LAPORAN MSPM Militer Kelompok 1
LAPORAN MSPM Militer Kelompok 1
Dosen Pembimbing :
Galih Purnasari, S.Gz., M.Si
Disusun oleh :
Golongan C / Kelompok 1
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat :
a. Mahasiswa mampu menganalisis organoleptik ransum militer
b. Mahasiswa mampu menganalisa kandungan gizi ransum militer
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
makanan kering yang diawetkan maupun disimpan dalam kaleng. Daya tahan
ransum pada umumnya 1 tahun.
3
yang termsuk plasktik. Plastik terbentuk dari kondensasi organic atau penambahan
polimer dan bisa juga terbentuk dengan menggunakan zat lain untuk
menghasilkan plastik yang ekonomis (Ningsih SW, 2010).
4
d) Tidak dapar larut dalam pelarut apapun
e) Jika dipanaskan akan meleleh
f) Tahan terhadap asam dan basa
g) Mempunyai ikatan silang antar rantai molekul
3. Penggunaan Plastik yang Aman
Penggunaan plastik sebagai kemasan pangan semakin meningkat
seiring dengan perkembangan industri plastik. Namun demikian, adanya
berbagai kajian mengenai plastik, terutama dampaknya terhadap
kesehatan, telah membuka wawasan para konsumen untuk lebih bijak
dalam penggunaan plastik sebagai kemasan pangan.
Pada prinsipnya, tidak ada satu pun jenis plastik yang mutlak aman
untuk kemasan pangan. Keamanan penggunaan plastik sebagai kemasan
pangan didasarkan pada jumlah migran/monomer plastik (bahan-bahan
kimia yang membentuk plastik) yang bermigrasi ke dalam pangan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah migran dari pengemas
ke dalam pangan antara lain adalah konsentrasi migran; kekuatan
ikatan/mobilitas bahan kimia dalam pengemas tersebut; ketebalan
kemasan; sifat alami pangan dalam kaitan kontak dengan pengemas
(kering, berair, berlemak, asam, alkoholik); kelarutan bahan kimia
terhadap pangan; lama dan suhu kontak.
Beberapa jenis plastik yang relatif aman digunakan sebagai
kemasan pangan adalah PP, HDPE, LDPE, dan PET. Keamanan kemasan
dapat dikenali dari logo atau tulisan yang tertera, misalnya, tulisan ‘aman
untuk makanan’ atau food safe / for food use / food grade. Logo atau
tulisan atau kode plastik tersebut biasanya dicetak timbul pada benda
plastik yang bersangkutan. Walaupun begitu, banyak juga kemasan plastik
yang tidak mencatumkan logo atau keterangan apapun sehingga kita
sebagai konsumen harus lebih berhati-hati dalam penggunaannya.
Secara umum, bila ditinjau dari sifatnya, sebaiknya kemasan
plastik tidak digunakan untuk pangan yang bersifat asam, mengandung
lemak atau minyak, terlebih dalam keadaan panas. Jika memungkinkan,
gunakan alternatif lain sebagai kemasan pangan, misalnya kaca/gelas.
5
Nama pangan olahan terdiri dari nama jenis dan nama dagang. Nama
jenis adalah pernyataan atau keterangan identitas mengenai pangan olahan.
Nama dagang adalah tanda berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-
angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang
memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan peredaran pangan.
2) Berat bersih atau isi bersih
Berat bersih atau isi bersih adalah pernyataan pada label yang
memberikan keterangan mengenai kuantitias atau jumlah pangan olahan yang
terdapat di dalam kemasan.
3) Nama dan alamat produsen atau distributor
Untuk pangan olahan dalam negeri, terdapat nama dan alamat
produsen pangan olahan di wilayah Indonesia. Untuk pangan olahan dari luar
negeri, tercantum nama dan alamat pihak produsen di luar negeri serta nama
distributor/ importir.
4) Daftar bahan yang digunakan atau komposisi
Keterangan komposisi atau daftar bahan yang digunakan dalam
kegiatan atau proses produksi pangan dicantumkan pada label secara lengkap
dan berurutan mulai dari jumlah terbanyak.
5) Nomor pendaftaran pangan
Nomor pendaftaran yang dikeluarkan Badan POM RI yaitu: BPOM RI
MD (pangan olahan yang diproduksi di dalam negeri) dan BPOM RI ML
(pangan olahan dari luarnegeri). Nomor pendaftarannya terdiri atas 12 digit
angka. Sementara jika izin diberikan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
nomor pendaftaran berupa P-IRT (Pangan Industri Rumah Tangga).
6) Keterangan kadaluarsa
Ini merupakan batas akhir suatu pangan olahan dijamin mutunya
sepanjang penyimpanannya mengikuti petunjuk yang diberikan produsen.
Keterangan kadaluarsa dicantumkan pada label dengan didahului tulisan "Baik
digunakan sebelum".
7) Kode produksi
Ini adalah kode yang dapat memberikan penjelasan tentang riwayat
proses produksi pangan olahan yang diproduksi pada kondisi dan waktu yang
sama. Kode produksi dapat disertai dengan atau berupa tanggal produksi
(tanggal, bulan, tahun). Selain tujuh informasi tersebut, informasi lain yang
perlu diperhatikan adalah:
a. Keterangan kandungan gizi
6
Keterangan ini dinyatakan sebagai informasi atau klaim
nilai gizi. Dengan keterangan ini,calon konsumen dapat
menyesuaikan kebutuhan gizinya.
b. Pangan halal
Tulisan "Halal" hanya dapat dicantumkan pada pangan
olahan yang mempunyai sertifikat "Halal" dari lembaga yang
berwenang di Indonesia dan mendapat
persetujuan pencantuman tulisan "Halal" dari Direktorat
Inspeksi dan Sertifikasi Pangan BPOM.
c. Keterangan petunjuk penyimpanan
Pangan olahan dalam kemasan yang tidak mungkin
dikonsumsi dalam satu kali makan harus mencantumkan cara
penyimpanan setelah kemasan dibuka.
d. Peringatan
Label pangan tertentu harus mencantumkan tulisan atau
peringatan. Misalnya pada pangan olahan yang mencantumkan
babi harus mencantumkan "Mengandung Babi" atau
produk susu kental manis mencantumkan "Perhatian: Tidak
Cocok Untuk Bayi".
7
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Penatalaksanaan
Acara Praktikum : Penyelenggaraan Makanan pada Gizi Transportasi dan
Militer
Tempat : Laboratorium Dietetika dan Gizi Kuliner
Hari/Tanggal : Jum’at/24 mei 2019
Waktu : 09.00 – 11.00
Dosen Pembimbing : Galih Purnasari, S,Gz, M.Si
Menganalisis Organoletik
8
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
4.1. Organoleptik
Panelis
No. Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Kenampakan 3 3 4 3 4 4 3 3
2 Aroma 1 2 3 2 2 3 2 3
3 Tekstur 4 3 3 4 4 3 3 3
4 Rasa 4 4 3 4 4 3 4 3
Keterangan:
1. Sangat suka
2. Suka
3. Biasa
4. Tidak suka
5. Sangant tidak suka
Panelis:
1. Miftakhul Jannah
2. Rossi Kharismawati
3. Shafira Tertia Rahzary
4. Nurina Widya Rizki
5. Sofia Rahmawati
6. Safira Windi Yuniantika
9
4.2. Kandungan Gizi
BAB V
PEMBAHASAN
Ransum adalah salah satu jenis makanan untuk tentara yang sudah
ditentukan takaran gizi sesuai kebutuhan. Ransum dibutuhkan jika tentara harus
bertugas di medan pertempuran atau di alam terbuka. Salah satu cara
mengatasinya yaitu dengan membawa bekal yang ringan dan tahan lama. “Quaker
Oatmeal Instan” merupakan salah satu makanan cepat saji yang mudah dibuat
hanya dengan diseduh dengan air hangat saja, ringan dan tahan lama sehingga
dapat dijadikan alternatif sebagai makanan yang sesuai untuk tentara.
10
Pada saat praktikum, kelompok kami mencoba untuk membuat “Quaker
Oatmeal” lalu masing-masing dari kami yang berjumlah 8 panelis melakukan uji
organoleptik. Dari hasil uji organoleptik diketahui bahwa dari segi kenampakan
Oatmeal, rata-rata panelis memberi penilaian biasa. Untuk aroma, rata-rata panelis
memberi penilaian suka, karena Quaker oatmeal memiliki aroma yang gurih
seperti susu atau gandum sehingga banyak panelis yang menyukainya. Untuk
tekstur rata-rata panelis memberi penilaian tidak suka, karena Quaker Oatmeal
memiliki tekstur agak lembek dan agak kasar seperti butiran-butiran gandum.
Sedangkan untuk segi rasa rata-rata panelis memberi penilaian tidak suka, karena
Quaker Oatmeal memiliki rasa yang cenderung hambar sebab pada prosesnya
tidak ditambahkan pemanis atau perasa apapun sehingga panelis cenderung tidak
menyukainya. Namun untuk memberikan kenampakan, aroma, tekstur, dan rasa
yang lebih menarik dapat ditambahan dengan susu, madu atau buah kering.
Perbandingan antara Quaker Oatmeal dan Ransum dari segi kandungan zat
gizi makronya tidak jauh berbeda. Satu porsi Quaker Oatmeal (35 gram) memiliki
jumlah energi yang cukup tinggi yaitu sebesar 140 kkal, lemak total 3,5 gram,
protein 4 gram, dan karbohidrat total 24 gram. Jumlah kandungan gizi ini
cenderung sama dengan Ransum minuman Imukal, yaitu per porsinya (30 gram)
mengandung energi sebesar 140 kkal, lemak total 5 gram, protein 3 gram, dan
karbohidrat total 21 gram.
Dilihat dari segi kandungan gizinya Quaker Oatmeal ternyata memiliki
kandungan karbohidrat yang cukup tinggi, sebab bahan dasar pembuatnya berasal
dari gandum. Gandum merupakan sumber pangan alternatif yang dapat dijadikan
sebagai pengganti beras, sehingga apabila mengonsumsinya dapat memberikan
rasa kenyang. Selain itu Quaker Oatmeal juga mengandung serat yang tinggi yang
bermanfaat untuk memperlancar saluran pencernaan. Oleh karena itu, Quaker
Oatmeal sangat cocok untuk dijadikan sebagai alternatif pengganti Ransum untuk
TNI.
11
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, diperoleh kesimpulan bahwa Quaker
Oatmeal Instan dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti Ransum untuk tentara.
Sebab memiliki jumlah kandungan zat gizi energi, karbohidrat total, lemak total,
dan protein yang cenderung sama dengan jumlah kandungan gizi pada Ransum
jenis minuman Imukal, serta kandungan seratnya yang cukup tinggi membuat
Quaker Oatmeal memiliki manfaat yang baik. Selain itu, cara penyajian Quaker
Oatmeal cukup mudah dan cepat, ringan dan memiliki sifat tahan lama.
12
6.2 Saran
Dalam mengolah makanan instan, alangkah baiknya bila mengikuti
prosedur yang tertera pada kemasan agar menghasilkan makanan yang sesuai
dengan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya Badan Pengawas Obat dan
Maknan RI. Materi Talkshow di RRI tentang Kemasan Pangan. 2008.
Rahmawati. 2011. Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan Kadar Glukosa Darah
Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di RSUP Dr. Wahidin
13
Sudirohusodo Makasar. Jurnal: Media Gizi Masyarakat Indonesia Vol , No1,
Agustus 2011. Hal: 52-58
LAMPIRAN
14