PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
No. 20 Tahun 2003 pasal 1 bahwa pendidikan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
fungsi untuk menjadikan manusia sebagai mahluk yang beradab dan memiliki
upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang-
undang dasar negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1)
ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan
Undang-Undang. Isi pasal tersebut relevan dengan amanat pembangunan bangsa
sosial.
pemerintah pusat kepada daerah, salah satu urusan wajib yang diberikan kepada
daerah antara lain dalam memberikan pelayanan Pendidikan yang termasuk dalam
pelayanan dasar (basic Need) yang harus dipenuhi pemerintah demi kemajuan dan
membiayai pelaksanaannya.
2
Sejalan dengan tuntutan kewajiban pemerintah daerah selaku penyelenggara
urusan wajib pedidikan dan dan harapan akan peningkatan kualitas pendidikan
kehidupan bangsa dan berkreasi serta melakukan suatu langkah konkret melalui
Sedangkan SMA /SMK merupakan sekolah lanjutan dari jenjang SMP yang
sebelumnya.
3
Lembaga pendidikan SMP, SMA maupun SMK apabila dilihat bangunan dan
sulit untuk pengadaannya. Namun lembaga pendidikan ini tidak hanya terdiri dari
bangunan dan seperangkat sarana fisik saja, melainkan terdapat hal yang vital
tenaga guru.
kelebihan persediaan guru di satu pihak, dan kekurangan guru di lain pihak.
Masalah ini tercermin dari sulitnya mendapatkan tenaga guru honorer bidang studi
sekolah merekrut tenaga guru honorer untuk bidang studi tertentu dari lulusan
guru, pemberian tugas mengajar kepada guru yang tidak berwenang, dan tidak
kelebihan guru berarti pemborosan keuangan negara dan sumber daya manusia,
Di samping itu, upaya pendayagunaan guru yang sudah ada dirasa kurang
efektif yang diakibatkan oleh penempatan guru yang kurang baik. Hal ini
4
daerah terpencil dan kelebihan guru di daerah lain, misalnya daerah perkotaan,
serta adanya kekurangan guru bidang studi tertentu di suatu daerah/sekolah, dan
untuk sekolah. Permasalahan kekurangan guru ini tampak sangat jelas terjadi di
Kecamatan Paloh kekurangan sebanyak 66 orang guru untuk jenjang SMP, SMA
dan SMK. Saat ini baru tersedia 51 orang guru SMP, 15 orang guru SMA dan 15
untuk jenjang pendidikan SMP, SMA dan SMK di kecamatan Paloh adalah
sebagai berikut :
1. Gr. Matematika 10 9 1 3 2 1 2 2 0
5
6. Gr. IPS Terpadu 10 9 1
7. Gr. Fisika 2 2 0 1 1 0
8. Gr. Kimia 2 1 1 1 1 0
9. Gr. Biologi 2 2 0 1 1 0
16. Gr. BK 5 0 5 2 0 2
Jumlah 98 51 47 37 15 22 27 15 12
Keterangan:
Kb : Kebutuhan Guru
Ks : Ketersediaan Guru
Kg : Kekurangan Guru
6
Dari tabulasi data di atas, diketahui bahwa jumlah kebutuhan guru untuk
sebanyak 47 orang. Sedangkan untuk SMA dan SMK, jumlah kebutuhan guru
kekurangan guru untuk jenjang pendidikan SMA dan SMK adalah sebanyak 34
orang.
Beberapa alasan pentingnya proyeksi kebutuhan guru SMP, SMA dan SMK
yang mismatch dalam pengajaran. Di kecamatan paloh masih terdapat guru yang
harus mengajar mata pelajaran di luar disiplin ilmunya. Kedua, kurang meratanya
dasarnya kebutuhan guru telah terpenuhi, namun karena penempatan guru yang
tidak merata mengakibatkan terjadinya kelebihan guru di suatu sekolah dan terjadi
meratanya penempatan guru terjadi akibat belum tersedianya informasi valid dari
hasil analisis data mentah yang diperoleh dari Lembar Individual Sekolah
September 2011).
Pemerintah Pusat maupun Daerah dalam penyediaan kuota guru pada proses
rekruitmen Pegawai Negeri Sipil serta terbatasnya jumlah lulusan guru mata
7
pelajaran tertentu merupakan salah satu penyebab terjadinya kekosongan mata
pelajaran tertentu.
dapat dilakukan antara lain melalui kebijakan: 1) analisis kekurangan guru pada
distribusi guru di level sekolah; 2) penyebaran guru; 3) insentif khusus bagi guru
kondisi ideal dan kondisi proyeksi kebutuhan sumber daya manusia pendidikan
di kecamatan Paloh. Oleh karena itu, masalah proyeksi kebutuhan guru menarik
B. Masalah Penelitian.
8
“Bagaimana prospek kebutuhan tenaga guru SMP, SMA dan SMK dalam
2011/2012”.
2. Bagaimana proyeksi kebutuhan tenaga guru SMP, SMA dan SMK Negeri di
Paloh?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan fokus masalah yang telah dikemukakan tadi, secara umum
kebutuhan tenaga guru SMP, SMA dan SMK Negeri dan memberikan gambaran
9
Mengacu pada tujuan umum di atas, maka secara khusus penelitian ini
bertujuan untuk :
2. Menentukan proyeksi kebutuhan tenaga guru SMP, SMA dan SMK Negeri di
Paloh.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
10
b. Sebagai rekomendasi bagi perencanaan pendidikan dimasa yang akan
datang.
E. Paradigma Penelitian
penelitian serta tujuan dan manfaat yang dirumuskan. Seperti yang telah
ini ingin mengetahui prospek kebutuhan tenaga guru pada satuan pendidikan
SMP, SMA dan SMK Negeri di Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas pada kurun
oleh beberapa variabel yaitu : Pertumbuhan Jumlah Siswa SD, SMP, SMA dan
SMK; Jumlah guru yang ada; Guru yang akan pensiun; Guru yang meninggal
dunia; Guru yang mutasi/promosi; Jumlah murid kelas VII sampai dengan kelas
IX SMP serta jumlah siswa kelas X sampai dengan kelas XII SMA/MK; Jumlah
murid naik kelas; Jumlah murid mengulang; Rata-rata murid perkelompok belajar
(kelas); Jumlah rombongan belajar (rombongan kelas) dimana antar variabel yang
11
Dibawah ini dikemukakan alur paradigma penelitian sebagai berikut :
Pertumbuhan
Jumlah Siswa SD,
SMP, SMA dan
SMK
Proyeksi
2016/2017
Guru :
a. Yang ada
b. Pensiun DAMPAK
c. Meninggal KEKURAN
ANALISIS KETERSEDI
d. Mutasi / GAN/KELE
Promosi KEBUTUHAN AAN GURU
GURU SMP, SMP, SMA BIHAN
SMA, SMK DAN SMK GURU DI
Jumlah Siswa : NEGERI SMP, SMA
DAN SMK
a. Kls VII – XII
b. Naik Kelas
c. Mengulang
d. DO
Jumlah
Rombongan
Belajar
FEED BACK
F. Definisi Oprasional
perhitungan kebutuhan guru yang akan datang berdasarkan data yang ada
sebelumnya.
12
Kebutuhan dalam kajian ini didefinisikan sebagai jumlah guru yang
Guru dalam kajian ini terdiri dari Guru Bidang Studi Normatif (Bahasa
Seni Budaya, Pendidikan Olah Raga, Muatan Lokal, BP/BK), Guru Bidang Studi
IPS, Ekonomi, Geografi, Sosiologi), dan Guru Produktif sesuai kejuruan yang
ada. Sekolah dalam penelitian ini terdiri dari SMP, SMA dan SMK negeri yang
meliputi: (1) pertumbuhan enrolmen (siswa), (2) mutasi siswa, (3) siswa drop out,
kebutuhan guru. Atas dasar hal tesebut, maka dalam penelitian ini dikemukakan
asumsi kondisi eksisting yang diharapkan tidak akan terjadi. Asumsi dalam
1. Jumlah rata-rata siswa per kelompok belajar untuk tahun mendatang lebih
13
3. Tidak ada perubahan kurikulum yang mengarah pada perubahan mata
4. Tidak terjadi bencana alam dan sebagainya yang berdampak pada perubahan
5. Tidak ada guru yang meninggal dunia, pensiun dini dan diberhentikan
14