PENDAHULUAN
1. Proses produksi yang dipelajari hanya proses pengolahan inti sawit menjadi
CPKO dan PKM dengan cara fisikal di PT Sari Dunai Sejati palm karnel
plant.
2. Peralatan yang dipelajari hanya peralatan yang digunakan di palm karnel
plant PT Sari Dumai Sejati.
3. Kualitas yang dianalisa hanya tentang bahan baku,produk CPKO dan PKM
Dalam melaksanakan kerja praktek ini, penulis memiliki tujuan dari kerja
praktek yang dilakukan. Adapun tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui proses pengolahan inti sawit menjadi CPKO dan PKM
dengan cara fisikal di PT Sari Dunai Sejati Palm Karnel Plant.
2. Untuk mengaplikasikan ilmu pendidikan yang didapati di perkuliahan.
3. Untuk mempelajari dunia kerja PT Sari Dumai Sejati.
Adapun manfaat kerja praktek yang ingin diperoleh pada kerja praktek di
PT Sari Dumai Sejati adalah sebagai berikut:
1.5.1. Mahasiswa
1.5.2.Akademis
1.5.3. Perusahaan
a. Dapat melihat keadaan perusahaan dari sudut pandang mahasiswa
yang melakukan kerja praktek.
b. Sebagai sumbangan perusahaan dalam memajukan pembangunan
di bidang pendidikan dan meningkatkan sumber daya manusia di
Kota Dumai.
BAB I : Pendahuluan
Menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat,
batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.
BAB II : Tinjauan Umum Perusahaan
Bab ini berisikan informasi mengenai perusahaan.
BAB III : Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
Bab ini berisikan tentang landasan teori yang menjadi acuan dalam proses
pembahasan.
BAB IV : Hasil dan Pembahasan
Bab ini berisikan tentang hasil serta data-data yang ada dan pembahasan
mengenai data-data tersebut.
BAB V : Penutup bab ini berisikan tentang kesimpulan beserta
saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT Sari Dumai Sejati adalah sebuah perusahaan yang bergeral di
bidang industri pengolahan CPO (crude palm oil) berstatus penanaman
modal dalam negeri (PMDN) dengan izin dari Menteri Negara Penggerak
Dana Investasi/Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal No.
4741/PMDN/1995, No. Proyek 3115-09-012169 Tanggal 29 Agustus
1995. Fasilitas pengolahan CPO yang dimiliki PT Sari Dumai Sejati
adalah Refinery plant, dry fractionation plant dan PK plant, yang
memproduksi RBDPO,PFAD,Olien Sterarin,CPKO dan PKE dengan
kapasitas produksi Refinery dan Dry Fractionation 3000 metrik ton/hari
dan PKC plant 700 metrik ton/hari.
Pada tahun 2002, mulai dibangunpabrik yang berlokasi di
Kelurahan Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai,
Propinsi Riau, yang berjarak sekitar 15 km (+ 30 menit ) dari Kota Dumai.
Luas lahan areal pabrik pengolahan CPO sekitar 17,5 Ha. Untuk
mendukung kegiatan pabrik, maka kegiatan PT Sari Dumai Sejati
dilengkapi dengan fasilitas pendukung, seperti : demaga (jetty), tangki
penimbunan CPO dan produk, perumahan karyawan staff dan kantor
security. Dermaga memiliki tipe jetty dengan panjang 400 meter, tangki
timbun berjumlah 36 Unit. PT Sari Dumai Sejati merupakan bagian dari
Asian Agri Group.
Asian Agri Group untuk wilayah Sumatera telah memiliki luas
lahan sawit sekitar 150.000 Ha dan 17 unit PKS (Pengelola Kelapa Sawit).
Bahan baku yang dibutuhkan oleh PT Sari Dumai Sejati berupa CPO
disuplai dari PKS yang tergabung dalam Asian Agri Group yang
didistribusikan melalui kapal-kapal dan truck pengangkut CPO tergabung
dalam Asian Agri Group yang didistribusikan melalui kapal-kapal dan
truck pengangkut CPO.
Kegiatan operasi pabrik dimulai pada tanggal 15 April 2004,
sehingga setiap tanggal 15 April diperingati sebagai hari jadi PT Sari
Dumai Sejati. Diharapkan dari kegiatan industri pengolahan CPO dan
fasilitas pendukung yang dimiliki oleh PT. Sari Dumai Sejati selain
menghasilkan pendapatan bagi perusahaan, juga akan berguna dalam
menciptakan lapangan kerja, membantu pembangunan daerah,
mengembangkan wilayah, meningkatkan pendapatan daerah, membuka
peluang berusaha bagi masyarakat sekitar baik langsung maupun tidak
langsung.
Minyak dan lemak merupakan ester adam dan gliserine, dalam ilmu sains
lebih dikenal dengan nama tligliserida, Minyak dan lemak merupakan senyawa
organis yang sangat penting terdapat dalam makanan, karena dapat langsung
dicerna dalam tubuh manusia menjadi sumber energi. Minyak dan lemak tidak
hanya dikenal sebagai sumber makan bagi manusia, tetapi merupakan bahan baku
lilin, margarin, detergen, kosmetik, obat-obatan dan pelumas. Tentunya diolah
dengan proses yang berbeda, untuk digunakan dasar industri sebgai bahan
kosmetika dan konsumer produk, trigliserida harus dihidrolisa yang menghasilkan
asam lemak dan gliserin. Asam lemak lanjut dihidrogenasi menjadi alkohol.
Keduanya asam lemak dan alkohol merupakan bahan baku pembuatan berbagai
jenis kosmetik. Minyak dan lemak dibedakan berdasarkan titik lelehnya. Minyak
merupakan cairan pada suhu kamar tertentu, sedangkan lemak membeku berupa
padatan atau semi padatan. Perbedaan ini tidak begitu mencolok, tergantung
keadaan alam dan iklim tempat minyak dan lemak berbeda.
3.4.2. Persemaian
Persemaian bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan bibit yang
merata sebelum dipindahkan ke pembibitan. Medium persemaian biasanya
dipilih pasir atau tanah berasir. Persemaian dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu dalam bentuk bedengan atau polibag, Berikut langkah-langkah
persemaian.
1. Penyiraman dilakukan dua kali sehari kecuali jika ada hujan 7-8 mm.
2. Gulma dibuang/dicabut atau disemprot dengan herbisida setiap 3
bulan. Penyiangan dilakukan 2-3 kali dalam sebulan.
3. Bibit yang buruk harus dibuang.
Tabel 3.2 Umur dan Jenis Pupuk yang Digunakan Pada Persemaian
Pupuk Dossis / priode Umur
Urea 0,2 % 3-4 lt/100 bibit 4-5 minggu
Urea 0,2 % 3-5 lt/ 100 bibit 6-7 minggu
Rustica 1 gr/bibit 8-16 minggu
15.15.6.4
Rustica 1 gr/bibit 8-16 minggu
12.12.17.2
Sumber: Pratama, Yoga. 2007
3.4.5. Penanaman
Penanaman di lapangan sebaiknya dilakukan pada awal musim
hujan atau pada bulan Oktober sampai Februari. Tahapan pekerjaan
penanaman adalah sebagai berikut :
1. Pembuatan Lubang Tanam
2. Umur dan Tinggi Bibit
3. Susunan dan Jarak Tanam
4. Waktu Tanam
5. Teknik Penanaman
Penerimaan TBS
Proses Sterilisasi
Mesin Bantingan
Proses
Pengepresan
Proses
Pemecaha
Penjernihan n
Limbah Limbah
Cair Cair
CPO Jernih Hidro
Pengolahan Pengolahan
3.5. Alat Transfortasi pada PK plant
Fungsi dari alat transfortasi pada proses pengolahan inti sawit
ialah,untuk memindahkan bahan baku dari suatu tempat ke tempat lain.
Dan ada beberapa alat transfortasi yang digunakan pada PK plant.
3.5.1. Elevator
Merupakan alat untuk pemindah bahan baku,yang dilengkapi
dengan rantai dan buket. Dan penggunaan nya untuk memindahkan
bahan,yang letak pemindahannya memerlukan arah vertical (atas ke bawah
atau sebaliknya).
Gambar 3.1. Elevator
Sumber: PT Sari Dumai Sejati (2017)
3.5.2. Conveyor
Merupakan alat untuk pemindah bahan baku,yang terdiri dari
beberapa macam jenis antara lain: Screpper,belt,dan screw. Yang
digunakan untuk memindahkan bahan dengan daerah lintasan horizontal.
Gambar 3.2. Conveyor bagian Atas
Sumber: PT Sari Dumai Sejati (2017)
3.5.3 Scoper
Pada alat ini,CPKO yang masuk ke dalam tanki akan tersaring
terlebih dahulu.Cara kerja alat ini sama halnya seperti elevator,namun
perbedaan pada alat ini yaitu munggunakan buket yang berbentuk
saringan.Sehingga PK dan PKM yang ikut bersamaan dengan CPKO akan
tersaring dalam buket.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Proses pengolahan inti sawit menjadi CPKO dan PKE di PT
Sari Dumai Sejati,dimulai dari beberapa tahapan yaitu Proses
Pembongkaran Bahan Baku ialah Proses pembongkaran inti
sawit dari mobil angkutan dengan menggunakan tenaga
manusia. Proses First Press merupakan suatu proses
penggilingan inti sawit yang menghasilkan minyak palm karnel
oil (PKO) dan palm karnel meal (PKM). Proses second press
merupakan proses yang tidak jauh beda dengan proses first
press.Sistim kerjanya sama-sama berfungsi untuk menggiling
bahan baku,tetapi pada proses second press ini bahan baku
yang proses adalah hasil dari proses first press tersebut. Proses
niagara filter ini ialah proses pembersihan dan penjernihan
PKO (palm karnel oil) dari PKM dan PKE,yang terbawa masuk
ke dalam tengki timbun. Pada proses ini menggunakan
pompa,sehingga minyak dapat naik dan masuk ke dalam filter.
2. PT Sari Dumai Sejati bagian Palm Karnel Plant, menggunakan
teknologi dalam proses produksi CPKO dan PKE yang bersifat
automatis. Dimana manusia sebagai pengontrol dan operator
dari alat dan mesin yang digunakan. Alat-alat yang di digunkan
dalam Palm Karnel Plant ialah tanki timbun,
Elevator,Conveyor,Niagara Filter,Elektro motor,dan mesin
Expeller
3. Raw material untuk proses produksi PT Sari Dumai Sejati
mempunyai standar mutu yang ketat. Diharapkan akan
menghasilkan produk CPKO dan PKE yang juga sesuai standar
yang diinginkan perusahaan. CPKO yang memiliki kadar FFA
5.0% Maksimal,Moisture 0.5%. PKE memiliki kadar Oil
conten 7% maksimal,dan Moisture 12% warna masih dibawah
28, serta kotoran dan lain-lain masih terjaga dibawah 0,05.
5.2. Saran
Untuk proses produksi CPKO sudah optimal dilakukan oleh pihak
produksi. Begitu juga pihak quality analysis sudah melakukan kewajiban dengan
baik. Hanya saja harap dilakukan perbaikan terhadap expeller yang kurang bersih
pada bagian bawah,sehingga PKM banyak masuk ke dalam tangki timbun.Dan
pada bagian Niaga filter kurangnya angina masuk,sehingga pada saat
pengosongan filter masih terdapap CPKO.