Anda di halaman 1dari 6

FD KB1

Selamat sore Bapak Ibu. Sudahkah kalian memperlajari modul KB 1 mengenai Teori
Bilangan? Mari kita berdiskusi mengenai materi teori bilangan. "Misalkan  a  dan  b 
adalah bilangan bulat yang paling sedikit salah satu diantaranya tidak nol, dan  d 
adalah pembagi persekutuan dari  a  dan  b.  Bagaimana banyaknya nilai dari  d ? 
Apakah tak berhingga  buah ?" Tetap Semangat untuk Modul 2 ini. jika pada modul
pedadgogik bapak/ibu hanya menyampaikan pendapat sekali saja dan kurang aktif dalam
menanggapi diskusi dalam forum ini maka pada modul 2 ini anda harus lebih aktif karena
penialiaannya sangat bergantung pada keaktifan anda dalam forum ini. Jika ada hal yang
belum dipahami silahkan ditanyakan di forum ini dan saling menanggapi. Terimaksih

Selamat malam bapak dosen dan teman guru semua.


Setiap bilangan bulat tidak nol dapat membagi nol, sedemikian sehingga a = b = 0,
maka setiap bilangan bulat merupakan factor sekutu a dan b. Dalam hal ini
banyaknya factor sekutu a dan b adalah tak hingga. Akan tetapi jika paling sedikit 1
dari a dan b tidak nol maka banyaknya factor sekutu positifnya terhingga.
Misalkan a dan b bilangan bulat, dengan paling sedikit satu diantaranya tidak
nol. Faktor persekutuan terbesar dari a dan b ditulis FPB (a, b) adalah sebuah
bilangan bulat positif yang memenuhi :
1. d | a dan d | b
2. Jika c | a dan c | b maka c ≤ d
Sebagai ilustrasi, kita perhatikan bahwa :
a. ( 45, 36 ) = 9
b. ( 3, 0 ) = 3

FD KB 2
Selamat Siang Bapak Ibu Sekalian.
Jangan lupa untuk mempelajari Materi KB2.
Ini Bahan Diskusi kita untuk materi KB2:
Bagaimana dengan masalah kontekstual terkait dengan Sistem Persamaan Linear
(SPL) yang memiliki solusi tak hingga banyaknya dan yang tidak memiliki solusi?
Harap lebih aktif lagi dalam FD...nilai anda sangat ditentukan oleh keaktifan anda.
Jika ada hal yang belum dipahami silahkan bertanya pada forum ini untuk
didiskusikan. Terimaksih

Selamat malam bapak dosen dan teman – teman guru.

Suatu sistem persamaan linear ( SPL ) ada yang punya solusi dan ada yang tidak
punya solusi, karena keberadaan solusi ini sangat tergantung dari SPL itu sendiri.
Contoh :
Perhatikan SPL berikut :
Ina membeli 1 kaos dan 2 celana maka ia harus membayar Rp. 50.000
Sedangkan jika ia membeli 3 kaos dan 1 celana ia harus membayar Rp. 100.000.
Maka model matematikanya :
x + 2y = Rp. 50.000
3x + y = Rp. 100.000
Dapat ditulis dalam bentuk matriks
(31 21) ( yx ) = (10050.. 000
000 )

Solusi SPL :
Himpunan bilangan riil dimana jika disubstitusikan pada peubah sutu SPL akan
memenuhi nilai kebenaran SPL tersebut.
Perhatikan SPL :
x + 2y = Rp. 50.000
3x + y = Rp. 100.000
Maka :
{ x = 30.000, y = 10.000 } merupakan solusi SPL tersebut
{ x = 10.000, y = 30.000 } merupakan bukan solusi SPL tersebut
Terima Kasih.
Perhatikan SPL

x–y=0

2x – 2y = 0

Misalkan x = 1 maka y = 1 untuk persamaan 1)


Jika digambar dalam kartesius

y
2x – 2y = 0

x–y=0

x
 Terlihat bahwa dua garis tersebut adalah berimpit

 Titik potong kedua garis banyak sekali disepanjang garis tersebut

 Artinya:

SPL diatas mempunyai solusi tak hingga banyak

FD KB3
Selamat siang Bapak/ibu guru hebat...
setelah bapak/ibu mempelajari M2KB3 menurut bapak/ibu Himpunan semua pasangan
bilangan riil (x, y) dengan operasi-operasi (x, y) + (x’,y’) = (x + x’ + 1, y  + y’ + 1)
dan k(x,y) = (kx, ky) apakah merupakan suatu ruang vektor? Berikan alasan dengan
disertai bukti. Terimaksih

FD KB4
Selamat siang bapak/ibu
pada diskusi kita kali ini coba bapak/ibu periksa Himpunan {1,-1, i, -i} dengan operasi
perkalian apakah merupakah grup atau bukan? Jangan lupa sertakan dengan alasanmu.
(ket i = akar dari -1)
catatan : berhubung M2 ini banyak kegiatannya maka diharapkan bapak/ibu aktif
dalam diskusi ini. Selain mengutarakan pendapat bapak/ibu, juga tolong tanggapi
pendapat teman yang lain agar diskusi kita memberikan pencerahan bagi semua.
Semangat....

FD KB5
Selamat siang bapak/ibu...
bahan diskusi kita hari ini untuk M2KB5 adalah sebagai berikut :
Perhatikan bentuk program linear berikut.
Max z = 2x1 – x2
Subject To
     x1 – x2 <= 1
   2x1 + x2 >= 6
      x1, x2  >= 0
Apa intrepretasi  Anda tentang bentuk program linear di atas? Terimakasih
a. Tambahkan variabel slack S1, S2 pada masing-masing pertidaksamaan, sehingga
diperoleh :
x1 - x2 + S1 = 1
2x + x2 + S2 = 6
b. Model matematika baru
Max : z = 2x1 – x2 + 0S1 + 0S2
x – x2 + S1 = 1
2x + x2 + S2 = 6
x1, x2, S1, S2 ≥ 0
c. Program awal
2 1 0 0
cb VDB Q Penilaian
x y S1 S2
0 S1 1 1 (EK) -1 1 0 1/1 = 1 (BK)
0 S2 6 2 1 0 1 6/2 = 3
Zj 0 0 0 0 0
Zj - cj -2 (KK) -1 0 0

d. Transformasi Baris Kunci (B1)


1, 1, -1, 1, 0
e. Transformasi baris lain (B2)
6 – (2 x 1) = 4
2 – (2 x 1 ) = 0
1 - (2 x (-1)) = 3
1 – (2 x 1) = 2
1- (2 x 0) = 1

f. Tabel Simpleks
Elemen kunci pada tabel simpleks langkah 3 ada di baris 1 dan kolom x sehingga
variabel x masuk program menggantikan S1
cb VDB Q 2 1 0 0 Penilaian
x Y S1 S2
2 x 1 1 -1 1 0 1
0 S2 1 0 1 (EK) 0 1 1 (BK)
Zj 0 1 1 1 0
Zj - cj -1/2 -1 (KK) 1 0

g. Lakukan langkah d-e dan diperoleh tabel optimal.


2 1 0 0
cb VDB Q Penilaian
x Y S1 S2
2 x 1 1 1 1 0
1 y 1 0 4 -1 -1
0 S2 0 0 1 1 -1
Zj 3 2 1 1 0
Zj - cj 0 1 1 0

h. ∀j, Zj – cj ≥ sehingga program optimal.PO = (0,1) dengan nilai optimalnya 3.

Anda mungkin juga menyukai