Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari
tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Proses
deformasi adalah perubahan bentuk dan ukuran pada batuan akibat dari gaya yang
terjadi di dalam bum atau disebut dengan gaya endogen, gaya tersebut pada
dasarnya merupakan proses tektonik yang terjadi di dalam bumi, di dalam
pengertian umum, geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk
batuan yang terdeformasi sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan
proses pembentukannya. 
Secara lebih formal dinyatakan sebagai cabang geologi yang
berhubungan dengan proses geologi dimana suatu gaya telah menyebabkan
transformasi bentuk, susunan, atau struktur internal batuan kedalam bentuk,
susunan, atau susunan intenal yang lain. Untuk memahami struktur geologi yang
ada dan bagaimana proses terjadinya maka sangatlah perlu diadakan pengamatan
secara langsung. Hal ini akan memudahkan dalam pemahaman serta dapat
mengetahui secara langsung struktur geologi yang ada.
Beberapa penulis menganggap bahwa geologi struktur lebih ditekankan
pada studi mengenai unsur-unsur struktur geologi, misalnya perlipatan (fold),
rekahan (fracture), sesar (fault), dan sebagainya, sebagai bagian dari satuan
tektonik (tectonic unit), sedangkan tektonik dan geotektonik dianggap sebagai
suatu studi dengan skala yang lebih besar, yang mempelajari obyek-obyek geologi
seperti cekungan sedimentasi, rangkaian pegunungan, lantai samudera, dan
sebagainya.

1.2 Tujuan

1. Mengetahui pentingnya geologi struktur dalam ilmu geologi.


2. Mengetahui definisi geologi struktur, struktur primer, struktur sekunder.
3. Mengetahui gaya apa saja yang mempengaruhi terjadinya deformasi

Laporan Praktikum Geologi Struktur | Pendahuluan 1


batuan.

BAB II
DASAR TEORI
Geologi struktur adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang bentuk-bentuk arsitektur kerak bumi beserta gejala-gejala geologi yang
menyebabkan terjadinya perubahan - perubahan bentuk (deformasi) pada batuan
yang membentuk kerak bumi.
Gologi struktur adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari struktur-
struktur individual (kerak bumi) seperti antiklin, trust (sesar sungkup), sesar-sesar
liniasi dan lainnya dalam satu unit tektonik pada kerak bumi yang dipelajari
dalam geologi struktur itu meliputi “primary structural fatures” (struktur primer)
dan “secondary structural fatures” (struktur sekunder). Struktur primer meliputi
struktur yang terbentuk pada saat pembentukan batuan, misalnya struktur-struktur
sedimen pada batuan sedimen, struktur aliran pada batuan beku dan struktur
foliasi pada batuan metamorf. Struktur sekunder adalah suatu struktur dimana ini
terbentuk setelah proses pembentukan batuan terutama akibat adanya tegangan
eksternal yang bekerja selama maupun setelah pembentukan batuan, contoh dari
struktur sekunder adalah kekar, sesar, dan lipatan. Ini adalah bagian yang terbesar
dari geologi struktur terutama saat mempelajari struktur sekunder (Asikin, 1978).
Menurut Asikin (1995) Sesar atau patahan adalah rekahan pada batuan
yang telah mengalami pergeseran yang berarti, melalui bidang rekahnya. Suatu
sesar dapat berupa Bidang Sesar (Fault Plane), atau rekahan tunggal. Tetapi lebih
sering berupa jalur sesar (Fault Zone), yang terdiri lebih dari satu sesar. Jalur
sesar atau jalur penggerusan (Shear Zone), mempunyai dimensi panjang dan lebar
yang beragam, dari skala minor sampai puluhan kilometer. Kekar yang
memperlihatkan pergeseran dapat pula dikatakan sebagai sesar minor. Shear zone
adalah suatu zona yang berbentuk tabular sampai melembar dan planar sampai
bergelombang yang terbentuk pada batuan yang cenderung memiliki tingkat
keterakan yang lebih besar dari pada batuan sekitarnya, dengan intensitas yang
terkadang lebih tinggi. Shear zone memiliki ciri – ciri yang dapat dikenali di

Laporan Praktikum Geologi Struktur | Pendahuluan 2


lapangan. Karakteristiknya berbeda tergantung dimana shear zone tersebut
terbentuk dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Brittle shear zone, yaitu jalur penggerusan pada batuan yang getas.
2. Ductile shear zone, yaitu jalur penggerusan pada batuan yang lentur.
3. Semi Brittle shear zone.
4. Semi ductile shear zone.
Zona patahan adalah suatu jalur penggerusan pada kondisi brittle
Sedangkan bila jalur penggerusan terbentuk pada daerah ductile, maka akan
menghasilkan metamorfisme juga menghasilkan pula batuan dengan foliasi,
lineasi dan lipatan
Kekar secara genetis sangat bervariasi cara kejadiannnya. Salah satu
proses kejadian kekar yang sangat umum  adalah akibat tektonik selama batuan
terbentuk atau sesudah batuan terlitifikasi, karena kejadian kekar yang akibat
tektonik berkaitan pula dengan aktifitas magmatisma dari gunungapi, maka kekar
pada batuan yang kehadirannya pada batuan  paling dekat dengan lokasi
gunungapi atau batuan magmatis perlu mendapat perhatian yang lebih rinci.Sifat
keterkaitan antara kekar dengan materi yang melaluinya, baik cairan magma, gas
atau materi lain yang berkaitan secara ekologi environment mempunyai ciri khas
sepertifilling, retas rekahan dan kehancuran batuan.
Sesar adalah zona rekahan pada batuan yang memperlihatkan pergeseran.
Pergeseran pada sesar bisa terjadi sepanjang garis lurus atau terputar. Sesar
merupakan struktur bidang di mana kedudukannya di nyatakan dalam jurus dan
kemiringan.
Sesar mendatar adalah sesar yang pembentukannya dipengaruhi oleh
tegasan kompresi. Posisi tegasan utama pembentuk sesar ini adalah horizontal,
Sama dengan posisi tegasan minimumnya, sedangkan posisi tegasan menengah
adalah vertikal.
Umumnya bidang sesar mendatar digambarkan sebagai bidang vertikal,
sehingga istilah hanging wall dan foot wall tidak lazim digunakan di dalam sistem
sesar ini. Berdasarkan gerak relatifnya, sesar ini dibedakan menjadi sinistral
(mengiri) dan dekstral (menganan). Moody dan Hill (1956), membuat model

Laporan Praktikum Geologi Struktur | Pendahuluan 3


pembentukan sesar mendatar yang dikaitkan dengan sistem tegasan. Di dalam
model tersebut dijelaskan bahwa sesar orde I membentuk sudut kurang lebih 30 0
terhadap tegasan utama. Sesar orde I baik dekstral maupun sinistral merupakan
sesar utama yang proses pembentukannya dapat terjadi bersamaan atau salah
satu saja. Selanjutnya sesar orde II mempunyai ukuran yang lebih kecil dari pada
sesar orde I dan nampak membentuk sudut tertentu terhadap sesar orde I. Lebih
lanjutnya lagi pada orde ini dijumpai sesar yang lebih kecil lagi (Billings, 1977).
Kontrol struktur geologi ( kekar, sesar dan lipatan ) sangat berpengaruh
dalam proses pengendalian air di permukaan. Adanya patahan ( sesar ) di suatu
daerah akan menyebabkan perbedaan perilaku air di suatu daerah. Sesar dapat
menyebabkan pembelokan arah aliran air, terutama jenis sesar mendatar ( sinistral
ataupun distral ). Oleh karenanya, terkadang dapat terjadi bahwa di suatu daerah
terdapat limpahan air sedangkan pada daerah lain sangat minim atau sangat
terbatas kandungan airnya, di daerah yang kekering air bahkan orang akan rela
berjalan kaki dengan menempuh jarak yang cukup jauh serta medan yang sulit
hanya untuk mencari air guna memenuhi kebutuhan hidup mereka (Lubis, 2012).
Di dalam zona sesar naik dan sesar mendatar, kedudukan lapisan batuan
umumnya terganggu dicerminkan dengan berkembangnya lipatan seret. Seringkali
bentuk lipatan seret yang diakibatkan oleh proses pensesaran menyerupai struktur
lipatan di dalam sedimen gravity flow atau dikenal sebagai struktur slump.
Umumnya lipatan seret memiliki sumbu lipatan yang lebih homogen
dibandingkan slump structure yang umumnya policlinal. Seringkali struktur
slump mudah diamati yaitu dengan memperhatikan pola umum lipatan yang
mengapitnya. diapit oleh lapisan batuan yang kedudukannya homogen. Beberapa
lipatan seret akibat tektonik umumnya memiliki pola yang berlainan, yaitu pada
zona sesar mendatar, umumnya kedudukan hingeline curam bahkan mendekati
vertikal, sedangkan di dalam zona sesar naik, kedudukan hingeline relatif landai
hingga horisontal. Dari aspek geometri lainnya, lipatan seret dengan hingeline
tegak dan bentuknya menyerupai huruf “S” menunjukan adanya pengaruh sesar
mendatar dekstral, seperti yang ditemukan di cabang sungai Cijaweu. Bentuk
geometri lipatan seret menyerupai huruf “S” juga terjadi pada hingeline yang

Laporan Praktikum Geologi Struktur | Pendahuluan 4


horizontal dan hal ini menunjukan adanya pengaruh sesar naik dan struktur lipatan
yang kenyataannya tidak hanya terjadi pada skala singkapan (Haryanto, 2016).

Laporan Praktikum Geologi Struktur | Pendahuluan 5


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


a. Busur derajat
b. Jangka
c. Penggaris
d. Pensil warna
e. Alat tulis

3.2 Skema Kerja


3.2.1 Membuat model tiga dimensi (maket), dengan data sebagai berikut:
1. Buatlah dengan ketinggian 225-480 m untuk lapisan batupasir
2. Buatlah dengan ketinggian 115-225 m untuk lapisan batulempung
3. Buatlah dengan ketinggian 0-115 m untuk lapisan batugamping
4. Pada lapisan paling muda untuk lapisan batubreksi semua lapisan dalam
keadaan normal dengan skala 1 : 10000.

3.2.2 Langkah kerja


1. Dibuat balok dengan bahan kertas karton dengan ukuran panjang 15 cm,
lebar 15 cm, tinggi menyesuaikan.
2. Dibuat orientasi arah utara pada sisi balok bagian atas.
3. Dibuat plot data yang ada, di sisi depan balok.
4. Dihubungkan garis pada sisi depan balok yang telah dibuat kesamping
dan belakang sebagai bidang perlapisan dari litologi yang ada.
5. Diberi simbol litologi dan warna litologi pada maket

Laporan Praktikum Geologi Struktur | Pendahuluan 6


BAB IV
DATA DAN HASIL

4.1 Hasil
No Struktur Gambar
1. Sheeting joint

(Yosemite National Park, California)


2. Columnar joint

(Giant Causeway, Irlandia)


3. Laminasi

(Cross Bedding Formasi logan, Ohio,


Amerika Serikat)
4. Perlapisan

(Kepulauan Shetland)

Laporan Praktikum Geologi Struktur | Pendahuluan 7


5. Sesar normal

(Formasi Blue Anchor, Somerset,


inggris)
6. Sesar naik

(Indonesia Geopark Network, Daerah


Ciletuh)
7. Sesar mendatar

(San Andreas, Los Angeles, Amerika


Serikat)
8. Lipatan

(Perancis)

BAB V

Laporan Praktikum Geologi Struktur | Pendahuluan 8


PEMBAHASAN

Dalam studi geologi sangat penting untuk mempelajari geologi struktur


geologi struktur sangat membantu dalam memahami bagaimana struktur geologi
dalam suatu batuan dan proses adanya sumber daya geologi seperti air, minyak
bumi, gas dan mineral lainnya. Mempelajari geologi struktur juga dapat
membantu dalam memahami jenis struktur yang ada pada batuan, apakah batuan
tersebut telah terkena gaya serta gaya apakah yang beerja pada batuan. setelah
memahami struktur geologi yang ada maka kita dapat mengetahui bentuk muka
bumi dengan sangat baik melalui strukturnya.
Geologi struktur merupakan ilmu yang mempelajari tentang perubahan
bentuk dan struktur internal sedangkan struktur geologi merupakan ilmu yang
mempe lajari tentang bentuk dan susunan batuan penyusun kulit bumi. Ada
beberapa jenis struktur yang terdapat pada batuan berdasarkan proses
terbentuknya yaitu bidang kontak, struktur primer dan struktur sekunder. Struktur
yang termasuk kedalam struktur sekunder adalah gradded bedding, cross bedding
dan riple marks sedangkan struktur yang termasuk kedalam struktur sekunder
adalah kekar, sesar dan lipatan.
Dalam geologi struktur dipelajari juga tentang deformasi batuan, dimana
deformasi batuan sendiri merupakan proses perubahan bentuk atau ukuran pada
batuan. Dalam proses deformasi tersebut dikenal istilah ductile dan brittle. ductile
merupakan kondisi batuan dimana pada saat terkena gaya maka batuan tersebut
dan tidak mudah hancur karena sifat elastisitasnya sedangkan untuk brittle
merupakan kondisi batuan dimana pada saat terkena gaya maka batuan tersebut
akan mudah hancur atau patah dikarenakan keelastisitasannya rendah atau kaku
Beberapa gaya yang mempengaruhi proses ductile dan brittle adalah compression,
tension dan shear. compression merupakan tekanan yang sejajar dan searah dan
berasal dari sisi atas dan bawah dari batuan kemudian untuk tension merupakan
tekanan yang berasal dari sisi kiri dan kanan yang berlawanan arah sedangkan
untuk Shear hampir sama dengan compression hanya saja tekanannya berasal dari
samping kiri dan kanan batuan yang sejajar namun berlawanan arah. Batuan
sedimen merupakan contoh dari ductile sedangkan untuk brittle contoh batuannya
adalah batuan beku dan batuan metamorf.

Laporan Praktikum Geologi Struktur | Pendahuluan 9


Jenis-jenis struktur yang ada antara lain adalah kekar berlembar (sheeting
joint), kekar kolom (columnar joint), laminasi, perlapisan, sesar normal (sesar
turun), sesar naik, sesar mendatar dan juga lipatan. Sesar merupakan kelanjutan
dari adanya kekar, ada sesar naik dan sesar turun (sesar normal). Struktur sesar
terjadi karena adanya tekanan yang dominan berasal dari samping kiri dan kanan
batuan yang menyebabkan dua bidang batuan patah dan kemudian terjadi sesar
naik maupun turun tergantung dari arah pergerakannya. Dalam sesar terdapat dua
bidang yaitu footwall dan hanging wall yang mana footwall merupakan bidang
tumpuan dan hanging wall yang merupakan bidang gerak. Untuk mengetahui
suatu sesar tersebut apakah sesar naik atau sesar turun dapat dilihat dari arah
bidang belahnya.

Laporan Praktikum Geologi Struktur | Pendahuluan 10


BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Dalam studi geologi sangat penting untuk mempelajari geologi


struktur, dengan geologi struktur akan sangat membantu dalam
memahami jenis-jenis struktur apa saja yang ada pada batuan

2. Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari


tentang bentuk (arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi
kemudian struktur primer merupakan yang berkembang pada saat atau
bersamaan dengan proses pembentukannya. sedangkan untuk struktur
sekunder merupakan Struktur yang terbentuk akibat gaya (force)
setelah proses pembentukan batuan tersebut, baik itu batuan beku,
batuan sedimen maupun batuan metamorf.

3. Beberapa gaya yang mempengaruhi proses deformasi adalah


compression, tension dan shear. compression merupakan tekanan yang
sejajar dan searah dan berasal dari sisi atas dan bawah dari batuan
kemudian untuk Tension merupakan tekanan yang berasal dari sisi kiri
dan kanan yang berlawanan arah sedangkan untuk shear hampir sama
dengan compression hanya saja tekanannya berasal dari samping kiri
dan kanan batuan yang sejajar namun berlawanan arah.

6.2 Saran
Untuk praktikum selanjutnya diharapkan lebih tenang dalam
menjelaskan sehingga kami praktikan dapat menerima penjelasan materi
dengan baik.

Laporan Praktikum Geologi Struktur | Pendahuluan 11


DAFTAR PUSTAKA

Asikin, Sukendar. 1995. Geologi Struktur Indonesia. Laboratorium Geologi


Dinamis Geologi ITB. Bandung.
Asikin, Sukendar. 1978. Dasar-Dasar Geologi Struktur. Departemen Teknik Geologi ITB.
Bandung.
Billings, M. P. 1977. Struktur Geologi Third Edition and Pretice Hail Of India. New Delhi.
Haryanto, Ismawan dan Iyan. 2016. Pengaruh Sesar Citanduy Terhadap Pola
Jurus Lapisan Batuan Di Daerah Bantarujeg-Majalengka, Provinsi Jawa
Barat. Lab. Geologi Struktur Universitas Padjadjaran. Bulletin of
Scientific Contribution, Volume 14, No.2 : hal 175-176.
Lubis, Muthia Putri Darsini. 2012. Geologi dan Kualitas Airtanah Daerah
Karangtalun dan Sekitarnya Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul
Propinsi d.i. Yogyakarta. Yogyakarta. Jurnal Ilmiah MTG, Vol. 5, No. 1:
hal 2.

Laporan Praktikum Geologi Struktur | Pendahuluan 12

Anda mungkin juga menyukai