Anda di halaman 1dari 8

NASKAH ROLEPLAY KOMUNIKASI KEPERAWATAN 2

Materi
1. Komunikasi terapeutik pada anak dan remaja
2. Tingkat perkembangan anak dan remaja
3. Teknik komunikasi kuratif pada anak dan remaja
4. Komunikasi efektif dengan keluarga

Belom dapet peran : adi sama endi (besok di rundingin aja we)

Pemeran di Anak

 Wali/orangtua : Wulan
 Anak/Pasien : Anisa
 Perawat : Laras
 Resepsionis : Fataya

NASKAH
Pada suatu hari ada seorang ibu yang membawa anaknya yang sedang demam kesebuah
klinik kesehatan. Ibu itu segera menuju resepsionis untuk mendaftar.
Resepsionis : “Selamat sore ibu, ada yang bisa saya bantu?”
Wali : “iya mba’ saya ingin memeriksakan anak saya dari kemarin demam dan diare
mbak”
Resepsionis : “Nama putri ibu siapa, dan umur berapa?”
Wali : “Anisa ,umur 7 tahun”
Resepsionis : “Nama walinya siapa bu?”
Wali : “Wulan ”
Resepsionis : “Baik ibu, mohon tunggu sebentar ibu bisa duduk disana. Ini nomor
pendaftarannya. Nanti akan kami panggil kembali”
Wali : “Baik mbak, terimakasih”
Resepsionis : “Sama-sama ibu”

Fase PraInteraksi
Selang beberapa menit kemudian, perawat datang menghampiri resepsionis untuk mengambil
data. Setelah membaca form pendaftaran dari pasien perawat segera menghampiri wali.
Perawat : “Ananda Anisa dengan wali Wulan, silahkan ikut saya”
Wali Wulan dan putrinya segera mengikuti perawat itu.

Fase Orientasi
Perawat segara mempersilahkan wali dan pasien duduk.
Perawat : “Silahkan duduk Ibu, sebelumnya perkenalkan saya perawat Rini. Saya akan
mendampingi Ibu dan putri Ibu selama pemeriksaan nanti”.
Wali : iya suster

Fase Kerja
Setelah memperkenalkan diri perawat menanyakan detail keluhan wali.
Perawat : “ sudah berapa lama ananda Anisa demam dan diare ?”
Wali : “Dari tadi pagi mba ,anaknya juga nangis terus, saya mau ngasih obat entostop
tapi takut gak cocok sama anaknya”.
Perawat : “ Baik ibu, mari silahkan masuk”.
Pasien yang masih berada di pangkuan Ibunya, di minta masuk oleh perawat untuk di periksa.
Namun pasien Anisa takut untuk ditinggal oleh ibunya. Lalu perawat mengalihakannya dengan
membawa boneka dan memjanjikan anak itu untuk bermain, sedankan ibunya duduk di kursi
depan ruangan
Perawat : “ Adikk ikut suster yuuk….?”
Pasien : “ Ga Mauuuu…”
Perawat : “Ehhh kok gg mau sih ? liat ini suster punya 3 boneka loooh … cantik-cantik
lagi bonekanya. Ayo.. Adik ikut suster ya …?”.
Pasien : “Gg mau…”
Perawat : “Main putri-putrian deh ….gimana ??? Entar ada penyihir jahatnya juga looh….,
entar suster kasih Apel deh ….Mau ??”.
Pasien : “Mau… tapiii, Suster yang jadi penyihir jahatnya ya…?”
Perawat : “iya deeh, ayo ikut suster”
Pasien : “ Mamaa, Annisa ikut main sama suster dulu yaa…
Wali : “iyaa nak..”
Perawat : “Anisa…. Tuan Putrinya mau di periksa duluu sama suster.. Tuan Putrinya
gak mau Anisa sakit…Jadi, Tuan Putri mau suster yang periksa Anisa… Mau kan ?”.
Pasien : “Gak mau nanti kalau Anisa di suntik gimana…? Kan sakit suster…L
Perawat : “Gak koo ga sakit, suster cuma mau periksa pake ini..(memperlihatkan
stetoskop) Ini Cuma di tempel gini di dada Anisa.... gak sakit koo…sini coba”
(menempelkan stetoskop di dada pasien..)
Pasien : “hiii hiii… dingin, geli suster….haa haaa”
Perawat : “ Gak sakitkan…?”
Pasien : “ ia suster gak sakit…”
Perawat : “nah sekarang Devi berbaring dulu, suster buka yaa pakaiannya ?”
Perawat mulai memeriksa ana dan mencatatnya.
Perawat : “ sudah selesai.. nah suster bawa kertas ini dulu ya ke om dokter. Sebentar lagi
kita main lagi oke..?
Pasien : “ia suster jangan lama-lama yaa”

Fase terminasi
Wali berpamitan dan menjemput ana yang sedang bermain dengan perawat
Wali : “Nak.. ayoo kita pulang…?”
Pasien : “ Yaa Mama, Devi lagi main boneka nii…”
Wali : “Iyaa nanti kita lanjutin main bonekanya sama mamah dirumah yaa…”
Pasien : “iyya deeh…”
Wali : “ayo pamit dulu sama susternya
Pasien : “suter nanti kita ketemu lagiyaa… Anisa pamitt pulang suster
Perawat : “iyaa kapan-kapan kita main boneka lagi, Anisa cepet sembuh yaa”
Pasien : “he’em ”
Perawat : “Ibu ini obatnya bisa di tebus di apotik depan, administrasinya di bagian
resepsionis”
Wali : “iya terimakasih suster”
Perawat : “ia sama- sama ibu, silahkan datang kembali bila ada keluhan lagi”
Wali : “ia sus..selamat sore..”
Perawat : “selamat sore..”
DIALOG KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN PASIEN

Pasien : Santi
Bapak : Akah
Perawat : Rini
Perawat 2 : Adi

Fase Prainteraksi
Pada Rumah sakit X di kamar Y terdapat seorang pasien yang bernama Santi Nurjanah umur 21
tahun dimana ia sekarang sedang menempuh pendidikan tinggi di salah satu Universitas swasta
yang berada di daerah Z, di rumah sakit tersebut ia ditemani oleh bapaknya yang bernama
Akah, dimana Santi tersebut sedang menjalani perawatan luka pasca kecelakaan, disana dia
dirawat oleh perawat Rini
Fase Orientasi
Pagi hari pukul 07.30 ..
Perawat : “Selamat pagi... “(tersenyum)
Bapak : “ ia selamat pagi pak..”(tersenyum)
Perawat: “ Permisi pak.. apa betul bapak ini, keluarga dari pasien atas nama sdr. Santi?”
Bapak : “Iya benar, saya bapak dari sdr.Santi ”
Perawat : “emmm baik kalau gitu saya akan memeriksa sdr.Santi,
sebelumnya apakah sdr.Santi sering mengeluhkan sesuatu?
Bapak :”selama saya disini anak saya tidak mengeluhkan sesuatu di saya, mungkin lebih jelasnya
lagi mbak bisa langsung meriksa keadaan anak saya.
Perawat: “ohh, baaik lah pak klaw begitu saya akan langsung memeriksa keadaan anak
ibu sekarang.
Bapak :”ia silahkan”
Perawat : Permisi“ selamat pagi Mbak ..”(tersenyum)
Pasien: “ ia selamat pagi mbak ..”(tersenyum)
Perawat: “ perkenalkan Mbak nama saya Rini saya mahasiswa dari STIKES
Sukabumi, mulai pagi ini saya akan merawat mbak dari pukul 07.00 sampai 14.00 siang.
Kalau boleh saya tau nama Mbak siapa? Dan senangnya dipanggil apa Mbak ?”
Pasien: “ iya salam kenal juga Mbak, nama saya Santi, Mbak bisa
panggil saya dengan panggilan mbak titi.”
Perawat :“baik mba titi, bagaimana keadaan mbk titi sekarang? Apa yang mbak titi
rasakan ?“
Pasien: “sejak kecelakaan kemarin luka dibagian lutut saya masih agak sedikit nyeri
mbak.”(menyentuh lutut dan merenung)
Perawat: “mm..” (menganggukkan kepala) ”iya mba titi itu memang efek dari luka
yang mbak titi alami,karena pada luka mbak titi terjadi respon peradangan.
Pasien: “apa itu berbahaya mbak?.”(sedikit cemas)
Perawat: “tidak mbak titi, peradangan itu merupakan gejala yang menguntungkan dan
merupakan pertahanan tubuh yang bekerja untuk menetralisir dan menghancurkan agen
pencedera dalam persiapan penyembuhan luka.Jadi mbak titi tidak usah begitu
khawatir.”(menjelaskan)
Pasien: “ohhh..begitu.”(sedikit lega)
Perawat: “iya mbak titi, baiklah saya permisi dulu, silakan mbak titi beristirahat
kembali, nanti saya akan datang lagi sekitar jam 08.00 siang untuk melakukan tindakan
perawatan luka,mengganti perban yang mebalut luka mbak titi dengan yang baru,tidak lama
mbak titi kira-kira 5menit dan kita melakukannya disini saja, apakah mbak
titi bersedia?.”
Pasien: “iya mbak.”(menganggukkan kepala)
Perawat:”mbak titi tenang saja,kerahasiaan tentang apa yang mbak titi alami juga tetap
Saya jaga,“
Pasien :iya mbak,terima kasih(merasa lega)
Perawat: “apabila mbak odel memerlukan bantuan saya silakan mbak panggil saya,selamat
pagi.”(tersenyum)
Pasien: “iya, selamat pagi.”(tersenyum)
Keluarga : (Masuk menghampiri pasien) “menanyakan keadaan anaknya”

Fase Kerja
Tidak lama kemudian perawat menghampiri Pasien kembali.
Perawat 2: “selamat pagi,?.”(tersenyum)
Pasien : “pagi mbak.”(tersenyum)
Perawat 2: “mbak titi, sesuai perjanjian yang telah disepakati tadi sekarang saya akan
melakukan tindakan perawatan luka, apakah mbak titi bersedia?.”
Pasien: “iya saya bersedia mbak
Perawat 2: “baiklah saya akan menyiapkan alat-alatnya dahulu.”
Disaat perawat melakukan tindakan perawatan luka tiba-tiba pasien teriak kesakitan”disaat
perawat membuka pebalut luka Pasien
Pasien: “adooooohhhh.......sakitt”(dengan meringis kesakitan)
Bapak: “tiba-tiba masuk dengan marah ke perawat untuk bekerja dengan hati”
Perawat 2 :terus bekrja sambil menjelaskan kepada pihak keluarga dan pasien (denagantenang
dan sabar)Setelah proses tindakan perawatan luka

Fase Terminasi
Perawat 2: “mbak titi saya sudah selesai melakukan tindakan perawatan luka, dijaga
kesehatannya ya mbak odel,semoga cepat sembuh.”(tersenyum)
Pasien: “iya, terimah kasih mbak.”(tersenyum)
Perawat 2: “sama-sama, selamat pagi sampai jumpa kembali!.”
Jangan lupa membereskan alkes dan cuci tangan
Perawat 2: menjelaskan kepada keluarga(dengan interaksi yamg baik)
Bapak : menerima penjelasan perawat.
Perawat 2 : baik ibu saya permisi untuk kembali ke ruangan perawat dan nanti jika butuh
bantuan bisa langsung hubungi saya di ruang perawat yang ada di sana (sambil menujuk kearah
ruangan perawat)
Bapak : iya mbak( tersenyum)

Anda mungkin juga menyukai