Anda di halaman 1dari 3

Lo 5 .

definisi dan perbedaan nyeri visceral dan nyeri somatik

Keluhan yang menonjol pada gawat abdomen adalah nyeri. Nyeri perut ini dapat
berupa nyeri viseral ataupun nyeri somatik dan dapat berasal dari berbagai proses
pada berbagai organ di rongga perut atau di luar ronga perut, misalnya di rongga
dada.

Nyeri Viseral

Nyeri viseral terjadi bila terdapat rangsangan pada organ atau struktur dalam rongga
perut, misalnya karena cedera atau radang. Peritoneum viserale yang menyelimuti
organ perut dipersarafi oleh sistem saraf otonom dan tidak peka terhadap rabaan
atau pemotongan. Dengan demikian, sayatan atau penjahitan pada usus dapat
dilakukan tanpa terasa oleh pasien. Akan tetapi, bila dilakukan tarikan, regangan
atau terjadi kontraksi yang berlebihan pada otot yang menyebabkan iskemia seperti
kolik atau radang, akan timbul nyeri. Pasien yang merasakan nyeri viseral biasanya
tak dapat menunjukkan secara tepat leta nyeri sehingga biasanya ia menggunakan
seluruh telapak tangannya untuk menunjukkan pada daerah yang nyeri.

Penderita memperlihatkan pola khas sesuai dengan persarafan embrional organ


bersangkutan. Gangguan pada saluran cerna yang berasal dari usus depan (foregut),
yaitu lambung, duodenum, sistem hepatobilier dan pankreas menimbulkan nyeri di
ulu hati atau epigastrium. Gangguan pada bagian saluran cerna yang berasal dari
usus tengah (midgut) menimbulkan nyeri di sekitar umbilikus, sedangkan gangguan
pada bagian lainnya, yaitu pertengahan kolon tranversum sampai dengan kolon
sigmoid yang berasal dari usus belakang (hindgut) menimbulkan nyeri perut bagian
bawah. Karena tidak disertai rangsangan peritoneum, nyeri ini tidak dipengaruhi
oleh gerakan sehingga penderita biasanya dapat aktif bergerak.

Nyeri somatik

Nyeri somatik biasanya terjadi karena pada bagian yang dipersarafi oleh saraf tepi,
misalnya regangan pada peritoneum parietale dan luka pada dinding perut. Nyeri
dirasakan seperti ditusuk atau disayat dan pasien dapat menunjukkan letak nyeri ini
dapat berupa rabaan, tekanan, rangsangan kimiawi atau proses radang. Gesekan
antara visera yang meradang akan menimbulkan rangsangan peritoneum dan
menyebabkan nyeri. Peradangannya sendiri maupun gesekan antara kedua
peritoneum dapat menyebabkan perubahan intensitas nyeri. Gesekan inilah yang
menimbulkan nyeri kontralateral pada apendisitis akut. Setiap gerakan penderita,
baik berupa gerak tubuh maupun gerak napas yang dalam maupun batuk, akan
menmbah rasa nyeri sehingga penderita gawat perut yang disertai rangsang
peritoneum berusaha untuk tidak tidak bergerak, bernapas dangkal dan menahan
batuk.

Persarafan sensorik organ perut

Letak nyeri somatik


Daftar pustaka
Sjamsuhidajat, R. 2017. Buku Ajar ilmu Bedah Sjamsuhidajat-de jong ed 4.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai