Anda di halaman 1dari 13

Laporan Tugas Tugas Teori Bahasa & AutoMata

Face Detection Dengan Physical biometric Dan Behavioral Characters

Disusun Oleh:

Ami Apriatna

NIM :

20180040007

Dosen Pembimbing : Rizki Rino Pratama, M.Si

TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS NUSA PUTRA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya yang berjudul “Face Detection” sebagai tugas kelompok dosen Ibu Ade Silvia
Handayani,S.T.,M.T mata kuliah Multimedia.
Makalah ini berisikan tentang informasi tentang apa itu face detection .
Diharapkan makalah ini dapat memberikan pemahaman tentang konsep penggunaan face
detection.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu,
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam proses penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya.

Sukabumi, 23 februari 2020

Ami Apriatna

ii
DAFTAR ISI

Cover ................................................................................. i
Kata Pengantar...................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................iii

Bab I Pendahuluan ............................................................................................................1


A. Latar Belakang .............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................................................... 2
Bab II Pembahasan ............................................................................................................3
A.Definisi .......................................................................................................................... 3
B.Persyaratan perangkat keras untukFace Recognition Sistem Proyek ............................ 4
C.Cara kerja face detection ............................................................................................... 4
D.Kemudian cara kerja pada device facerecognition system ............................................6
E. Cara penggunaan face detection ...................................................................................7
F.Kelebihan face detection ................................................................................................ 8
G.Kekurangan face detection ............................................................................................ 8
Bab III PenutupA.Kesimpulan .......................................................................................... 9
B.Saran .............................................................................................................................. 9
Daftar Pustaka .................................................................................................................10

iii
BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Dewasa ini teknologi pengenalan wajah semakin banyak diaplikasikan,


antara lain untuk sistem pengenalan biometrik (yang dapat juga dikombinasikan dengan
fitur biometrik yang lain seperti sidik jari dan suara), sistem pencarian dan pengindeksan
pada database citra digital dan database video digital, sistem keamanan kontrol akses area
terbatas, konferensi video, dan interaksi manusia dengan komputer. Dalam bidang
penelitian pemrosesan wajah (face processing), pendeteksian wajah manusia (face
detection) adalah salah satu tahap awal yang sangat penting di dalam proses pengenalan
wajah (face recognition). Sistem pengenalan wajah digunakan untuk membandingkan
satu citra wajah masukan dengan suatu database wajah dan menghasilkan wajah yang
paling cocok dengan citra tersebut jika ada. Sedangkan autentikasi wajah (face
authentication) digunakan untuk menguji keaslian/kesamaan suatu wajah dengan data
wajah yang telah diinputkan sebelumnya. Pemrosesan wajah adalah lokalisasi wajah (face
localization) yaitu pendeteksian wajah namun dengan asumsi hanya ada satu wajah di
dalam citra, penjejakan wajah (face tracking) untuk memperkirakan lokasi suatu wajah
dalam video secara real time, dan pengenalan ekspresi wajah (facial expression
recognition) untuk mengenali kondisi emosi manusia (Yang, 2002). Namun pada kasus
lain sering didapatkan citra yang berisi lebih dari satu wajah, memiliki latar belakang
yang bervariasi, kondisi pencahayaan yang tidak tentu, dan ukuran wajah yang bervariasi
di dalam citra. Contohnya adalah citra yang diperoleh di bandara, terminal, pintu masuk
gedung, dan pusat perbelanjaan. Selain itu juga pada citra yang didapatkan dari foto di
media massa atau hasil rekaman video. Pada kasus tersebut pada umumnya wajah yang
ada di dalam citra memiliki bentuk latar belakang yang sangat bervariasi.
b. Rumusan Masalah

1. Apa itu sistem keamanan menggunakan Face recognition ?

1
2. Bagaimanakah kegunaan Face Recognition ?
3. Bagaimanakah cara kerja face Recognition ?
4. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari face recognition ?

c. Tujuan

1. Untuk memahami definisi dari Face Recognition


2. Untuk mengetahui kegunaan dari Face Recognition
3. Agar dapat memahami cara kerja sistem keamanaan Menggunakan Face
Recognition
4. Agar dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari sistem keamanan Face
Recognition

2
BAB III PEMBAHASAN

A. Definisi

Untuk pengertian dari biometrik itu sendiri menurut Wikipedia Indonesia,


biometrik berasal dari bahasa Yunani “bios” yang artinya hidup dan “metron” yang
artinya mengukur. Secara terminologi biometrik merupakan suatu merode untuk
mengenali manusia berdasarkanpada satu atau lebih ciri-ciri fisik atau tingkah laku yang
unik. Jadi “biometrik merupakan sebuah sistem atau metode yang dapat mengenali
individu secara otomatis dengan memanfaatkan karakteristik fisiologis dan dari
prilakuprilaku dari individu tersebut”. Dalam biometrik terdapat 2 (dua) macam, yaitu
Physical biometrik (pengenalan melalui struktur wajah, retina, sidik jari, dan iris mata)
dan Behavioral Characters (pengenalan melalui tanda tangan dan suara).
Terdapat bebarapa prinsip kerja pada sistem keamanan biometrik, diantaranya yaitu
akurasi dari implementasi biometrik dimana pada teknologi biometrik akan memberikan
peningkatan yang signifikan dalam akurasi pengidentifikasian identitas seseorang.
Kemudian prinsip kerja yang selanjutnya yaitu metode pembuktian keaslian, pengiriman
informasi dalam pelayanan, privasi masyarakat dan faktor eksternal.

Gambar 1.1 face recognition


Wajah Proyek Sistem Pengakuan dikenal sebagai Automatic Face Recognition
(AFR), adalah sangat menarik untuk pendekatan biometrik, karena berfokus pada
identifier yang sama bahwa manusia menggunakan terutama untuk membedakan
seseorang dari yang lain.

pengenalan wajah source code proyek sistem absensi adalah cara cerdas menandai
kehadiran yang banyak lebih aman dan efisien waktu dibandingkan dengan kehadiran
sistem yang sudah ada. Dalam pekerjaan kami kami mengusulkan sistem absensi otomatis

3
menggunakan pengenalan wajah. Sistem ini secara otomatis mendeteksi siswa ketika ia
memasuki ruangan kelas dan tanda dari kehadiran dengan mengakui wajahnya.

Proyek Deteksi wajah tidak hanya mendeteksi wajah, tetapi juga menempatkan
fitur wajah yang sangat penting, seperti mata dan mulut. Fitur-fitur ini sangat penting
untuk kinerja pengenalan wajah. Sebuah sistem pengenalan wajah adalah perangkat lunak
komputer yang mampu untuk mengidentifikasi atau memverifikasi seseorang dari bingkai
digital atau bingkai video dari sumber. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan
membandingkan wajah yang dipilih dari gambar.

B. Persyaratan perangkat keras untuk Face Recognition Sistem Proyek

1. Video capture perangkat memerlukan 320 x 420 resolusi untuk dan setidaknya 3-
5 frame / detik.
2. Lebih frame / detik mengarah pada kinerja yang lebih baik.
3. Untuk jarak yang sedikit lebih besar untuk ada korelasi kuat antara kualitas
kamera dan kemampuan sistem.

C. Cara kerja face detection


Tahap awal dalam pengenalan bentuk wajah (face recognition) yang sangat
penting dilakukan adalah tahap pendeteksian wajah (face detection). Dan bidang-
bidang dalam penelitian yang berkaitan dengan pemrosesan wajah (face
processing) antara lain adalah:
1. Pengenalan wajah (face recognition) yaitu proses membandingkan sebuah citra
wajah masukan dengan database wajah dan menemukan database wajah yang
paling cocok dengan citra masukan tersebut.
2. Autentikasi wajah (face authentication) yaitu menguji keaslian/kesamaan suatu
wajah dengan data wajah yang telah diinputkan sebelumnya.
3. Lokalisasi wajah (face localization) yaitu pendeteksian wajah namun dengan
asumsi hanya ada satu wajah didalam citra.
4. Penjejakan wajah (face tracking) yaitu memperkirakan lokasi suatu wajah
didalam video secara real time.
5. Pengenalan ekspresi wajah (facial expression recognition) untuk mengenali
kondisi emosi manusia.

4
5
Struktur bentuk wajah (Facial Structure Recognition) dalam penciriannya atau
penggunaannya menggunakan alat scan dengan panas sinyal infra merah (infrared heat
scan) untuk mengidentifikasi karakteristik bentuk wajah. Sistem pengenalan wajah yang
digunakan dalam pengamanan teknologi biometrik yang fungsinya sebagai password
dalam cara kerjanya menggunakan ekspresi seseorang tanpa direkayasa atau dibuat-buat
(dramatic) atau biasa disebut dengan relased face. Pada sistem pendeteksian wajah terdiri
dari 6 (enam) bagian titik yang dianggap paling dipercaya dan lebih akurat untuk
digunakan dalam sistem keamanan biometrik. Bagian-bagian ini terdiri dari mata, alis
mata dan mulut. Akan tetapi, jarak antar bagian mata tidaklah cukup diperoleh secara
langsung dari bagian titik muka, maka dari itu diperlukan suatu bentuk metode pada
bagian daerah sekitaran mata. Bagian yang lain yang digunakan pada sistem keamanan
dalam pendeteksian wajah yaitu mulut, namun secara global ini tidaklah cukup untuk
menguraikan bentuk mulut. Maka dari itu untuk mendapatkan bagian ini diperlukan
bagian dari wajah yang dinormalisir berdasarkan tepian dari pemetaan. Dari penjelasan
tersebut, untuk mengenali bagian-bagian titik tersebut dapat digunakan suatu pendekatan
vector quantization yang terawasi.
Dalam sistem keamanan biometrik dengan pengenalan struktur bentuk wajah ini
mebutuhkan peralatan kamera dalam pengidentifikasiannya, oleh karena itu tidak
memungkinkan untuk menjadi popular, sampai banyak PC yang memasukkan kamera
sebagai perlengkapan standar.
Device pada face recognition system bekerja sebagai pengenal code yang bekerja pada
objek muka seseorang. Device ini mengambil code berdasarkan bentuk geometric wajah.
Jenis pengambilan data informasi pada device ini dibagi menjadi 2 (dua) tipe, yaitu tipe
pengambilan secara 2D dan tipe pengambilan secara 3D. Tapi pada kenyataannya,
penggunaan 3D lebih menguntungkan karena lebih spesifik untuk kode pengenal.
Sehingga banyak perangkat keamanan yang menggunakan face recognition system
dengan tipe 3D.

D. Kemudian cara kerja pada device face recognition system

1. Pendeteksian wajah. Pendeteksian wajah dilakukan dengan pengambilan foto


wajah dari manusia dengan men-scan foto 2D secara digital, atau bisa juga
menggunakan video untuk mengambil foto wajah 3D.
2. Penjajaran. Pada saat sudah berhasil mendeteksi wajah, software akan dapat
menentukan posisi, ukuran, dan sikap kepala. Pada software 3D mampu
mengenali foto wajah hingga 90 derajat, sedangkan untuk software 2D posisi
kepala harus menghadap kamera paling tidak 35 derajat.
3. Pengukuran. Selanjutnya software dapat mengukur lekukan yang ada pada wajah
dengan menggunakan skala sub-milimeter (microwave) dan membuat template.
4. Representasi. Kemudian jika template sudah jadi maka template tersebut dapat
diterjemahkan kedalam sebuah kode yang unik, yang mempresentasikan setiap
wajah.
5
5. Pencocokan. Jika foto wajah yang telah direpresentasikan dan ketersediaan foto
wajah dalam database sama-sama 3D, proses pencocokan dapat langsung
dilakukan. Namun, saat ini masih ada tantangan untuk mencocokkan representasi
3D dengan database foto 2D. Teknologi baru kini tengah menjawab tantangan ini.
Ketika foto wajah 3D diambil, software akan mengidentifikasikan beberapa titik
(biasanya tiga titik) yaitu mata bagian luar dan dalam, serta ujung hidung.
Berdasarkan hasil pengukuran ini software akan mengubah gambar 3D menjadi
2D, dan membandingkannya dengan gambar wajah 2D yang sudah ada didalam
database.
6. Verifikasi atau identifikasi. Verifikasi merupakan proses pencocokkan satu
berbanding satu. Sedangkan identifikasi adalah pembandingan foto wajah yang
diambil dengan seluruh gambar yang memiliki kemiripan dalam database.
7. Analisis tekstur wajah. Kemajuan dalam software face recognition adalah
penggunaan biometrik kulit atau keunikan tekstur kulit untuk meningkatkan
akurasi hasil pencocokkan. Namun terdapat beberapa faktor yang menyebabkan
proses analisis tekstur ini tidak dapat bekerja, misalnya pantulan cahaya dari
kacamata atau foto wajah yang menggunakan kacamata matahari. Factor
penghambat analisis lainnya adalah rambut panjang yang menutupi bagian tengah
wajah, pencahayaan yang kurang tepat (yang mengakibatkan foto wajah menjadi
kelebihan atau kekurangan cahaya), serta resolusi yang rendah (foto diambil dari
kejauhan).

Jadi, dengan menggunakan atau memanfaatkan sistem keamanan biometrik, sebuah


keamanan dapat terjaga lebih aman dan terjamin. Karena pada sistem biometrik ini akan
memverifikasi data yang melekat pada tubuh kita sehingga tidak aka nada lagi terjadi
kesalahan manusia (human error).

E. Cara penggunaan face detection

1. Masukan ID , name, gender, telephone isi data dengan benaragar data yang
diberikan valid.
2. Ambil gambar dengan wajah pengguna android, kemudian masukan data dari
pengguna lain masukan data seperti pada langkah 1 ,
3. Aplikasi ini sangat akurat dalam mendeteksi wajah penggunanya sesuai input data
yang dimasukan.
4. Contohnya , ID 01234, name dhea , gender female, telephone 08123456778,
ambil gambar pada wajah kemudian cocokan dengan wajah pengguna lain, face
recognition akan mendeteksi kecocokan data yang ada, jika invalid warna merah
akan muncul jika warna kuning kemiripan hampir mendekati ,jika warna hijau
kecocokan data valid.

7
F. Kelebihan face detection
1. Dapat dijadikan sebagai sistem keamanan masa kini.
2. Memiliki kecerdasan yangdapat mengenali wajah.
3. Dapat meembedakan wajah pengguna dengan pengguna lainnya meliputi
kedua mata, lebar hidung, senyuman dan panjang rahang
4. Untuk mendapatkan hasil yang efektif dan akurat, foto wajah yang diambil
harus benar-benar menghadap kamera, dengan toleransi yang minim terhadap
perbedaan cahaya dan mimik wajah dari gambar yang terdapat dalam database.

G. Kekurangan face detection


1.Belum dilengkapi dengan sistem eigen face
2. Tingkat akurasi yang belum lengkap.

8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem pengenalan wajah digunakan untuk membandingkan satu citra wajah
masukan dengan suatu database wajah dan menghasilkan wajah yang paling cocok
dengan citra tersebut jika ada. Sedangkan autentikasi wajah (face authentication)
digunakan untuk menguji keaslian/kesamaan suatu wajah dengan data wajah yang telah
diinputkan sebelumnya. Pemrosesan wajah adalah lokalisasi wajah (face localization)
yaitu pendeteksian wajah namun dengan asumsi hanya ada satu wajah di dalam citra,
penjejakan wajah (face tracking) untuk memperkirakan lokasi suatu wajah dalam video
secara real time, dan pengenalan ekspresi wajah (facial expression recognition) untuk
mengenali kondisi emosi manusia (Yang, 2002). ”. Dalam biometrik terdapat 2 (dua)
macam, yaitu Physical biometrik (pengenalan melalui struktur wajah, retina, sidik jari,
dan iris mata) dan Behavioral Characters (pengenalan melalui tanda tangan dan suara).
Wajah Proyek Sistem Pengakuan dikenal sebagai Automatic Face Recognition (AFR),
adalah sangat menarik untuk pendekatan biometrik, karena berfokus pada identifier yang
sama bahwa manusia menggunakan terutama untuk membedakan seseorang dari yang
lain. Pengenalan wajah source code proyek sistem absensi adalah cara cerdas menandai
kehadiran yang banyak lebih aman dan efisien waktu dibandingkan dengan kehadiran
sistem yang sudah ada. Dalam pekerjaan kami kami mengusulkan sistem absensi otomatis
menggunakan pengenalan wajah. Sistem ini secara otomatis mendeteksi siswa ketika ia
memasuki ruangan kelas dan tanda dari kehadiran dengan mengakui wajahnya.

B. Saran
Perlu adanya pembaruan dalam aplikasi face detection

9
DAFTAR PUSTAKA

1. http://soulofmyheart.blogspot.co.id/2009/04/cara-kerja-face-recognition.html(
diakses 17 April 2017 )
2. https://codecreator.org/projects/face-recognition-system-project/ ( diakses 17
April 2017)
3. https://www.geckoandfly.com/4068/webcam-face-recognition-securitysoftware-
and-password-manager-program/ ( diakses 17 April 2017)

10

Anda mungkin juga menyukai