Anda di halaman 1dari 3

Adaptasi

Bunga Matahari :

Bunga matahari (Helianthus annuus L.) adalahtumbuhan


semusim dari suku kenikir-kenikiran (Asteraceae) yang
populer, baik sebagai tanaman hias maupun tanaman
penghasil minyak. Bungatumbuhan ini sangat khas: besar,
biasanya berwarna kuning terang, dengan kepala bunga yang
besar (diameter bisa mencapai 30 cm). Bunga ini sebetulnya
adalah bunga majemuk, tersusun dari ratusan hingga ribuan
bunga kecil pada satu bongkol. Bunga Matahari juga memiliki
perilaku khas, yaitu bunganya selalu menghadap / condong ke
arah matahari atau heliotropisme.
Orang Perancis menyebutnya tournesol atau "pengelana
Matahari". Namun, sifat ini disingkirkan pada berbagai kultivar
baru untuk produksi minyak karena memakan banyak energi
dan mengurangi hasil.
bunga matahari merupakan bunga nasional

Pohon Pinus / tusam :

pohon pinus beradaptasi dengan merangas atau


menggugurkan daunnya. Umumnya dilakukan saat musim
panas. Tujuannya agar tidak banyak air yang tertuju pada daun
untuk berfotosintesis  selain pinus, pohon jati juga
menggugurkan daunnya saat musim panas

Kurma :
dengan cara menumbuhkan akarnya sampai menemukan
sumber air selain itu dengan adanya daun yang kecil
memanjang yang bisa mengurangi proses fotosintesis.
1.akar tunggang yg menyerap banyak air ke dlm tanah
2.daunnya kecil untuk mengurangi penguapan

Bunga bernektar :

Mengeluarkan bau tertentu yang menarik serangga.

Nektar
Belum Diperiksa

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian

Nektar bunga Camelia

Nektar atau sari bunga adalah cairan manis kaya dengan gula yang diproduksi bunga dari tumbuh-
tumbuhan sewaktu mekar untuk menarik kedatangan hewan penyerbuk seperti serangga. Nektar
dihasilkan kelenjar nektar yang biasanya terletak di dasar perhiasan bunga (perianthium), sehingga
hewan penyerbuk mau tidak mau bersinggungan dengan kepala sari (anthera) dan pistil sewaktu
mengambil nektar.
Nektar merupakan sumber makanan bagi lebah. Dalam budidaya pertanian, nektar sangat penting
untuk menarik perhatian serangga penyerbuk.
Harum bunga dan warna daun mahkota merupakan isyarat bagi serangga akan tersedianya nektar.
Daun mahkota yang terlihat berwarna tunggal menurut penglihatan mata manusia, sebenarnya
mempunyai garis-garis yang berpusat ke bagian dasar bunga jika dipotret dengan film sensitif
terhadap sinar ultraviolet. Garis-garis yang berpusat ke bagian dasar bunga dapat dilihat serangga
dan merupakan isyarat lokasi nektar. Berbagai jenis tumbuhan juga memproduksi nektar yang
menarik hewan penyerbuk lain seperti kelelawar dan burung. Sebaliknya, bunga dari tumbuhan
yang tidak memerlukan hewan penyerbuk (polinasi abiotik) tidak menghasilkan nektar.
Nektar terdiri dari dua jenis, nektar floral dan nektar ekstra floral. Nektar floral dihasilkan kelenjar
nektar, sedangkan nektar ekstra floral dihasilkan bagian tanaman selain bunga. Nektar ekstra floral
dimaksudkan untuk menarik perhatian serangga seperti semut yang menghisap nektar sekaligus
memangsa serangga perusak tanaman.[1]

Anda mungkin juga menyukai