Anda di halaman 1dari 15

TEKNIK PENULISAN ILMIAH

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :

1. Naufaldi Yusuf Aditama 40040418060012


2. Narendra Fachrul Fani 40040418060031
3. Muchamad Dwi Marfiana 40040418060048
4. Muhammad Ardan Adhyaksa 40040418060069

Dosen Pengampu :

Laura Andri R.M, SS, MA

PSD III TEKNOLOGI PERANCANGAN DAN KONSTRUKSI PERKAPALAN


DEPARTEMEN TEKNOLOGI DAN INDUSTRI
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karya tulis ilmiah sebagai sarana komunikasi ilmu pengetahuan yang berbentuk
tulisan menggunakan sistematika yang dapat diterima oleh komunitas keilmuan melalui suatu
sistematika penulisan yang disepakati. Dalam karya tulis ilmiah cirri-ciri keilmiahan dari suatu
karya harus dapat dipertanggung jawabkan secara empiris dan objektif. Teknik penulisan
ilmiah mempunyai dua aspek yakni gaya penulisan dalam membuat pernyataan ilmiah serta
teknik notasi dalam menyebutkan sumber pengetahuan ilmiah yang digunakan dalam
penulisan. Penulisan ilmiah harus menggunakan bahasa yang baik dan benar. Sebuah
kalimat yang tidak bisa diindentifikasikan mana yang merupakan subjek dan predikat serta
hubungan apa antara subjek dan predikat kemungkinan besar merupakan informasi yang
tidak jelas. Penggunaan kata harus dilakukan secara tepat artinya kita harus memilih kata-
kata yang sesuai dengan pesan apa yang harus disampaikannya.

Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu per- masalahan.
Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang
diperoleh melalui suatu penelitian. Karya tulis ilmiah melalui penelitian ini menggunakan
metode ilmiah yang sistematis untuk memperoleh jawaban secara ilmiah terhadap
permasalahan yang diteliti. Untuk memperjelas jawaban ilmiah berdasarkan penelitian,
penulisan karya tulis ilmiah hanya dapat dilakukan sesudah timbul suatu masalah, yang
kemudian dibahas melalui penelitian dan kesimpulan dari penelitian tersebut.

Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah mengandung
komponen adanya masalah yang menjadi topik karangan ilmiah itu. Adanya tujuan penelitian,
metode penelitian, teori yang dianut, objek penelitian, instrumen yang digunakan, dan adanya
hasil penelitian yang diperoleh. Setelah kaidah ditemukan dan dirumuskan, kegiatan
penelitian harus diwujudkan dalam bentuk laporan. Hal ini dimaksudkan karena sasaran akhir
penelitian adalah mengkomunikasikan hasil penelitian pada khalayak terkait. Oleh karena
itu, menulis laporan merupakan tahap akhir yang penting dalam penelitian, karena menulis
laporan merupakan proses komunikasi yang membutuhkan adanya pengertian yang sama
antara penulis dan pembaca.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah ?
2. Bagaimana ciri – ciri dari sebuah karya ilmiah ?
3. Apa saja jenis - jenis dari karya ilmiah ?
4. Apa saja syarat-syarat yang harus terpenuhi dalam penulisan karya ilmiah ?
5. Bagaimana teknik penulisan dari sebuah karya ilmiah ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami mengenai karya ilmiah.
2. Untuk mengetahui dan memahami ciri – ciri dari karya ilmiah.
3. Untuk mengetahui dan memahami jenis - jenis dari karya ilmiah.
4. Untuk mengetahui dan memahami tentang teknik penulisan karya ilmiah.
PEMBAHASAN

1. Karya Ilmiah
Pengertian karya ilmiah telah banyak dirumuskan oleh para ahli. Menurut
Brotowidjoyo (1985) dalam Arifin (2008 :2) yang dimaksud dengan karya ilmiah adalah
karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi
penulisan yang baik dan benar.
“Suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya
dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu,
disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun
bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmiahannya”
(Eko Susilo, M. 1995:11).
Dalam buku yang di tulis Drs.Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi
disebutkan bahwa karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan
berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk
mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul
sebelumnya.
Istilah karya ilmiah disini yaitu mengacu kepada karya tulis yang menyusun
dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Dilihat dari
panjang pendeknya atau kedalaman uraian, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah
dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian,
didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya
semacam itu didahului oleh studi pustaka dan lapangan. (Azyumardi, 2008: 111).
Karya ilmiah merupakan hasil kerja menulis yang membahas masalah-
masalah tertentu ditinjau dari segi keilmuan (ilmiah) istilah ini sebenarnya berlaku
secara umum untuk semua karangan yang disusun secara ilmiah (Agus Harianta, Alex
Suryanto 2006: 132).
Menurut Hery Firman, karya ilmiah merupakan laporan berupa tulisan yang
dipublikasikan ataupun dipaparkan dari hasil pengkajian ataupun penelitian yang telah
dilakukan, yang dalam penulisannya memperhatikan kaidah dan etika keilmuan yang
berlaku di masyarakat keilmuan.
2. Jenis-jenis Karya Ilmiah
Jenis-jenis Karangan Ilmiah Karangan ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin
(2003), dibedakan menjadi:
a. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang
pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.
Makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau
induktif.
b. Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang
menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.
Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam daripada analisis dalam makalah.
c. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis
berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh
data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian langsung (obsevasi
lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan material
berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang
salah satu aspek atau lebih di bidang spesialisasinya.
d. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan
skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian
sendiri.
e. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat
dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan
analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa
temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari
sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).
3. Syarat-syarat
Suatu karangan dari hasil penelitian, pengamatan, ataupun peninjauan dikatakan
ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Penulisannya berdasarkan hasil penelitian.
b. Pembahasan masalahnya objektif sesuai dengan fakta.
c. Karangan itu mengandung masalah yang sedang dicari pemecahannya.
d. Baik dalam penyajian maupun dalam pemecahan masalah digunakan metode
tertentu.
e. Bahasa yang digunakan hendaklah benar, jelas, ringkas, dan tepat sehingga tidak
terbuka kemungkinan bagi pembaca untuk salah tafsir (dihindarkan dari
penggunaan bahasa yang maknanya bersifat konotasi/ambigu).
f. Mengemukakan segala uraian secara kejujuran.
g. Disusun secara sistematis.
h. Cenderung bersifat induktif.
i. Bertolak dari hipotesis tertentu.
j. Menghindari tindakan yang manifilatif.
k. Bersifat ekspositiris maupun argumentative.
l. Memotivasi dan disiplin yang tinggi.
m. Kemampuan mengolah data.
n. Kemampuan berpikir logika dan terpadu
4. Teknis Penulisan Ilmiah
a. Spasi atau Jarak Baris Penulisan.
Dalam menulis karya ilmiah, terdapat beberapa ketentuan mengenai spasi atau
jarak baris penulisan, diantaranya adalah:
 Spasi atau jarak baris penulisan karya ilmiah adalah 2 spasi. Beberapa
perguruan tinggi menentukan jarak baris penulisan atau spasi adalah 1,5
spasi.
 Spasi atau jarak baris penulisan untuk kutipan langsung, judul gambar,
judul tabel, daftar pustaka adalah berjarak 1 spasi ke bawah.
 Spasi atau jarak baris penulisan untuk daftar isi, daftar tabel, daftar gambar,
daftar lampiran, serta daftar istilah adalah berjarak 1 spasi dengan jeda
satu baris untuk setiap bagiannya.
b. Ukuran Margin atau Batas Tepi
Ukuran margin atau batas tepi pengetikan karya ilmiah secara umum
menggunakan formasi 4-4-3-3 atau 4 cm untuk margin kiri dan margin atas, serta
3 cm untuk margin kanan dan margin bawah. Beberapa perguruan tinggi
menerapkan ketentuan ukuran margin atau batas tepi pengetikan karya ilmiah
dengan formasi 4-3-3-3 atau 4 cm untuk margin kiri serta 3 cm untuk margin atas,
margin kanan, dan margin bawah.
c. Penomoran Halaman
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah adalah terkait
dengan ketentuan penomoran halaman dan tata letaknya.
 Angka Romawi kecil (i, ii, iii, dst) digunakan untuk penomoran halaman
pada bagian awal karya ilmiah seperti halaman judul hingga abstaksi.
 Angka Arab (1, 2, 3, dst) digunakan untuk penomoran halaman setiap
halaman. Pada halaman yang memuat judul bab, penomoran halaman
ditulis pada bagian kanan bawah. Sedangkan, pada setiap halaman di
setiap bab, penomoran halaman ditulis pada bagian kanan atas.
 Penomoran halaman berjarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi
atas atau tepi bawah.
d. Bahasa dan Penggunaan Istilah
Bahasa yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah adalah bahasa
Indonesia yang sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia mengacu pada
Permendikbud No. 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia. Pedoman ini mencakup pedoman dalam pemakaian huruf, penulisan
kata, pemakaian tanda baca, dan penulisan unsur serapan.
Sementara itu, Istilah yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah adalah
istilah dalam bahasa Indonesia atau istilah serapan bahasa asing yang sesuai
dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jika istilah asing yang digunakan dalam
penulisan karya tulis tidak memiliki padanan kata yang sesuai dengan Kamus
Besar Bahasa Indonesia, maka istilah asing tersebut harus ditulis dengan
menggunakan huruf miring atau italic dan dijelaskan makna dari istilah yang
dimaksud.
e. Bentuk Kalimat
Kalimat dalam penulisan karya ilmiah hendaknya disajikan dalam bentuk pasif
dalam artian kalimat dalam karya ilmiah tidak boleh disajikan dalam perspektif
orang pertama seperti saya, aku, dan lain-lain. Pada bagian ucapan terima kasih
atau kata pengantar atau prakata, kata saya diganti dengan kata penulis.
f. Penulisan Kata Pengantar
Setiap karya ilmiah selalu didahului dengan Kata Pengantar atau Prakata atau
Ucapan Terima Kasih. Dalam penulisan karya ilmiah,
 Kata Pengantar ditulis dengan menggunakan spasi 1,5.
 Judul Kata Pengantar ditulis dengan menggunakan huruf besar atau huruf
kapital, ditebalkan, dan ditempatkan di tengah.
 Adapun jarak antara judul dan isi Kata Pengantar adalah 2×2 spasi.
 Ucapan terima kasih ditulis secara berurutan dimulai dengan pihak luar,
keluarga, atau teman.
g. Penulisan Abstrak
Abstrak dalam penulisan karya ilmiah sangat penting karena merupakan
intisari dari karya ilmiah yang dibuat. Beberapa ketentuan terkait dengan penulisan
Abstrak adalah sebagai berikut:
 Judul Abstrak ditulis dengan menggunakan huruf besar atau kapital,
ditebalkan, dan ditempatkan di tengah.
 Isi Abstrak pada umumnya ditulis dengan spasi tunggal dengan jumlah kata
minimal 75 kata dan maksimal 100 kata dan ditulis dalam satu paragraf.
 Abstrak ditulis dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris dengan ketentuan penulisan yang sama.
 Jika memungkinkan, penulisan abstrak bahasa Indonesia maupun bahasa
Inggris diletakkan dalam satu halaman.
 Pada bagian bawah abstrak ditulis beberapa kata kunci yang penulisannya
disesuaikan dengan bahasa yang digunakan. Dalam artian, pada Abstrak
dalam bahasa Indonesia maka kata kunci ditulis dalam bahasa Indonesia.
Begitu pula dengan Abstrak dalam bahasa Inggris maka kata kunci ditulis
dalam bahasa Inggris.
 Istilah asing yang digunakan dalam Abstrak harus ditulis dengan huruf
miring atau dicetak miring.
h. Penulisan Daftar Isi
Daftar isi ditulis dengan spasi tunggal. Untuk penulisan judul setiap bab
ditebalkan atau di-bold dan menggunakan hurif besar atau huruf kapital. Adapun
jarak antara judul Daftar Isi dengan isi adalah 3 spasi.
i. Penulisan Daftar Gambar, Daftar Tabel, dan Daftar Lampiran
Sebagaimana Daftar Isi, penulisan Daftar Gambar, Daftar Tabel, dan Daftar
Lampiran ditulis dengan spasi tunggal. Adapun judul Daftar Gambar ditulis dengan
menggunakan huruf besar atau huruf kapital dan ditebalkan.
j. Penulisan Judul Bab, Judul Subbab, dan Judul Anak Subbab
Suatu karya ilmiah umumnya terdiri dari beberapa bab, subbab, dan anak subbab.
Berikut beberapa ketentuan dalam penulisan judul bab, judul subbab, dan judul
anak subbab.
 Judul bab ditulis dengan menggunakan huruf kapital atau huruf besar,
diletakkan di tengah-tengah kertas, dan ditebalkan atau di-bold. Adapun
jarak penulisan judul bab disesuaikan dengan formasi ukuran margin atau
batas tepi penulisan yang dianut yakni 4 cm atau 3 cm dari tepi atas kertas
tanpa tanda titik.
 Judul subbab ditulis dengan menggunakan huruf kapital atau huruf besar
kecuali kata penghubung dan kata depan, ditebalkan atau di-bold, dimulai
dari tepi kiri dan tanpa tanda titik.
 Judul anak subbab ditulis dengan menggunakan gaya kalimat yakni pada
awal kata pertama menggunakan huruf kapital atau huruf besar dan awal
kata kedua dan seterusnya menggunakan huruf kecil dan diikuti dengan
tanda titik (.) dan ditebalkan atau di-bold. Penulisan judul anak kalimat
dimulai 1tab atau 5 ketikan dari kiri.
k. Penulisan Paragraf
Dalam penulisan karya ilmiah, paragraf baru yang letaknya tepat dibawah judul
bab, judul subbab, atau judul anak subbab ditulis rata kiri. Sedangkan paragraf
baru berikutnya ditulis menjorok ke dalam berjarak 1tab atau 5 ketikan dari batas
tepi kiri. Jika menggunakan aplikasi, paragraf dapat diatur secara otomatis.
l. Penulisan Naskah atau Teks
Penulisan posisi naskah atau teks karya ilmiah diatur dengan ketentuan rata
kiri kanan. Dalam artian, pengetikan naskah atau teks karya ilmiah dimulai dari sisi
kiri hingga sisi kanan. Pengecualian ketika memulai paragraf baru, memasukkan
gambar, memasukkan tabel, memasukkan persamaan, atau hal-hal khusus
lainnya. Jika menggunakan aplikasi, penulisan naskah atau teks karya ilmiah dapat
diatur dengan memilih posisi rata kiri kanan atau justified.
m. Penulisan Permulaan Kalimat
Dalam penulisan karya ilmiah, permulaan kalimat ditulis dengan menggunakan
huruf besar atau huruf kapital pada awal kata dan diakhiri dengan tanda titik (.).
Jika permulaan kalimat mengandung bilangan, angka, atau rumus lainnya maka
bilangan tersebut harus ditulis dengan menggunakan huruf. Misalnya, “Lima buah
buku.
n. Penulisan Bilangan
Ketentuan lain dalam penulisan karya ilmiah adalah terkait dengan penulisan
bilangan. Ketentuan tersebut adalah:
 Bilangan dalam karya ilmiah ditulis dengan angka kecuali jika bilangan
tersebut terdapat pada awal kalimat maka bilangan ditulis dengan huruf.
 Penulisan bilangan desimal merujuk pada ketentuan bahasa Indonesia
yakni ditulis dengan koma (,) dan bukan dengan titik (.).
 Sementara itu, penulisan satuan dinyatakan dengan singkatan resmi tanpa
disertai dengan tanda titik (.) di belakangnya
o. Penulisan Nama Gambar dan Nama Tabel
Penggunaan gambar (grafik, bagan, dan lain-lain) dan tabel dalam penulisan
karya ilmiah bertujuan untuk menampilkan data atau informasi tertentu. Setiap
gambar dan tabel yang disajikan dalam karya ilmiah harus diberi nomor dan judul.
Sistem penomoran gambar sama dengan sistem penomoran tabel yakni dengan
menggunakan angka Arab. Judul gambar dan judul tabel ditulis tanpa
menggunakan tanda baca titik (.) dan tidak ditebalkan. Umumnya judul gambar
dan judul tabel ditulis ditengah sebagaimana gambar dan tabel. Perbedaannya
adalah judul gambar ditempatkan di bawah gambar sedangkan judul tabel
ditempatkan di atas tabel.
p. Penulisan Kutipan dan Sumber Kutipan
Penulisan kutipan dan sumber kutipan menjadi salah satu aspek terpenting dalam
penulisan karya ilmiah. Terdapat beberapa ketentuan dalam menulis kutipan dan
sumber kutipan, yaitu:
 Kutipan langsung atau kutipan yang berasal dari penulisnya yang
berjumlah kurang dari 40 kata ditulis dengan menggunakan dua tanda
petik.
 Kutipan langsung yang diambil dari kutipan maka penulisannya
menggunakan satu tanda petik.
 Kutipan langsung yang diambil dari bahasa asing maka harus ditulis
dengan menggunakan huruf miring atau italic.
 Kutipan langsung yang mengandung jumlah kata 40 kata atau lebih maka
kutipan tersebut harus ditulis tanpa menggunakan tanda petik dan diketik
dengan jarak 1 spasi. Adapun proporsi kutipan langsung dalam satu
halaman adalah maksimal ¼ halaman.
 Apabila dalam kutipan langsung ada bagian yang dihilangkan, maka
penulisan bagian yang dihilangkan tersebut diganti dengan menggunakan
tiga buah titik.
 Apabila sumber kutipan merujuk sumber lain, maka yang ditulis adalah
sumber kutipan yang digunakan oleh pengutip dengan menyebut nama
yang mengemukakan pendapat tersebut.
 Jika sumber kutipan ditulis mendahului kutipan langsung, maka
penulisannya adalah nama penulis diikuti dengan tahun penerbitan dan
nomor halaman yang dikutip. Tahun dan nomor halaman ditulis dalam
tanda kurung.
 Jika sumber kutipan ditulis setelah kutipan langsung maka penulisan nama,
tahun penerbitan, dan nomor halaman diletakkan di dalam kurung.
 Jika kutipan berasal dua orang penulis, maka kedua nama penulis harus
disebutkan.
 Jika kutipan berasal lebih dari dua orang maka nama belakang atau nama
keluarga dari semua penulis harus ditulis dengan lengkap. Untuk
penyebutan kedua dan seterusnya yang ditulis hanyalah nama keluarga
penulis pertama dan diikuti oleh dkk disertai titik (.).
 Jika kutipan berasal dari penulis yang berbeda dan sumber berbeda, maka
penulisannya adalah diurutkan berdasarkan alphabet dan bukan
berdasarkan tahun terbit.
 Jika kutipan berasal dari penulis yang sama dengan karya yang berbeda,
maka cara penulisannya dengan menambahkan huruf a, b, c, dan
seterusnya pada tahun penerbitan.
 Jika kutipan berasal dari penulis yang sama dengan sumber yang berbeda
maka penulisannya adalah tahun penerbitan ditulis satu kali dan
menambahkan huruf a, b, c.
 Jika kutipan berasal dari tulisan tanpa diketahui nama penulisnya, maka
penulisannya adalah (Tanpa nama, 2017, hlm. 10).
 Jika kutipan berasal dari penulis tanpa diketahui tahun penerbitan maka
penulisannya adalah (Littlejohn, Tanpa Tahun, hlm. 8).
 Jika yang dikutip adalah pokok pikiran penulis, maka penulisannya tidak
menggunakan tanda petik dan cukup dengan menyebutkan sumbernya.
q. Penulisan Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka juga merupakan hal terpenting dari penulisan karya
ilmiah dan dilakukan untuk menghindari dan meminimalisir plagiarisme. Daftar
pustaka pada dasarnya mengandung tiga unsur penting yaitu penulis, judul, dan
fakta-fakta penerbitan yang meliputi tempat atau kota pustaka tersebut diterbitkan,
nama penerbit, dan tahun penerbitan. Terdapat beberapa sistem penulisan daftar
pustaka, namun yang umum digunakan oleh perguruan tinggi di Indonesia adalah
APA style atau American Psychological Association.
Adapun beberapa ketentuan umum penulisan daftar pustaka adalah sebagai
berikut:
 Sumber kutipan yang terdapat dalam naskah atau teks karya ilmiah harus
ditulis secara lengkap dalam daftar pustaka dan begitu pun sebaliknya.
 Nama penulis yang ditulis terlebih dahulu dalam daftar pustaka adalah
nama belakang atau nama keluarga. Pengecualian pada penulisan nama
Cina, Jepang, atau Korea karena nama belakang atau nama keluarga
berada di awal.
 Dalam penulisan daftar pustaka, gelar akademik atau gelar keagamaan
atau gelar kebangsawanan penulis tidak perlu ditulis.
 Jika nama penulis tidak diketahui, maka judul karya dari penulis yang tidak
bernama tersebut dituliskan sebagai tema utama.
 Huruf kapital digunakan untuk menulis huruf pertama dari judul karya atau
judul tambahan.
 Daftar pustaka ditulis secara berurutan berdasarkan abjad nama belakang
atau nama keluarga penulis dengan jarak 1,5 spasi.
 Dalam penulisan daftar pustaka, baris kedua setiap sumber pustaka ditulis
dengan jarak 5 ketikan dari batas tepi kiri baris pertama dengan jarak antar
baris 1,5 spasi.

5. Manfaat karya ilmiah

Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:

 Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;


 Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
 Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
 Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
 Memperoleh kepuasan intelektual;
 Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
 Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian
selanjutnya
KESIMPULAN

Karya ilmiah merupakan hasil kerja menulis yang membahas masalah-masalah


tertentu ditinjau dari segi keilmuan (ilmiah) istilah ini sebenarnya berlaku secara umum
untuk semua karangan yang disusun secara ilmiah.

Jenis – jenis karya ilmiah antara lain; artikel ilmiah populer, artikel ilmiah, disertasi,
tesis, skripsi, kertas kerja, dan makalah. Karya ilmiah juga mempunyai sikap yang biasa
disebut dengan sikap ilmiah. Beberapa sikap ilmiah dikemukakan oleh Mukayat
Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah
berdasarkan metode ilmiah, antara lain; sikap ingin tahu, sikap kritis, sikap obyektif, sikap
ingin menemukan, sikap menghargai karya orang lain, sikap tekun, dan sikap terbuka.

Didalam karya ilmiah terdapat juga langkah langkah penulisannya. Langkah – langkah
penulisan karya ilmiah dibagi menjadi berbagai tahapan, antar lain; tahap persiapan, tahap
pengumpulan informasi, tahap proses penulisan, tahap evaluasi, dan tahap dalam
penyusunan daftar pustaka. Dalam penyusunan sebuah karya ilmiah juga terdapat teknik
pengetikan yang meliputi; ukuran kertas, jenis huruf, margin, format penulisan, dan spasi.

SARAN

Saran yang bisa disampaikan melalui makalah ini adalah sebaiknya dan
sudahsepatutnya bagi semua Orang untuk mempelajarinya dan mengembangkannya,
janganhanya sekedar mengetahui nama tanpa mengenalnya.
DAFTAR PUSTAKA

Ambar. 17 Teknik Penulisan Karya Ilmiah Lengkap https://pakarkomunikasi.com/teknik-


penulisan-karya-ilmiah. Diakses pada 22 november 2019 pukul 01.00.

Brotowidjoyo, Mukayat D. (1985). Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta: Akademika Presindo.

Ilmaka. 2012. Manfaat dan Tujuan Penulisan Karya Ilmiah.


https://ilmaka.wordpress.com/2012/08/06/manfaat-dan-tujuan-penulisan-karya-
ilmiah/. Diakses tanggal 22 November 2019, pukul 01.20.

Susilo, Eko Madyo, Dasar-Dasar Pendidikan, Semarang: Effhar Publishing, 1998.

Suyantu, Alex & Haryanto, Agus.2006. Panduan Belajar Bahasa dan Sasatra Indonesia.
Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.

Anda mungkin juga menyukai