Anda di halaman 1dari 12

EDAJ 2 (4) (2013)

Economics Development Analysis Journal

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj

PENGARUH INFRASTRUKTUR, PMDN DAN PMA TERHADAP PRODUK


DOMESTIK BRUTO DI INDONESIA

Firdausi Nuritasari 

Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Anggaran infrastruktur setiap tahun mengalami peningkatan, akan tetapi penelitian dari laporan
Diterima Oktober 2013 World Economic Forum menunjukkan peringkat kualitas infrastruktur di Indonesia masih tergolong
Disetujui November 2013 rendah. Jika dibandingkan grafik pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan realisasi PMDN dan
Dipublikasikan PMA hampir bergerak kearah yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apakah terdapat
November 2013 pengaruh antara infrastruktur, PMDN dan PMA terhadap Produk Domestik Bruto.Data yang
________________ digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber pada laporan Badan Pusat
Keywords: Statistik (BPS) khususnya data tahun 1986 sampai dengan tahun 2011. Data yang diteliti meliputi
Regresi Linier Berganda, data Produk Domestik Bruto, panjang jalan menurut kewenangan pemerintah, jumlah air yang di
Infrastruktur, PMDN, salurkan, jumlah listrik yang di produksi, realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri, dan realisasi
PMA, Produk Domestik Penanaman Modal Asing. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode
Bruto dokumentasi. Data yang dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif, Uji Regresi
____________________ Berganda, dan Uji Asumsi Klasik.Hasil penelitian diperoleh menunjukan bahwa secara bersama-
sama infrastruktur jalan, air. Listrik, PMDN dan PMA berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Produk Domestik bruto di Indonesia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah secara parsial yaitu
terdapat 2 variabel independen yang digunakan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
Produk Domestik Bruto di Indonesia. Variabel tersebut yaitu Penanaman Modal Dalam Negeri
dan Penanaman Modal Asing.
Abstract

The infrastructure budget has increased every year, but research from the World Economic Forum report shows
the ranking of the quality of infrastructure in Indonesia is still relatively low. When compared to Indonesia's
economic growth charts with the realization Domestic Capital Investment and Foreign Direct Investment
almost move in the same direction. This research aimed to assess whether there is effect between infrastructure,
Domestic Capital Investment and Foreign Direct Investment to Gross Domestic Product.The data used in this
study is a secondary data sources on the report of the Central Statistics Agency (BPS), in particular the data
1986 to 2011. The data examined included the data of Gross Domestic Product, according to the length of the
road authority, the amount of water that is channele , the amount of electricity produced , the realization of
domestic investment and foreign investment realization. Data collection method used is the method of
documentation. Data were analyzed using quantitative descriptive analysis method, Regression Testing and
Test Assumptions Classic.The results obtained show that the research jointly road infrastructure, water.
Electrical, domestic and foreign investments and a significant positive effect on gross domestic product in
Indonesia. The conclusion from this research is partially that there are two independent variables are used have
not a significant effect on gross domestic product in Indonesia. The variables are Domestic Capital Investment
and Foreign Direct Investment.

© 2012 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: ISSN 2252-6889
Kampus Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang
Telp/Fax: (024) 8508015, email: edaj_unnes@yahoo.com

456
Firdausi Nuritasari / Economics Development Analysis Journal 2 (4) (2013)

PENDAHULUAN ekonomi dan Produk Domestik Bruto yang


optimal dan merata.
Pembangunan ekonomi di suatu negara Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
bertujuan untuk meningkatkan merupakan salah satu faktor dalam
kesejahteraan masyarakatnya. Peran mencuptakan peningkatan kesejahteraan
pemerintah sebagai mobilisator masyarakat. Kesejahteraan masyarakat dari
pembangunan mempunyai fungsi penting aspek ekonomi dapat diukur dengan tingkat
dan strategis dalam peningkatan pendapatan nasional salah satunya dengan
kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan melihat laju Produk Domestik Bruto.
ekonomi di suatu negara. Indonesia Peningkatan PDB menjadi salah satu target
merupakan negara berkembang yang terus yang sangat penting yang harus dicapai
berupaya untuk mencapai pertumbuhan dalam proses pertumbuhan ekonomi.

Tabel 1 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Atas Harga Konstan 2000, tahun 2007-2011
Tahun Laju Pertumbuhan PDB (%)
2007 6,35 %
2008 6,01 %
2009 4,63 %
2010 6,22 %
2011 6,49 %
Sumber : BPS
ketersediaan infrastruktur yang memadai.
Berdasarkan tabel di atas, laju pertumbuhan Infrastruktur memiliki peran yang luas dan
PDB atas harga konstan 2000 pada tahun mencakup berbagai konteks dalam
2007-2011 mengalami kecenderungan naik. pembangunan, baik dalam konteks fisik-
Tahun 2007 menunjukkan laju lingkungan, ekonomi, sosial, budaya,
pertumbuhan PDB sebesar 6,35%, politik, dan konteks lainnya. Infrastruktur
kemudian mengalami peningkatan pada merupakan roda penggerak pertumbuhan
tahun 2008 sebesar 6,01 %. Namun, pada ekonomi dan berpengaruh bagi peningkatan
tahun 2009 laju pertumbuhan PDB kualitas hidup sehingga mampu
mengalami perlambatan akibat krisis ysng meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
sebelumnya pada tahun 2008 sebesar 6,01 % Infrastruktur didefinisikan dalam kondisi
pada tahun 2009 turun menjadi 4,63 %. dari fasilitas fisik yaitu jalan, pelabuhan,
Kondisi laju pertumbuhan PDB kembali bandara, terminal, rel kereta api, dan alat-
normal setelah mengalami krisis pada tahun alat transportasi), dan jasa (sistem
2010 meningkat sebesar 6,22 % dan tahun transportasi) yang terdapat dalam fasilitas-
2011 sebesar 6,49%. Perkembangan laju fasilitas tersebut.
pertumbuhan PDB juga di iringi dengan Bank Dunia (dalam Wahyuni, 2009)
pertumbuhan ekonomi yang mengalami mendefinisikan infrastruktur ekonomi,
kecenderungan naik. merupakan aset fisik yang diperlukan untuk
Kewajiban pemerintah dalam meningkatkan menunjang aktivitas ekonomi baik dalam
kesejahteraan masyarakat salah satunya produksi maupun konsumsi final, meliputi
adalah memberikan pelayanan publik yang public utilities (tenaga, telekomunikasi, air
menjadi hak setiap warga negaranya dalam minum, sanitasi dan gas), public work (jalan,
hal ini disebut masyarakat. Bentuk bendungan, kanal, saluran irigasi, drainase,
pelayanan publik yang diberikan oleh rel kereta api, angkutan pelabuhan,
Pemerintah salah satunya adalah lapangan terbang dan sebagainya).
457
Farah Bonita / Economics Development Analysis Journal 2 (4) (2013)

Ketersediaan infrastruktur di Indonesia pertumbuhan ekonomi, mengingat letak


merupakan salah satu faktor utama untuk geografis Indonesia yang terdiri dari daratan
mendorong pembangunan dan dan perairan.
98
96
96 96
94
92
90 91
90 Peringkat Kualitas
88 Infrastruktur
86
86
84
82
80
2007 2008 2009 2010 2011

Sumber : World Economic Forum


Gambar 1 Peringkat Kualitas Infrastruktur
Berdasarkan gambar 1 Menurut World sebelumnya peringkat infrastruktur
Economic Forum peringkat kualitas menurun, pada tahun 2011 peringkat
infrastruktur Indonesia dari tahun 2007 kualitas infrastruktur naik menjadi urutan
hingga tahun 2011 dari 134 negara yang ke 90 dari 134 negara yang di teliti oleh
diteliti oleh WEF menunjukkan sedikit Worl Economic Forum. Ketersediaan
peningkatan. Pada tahun 2007 peringkat infrastruktur yang baik dapat meningkatkan
Indonesia menunjukkan angka 91. Tahun pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
2008 peringkat Indonesia mengalami Infrastruktur secara tidak langsung akan
peningkatan menjadi urutan ke 86, namun memperngaruhi pertumbuhan ekonomi
pada tahun 2009 peringkat kualitas melalui peningkatan kesejahteraan
infrastruktur Indonesia mengalami masyarakat dan bagi pelaku bisnis melalui
penurunan menjadi urutan ke 96 dari 134 penurunan biaya dan perluasan pasar yang
negara yang di teliti dan tahun 2010 nantinya akan berpengaruh secara bersama-
peringkat juga masih stagnan pada jumlah sama terhadap pertumbuhan produk
urutan ke 96. Setelah beberapa tahun domestik bruto.

Tabel 2. Realisasi PMA dan PMDN di Indonesia, 2007-2011


Penanaman Modal
Penanaman Modal Asing
Tahun Dalam Negeri
(Milyar USD)
(Triliun Rupiah)
2007 10341,4 34878,7
2008 14871,4 20363,4
2009 10815,2 37799,9
2010 16214,8 60626,3
2011 19474,5 76000,8
Sumber : BPS
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan PMA sebesar 10341,4 milyar USD dan
perkembangan investasi pada tahun 2007 PMDN sebesar 34878,7 trilyun rupiah. Pada
458
Farah Bonita / Economics Development Analysis Journal 2 (4) (2013)

tahun 2008 investasi PMA mengalami Pertumbuhan ekonomi suatu negara


peningkatan sebesar 14871,4 milyar USD dipengaruhi oleh akumulasi modal
sedangkan PMDN menurun karena (investasi pada tanah, peralatan, prasarana
terjadinya kenaikan harga BBM akibat dan sarana), sumber daya alam, sumber
penurunan subsidi, sedangkan tahun 2009 daya manusia baik jumlah maupun tingkat
investasi PMA menurun akibat krisis global kualitas penduduknya, kemajuan teknologi,
yang yang sebelumnya pada tahun 2008 akses terhadap informasi, keinginan untuk
PMA sebesar 14871,4 milyar USD dan melakukan inovasi dan mengembangkan
PMDN sebesar 20363,4 trilyun rupiah turun diri serta budaya kerja (Michael Todaro,
menjadi PMA sebesar 10815,2 milyar USD 2000). Pengeluaran pemerintah untuk
dan PMDN sebesar 37799,9 trilyun rupiah. meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Dengan normalnya kondisi ekonomi global merupakan indikator yang komprehensif
dan perbaikan iklim investasi tahun 2010, dari produktivitas pengeluaran publik. Ada
jumlah investasi tahun 2010 meningkat dua komponen yang di ukur, komponen
lebih dari 50 persen, pada investasi PMA pertama yaitu kontribusi output sektor
16214,8 milyar USD dan PMDN 60626,3 publik terhadap pertumbuhan ekonomi dan
trilyun rupiah dan tahun 2011 tingkat efisiensi dari pengeluaran tersebut terhadap
investasi meningkat lagi pada PMA sebesar outputnya.
19474,5 milyar USD dan PMDN sebesar
76000,8 trilyun rupiah.
14

12

10

0
2007 2008 2009 2010 2011
Anggaran
Infrastruktur 5.4 7 7.9 9.3 12.4
(Triliyun Rupiah)

Sumber : KADIN,2013
Grafik 1. Anggaran Infrastruktur di Indonesia (Triliyun Rupiah), 2007-2011
Upaya untuk mendorong pertumbuhan penyelenggaraan dan pengelolaan
ekonomi melalui peningkatan dan transportasi udara.
pembangunan infrastruktur dengan
pengeluaran anggaran infrastruktur tersebut
diarahkan untuk melaksanakan program- LANDASAN TEORI
program prioritas, antara lain program Teori Infrastruktur
penyelenggaraan jalan, program Menurut Setyaningrum (1997), infrastruktur
pengelolaan sumber daya air, program merupakan biaya tetap sosial yang langsung
penyelenggaraan dan pengelolaan mendukung produksi. Definisi lain
transportasi laut, serta program mengenai infrastruktur yaitu mengacu pada

459
Farah Bonita / Economics Development Analysis Journal 2 (4) (2013)

fasilitas fisik dan termasuk kerangka dibutuhkan untuk kelancaran arus faktor
organisasional, pengetahuan dan teknologi produksi maupun pemasaran hasil.
yang penting untuk organisasi masyarakat Infrastruktur Air
dan pembangunan ekonomi. Familioni Air merupakan kebutuhan yang diperlukan
(2004) menjelaskan bahwa infrastruktur dalam kehidupan manusia sehingga
dibedakan menjadi infrastruktur ekonomi pengadaan sumber daya ini termasuk dalam
dan infrastruktur sosial. Infrastruktur prioritas pembangunan. Penggunaan air
ekonomi diantaranya utilitas publik seperti terbesar berdasarkan sektor kegiatan dapat
listrik, telekomunikasi, suplai air bersih, dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu
sanitasi, dan saluran pembuangan dan gas. kebutuhan domestik, irigasi pertanian, dan
Termasuk pekerjaan umum seperti jalan industri (Krismanti;2009).
kereta api, angkutan kota, dan bandara. Infrastruktur Listrik
Sedangkan infrastruktur sosial dibedakan Dengan semakin majunya suatu wilayah,
menjadi infrastruktur pendidikan dan kebutuhan akan listrik menjadi tuntutan
kesehatan. primer yang harus dipenuhi, tidak hanya
Infrastruktur merupakan sarana prasarana untuk rumah tangga namun juga untuk
yang sangat strategis sebagai mobilitas kegiatan ekonomi terutama industri. Dalam
penduduk untuk menghubungkan suatu kehidupan masyarakat yang semakin
daerah ke daerah lain, serta peran yang modern, semakin banyak peralatan rumah
penting yaitu untuk memperlancar distribusi tangga, peralatan kantor serta aktivitas-
barang dan faktor produksi antar daerah aktivitas masyarakat yang mengandalkan
sehingga kebutuhan masyarakat dapat sumber energi dari listrik (Krismanti;2009).
terpenuhi yang selanjutnya akan Teori Investasi
mempercepat peningkatan aktivitas Menurut Mankiw (2000), investasi terdiri
ekonomi. Infrastruktur yang perannya dari barang-barang yang dibeli untuk
cukup vital dan merupakan variabel dalam penggunaan masa depan. Investasi juga
penelitian ini adalah jalan, air, dan listrik. dibagi menjadi tiga sub kelompok yaitu
Mengingat ketiga jenis infrastruktur tersebut investasi tetap bisnis, investasi tetap rumah
memiliki peran vital sebagai modal dalam tangga, dan investasi persediaan.
menjalankan roda perekonomian di suatu Penanaman Modl Dalam Negeri
negara agar mencapai pertumbuhan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
ekonomi yang tinggi. Ketiga jenis adalah kegiatan menanam modal untuk
infrastruktur tersebut akan dijelaskan melakukan usaha di wilayah negara
sebagai berikut: Republik Indonesia yang dilakukan oleh
Infrastruktur Jalan penanam modal dalam negeri dengan
Infrastruktur jalan sebagai salah satu menggunakan modal dalam negeri.
infrastruktur pengangkutan berperan dalam Penanam modal Dalam Negeri dapat
merangsang pertumbuhan ekonomi karena dilakukan oleh perseorangan WNI, badan
ketersediaan jalan akan meminimalkan usaha Negeri, dan/atau pemerintah Negeri
modal komplementer sehingga proses yang melakukan penanaman modal di
produksi dan distribusi akan lebih efisien. wilayah negara Republik Indonesia.
Prasarana jalan yang buruk dan rusak akan Penanaman Modal Asing
menghambat alokasi sumber daya, Penanaman Modal Asing (PMA)
pengembangan industri, pendistribusian merupakan aliran arus modal yang berasal
faktor produksi, barang dan jasa, akan dari luar negeri yang mengalir ke sektor
memengaruhi pendapatan. Dalam swasta baik yang melalui investasi langsung
pembangunan pertanian dan ekonomi (direct investment) maupun investasi tidak
perdesaan secara umum, jalan sangat langsung berbentuk portofolio. Investasi
460
Farah Bonita / Economics Development Analysis Journal 2 (4) (2013)

langsung (direct investment) merupakan merupakan sumber yang tidak langsung


investasi yang melibatkan pihak investor memberikan data kepada pengumpul data,
secara langsung dalam operasional usaha misalnya melalui orang lain atau melalui
yang dilaksana kan, sehingga dinamika dokumentasi. Dalam penelitian ini
usaha yang menyangkut kebijakan menggunakan metode dokumentasi yang
perusahaan yang ditetapkan, tujuan yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS)
hendak dicapai, tidak lepas dari pihak yang dengan mengambil seluruh populasi yaitu
berkepentingan (investor asing). Sedangkan, sebanyak 35 kabupaten/kota di Provinsi
investasi tidak langsung (portofolio) Jawa Tengah.
merupakan investasi keuangan yang Metode Analisis Data
dilakukan di luar negeri. Penelitian ini menggunakan metode
(Ambarsari,Didit,Indah : 2005). penelitian kuantitatif dengan menggunakan
data time series. Analisis ini menggunakan
metode regresi kuadrat terkecil atau OLS
METODE PENELITIAN (Ordinary Least Square). Penyelesaian regresi
Jenis dan Sumber Data tersebut dilakukan dengan bantuan program
Data yang digunakan dalam penelitian ini Eviews 6.1.
adalah data sekunder. Data sekunder yang
digunakan adalah data yang dicatat secara Spesifikasi Model
sistematis yang berbentuk data runtut waktu Spesifikasi model yang digunakan dalam
(time series). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model
penelitian ini bersumber pada laporan ekonometrika Gujarati (2003) :
Badan Pusat Statistik (BPS) khususnya data Y = β0 + β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4 +
tahun 1986 sampai dengan tahun 2011. β5X5 + ……….+ e
Data yang diteliti meliputi data Produk Dimana:
Domestik Bruto, panjang jalan menurut Y = Variabel dependent (terikat)
kewenangan pemerintah, jumlah air yang di β0 = Bilangan konstanta
salurkan, jumlah listrik yang di produksi, β1 = Koefisien regresi dari variabel X1
realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri, β2 = Koefisien regresi dari variabel X2
dan realisasi Penanaman Modal Asing. β3 = Koefisien regresi dari variabel X3
β4 = Koefisien regresi dari variabel X4
Metode Pengumpulan Data β5 = Koefisien regresi dari variabel X5
Metode pengumpulan data sangat penting X1 – X5 = Variabel independent (bebas)
digunakan dalam sebuah penelitian. e = (Error term) Faktor kesalahan,
Menurut Sugiyono (2011) pengumpulan berdasarkan distribusi normal dengan rata-
data dapat dilakukan dngan berbagai rata 0, tujuan perhitungan e diasumsikan 0.
setting, berbagai sumber, berbagai acara.
Apabila dilihat dari berbagai sumber, maka HASIL DAN PEMBAHASAN
pengumpulan data dapat menggunakan Analisis OLS (Ordinary Least Square)
sumber primer dan sumber sekunder.
Sumber primer adalah sumber data yang Hasil analisis regresi OLS (untuk hasil
langsung memberikan data kepada pengujian secara lengkap dapat dilihat pada
pengumpul data, dan sumber sekunder lampiran) ;

461
Farah Bonita / Economics Development Analysis Journal 2 (4) (2013)

Tabel 3 Hasil Estimasi Pengaruh Infrastruktur Jalan (X1), Air (X2), Listrik (X3),
Penanaman Modal Dalam Negeri (X4), dan Penanaman Modal Asing (X5) Terhadap Produk
Domestik Bruto (Y) di Indonesia
No Dependent Variabel : Produk OLS
Domestik Bruto
1. Konstanta -1466965
Std Error 963198,4
Prob 0,1434

2. Panjang Jalan (X1) 8,370167


Std Error 4,306095
Prob 0,0661
3. Air (X2) -3129,361
Std Error 447,0125
Prob 0,0000
4. Listrik (X3) 61,09477
Std Error 8,583150
Prob 0,0000
5. PMDN (X4) -6,796525
Std Error 4,650893
Prob 0,1595
6. PMA (X5) -8,698941
Std Error 15,83700
Prob 0,5889
7. R2 0,955260

8. Adj R2 0,944076

9. F 85,40628
Prob F 0,000000
10. Durbin Watson 1,926759
Ket:* Signifikan pada α=10 %
variabel independen yaitu jalan, air, dan
Dari hasil regresi linear diatas, listrik yang berpengaruh signifikan pada α =
diperoleh persamaan sebagai berikut: 10% terhadap produk domestik bruto di
Y = -1466965 + 8,370167 X1 - 3129,361 Indonesia. Penjelasan mengenai
X2 + 61,09477 X3 - 6,796525 X4- 8,698941 X5 bagaimanakah pengaruh variabel
+e independen terhadap variabel dependen
Hasil analisis data menunjukkan bahwa berdasarkan probabilitas masing – masing
terdapat 2 variabel independen yang variabel yang dibandingkan terhadap nilai
digunakan tidak memiliki pengaruh signifikansinya (α = 10%) adalah sebagai
signifikan terhadap produk domestik bruto berikut:
di Indonesia. Variabel tersebut yaitu PMDN Pengaruh Jalan Terhadap Produk
dan PMA. Sementara itu, terdapat 3 Domestik Bruto di Indonesia
462
Farah Bonita / Economics Development Analysis Journal 2 (4) (2013)

Hasil penelitian menemukan bahwa variabel Variabel infrastruktur yang kedua adalah
jalan berhubungan positif berpengaruh jumlah air yang disalurkan. Penggunaan air
signifikan (pada α = 10%, di mana nilai p- yang diselenggarakan oleh PDAM
value adalah 0,0661) terhadap produk (Perusahaan Daerah Air Minum) memang
domestik bruto di Indonesia. Nilai koefisien masih belum merata di seluruh wilayah
regresi panjang jalan adalah sebesar Indonesia. Hal ini akan mengindikasikan
8,370167 yang berarti bahwa setiap adanya ketimpangan penggunaan air yang
peningkatan panjang jalan 1 km akan diselenggarakan oleh pemerintah di masing-
mempengaruhi produk domestik bruto di masing daerah, sehingga dapat dikatakan
Indonesia sebesar 8.370.167 milyar rupiah jumlah ketersediaan air yang disalurkan ke
dengan asumsi bahwa variabel lain daerah akan mempengaruhi pertumbuhan
dianggap tetap. ekonomi di suatu wilayah.
Infrastruktur jalan merupakan fasilitas Hasil penelitian ini sejalan dengan
publik yang sangat penting dalam kesimpulan penelitian oleh Krismanti Tri
menggerakkan roda perekonomian sehingga Wahyuni (2009) dengan judul Analisis
dapat mempercepat proses pembangunan Pengaruh Infrastruktur Ekonomi dan Sosial
nasional. Ketersediaan infrastruktur jalan Terhadap Produktivitas Ekonomi di
yang memadai mampu menciptakan Indonesia yang memberi kesimpulan bahwa
mobilitas sosial dan ekonomi masyarakat infrastruktur ekonomi yaitu air bersih
dan menghubungkan resources dan hasil memiliki pengaruh negatif yang signifikan
produksi ke pasar, dengan begitu terhadap pertumbuhan ekonomi.
infrastruktur berupa jalan raya akan
berpotensi mempengaruhi peningkatan Pengaruh Listrik Terhadap Produk
pertumbuhan ekonomi wilayah. Domestik Bruto di Indonesia
Hasil penelitian ini sejalan dengan Hasil penelitian menemukan bahwa variabel
kesimpulan penelitian oleh Lontung listrik berhubungan positif dan berpengaruh
Sabungan Situmorang (2011) dengan judul signifikan (pada α = 10%, di mana nilai p-
Analisis Pengaruh Pembangunan value adalah 0,0000) terhadap produk
Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan domestik bruto di Indonesia. Nilai koefisien
Ekonomi Provinsi Sumatera Utara yang regresi listrik adalah sebesar 61,09477 yang
memberi kesimpulan bahwa pembangunan berarti bahwa setiap peningkatan jumlah
infrastruktur jalan memiliki pengaruh positif listrik yang di produksi sebesar 1 Mwh akan
yang signifikan terhadap pertumbuhan mempengaruhi produk domestik bruto di
ekonomi. Indonesia sebesar 6.109.477 milyar rupiah
dengan asumsi bahwa variabel lain
Pengaruh Air Terhadap Produk dianggap tetap.
Domestik Bruto di Indonesia Variabel infrastruktur yang terakhir adalah
Hasil penelitian menemukan bahwa variabel jumlah listrik yang di produksi. Dalam
air berhubungan negatif dan berpengaruh kegiatan produksi terutama dalam kegiatan
signifikan (pada α = 10%, di mana nilai p- sehari-hari, energi listrik mempunyai
value adalah 0,0000) terhadap produk peranan penting bagi kehidupan di
domestik bruto di Indonesia. Nilai koefisien masyarakat. Oleh karena itu peningkatan
regresi air adalah sebesar -3129,361 yang produktivitas ekonomi di pengaruhi oleh
berarti bahwa setiap penurunan jumlah air pasokan energi listrik, hal ini dalam konteks
sebesar 1 m3 akan mempengaruhi produk industri peran energi listrik sangat vital
domestik bruto di Indonesia sebesar karena mampu meningkatkan produktivitas
3.129.361 milyar rupiah dengan asumsi dimana pada akhirnya akan berpengaruh
bahwa variabel lain dianggap tetap.
463
Farah Bonita / Economics Development Analysis Journal 2 (4) (2013)

pada meningkatnya kinerja ekonomi secara mana nilai p-value adalah 0,5889) terhadap
keseluruhan. produk domestik bruto di Indonesia. Nilai
Hasil penelitian ini sejalan dengan koefisien regresi PMDA adalah sebesar
kesimpulan penelitian oleh Eko Fajar 8,698941 yang berarti bahwa setiap
Cahyono dan David Kaluge (2008) dengan peningkatan PMDA sebesar 1 juta US $
judul Analisis Pengaruh Infrastruktur Publik akan mempengaruhi produk domestik bruto
Terhadap Produk Domestik Bruto di di Indonesia sebesar 8.698.941 milyar
Indonesia yang memberi kesimpulan bahwa rupiah dengan asumsi bahwa variabel lain
infrastruktur listrik memiliki pengaruh dianggap tetap.
positif yang signifikan terhadap PDB. Berdasarkan hasil regresi menunjukan
bahwa nilai Penanaman Modal Asing
Pengaruh PMDN Terhadap Produk (PMA) di Indonesia tidak berpengaruh
Domestik Bruto di Indonesia signifikan terhadap Produk Domestik Bruto
Hasil penelitian menemukan bahwa variabel di Indonesia. Hal ini disebabkan karena
PMDN berhubungan negatif dan tidak kondisi investasi di Indonesia sangat
berpengaruh signifikan (pada α = 10%, di berfluktuatif. Indonesia belum menjadi
mana nilai p-value adalah 0,1595) terhadap prioritas sebagai tempat untuk
produk domestik bruto di Indonesia. Nilai menginvestasikan modal para investor luar
koefisien regresi PMDN adalah sebesar negeri. Banyaknya hambatan masuk bagi
6,796525 yang berarti bahwa setiap investor asing, slah satunya adalah birokrasi
peningkatan PMDN sebesar 1 Milyar yang kurang efisien dan berbelit-belit
rupiah akan mempengaruhi produk sehingga investor asing kurang berminat
domestik bruto di Indonesia sebesar untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
6.796.525 milyar rupiah dengan asumsi Hasil penelitian ini sejalan dengan
bahwa variabel lain dianggap tetap. kesimpulan penelitian oleh Eko Prasteyo
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) (2011) dengan judul Analisis Pengaruh
tidak berpengaruh secara signifikan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN),
terhadap produk domestik bruto disebabkan Penanaman Modal Asing (PMA), Tenaga
oleh pertumbuhan PMDN yang Kerja dan Ekspor Terhadap Pertumbuhan
berfluktuatif yang disebabkan tata kelola Ekonomi di Jawa Tengah yang memberi
infrastruktur antara pengusaha dan kesimpulan bahwa PMA tidak memiliki
pemerintah, serta peranan sektor industri pengaruh positif dan tidak signifikan
dan perdagangan yang lebih tinggi. terhadap pertumbuhan ekonomi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
kesimpulan penelitian oleh Sri Asiyan SIMPULAN
(2012) dengan judul Pengaruh Penanaman Kesimpulan
Modal Dalam Negeri, Penanaman Modal Berdasarkan hasil dan pembahasan yang
Asing, dan Ekspor Terhadap Pertumbuhan telah diuraikan, maka dapat ditarik
Ekonomi Jawa Timur yang memberi kesimpulan sebagai berikut :
kesimpulan bahwa PMDN tidak memiliki 1. Infrastruktur (jalan, air, dan listrik)
pengaruh positif dan tidak signifikan berpengaruh dan berhubungan
terhadap pertumbuhan ekonomi. positif secara bersama-sama
terhadap PDB. Peningkatan PDB
Pengaruh PMA Terhadap Produk mampu mendorong peningkatan
Domestik Bruto di Indonesia akan infrastruktur (jalan,air,listrik).
Hasil penelitian menemukan bahwa variabel Terlihat dari hubungan yang positif
PMA berhubungan negatif dan tidak antara infrastruktur dengan PDB.
berpengaruh signifikan (pada α = 10%, di
464
Farah Bonita / Economics Development Analysis Journal 2 (4) (2013)

2. Penanaman Modal Dalam Negeri Dalam Negeri (PMDN) di


dan Penanaman Modal Asing tidak Indonesia dapat dilakukan dengan
berpengaruh signifikan dan menjaga stabilitas ekonomi, politik
berhubungan negatif terhadap dan keamanan dalam negeri
PDB. Terlihat pada kenaikan PDB sehingga dapat meningkatkan
setiap tahun tetapi PMA dan Produk Domestik Bruto (PDB) di
PMDN hanya berfluktuatif. Hal ini Indonesia.
karena PMA dan PMDN bukan Hal yang dapat dilakukan untuk
merupakan sumbangan terbesar meningkatkan investasi dalam Penanaman
PDB. Modal Dalam Asing (PMA) di Indonesia
3. Hasil penelitian ini secara parsial dengan meningkatkan kualitas sarana dan
yaitu terdapat 2 variabel prasarana yang merupakan faktor utama
independen yang digunakan tidak dalam melakukan investasi sehingga
memiliki pengaruh signifikan mampu meningkatkan iklin investasi yang
terhadap Produk Domestik Bruto di tinggi dan agar dapat menarik investasi
Indonesia. Variabel tersebut yaitu asing untuk menanamankan modalnya di
Penanaman Modal Dalam Negeri Indonesia.
dan Penanaman Modal Asing.
Sementara itu, terdapat 3 variabel
independen lainnya yaitu Jalan, DAFTAR PUSTAKA
Air, dan Listrik yang berpengaruh Biro Pusat Statistika. 1987. Statistika Indonesia
positif signifikan pada α = 10% 1987. Jakarta : Biro Pusat Statistika
terhadap Produk Domestik Bruto di
Indonesia dan secara bersama-sama ________________. 1988. Statistika Indonesia
penelitian ini memberikan hasil 1988. Jakarta : Biro Pusat Statistika
bahwa jalan, air, listrik , PMDN,
dan PMA memiliki pengaruh dan ________________. 1990. Statistika Indonesia
signifikan terhadap Produk 1990. Jakarta : Biro Pusat Statistika
Domestik Bruto di Indonesia.
________________. 1992. Statistika Indonesia
Saran 1992. Jakarta : Biro Pusat Statistika
Jika melihat dari hasil dan pembahasan
dapat disarankan sebagai berikut : ________________. 1994. Statistika Indonesia
1. Peran infrastruktur yang sangat 1994. Jakarta : Biro Pusat Statistika
penting dalam meningkatkan
perekonomian suatu Negara masih ________________. 1996. Statistika Indonesia
perlu diperhatikan dalam 1996. Jakarta : Biro Pusat Statistika
pemerataan pembangunan
infrastruktur karena dengan ________________. 1998. Statistika Indonesia
tersedianya sarana dan prasarana 1998. Jakarta : Biro Pusat Statistika
yang mudah dijangkau masyarakat
akan memberi pengaruh yang lebih ________________. 2000. Statistika Indonesia
besar terhadap produktivitas 2000. Jakarta : Biro Pusat Statistika
ekonomi di negara tersebut
sehingga dapat meningkatkan ________________. 2002. Statistika Indonesia
Produk Domestik Bruto (PDB). 2002. Jakarta : Biro Pusat Statistika
2. Usaha untuk meningkatkan
investasi dalam Penanaman Modal
465
Farah Bonita / Economics Development Analysis Journal 2 (4) (2013)

________________. 2004. Statistika Indonesia


2004. Jakarta : Biro Pusat Statistika Hapsari, Tunjung. 2011. Pengaruh Infrastruktur
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
________________. 2006. Statistika Indonesia (Skripsi). Jakarta : Program Sarjana FEB
2006. Jakarta : Biro Pusat Statistika UIN Syarif Hidayatullah

________________. 2008. Statistika Indonesia Jhingan. 2000. Ekonomi Pembangunan dan


2008. Jakarta : Biro Pusat Statistika Perencanaan. Jakarta : Rajawali Press

________________. 2010. Statistika Indonesia Kementrian Keuangan. 2013. Nota Keuangan dan
2010. Jakarta : Biro Pusat Statistika Rancangan Rancangan Anggaran Pendapatan
Dan Belanja Negara.
________________. 2011. Statistika Indonesia www.anggaran.depkeu.go.id di akses pada
2012. Jakarta : Biro Pusat Statistika tanggal 28 Juli 2013
.
Ajija, Shochrul R, dkk. 2001. Cara Cerdas Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Kuantitatif
Menguasai Eviews. Jakarta: Salemba Empat Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi.
Yogyakarta : UPP STIM YKPN
Ambarsari, Indah & Purnomo, Didit. 2005.
Studi tentang Penanaman Modal Asing di Kuncoro, Mudrajad. 2004. Ekonomi
Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan, Teori, Masalah dan Kebijakan.
Pembangunan, Volume6, No.1, hal. 26-47. Yogyakarta : Erlangga

Arikunto. S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Mankiw, N. Gregory. 2003. Teori Makroekonomi.
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Penerjemah : Imam Nurmawan. Jakarta :
Erlangga
Thirafi, Muhammad Aulia Zul. 2013. Pengaruh
Pertumbuhan Ekonomi, Ketersediaan Tenaga Mardiasmo. 2009. Perpajakan. Yogyakarta :
Kerja, Infrastruktur, dan Kepadatan Penduduk Andi Offset
Terhadap Penanaman Modal Asing di
Kabupaten Kendal (Jurnal). Semarang : Permana, Chandra Darma dan Alla Asmara.
Universitas Negeri Semarang 2010. Analisis Peranan dan Dampak Investasi
Infrastruktur terhadap Perekonomian Indonesia:
Canning, David, and Peter Pedroni. 2004. Analisis Input- Outpu”. Jurnal Manajemen
Infrastructure and Long Run Economic Growth: dan Agribisnis Vol 7 No.1 Maret. Diakses
University of Belfast Tanggal 22 Mei 2010

Familioni.K.A. 2004. The role of Economic and Perpres No. 36. 2010. Tentang Perubahan Daftar
sosial infrastructure in economic development. A Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha
Global View yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang
Penanaman Modal
Gujarati, D.N. dan D.C. Porter. 2010. Dasar-
Dasar Ekonometrika, Edisi 5. Jakarta: Prasetyo, Rindang Bangun dan Firdaus,
Salemba Empat Muhammad. 2009. Pengaruh Infrastruktur
Pada Pertumbuhan Ekonomi Wilayah
____________________________. 2012. Dasar- Indonesia. http://fem.ipb.ac.id/j di akses
Dasar Ekonometrika, Edisi 5. Jakarta: Salemba pada tanggal 28 Juli 2013
Empat
466
Farah Bonita / Economics Development Analysis Journal 2 (4) (2013)

Setyaningrum, E. 1997. Analisis Pembiayaan World Bank. 2011. Enterprise Surveys Database.
Infrastruktur Perkotaan Studi Kasus Dati II www.enterprise surveys.org/customquery/
Kabupaten Sleman DIY (Tesis). Jakarta : diakses pada tanggal 11 Agustus 2013
Program Pascasarjana Magister Sains
Universitas Indonesia Yanuar, R. 2006. Kaitan Pembangunan
Infrastruktur dan Pertumbuhan Output serta
Stiglitz, J. 2000. Economics of The Public Sector. Dampaknya Terhadap Kesenjangan di
Norton, New York Indonesia. Tesis Pada Sekolah Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor, Bogor
Sukirno, S. 2004. Makroekonomi Teori Pengantar.
Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

__________. 2007. Ekonomi Pembangunan:


Proses,Masalah,dan Dasar Kebijakan. Jakarta:
Kencana Persada Media Group.

Sugiyono. 2011. Metode penelitian kuantitatif dan


kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Todaro, Michael P.2000. Pembangunan Ekonomi.


Jakarta : Bumi Aksara

Todaro, P. Michael dan Smith, C. Stephen


(2004), Pembangunan Ekonomi di Dunia
Ketiga 1 Edisi Kedelapan Erlangga. Jakarta.

Undang-undang RI no. 1. 1967. Tentang


Penanaman Modal Asing

____________________. 1970. Tentang


Penanaman Modal Asing

Undang-undang RI no.12. 1970. Tentang


Penanaman Modal Dalam Negeri

Undang-undang RI no. 6.1968. Tentang


Penanaman Modal Dalam Negeri

Wahyuni, Krismanti Tri.2009. Analisis Pengaruh


Infrastruktur Ekonomi dan Sosial Terhadap
Produktivitas Ekonomi di Indonesia. Bogor :
Fakultas Ekonomi dan Manajemen.Institut
Pertanian Bogor

WEF. The Global Competitiveness Report (berbagai


edisi). Geneva : World Economic Forum

467

Anda mungkin juga menyukai