A. Hasil Penelitian
Pengolahan data pada penelitian ini diawali dengan pengolahan data secara
dikemukakan pada Bab III, sehingga pada bagian ini disajikan hasil penelitian
Sambas, Jumlah Sekolah Dasar (SD) sebanyak 22 sekolah negeri dan 1 sekolah
sekolah swasta, Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 2 sekolah negeri, serta
1 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang tersebar pada tiap desa seperti tertera
10. SDN 10 Matang Putus Jalan Raya Matang Putus, Desa Matang Putus
12. SDN 12 Tanah Hitam Jalan Raya Tanah Hitam, Desa Tanah Hitam
68
27. SMPN 4 Paloh Jalan Pasir Putih, Desa Temajuk
Distric Enrolment School Attentions (DESA), dengan kata lain bahwa jumlah
berdasarkan jumlah siswa yang akan lulus dari sekolah jenjang sebelumnya
berdasarkan letak geografis sekolah pendukung dan sekolah sasaran, atau dapat
ditentukan berdasarkan data sekolah asal siswa baru pada sekolah sasaran dalam
berturut.
sekolah serta jarak antar sekolah yang berjauhan. Melalui pendekatan ini
69
diharapkan dapat meningkatkan ketelitian dalam menentukan besaran faktor
sekolah sasaran.
SMP
Sebubus)
Temajuk)
70
Kalimantan, (Arung Parak)
Kalimantan)
SMA
Nibung)
Temajuk)
SMK
kecamatan
Tabel diatas menunjukkan bahwa siswa baru pada sekolah menengah pertama
tertentu tidak berasal dari seluruh sekolah dasar yang ada, demikian juga dengan
siswa baru pada sekolah menengah atas dan kejuruan. Hal ini merupakan
pengaruh dari sebaran sekolah serta jarak antara sekolah dasar dengan sekolah
menengah pertama atau jarak antara sekolah menengah pertama dengan sekolah
diterminan.
71
1. Sekolah Potensi Input Siswa
Sekolah potensi diketahui berdasarkan asal sekolah siswa baru dari tahun
ajaran 2008/2009 sampai dengan tahun ajaran 2011/2012. Dari data yang
diperoleh bahwa sekolah yang termasuk potensi input siswa bagi SMP Negeri 1
Paloh terdiri dari: (1) SDN 2 Sebubus dengan persentase rata-rata sebesar 16,20%
dari jumlah siswa baru, (2) SDN 3 Nibung dengan persentase rata-rata sebesar
16,67%, (3) SDN 4 Sebubus dengan persentase rata-rata sebesar 11,57%, (4) SDN
5 Nibung dengan persentase rata-rata sebesar 17,82%, (5) SDN 6 Malek dengan
persentase rata-rata sebesar 6,48%, (6) SDN 11 Jeruju dengan persentase rata-rata
sebesar 5,56%, (7) SDN 13 Setinggak dengan persentase rata-rata sebesar 6,48%,
Sekolah yang termasuk potensi input siswa untuk SMP Negeri 2 Paloh terdiri
dari: (1) SDN 6 Malek dengan persentase rata-rata sebesar 11,30% dari jumlah
siswa baru, (2) SDN 8 Mentibar dengan persentase rata-rata sebesar 28,50%, (3)
SDN 7 Matang Danau dengan persentase rata-rata sebesar 8,06%, (4) SDN 9
Danau Peredah dengan persentase rata-rata sebesar 8,60%, (5) SDN 12 Tanah
Hitam dengan persentase rata-rata sebesar 23,66%, (6) SDN 15 Perigi Nyatuk
dengan persentase rata-rata sebesar 3,23%, dan (7) SDN 22 Guntung dengan
Sekolah yang termasuk potensi input siswa bagi SMP Negeri 3 Paloh terdiri
dari: (1) SDN 17 Ceremai dengan persentase rata-rata sebesar 14,17% dari jumlah
siswa baru, (2) SDN 18 Sungai Dungun dengan persentase rata-rata sebesar
14,17%, (3) SDN 21 Merebau dengan persentase rata-rata sebesar 25,00%, (4)
72
SDN 13 Setinggak dengan persentase rata-rata sebesar 28,33%, dan (5) SDN 20
Berdasarkan sumber data yang sama diketahui bahwa sekolah yang termasuk
potensi input siswa bagi SMP Negeri 4 Paloh terdiri dari: (1) SDN 16 Temajuk
dengan persentase rata-rata sebesar 52,90 % dari jumlah siswa baru, (2) SDN 19
Sedangkan untuk sekolah yang termasuk potensi input siswa bagi SMP
Negeri 5 Paloh terdiri dari: (1) SDN 1 Kalimantan dengan persentase rata-rata
sebesar 33,16 % dari jumlah siswa baru, (2) SDN 7 Matang Danau dengan
persentase rata-rata sebesar 30,57 %, (3) SDN 10 Matang Putus dengan persentase
rata-rata sebesar 13,47 %, (4) SDN 15 Perigi Nyatuk dengan persentase rata-rata
sebesar 11,40 %, dan sebanyak 11,92 % berasal dari sekolah Dasar di luar wilayah
kecamatan Paloh yang sebagian besar didominasi dari SDN 5 Arung Parak
Kecamatan Tangaran.
siswa untuk jenjang SMA dan SMK juga memperhatikan letak geografis dan
demografis sekolah. Sehingga dengan demikian, untuk jenjang SMA dan SMK
memiliki sekolah potensi input siswa yang tidak selalu sama antara sekolah yang
Sekolah yang termasuk potensi input siswa bagi SMA Negeri 1 Paloh terdiri
dari: (1) SMP Negeri 1 Paloh dengan persentase rata-rata sebesar 45,37 % dari
jumlah siswa baru, (2) SMP Negeri 2 Paloh dengan persentase rata-rata sebesar
73
28,70 %, (3) SMP Negeri 3 Paloh dengan persentase rata-rata sebesar 13,27 %, (4)
SMP Negeri 4 Paloh dengan persentase rata-rata sebesar 0,31 %, (5) SMP Negeri
5 Paloh dengan persentase rata-rata sebesar 3,09 %, (6) SMP Islamiyah Paloh
dengan persentase rata-rata sebesar 4,94 %, dan sebanyak 4,32 % berasal dari
SMP/MTs di luar wilayah kecamatan Paloh yang sebagian besar didominasi dari
Sekolah yang termasuk potensi input siswa bagi SMA Negeri 2 Paloh terdiri
dari: (1) SMP Negeri 3 Paloh dengan persentase rata-rata sebesar 29,23 %, dan (2)
Sedangkan Sekolah yang termasuk potensi input siswa bagi SMK Negeri 1
Paloh terdiri dari: (1) SMP Negeri 1 Paloh dengan persentase rata-rata sebesar
20,68 % dari jumlah siswa baru, (2) SMP Negeri 2 Paloh dengan persentase rata-
rata sebesar 21,91 %, (3) SMP Negeri 3 Paloh dengan persentase rata-rata sebesar
7,41 %, (4) SMP Negeri 4 Paloh dengan persentase rata-rata sebesar 0,93 %, (5)
SMP Negeri 5 Paloh dengan persentase rata-rata sebesar 24,69 %, (6) SMP
Islamiyah Paloh dengan persentase rata-rata sebesar 1,23 %, dan sebanyak 23,15
% lainnya berasal dari SMP/MTs di luar wilayah kecamatan Paloh yang sebagian
2. Jumlah Siswa
Jumlah siswa SMP Negeri 1 Paloh pada tahun 2008/2009 adalah sebanyak
451 orang terdiri dari 175 orang siswa kelas VII, 154 orang siswa kelas VIII dan
122 orang siswa kelas IX. Pada tahun 2009/2010 mengalami penambahan jumlah
sebanyak 20 orang, sehingga jumlah siswa pada tahun ajaran tersebut sebanyak
74
471 terdiri dari 151 orang siswa kelas VII, 178 siswa kelas VIII dan 142 orang
siswa kelas IX. Namun demikian, pada tahun 2010/2011 terjadi penurunan jumlah
siswa. Pada tahun ini jumlah siswa kelas VII sebanyak 125 orang, kelas VIII
sebanyak 145 orang dan kelas IX sebanyak 162 orang. Dengan demikian jumlah
siswa SMP Negeri 1 Paloh pada tahun 2010/2011 adalah sebanyak 432 orang.
Penurunan jumlah siswa juga terjadi pada tahun 2011/2012. Jumlah siswa
kelas VII sebanyak 156 orang, jumlah siswa kelas VIII sebanyak 124 orang dan
jumlah siswa kelas IX sebanyak 131 orang, dengan demikian jumlah keseluruhan
siswa SMP Negeri 1 Paloh pada tahun 2011/2012 adalah sebanyak 411 orang,
Berdasarkan sumber data yang sama, juga diketahui jumlah siswa SMP
Negeri 2 Paloh dari tahun 2008/2009 sampai dengan tahun 2011/2012. Demikian
juga halnya dengan sekolah-sekolah lainnya yang menjadi subjek dalam penelitian
ini. Data mengenai jumlah siswa tersebut disajikan secara tabulatif dari tahun
Jumlah terbesar siswa tidak naik – mengulang terjadi pada tahun 2010/2011
untuk kelas VII yakni sebanyak 18 orang. Jumlah terbesar untuk kelas VIII juga
terjadi pada tahun yang sama yakni sebanyak 14 orang. Sedangkan untuk kelas IX
jumlah siswa tidak lulus – mengulang terbesar adalah sebanyak 4 orang terjadi
Berdasarkan sumber data yang sama, juga diketahui jumlah siswa tidak naik-
mengulang SMP Negeri 2 Paloh dari tahun 2008/2009 sampai dengan tahun
75
2011/2012. Demikian juga halnya dengan sekolah-sekolah lainnya yang menjadi
subjek dalam penelitian ini. Data mengenai jumlah siswa tidak naik – mengulang
tersebut disajikan secara tabulatif dari tahun 2008/2009 sampai dengan tahun
2011/2012 (terlampir).
Secara umum, siswa srop out terjadi pada semua tingkat kelas di SMP Negeri
1 Paloh bahkan terjadi setiap tahun dengan besaran yang berbeda-beda. Jumlah
siswa drop out terbanyak untuk kelas VII terjadi pada tahun 2010/2011 yakni
sebanyak 5 (lima) orang. Sebagian besar disebabkan karena tidak naik kelas –
tidak mengulang.
Untuk kelas VIII, jumlah siswa drop out terbanyak terjadi pada tahun
2009/2010 yakni sebanyak 6 (enam) orang. Sedangkan untuk kelas IX, jumlah
siswa drop out terbanyak terjadi pada tahun 2009/2010 yakni sebanyak 5 (lima)
orang. Sebagian siswa kelas IX drop out karena tidak lulus Ujian Nasional – tidak
mengulang, sebagian lagi memilih untuk putus sekolah karena berbagai alasan.
Berdasarkan sumber data yang sama, juga diketahui jumlah siswa drop out
SMP Negeri Paloh dari tahun 2008/2009 sampai dengan tahun 2011/2012.
Demikian juga halnya dengan sekolah-sekolah lainnya yang menjadi subjek dalam
penelitian ini. Data mengenai jumlah siswa drop out tersebut disajikan secara
Secara garis besar, persentase mutasi siswa di SMP Negeri 1 Paloh sangat
kecil. Jumlah siswa mutasi terbesar terjadi pada tahun 2009/2010 untuk tingkat
76
kelas VIII yakni sebanyak 5 (lima) orang. Sekolah tujuan dari mutasi siswa ini
Berdasarkan sumber data yang sama, juga diketahui jumlah siswa mutasi
SMP Negeri 2 Paloh dari tahun 2008/2009 sampai dengan tahun 2011/2012.
Demikian juga halnya dengan sekolah-sekolah lainnya yang menjadi subjek dalam
penelitian ini. Data mengenai jumlah siswa mutasi tersebut disajikan secara
setiap tingkat kelas sebanyak 4 (empat) rombongan belajar. Jumlah ini relative
tetap untuk setiap tahun ajaran dikarenakan pertumbuhan jumlah siswa belum
belajar di SMP Negeri 2 Paloh dari tahun 2008/2009 sampai dengan tahun
subjek dalam penelitian ini. Data mengenai jumlah rombongan belajar tersebut
disajikan secara tabulatif dari tahun 2008/2009 sampai dengan tahun 2011/2012
(terlampir).
Dari data yang diperoleh, diketahui bahwa jumlah guru yang tersedia belum
memenuhi jumlah kebutuhan guru. Pada tahun ajaran 2008/2009, jumlah guru
SMP Negeri 1 Paloh sebanyak 15 (lima belas) orang. Pada tahun ajaran
77
dari tahun sebelumnya. Namun demikian, pada tahun ajaran 2009/2010 ini SMP
Pada tahun ajaran 2010/2011, jumlah guru SMP Negeri 1 Paloh sebanyak 18
(18) orang, bertambah 1 orang dari tahun sebelumnya, yakni tersedianya guru PAI
yang sebelumnya tidak tersedia. Pada tahun ajaran 2011/2012 berkurang 1 (satu)
orang dari jumlah guru tahun sebelumnya dikarenakan mutasi yakni guru bidang
Berdasarkan sumber data yang sama, juga diketahui jumlah guru yang
tersedia di SMP Negeri 2 Paloh dari tahun 2008/2009 sampai dengan tahun
subjek dalam penelitian ini. Data mengenai jumlah guru yang tersedia tersebut
disajikan secara tabulatif dari tahun 2008/2009 sampai dengan tahun 2011/2012
(terlampir).
Dihitung secara rata-rata antara guru yang mutasi keluar dari SMP Negeri 1
Paloh dengan guru yang mutasi masuk ke SMP Negeri 1 paloh memiliki besar
yang sama. Pada tahun ajaran 2008/2009 terjadi mutasi keluar sebanyak 2 (dua)
Hal yang sama juga terjadi pada tahun ajaran 2009/2010 yakni sebanyak 1
(satu) orang mutasi keluar dan 1 (satu) orang mutasi masuk. Namun demikian,
pada tahun 2010/2011 terjadi mutasi keluar tanpa pengganti. Mutasi guru ini
dilakukan untuk mengisi kekosongan guru bidang studi PJK di sekolah setingkat.
Berdasarkan sumber data yang sama, juga diketahui jumlah guru mutasi di
78
SMP Negeri 2 Paloh dari tahun 2008/2009 sampai dengan tahun 2011/2012.
Demikian juga halnya dengan sekolah-sekolah lainnya yang menjadi subjek dalam
penelitian ini. Data mengenai jumlah guru mutasi tersebut disajikan secara
Dari data yang diperoleh, tidak ditemukan guru SMP Negeri 1 Paloh yang
akan pensiun, demikian halnya dengan SMP Negeri 2 Paloh, SMP Negeri 3 Paloh,
SMP Negeri 4 Paloh dan SMP Negeri 5 Paloh yang pensiun di tahun ajaran
2008/2009 sampai dengan tahun 2011/2012. Hal serupa juga terjadi untuk jenjang
SMA dan SMK yakni, SMA Negeri 1 Paloh, SMA Negeri 2 Paloh dan SMK
Negeri 1 Paloh.
Rata-rata jumlah siswa tiap tingkat ditentukan berdasarkan data jumlah siswa
tiap tingkat selama 4 (empat) tahun. Demikian juga dalam perhitungan rata-
79
- Rata- rata jumlah siswa tingkat 2 sebanyak 35 orang
Pada tahun 2008/2009 sampai dengan tahun 2009/2010 tiap tingkat/ kelas
80
5. Keadaan faktor diterminan kebutuhan guru SMP Negeri 5 Paloh
Jurusan)
Jurusan)
jurusan)
81
- Rata- rata jumlah rombongan belajar tingkat 3 sebanyak 1 rombel (1
jurusan)
seperti dikemukakan pada Bab III. Secara umum kebutuhan guru dihitung dengan
formula :
∑ 1 × ∑ 1 + ∑ 2 × ∑ 2 + ∑ 3 × ∑ 3
=
∑
Keterangan :
tingkat/ kelas
82
Hasil perhitungan kebutuhan guru tiap sekolah disajikan pada tabel berikut.
Tabel 4.3.1 Jumlah Jam PelajaranTingkat 1 Per Minggu Tiap Mata Pelajaran
SMPN 1 5 5 5 5 4 2 2 2 2 2 2
SMPN 2 5 5 5 5 4 2 2 2 2 2 2
SMPN 3 5 5 5 5 4 2 2 2 2 2 2
SMPN 4 5 5 5 5 4 2 2 2 2 2 2
SMPN 5 5 5 5 5 4 2 2 2 2 2 2
SMPN 1 5 5 5 5 4 2 2 2 2 2 2
SMPN 2 5 5 5 5 4 2 2 2 2 2 2
SMPN 3 5 5 5 5 4 2 2 2 2 2 2
SMPN 4 5 5 5 5 4 2 2 2 2 2 2
SMPN 5 5 5 5 5 4 2 2 2 2 2 2
83
JUMLAH JAM PER MINGGU
SMPN 1 5 5 5 5 4 2 2 2 2 2 2
SMPN 2 5 5 5 5 4 2 2 2 2 2 2
SMPN 3 5 5 5 5 4 2 2 2 2 2 2
SMPN 4 5 5 5 5 4 2 2 2 2 2 2
SMPN 5 5 5 5 5 4 2 2 2 2 2 2
Tingkat (Kelas)
Sekolah
VII VIII IX
SMPN 1 4 4 4
SMPN 2 2 2 2
SMPN 3 2 2 2
SMPN 4 2 2 2
SMPN 5 2 2 2
84
3
SMPN 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1
SMPN 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1
SMPN 4 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1
SMPN 5 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1
SMPN 2 1 1 2 1 2 1 2 0 1 1 1
SMPN 3 1 1 1 2 2 1 0 0 0 0 0
SMPN 4 2 1 2 1 2 1 2 0 0 0 0
SMPN 5 1 2 2 1 1 0 1 0 0 0 0
SMPN 2 -1 -1 0 -1 1+ 0 1+ 1+ 0 0 0
SMPN 3 -1 -1 -1 0 1+ 0 1+ -1 -1 -1 -1
SMPN 4 0 -1 0 -1 0 -1 0 -1 -1 -1 -1
SMPN 5 -1 0 0 -1 0 -1 0 -1 -1 -1 -1
85
• Jenjang Pendidikan SMA
Table 4.8.1 Jumlah Jam Pelajaran Tingkat 1 Per Minggu Tiap Mata
Pelajaran
SMAN 1 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
SMAN 2 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Table 4.8.2.1 Jumlah Jam Pelajaran Tingkat 2 IPA Per Minggu Tiap Mata
Pelajaran
SMAN 1 4 4 4 4 4 4 0 0 0 1 2 2 2 2 2 2
SMAN 2
Table 4.8.2.1 Jumlah Jam Pelajaran Tingkat 2 IPS Per Minggu Tiap Mata
Pelajaran
SMAN 1 4 4 4 0 0 0 3 3 5 2 2 2 2 2 2 2
SMAN 2 4 4 4 0 0 0 4 4 4 2 2 2 2 2 2 0
Table 4.8.3.1 Jumlah Jam Pelajaran Tingkat 3 IPA Per Minggu Tiap Mata
Pelajaran
86
JUMLAH JAM PER MINGGU
Sekolah
Bin Big MTK Fis Kim Bio Sos Geo Eko Sej Pkn PJK TIK Seni PAI PAK
SMAN 1 4 4 4 4 4 4 0 0 0 1 2 2 2 2 2 2
SMAN 2
Table 4.8.3.2 Jumlah Jam Pelajaran Tingkat 3 IPS Per Minggu Tiap Mata
Pelajaran
SMAN 1 4 4 4 0 0 0 3 3 5 2 2 2 2 2 2 2
SMAN 2 4 4 4 0 0 0 4 4 4 2 2 2 2 2 2 0
Tingkat (Kelas)
Sekolah
X XI IPS XI IPA XII IPS XII IPA
SMAN 1 3 2 1 2 1
SMAN 2 1 1 0 1 0
87
Bin Big MTK Fis Kim Bio Sos Geo Eko Sej Pkn PJK TIK Seni PAI PAK
SMAN 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1
SMAN 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
JUMLAH GURU
Sekolah
Bin Big MTK Fis Kim Bio Sos Geo Eko Sej Pkn PJK TIK Seni PAI PAK
SMAN 1 2 1 1 1 1 1 1 0 3 0 1 0 0 0 0 0
SMAN 2 1 1 2 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0
SMAN 1 0 -1 -1 0 0 0 0 -1 +1 -1 0 -2 -1 -1 -1 -1
SMAN 2 0 0 +1 0 0 0 0 -1 0 -1 0 -1 -1 -1 -1 0
MP Existing Kebutuhan
Adatif
1. MTK 2 -1
2. Bhs. Ing 3 0
3. KKPI 1 0
4. IPA 1 -1
5. Kewirausahaan 1 -1
88
6. Fisika 1 0
7. Biologi 1 -1
8. IPS 1 -1
9. Kimia 1 -1
Normatif
1. Pend. Agama 1 0
2. PKn – Sejarah 1 0
3. Bhs. Indo 1 0
5. Seni Budaya 1 -1
6. Mulok 1 -1
7. BK/BP 1 -1
Produktif
2. TKJ 3 -1
3. Agr. Pertanian 3 0
4. Agr. Perikanan 2 0
-12
89
Selanjutnya besaran-besaran faktor diterminan dalam penelitian ini
rata pertumbuhan siswa tiap tingkat pada jenjang Sekolah Dasar di Kecamatan
Paloh berdasarkan hasil perhitungan dari tahun 2008/2009 sampai dengan tahun
siswa dari tahun 2008/2009 sampai dengan tahun 2011/2012 sebesar 3,33%.
namun hal tersebut tidak berlaku untuk semua sekolah. Terdapat sekolah tertentu
terjadi penurunan jumlah siswa di sekolah lainnya. Untuk pertumbuhan siswa dari
tahun 2008/2009 sampai tahun 2011/2012 sepeeti terlihat pada tabel 4.8 di bawah
ini.
2008/2009 3642
0,65% ( + )
2009/2010 3666
0,87% ( - )
2010/2011 3634
1,20% ( + )
90
2011/2012 3678 r = 0,33%
2008/2009 887
9,03% ( + )
2009/2010 975
2,60% ( + )
2010/2011 1001
0,30% ( - )
2008/2009 587
4,40% ( + )
2009/2010 614
1,29% ( + )
2010/2011 622
0,64% ( + )
91
Tabel 4.9.1 Tingkat pertumbuhan guru jenjang SMP
2008/2009 36
12,20% ( + )
2009/2010 41
12,77% ( + )
2010/2011 47
2,13% ( - )
2011/2012 46 r = 7.61%
2008/2009 24
14,29% ( + )
2009/2010 28
20,00% ( + )
2010/2011 35
5,71% ( - )
2011/2012 33 r = 9,53%
Dari data di atas dapat digambarkan bahwa pada tiap tahunnya terdapat
penambahan jumlah guru. Memperhatikan jumlah guru jenjang SMA/ SMK pada
jumlah guru ini terjadi karena mutasi guru keluar dari kecamatan paloh.
92
Pengurangan ini pada dasarnya tidak harus terjadi mengingat kondisi kebutuhan
kekurangan.
B. Pembahasan
yang terjadi pada dua tahun terakhir, maka dapat katakan bahwa jumlah siswa tiap
bahwa proyeksi pertumbuhan siswa pada 5 tahun yang akan datang akan
guru sangat perlu memperhatikan kondisi di lapangan yang meliputi jarak antar
pendukung dengan sekolah sasaran serta akses tranportasi dan sarana pendukung
jenjang SMA, terdapat 1 SMP, dan terdapat 2 SD. Secara keseluruhan Kecamatan
Paloh terdapat 5 SMP dan 22 SD. Dalam perhitungan jumlah enrolment (siswa
baru) di SMA desa temajuk tentu tidak dapat mengacu pada jumlah lulusan SMP
seluruh kecamatan paloh mengingat jarak anatara SMP lainnya dengan SMA desa
khususnya dalam menghitung besaran pertumbuhan siswa baru tidak dapat serta
93
merta digunakan tanpa melihat kondisi kewilayahan. Oleh karena itu, dalam
tenaga guru yang keduanya tidak dapat dibenarkan. Hal ini sesuai dengan
tenaga guru di kecamatan paloh tahun 2008/2009 sampai tahun 2011/2012 dan
tenaga guru untuk tahun 2012/2013 sampai 2016/2017. Oleh karena itu, dalam
94
analisis kebutuhan guru di kecamatan paloh ini dapat dikemukanan seperti di
bawah ini :
Secara umum, untuk jenjang pendidikan SMP, SMA dan SMK di kecamatan
paloh masih mengalami kekurangan guru, meski terdapat kelebihan untuk jenis
guru tertentu pada sekolah tertentu pula. Kekurangan guru masih mendominasi di
kekurangan guru sebanyak 16 orang. Kekurangan guru juga terjadi untuk jenjang
Untuk mengatasi hal tersebut, sekolah merekrut tenaga guru honorer dengan
untuk jenjang SMP dan Dana Bantuan Orang Tua Siswa (DBOTS) untuk jenjang
SMA/SMK.
untuk jenjang SMP dan SMK, sampai tahun 2010/2011. Namun pada tahun
rekruitmen PNS dari pemerintah. Sudah barang tentu kebijakan seperti ini sangat
pemerintah.
95
Moratorium rekruitmen dilaksanakan secara tegas, sedangkan solusi alternatif
dalam mengatasi kekurangan atau kelbihan guru cendrung tidak berjalan. Dengan
kata lain, keputusan yang dibuat tanpa didasarkan pada implementasi hasil
analisis.
Untuk menganalisis proyeksi kebutuhan guru SMP, SMA dan SMK yang
sesuai dengan persyaratan ada beberapa faktor yang penting diperhatikan pada
0,33%) dan SMP (r = 3,78%); 2) tingkat pertumbuhan siswa baru mengacu pada
dan SMK = 0,31%); 3) tingkat pertumbuhan guru tiap tahun (SMP = 7,61%;
kebutuhan guru mulai dari tahun 2012/2013 mendatang. Tidak tampak terjadinya
pertumbuhan yang pesat dari jumlah siswa, jumlah guru mutasi, dan penambahan-
96
harus rampung dan sesuai dengan standar kebutuhan tenaga pendidik dan
kependidikan.
guru yang terlalu banyak, 3) guru harus mengajar mata pelajaran yang bukan
kondusif karena guru tidak menguasai mata pelajaran yang bukan bidang studi
keahliannya.
97