Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS KARAKTERISTIK GEOKIMIA FLUIDA

MANIFESTASI PERMUKAAN DAN PERHITUNGAN


CADANGAN METODE NATURAL HEAT LOSS LAPANGAN
PANASBUMI “X”, KABUPATEN LEBONG, PROVINSI
BENGKULU

Novi Diah Rakhmawati, Prof. Dr. Ir. C. Danisworo, M.T.,M.Sc, Intan Paramita Haty,
S.T., M.T.

SARI

Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi panasbumi terbesar di


dunia, yaitu sekitar 40% dari total cadangan panasbumi dunia. Salah satunya terletak
pada lapangan panasbumi “X” yang terletak di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu.
Analisis geokimia merupakan langkah awal dalam tahapan eksplorasi panasbumi
untuk menentukan apakah lapangan panasbumi layak atau tidak layak untuk
dieksplorasi. Berdasarkan analisis geokimia, sistem panasbumi di daerah penelitian ini
termasuk ke dalam sistem dataran tinggi dengan sumber panas berasal dari magma.
Tipe reservoir dari sistem panasbumi ini adalah liquid dominated system. Terdapat dua
jenis manifestasi pada lokasi penelitian, yaitu mataair panas dan fumarol. Berdasarkan
plotting unsur-unsur pada diagram Cl-HCO3-SO4 maka jenis fluida yang terdapat
pada daerah penelitian yaitu air klorida, air bikarbonat, air sulfat, dan air sulfat-klorida.
Temperatur reservoir di daerah penelitian berkisar 260 - 280oC dan mengalami
penurunan temperatur ke arah zona outflow. Berdasarkan analisis geokimia, zona
upflow berada pada bagian tenggara dari daerah penelitian dan zona outflow mengalir
ke bagian baratlaut dan timurlaut dari daerah penelitian. Dengan menggunakan metode
penghitungan hilang panas alamiah (natural heat los) maka didapatkan cadangan
energi sebesar 211 MW.

Kata Kunci: Sistem panasbumi, reservoir, temperatur, natural heat loss.


PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Indonesia memiliki sumber daya energi yang melimpah, dimana sumber daya
alam yang konvensional maupun non-konvensional masih banyak yang belum
dieksploitasi. Ketergantungan Indonesia akan energi fosil sudah seharusnya dikurangi,
dimana puncak produksi minyak sebesar 1,6 juta barel per hari menurun menjadi
861.000 barel per hari pada tahun 2012. Penurunan yag sangat signifikan ini
menandakan ketergantungan kita terhadap minyak harus segera dikurangi dengan
salah satunya menggunakan gas alam dan gas non-konvensional.

Ketergantungan Indonesia terhadap hidrokarbon tidak dapat dipungkiri, sekitar


71% konsumsi energi primer di Indonesia adalah hidrokarbon. Hal ini perlu disadari
bahwa sumber daya ini suatu saat nanti akan habis, ditambah pula pemakaian yang
selalu meningkat setiap tahunnya meningkatkan tingkat polusi dan emisi gas rumah
kaca. Salah satu solusi jangka panjang yang aman, memiliki ruang yang lebih kecil
dan ramah lingkungan adalah dengan memanfaatkan sumber daya alam terbarukan
yaitu panasbumi.

Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi panasbumi terbesar di


dunia, yaitu sekitar 40% dari total cadangan panasbumi dunia. Untuk dapat
memanfaatkan potensi panasbumi tersebut agar dapat optimal, diperlukan studi
mengenai karakteristik panasbumi tersebut. Karakteristik panasbumi pada satu tempat
dengan tempat lain berbeda-beda, sehingga diperlukan observasi lanjut pada tiap
daerah untuk mengetahui karakteristiknya.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah : tipe, jenis da
nasal fluida, temperatur bawah permukaan, dan besar potensi cadangan energi dengan
menggunakan metode natural heat loss pada lapangan panasbumi “X” pada daerah
penelitian.

Maksud dan Tujuan Penelitian


Maksud dari kegiatan Pemetaan Geologi ini adalah untuk menyelesaikan tugas
akhir dalam menempuh pendidikan S1 Teknik Geologi dan untuk mengetahui
karakteristik geokimia fluida reservoir daerah telitian dengan cara menghimpun data
detil yaitu geologi regional, data lapangan manifestasi, dan analisa geokimia.

Sedangkan tujuan dari kegiatana ini adalah untuk menginterpretasi tipe,


menginterpretasi jenis da nasal fluida reservoir, menginterpretasi temperatur bawah
permukaan, serta mengestimasi potensi cadangan energi dengan metode natural heat
loss pada lapangan panasbumi “X”.

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di daerah Bandar jaya dan sekitarnya, secara administratif
terletak pada Kecamatan Lengkiti, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatra
Selatan. Lokasi penelitian merupakan bagian dari Cekungan Sumatra Selatan yang
termasuk kedalam Subcekungan Palembang. Lokasi penelitian trletak pada koordinat
(UTM-WGS84 zona 48 S) 400000 – 404000mT dan 9515600 – 95134000mU.

Manfaat Penelitian

Manfaat bagi perusahaan dan daerah penelitian adalah ersedianya data hasil
analisis dari daerah penelitian serta pemahaman tentang karakteristik reservoir
sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan perencanaan pengembangan
eksplorasi.

Manfaat bagi perusahaan dan universitas adalah menjalin hubungan baik antara
perusahaan terkait, yaitu PT. Pertamina Geothermal Energy dan universitas yakni
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Manfaat bagi mahasiswa adalah mengaplikasikan pengetahuan yang telah


diperoleh pada bangku kuliah ke dalam dunia kerja dan mengetahui kondisi nyata
dunia kerja pada industri panas bumi, dapat mengetahui dan memahami karakteristik
reservoir berdasarkan data manifestasi permukaan, dapat menyelesaikan kurikulum
Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, serta laporan akhir dapat dijadikan
sebuah acuan untuk para pembaca sebagai bahan studi berikutnya.
METODOLOGI DAN DASAR TEORI

Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian terdiri dari empat tahap,
yaitu: (1) Pendahuluan, (2) Pengumpulan data, (3)Analisis data, dan (4) Penyusunan
data, (5) Hasil.

Dasar Teori

a. Sistem Panasbumi

Sistem panasbumi merupakan perpindahan panas secara alami pada ruang


terbatas di bagian atas kerak bumi, dimana panas tersebut ditransportasikan dari
sumber panas ke daerah resapan panas di permukaan. (Hochstein dan Browne, 2000)

Sistem panasbumi di setiap daerah memiliki karakteristik berbeda-beda


berdasarkan komposisi fluida panasbumi dan potensi aplikasinya, berikut merupakan
parameter-parameter yang mendasari pengelompokan klasifikasi pada sistem
panasbumi menurut Nicholson (1993), yakni: Kondisi Kesetimbangan Reservoir
(Reservoir Equilibrium State), Jenis Fluida (Fluid Type), Temperatur Reservoir
(Reservoir Temperature), Batuan Induk (Host Rock), dan Sumber Panas (Heat Source).

b. Manifestasi Panasbumi
Manifestasi permukaan adalah segala bentuk, rupa, gejala, dan aktivitas
kebumian di permukaan yang mengindikasikan kemungkinan adanya potensi
panasbumi daerah tersebut. (Sumotarto, 2015).
Kenampakan paling jelas dari suatu reservoir panasbumi terjadi ketika fluida
panasbumi merembes ke permukaan sepanjang bidang sesar dan rekahan atau melalui
singkapan batua-batuan permeabel, tergantung pada temperatur reservoir dan
kecepatan aliran. Manifestasi permukaan ini dapat berbentuk rembesan (seeps),
fumarol, mata air panas, mata air mendidih, geyser, kawah letusan freatik, dan zona-
zona alterasi batuan asam. Selain itu, bisa dapat berupa endapan-endapan silica sinter
dan travertine. (Sumotarto, 2015).
c. Daftar Penerapan Geokimia
Aktivitas kimia yang terjadi dalam proses pembentukan sistem panasbumi
bukan saja memahami apa yang terjadi dalam batuan penyusun sistem panasbum,
tetapi juga aspek kimia (komposisi, reaksi, dan perubahan) yang berlangsung dalam
fluida panasbumi harus dipahami untuk mampu memprediksi potensi energi
panasbumi yang ada. Selain itu, geokimia panasbumi juga menganalisis pembentukan
dan perubahan mineral penyusun batuan, tetapi juga sifat kimia fluida yang digunakan
untuk memprediksi temperatur, yang dikenal dengan cabang ilmu geotermometer.
Filosofi metode geokimia dalam eksplorasi panasbumi adalah bahwa fluida-fluida di
permukaan (larutan cair dan campuran gas) mencerminkan kondisi kimia-fisika dan
panas di dalam reservoir. Studi geokimia semacam fluida panasbumi pada prinsipnya
melibatkan tiga tahapan, yaitu pengambilan sampel, analisis data, dan interpretasi data.
(Sumotarto, 2015)
Tujuan metode geokimia digunakan dalam penelitian eksplorasi panasbumi
adalah untuk mengkaji kemungkinan pengembangan sumberdaya panasbumi. Data
yang sering digunakan dalam metode geokimia adalah data manifestasi air panas dan
gas, serta dasa isotop. Data tersebut digunakan untuk mengkaji kemungkinan
pengembangan sumberdaya panasbumi yang meliputi berbagai parameter yakni
penentuan potensi sumberdaya, perkiraan temperatur reservoir, dan permeabilitas dan
porositas pada batuan. (Lawless, 1996)
d. Geokimia Air
Sifat kimia air panasbumi pada manifestasi permukaan berupa mata air panas
yang memiliki komposisi kimia yang bermacam-macam. Komposisi kimia ini dapat
digunakan untuk interpretasi pada kegiatan eksplorasi panasbumi. Nicholson (1993)
menjelaskan kegunaan setiap unsur kimia yang biasanya berada dalam air panasbumi.
Unsur-unsur yang ada pada sistem panasbumi antara lain: Silika (SiO2), Ammonia
(NH4+), Boron (B), Argon (Ar), Sodium (Na+) dan Potasium (K+), Lithium (Li+),
Rubidium (Rb+), Cessium (Cs+), Kalsium (Ca2+), Magnesium (Mg2+), Flourida (F-),
Klorida (Cl-), Bikarbonat (HCO3-), dan Sulfat (SO42-).
e. Jenis Air Panasbumi
1. Jenis air yang sering ditemukan pada kedalaman tertentu dalam sistem
panasbumi temperatur tinggi memiliki kandungan pH mendekati netral
dengan klorida sebagai anion dominan. Jenis air lain yang ditemui
merupakan hasil dari interaksi fluida dengan batuan melalui proses fisik dan
kimiawi. Jenis-Jenis air yang diuraikan sebagai berikut merupakan
klasifikasi air berdasarkan kandungan anion dominan dalam air: Air Klorida
(Chloride Waters), Air Sulfat (Acid-Sulphate Waters), Air Bikarbonat
(Bicarbonate Waters), Air Sulfat-Klorida (Sulphate-Chloride Waters), dan
Air Klorida-Bikarbonat (Chloride-Bicarboante Waters).

Anda mungkin juga menyukai