Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No.

1, April 2017 SSN 1907 - 0357

PENELITIAN
PENGARUH PIJAT ENDORPHIN (ENDORPHIN MASSAGE)
TERHADAP INTENSITAS NYERI KALA I PADA IBU
PRIMIPARA

Fitriana*, Nopi Anggista Putri*


*Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang
fitrianarayyana@gmail.com

Salah satu penyebab tingginya AKI adalah trauma pada ibu dan janin akibat nyeri persalinan. Salah satu
cara penatalaksanaan nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri persalinan dengan pijat endorphin
(endorphine massage). Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya pengaruh pijat endorphin (endorphin
massage) terhadap intensitas nyeri kala I pada ibu primipara di Bidan Praktek Mandiri Fika Saumi
Pringsewu tahun 2016. Penelitian ini menggunaan jenis penelitian bersifat quasieksperimen dengan
desain pre dan post tes. Penelitian dilakukan di BPM Fika Saumi dan waktu penelitian dilaksanakan dari
bulan April - Juni 2016. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu bersalin primigravida dan Sampel
diambil dengan teknik purposive. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa ada pengaruh pijat endorphin
(endorphin massage) terhadap intensitas nyeri kala I pada ibu primipara di bidan praktek mandiri fika
saumi pringsewu tahun 2016.

Kata kunci: Nyeri, Persalinan, Pijat Endorphin

LATAR BELAKANG bahwa angka kematian ibu di Propinsi


Lampung mengalami peningkatan menjadi
Persalinan adalah proses 152 kasus, dan pada tahun 2012 angka
pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) kematian ibu mengalami kenaikan
yang telah cukup bulan atau dapat hidup di signifikan, yaitu 179 kasus dimana kasus
luar. Proses persalinan selalu dibarengi kematian ibu sebesar 59,78% terjadi saat
dengan timbulnya rasa nyeri yang teramat persalinan. Angka kematian ibu (AKI) di
sangat. Nyeri pada persalinan kala I Kabupaten Pringsewu mencapai
merupakan proses fisiologis yang 105/100.000 kelahiran hingga Oktober
disebabkan oleh proses dilatasi servik, 2012. Salah satu penyebab tingginya AKI
hipoksia otot uterus saat kontraksi, iskemia adalah trauma pada ibu dan janin akibat
korpus uteri dan peregangan segmen nyeri persalinan (Dinkes Propinsi
bawah rahim dan kompresi saraf di servik Lampung, 2012).
(Bandiyah, 2009). Salah satu cara penatalaksanaan non
Menurut Judha (2012), tingkat nyeri – farmakologis untuk mengurangi nyeri
persalinan digambarkan dengan intensitas persalinan dengan pijat endorphin
nyeri yang dipersepsikan oleh ibu saat (endorphine massage). Hasil survey yang
proses persalinan. Intensitas rasa nyeri dilakukan di BPM Fika Saumi diperoleh
persalinan bisa ditentukan dengan cara data ibu bersalin rata – rata 5 – 15 tiap
menanyakan tingkatan intensitas atau bulan. Kasus ibu primipara merasakan
merajuk pada skala nyeri. Contohnya, nyeri yang sangat hebat saat kala I. Ibu
skala 0 – 10 (skala numeric), skala sering kali merasa cemas dan khawatir
diskriptif yang menggambarkan intensitas pada proses persalinan sehingga
tidak nyeri sampai nyeri yang tidak menyebabkan nyeri persalinan yang
tertahankan, skala dengan gambar kartun semakin bertambah terutama pada kala I.
profil wajah dan sebagainya. Bahkan pada ibu primipara menyatakan
Pada tahun 2010 di Propinsi tidak tahan dengan nyeri yang dirasakan
Lampung angka kematian ibu (AKI) Pada saat ibu merasakan nyeri yang sangat
terdapat 144 kasus kematian ibu, dan kecemasan yang memuncak dapat
sementara pada tahun 2011 dilaporkan berakibat trauma bagi ibu maupun janin.

[31]
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 1, April 2017 SSN 1907 - 0357

Di BPM tersebut belum memberikan terapi Berdasarkan tabel 1 didapatkan nilai


non – farmakologi seperti pijat endorphin rata – rata nyeri sebelum dilakukan pijat
(Endorphin Massage) kepada ibu hamil endorphin selama 5 menit adalah 6,60 dan
saat melahirkan, sehingga ibu terus nilai rata – rata nyeri setelah dilakukan
merasakan nyeri saat melahirkan. pijat endorphin selama 5 menit adalah
6,13. Sedangkan nilai rata – rata sebelum
METODE dilakukan pijat endorphin 15 menit adalah
7,20 dan nilai rata – rata setelah dilakukan
Desain penelitian ini adalah Jenis pijat endorphin 15 menit adalah 6,73.
penelitian ini bersifat quasieksperimen
dengan desain pre dan post tes. Waktu Analisis Bivariat
penelitian dilaksanakan dari bulan April –
Juni 2016. Populasi penelitian ini adalah Tabel 2: Pengaruh Pijat Endorphin
seluruh Ibu Primigravida yang bersalin Terhadap Intensitas Nyeri Pada
pada Kala I di BPM Fika Saumi Kala I Persalinan Normal Pada
Pringsewu. Sampel pada penelitian ini Ibu Primipara
adalah berjumlah 30 ibu bersalin terdiri
dari 15 orang Ibu Bersalin Primigravida Intensitas Neri p
yang diberikan pijat endhorpin dan 15 Mean SD SE n
Persalinan value
orang Ibu Bersalin Primigravida yang tidak
Nyeri sebelum 5
diberikan pijat endorphin. 6,60 1,003 0,183 30
menit
Variabel dalam penelitian ini terdiri 0,006
Nyeri setelah 5
dari Variabel dependen dan independen. 6,13 1,406 0,257 30
menit
Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah: Kelompok sesudah dilakukan Berdasarkan tabel 2 diatas, intensitas
intervensi pijat endorphine dan variable nyeri 5 menit sebelum dilakukan pijat
independen yaitu Kelompok sebelum endorphin didapatkan mean 6,60 dan
dilakukan intervensi pijat endorphine. intensitas nyeri setelah 5 menit dilakukan
Analisis data yang digunakan adalah pijat endorphin didapatkan mean 6,13.
analisis univariat dan Teknik analisa data Hasil uji statistik didapatkan nilai p – value
yang digunakan dalam penelitian ini 0,006, hal ini menunjukan bahwa ada
adalah Uji t. pengaruh pijat endorphin terhadap
intensitas nyeri kala I pada persalinan
HASIL normal di BPS Fika Saumi (p < 0,05).

Analisa Univariat Tabel 3: Pengaruh Pijat Endorphin


Terhadap Intensitas Nyeri Pada
Tabel 1: Distribusi frekuensi intensitas Kala I Persalinan Normal Pada
nyeri sebelum dan setelah 5 menit Ibu Primipara
pijat endorphin dan sebelum dan
setelah 15 menit pijat endorphin Intensitas Neri p
Mean SD SE n
Persalinan value
Minimal Nyeri sebelum 15
Variabel Mean SD menit
6,93 1,048 0,191 30
Maximal 0,037
Nyeri sebelum Nyeri setelah 15
6,13 1,408 0,257 30
6,60 1,003 4–8 menit
pemijatan 5 menit
Nyeri setelah
6,13 1,403 4–9 Berdasarkan tabel 3 intensitas nyeri
pemijatan 5 menit
15 menit sebelum dilakukan pijat
Nyeri sebelum
7,20 0,887 6–9 endorphin didapatkan mean 6,93 dan
pemijatan 15 menit intensitas nyeri setelah 15 menit dilakukan
Nyeri setelah
6,73 1,363 4–9 pijat endorphin didapatkan mean 6,13.
pemijatan 15 menit Hasil uji statistik didapatkan nilai p – value

[32]
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 1, April 2017 SSN 1907 - 0357

0,000 pada intensitas nyeri sebelum dan sebelum dan 15 menit setelah pijat
setelah 5 menit dilakukan pijat endorphin endorphin didapatkan nilai p – value 0,037.
dan p – value 0,037 pada intensitas nyeri Hasil di atas menunjukan bahwa ada
sebelum dan setelah 15 menit dilakukan pengaruh pijat endorphin terhadap
pijat endorphin, hal ini menunjukan bahwa intensitas nyeri pada kala I persalinan
ada pengaruh pijat endorphin terhadap normal. Hal ini sejalan dengan penelitian
intensitas nyeri kala I pada di BPS Fika yang dilakukan oleh Nur Azizah dkk.
Saumi (p value < 0,05). (2011) tentang pijat endorphin, bahwa ada
pengaruh pijat endorphin dengan intensitas
PEMBAHASAN nyeri pada kala I (p value < 0,005).
Mekanisme persalinan yang terjadi
Berdasarkan tabel 1 didapatkan nilai pada responden dapat memodifikasi dan
rata – rata nyeri sebelum dilakukan pijat merubah sensasi nyeri yang dating
endorphin selama 5 menita dalah 6,60 dan sebelum mereka sampai di kortek serebri
nilai rata – rata nyeri setelah dilakukan sehingga menyebabkan persepsi nyeri. Hal
pijat endorphin selama 5 menit adalah ini sesuai dengan teori Perry &Potter
6,13. Sedangkan nilai rata – rata sebelum (2005), serabut kecil mentransmisikan
dilakukan pijat endorphin 15 menit adalah sensasi nyeri yang keras yang mempunyai
7,20 dan nilai rata – rata setelah dilakukan reseptor berupa ujung – ujung saraf bebas
pijat endorphin 15 menit adalah 6,73. di kulit dan struktur dalam seperti tendon,
Hasil ini sejalan dengan penelitian otot dan alat – alat dalam. 43 Sedangkan
yang dilakukan oleh Grhasta Dian tahun serabut besar mentransmisikan sensasi
2014 dengan judul Pengaruh Stimulasi sentuhan, getaran, suhu hangat dan tekanan
Kutan Slow Stroke Back Massage halus.
Terhadap Perubahan Kadar Endorphin Dan Salah satu cara untuk mengurangi
Nyeri Persalinan Pada Ibu Inpartu Di nyeri pada ibu yang melahirkan dengan
RSUD Kota Semarang dengan hasil ada pijat endorphin. Menurut Kuswandi
perbedaan kadar endorphin sebelum dan (2011), teknik sentuhan dan pemijatan
setelah pemberian SSBM 5 menit (P = ringan ini sangat penting bagi ibu hamil
0,031) dan 15 menit (P=0,024). untuk membantu memberikan rasa tenang
Menurut Judha dkk. (2012) Nyeri dan nyaman, baik menjelang maupun saat
yang dialami seseorang bersifat sangat proses persalinan akan berlangsung.
subyektif, tergantung bagaimana seseorang (Constance Palinsky dari Michigan)
menginterpretasikan nyeri, namun tingkat banyak meneliti mengenai manajemen
nyeri yang dirasakan oleh penderita dapat nyeri, tergerak menggunakan endorphin
diukur dengan skala pengukuran nyeri dan massage untuk mengurangi atau
dengan pemeriksaan kadar endorphin meringankan rasa sakit pada ibu yang akan
dalam darah. melahirkan. Selanjutnya, ia menciptakan
Menurut peneliti pemijatan yang endorphin massage, sebuah teknik
dilakukan pada ibu hamil baik menjelang sentuhan dan pemijatan ringan yang dapat
maupun saat persalinan benar memiliki menormalkan denyut jantung dan tekanan
pengaruh terhadap pengurangan intensitas darah, serta meningkatkan kondisi rileks
nyeri yang dirasakan sehingga dapat dalam tubuh ibu hamil dengan memicu
memberikan rasa tenang dan nyaman perasaan nyaman melalui permukaan kulit.
ketika proses persalinan tersebut Dari hasil penelitian, teknik ini dapat
berlangsung. meningkatkan pelepasan zat oksitosin,
Berdasarkan hasil penelitian sebuah hormon yang memfasilitasi
didapatkan bahwa intensitas nyeri 5 menit persalinan.
sebelum dan 5 menit setelah pijat Menurut peneliti pijat endorphin
endorphin didapatkan nilai p – value 0,006. benar memiliki pengaruh terhadap
Sedangkan hasil intensitas nyeri 15 menit pengurangan terhadap intensitas nyeri pada
kala I persalinan normal. Hal ini

[33]
Jurnal Keperawatan, Volume XIII, No. 1, April 2017 SSN 1907 - 0357

dikarenakan sentuhan dan pijatan dapat kala I persalinan normal serta bagi peneliti
memberikan ibu perasaan tenang dan agar dapat mengaplikasikan teori dan
nyaman dalam menghadapi proses praktik tentang pijat endorphin dalam
persalinan. Untuk itu pijat endorphin pelayanan kebidanan di komunitas.
sangat disarankan bagi suami dan Bidan
yang berhubungan langsung dengan ibu DAFTAR PUSTAKA
hamil dan bersalin. Selain tidak
menimbulkan efek samping yang Bandiyah, Siti. 2009. Kehamilan,
membahayakan ibu pijat endorphin dapat Persalinan dan Gangguan
menurunkan kecemasan sehingga nyeri kehamilan.Yogyakarta:Nuha Medika
yang ditimbulkan saat bersalin dapat Dian, Grhasta. 2014. Pengaruh Stimulasi
berkurang. Kutan Slow Stroke Back Massage
Terhadap Perubahan Kadar
KESIMPULAN Endorphin Dan Nyeri Persalinan
Pada Ibu Inpartu Di Rsud Kota
Berdasarkan hasil penelitian dan Semarang.Thesis.Semarang:Undip
pembahasan tentang pengaruh pijat Dinkes Provinsi Lampung. 2012. Profil
endorphin (endorphin massage) terhadap Kesehatan Provinsi Lampung.
intensitas nyeri kala I pada ibu primipara Lampung:Dinkes Provinsi Lampung
di bidan praktek mandiri fika saumi Judha, M. 2012. Teori Pengukuran Nyeri
pringsewu adalah Ada pengaruh intensitas & Nyeri Persalinan. Yogyakarta:
nyeri terhadap pijat endorphin sebelum 5 Nuha Medika
menit dan setelah 5 menit dilakukan pijat Kuswandi, L. 2011. Keajaiban Hypno-
endorphin (p value 0,006 < 0,05) dan ada Birthing. Jakarta:Pustaka Bunda
pengaruh intensitas nyeri terhadap pijat Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
endorphin sebelum 15 menit dan setelah 15 Penelitian Kesehatan. Jakarta:
menit dilakukan pijat endorphin. (p value Rineka Cipta
0,037 < 0,05). Nur Azizah, dkk. 2011. Pengaruh
Saran bagi tempat penelitian untuk Endorphin Massage Terhadap
dapat mengaplikasikan pijat endorphin Intensitas Nyeri Kala I Persalinan
dalam upaya pengurangan rasa nyeri pada Normal Ibu Primipara Di Bps s dan b
kala I persalinan normal terhadap pasien. Demak Tahun 2011.Jurnal:Unimus
Bagi Institusi Poltekkes Kemenkes Potter & Perry. 2005. Buku Ajar
Tanjungkarang agar dapat menerapkan Fundamental Keperawatan Konsep,
pijat endorphin kepada mahasiswa melalui Proses, dan Praktik. Edisi 4 volume
mata kuliah terkait. Bagi Masyarakat agar 1. Jakarta:EGC
dapat menerapkan pijat endorphin pada
saat mendampingi keluarga (istri) dalam

[34]

Anda mungkin juga menyukai