadilan tersebut didasari dan dijiwai
oleh hakikat keadilan manusia yaitu keadilan dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri,
manusia dengan manusia lain , manusia dengan masyarakat, bangsa dan negaranya serta
hubungan manusia dengan Tuhannya

Keadilan Sosial adalah sifat masyarakat yang adil, makmur dan berbahagia untuk semua orang,
tidak ada penghinaan, tidak ada penghisapan, bahagia material dan bahagia spritual, lahir dan
batin. Istilah adil yaitu menunjukkan bahwa seseorang harus memberikan apa yang menjadi
haknya. Dan tahu mana haknya dan kewajibannya sendiri kepada orang lain dan dirinya. Sosial
berarti tidak mementingkan diri sendiri saja, tetapi mengutamakan kepentingan umum, tidak
individualistis dan egois.

Tetapi berbuat untuk kepentingan bersama. Maka di dalam sila ke-5 tersebut, terkandung nilai
Keadilan tersebut didasari oleh hakekat keadilan manusia yaitu keadilan dalam hubungan
manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat,
bangsa dan negaranya serta hubungan manusia dengan Tuhannya. Oleh karena itu manusia
dikatakan pula sebagai makhluk Monopruralisme. Konsekuensinya nilai-nilai keadilan yang
harus terwujud dalam kehidupan bersama adalah meliputi:

1) Keadilan Distributif

Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlukan
secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlukan tidak sama. Keadilan distributif sendiri yaitu
suatu hubungan keadilan antara negara terhadap warganya, dalam arti pihak negaralah yang

6
wajib memenuhi keadilan dalam bentuk keadilan membagi, dalam bentuk kesejahteraan,
bantuan, subsidi serta kesempatan dalam hidup bersama yang didasrkan atas hak dan kewajiban.

2) Keadilan Legal (Keadilan Bertaat)

Yaitu suatu hubungan keadilan antara warga negara terhadap negara dan dalam masalah ini
pihak wargalah yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk mentaati peraturan perundang-
undangan yang berlaku dalam negara. Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan
subtansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam
masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok
baginya. Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan untuk yang lainnya disebut
keadilan legal.

3) Keadilan Komulatif

Yaitu suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan yang lainnya secara timbal balik.
Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi
Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asan pertalian dan ketertiban dalam masyarakat.
Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau
bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

Nilai-nilai keadilan tersebut haruslah merupakan suatu dasar yang harus diwujudkan dalam
hidup bersama kenegaraan untuk mewujudkan tujuan negara yaitu mewujudkan kesejahteraan
seluruh warganya serta melindungi seluruh warganya dan wilayahnya, mencerdaskan seluruh
warganya. Demikian pula nilai-nilai keadilan tersebut sebagai dasar dalam pergaulan antara
negara sesama bangsa di dunia dan prinsip ingin menciptakan ketertiban hidup bersama dalam
suatu pergaulan antar bangsa di dunia dengan berdasarkan suatu prinsip kemerdekaan bagi setiap
bangsa, perdamaian abadi serta keadilan dalam hidup bersama (keadilan bersama).

7
Realisasi dan perlindungan keadilan dalam hidup bersama dalam suatu Negara berkebangsaan,
mengharuskan Negara untuk menciptakan suatu peraturan perundang-undangan. Dalam
pengertian inilah maka Negara kebangsaan yang berkeadilan sosial harus merupakan suatu
negara yang berdasarkan atas Hukum. Sehingga sebagai suatu negara hukum haruslah terpenuhi
adanya tiga syarat pokok yaitu:

a. Pengakuan dan perlindungan atas hak-hak asasi manusia.

b. Peradilan yang bebas

c. Legalitas dalam arti hukum dalam segala bentuknya

Konsekuensinya sebagai suatu Negara Hukum yang berkeadilan sosial maka Negara Indonesia
harus mengakui dan melindungi hak-hak asasi manusia yang tercantum dalam undang-undang
1945 pasal:

1. Pasal 27 (1) Segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
perintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. (2)
Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

2. Pasal 28, “Setiap orang berhak untuk hidup serta mempertahankan hidup dan
kehidupannya.”

3. Pasal 29 (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaanya itu.

4. Pasal 31 (1) Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan. (2) Setiap warga
Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. (3) Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang
diatur dengan undang-undang.

8
2.3 Aspek Pendukung Keberhasilan Keadilan Sosial
Di dalam pelaksanaannya, dibutuhkan aspek-aspek penting yang menjadi sebagai salah
satu pendukung untuk keberhasilan adanya keadilan sosial, diantaranya:

1. Adanya distribusi yang adil atas sumber daya ekonomi, sosial, hukum dan sebagainya;
2. Dimungkinkan adanya tindakan afirmatif (diskriminasi positif) untuk masyarakat
marjinal/miskin demi mewujudkan keadilan sosial.
3. Keadilan sosial menekankan kepada kebutuhan masyarakat marjinal/miskin (needs).
4. Keadilan sosial diimplementasikan atas dasar non diskriminisasi, dan persamaan .
5. Keadilan sosial adalah hak konstitusional dan hak asasi.

2.4 Kasus Ketidakadilan Di Indonesia


1. Menelantarkan para veteran Salah satu contoh nyata tidak adilnya itu bisa kita lihat
bagaiamana negara memperlakukan veteran atau pejuang yang sudah mengabdi pada negara
bahkan sejak jaman kemerdekaan. Banyak sekali veteran dan mantan atlet yang sekarang ini
hidupnya susah dan bahkan harus berjualan di usia rentanya. Padahal dahulu mereka berjuang
bertaruh nyawa hanya untuk merdeka dan bisa mengharumkan nama Indonesia. Balasannya?

2. Perbedaan kehidupan warga Ibukota dan Papua : Pelanggaran dari sila kelima ini bisa dilihat
dari perbedaan kehidupan anatara masyarakat kota Jakarta dan Papua. Walau mungkin sama-
sama warga Indonesia tetap saja warga Jakarta dan Papua ini berbeda, di Jakarta semua
infrastruktur dibangun merata sedangkan di Papua pembangunan belum rata dan masih banyak
yang menggunakan koteka.

3. Ketidakadilan umat beragama di Indonesia : masih banyaknya persekusi terhadap agama-


agama minosritas di Indonesia, bahkan dalam suatu kaum dalam sebuah agama pun tak luput
dari persekusi

9
2.5 Implementasi sila ke-5

Sila ini mempunyai makna bahwa seluruh rakyat Indonesia mendapatkan perlakuan yang adil
dalam bidang hukum, politik, ekonomi, kebudayaan dan kebutuhan spiritual rohani sehingga
tercipta masyarakat yang adil dan makmur. Butir-butir implementasi sila kelima sebagai berikut:

1. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur mencerminkan sikap dan suasana


kekeluargaan dan kegotongroyongan. Butir ini menghendaki agar setiap warga negara berbuat
baik satu sama lain. Perbuatan luhur dalam pengertian seperti apa yang diperintahkan Tuhan dan
menjahui yang dilarang. Perbuatan baik dan luhur tersebut dilaksanakan pada setiap manusia
dengan cara saling membantu, bergotong royong, dan merasa setiap manusia adalah bagian
keluaraga yang dekat yang layak dibantu, sehingga kehidupan setiap manusia layak dan
terhormat.

2. Bersikap adil. Butir ini menghendaki dalam melaksanakan kegiatan antarmanusia untuk tidak
saling pilih kasih. Pengertian adil juga sesuai dengan kebutuhan manusia untuk hidup layak, dan
tidak diskriminatif terhadap sesama manusia yang ditolong.

3. Menjaga keseimbangan antar hak dan kewajiban. Butir ini menghendaki bahwa manusia
Indonesia jangan hanya mendahulukan hak-haknya seperti hak hidup bebas, berserikat,
perlakuan yang sama, kepemilikan, dan lain-lain, tetapi menjaga kewajiban secara berimbang.
Kewajiban yang harus dilakukan adalah berhubungan baik dengan sesama manusia, membantu
sesama manusia, membela yang teraniaya, memberikan nasehat yang benar dan menghormati
kebebasan beragama. Apabila kewajiban dan hak berjalan seiring, maka hidup damai dan rukun
akan tercipta.

4. Menghormati hak-hak orang lain. Butir ini menghendaki setiap manusia untuk menghormati
hak orang dan memberikan peluang orang lain dalam mencapai hak, dan tidak beruasah
menghalang-halangi hak orang lain. Perbuatan seperti mencuri harta orang lain, menyiksa, pelit
bersedekah, merusak tempar peribadatan agama orang lain, adalah contoh-contoh tidak
menghormati hak orang lain.

10
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain. Butir ini sebenarnya mengembangkan sikap dan
budaya bangsa yang saling tolong-menolong seperti gotong royong, dan menjahukan diri dari
sikap egois dan individualistis. Perbuatan seperti membantu orang buta menyebrang jalan,
memberi makan anak yatim dan orang miskin, membuang sampah pada tempatnya, tidak
merokok sembarang tempat adalah adalah contoh dari suka memberi pertolongan kepada orang
lain.

6. Menjahui sikap pemerasan terhadap orang lain. Butir ini menghendaki, manusia Indonesia
bukanlah homo hominilupus (manusia yang memakan manusia lain). Manusia Indonesia tidak
boleh memeras orang lain demi kepentingan sendiri. Contoh perbuatan memeras ini adalah
melakukan perampokan, memberikan bunga terlau tinggi kepada peminjam terutama kalangan
orang kecil dan miskin, serta tidak memberikan upah yang layak kepada pekerja terutama
kalangan orang kecil dan miskin, sera tidak memberikan upah yang layak kepada pekerja
terutama buruh dan pembantu rumah tangga.

7. Tidak bersikap boros. Butir ini menghendaki manusia Indonesia tidak memakai atau
mengeluarkan uang palsu, barang, dan sumber daya secara berlebih-lebihan. Pemborosan akan
merusak sumber daya, menimbulkan banyak utang, dan menciptakan beban berat bagi masa
depan.

8. Tidak bergaya hidup mewah. Butir ini menghendaki manusia Indonesia untuk tidak bergaya
hidup menwah, tetapi secukupnya sesuai dengan kebutuhan. Ukuran mewah memang relatif,
namun tidak disejajarkan dengan tingkat kehidupan dan keadilan pada setiap strata kebutuhan
manusia. Perbuatan membuang makanan, makan berlebihan, memakai pakaian mewah,
perumahan, dan mobil berlebihan, juga wujud kehidupan mewah.

8. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum. Butir ini menghendaki
warga negara Indonesia menjaga kepentingan umum dan prasarana umum, sehingga sarana
tersebut berguna bagi masyarakat luas. Perbuatan merusak telepon umum, rambu lalu lintas,
mencuri kabel kereta api atau berkelahi antarwarga, siswa dan mahasiswa adalah perbuatan yang
merugikan kepentingan umum.

j. Suka bekerja keras. Butir ini menghendaki warga Indonesia untuk bekerja keras, berusaha
secara maksimal dan tidak hanya pasrah terhadap takdir. Sebagai manusia yang bertakwa kepada

11
Tuhan, diwajibkan berusaha dan diiringi dengan doa. Tindakan seperti bolos kuliah, suka
mencontek, meminta-minta, merupakan contoh tindakan yang tidak tidak suka bekerja keras.

9. Menghargai karya orang lain. Butir ini menghendaki setiap warga Indonesia untuk
menghargai hasil karya orang lain, sebagai bagian dari penghargaan hak cipta. Proses penciptaan
suatu karya membutuhkan suatu usaha yang keras dan tekun, oleh sebab itu harus dihargai.
Tindakan pembajakan program seperti VCD/DVD, memfotocopi buku atau membeli buku
bajakan adalah contoh tindakan yang tidak menghargai karya orang lain.

10. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial. Butir
ini menghendaki adanya usaha bersama-sama antarwarga negara dalam mencapai masyarakat
yang adil dan makmur. Mengembangkan kerja sama tim, belajar organisasi merupakan contoh
dalam membangun usaha bersama. Keberhasilan tidak dapat dicapai dengan usaha sendiri,
namun usaha bersama-sama akan menjamin pencapaian keberhasilan dan memperkecil resiko
kegagalan.

Impelementasi Pancasila dalam kehidupan sebagaimana diuraikan diatas adalah merupakan


penjabaran dari pancasila sebagai pandangan dan ideologi Bangsa Indonesia, menjadi kewajiban
bangsa Indonesia untuk menerapkan dengan baik dan benar, sehingga kehidupan adil dan
makmur dapat tercapai.

12
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keadilan sosial bagi seluaruh rakyat Indonesia berarti keadilan yang berlaku dalam
masyarakat di segala bidang kehidupan, baik material maupun spiritual, hal ini sangat penting
untuk dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat karena mengandung nilai-nilai yang sangat
penting untuk membantu mewujudkan cita cita bangsa dan negara..

3.2 Saran
Sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan keadilan bagi rakyat kecil dan juga rakyat yang
termasuk minoritas baik dari agama maupun ras.. karena masih banyak ketidakadilan di Indonesia yang
ternyata lebih memberatkan kaum minoritas dan rakyat kecil

13
DAFTAR PUSTAKA

Afiflegend, “Arti dan Makna Keadilan Bagi Seluruh rakyat Indonesia”


https://www.coursehero.com/file/26483947/Arti-dan-Makna-Sila-Keadilan-Sosial-bagi-Seluruh-Rakyat-
Indonesiadoc/

Anonim, “ Nilai Nilai yang Terkandung Dalam Pancasila”


http://materi4belajar.blogspot.com/2017/03/nilai-nilai-yang-terkandung-dalam.html

Anonim, “Makna Sila ke-5” https://rumus.co.id/makna-sila-ke-5/

Anonim, “Implementasi Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”
http://etikaberwarganegara.blogspot.com/2014/01/implementasi-sila-kelima-keadilan.html

14
15

Anda mungkin juga menyukai