Demam Berdarah Dengue +
Demam Berdarah Dengue +
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkah dan rahmat –
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “ Asuhan
Harya tulis ini disusun guna memenuhi syarat dalam menyelesaikan program
1. Prof. Dr. HM. Dikman Angsar, SpOG, selaku direktur RSUD Dr. Soetomo
Surabaya yang telah memberikan sarana dan fasilitas dalam pengambilan kasus
Surabaya yang telah mendidik, memberikan sarana dan fasilitas untuk menyusun
3. Kapala Ruang Menular Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya beserta staf yang
telah memberikan izin melaksanakan praktek dalam meyusunan karya tulis ini.
4. Sri Utami, SKp, selaku pembimbing yang telah banyak memberikan pengarahan
banyak memberikan pengarahan dalam praktek dan penyusunan karya tulis ini.
6. Bapak ibu tercinta dan seluruh keluarga yang telah memberikan biaya semangat
dan do’a restu sehingga karya tulis ini terselesaikan dengan tepat waktu.
7. Rekan – rekan Mahasiswa Akbid Depkes Sutomo Surabaya dan semua pihak
mengharapkan saran untuk perbaikan penulis karya tulis dimana mendatang akhirnya
harapan penulis semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca umumnya.
Penulis
BAB 2
TINJUAN PUSTAKA
2.1.2 Anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum
2.1.3 Demam Berdarah Dengue adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh
disertai gejala perdarahan dan jika timbul tengatan angka kematiannya jcukup
Grade I : Panas 2 – 67 hari gejala umum tidak khas, uji tourniguet hasilnya
2.2.1 Definisi
Demam berdarah dengue (DBD) adalah infeksi akut yang disebabkan oleh
menyerang baik orang dewasa maupun anak – anak tetapi lebih banyak
dengue dan penularan melalui gigitan nyamuk Aedes. (Soedarto, 1990 ; 36)
Arbovirus (Arthropodborn virus) group B, tetapi dari empat tipe yaitu virus
dengue tipe 1,2,3 dan 4 keempat tipe virus dengue tersebut terdapat di
Indonesia dan dapat dibedakan satu dari yang lainnya secara serologis virus
dapat berkembang biak dengan baik pada berbagai macam kultur jaringan
baik yang berasal dari sel – sel mamalia misalnya sel BHK (Babby Homster
2.2.2.2 Vektor
lubang pohon di dalam potongan bambu, dilipatan daun dan genangan air
menghisap darah korbannya pada siang hari terutama pada waktu pagi hari
2.2.2.3 Host
Jika seseorang mendapat infeksi dengue untuk pertama kalinya maka ia akan
masih mungkin untuk terinfeksi virus dengue yang sama tipenya maupun
virus dengue tipe lainnya. DBD akan terjadi hjika seseorang yang pernah
untuk kedua kalinya atau lebih dengan pula terjadi pada bayi yang mendapat
infeksi virus dengue huntuk pertama kalinya jika ia telah mendapat imunitas
2.2.3 PATOFISIOLOGI
melepaskan zat (3a, C5a, bradikinin, serotinin, trombin, Histamin), yang akan
yaitu gipertermia yang akan meningkatkan reabsorbsi Na+ dan air sehinggas
terjadi hipovolemi. Hipovolemi juga dapat di sebabkan peningkatkan
terjadi SHOCK dan jika SHOCK tidak teratasi terjadi Hipoxia jaringan dan
sehingga perfusi jaringan menurun jika tidak teratasi terjadi hipoxia jaringan
2.2.4.1 Demam
turun menuju suhu normal atau lebih rendah. Bersamaan dengan berlangsung
demam, gejala – gejala klinik yang tidak spesifik misalnya anoreksia. Nyeri
punggung , nyeri tulang dan persediaan, nyeri kepala dan rasa lemah dapat
2.2.4.2 Perdarahan
Perdaran biasanya terjadi pada hari ke 2 jdari demam dan umumnya terjadi
pada kulit dan dapat berupa uji tocniguet yang positif mudah terjadi
perdarahan pada tempat fungsi vena, petekia dan purpura. ( Soedarto, 1990 ;
39). Perdarahan ringan hingga sedang dapat terlihat pada saluran cerna bagian
2.2.4.3 Hepatomegali
Pada permulaan dari demam biasanya hati sudah teraba, meskipun pada anak
yang kurang gizi hati juga sudah. Bila terjadi peningkatan dari hepatomegali
dan hati teraba kenyal harus di perhatikan kemungkinan akan tejadi renjatan
dimulai dengan tanda – tanda kegagalan sirkulasi yaitu kulit lembab, dingin
pada ujung hidung, jari tangan, jari kaki serta sianosis disekitar mulut. Bila
syok terjadi pada masa demam maka biasanya menunjukan prognosis yang
2.2.4.5 Gejala klinik lain yaitu nyeri epigasstrium, muntah – muntah, diare maupun
2.2.4.6 Menurut derajat ringannya penyakit, DBD dibagi menjadi 4 tingkat (UPF
1. Derajat I
2. Derajat II
Sama dengan derajat I di tambah dengan gejala – gejala pendarahan
3. Derajat III
nadi lemah dan cepat (> 120 / menit) tekanan nadi sempit (< 20 mmHg)
80 mmHg.
4. Derajat IV
Nadi tidak teraba,tekanan darah tidak terukur (denyut jantung > - 140
mmHg) anggota gerak teraba dingin, berkeringat dan kulit tampak biru.
gejala seperti yang telah dijelaskan sebelumnya juga dapat ditegakan dengan
adalah
Pada infeksi pertama dalam fase akut titer antibodi HI adalah kurang dari 1/20
dan akan meningkat sampai < 1/1280 pada stadium rekovalensensi pada
infeksi kedua atau selanjutnya, titer antibodi HI dalam fase akut > 1/20 dan
akan meningkat dalam stadium rekovalensi sampai lebi9h dari pada 1/2560.
Apabila titer HI pada fase akut > 1/1280 maka kadang titernya dalam stadium
Pada renjatan yang berat maka diperiksa : Hb, PCV berulangkali (setiap jam
atau 4-6 jam apabila sudah menunjukan tanda perbaikan) faal haemostasis x-
1. Campak
1. Demam tipoid
1. Leukimia
2. Anemia aplastik
1. Ensefalitis
2. meningitis
2.2.7 PERNCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
meutusan rantai penularan, terdiri dari virus, aedes dan manusia. Karena
sampai saat ini belum terdapat vaksin yang efektif terdapat virus itu maka
1998 ; 56)
penularan tinggi
dalamnya
2) Menutup rapat – rapat tempat penampung air dan
2.2.8 PENATALAKSANAAN
DBD ringan tidak perlu dirawat, DBD sedang kadang – kadang tidak
perburukan gejala klinik pada hari 3-7 sakit ( Purnawan dkk, 1995 ; 571)
Indikasi rawat tinggal pada dugaan infeksi virus dengue (UPF IKA, 1994 ;
203) yaitu : panas 1-2 hari disertai dehidrasi (karena panas, muntah, masukan
kurang) atau kejang – kejang ; panas 3-5 hari disertai nyeri perut, pembesaran
Sedangkan penatalaksanaan DBD menurut UPF IKA, 1994 ; 203 – 206 adalah
2. Terapi cairan
susu secukupnya
sebanyak – banyaknya
3.
2.2.8.2
2.2.9
2.3