Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TEKNOLOGI TEPAT GUNA

UTEROTONIKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seperti yang kita ketahui bersama, obat merupakan salah satu


penunjang sarana kesehatan. Segala macam penyakit tidak dapat lepas
begitu saja tanpa keberadaan obat. Keamanan obat harus dibuktikan
berdasarkan hasil percobaan terhadap hewan sewaktu registrasi untuk
mendapatkan izin peredaran. Dengan penggunaan obat kita harus mengikuti
aturan-aturan tertentu karena obat dalam penggunaan yang digunakan dalam
jumlah yang berlebih dapat meracuni sedangkan racun yang digunakan dalam
jumlah sedikit justru dapat menjadi obat bagi tubuh kita. Salah satu obat yang
dipergunakan adalah uterotonika. Penggunaan obat selama kehamilan
bertanggung jawab atas gangguan perkembangan yang pada kalanya timbul
pada bayi dan anak kecil sampai usia 5 tahun. Obat-obatan uterotonika tidak
pernah lepas dari segala masalah kesehatan yang berhubungan dengan
kehamilan dan persalinan. Masalah kehamilan dan persalinan merupakan
masalah yang riskan karena sangat erat dengan keselamatan jiwa seseorang
salah satunya dapat menyebabkan perdarahan pascasalin.

Perdarahan pascasalin adalah perdarahan yang terjadi setelah bayi


lahir yang melewati batas fisiologis normal. Pada umumnya seorang ibu
melahirkan akan mengeluarkan darah secara fisiologis sampai jumlah 500 ml
tanpa menyebabkan gangguan homeostasis. Secara umum WHO
mendefinisikan perdarahan pascasalin sebagai perdarahan yang melebihi 500
ml dalam 24 jam setelah bayi lahir. Perdarahan pascasalin dapat terjadi
segera setelah janin lahir, selama pelepasan plasenta atau setelah plasenta
lahir. Perdarahan yang terjadi sebelum dan selama plasenta lahir lebih dikenal
sebagai perdarahan kala III dan perdarahan setelah plasenta lahir sebagai
perdarahan kala IV. Perdarahan yang terjadi dalam kala IV sering disebut
disebut juga perdarahan pascasalin segera (immediate postpartum bleeding).
Berdasarkan waktu kejadiannya perdarahan pascasalin dibagi dua yakni
perdarahan pascasalin dini (terjadi dalam 24 jam pertama setelah bayi lahir)
dan perdarahan pascasalin lanjut (terjadi setelah 24 jam setelah bayi lahir).
WHO memperkirakan sebanyak 150.000 wanita meninggal setiap
tahunnya karena perdarahan saat melahirkan dan 150.000 wanita mati setiap
harinya karena perdarahan pascasalin. Dari jumlah tersebut 99% terjadi di
negara berkembang. Di Inggris hanya 1 dari 100.000 ibu melahirkan terancam
mati sedang di negara berkembang lebih daripada 1 per 100.000.

B. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengetahui tentang pengertian uterotonika
2. Mahasiswa mampu mengetahui tentang macam-macam obat uterotonika
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. UTERONIKA
1. Pengertian Uterotonika
Uterotonika adalah zat yang meningkatkan kontraksi uterus.
Uterotonik banyak digunakan untuk induksi, penguatan persalinan,
pencegahan serta penanganan pendarahan post partum, pengendapan
perdarahan akibat abortus inkompletikus, dan penanganan aktif pada kala
persalinan. Pemberian obat uterotonik adalah untuk mengatasi
pendarahan pasca persalinan atau setelah lahirnya plasenta. Keuntungan
pemberian obat ini adalah untuk mengurangi pendarahan kala III dan
mempercepat lahirnya plasenta.

2. Klasifikasi Uterotonika
a. Ergometrin

1) Pengertian
Merupakan alkaloid ergot.
2) Mekanisme/cara kerja :
a) Mempengaruhi otot uterus berkontraksi terus-menerus
sehingga memperpendek kala III (kala uri).
b) Menstimulasi otot-otot polos terutama dari pembuluh darah
perifer dan rahim.
c) Pembuluh darah mengalami vasokontraksi sehingga tekanan
darah naik dan terjadi efek oksitosik pada kandungan mature.
3) Indikasi
Sebagai stimulan uterus pada perdarahan paska
persalinan atau paska abortus.
4) Kontra indikasi
a) Persalinan kala I dan II
b) Hipersensitif
c) Penyakit vaskuler
d) Penyakit jantung parah
e) Fungsi paru menurun
f) Fungsi hati dan ginjal menurun
g) Hipertensi yang parah
h) eklamsi
5) Efek samping
a) Kontraksi uterus
b) Kontraksi dapat terjadi begitu kuat sehingga resiko retensio
plasenta akan meningkat. Keadaan ini disebabkan oleh
kontraksi segmen bawah uterus yang terjadi berurutan
sehingga perlepasan plasenta terhilang.
c) Diare dan muntah
d) Kerja matergin menyerupai kerja dopamine yang kerap kali
menimbulkan mual dan muntah pada 20-30% ibu melahirkan.
e) Pengelihatan kabur, sakit kepala, kejang, diare, kulit dingin,
nadi lemah dan cepat, bingung, koma, dan sampai terparah
meninggal.
6) Cara Pakai dan Dosis
(a) Oral: 0,2 – 0,4 mg , 2-4 kali sehari selama 2 hari. Mulai
bekerja setelah 10 menit.
(b) IV/IM: 0,2 mg, IM boleh diulang 2-4 jam bila perdarahan
hebat. Mulai bekerja IV 40 detik, IM mulai bekerja 7-8 menit.
Contoh obat:
Nama generic: metal ergometrin, metal ergometrina, hydrogen
maleat.
Nama paten: methergin, methorin, metilat, myomergin.
7) Penyimpanan obat
Ergometrin harus disimpan di tempat sejuk dan gelap
(sebaiknya disimpan di dalam lemari es) dan tanggal
kadaluwarsa-nya harus diperiksa secara teratur.

b. Oksitosin

1) Pengertian
Oksitosin merupakan hormon peptide yang disekresi oleh
pituitary posterior yang menyebabkan ejeksi air susu pada wanita
dalam masa laktasi. Oksitosin diduga berperan pada awal
kelahiran (Ismania 2001). Oksitosin merangsang otot polos
uterus dan kelenjar mama. Oksitosin adalah golongan obat yang
digunakan untuk merangsang kontraksi otot polos uterus dalam
membantu proses persalinan, dan pencegahan perdarahan
pasca persalinan.
2) Mekanisme kerja
Oksitosin memainkan peranan yang sangat penting dalam
persalinan dan ejeksi ASI. Oksitosin bekerja pada reseptor
oksitosik untuk menyebabkan:
a) Kontraksi uterus pada kehamilan aterm yang terjadi lewat
kerja langsung pada otot polos maupun lewat peningkatan
produksi prostagladin.
b) Kontriksi pembuluh darah umbilicus.
c) Kontraksi sel-sel mioepitel (refleks ejeksi ASI)
Oksitosin bekerja pada reseptor hormon antidiuretik (ADH)
untuk menyebabkan:
(1) Peningkatan atau penurunan mendadak pada tekanan
darah (khususnya diastolik) karena terjadi vasodilatasi
(2) Retensi air
Kerja oksitosin yang lain adalah; kontraksi tuba uterina
(Falopii) untuk membantu pengangkutan sperma, oksitosin
disintetis dalam hipotalamus, kelenjar gonad, plasenta dan
uterus.
Pelepasan oksitosin endogenus ditingkatkan oleh :
(1) Persalinan
(2) Stimulasi servik vagina atau parudara
(3) Estrogen yang beredar dalam darah
(4) Peningkatan osmolalitas/konsentrasi plasma
(5) Volume cairan yang rendah dalam sirkulasi darah.
(6) Stress.
Stress dalam persalinan dapat memacu partus presipitatus
yang dikenal dengan istilah reflek ejeksi fetus.
3) Indikasi
a) Indikasi oksitosik
b) Induksi partus aterm
c) Mengontrol peredaran darah dan atuni uteri pasca persalinan
d) Merangsang kontraksi uterus setelah operasi Caesar
e) Menghilangkan pembengkakan pada payudara.
4) Kontra indikasi
a) Kontraksi uterus hipertonik
b) Distress janin
c) Prematurisasi
d) Letak bayi tidak normal
e) Disporposi lain untuk pecahnya rahim
f) Obstruksi mekanik pada jalan lahir
g) Preeklamsia atau penyakit kardiovaskuler dan terjadi pada ibu
hamil yang berusia 35 tahun
h) Resistensi dan mersia uterus
i) Gawat janin
5) Efek samping
a) Stimulasi berlebih pada uterus
b) Kontraksi pembuluh darah tali pusat
c) Kerja antidiuretic
d) Kerja pada pembuluh darah
e) Mual Reaksi hipersensitivitas
6) Dosis dan penggunaan
Untuk induksi persalinan intravena 1-4 m U permenit
dinaikan menjadi 5-20 m U/ permenit sampai terjadi pola
kontraksi secara fisiologis. Untuk perdarahan uteri pasca partus,
di tambahkan 10-40 unit pada 10L dari 5% dextrose, dan
kecepatan infuse dititrasi untuk mengawasi terjadi atonia uterus.
Kemungkinan lain adalah, 10 unit dapat diberikan secara intra
muskuler setelah lahirnya plasenta. Untuk menginduksi
pengaliran susu, 1 tiupan (puff) disemprotkan kedalam tiap
hidung ibu dalam posisi duduk 2-3 menit sebelum menyusui.
Contoh obat Tablet oksitosina pitosin tablet (PD)
7) Penyimpanan oksitosin
Harus ditempat yang tidak kena cahaya dengan suhu
diantara 4-220C misalnya dalam lemari es.

c. Prostagladin

Prostagladin merupakan kelompok senyawa yang secara


kimiawi saling berhubungan dan dibuat dengan secara in vivo dari
fosfolipid pada membran sel dalam berbagai jaringan tubuh.
Prostagladin seperti hormon, berfungsi layaknya senyawa sinyal
tetapi hanya bekerja didalam sel tempat mereka tersintetis. Pada
manusia prostagladin berperan penting dalam persalinan.
Prostagladin dapat merangsang terjadinya persalinan, pada setiap
usia kehamilan.
1) Mekanisme kerja
Prostagladin bekerja pada sejumlah reseptor prostagladin
yang berlainan. Substansi ini mempengaruhi banyak sistem dan
menyebabkan berbagai efek samping.
2) Indikasi
a) Induksi partus aterm
b) Mengontrol perdarahan dan atoni uteri uteri pasca persalinan.
c) Merangsang kontraksi uterus post sc atau operasi uterus
lainnya
d) Induksi absorbsi terapeutik
3) Efek Samping
a) Kontraksi otot polos (usus, uterus, pembuluh darah,
bronkiolus).
b) Vasodilatasi dan hipotensi
c) Pireksia
d) Inflamasi
e) Sensitisasi terhadap rasa nyeri
f) Diuresis + kehilangan elektrolit
g) Efek pada sistem saraf pusat (tremor merupakan efek yang
jarang terjadi)
h) Peningkatan tekanan intraokuler
4) Dosis dan cara pakai
a) Karbropos trometamin: injeksi 250 ug/ml
b) Dinoproston (PGE): supositoria vaginal 20 mg
c) Gemeprost: pesari 1 mg (melunakan uterus)
d) Sulpreston: injeksi 25, 50, 100 ug/ml IM/IV

5) Penyimpanan
Preparat prostagladin parenteral harus selalu disimpan di
dalam lemari es. Tablet misoprostol dapat disimpan di luar lemari
es dan memiliki waktu penyimpanan yang lama.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Uterotonika adalah zat yang digunakan untuk meningkatkan
kontraksi uterus. Uterotonik banyak digunakan untuk induksi, penguatan
persalinanpencegahan serta penanganan perdarahan post partum.
Pengendapan perdarahan akibat abortus inkompletikus dan penanganan
aktif pada kala III persalinan. Obat uterotonika menyebabkan kontraksi
rahim dan pembuluh-pembuluh darah.
Uterotonika (Oxytocic) merupakan obat penting tetapi berbahaya.
Jikalau dipergunakan secara salah, obat ini dapat menimbulkan kematian
ibu atau bayinya di dalam kandungan. Jikalau dipergunakan secara
benar, kadangkala obat ini dapat menyelamatkan kehidupan. Berikut
manfaat dari uteronika:
1. Untuk mengatasi pendarahan saat melahirkan
2. Membantu mencegah perdarahan hebat saat melahirkan
3. Untuk mengatasi perdarahan pada keguguran.
DAFTAR PUSTAKA

Rahma, Alex. 2012. Makalah Uterotonika. Diakses dari:


https://id.scribd.com>documentMAKALAHUterotonika-Scribd

Luthfianny, F. 2018. Makalah Farmakologi Uterotonika. Diakses dari:


https://www.academia.edu>

Anda mungkin juga menyukai