Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ELISA YURITA

STAMBUK : B10118249

KELAS :E

PRODI : ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

MAKALAH SINGKAT TERKAIT DENGAN NILAI KEADILAN YANG BERKAITAN


DENGAN ANTI KORUPSI

PEMBAHASAN

 Berdasarkan arti katanya, adil adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak memihak. Keadialn
adalah penilaian dengan memberikan kepada siapapun sesuai apa yang menjadi haknya, yakni dengan
bertindak proporsional dan tidak melanggar hukum. Pribadi dengan karakter yang baik akan
menyadari bahwa apa yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk
mendapatkan lebih dari apa yang dia upayakan. Jika ia seorang pemimpin, ia akan memberiakan
kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya, ia juga ingin mewujudkan
keadilan dan kemakuran bagi masyarakat dan bangsanya.

Keadilan dari sudut pandang bangsa Indonesia disebut juga keadilan sosial, secara jelas dicantumkan
dalam pancasila sila ke-2 dan ke-5, serta UUD 1945. Keadilan adalah penilaian dengan memberikan
kepada siapapun sesuai dengan apa yang menjadi haknya, yakni dengan bertindak proposional dan
tidak melanggar hukum. Keadilan berkaitan erat dengan hak, dalam konsepsi bangsa Indonesia hak
tidak dapat dipisahkan dengan kewajiban. Dalam konteks pembangunan bangsa Indonesia keadilan
tidak bersifat sektoral tetapi meliputi ideologi. Untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.
Adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan.

Keadilan juga meminimalisir kesenjangan sosial karena sesungguhnya pemberian yang


diberikan dengan adanya maksud dan tujuan tertentu adalah bentuk perilaku korupsi yang berupa
Gratifikasi.

Sikap adil ini tentunya harus dimiliki , Adil dalam hal ini adalah kemampuan untuk bertindak tanpa
membedakan, sesuai aturan dan normanya

Bagi mahasiswa karakter adil ini perlu sekali dibina sejak masa perkuliahannya agar mahasiswa dapat
belajar mempertimbangkan dan mengambil keputusan secara adil dan benar. Keterlibatan mahasiswa
dalam upaya pemberantasan korupsi tentu  tidak pada upaya penindakan yang merupakan
kewenangan institusi penegak hukum. Peran aktif mahasiswa diharapkan lebih difokuskan pada upaya
pencegahan korupsi dengan ikut membangun budaya anti korupsi di masyarakat. Mahasiswa
diharapkan dapat berperan sebagai agen perubahan dan  motor  penggerak gerakan anti  korupsi di
masyarakat. Untuk  dapat berperan aktif mahasiswa perlu dibekali dengan pengetahuan yang cukup
tentang seluk beluk korupsi dan pemberantasannya.  Yang tidak kalah penting, untuk dapat berperan
aktif mahasiswa harus dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai anti korupsi dalam kehidupan
sehari-hari.
Nilai keadilan dapat dikembangakan oleh mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari, baik didalam
kampus maupun diluar kampus. Hal ini antara lain dapat diwujudkan dalam bentuk:

1)   Menimbang atau menakar segala sesuatu secara objektif dan seimbang ketika menilai teman atau
orang lain dapet diwujudkan dalam bentuk selalu memberikan pujian tulus kepada kawan yang
berprestasi, memilih kawan tidak berdasarkan latar belakang sosial.
2)   Ketika ada teman berselisih, dapat bertindak bijaksana dan memberikan solusi serta tidak
memojokan salah satu pihak, memihak yang benar secara proporsional.
4)   Adil terhadap dirinya sendiri, seperti belajar maksimal sebagai sebuah keadilan terhadap potensi
dan bakat yang di berikan oleh Allah SWT.
5)   Adil terhadap diri sendiri juga dapat diterapkan dengan cara hidup seimbang. Belajar dan
berkerja, berolahraga, beristirahat atau menunaikan hak tubuh lainnya seperti makan atau minum
dengan seimbang dan sesuai dengan kebutuhan.
6)   Memberikan pelayanan yang sama kepada semua orang (tidak membedakan status sosial, agama,
ras/suku, bangsa, dll).

 
Upaya pembekalan mahasiswa tersebut dapat ditempuh  dengan berbagai cara antara lain melalui
kegiatan sosialisasi, kampanye, seminar atau perkuliahan.  Pendidikan Anti Korupsi bagi mahasiswa
bertujuan untuk  memberikan pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk korupsi dan
pemberantasannya serta menanamkan nilai-nilai anti korupsi. Tujuan jangka panjangnya adalah
menumbuhkan budaya anti korupsi di kalangan mahasiswa dan mendorong mahasiswa untuk dapat
berperan serta aktif dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

“Mencegah  harus datang dari diri kita sendiri, lingkungan kita dan yang lebih luas lagi dengan
cara mengorganisir dalam sebuah gerakan bersama. Menurut seorang bijak, kejahatan yang
terorganisir bisa mengalahkan kebaikan yang tak tak teroganisir. Lalu apakah kita mau dikalahkan
kejahatan yang terorganisir? Sekarang inilah yang terjadi di Indonesia. mafia dan kartel menguasai
semua bidang, aparat pemerintahan dan juga penegak hukum diseret oleh kemauan mereka. Lalu kita
(rakyat) dibuat tak berdaya hanya menerima keadaan.” Ahmad taufik calon komisioner kpk

Sebenarnya kita bisa mencegah dan memberantas korupsi. Jika kita bisa bersatu, berpikir untuk
negara dan bangsa. Bukan berpikir untuk individu, golongan atau kelompok saja. Kekuatan yang baik
yang sudah ada harus dihimpun. Menjadikan anti korupsi sebagai sebuah gerakan rakyat, akan
mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Tidak empati terhadap laporan terjadinya dugaan tindak pidana korupsi, dan pengabaian hak-hak
rakyat, lalu berpolitik individual atau kelompok, telah melemahkan pemberantasan korupsi. Malah
yang terjadi kini adalah pemberantasan anti korupsi. Dengarkan suara rakyat, dengarkan suara hati
nurani, kembali kepada tujuan diadakannya Pemberantssan Korupsi di negeri ini. Sehingga tak mudah
ditunggangi kepentingan individu, kelompok, ataupun golongan tertentu.

Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima sesuai
dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah
upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada
bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi
masyarakat dan bangsanya.
Nilai keadilan dapat dikembangkan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari, baik di dalam
sekolah maupun di luar sekolah. Antara lain dapat diwujudkan dalam bentuk selalu memberikan
pujian tulus pada kawan yang berprestasi, memberikan saran perbaikan dan semangat pada kawan
yang tidak berprestasi, tidak memilih kawan berdasarkan latar belakang sosial, 
Kebijakan penghentian (moratorium) remisi kasus korupsi dilakukan untuk memberikan efek jera
yang lebih kuat untuk terpidana dan diharapkan untuk mendukung dengan semangat antikorupsi di
Indonesia. Pertanyaan kemudian apakah tidak bertentang dengan rasa keadilan?

Dari sudut hukum dan hak asasi manusia, maka setiap manusia memiliki hak yang sama didepan
hukum (Pasal 27 ayat 1 UUD 1945) atau biasa dikenal dengan istilah “Kesetaraan di hadapan
hukum”.Maka tentu saja terpidana juga harus diselesaikan sama didepan hukum. Setiap terpidana
memiliki hak untuk mendapatkan persetujuan, sebagai diatur dalam Pasal 14 Undang-Undang Nomor
12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. Dalam Pasal 14 huruf (j) menyatakan setiap narapidana
memiliki hak untuk mendapatkan kebebasan masa penjara (remisi). Pasal 14 UU No.12 / 1995
kemudian diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2006 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pelaksaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan. Pasal 34 UU No.28 / 2006 ayat 3 menyatakan bagi
narapidana yang dipidana karena melakukan tindak pidana terorisme, narkotika dan psikotropika,
korupsi, kejahatan terhadap negara keamanan dan kejahatan hak asasi manusia yang berat, dan
transnasional terorganisasi lainnya, Diberikan remisi, disetujui oleh Diakui baik, dan telah disetujui
1/3 (satu pertiga) masa penjara. Pengambilan Keputusan untuk Pembebasan Korupsi.

Pertama, keadilan ditinjau dari persetujuan dan kesadaran. Kasus empat copetyang ditangkap dan
dipajang di stasiun. Copet-copet ini beraksi di beberapa stasiun.Ada yang di Tanah Abang, ada yang
di Manggarai,umum bertuliskan “saya copet” yang mana mereka merasa malu ditangkap dengan
disuruh telanjang dada. Ada juga kasus copet babak belur dikeroyok massasaat beraksi mengambil
telepon genggam milik Buyung Enek (51) di dalam busMayasari Bakti P14 jurusan Tanah Abang-
Tanjung Priok di Simpang Lima Senen,Jakarta Pusat. Pelaku bernama Galang Andrian (31) kini telah
ditangkap aparatkepolisian (metro.sindonews.com, 2017).
Hal ini berbanding terbalik dengan kasus dua kepala desa di Bintan yang masih bisadisembunyikan
karena telah ditetapkan sebagai korupsi dana desa. Hal ituterlihat sebelum dipahami oleh Kejaksaan
Negeri Tanjungpinang. KepalaDesa Malang Rapat Yusron Munir langsung menyapa siaran usai
keluar dariruang penyidik (Tribunnews.com, 2017).Dari kasus seseorang, si pencuri hanya mengambil
dompet seseorang yangkerugiannya Kecil Yang berdampak Hanya PADA Korban Saja Dan jumlanya
Terbatas,SEMENTARA si koruptor mengenakan seragam rapih LEBIH Banyak mengambil Uang
Yang kerugiannya JAUH LEBIH gede, mereka TIDAK merasakan Tindakmengejar ketertinggalan
Penghasilan kena pajak diketahui korupsi namun, Titik tekannya Adalah perlakuan hukumYang
BERBEDA ANTARA keduanya Dimana Pelaku korupsi dikhususkan Dan hilangnya rasa malu
mereka ketika berbuat korupsi SeolAh-olah mereka BanggaDENGAN Hal ITU.

Kedua pengadilan ditinjau dari segi latar belakang, akses dan perlindungan terhadap pelakunya. Kasus
nenek Ashiani yang renta didakwa sebagai pencuri
2 batangpohon jati untuk dibuat tempat tidur yang ketikadilaporkan Langsung ditangakap, mengikuti
Sidang Dan dijatuhi hukuman Penjara 1TahunDi mana tempat-tempat penjara seperti penjara biasa
dengan ukuran kecilyang dibatasi dan dengan akses yang terbatas seperti kebanyakan tempat
pencurian padaumunya.Dibandingkan dengan kasus korupsi e-KTP oleh Setya Novanto selaku
ketuaDPR RI yang kemudian memenangkan praperadilan, tetapi dipertimbangkan janggal oleh para
ahlihukum Indonesia Corruption Watch (ICW) dimana iajuga tidak hadir dengan beralasan sakitTapi
kompilasi bebasdari peraturan dia telah dikabarkan sehat dan dikembalikan
lagi padahalsakitnya dikabarkan sangat parah. Selain itu itu berbeda dengan kasus GayusTambunan
terpidana korupsi yang punya akses ke Bali menonton pertandingan tenisdan ke Singapura
(infoindonesiakita.com, 2011).

Ketiga keadilan ditinjau dari dampak dan konsekuesi yang harus diperoleh.Dalam kasus
pertanggungan atau pemerasan yang berdampak tidak terlalu besardengan korupsi Yang lebih besar
dari masalah dalam hal pertanggungan dari kasus pertanggungandan pemerasan dihukum
dengan penjara yang telah kita ketahui ukurannya padatdihuni beberapa orang, sementara kasus
korupsi berbedadipertimbangkanlebih tinggi dibanding Rentangkan kasta tertinggi (Rmol.co, 2016).

Selain itu kasus terosisme yang dapat mematikan banyak orang dan kerusakan yangterjadi,
dibandingkan dengan kasus korupsiyang berkaitan dengan yang terus menerus, menyebabkan
kerugianterhadap Negara yang semestinya bisa mensejahterakan rakyat tetapi malah menjepitrakyat
yang justru banyak orang yang dihabiskan Karenakemiskinan dan kemenangan yang juga mengarah
pada angka orang yanglolos dan angka yang diambil karena kesulitan ekonomi.Dari kasus ini
dipercaya sama-sama besar tetapi dalam kasuskorupsi tidak sampai pada hukuman mati yang berbeda
dengan demokrasi, sehingga dalam pemberian hukuman membicarakan tidak
mampu memberi efek jera bagi para pelaku-pelakunyadan mungkin bisa memotivasi
orang berbaring untuk melakukan hal yang Serupa DENGAN sebab pelakunya kaya DENGAN Cepat,
Sulit ditangkap, Dan JIKA MASUK Penjara TIDAK Terlalu Berat KARENA penjaranya difasilitasi
DENGAN Mewah.

Terakhir, keadilan ditinjau dari pelaksana perwujudan keadilan. Selain kasus-kasus diatas, hal yang
penting muncul dari para penegak pengadilan yang jugamelakukan praktik korupsi mulai dari ketua
MK yang merupakan lembaga hukum.

Ajarkan concept adil Sesuai usianya, Dan ajari Anak berbagi.Tanamkan pula Nilai bahwa SETIAP
orangutan Punya hak Dan Kewajiban Yang sama Dan Harus diperlakukan DENGAN Setara. Kita bisa
menjadi contoh saat berinteraksi dengan bibi dan tukang kebun di rumah, dengan keluarga, atau
dengan rekan kerja, semua bertemu dengan sama.

Selalu mencari pengalaman dan pengetahuan melalui interaksi dengan kawan 


REFERESI
https://muhammadapryadi.wordpress.com/tentang-ilmu-hukum/nilai-dan-prinsip-anti-korupsi/

https://www.kompasiana.com/171717/5ae28d635e137323fb7e9685/nilai-nilai-anti-korupsi-bagi-pns-
asn-untuk-mencegah-korupsi

https://indonesiana.tempo.co/read/127856/2018/09/26/yumnanahla2/mengenal-pendidikan-anti-
korupsi-di-era-milenial

http://kumpulanmakalahlengkapdalamilmuisi.blogspot.com/2016/01/makalah-nilai-nilai-dan-prinsip-
prinsip.html

http://www.negarahukum.com/hukum/keadilan-dan-penghentian-remisi-koruptor.html

https://www.academia.edu/36435659/_KEADILAN_DALAM_PENERAPAN_HUKUM_TERHADA
P_PELAKU_TINDAK_PIDANA_KORUPSI_DI_INDONESIA_ESAI_MAHASISWA

https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt59644683ea927/menanamkan-nilai-nilai-karakter-
antikorupsi-pada-anak/

https://caridokumen.com/download/makalah-pendidikan-anti-korupsi-di-perguruan-tinggi-
_5a46343bb7d7bc7b7af8259c_pdf

https://dokumen.tips/documents/nilai-dan-prinsip-anti-korupsi.html

https://caridokumen.com/download/makalah-pendidikan-anti-korupsi-di-perguruan-tinggi-
_5a46343bb7d7bc7b7af8259c_pdf

file:///C:/Users/X200/Downloads/15-Article%20Text-32-1-10-20171220%20(1).pdf

https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2015/10/15/nilai-prinsip-anti-korupsi/

Anda mungkin juga menyukai