Anda di halaman 1dari 34

KESEHATAN MASYARAKAT

“Upaya kemitraan dalam Promosi kesehatan


program Ibu dan Anak”

Poltekkes Kemenkes Malang Jurusan Kebidanan


Kemitraan lebih dikenal dengan istilah kerja sama dengan berbagai
pihak, tetapi bukan sekedar bekerja sama atau kerja bersama-sama.

Pada esensinya dikenal dengan istilah gotong royong atau kerjasama


dari berbagai pihak, baik secara individual maupun kelompok dengan
prinsip saling mempercayai, saling menghargai dan
saling menguntungkan.

Menurut Notoatmodjo (2003), kemitraan adalah suatu kerja sama


formal antara individu-individu, kelompok-kelompok atau organisasi-
organisasi untuk mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu
TUJUAN DALAM MEMBANGUN SEBUAH KEMITRAAN

Tujuan umum :

Meningkatkan percepatan, efektivitas dan efisiensi upaya kesehatan


dan upaya pembangunan pada umumnya.

Tujuan khusus :

Meningkatkan saling pengertian, saling percaya, saling


memerlukan, Meningkatkan rasa kedekatan, Membuka peluang
untuk saling membantu, Meningkatkan daya, kemampuan, dan
kekuatan, Meningkatkan rasa saling menghargai
Hasil yang diharapkan dalam
kemitraan

Adanya percepatan,
efektivitas dan efisiensi
berbagai upaya
termasuk kesehatan
UNSUR-UNSUR KEMITRAAN

Adanya Adanya hubungan


Adanya hubungan Adanya keterbukaan atau timbal balik yang
(kerjasama) antara kesetaraan antara kepercayaan (trust saling
dua pihak atau pihak-pihak relationship) menguntungkan
lebih tersebut antara pihak- atau memberi
pihak tersebut manfaat.
prinsip-prinsip kemitraan

Saling
menguntungkan
Persamaan atau mutual
atau equality benefit.

Keterbukaan
atau transparanc
y
Prinsip Kesetaraan (Equity)

Individu, organisasi atau institusi yang telah bersedia menjalin


kemitraan harus merasa sama atau sejajar kedudukannya
dengan yang lain dalam mencapai tujuan yang disepakati.
Prinsip Keterbukaan

Keterbukaan Dengan saling


terhadap Keterbukaa keterbukaan
kekurangan Semua n ada sejak ini akan
atau itu harus awal menimbulkan
kelemahan diketahui dijalinnya saling
masing- melengkapi
masing oleh kemitraan dan saling
anggota serta anggota sampai membantu
berbagai berakhirny diantara
sumber daya lain. a kegiatan. golongan
yang dimiliki. (mitra).
Prinsip Azas manfaat bersama (mutual benefit)

Individu, organisasi atau institusi


yang telah menjalin kemitraan Kegiatan atau pekerjaan akan
memperoleh manfaat dari kemitraan menjadi efisien dan efektif bila
yang terjalin sesuai dengan dilakukan bersama.
kontribusi masing-masing.
PRINSIP KEMITRAAN YANG LAINNYA

Saling menguntungkan (mutual benefit)

Pendekatan berorientasi hasil

Keterbukaan (transparansi)

Kesetaraan

Tanggung Jawab

Saling Melengkapi
Prinsip-prinsip kemitraan menurut WHO

Policy-
makers Health Health Academic Communities
(pengambil managers professionals institutions institutions
kebijakan)
RUANG LINGKUP KEMITRAAN

Publikasi
Inisiasi Pelaksanaan
Persiapan; Pelaporan; hasil
Kemitraan; kerjasama;
pelaksanaan
MODEL KEMITRAAN DALAM SEKTOR KESEHATAN

Model yang paling


sederhana dalam
bentuk jaring kerja
(networking) lebih baik dan solid
atau building dibandingkan model I.
linkages. Masing- setiap mitra memiliki
masing mitra tanggung jawab yang
memiliki program lebih besar terhadap
tersendiri mulai dari program bersama.
Model I perencanaannya,
pelaksanaannya
Model II Visi, misi, dan
kegiatan-kegiatan
hingga evalusi. dalam mencapai
Jaringan tersebut tujuan kemitraan
terbentuk karena direncanakan,
adanya persamaan dilaksanakan, dan
pelayanan atau dievaluasi bersama
sasaran pelayanan
atau karakteristik
lainnya.
jenis atau tipe kemitraan yaitu
Potential Partnership

Pada Jenis Kemitraan Ini Pelaku Kemitraan Saling Peduli Satu Sama Lain Tetapi
Belum Bekerja Bersama Secara Lebih Dekat.

Nascent Partnership

Kemitraan Ini Pelaku Kemitraan Adalah Partner Tetapi Efisiensi Kemitraan Tidak
Maksimal

Complementary Partnership

Pada Kemitraan Ini, Partner/Mitra Mendapat Keuntungan Dan Pertambahan


Pengaruh Melalui Perhatian Yang Besar Pada Ruang Lingkup Aktivitas Yang Tetap
Dan Relatif Terbatas Seperti Program Delivery Dan Resource Mobilization.

Synergistic Partnership

Kemitraan Jenis Ini Memberikan Mitra Keuntungan Dan Pengaruh Dengan Masalah
Pengembangan Sistemik Melalui Penambahan Ruang Lingkup Aktivitas Baru Seperti
Advokasi Dan Penelitian.
TAHAP – TAHAP KEMITRAAN

Membangun kemitraan
yang lebih luas, lintas
program, lintas sektor
lintas bidang dan lintas
Kemitraan lintas organisasi yang
Kemitraan lintas
program di lingkungan mencakup Unsur
sektor di lingkungan
sektor kesehatan pemerintah, Unsur
institusi pemerintah
sendiri swasta atau dunnia
usaha, Unsur LSM da
organisasi massa,
Unsur organisasi
profesi
Tahap mengembangkan kemitraan di bidang kesehatan

Membangu
n
kemitraan
Kemitraan yang lebih
Kemitraan
lintas luas, lintas
lintas
program program, b. unsur c. unsur
sektor di a. unsur d. unsur
di lintas swasta LSM dan
lingkungan pemerinta organisasi
lingkungan sektor, atau dunia organisasi
institusi h profesi.
sektor lintas usaha, masa
pemerinta
kesehatan bidang dan
h;
sendiri lintas
organisasi
yang
mencakup
Bentuk-bentuk Program Kemitraan

Kemitraan Kemitraan
Kemitraan dengan Kemitraan dengan
dengan wanita masyarakat dengan bidan penentu
dan dukun bayi kebijakan
KEMITRAAN DENGAN WANITA.

Contoh kegiatan yang dapat


Menyusun
Melibatkan kaum dilakukan adalah pendidikan
rencana dan pelatihan kaum wanita
ibu mampu dan pria tentang persalinan
pemecahan
mengenali dan yang aman dirumah serta
masalah bersama tentang keluarga
menentukan berencana, mengembangkan
pemerintah
prioritas masalah persiapan rujukan ke rumah
setempat dan sakit dan mengembangkan
kesehatan ibu materi informasi tentang
melaksanakannya kesehatan reproduksi.
KEMITRAAN DENGAN MASYARAKAT
DAN DUKUN BAYI

Masih ada masyarakat yang Oleh karena itu, pelatihan petugas


mempercayakan pertolongan dalam upaya keselamatan ibu tidaklah
lengkap tanpa penyuluhan dan motivasi
persalinannya kepada dukun terhadap keluarga, masyarakat dan
bayi. dukun bayi
KEMITRAAN DENGAN BIDAN

Perhatian utama
Melalui asosiasi ini organisasi ini
Perlu dilakukan
diharapkan para bidan adalah
dengan asosiasi mengikuti program memaksimalkan
kebidanan (IBI) pelatihan kesehatan kebijakan dan
dalam mendukung reproduksi yang
mencakup penanganan dukungan teknis
pelayanan
kegawatan obstetri, yang lestari dalam
kesehatan pencegahan infeksi dan menjaga kualitas
reproduksi. keluarga berencana.
pelayanan
kesehatan ibu.
Kemitraan dengan penentu kebijakan
Kemitraan antara lembaga pembangunan, donor dan
pemerintah diperlukan dalam keberhasilan kegiatan
keselamatan ibu.
Kemitraan ini telah dilaksanakan di beberapa daerah,
menunjukkan kemitraan antara penyandang dana,
pelayanan kesehatan pemerintah dan tokoh masyarakat.
Komitmen nasional terhadap kesehatan ibu oleh Bapenas
dan Depkes memberikan lingkungan yang mendukung
pelayanan kesehatan ibu.
Pemerintah telah menempatkan satu bidan disetiap desa
dengan mendidik 55.000 bidan didesa dalam kurun waktu
delapan tahun.
Pondok bersalin desa dilayani oleh bidan, disediakan untuk
memberikan pelayanan antenatal dan persalinan ditingkat
desa.
Implikasi program keselamatan ibu

Menjamin kehadiran tenaga kesehatan pada setiap persalinan

Memperluas akses terhadap pelayanan kebidanan di tingkat masyarakat

Meningkatkan akses terhadap pelayanan obstetri esensial, termasuk


pelayanan gawat darurat

Menyediakan pelayanan terpadu kesehatan reproduksi termasuk


keluarga berencana dan pelayanan pasca aborsi;

Menjamin kesinambungan pelayanan yang berhubungan dengan sarana


rujukan dan didukung oleh bahan habis pakai, alat, obat dan
transportasi yang memadai.
Beberapa kegiatan dalam menurunkan Angka Kematian Ibu

Penyediaa Mencegah
Peningkat
n terjadinya
an
Pertolong pelayanan kehamilan Pemantap
Peningkat partisipasi
an kegawatda yang tidak an
an kualitas perempua
persalinan ruratan diinginkan kerjasama
dan n,
oleh yang dan lintas
cakupan keluarga
tenaga berkualita penangana program
pelayanan dan
kesehatan s dan n dan sektor
masyarak
sesuai komplikasi
at
standar keguguran
Peningkatan kapasitas manajemen
pengelola program, melalui peningkatan
kemampuan pengelola program agar
mampu melaksanakan, merencanakan
dan mengevaluasi kegiatan sesuai
kondisi daerah.

Sosialisasi dan advokasi , melalui


penyusunan hasil informasi cakupan
program dan data informasi tentang
masalah yang dihadapi daerah sebagai
substansi untuk sosialisasi dan
advokasi.
Bekerjasama
dengan Menyediakan
Melibatkan anggota
masyarakat, pendidikan
masyarakat,
wanita, keluarga masyarakat untuk
khususnya wanita
dan meningkatkan
dan pelaksana
dukun/pengobat kesadaran tentang
pelayanan
untuk mengubah komplikasi obstetri
setempat, dalam
sikap terhadap serta kapan dan
upaya memperbaiki
keterlambatan dimana mencari
kesehatan ibu.
mendapat pertolongan.
pertolongan.
Langkah Pengembangan kemitraan
Penjajagan/Persiapan,
Penyamaan Persepsi,
Pengaturan Peran,
Komunikasi Intensif,
Melakukan Kegiatan,
Melakukan Pemantauan & Penilaian
PERAN YANG DAPAT DILAKUKAN, SESUAI KEADAAN, MASALAH DAN
POTENSI SETEMPAT

Initiator : memprakarsai kemitraan dalam rangka sosialisasi dan


operasionalisasi indonesia sehat.
Motor/dinamisator : sebagai penggerak kemitraan, melalui
pertemuan, kegiatan bersama, dll.
Fasilitator : memfasiltasi, memberi kemudahan sehingga kegiatan
kemitraan dapat berjalan lancar.

Anggota aktif : berperan sebagai anggota kemitraan yang aktif.

Peserta kreatif : sebagai peserta kegiatan kemitraan yang kreatif.

Pemasok input teknis : memberi masukan teknis (program


kesehatan).
Dukungan sumber daya : memberi dukungan sumber daya sesuai
keadaan, masalah dan potensi yang ada.
PERANAN SEKTOR ATAU ORMAS DALAM MEMBANGUN KEMITRAAN

Organisasi Ormas dan


Sektor Swasta
profesi LSM
diluar : memberi
Sektor : memberi : memberi Media
kesehatan dukungan
Kesehatan masukan, masukan, masa
: pengemb sumber
: sebagai pengemba pengemba : memberi
ang daya
penggerak, ngan, ngan, masukan,
kebijakan dalam
perumus dukungan dukungan penyebarl
lingkungan bentuk
standar/p sumberda sumberda uasan
dan sarana,
edoman. ya dan ya dan informasi.
perilaku dana, dan
peran peran
sehat. tenaga.
aktif. aktif.
Sistem Kemitraan Kesehatan

Meliputi
Jenis dan
jumlah
instansi/se Tugas
ktor yang Sumbe pokok Prediksi
akan diajak
r daya Keua dan peran
Input bermitra,m
engkaji
potensi
manusi ngan fungsi
masing-
masing-
masing
masing- a
masing masing
sektor, yang
meliputi
:
Sistem Kemitraan Kesehatan
Pertemuan
pendalaman dan
penyusunan rencana
kegiatan (Bentuk
Mekanisme
Kerja;Diagram
Proses Pilar Kemitraan)

Diadakan pertemuan
dengan tahapan :
Penjajakan,
Sosialisasi /
advokasi, Dibangun
kesepakatan
Sistem Kemitraan Kesehatan

Tersusunnya
rencana kerja
yang berisi :
Program, Pelaksan Monitorin
Kegiatan, Pena
Output nggung jawab, aan g dan
Peran masing- Kegiatan Evaluasi
masing,
Lokasi,
Waktu, Biaya
Sistem Kemitraan Kesehatan

Outcome

Indikator kesehatan membaik : angka


kesakitan, angka kematian, angka kelahiran,
umur harapan hidup, perilaku kesehatan,
status gizi
Indikator keberhasilan dalam kemitraan

Indikator proses Indikator output


:Kontribusi mitra
Indikator dalam jaringan
: Jumlah produk
yang dihasilkan,
input : kemitraan, jumlah
pertemuan yang percepatan
Jumlah diselenggarakan, upaya yang
mitra yang jumlah dan jenis
kegiatan bersama
dilakukan, efekti
vitas dan
menjadi yang dilakukan,
efisiensi upaya
keberlangsungan
anggota. kemitraan yang yang
dijalankan. diselenggarakan
Contoh Kemitraan dalam Kesehatan

AIMI (Asosiasi Ibu Kemitraan antara bidan


Menyusui Indonesia) dengan dukun bayi

Anda mungkin juga menyukai