Anda di halaman 1dari 3

DINAS KESEHATAN KAB.

LOMBOK BARAT
PUSKESMAS KEDIRI
Jl. Ade TGH.Abdul Karim, Telp. ( 0370 ) 6171140

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PERTEMUAN CBA (COMMUNITY BASE APPROACH) TB dan PEMBENTUKAN
KELOMPOK PEDULI TB

A. PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara ketiga terbesar di dunia dalam jumlah penderita TB
setelah India dan Cina, telah berkomitmen mencapai target dunia dalam penanggulangan
tuberculosis. Strategi DOTS yang direkomendasikan oleh WHO telah diimplementasikan
dan diekspansi secara bertahap keseluruh unit pelayanan kesehatan dan institusi terkait.
Berbagai kemajuan telah dicapai, namun tantangan program di masa depan tidaklah lebih
ringan, meningkatnya kasus HIV dan MDR serta bervariasinya komitmen akan menjadikan
program yang saat ini sedang dilakukan ekspansi akan menghadapi masalah dalam hal
pencapaian target global, sebagaimana tercantum pada Millenium Development Goals
(MDGs).
Mengingat besar dan luasnya masalah TB, maka penanggulangan TB harus
dilakukan melalui kemitraan dengan berbagai sektor baik pemerintah, swasta maupun
lembaga masyarakat. Hal ini sangat penting untuk mendukung keberhasilan program dalam
melakukan ekspansi maupun kesinambungannya.

B. LATAR BELAKANG
Tbc merupakan penyakit infeksi yang sudah sangat lama dikenal manusia, setua
peradaban manusia. Pada awal penemuan obat anti tuberculosis (OAT), timbul harapan
penyakit ini akan dapat ditanggulangi. Namun dengan perjalanan waktu, terbukti penyakit ini
tetap menjadi masalah kesehatan yang sangat serius, baik dari aspek gangguan tumbuh
kembang, morbiditas, mortalitas dan kecacatan. Dengan meluasnya kasus HIV – Aids,
tuberculosis mengalami peningkatan bermakna secara global. Indonesia menduduki
peringkat ketiga dunia dalam jumlah total pasien TBC setelah Cina dan India. Namun dari
porposi jumlah pasien disbanding jumlah penduduk, Indonesia menduduki peringkat
pertama. Tbc anak yang tidak diobati secara tepat akan menjadi sumber penularan infeksi
TBC pada saat dewasa.
Begitu pula di NTB pada umumnya dan di Kecamatan Kediri sebagai wilayah kerja
Puskesmas Kediri secara khususnya, masih ditemukan jumlah penderita TBC. Bedasarkan
data tahun 2014 jumlah penderita TBC BTA positif yang merupakan sumber penularan di
wilayah kerja Puskesmas Kediri adalah sejumlah 76 orang ( 86 %).

Dilihat dari data diatas cakupan penemuan TB Paru BTA positif sudah mencapai
target, besaran target adalah 70%. Walaupun pencapaian cakupan program TB yang sudah
Mencapai target,namun progremer memandang pentingnya penemuan lebih banyak di
masyarakat. maka puskesmas memandang perlu adanya pembentukan kelompok peduli TB
di semua desa di wilayah kerja Puskesmas Kediri, guna membantu petugas.
Dalam mendeteksi secara dini kasus TBC yang ada di masyarakat, dengan harapan
target dari program TBC dapat tercapai. Serta perlunya kegiatan pertemuan CBA agar
masyarakat mengetahui dan memahami keadaan wilayahnya yang telah terjangkit penyakit
TBC dan memahami tentang penyakit TBC itu sendiri.

C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam penemuan kasus TB terdeteksi sehingga
memudahkan untuk melakukan intervensi sedini mungkin untuk pencegahan penyebaran
penularan pada masyarakat lainnya.
Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan temuan kasus TB baru yang sedang berkembang di tengah masyarakat.
2. Meningkatkan pengetahuan kelompok masayarakat khususnya kelompok peduli TB yang
terpilih tentang tanda dan gejala klien dengan TB.
3. Penemuan kasus sedini mungkin akan memudahkan petugas dalam melakukan
penanganan dan pencegahan penyebaran TB paru di tengah masyarakat
4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengenalan dan penanganan klien dengan
TB paru
5. Meningkatkan keterampilan masyarakat kelompok dalam medeteksi klien dengan TB
paru.
6. Terbentuk jaringan yang kuat yang berbasiskan masyarakat untuk memudahkan
penemuan kasus TB paru.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan pokok : Sosialisasi tentang penyakit TBC dan pembentukan kelompok peduli
TB
2. Rincian Kegiatan
Tahap identifikasi
 Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan
penemuan kasus baru di tengah masyarakat.
 Tahap ini diperlukan untuk membentuk atau menjaring kelompok masyarakat
yang peduli terhadapa penyakit TB Paru khususnya pada upaya penemuan
kasusnya.
 Tahap identifikasi juga dilaksanakan untuk melihat sejauh mana pengetahuan
anggota kelompok tentang TB dan keterampilan anggota kelompok untuk
mengenal dan perawatan TB secara mandiri.

3. Tahap Pelaksanaan
 Sosialisai atau pemberian informasi tentang penyakit TB
 Diskusi dan Tanya jawab
 Pembentukan kelompok peduli TB
4. Kesepakatan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan dilaksanakan dengan jalan melakukan pertemuan, serta metode yang digunakan
dalam kegiatan ini adalah ceramah dan tanya jawab.
Media yang dipakai yaitu Lembar balik, leaflet.

F. SASARAN dan PENDANAAN


Sasaran kegiatan terdiri dari : Kadus, Kader, masyarakat yang peduli kesehatan yang
berjumlah 30 orang. Pertemuan ini didanai dari : Dana BOK Tahun 2016

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2016 jam 09.00Wita
Lokasi yang digunakan adalah Dusun Pnandah desa Montong Are

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dilakukan setiap bulan masing-masing kelompok untuk mengetahui capaian atau
jumlah kasus yang telah ditemukan.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dilakukan setiap bulan, laporan diserahkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Lombok Barat dan di Evaluasi setiap 3 bulan sekali

Anda mungkin juga menyukai