I. LATAR BELAKANG
Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau Healthcare Associated Infection (HAIs) merupakan salah satu
masalah kesehatan di Indonesia, termasuk di UPT BLUD Puskesmas Gerung. Infeksi akan berdampak
menurunkan mutu pelayanan kesehatan pada pasien karena akan meningkatkan angka kematian dan biaya
perawatan, akibat semakin lamanya hari rawat serta biaya pengobatan semakin besar. Disamping itu infeksi juga
membahayakan petugas medis sendiri karena mereka beresiko tertular infeksi di tempat kerja yang
penatalaksaannya sulit dan mahal. Keluarga pasien dan pengunjung juga berpotensi tertular dan menularkan
penyakit dari komunitas dan pasien yang di rawat di UPT BLUD Puskesmas Gerung.
Dalam rangka mencegah dan mengendalikan infeksi tersebut, maka Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
menyusun kebijakan dan pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi yang harus dilaksanakan oleh semua
puskesmas yang ada di Indonesia
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75/Menkes/2014 tentang Puskesmas
III. TUJUAN
1. UMUM
Meningkatkan kualitas mutu pelayanan di UPT BLUD Puskesmas Gerung dalam pencegahan dan
pengendalian infeksi, sehingga dapat melindungi masyarakat dan petugas dari penularan penyakit infeksi.
2. KHUSUS
- Meningkatkan pengetahuan bagi petugas kesehatan hingga mampu memberikan pelayanan
kesehatan dimana resiko terjadinya infeksi dapan ditekan.
- Memberikan penyuluhan kepada pasien/ keluarga pasien tentang tindakan pencegahan infeksi
- Menjadi acuan dalam perencanaan logistic di UPT BLUD Puskesmas Gerung.
- Semua Petugas medis dan non medis di UPT BLUD Puskesmas Gerung.
- Semua pasien dan pengunjung yang berkunjung ke UPT BLUD Puskesmas Gerung.
- Kewaspadaan Universal
- Tatalaksana PPI terkait pelayanan kesehatan dengan bundles HAIs di Puskesmas
- Surveilans HAIs
- Pendidikan dan pelatihan
- Penggunaan antimikroba yang bijak
- Infection Control Risk Assesment (ICRA)
- Audit dan monitoring berkala.
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Lintas program terintegrasi dengan program K3, PMKP, Audit Internal, UKM, UKP, dan ADMEN.
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan pada akhir kegiatan serta disampaikan pada saat rapat rutin PPI dengan
cara melihat seluruh pelaksanaan kegiatan yang sudah dilaksanakan dan kegiatan yang belum dilaksanakan
beserta hambatan pelaksanaan kegiatan.
- Pencatatan
Pada setiap kegiatan dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi yang dilakukan, ada beberapa hal
yang perlu didokumentasikan seperti:
a) Kerangka Acuan Kegiatan
b) Materi
c) Undangan
d) Daftar hadir
e) Laporan hasil kegiatan
f) Dokumentasi kegiatan
- Pelaporan
Laporan pelaksanaan program dibuat setiap selesai kegiatan dilakukan (maksimal 1 minggu setelah kegiatan
berlangsung) dan dilaporkan kepada Pimpinan UPT BLUD Puskesmas Gerung