Radiografi Intraoral
Radiografi intraoral adalah radiografi yang memberi gambaran kondisi gigi dan
jaringan sekitarnya dengan cara menempatkan film didalam rongga mulut pasien dan
kemudian diberikan penyinaran. Radiografi intraoral yang secara umum sering digunakan
yaitu radiografi periapikal, interproksimal/ radiografi bitewing,dan oclusal.
4.2.1.1.Radiografi Periapikal
Merupakan teknik radiografi intraoral yang dirancang untuk menunjukkan
gigi secara individual dari makhota sampai akar gigi (crown and root) dimana setiap film
yang dihasilkan biasanya menunjukkan dua atau empat gigi dan memberikan informasi secara
terperinci mengenai tulang alveolar dan jaringan sekitarnya dengan jarak minimal dua
millimeter dari ujung akar
1.Teknik Paralleling
Teknik paralleling juga dikenal sebagai merupakan teknik yang paling
akurat dalam pembuatan radiografi intraoral. Hal ini disebabkan karena pada teknik
parallel pelaksanaan dan standarisasinya sangat mudah dengan kualitas gambar yang
dihasilkan bagus dan distorsinya kecil.
Teknik paralleling dicapai dengan menempatkan film sejajar dengan aksis
panjang gigi kemudian film holder diletakkan untuk menjaga agar film tetap sejajar
dengan aksis panjang gigi. Pemusatan sinar-x diarahkan tegak lurus terhadap gigi dan
film.
1. Insisivus sentral dan lateral, sinar tegak lurus 90º terhadap bidang
film dan daerah interproksimal dari inscisivus sentralis maksila;
2. Kaninus maksilaris, pusat sinar-x tegak lurus terhadap film dan
sepanjang gigi. Titik datang sinar dipusatkan pada daerah sudut hidung;
3. Premolar maksilaris, pusat sinar-x tegak lurus terhadap film. Arah titik
datang sinar berada dibawah pupil mata;
4. Molar maksilaris, Pusat sinar-x tegak lurus terhadap film dengan
molar kedua sebagai acuan. Arah titik datang sinar berada dibawah sudut luar mata
kedaerah tengah pipi.
2.Teknik Bisekting
Teknik bisekting adalah teknik lain yang dapat dilakukan selain teknik
paralleling dalam pengambilan film periapikal. Teknik bisekting biasa digunakan
pada kasus-kasus kelainan anatomi seperti torus palatinus besar, palatum sempit,
dasar mulut dangkal, frenulum pendek, lebar lengkung rahang yang sempit atau pada
pasien anak yang kurang kooperatif. Film diletakkan ke dalam rongga mulut dan
diberikan blok untuk menahan film.
Angulasi Horizontal: Ketika alat penahan reseptor dengan cincin pelokalan sinar
digunakan, instrumen diposisikan secara horizontal sehingga ketika tabung selaras dengan
cincin, sinar pusat diarahkan melalui kontak di daerah yang sedang diperiksa.
Angulasi Vertikal:Arahkan sinar pusat dari sinar-x pada sudut yang tepat ke
bidang yang membagi dua sudut antara reseptor dan sumbu panjang gigi. Prinsip ini bekerja
dengan baik pada struktur dua dimensi yang rata, tetapi gigi yang memiliki kedalaman atau
multiroot menunjukkan bukti distorsi.
Film dapat diposisikan secara horizontal atau vertikal tergantung pada daerah
yang akan dilakukan pengambilan radiografi. Pengambilan secara vertikal biasa digunakan
untuk mendeteksi kehilangan tulang sedangkan pengambilan secara horizontal biasa
digunakan untuk melihat mahkota, puncak alveolar, kavitas dan keberhasilan dari hasil
perawatan. Teknik bitewing juga dapat dilakukan disegmen anterior.
4.2.1.3.Radiografi Oklusal
Tipe radiografi oklusal ini bertujuan untuk melihat area yang lebih luas
lagi yaitu maksila atau mandibula dalam satu film dan film yang digunakan juga film
khusus. Yang bisa dilihat menggunakan teknik ini adalah melihat lokasi akar gigi,
lokasi supernumerary, tidak erupsi, atau gigi yang impaksi, salivary stone di saluran
kelenjar submandibular, serta memeriksa pasien dengan trismus dimana pasien tidak
dapat membuka mulut terlalu besar.
Prinsip pada teknik ini adalah film diletakkan didalam mulut di antara
permukaan oklusal maksila dan mandibula. Film tersebut distabilkan dengan
menggigit permukaan film tersebut.
Teknik ini juga terbagi dua, yaitu maksila oklusal proyeksi dan
mandibula oklusal proyeksi. Dimana maksila oklusal proyeksi terbagi lagi menjadi
tiga jenis yaitu topographic occlusal projection berguna untuk memeriksa palatum dan
gigi anterior di maksila, lateral (right/left) occlusal projection berguna untuk
memeriksa akar molar di palatal juga digunakan untuk melihat benda asing atau lesi di
palatum, dan yang terakhir yaitu pediatric occlusal projection berguna untuk
memeriksa gigi anterior dan disarankan untuk anak berumur 5 tahun atau di bawah 5
tahun.
Kemudian mandibula oklusal proyeksi juga terbagi lagi menjadi tiga,
yaitu topographic occlusal projection berguna untuk memeriksa gigi anterior di
mandibula, cross-sectional occlusal projection berguna untuk memeriksa bagian
bukal dan lingual dari mandibula dan dapat juga digunakan untuk melihat benda asing
atau salivary stone di bagian dasar mulut, dan yang terakhir pediatric occlusal
projection digunakan untuk memeriksa gigi anterior.