Kelompok 1 - Survai Geometri
Kelompok 1 - Survai Geometri
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Penulis
2
Daftar Isi
LAMBANG-LAMBANG KHUSUS.................................................................................4
A. Penggolongan Geometri.............................................................................................5
1. Penggolongan Geometri Menurut Ruang Lingkup, Bahasa dan Aksioma..............6
B. Metode Global............................................................................................................9
C. Metode aksiomatik...................................................................................................12
a. Sistem Aksioma 1................................................................................................12
b. Sistem Aksioma 2................................................................................................14
c. Sistem Aksioma 3................................................................................................15
D. Geometri Euclides....................................................................................................16
a. Pengertian Geometri Euclides..............................................................................17
b. Geometri Euclides dalam Bidang.........................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................21
3
LAMBANG-LAMBANG KHUSUS
1. A, B, . . . : titik-titik
2. g, h, . . . : garis-garis
3. titik (g, h) : titik potong garis g dan h
´
4. garis (A, B) = AB : garis melalui A dan B
AB
5. ⃗ : sinar garis AB dengan pangkal A
´
6. AB : ruas garis AB
7. AB ´
: panjang ruas garis AB
8. AB : ruas garis berarah dari A ke B. Vektor
dengan pangkal A, ujung B
9. A-B-C : B terletak di antara A dan C
10. ∠ ABC : sudut ABC
11. m ∠ ABC : besar sudut ABC, dengan satuan derajat
12. ≅ : kongruen
13. ~ : sebangun (similiar)
4
A. Penggolongan Geometri
Dari sejarah, geometri yang sistematis pertama kali disusun oleh Euclides
(300 SM) dalam bukunya yang berjudul “Unsur-unsur” dan buku ini bertahan
sampai berabad-abad. Kelemahan-kelemahan dan lubang-lubang yang terdapat
didalamnya kemudian hari dibenahi oleh beberapa ahli dan timbul beberapa versi
revisi Sistem Aksioma Euclides a.1. oleh Playfair dan oleh Hilbert.
Geometri adalah salah satu ilmu tertua, ilmu yang menyangkut geometri
telah ada sejak zaman Mesir Kuno, Lembah Sungai Indus dan Babilonia, sekitar
3.000 SM. Peradaban zaman dulu telah memiliki pengetahuan tentang irigasi,
drainase dan dapat mendirikan bangunan-bangunan raksasa yang tertinggal di
masa kini. Diketahui, ilmu geometri telah berkembang lebih dari dua ribu tahun,
karenanya persepsi tentang geometri telah mengalami evolusi sepanjang zaman.
Prasasti kuno yang menyangkut geometri ditemukan di Mesir, India, hingga Cina.
Pada awal abad ke-17, geometri memasuki tahap baru, yaitu geometri dengan
koordinat dan persamaan oleh Descartes (1596-1650) dan Pierre de Fermat (1601-
1665). Hal ini juga turut memberikan peranan dalam pengembangan kalkulus
5
pada abad ke-17. Pengembangan geometri juga dilakukan oleh Girard Desargues
(1591-1661).
Salah satu buku yang paling berpengaruh dalam geometri, adalah buku
“Elements” oleh Euclid. Euclid menulis sekitar delapan buku mengenai geometri.
Pada abad ke-20, David Hilbert berusaha memperbaharui dengan memberikan
dasar-dasar geometri yang lebih modern. Tahun 1979, buku setebal 1000 halaman
tentang “Geometri Modern” juga dipopulerkan Dubrovin, Novikov dan Fomenko.
Subjek geometri semakin diperkaya oleh studi struktur intrinsik benda geometris
yang berasal dengan Euler dan Gauss, menyebabkan penciptaan topologi dan
geometri diferensial, dimana topologi berkembang dari geometri.
6
tiga yang terletak dalam bagian tertutup beserta seluruh
permukaan yang membatasinya. Lebih jauh, bangun ruang
dengan sisi datar (bidang banyak atau polihedron) adalah bangun
ruang yang dibatasi oleh bidang datar. Bidang-bidang datar
pembatas bangun ruang dinamakan sebagai bidang sisi. Ruas
garis yang terbentuk oleh perpotongan antara dua bidang sisi
bangun ruang disebut rusuk. Ujung-ujung dari rusuk ini
dinamakan sebagai titik sudut.
c) Geometri Dimensi n, yaitu geometri yang tidak bisa digambarkan
di ruang. Jika kita hanya bisa membuat maksimal n garis yang
saling tegak lurus pada dimensi spesial tersebut.
d) Geometri Bola, adalah geometri dua dimensi dari permukaan
bola. Pada geometri bola, titik didefinisikan seperti pada geometri
datar, tetapi “garis lurus” didefinisikan sebagai “lintasan
terpendek antara dua titik” yang disebut geodesik. Pada
permukaan bola, geodesik adalah bagian dari sebuah lingkaran
besar sehingga dengan demikian sebuah sudut dibentuk oleh dua
buah lingkaran besar.
Geometri bola melahirkan sebuah konsep trigonometri baru yang
disebut sebagai trigonometri bola yang berbeda dari trigonometri
biasa (sebagai contoh, dalam sebuah segitiga bola, jumlah semua
sudutnya lebih dari 180 derajat).
Ilmu geometri bola banyak digunakan dalam navigasi dan
astronomi bola. Penentuan arah kiblat misalnya, banyak
menggunakan konsep-konsep geometri bola.
3. Menurut Bahasa
a) Geometri Murni (dengan bahasa geometri/gambar)
Gambar geometri sederhana salah satunya adalah garis (garis
lurus). Garis berdimensi satu, yaitu: panjang. Garis mempunyai
panjang yang tak berhingga. Yang kita pikirkan dalam geometri
sesungguhnya hanya ‘penggal garis’ bukan garis yang
7
sesungguhnya. Karena itulah, sejumlah matematikawan
berpendapat bahwa lukisan dalam geometri itu tidak perlu
digambarkan, tetapi secara logis dapat dibayangkan
(dikonstruksi). Sebagai catatan kita perlu membedakan antara :
garis, sinar garis, dan penggal garis.
b) Geometri Analitik (dengan bahasa aljabar)
Pada awalnya, geometri analitik juga disebut geometri analitis,
geometri koordinat atau geometri kartesius. Belakangan, geometri
ini disebut juga sebagai geometri aljabar. Geometri analitik
adalah telaah bangun-bangun geometri dengan menggunakan
prinsip-prinsip aljabar. Bangun-bangun itu dinyatakan dalam
bentuk bilangan vektor. Bangun-bangun dasar dari geometri
analitik adalah titik, garis, dan bidang.
c) Geometri Diferensial (dengan bahasa derivatif)
Geometri diferensial membahas bagian-bagian dari suatu bangun
geometri yang disebut manipol. Manipol merupakan bagian dari
suatu geometri yang cukup sempit, tetapi masih dapat dikenali
bentuknya dengan ‘mudah’.
4. Menurut Aksioma
Aksioma yaitu pendapat yang dijadikan pedoman dasar dan
merupakan dalil pemula, sehingga kebenarannnya tidak perlu
dibuktikan lagi, atau suatu pernyataan yang diterima sebagai
kebenaran dan bersifat umum tanpa memerlukan pembuktian.
a. Geometri Euclides, Postulat sejajar Euclid dapat dinyatakan
sebagai berikut:
“jika dua garis dipotong oleh garis transversal sedemikian hingga
jumlah dua sudut interiornya (sudut dalam) pada satu sisi
transversal adalah kurang dari 180 derajat. Garis tersebut akan
bertemu pada satu sisi transversal tersebut”.
b. Geometri Non-Euclides, adalah geometri yang tidak lagi
mendasarkan diri pada postulat kesejajaran. Teori geometri non
8
Euclid dapat kontradiksi dengan postulat kesejajaran Euclid.
Seiring dengan kepercayaan ahli matematika bahwa geometri non
hanya memungkinkan untuk teori ruang dan yang menjelaskan
segala sesuatunya secara fisik.
c. Geometri Proyeksi, adalah cabang matematika yang terkait
dengan bentuk-bentuk geometrikal yang tidak akan berubah
ketika bentuk-bentuk itu di proyeksikan ke bidang yang berbeda.
B. Metode Global
Dalam metode ini beberapa pengertian menyangkut benda kongkret
diangkat sebagai pengertian awal yang dipahami lewat pengamatan. Demikian
pula beberapa sifatnya ditangkap lewat pengamatan atau percobaan kemudian
secara induktif dianggap berlaku untuk keadaan yang lebih umum.
9
salah satu segitiga siku-siku tadi dicerminkan terhadap salah satu
sisi siku-sikunya maka hasilnya bersama aslinya akan membentuk
sebuah segitiga samakaki, dst.
b. Sebuah segitiga dikenai setengah putaran terhadap titik tengah
salah satu sisinya maka hasil bersama aslinya membentuk sebuah
jajaean genjang.
Dari kedua contoh di atas terlihat bahwa transformasi
(pencerminan/setengah putaran) digunakan sebagai alat untuk
meyusun pengertian atau bentuk baru dengan bentuk-bentuk yang
sudah dikenal sebelumnya sebagai bahannya. Di bawah ini juga
akan terlihat bahwa transformasi akan dimanfaatkan untuk
“menjelaskan” sifat-sifat baru.
10
b. Dari sifat persegi panjang yang berbunyi bahwa masing-masing
sudutnya siku-siku, bahwa AD = BC ; AB = DC; maka dapat
disimpulkan bahwa kedua segitiga hasil irisan menurut AC
(yang saling kongruen) akan memenuhi
m∠ ABC +m ∠ BCA +m ∠ CAB=90o +m ∠BCA +m ∠ ACD
¿ 90 o+ 90o=180 0
11
C. Metode Aksiomatik
Sebagai bekal diambil beberapa pengertian pangkal yang lepas dari arti
kongkret (terdiri dari unsur pangkal dan relasi pangkal) dan beberapa sifat
pangkal yang disebut aksioma.
Pengertian pangkal tidak dapat didefinisikan karena mereka pangkal (yang
pertama ada) dan aksioma tidak dapat dibuktikan karena mereka pangkal,
sehingga tidak ada sifat sebelumnya untuk membuktikannya.
Dari pengertian pangkal didefinisikan pengertian-pengertian lain (non
pangkal) dan dengan kumpulan aksioma dibuktikan sifat-sifat baru(non pangkal)
dst.
Penyusunan sistem aksioma yang abstrak memungkinkan adanya
penafsiran (model konkret) yang bermacam-macam.
a. Sistem Aksioma 1
Suatu himpunan S dengan anggota-anggota yang disebut “titik”
dan beberapa himpunan bagian yang disebut “garis”. “Titik pada garis” berarti
titik adalah anggota garis, sedang “garis pada titik” berarti garis memuat titik
tadi sebagai anggotanya. Dalam S disusun kumpulan aksioma, sbb:
Aksioma A1. Sepasang garis selalu ada pada tepat satu titik.
Penafsiran 1.
Bila “titik” dan “garis” adalah titik (noktah) dan garis (lurus) dalam
geometri sedang “Titik pada garis” berari titik terletak pada garis, dan “garis
pada titik” berarti garis melalui titik, maka sistem aksioma di atas akan
berbunyi:
A1. Sepasang garis selalu berpotongan di satu titik.
A2. Setiap titik terletak pada tepat dua garis.
A3. Banyaknya garis ada empat.
12
Dalam hal ini aksioma akan membentuk suatu geometri ialah geometri
hingga.
Dari ketiga aksioma di atas dapat dibuktikan dalil-dalil sbb.
Dalil D1. Terdapat tepat enam titik dalam S.
Dalil D2. Terdapat tepat tiga titik pada setiap garis.
Penafsiran 2.
Anggap “titik” = manik-manik
“garis” = benang
“Titik pada garis” = manik-manik ditembusi benang
“garis pada titik” = benang menembusi manik-manik
Maka akan dperoleh sistem aksioma sbb.
A1. Sepasang benang selalu berserikat menembusi tepat satu
manik- manik.
A2. Setiap manik-manik ditembusi tepat oleh dua benang.
A3. Banyaknya benang ada empat.
Ini dapat disebut sebagai sistem aksioma untuk suatu hiasan.
Sistem hiasan di atas akan berlaku kesimpulan:
D1. Terdapat tepat 6 manik.
D2. Setiap benang menembusi tetap 3 manik-manik.
Setiap penafsiran disebut model bagi sistem aksioma abstrak semula dan
karena antara model satu dengan yang lain terjadi korespondensi satu-satu
sekaligus memenuhi sistem aksioma yang sama maka model satu dengan
yang lain dikatakan saling Isometrik.
13
b. Sistem Aksioma 2
Diketahui S adalah himpunan titik. Beberapa himpunan bagian S yang
dinamai garis, dalam S disusun:
Aksioma : A1. Melalui dua titik berbeda T 1 dan T 2 terdapat tepat satu garis.
A2. Sebarang dua garis akan berpotongan (ada titik
perserikatannaya).
A3. Terdapat paling sedikiit satu garis.
A4. Setiap garis memuat tepat tiga titik.
A5. Tidak semua titik segaris.
14
c. Sistem Aksioma 3
S adalah himpunan titik dan garis adalah himpunan bagian dari S.
Titik T di luar garis g berarti T tidak pada g, sedangkan garis g sejajar
dengan garis h berarti tidak terdapat titik potong antara g dan h.
Aksioma : A1. Untuk sebarang dua titik dalam S terdapat paling banyak
garis melaluinya.
A2. Bila titik T di luar garis g maka terdapat satu garis g yang
melalui T dan sejajar g. (aksioma kesejajaran)
15
Dalil D2. Tidak semua garis melalui satu titik yang sama.
(a)
(b)
16
D. Geometri Euclides
a. Pengertian Geometri Euclides
Geometri Euclidean adalah sistem matematika yang dikaitkan dengan
Alexandria matematikawan Yunani Euclid , yang dijelaskan dalam buku
teks tentang geometri, yaitu Elements . Metode Euclid terdiri dalam
asumsi satu set kecil intuitif menarik aksioma dan menyimpulkan lainnya
proposisi (dalil) dari ini.
Postulat yang ke-5 membuka jalan bagi geometri yang sama seperti
pernyataan berikut, dikenal sebagai aksioma Playfair, yang terjadi di
bidang datar:
17
"Melalui sebuah titik yang bukan pada garis lurus yang diberikan, hanya
satu garis saja yang dapat ditarik dan tak pernah bertemu garis yang
diberikan."
18
4. Jika ada dua titik berbeda terletak pada suatu bidang, maka
garis yang memuat kedua titik tersebut terletak pada bidang
5. Jika suatu bidang berpotongan, maka perpotongannya adalah
suatu garis
6. Setiap garis memuat sedikitnya dua titik, setiap bidang memuat
sedikitnya 3 titik yang tidak segaris dan setiap ruang memuat
sedikitnya empat titik yang tidak sebidang
Aksioma Urutan
a. Jika A dan B dua titik, maka:
1. Terdapat sedikitnya satu titik C sehingga C diantara A dan
B
2. Terdapat sedikitnya satu titik D sehingga B diantara A dan
D
3. Terdapat sedikitnya satu titik E sehingga A diantara B dan
E
b. Jika A,B dan C suatu titik sehingga B diantara A dan C, maka
A, B dan C berbeda & terletak pada suatu garis (kolinear)
c. Jika A,B dan C suatu titik sehingga B diantara A dan C, maka
B diantara C dan A
d. Jika A, B dan C tiga titik kolinear, maka tepat satu dari tiga
keadaan
ini benar
1. B diantara A dan C
2. C diantara A dan B
3. A diantara B dan C
Aksioma Kongruensi
a. Diketahui suatu ruas garis AB dan suatu titik P pada garis g,
maka pada setiap sinar garis di g yang berpangkal di P terdapat
tepat satu titik Q yang memenuhi PQ ≅ AB
´ ≅ AB
b. AB ´
´ ≅ A '´B ' maka A '´ B' ≅ AB
c. Jika AB ´
19
´ ≅ A '´B ' dan A '´ B' ≅ A ' ´' B' ' maka Jika AB
d. Jika AB ´ ≅ A ' ´' B' '
´ dan BC
e. Jika AB ´ adalah ruas garis-ruas garis tanpa titik serikat
pada garis g, serta A'´B' dan B'´C ' adalah ruas garis-ruas garis
´ ≅ A´' B' dan BC
tanpa titik serikat pada garis g’, dan jika AB ´ ≅
Aksioma Kesejajaran
Dua garis dikatakan sejajar bila kedua garis itu tidak berserikat satu
titikpun.
20
Contoh Soal :
1. Jelaskan maksud dari pernyataan Postulat Playfair dan lukiskan
pernyataan dari postulat tersebut!
Jawab :
Postulat Playfair yang terjadi di bidang datar berbunyi, "Melalui
sebuah titik yang bukan pada garis lurus yang diberikan, hanya satu
garis saja yang dapat ditarik dan tak pernah bertemu garis yang
diberikan.” Maksudnya, melalui sebuah titik yang bukan pada garis
lurus yang diberikan, hanya ada satu garis saja yang dapat ditarik dan
tak pernah bertemu garis yang diberikan (sejajar)
21
Diberikan garis lurus l, titik A diluar garis lurus l. Melalui titik A
dapat dilalui oleh berbagai garis seperti pada gambar di atas dan hanya
ada satu garis lurus, yaitu myang ditarik dari titik A dan sejajar garis l.
22
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.uny.ac.id/45256/3/Bab%202%20Kajian%20Pustaka.pdf
(https://www.slideshare.net/agusloveridha/aksioma-insidensi-dalam-
geometri-euclid-final)
(Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/8012683#readmore)
http://myinfomath.blogspot.com/2019/01/geometri-insidensi.html
https://www.slideshare.net/menilnamarifah/20130224-mata-kuliah-sistem-
geometri?next_slideshow=1
https://docplayer.info/40880891-Makalah-geometri-transformasi-tentang-
penggolongan-lambang-dan-aksioma-geometri.html
http://myinfomath.blogspot.com/2019/01/geometri-insidensi.html
23
Keterangan :
24