Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN

TERHADAP KINERJA MANAJERIAL


Yoyon Moheri
Dista Amalia Arifah
Universitas Islam Sultan Agung
distaamalia@unissula.ac.id

ABSTRACT

This study aims to analyzed budget participation influenced toward managerial performance
with management costing knowledge and motivation as moderating variable. The population
included was manufacture companies in Semarang City. Sampling using a purposive sampling
method and obtained 84 samples that meet the criteria and free from outliers. The data used
in this study is primary data, questioners for managerial level. Multiple Regression was used
as analysis technique. The result showed that only motivation was rejected, while budget
participation and management costing knowledge hypothesis was accepted.

Keywords : budget participation, management costing knowledge, motivation

PENDAHULUAN akan mendorong moral kerja dan inisiatif


Salah satu komponen penting dalam para manajer. Kren (1992) dalam Moktamar
perencanaan adalah anggaran. Anggaran (2008) mengemukakan bahwa dalam
adalah suatu rencana kuantitatif (satuan penyusunan anggaran para manajer
jumlah) periodik yang disusun berdasarkan akan aktif dalam mempersiapkan dan
progam yang telah disahkan, sebagai mengevaluasi tujuan anggaran, sehingga
alat manajemen dalam mencapai tujuan digunakan sebagai tolak ukur terbaik kinerja
(Nafarin, 2008). Anggaran merupakan manajerial.
elemen sistem pengendalian manajemen Kinerja manajerial merupakan salah
yang berfungsi sebagai alat perencanaan satu faktor penting yang dapat digunakan
dan pengendalian agar manajer dapat meningkatkan efektivtas perusahaan.
melaksanakan kegiatan organisasi secara Kinerja manajerial dapat disebut sebagai
lebih efektif dan efisien (Sarjana et.al 2012). kinerja atau prestasi kerja karyawan,
Proses penyusunan anggaran pada dimana kinerja atau prestasi kerja
dasarnya merupakan proses penetapan karyawan pada dasarnya adalah hasil
peran. Dalam hal ini, setiap manajer didalam karya seorang karyawan selama periode
organisasi diberi peran untuk melaksanakan tertentu dibandingkan dengan berbagai
kegiatan pencapaian sasaran yang kemungkinan, seperti : standar, target atau
ditetapkan dalam anggaran. Agar sasaran kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu
dapat tercapai, maka manajer menengah dan telah disepakati bersama (Mulyadi,
dan bawah biasanya ikut berpartisipasi 2001).
dalam proses penyusunan anggaran. Beberapa peneliti mengenai hubungan
Dengan berpartisipasi dalam proses partisipasi penyusunan anggaran dengan
penyusunan anggaran, manajer merasa kinerja manajerial menunjukkan hasil
dilibatkan egonya dan tidak sekedar terlibat yang berbeda-beda. Hasil penelitian yang
dalam kerja saja, sehingga diharapkan dilakukan oleh Fitriyati (2006), Riyadi (2007),

90 EKOBIS Vol.16, No.1, Januari 2015 : 86 - 93


Indarto dan Ayu (2011), Sarjana et al. (2012) Partisipasi dalam penyusunan anggaran
menemukan bahwa ada hubungan positif dapat mempengaruhi kinerja manajerial.
dan signifikan antara partisipasi anggaran Dengan adanya partisipasi penyusunan
dengan kinerja manajerial. Sebaliknya, anggaran, maka para manajer merasa
penelitian yang dilakukan oleh Sulistyowati terlibat dan harus bertanggung jawab pada
dan Kiryanto (2006), Moktamar (2008) pelaksanaan anggaran sehingga diharapkan
menunjukkan bahwa terdapat hubungan para manajer dapat melakukan penyusunan
yang negatif antara partisipasi anggaran anggaran dengan lebih baik, sehingga tujuan
dengan kinerja manajerial. perusahaan dapat tercapai. Hal ini
Penelitian ini bermaksud meneliti kembali didukung oleh Indarto dan Ayu (2011) yang
pengaruh partisipasi anggaran terhadap mengatakan bahwa partisipasi anggaran
kinerja manajerial dengan mengacu pada berpengaruh positif dan signifikan terhadap
penelitian Gandasuli et al. (2009). Namun kinerja manajerial. Berdasarkan penjelasan
terdapat perbedaan pada penelitian ini, yang ada, maka diajukan hipotesis sebagai
lokasi penelitian sebelumnya dilakukan di berikut :
Makasar, sedangkan penelitian ini dilakukan H1 : Partisipasi anggaran berpengaruh
di Semarang. Selain itu ditambah satu positif terhadap kinerja manajerial.
variabel yaitu motivasi yang menurut Sarjana
et al. (2012) menemukan bahwa motivasi Pengetahuan Tentang Manajemen Biaya,
berpengaruh positif terhadap hubungan Partisipasi Anggaran dan Kinerja
pertisipasi anggaran dengan kinerja Manajerial
manajerial, sehingga variabel moderasi Pengetahuan tentang manajemen
yang digunakan yaitu pengetahuan tentang biaya merupakan sebuah faktor penting
manajemen biaya dan motivasi. dalam organisasi. Pengetahuan manajer
Motivasi adalah keinginan seseorang terhadap manajemen biaya sebagai faktor
dalam berusaha untuk melaksanakan suatu penting karena pengetahuan manjemen
tugas atau pekerjaan dengan baik (Mitchell, biaya merupakan bagian yang berkaitan
1982 dalam Riyadi, 2007). Motivasi sangat dengan tugas yang dapat membantu dalam
mempengaruhi cara kerja seorang manajer, partisipasi anggaran.
karena partisipasi dalam penyusunan Gandasuli et al. (2009) mengemukakan
anggaran lebih efektif apabila seorang bahwa pengetahuan manajemen biaya
manajer memiliki motivasi yang tinggi, dapat memainkan peran penting dalam
sehingga kinerja akan meningkat (Riyadi, menentukan partisipasi anggaran secara
1998 dalam Moktamar, 2008). tepat. Tingkat pengetahuan manajemen
biaya bisa mempengaruhi keputusan
PERUMUSAN HIPOTESIS penyusunan anggaran, sehingga dapat
Partisipasi Anggaran dan Kinerja mempengaruhi kinerja manajerial. Hal ini
Manajerial didukung oleh Gandasuli et al. (2009) yang
Menurut Brownell (1982) dalam Sardjito mengatakan bahwa pengetahuan tentang
dan Muthaher (2007) partisipasi anggaran manajemen biaya berpengaruh positif
sebagai suatu proses dalam organisasi terhadap hubungan partisipasi anggaran
yang melibatkan para manajer dalam dengan kinerja manajerial. Berdasarkan
penentuan tujuan anggaran yang menjadi penjelasan yang ada, maka diajukan
tanggungjawabnya. Milani (1975) dalam hipotesis sebagai berikut :
Indarto dan Ayu (2011) menyatakan bahwa H2 : Pengetahuan tentang manajemen
partisipasi anggaran adalah tingkat pengaruh biaya berpengaruh positif terhadap
dan keterlibatan yang dirasakan individu hubungan partisipasi anggaran
dalam proses perancangan anggaran. dengan kinerja manajerial.

Pengaruh Partisipasi Anggaran………. (Yoyon Moheri & Dista Amalia Arifah) 91


Motivasi, Partisipasi Anggaran dan kurangnya memiliki gelar sarjana ekonomi
Kinerja Manajerial dan telah bekerja selama lima tahun.(2).
Motivasi adalah keinginan seseorang Sekurang-kurangnya memiliki jabatan
dalam berusaha untuk melaksanakan suatu dalam tingkat manajerial dan pernah terlibat
tugas atau pekerjaan dengan baik (Mitchell, dalam menyusun anggaran.
1982 dalam Riyadi, 2007). Festinger (1957)
dalam Riyadi (2007) menyatakan bahwa Definisi Operasional dan Pengukuran
karyawan yang memiliki motivasi tinggi Variabel
akan merasa khawatir, jika kinerja mereka Partisipasi Anggaran
di bawah tingkat pengharapannya (rendah). Partisipasi anggaran dalam penelitian
Untuk mengurangi kesalahan dan rasa digunakan sebagai variabel independen.
kekhawatiran tersebut, mereka memperbaiki Partisipasi anggaran dalam penelitian ini
kinerja mereka (Hopwood, 1976 dalam adalah tingkat seberapa jauh keterlibatan
Riyadi, 2007). Begitu juga sebaliknya untuk dan pengaruh individu (manajer) dalam
karyawan yang memiliki motivasi kurang baik proses penyusunan anggaran (Brownel,
(rendah).Motivasi sangat mempengaruhi 1982 dalam Moktamar, 2008).
cara kerja seorang manajer. Partisipasi Partisipasi penyusunan anggaran diukur
penyusunan anggaran lebih efektif apabila dengan menilai sejauh mana ide manajer
seorang manajer memiliki motivasi yang mempengaruhi keputusan, seberapa besar
tinggi, dan akhirnya kinerja yang diperoleh pertimbangan manajer dipakai dalam
akan semakin tinggi pula (Riyadi, 1998 penentuan anggaran dan seberapa sering
dalam moktamar, 2008). Hal ini didukung atasan meminta pertimbangan bawahan.
oleh Sarjana et al. (2012) yang mengatakan Instrumen yang digunakan diacu dari Milani
bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap (1975) dalam Fitriyati (2006) yang terdiri
hubungan partisipasi anggaran dengan dari 6 (enam) item pertanyan yang dipakai
kinerja manajerial. Berdasarkan penjelasan untuk mengukur partisipasi, skala jawaban
yang ada, maka diajukan hipotesis sebagai yang digunakan yaitu 5 (lima) skala likert.
berikut : Skala rendah (nilai 1) menunjukkan tingkat
H3 : Motivasi berpengaruh positif terhadap partisipasi sangat rendah dan skala tinggi
hubungan partisipasi anggaran (nilai 5) menunjukkan tingkat partisiapsi
dengan kinerja manajerial. sangat tinggi. Nilai itu menunjukkan bahwa
semakin rendah nilai yang diperoleh berarti
METODE PENELITIAN semakin rendah tingkat partisipasi yang
Populasi dan Sample Penelitian diberikan responden terhadap penyusunan
Populasi pada penelitian ini adalah anggaran, begitu juga sebaliknya semakin
para manajer perusahaan manufaktur di tinggi nilai yang diperoleh semakin tinggi
Semarang. Berdasarkan data dari Badan tingkat partisipasi yang diberikan responden
Pusat Statistik (BPS) Semarang terdapat terhadap penyusunan anggaran.
354 perusahaan manufaktur, sehingga
dianggap cukup untuk dijadikan obyek Pengetahuan Tentang Manajemen Biaya
penelitian. Pengetahuan tentang manajemen
Dalam penelitian ini, peneliti biaya dalam penelitian ini digunakan sebagai
menggunakan teknik pengambilan sampel variabel moderasi. Pengetahuan tentang
dengan purposive sampling. Cara ini manajemen biaya merupakan pengetahuan
dilakukan karena mempunyai tujuan atau seorang manajer tentang ruang lingkup dan
target tertentu dalam memilih sampel secara tanggung jawab terhadap pekerjaannya
tidak acak (Indriantoro dan Supomo, 2009), (Shields dan Young, 1994 dalam Gandasuli
dimana kriterianya adalah : (1). Sekurang- et al., 2009).

92 EKOBIS Vol.16, No.1, Januari 2015 : 86 - 93


Pengetahuan tentang manajemen biaya pertanyaan, skala jawaban yang digunakan
diukur dengan menggunakan instrumen yaitu 7 (tujuh) skala likert. Skala rendah
yang dikembangkan oleh (Shields dan yaitu (nilai 1) menunjukkan tingkat motivasi
Young, 1994 dalam Gandasuli et al., 2009). yang rendah, dan skala tinggi (nilai 7)
Instrumen tersebut terdiri dari 6 (enam) item menunjukkan motivasi yang tinggi.
pertanyaan yang dipakai untuk mengukur
pengetahuan manajemen biaya, skala Kinerja Manajerial
jawaban yang digunakan yaitu 7 (tujuh) skala Kinerja manajerial dalam penelitian ini
likert. Skala rendah (nilai 1) menunjukkan digunakan sebagai variabel dependen.
pengetahuan tentang manajemen biaya Kinerja manajerial berperan dalam
rendah, dan (nilai 7) menunjukkan menentukan tingkat pencapaian suatu
pengetahuan tentang manajemen biaya individu yang diperoleh dari suatu
tinggi. Nilai itu menunjukkan bahwa semakin pekerjaannya sebagai kontribusi dalam
rendah nilai yang diperoleh berarti semakin pencapaian organisasi (Gandasuli et al.,
rendah tingkat pengetahuan yang diberikan 2009).
responden terhadap manajemen biaya, Kinerja manajerial diukur dengan
begitu juga sebaliknya semakin tinggi menggunakan instrmen yang dikembangkan
nilai yang diperoleh semakin tinggi tingkat oleh (Mahoney et al., 1963 dalam Fitriyati,
pengetahuan yang diberikan responden 2006). Instrumen kinerja manajerial
terhadap manajemen biaya. terdiri dari 9 (sembilan) pertanyaan, skala
jawaban yang digunakan yaitu 5 (lima)
Motivasi skala likert. Setiap responden diminta untuk
Motivasi adalah keinginan seseorang mengukur kinerjanya. Skala rendah (nilai 1)
dalam berusaha untuk melaksanakan menunjukkan kinerja dibawah rata-rata dan
suatu tugas atau pekerjaan dengan skala tinggi (nilai 5) menunjukkan kinerja
baik (Mitchel, 1982 dalam Riyadi, diatas rata-rata.
2007). Motivasi diukur dengan dimensi
keinginan untuk tetap mempertahankan HASIL DAN PEMBAHASAN
posisi, mendapatkan promosi, naik gaji, Deskripsi Responden
mendapatkan status tertentu atau menjadi Dalam penelitian ini, data penelitian
orang yang berpengaruh atau hanya ingin dikumpulkan dengan mengirimkan 250
mengganggur (Hackman dan Partner, 1968 kuesioner kepada perusahaan-perusahaan
dalam Moktamar, 2008). manufaktur di Semarang. Kuesioner
Motivasi diukur dengan menggunakan yang kembali berjumlah 117 kuesioner,
instrumen yang dikembangkan oleh sedangkan kuesioner yang dapat diolah
(Lawler et al, 1977 dalam Moktamar, 2008). berjumlah 84 kuesioner, hal ini dikarenakan
Instrumen motivasi terdiri dari 11 (sebelas) ada 33 kuesioner yang tidak diisi secara

Tabel 1
Hasil Analisis Regresi Berganda
Unstandardized Standardized Collinearity
Model T Sig.
Coefficients Coefficients Statistics
B Tolerance
Std. Error Beta VIF
(Constant) 25.028 6.720 4.004 .997
X1 .754 .207 .372 3.636 .000 .973 1.028
1
X1 - X2 .170 .149 .117 2.143 .026 .978 1.023
X1 - X3 .070 .071 .101 .987 .326 .984 1.016
a. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Sumber : Data Primer yang Diolah
Pengaruh Partisipasi Anggaran………. (Yoyon Moheri & Dista Amalia Arifah) 93
lengkap. Dari hasil uji kualitas data, uji pengetahuan tentang manajemen biaya
normalitas dan uji asumsi klasik, didapatkan berpengaruh positif terhadap hubungan
hasil bahwa data dan variabel yang ada partisipasi anggaran dengan kinerja
layak, terdistribusi normal dan lolos uji manajerial. Berdasarkan bahwa penetahuan
asumsi klasik. tentang manajemen biaya berpengaruh
positif signifikan terhadap hubungan
Hasil dan Pembahasan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa nilai t hitung
Analisis regresi berganda digunakan variabel moderating pengetahuan tentang
dalam penelitian ini untuk mengetahui manajemen biaya sebesar 2,143 > t tabel (t
seberapa besar pengaruh variabel tabel
untuk α = 0,05, df = 84 - 2 = 82 adalah
partisipasi anggaran (X1), variabel moderasi 1,989) dan nilai signifikan sebesar 0,026
pengetahuan tentang manajemen biaya (X2), < 0,05. Hal ini menunjukkan partisipasi
variabel moderasi motivasi (X3), terhadap anggaran dengan kinerja manajerial, maka
variabel kinerja manajerial (Y). Hasil analisis H2 diterima, yang artinya bahwa semakin
regresi pada tabel 1. tinggi pengetahuan tentang manajemen
Berdasarkan tabel 1 maka persamaan biaya maka semakin tinggi pula hubungan
regresi adalah sebagai brikut : partisipasi anggaran dengan kinerja
Y = 25,028 + 0,754 X1 + 0,170 [X1-X2] + manajerial.
0,070 [X1- X3] + e
Hipotesis 3
Hipotesis 1 Hipotesis 3 menyatakan bahwa motivasi
Hipotesis 1 menyatakan bahwa berpengaruh positif terhadap hubungan
partisipasi anggaran berpengaruh positif partisipasi anggaran dengan kinerja
terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan manajerial. Berdasarkan tabel 4.11
tabel 4.11 dapat dilihat bahwa nilai t hitung dapat dilihat bahwa nilai t hitung variabel
variabel partisipasi anggaran sebesar 3,636 moderating motivasi sebesar 0,987 < t tabel
> t tabel (t tabel untuk α = 0,05, df = 84 - 2 = 82 (t tabel untuk α = 0,05, df = 84 - 2 = 82 adalah
adalah 1,989) dan nilai signifikan sebesar 1,989) dan nilai signifikan sebesar 0,326 >
0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi
partisipasi anggaran berpengaruh positif tidak berpengaruh signifikan terhadap
signifikan terhadap kinerja manajerial, maka hubungan partisipasi anggaran dengan
H1 diterima, yang artinya bahwa semakin kinerja manajerial, maka H3 ditolak, yang
tinggi partisipasi anggaran maka semakin artinya bahwa semakin rendah motivasi
tinggi pula kinerja manajerial. maka semakin rendahpula pula hubungan
partisipasi anggaran dengan kinerja
Hipotesis 2 manajerial.
Hipotesis 2 menyatakan bahwa

Tabel 2
Hasil Uji F (Uji Simultan)
Sum of Mean
Model Df F Sig.
Squares Square
Regression 460.484 3 153.495 6.004 .001a
1 Residual 2045.075 80 25.563
Total 2505.560 83
a. Predictors: (Constant), Partisipasi Anggaran, ,
Pengetahuan Tentang Manajemen Biaya, Motivasi
b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Sumber : Data Primer yang Diolah

94 EKOBIS Vol.16, No.1, Januari 2015 : 86 - 93


Uji F (Uji Simultan) bahwa moderasi pengetahuan tentang
Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa manajemen biaya terhadap hubungan
nilai signifikansinya sebesar 0,001 atau partisipasi anggaran dengan kinerja
< 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa manajerial berpengaruh positif signifikan,
pengujian variabel partisipasi anggaran, artinya pengetahuan tentang manajemen
pengetahuan tentang manajemen biaya dan biaya dapat meningkatkan hubungan
motivasi terhadap variabel kinerja manajerial partisipasi anggaran dengan kinerja
menunjukkan hasil yang signifikan. manajerial. Semakin tinggi pengetahuan
tentang manajemen biaya seorang manajer
HASIL DAN PEMBAHASAN maka akan semakin tinggi pula hubungan
Partisipasi Anggaran dan Kinerja antara partisipasi anggaran terhadap kinerja
Manajerial manajerial.
Hasil pengujian koefisien regresi variabel Motivasi, Partisipasi Anggaran dan
partisipasi anggaran diperoleh nilai t hitung Kinerja Manajerial
sebesar 3,636 lebih besar dari nilai t tabel Hasil pengujian koefisien regresi variabel
1,989. Dan nilai signifikansi sebesar 0,000, moderasi motivasi terhadap hubungan
nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari partisipasi anggaran dengan kinerja
0,05, hal ini menunjukkan bahwa partisipasi manajerial diperoleh diperoleh nilai t hitung
anggaran berpengaruh positif signifikan sebesar 0,987 lebih kecil dari nilai t tabel
terhadap kinerja manajerial. Jadi hipotesis 1,989. Dan nilai signifikansi sebesar 0,326.
pertama diterima. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari
Hal ini sesuai dengan penelitian yang 0,05, hal ini menunjukkan bahwa variabel
telah dilakukan oleh Fitriyati (2006) bahwa moderasi motivasi tidak berpengaruh
partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap hubungan partisipasi anggaran
berpengaruh positif signifikan terhadap dengan kinerja manajerial. Jadi hipotesis
kinerja manajerial, artinya partisipasi dapat ketiga ditolak.
meningkatkan kinerja manajerial dan Hal ini sesuai dengan penelitian
semakin tinggi partisipasi anggaran maka yang telah dilakukan oleh Sulistyowati
semakin tinggi pula kinerja manajerial. dan Kiryanto (2006) bahwa moderasi
Pengetahuan Tentang Manajemen motivasi terhadap hubungan partisipasi
Biaya, Partisipasi Anggaran dan Kinerja anggaran dengan kinerja manajerial tidak
Manajerial berpengaruh, artinya motivasi tidak dapat
Hasil pengujian koefisien regresi mempengaruhi hubungan partisipasi
variabel moderasi pengetahuan tentang anggaran dengan kinerja manajerial. Hal
manajemen biaya terhadap hubungan ini diduga karena motivasi dipengaruhi oleh
partisipasi anggaran dengan kinerja faktor lain yang lebih dominan. Faktor lain
manajerial diperoleh nilai t hitung sebesar yang mempengaruhi misalnya kemampuan
2,143 lebih besar dari nilai t tabel 1,989. manajer untuk memotivasi, mempengaruhi,
Dan nilai signifikansi sebesar 0,026, nilai mengarahkan dan berkomunikasi dengan
signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05, hal para bawahan kurang efektif.
ini menunjukkan bahwa variabel moderasi
pengetahuan tentang manajemen biaya SIMPULAN
berpengaruh positif signifikan terhadap Berdasarkan hasil analisis data dan
hubungan partisipasi anggaran dengan pembahasan makadapat disimpulkan
kinerja manajerial. Jadi hipotesis kedua bahwa: Berdasarkan hipotesis 1 menyatakan
diterima. bahwa partisipasi anggaran berpengaruh
Hal ini sesuai dengan penelitian yang positif terhadap kinerja manajerial dapat
telah dilakukan oleh Gandasuli et al. (2009) diterima, karena nilai t hitung variabel

Pengaruh Partisipasi Anggaran………. (Yoyon Moheri & Dista Amalia Arifah) 95


partisipasi anggaran sebesar 3,636 lebih faktor lain yang lebih dominan. Faktor lain
besar dari nilai t tabel 1,989. Nilai signifikan yang mempengaruhi misalnya kemampuan
sebesar 0,000, nilai signifikan tersebut lebih manajer untuk memotivasi, mempengaruhi,
kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa mengarahkan dan berkomunikasi dengan
partisipasi dapat meningkatkan kinerja para bawahan kurang efektif.
manajerial dan semakin tinggi partisipasi
anggaran maka semakin tinggi pula kinerja Keterbatasan
manajerial. Keterbatasan dalam penelitian ini
Berdasarkan hipotesis 2 menyatakan adalah data penelitian yang dihasilkan dari
bahwa pengetahuan tentang manajemen instrumen mendasarkan pada persepsi
biaya berpengaruh positif terhadap hubungan jawaban responden, sehingga jawaban
partisipasi anggaran dengan kinerja yang dihasilkan dapat tidak sesuai dengan
manajerial dapat diterima, karena nilai t keadaan yang sesungguhnya. Misalnya
hitung
variabel moderasi pengetahuan tentang instrumen kinerja manajerial, seorang
manajemen biaya sebesar 2,143 lebih besar manajer akan cenderung menjawab yang
dari nilai t tabel 1,989. Nilai signifikan sebesar terbaik bila ditanya tentang kinerjanya.
0,026, nilai signifikan tersebut lebih kecil dari
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa semakin Agenda Penelitian mendatang
tinggi pengetahuan tentang manajemen Untuk penelitian selanjutnya diharapkan
biaya seorang manajer maka akan semakin agar dapat menambah jumlah sampel atau
tinggi pula hubungan antara partisipasi dapat mengembangkan dengan meneliti
anggaran terhadap kinerja manajerial. pada perusahaan-perusahaan yang sudah
Berdasarkan hipotesis 3 menyatakan go public, karene perusahaan yang sudah
bahwa motivasi berpengaruh positif go public merupakan perusahaan besar
terhadap hubungan partisipasi anggaran yang tentunya memiliki konsep penyusunan
dengan kinerja manajerial ditolak, karena anggaran yang lebih efektif. Penelitian
nilai t hitung variabel moderasi motivasi selanjutnya diharapkan menggunakan
sebesar 0,987 lebih kecil dari nilai t tabel variabel lain yang mendukung kinerja
1,989. Nilai signifikan sebesar 0,326, nilai manajerial, misalkan variabel komitmen
signifikan tersebut lebih besar dari 0,05. organisasi, ketidakpastian lingkungan,
Hal ini menunjukkan bahwa motivasi tidak budaya dan sifat-sifat kepribadian, karena
berpengaruh terhadap hubungan partisipasi faktor-faktor tersebut dapat berpengaruh
anggaran dengan kinerja manajerial. Hal ini pada kinerja seorang manajer.
diduga karena motivasi dipengaruhi oleh

DAFTAR PUSTAKA

Fitriyati, Salis. (2006), Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Peningkatan


Kinerja Manajerial: Komitmen Organisasi, Pelimpahan Wewenang, Taks uncertainti
Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Wilayah
Semarang). Skripsi, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan
Agung (tidak dipublikasikan).
Gandasuli, James Raylond, Fransiskus E. Daromes, dan Suwandi Ng. (2009), “Pengaruh
partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial:Pengetahuan Tentang Manajemen
Biaya Sebagai Variabel Pemodersi”. Kajian Akuntansi. Vol.1 No.2 Agustus 2009. Hal:
84-99.

96 EKOBIS Vol.16, No.1, Januari 2015 : 86 - 93


Indarto, Stefani Lily dan Stephana Dyah Ayu. (2011), “Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan
Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Perusahaan Melalui Kecukupan Anggaran,
Komitmen Organisasi, Komitmen Tujuan Anggaran, dan Job Relevan Information (JRI)”.
Sari Kajian Ilmiah. Vol.14 No.1 Januari 2011.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. (2009), Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE. Yogyakarta.
Moktamar, Diyah. (2008), Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial:
Komitmen Tujuan dan Motivasi Sebagai Variabel Intervening. Skripsi, Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung (tidak dipublikasikan).
Mulyadi. (2001), Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat, Rekayasa. Edisi 3. YKPN. Yogyakarta.
Nafarin. (2008), Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Salemba Empat. Jakarta.
Riyadi, Slamet. (2007), “Pengaruh Desentralisasi, Motivasi, dan Partisipasi Anggaran Terhadap
Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta”.
Majalah Ekonomi. Vol.17 No.2 Agustus 2007.
Sardjito, Bambang dan Osmad Munthaher. (2007), “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran
Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah: Budaya Organisasi dan Komitmen
Organisasi Sebagai Variabel Moderating”. SNA X MAKASAR. 26-28 Juli 2007.
Sarjana, I Made, Luh Mei Wahyuni, dan I Made Syra Ambarajaya. (2012), “Pengaruh Anggaran
Partisipatif Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT (PERSERO) Angkasa Pura I Bandar
Udara Ngurah Rai-Bali”. Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan. Vol.8 No.1 Maret 2012.
Sulistyowati dan Kiryanto. (2006), “Pengaruh Motivasi dan Pelimpahan Wewenang Serta
Sistem Penghargaan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penyusunan Anggaran
Dengan Kinerja Manajerial”. Jurnal Akuntansi Indonesia. Vol.2 No.3 November 2006.

Pengaruh Partisipasi Anggaran………. (Yoyon Moheri & Dista Amalia Arifah) 97

Anda mungkin juga menyukai