Anda di halaman 1dari 2

LEADERSHIP

NAMA : Pangeran Aritonang

JABATAN : Maintenance AC/Elektrik

BAGIAN : Spinning 3

Jika Aku Adalah Michelle Tjokrosaputro


Jika aku adalah Michelle Tjokrosaputro maka saya akan membentuk sebuah divisi
Pengembangan Teknologi untuk mentransformasikan Dan Liris menjadi “Smart Factory”. Hal
ini sangat diperlukan agar Dan Liris ketinggalan zaman. Salah satu konsep teknologi yang harus
dikembangkan dan diimplementasikan adalah konsep “Smart Factory”. The National Institute of
Standards and Technology (NIST) mendefinisikan Smart Manufacturing sebagai sistem yang
“sepenuhnya terintegrasi—sistem manufaktur kolaboratif yang merespons secara real time.
Dengan sistem tersebut, terwujudlah Smart Factory yang mampu memenuhi tuntutan dan kondisi
yang berubah-ubah di pabrik, baik terkait dengan supply chain , maupun produksi.” Struktur
pabrik yang cerdas dapat mencakup kombinasi teknologi produksi, informasi, dan komunikasi,
dengan potensi integrasi di seluruh rantai pasokan manufaktur.

Dengan adanya konsep “Smart Factory” maka sebuah pabrik dapat dijalankan tanpa
melibatkan campur tangan manusia secara penuh (otomatisasi). Pada divisi Spinning
ketergantungan terhadap tenaga manusia sangat besar atau bahkan sangat bergantung pada
tenaga manusia. Jika dalam satu shift terdapat operator yang tidak hadir, maka akan sangat
menggangu jalannya produksi terlebih dalam transport material. Untuk itu pada era Industri 4.0
ini, sebuah pabrik tidak boleh bergantung pada tenaga kerja. Dengan tidak bergantungnya pada
tenaga manusia, maka sebuah spinning dapat meningkatkan efisien produksi. Selain itu dengan
menerapkan konsep Smart Factory, trouble yang terjadi dapat dikendalikan dan diproteksi
dengan lebih sederhana. Selain itu dengan adanya konsep smart factory pada spinning dapat
mengurangi fixed cost yaitu besaran gaji pekerja yang harus dibayarkan dimana biaya gaji yang
dibayarkan tersebut dapat digeser untuk pengembangan Smart Factory.

Pada divisi spinning, konsep smart factory yang dapat dibuat adalah penggunaan
Conveyor dan Monitoring Hasil Produksi. Dimana dengan menggunakan teknologi conveyor,
maka transport material dapat dijalankan secara otomatis dan dapat mengendalikan serta
mengetahui posisi dari setiap material secara real time. Sementara sistem monitoring produksi
adalah sistem monitoring yang dibuat untuk mengetahui jumlah produksi yang dihasilkan tiap
mesin secara real time dengan menggunakan internet. Sistem ini sangat berguna untuk
mengetahui hasil produksi secara akurat dan terpercaya karena dapat diakses secara real time.

Walaupun smart factory memiliki banyak keuntungan, bukan berarti tidak memiliki
kekurangan. Beberapa contoh kekurangan dari smart factory adalah konsumsi energy yang besar,
pemeliharaan (Maintenance) sulit, dan biaya pembuatannya yang tinggi. Konsumsi energy dalam
hal ini adalah energi listrik yang besar adalah kerugian utama dari pembangunan sebuah smart
factory karena semua perangkat dalam smart factory harus menggunakan listrik agar dapat
bekerja. Tanpa listrik maka smart factory tidak mungkin dapat bekerja. Khusus untuk spinning
dan Dan Liris hal ini tentu akan sangat membebani biaya karena supply listrik sangat bergantung
pada PLN. Biaya listrik akan naik serta daya yang digunakan juga akan bertambah. Namun hal
ini dapat dihindari jika Dan Liris mampu membangun Pembangkit Listriknya sendiri sehingga
tidak bergantung pada PLN.

Kemudian kekurangan selanjutnya adalah pemeliharaan yang sulit. Pemeliharaan yang


sulit disebabkan karena setiap perangkat memerlukan pemeliharaan yang berbeda. Setiap
perangkat memiliki karateristik yang berbeda sehingga penanganannya juga berbeda. Hal ini
juga akan meningkatkan biaya pemeliharaan. Biaya pemeliharaan yang paling berdampak adalah
gaji petugas pemeliharaan dimana jika smart factory dibuat maka tenaga kerja kelompok
keahlian juga harus bertambah. Hal ini akan sangat memberatkan karena biasanya tenaga kerja
ahli akan dibayar lebih mahal ketimbang tenaga kerja biasa. Kemudian kekurangan dari sistem
smart factory yang paling umum ditemui adalah biaya pembuatannya yang mahal. Hal ini
dikarenakan smart factory akan menggunakan technology yang terbaru dan biasanya harus
menggunakan teknisi ahli dari perusahaan penyedia untuk instalasinya.

Anda mungkin juga menyukai