Anda di halaman 1dari 5

Tabel 4.

1 Hasil Evaluasi Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Aspek


Pengetahuan Tentang Diare Pada Ibu Yang Memiliki Balita di RW
02 Kelurahan Grogol (n=16) Tahun 2020

Kegiatan Pre-test Mean n Post-test Mean n


Baik 75 % 9,16 12 81,2 % 10 13
Kurang 25 % 7,75 4 18,8 % 9 3
Total 100 % 16 100 % 16

Tabel 4.1 menunjukan bahwa komunitas ibu yang memiliki anak balita di
RW 02 sebelum dilakukan penyuluhan kesehatan tentang diare dengan tingkat
pengetahuan responden yang berpengetahuan baik adalah 75 %. Sedangkan
responden yang berpengetahuan kurang adalah 25 %. Setelah dilakuakn
penyuluhan kesehatan tentang diare menunjukkan rata-rata pengetahuan
responden yang berpengetahuan baik yaitu 63.6 %. Sedangkan responden yang
berpengetahuan kurang yaitu 36.6 %.

Menurut Notoatmodjo (2012) bahwa pendidikan kesehatan dapat


mengubah pengetahuan seseorang, masyarakat dalam pengambilan tindakan yang
berhubungan dengan kesehatan. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang ada
dikota Yogjakarta oleh Suyanto tahun 2013, yang menyatakan bahwa ada
pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu yang memiliki
balita setelah diberikan intervensi dalam hal ini pendidikan kesehatan, maka dapat
disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan ibu
yang memiliki balita tentang peyakit diare.

Metode yang digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab serta


demonstrasi diare. Media yang digunakan dalam pendidikan kesehatan yaitu,
laptop, infocus serta leaflet. Dari hasil pendidikan kesehatan menghasilkan
pengetahuan ibu yang memiliki balita cenderung meningkat. Hal ini sejalan
dengan Penelitian yang dilakukan oleh Yunita (2016) tentang efektifitas
pendidikan kesehatan dengan metode ceramah terhadap tingkat pengetahuan ibu
dalam penanganan diare balita di sekitar UPT TPA Cipayung, Depok menyatakan
bahwa nilai rata-rata pengetahuan responden sebelum dilakukan penyuluhan 17,13
dan sesudah dilakukan penyuluhan nilai rata-rata responden meningkat menjadi
24.33 berdarkan hasil Paired Sample t-test dengan tingkat kesalahan α 0,05
diperoleh hasil yang signifikan yaitu (p=0,000) yang berarti p-value< 0,05. Hasil
penelitian ini juga didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Budiyanto (2016) penelitian dengan menggunakan media promosi kesehatan yaitu
leaflet, menyatakan bahwa media leaflet mempunyai pengaruh dalam
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mencuci tangan dengan sabun,
berdasarkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan Uji t-test maka dinyatakan
ada perbedaan pengetahuan mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah
dilakukan penyuluhan menggunakan media leaflet (t-hit 8, 172 > t-tabel 2,120)
dengan skor pengetahuan awal 77,65 menjadi 91,76.
Namun selain metode dan media yang digunakan dalam pendidikan
kesehatan, karakteristik masyarakat juga mempengaruhi pengetahuan
masyarakatnya. Sebelum dilakukan pendidikan kesehatan tentang diare
pengetahuan ibu dengan balita kurang baik. Namun karena antusias dan rasa ingin
tahu ibu terhadap diare untuk penanganan diare pada balita, tingkat pengetahuan
ibu dengan balita setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang diare
meningkat. Hambatan dalam melakukan implementasi yaitu metode ceramah yang
digunakan menyebabkan beberapa ibu yang memiliki balita tampak bosan dan
mulai mengantuk sehingga kurang efektif dan beberapa balita cukup rewel karena
waktu pendidikan kesehatan saat jam mereka tidur siang.

Tabel 4.2 Hasil Evaluasi Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Aspek


Demonstrasi Pembuatan Larutan Gula Garam Pada Ibu
YangMemiliki Balita di RW 02 Kelurahan Grogol Kecamatan
Limo Kota Depok (n= 16) Tahun 2020

Kegiatan Pre-test Mean n Post-test Mean N


Baik 62,5 % 9,1 10 68,75 % 10 11
Kurang 37,5 % 7,66 6 31,25 % 9 5
Total 100 % 16 100 % 16

Hasil pre-test sebelum dilakukan demostrasi pembuatan larutan gula


garam pada ibu dengan balita menunjukkan rata-rata pengetahuan responden yang
berpengetahuan baik adalah 10 orang (62,5%). Sedangkan responden yang
berpengetahuan kurang adalah 6 orang (37,5%). Kemudian setelah dilakukan
demonstrasi dengan metode ceramah dan menggunakan media alat dan bahan
(gula, garam, air hangat, sendok, gelas) selama 30 menit, dilakukan post-test
untuk mengetahui adanya peningkatan pengetahuan responden. Hasil post-test
menunjukkan responden yang berpengetahuan baik adalah 11 orang (68,75 %).
Sedangkan responden yang berpengetahuan kurang adalah 5 orang (31,25 %).
Perilaku merupakan domain dari pengetahuan atau kognitif (Notoatmodjo, 2012).
Ini bisa dilihat dari hasil demonstrasi yang mempengaruhi psikomotor dari
prosentase 62,5 % menjadi 68,75 %.

Tabel 4.3 Hasil Evaluasi Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Aspek


Demonstrasi Cuci Tangan Pada Ibu Yang Memiliki Balita di RW
02 Kelurahan Grogol Kecamatan Limo Kota Depok (n= 16) Tahun
2020

Kegiatan Pre-test Mean n Post-test Mean n


Baik 62,5 % 9,1 10 68,75 % 10 11
Kurang 37,5 % 7,66 6 31,25 % 9 5
Total 100 % 16 100 % 16

Hasil pre-test sebelum dilakukan penyuluhan kesehatan tentang cuci


tangan pada ibu dengan balita menunjukkan rata-rata pengetahuan responden yang
berpengetahuan baik adalah 10 orang (62,5%). Sedangkan responden yang
berpengetahuan kurang adalah 6 orang (37,5%). Kemudian setelah dilakukan
demonstrasi cuci tangan selama 15 menit, dilakukan post-test untuk mengetahui
adanya peningkatan pengetahuan responden. Hasil post-test menunjukkan
responden yang berpengetahuan baik adalah 11 orang (68,75%). Sedangkan
responden yang berpengetahuan kurang adalah 5 orang (31,25%).

Sesuai dengan pengertian tentang pengetahuan menurut (Notoatmodjo,


2012) dengan melakukan penginderaan berupa penyuluhan kesehatan dengan
metode ceramah dan media leaflet terhadap ibu yang memiliki balita, ibu menjadi
tahu tentang pencegahan diare dengan cuci tangan.
DAFTRA PUSTAKA

Budianto, M. 2016. Efektiviatas Pemanfaatan Media Leaflet Dalam


Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Mencuci Tangan Dengan
Sabun, Malang (Online)
Yunita, L. 2016. Efektivitas Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Ceramah
Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Dalam Penanganan Diare Balita
Di Sekitar UPT TPA Cipayung, Depok (Online)

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian

Lubis, Z. 2013. PengaruhPenyuluhan Dengan Metode Ceramah dan Diskusi


Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Anak Tentang
PHBS Di Sekolah Dasar Negeri 065014 Kelurahan Namogajah
Kecamatan Medan Tuntungan (Online)

Suyanto. (2013). Pengaruh pendidikan kesehatan tentang diare terhadap


pengetahuan dan sikap ibu balita dalam pencegahan diare di
pracimantoro kabupaten wonogiri. STIKES Surya Global.

Anda mungkin juga menyukai