Oleh :
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Kesimpulan............................................................................ ................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan erat kaitannya dengan pembelajaran. Pendidikan maupun
pembelajaran sebenarnya tidak harus di sekolah melainkan di lingkungan
keluarga dan masyarakat melalui interaksi guna mengembangkan potensi dan
bakat siswa secara mandiri baik di bidang pengetahuan alam maupun kepribadian
dirinya.
Dewasa ini, banyak pembelajaran yang tidak sesuai dengan keinginan
siswa. Pendidik lebih sering menyampaikan pembelajaran dengan cara ceramah,
menggunakan proyektor, diskusi, dan sebagainya dengan metode yang sama
setiap harinya tanpa diselingi hal-hal yang menarik dan cenderung
membosankan. Hal ini membuat perilaku siswa menjadi buruk seperti tidur di
dalam kelas, bercerita dengan teman sebangku, bermain handphone,
menggambar, dan perilaku lainnya. Kita sebagai calon guru bangsa tentunya
tidak ingin melihat siswa-siswi Indonesia berperilaku seenaknya saat kegiatan
belajar mengajar dan tidak menginginkan pula menjadi pengajar yang hanya bisa
mengajar tanpa memiliki kepekaan terhadap anak didiknya.
Berkaitan dengan hal tersebut penulis menginginkan hal baru untuk
kegiatan belajar mengajar selanjutnya dengan pembelajaran aktif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan yang bertujuan memperbaiki keadaan pendidikan. Oleh sebab
itu, penulis membuat Rangkuman yang berjudul What does good teaching looks
like.
C. TUJUAN
Tujuan khusus :
Tujuan umum :
A. Suasana Belajar-Mengajar
Suasana yang ada dalam sekolah tercipta karena perpaduan dari dua unsur
yang saling melengkapi. Unsur-unsur tersebut adalah unsur fisik maupun unsur non-
fisik. Kedua unsur ini merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
1. Unsur fisik
Unsur fisik adalah unsur yang ada dalam sekolah. Unsur ini berupa benda-
benda yang menunjang keberlangsungan pembelajaran. Unsur fisik meliputi :
a. Tata ruang
Tata ruang adalah penataan bangunan. Dalam tata ruang pemilihan ruang dan
ukuran ruang harus sesuai dangan kebutuhan warga sekolah. Misalnya ukuran ruang
kelas harus sesuai dengan kebutuhan siswa serta memiliki pencahayaan dan sirkulasi
udara yang baik agar kelas menjadi nyaman. Ukuran perpustakaan seharusnya tidak
terlalu sempit sehingga penataan rak untuk buku memiliki jarak yang cukup lebar
sehingga siswa nyaman untuk memilih dan membaca buku.
b. Unsur kehidupan.
Unsur kehidupan yang dibicarakan adalah air, tanah dan atmosfer. Penataan
ruang yang ada harus dibarengi dengan pengelolaan lahan yang baik. Air dan tanah di
sekolah dapat mempengaruhi proses belajar-mengajar. Jika tanah tidak diurus atau
jika tanah terlalu kering dapat menyebabkan proses belajar-mengajar terganggu
karena debu membuat siswa tidak fokus. di sekolah juga harus memiliki pepohonan
supaya membuat tempat menjadi sejuk.
Unsur ini terdiri dari orang-orang yang melakukan kegiatan di tempat belajar.
Unsur non-fisik meliputi pendidik, siswa, dan karyawan lainnya. Unsur non-fisik
bertugas untuk mewujudkan suasana sekolah yang baik. Contohnya guru, mereka
memiliki pengaruh langsung terhadap siswa dan menjadi teladan bagi siswanya. Guru
dan karyawan wajib membangun rasa kekeluargaan dan menghindari permusuhan.
Ada 8 keterampilan dasar yang dapat digunakan guru selama proses belajar
mengajar yaitu;
1. Ketrampilan Bertanya
Ada yang mengatakan bahwa "berpikir itu sendiri adalah bertanya". Bertanya
merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang dikenal. Respon
yang di berikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan
hasil pertimbangan.
Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi
belajar mengajar yang di tujukan untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga, dalam
situasi belajar mengajar, siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, serta penuh
partisipasi. Variasi dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagai proses
perubahan dalam pengajaran, yang dapat di kelompokkan ke dalam tiga kelompok
atau komponen, yaitu : - Variasi dalam cara mengajar guru, meliputi : penggunaan
variasi suara (teacher voice), Pemusatan perhatian siswa (focusing), kesenyapan atau
kebisuan guru (teacher silence), mengadakan kontak pandang dan gerak (eye contact
and movement), gerakan badan mimik: variasi dalam ekspresi wajah guru, dan
pergantian posisi guru dalam kelas dan gerak guru ( teachers movement).
4. Ketrampilan Menjelaskan
Yang dimaksud dengan membuka pelajaran (set induction) ialah usaha atau
kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk
menciptakan prokondusi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada apa
yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang positif
terhadap kegiatan belajar. Sedangkan menutup pelajaran (closure) ialah kegiatan yang
dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar.
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar
antara 3 sampai 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan.
Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan
perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara
guru dan siswa dengan siswa.
Dari delapan kompetensi yang telah dijelaskan di atas, yang paling penting
bagi guru adalah bagaimana cara guru dapat menggunakan agar proses pembelajaran
dapat berjalan baik. Selah satu faktor yang dapat mengukur proses pembelajaran
dapat berjalan dengan baik, makin banyaknya jumlah siswa bertanya.
Sedia payung sebelum hujan, jika tidak maka anda akan kehujanan dan
dipastikan pakaian yang anda gunakan akan bahas. Demikian bagi seorang guru, ia
harus memiliki persiapan sebelum memulai proses pembelajaran. Jika tidak, maka ia
akan kesulitan dalam menyampaikan materi yang berdampak pada ketidaktuntasan
dalam sebuah proses pembelajaran.
Oleh karena itu, guru harus menyiapkan materi atau bahan ajar yang akan
disampaiakan baik berupa RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) maupun silabus.
Dua hal ini sangat penting untuk mengetahui batas-batasan materi serta mengarahkan
kegiatan pembelajaran bagi peserta didik dalam mencapai kompetensi yang
Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan yang luas yang berkaitan dengan
konsep-konsep, teori, atau hal-hal lain yang memiliki korelasi dengan bidang studi
atau materi yang sedang diajarkan.
Jika tidak maka siswa biasanya akan merasa bosan dan tidak menuntut
kemungkinan siswa akan mengantuk atau memilih ngobrol bersama temannya.
Akhirnya penjelasan guru berlalu seperti angin, tanpa kesan dan tanpa arti.
Guru harus memiliki percaya diri yang tinggi. Percaya diri yang saya maksud
disini adalah yakin dan percaya bahwa dirinya mampu menguasai materi dan
menyampaiakannya kepada siswa.
Untuk itu sebelum memasuki ruang belajar, seorang guru dapat mengucapkan
sugesti positif ini dalam hatinya “ I have confident and will success at learning”.
Saya yakin, saya pasti bisa dan sukses dalam mengajar. Oleh karena itu, tetap jaga
kondisi dan perasaan agar tetap positif. Sebab perasaan positif akan menularkan
perasaan positif pula pada peserta didik.
Tujuannya ialah agar siswa terus belajar dan mengembangkan segala potensi
yang dimilikinya. Howard Gardner menyebut tujuan belajar sebagai Interaction
between the learner with the external condition yaitu kemampuan siswa berinteraksi
dengan kondisi.
Kondisi luar yang dimaksud bisa berupa interaksi dengan teman sejawat,
lingkungan keluarga maupun masyarakat luar. Oleh karena itu agar mampu
berinteraksi, maka siswa perlu illmu. Dan ilmu hanya diperoleh dengan motivasi
yang kuat.
Ada kata-kata yang tidak baik yang menurut saya seringkali dilontarkan oleh
para guru dalam mendidik atau mengajar. Terutama saat memberikan hukuman
kepada siswa yang melanggar aturan sekolah atau tidak mampu menjawab pertanyaan
dalam mengajarkan tugas. seperti seperti kata-kata “dasar anak nakal, bodoh, susah
diatur”.
Padahal setiap kata-kata yang diucapkan akan memberi kesan dan membentuk
citra didik anak. Oleh karenanya, guru harus memilih kata-kata yang baik dalam
berbicara dan bertutur kata. Seperti kata-kata yang dapat meningkatkan semangat
belajar siswa, memuji perbuatan baik dan sebagainya.
Memahami karakter peserta didik tidak boleh diabaikan oleh seorang guru.
Sebab proses pembelajaran perlu berorientasi pada peserta didik. Dan peserta didik
pasti memiliki karakter, sifat, dan bakat yang berbeda-beda. Ada diantara siswa yang
aktif dan ada juga yang pasif. Ada siswa yang rajin dan ada juga siswa yang malas.
Disini peran aktif seorang guru diperlukan untuk mengetahui sifat-sifat, bakat,
bahkan sampai pada latarbelakang dari keluarga siswa. tujuannya ialah agar supaya
guru tidak salah dan tergesa-gesa dalam memberikan hukuman apalagi bersikap
otoriter kepada siswa.
Ada pula siswa yang terlihat nakal dan selalu mencari perhatian. Setelah
diketahui, ternyata datang dari keluarga yang bermasalah. Maka disinilah peran aktif
guru dalam memahami, membimbing dan mengembangkan minat serta menggali
potensi yang dimiliki oleh siswa-siswanya.
Mengelola kelas dengan baik bermakna tidak hanya mengatur kelas agar tetap
terlihat bersih, wangi dan indah. Akan tetapi yang lebih terpenting ialah bagaimana
guru mampu menciptakan kondisi belajar yang nyaman dan menyenangkan.
Ini penting sebab kondisi yang menyenangkan atau rileks, akan mudah
membantu siswa menerima dan merespon setiap informasi yang diberikan oleh
gurunya.
Jika diibaratkan, guru yang mengajar seperti ini terlihat kaku dan
membosankan. Hindari cara mengajar yang hanya berdiri atau duduk saja, karena
murid akan merasa jenuh harus melihat pada objek yang tidak bergerak.
Cobalah dengan melakukan teknik interaksi, yaitu mengajar dengan jarak yang
lebih dekat dengan murid dan berkeliling ke sekitar bangku setiap murid. Dengan
begitu, murid tidak akan jenuh karena pandangannya selalu berubah-ubah arah.
Sekarang ini sudah banyak sarana mengajar bagi seorang guru agar lebih
efektif dan efisien, salah satunya yaitu dengan menggunakan peralatan teknologi
modern seperti visual audio dan video. Dengan memaksimalkan teknologi dalam
mengajar, murid pun tidak akan merasa bosan.
Untuk meningkatkan daya serap murid pada materi pembelajaran yang Anda
sampaikan, tidak cukup dengan hanya mengandalkan teori saja. Sesekali ajak murid-
murid untuk belajar praktik di lapangan. Karena dengan belajar praktik, materi yang
diserpnya bisa lebih mudah untuk dipahami.
A. Kesimpulan
Suasana belajar sangat dipengaruhi oleh unsur fisik seperti tata ruang dan non-
fisik yang meliputi pendidik,siswa dan lain-lain. Dan yang terakhir yaitu menerapan
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dapat dilakukan dengan
banyak cara, yang meliputi : miliki persiapan yang matang, memiliki pengetahuan
yang luas, miliki rasa percaya diri yang tinggi, berikan motivasi saat pembelajaran,
pilih tutur kata yang baik, pahami karakter peserta didik , kelola kelas dengan
baik,serta , Memanfaatkan teknologi saat mengajar.