Anda di halaman 1dari 24

FISIKA DASAR FARMASI

MEKANIKA FLUIDA

Oleh
Muhammad Taqiyyuddin Fahmi
182210101076

Dosen Pengampu
Eka Deddy Irawan, S.Si.,M.Sc.,Apt.

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JEMBER
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Fisika Dasar ini dengan baik
meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya.

Materi ini diberikan sebagai bekal awal mahasiswa farmasi yang tidak lain akan selalu
membutuhkan dan menghadapi problematika mengenai implementasi hukum newton dalam
kegiatan perkuliahan yang akan datang.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna, sehingga kritik dan saran diharapkan dari pembaca. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Jember, 25 Januari 2020

Muhammad Taqiyyuddin Fahmi


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mekanika fluida adalah cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang perilaku
dari zatcair dan gas dalam keadaan diam ataupun bergerak. Pada mekanika fluida,
dipelajari perilaku fluida dalam keadaan diam (statistika fluida), di mana tidak adanya
tegangan geser yang bekerja pada partikel fluida tersebubt, dan fluida dalam keadaan
bergerak (dinamika fluida). Aliran fluida atau zat cair (termasuk uap air dan gas)
dibedakan dari benda padat karena kemampuannya untuk mengalir.
Fluida lebih mudah mengalir karena ikatan molekul dalam fluida jauh lebih kecil
dari ikatan molekul dalam zat padat, akibatnya fluida mempunyai hambatan yang relatif
kecil pada perubahan bentuk karena gesekan. Zat padat mempertahankan suatu bentuk
dan ukuran yang tetap, sekalipun suatu gaya yang besar diberikan pada zat padat
tersebut, zat padat tidak mudah berubah bentuk maupun volumenya, sedangkan zat cair
dan gas, zat cair tidak mempertahankan bentuk yang tetap, zat cair mengikuti bentuk
wadahnya dan volumenya dapat diubah hanya jika diberikan padanya gaya yang sangat
besar. Gas tidak mempunyai bentuk maupun volume yang tetap, gas akan berkembang
mengisi seluruh wadah. Karena fase cair dan gas tidak mempertahankan suatu bentuk
yang tetap, keduanya mempunyai kemampuan untuk mengalir. Dengan demikian kedua
duanya sering secara kolektif disebut sebagai fluida (Olson, 1990).
Fluida dibedakan menjadi fluida statik yaitu fluida dalam keadaan diam tidak
mengalir dan fluida dinamis yaitu fluida dalam keadaan mengalir. Fluida terbagi atas
berbagai macam gaya maupun tekanan dalam fluida.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dikaji, antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan mekanika fluida?
2. Apa sajakah ruang lingkup mekanika fluida?
3. Bagaimana konsep-konsep dasar dari mekanika fluida?
4. Bagaimana penerapan teori mekanika fluida dalam dunia kefarmasian dan
kesehatan?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulis dalam membuat makalah ini, antara lain:
1. Untuk mengetahui apa itu fluida dan mekanika fluida.
2. Untuk mengetahui ruang lingkup mekanika fluida.
3. Untuk mengetahui konsep-konsep dasar mekanika fluida.
4. Untuk dapat mengetahui dan menerapkan teori mekanika fluida dalam dunia
kefarmasian dan kedokteran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Definisi Mekanika Fluida


Sebelum ke definisi mekanika fluida, kita harus mengetahui apa itu fluida. Fluida
adalah zat alir adalah zat dalam keadaan bisa mengalir dan memberikan sedikit
hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Ada dua macam fluida yaitu cairan
dan gas. Salah satu ciri fluida adalah kenyataan bahwa jarak antara dua molekulnya tidak
tetap, bergantung pada waktu. Ini disebabkan oleh lemahnya ikatan antara molekul yang
disebut kohesi. Gaya kohesi sendiri tersebut adalah gaya tarik antar partikel sejenis.
Dalam kasus ini gaya kohesi antara molekul gas sangat kecil jika dibandingkan gaya
kohesi antar molekul zat cair. Ini menyebabkan molekul-molekul gas menjadi relatif
bebas sehingga gas selalu memenuhi ruang. Sebaliknya molekul-molekul zat cair terikat
satu sama lainnya sehingga membentuk suatu kesatuan yang jelas meskipun bentuknya
sebagian ditentukan oleh wadahnya. Akibat yang lainnya adalah sifat kemampuannya
untuk dimampatkan. Gas bersifat mudah dimampatkan sedangkan zat cair sulit. Gas jika
dimampatkan dengan tekanan yang cukup besar akan berubah manjadi zat cair.
Mekanika gas dan zat cair yang bergerak mempunyai perbedaan dalam beberapa hal,
tetapi dalam keadaan diam keduanya mempunyai perilaku yang sama dan ini dipelajari
dalam statika fluida. Fluida terbagi atas dua jenis, yakni fluida tak mengalir
(hidrostatika) dan fluida mengalir (hidrodinamika).
Fluida atau zat alir meliputi zat cair dan gas. Zat cair meliputi air, darah, H 2SO4,
air laut dan sebagainya. Zat gas meliputi udara, oksigen, nitrogen, CO 2 dan sebagainya.
Hukum-hukum yang berlaku pada air berlaku pula pada zat cair lainnya. Walaupun zat
cair dan gas tergolong dalam fluida namun terdapat perbedaan antara kedua zat tersebut
(Gabriel, 1996).

Zat Cair Zat Gas


- Molekul-molekul terikat secara - Molekul bergerak bebas dan saling
longgar bertumbukan
- Tekanan yang terjadi oleh karena - Tekanan gas bersumber pada
ada gaya gravitasi bumi yang perubahan momentum yang
bekerja terhadapnya disebabkan tumbukan molekul gas
pada dinding
- Tekanan terjadi secara tegak lurus - Tekanan terjadi tidak tegak lurus
pada bidang pada bidang
Tabel 1. Sumber: Fisika Kedokteran, 1996.

Mekanika fluida merupakan salah satu cabang tertua dari ilmu fisika dan
merupakan pondasi bagi pengetahuan dan aspek lain ilmu terapan keteknikan yang
memperhatikan gerakan dan keseimbangan fluida. llmu ini merupakan suatu subyek
yang mendasari hamper semua bidang keteknikan seperti: mechanical engineering, civil
engineering, aerospace, naval architecture, marine engineering, serta bidang-bidang lain
seperti: astrophysics, biology, biomedicine, plasma physics (Orianto dan Pratikto, 1984).
Mekanika fluida adalah suatu ilmu yang mempelajari perilaku fluida baik dalam
keadaan diam (statis) maupun keadaan bergerak (dinamis) serta akibat interaksi akibat
media batasnya. Mekanika fluida dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Fluida Statis
Bila seluruh partikel dari fluida dalam keadaan tidak bergerak relatif terhadap
suatu sistem koordinat, maka fluida tersebut dinamakan dalam keadaan statis (diam).
Sebaliknya, ada beberapa kasus di mana elemen-elemen fluida mungkin dalam
keadaan diam terhadap satu dan lainnya atau terhadap pembatasnya, tetapi bergerak
terhadap suatu sistem koordinat. Di sini pun masih berlaku hukum hidrostatis. Suatu
fluida dalam keadaan diam ataupun keadaan keseimbangan relatif, elemen-
elemennya tidak menyebabkan gaya geser (Orianto dan Pratikto, 1984).
Fluida statis bermakna fluida atau zat alir yang tidak bergerak. Hal-hal yang
dibahasdalam Fluida statis ini yaitu mengenai massa jenis, tekanan zat cair, hukum
Pascal, tekananhidrostatis, bejana berhubungan, hukum Archimedes, gaya apung,
tegangan permukaan,kapilaritas. Eksperimen yang dilakukan bisa menghubungkan
zat cair antar pipa yang berbeda luasdan penampang, menentukan massa jenis benda,
mengukur massa gas dalam ruang atau tabung,bahkan bisa digunakan menentukan
tekanan udara yang semakin meningkat ke atmosfer. Satuan yang digunakan adalah
satuan tekanan (pascal, N/m2, atmosfer, psi), satuan volume (liter,dm3, m3, mililiter),
satuan gaya (newton, dyne).
2. Fluida Dinamis
Dalam membicarakan aliran fluida, penting untuk mengenal suatu aliran yang
disebut aliran fluida ideal. lni merupakan kondisi yang tidak mungkin terjadi, tetapi
pada banyak masalah engineering, asumsi terhadap fluida ideal akan
sangat.bermanfaat. Bila membicarakan fluida nyata (real fluid), haruslah
diperhatikan adanya pengaruh viskositas dalam permasalahan tersebut. Pada fluida
ideal yang mengalir dalam saluran lurus, maka seluruh partikel akan bergerak paralel
dengan kecepatan sama, sebaliknya pada real fluid, kecepatan pada daerah dekat
dinding akan sama dengan nol (lihat gambar) (Orianto dan Pratikto, 1984).

Gambar 1. Sumber: Buku Mekanika Fluida, 1984.

2.2. Ruang Lingkup Mekanika Fluida


Bumi ini 75% tertutup oleh air (zat cair) dan 100% tertutup oleh udara (gas), oleh
karena itu ruang lingkup mekanika fluida sangat luas dan menyentuh hampir seluruh
segi kehidupan manusia. Ilmu cuaca, oceanography fisis, dan hidrologi bersangkutan
dengan aliran-aliran secara alami, seperti juga halnya dengan penelaahan medis atas
pernapasan dan peredaran darah. Semua masalah transportasi yang terkait dengan gerak
fluida, dengan cabang-cabang khusus yang telah maju dalam aerodinamika pesawat
udara dan roket, dan dalam hidrodinamika bahari kapal dan kapal selam.
Di dalam bidang energy, hamper seluruh energi elektrik kita dibangkitkan dengan
aliran air (PLTA) atau aliran uap (PLTU) yang memutar turbin. Semua masalah
pembakaran yang melibatkan gerak fluida, seperti juga masalah-masalah pengairan,
pengendalian banjir, penyediaan air, pembuangan limbah, herak umban atau pyoyektil,
dan pembangunan jalur minyak dan gas.

Gambar 2. PLTA Jatiluhur


Sumber: ekonomi.kompas.com

Gambar 3. PLTU Suralaya


Sumber: beritasatu.com
2.3. Persamaan Dasar Mekanika Fluida
1. Massa Jenis
Massa jenis merupakan pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin
tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya.
Massa jenis rata-rata setiap benda ialah total massa dibagi dengan total volumenya.
Kerapatan suatu zat disebut massa jenis, yang dilambangkan dengan ρ (rho),
yakni hasil bagi massa zat oleh volumenya. Hal ini sesuai dengan sifat utama dari
suatu zat, yakni massa dan volume.

Gambar 4. Perbedaan berat dan volume benda


Sumber: informasi-pendidikan.com

m
ρ=
V
Keterangan:
ρ = Densitas / Massa Jenis (kg/m3)
m = Massa Benda (kg)
V = Volume Benda (m3)
Dalam dunia medis, satuan densitas lebih sering dinyatakan sebagai gr/cc (specific
gravity / SG). 1 gr/cc = 1000 kg/m3).

2. Tekanan
Tekanan adalah gaya persatuan luas. Satuan tekanan sering digunakan untuk
mengukur kekuatan dari suatu cairan atau gas. Satuan tekanan dapat dihubungkan
dengan satuan volume (isi) dan suhu. Semakin tinggi tekanan di dalam suatu tempat
dengan isi yang sama, maka suhu akan semakin tinggi. Hal ini dapat digunakan
untuk menjelaskan mengapa suhu di pegunungan lebih rendah daripada di dataran
rendah, karena di dataran rendah tekanan lebih tinggi.
Akan tetapi pernyataan ini tidak selamanya benar atau terkecuali untuk uap air,
uap air jika tekanan ditingkatkan maka akan terjadi perubahan dari gas kembali
menjadi cair. Rumus dari tekanan dapat juga digunakan untuk menerangkan
mengapa pisau yang diasah dan permukaannya menipis menjadi tajam. Semakin
kecil luas permukaan, dengan gaya yang sama akan dapatkan tekanan yang lebih
tinggi.
F
P=
A
Keterangan:
P = Tekanan (1 N/m2), Satuan dari tekanan bermacam-macam, diantaranya Pascal,
Bar, Torr, atm, N/m2, dan cmHg. 1 atm = 76 cmHg = 101.000 Pa. 1 N/m2 = 1 Pa.
F = Gaya (N)
A = Luas Penampang (m2)

3. Prinsip Archimedes
Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menemukan bahwa benda yang
dimasukan ke dalam fluida seperti air misalnya, memiliki berat yang lebih kecil
daripada ketika benda tidak berada di dalam fluida tersebut. kita mungkin sulit
mengangkat sebuah batu dari atas permukaan tanah tetapi batu yang sama dengan
mudah diangkat dari dasar kolam. Hal ini disebabkan karena adanya gaya apung.
Gaya apung terjadi karena adanya perbedaan tekanan fluida pada kedalaman yang
berbeda. tekanan fluida bertambah terhadap kedalaman. Semakin dalam fluida (zat
cair), semakin besar tekanan fluida tersebut. Ketika sebuah benda dimasukkan ke
dalam fluida, maka akan terdapat perbedaan tekanan antara fluida pada bagian atas
benda dan fluida pada bagian bawah benda. Fluida yang terletak pada bagian bawah
benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida yang berada di bagian atas
benda. (perhatikan gambar di bawah).
Gambar 7. Sumber: studiobelajar.com
Pada gambar di atas, tampak sebuah benda melayang di dalam air. Fluida yang
berada dibagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada fluida
yang terletak pada bagian atas benda. Hal ini disebabkan karena fluida yang berada
di bawah benda memiliki kedalaman yang lebih besar daripada fluida yang berada di
atas benda (h2 > h1).
F b=F 2−F1
F b=ρ f gA (h1−h2)
F b=ρ f gAh
F b=ρ f gV
Keterangan:
Fb = Gaya Bouyant (Gaya Apung) (N)
ρf = Massa Jenis Fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitas (10 m/s2 atau 9,8 m/s2)
V = Volume benda yang tercelup
Prinsip Archimedes menyatakan bahwa, ketika sebuah benda tercelup seluruhnya
atau sebagian di dalam zat cair, zat cair akan memberikan gaya ke atas (gaya apung)
pada benda, di mana besarnya gaya ke atas (gaya apung) sama dengan berat zat cair
yang dipindahkan.
4. Tekanan Hidrostatis
Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di bawah air. Tekanan ini terjadi
karena adanya berat air yang membuat cairan tersebut mengeluarkan tekanan.
Tekanan sebuah cairan bergantung pada kedalaman cairan di dalam sebuah ruang
dan gravitasi juga menentukan tekanan air tersebut.

Gambar 5. Sumber: idschool.net

P= ρgh
Keterangan:
P = Tekanan Hidrostatis (Pascal atau N/m2)
ρ = Massa Jenis Cairan (kg/m3)
g = Percepatan Gravitasi (10 m/s2)
h = Kedalaman Cairan (m), h dihitung dari permukaan air menuju ke kedalaman
benda.

5. Prinsip Pascal
Tekanan yang diberikan pada fluida dalam sebuah wadah tertutup maka
tekanannya akan diteruskan sama besar dan merata kesemua arah (Pascal, 1623-
1662).
Gambar 6. Sumber: Slideshare.net

F1 F 2
=
A1 A2

6. Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan adalah gaya atau tarikan ke bawah yang menyebabkan
permukaan cairan berkontraksi dan benda dalam keadaan tegang. Hal ini disebabkan
oleh gaya-gaya tarik yang tidak seimbang pada antar muka cairan. Gaya ini biasa
segera diketahui pada kenaikan cairan biasa dalam pipa kapiler dan bentuk suatu
tetesan kecil cairan. Tegangan permukaan merupakan fenomena menarik yang
terjadi pada zat cair (fluida) yang berada dalam keadaan diam (statis).

Gambar 8. Klip kertas mengapung pada air


Sumber: plus.google.com
F
γ=
l
Keterangan:
γ = Tegangan Permukaan (N/m)
F = Gaya (N)
l = Panjang (m)
7. Hidrodinamika
Penelitian mengenai zat cair yang mengalir disebut hidrodinamika. Penelitian ini
sangat rumit, meliputi tekanan, kecepatan aliran, lapisan-lapisan zat cair yang
melakukan gesekan, dan sebagainya (Gabriel, 1996).
Untuk melakukan penelitian, perlu suatu pendekatan. Bernoulli telah berhasil
menurunkan rumus dengan meletakan persyaratan-persyaratan atau pendekatan
khusus yaitu:
1) Zat cair tanpa adanya geseran dalam (cairan tida viscous).
2) Zat cair mengalir secara stasioner (tidak berubah) dalam hal kecepatan, arah
maupun besarnya (selalu konstan).
3) Zat cair mengalir melalui lintasan tertentu.
4) Zat cair tidak termampatkan melalui sebuah pembuluh dan mengalir sejumlah
cairan yang sama besarnya. (Gabriel, 1996).

Gambar 9. Sumber: Fisika Kedokteran, 1996.


A 1 v 1= A 2 v 2

Keterangan:

8. Viskositas
Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan
tekanan maupun tegangan. Pada masalah sehari-hari (dan hanya untuk fluida),
viskositas adalah "Ketebalan" atau "pergesekan internal". Oleh karena itu, air yang
"tipis", memiliki viskositas lebih rendah, sedangkan madu yang "tebal", memiliki
viskositas yang lebih tinggi. Sederhananya, semakin rendah viskositas suatu fluida,
semakin besar juga pergerakan dari fluida tersebut.

Gambar 10. Kiri: air yang diberi pewarna; kanan: madu


Sumber: matadunia.id

Keterangan:

2.4. Penerapan Teori Mekanika Fluida dalam Dunia Kesehatan


Hukum fisika yang berhubungan dengan tekanan pada tubuh manusia, antara lain:
1. Hukum Boyle
Untuk setiap gas pada suhu tetap, volume berbanding terbalik dengan tekanan
P1V1 = P2V2

2. Prinsip Pascal
Tekanan yang diberikan pada semua zat cair dalam bejana tertutup diteruskan
kesemua arah dengan besar yang sama contohnya vesca urinaria, begitu juga pada
benda yang terletak dalam cairan, mempunyai tekanan yang sama pada seluruh
permukaan. Contohnya janin di dalam cairan amnion, ia terlindungi dalam cairan
yang mengelilinginya yang meneruskan dengan tekanan sama tidak menjadi masalah
Walaupun orangnya aktif.
3. Hukum Charles
Tekanan berbanding terbalik dengan suhu. Pada manusia, hokum ini dipakai pada
mekanisme bernapas dan respirasi.
4. Hukum Dalton (Hukum Tekanan Parsial)
Tekanan gas sebanding dengan presentase campuran gas-gas yaitu tekanan parsial
satu gas adalah jumlah gaya pada dinding yang mengelilinginya.
5. Hukum Henry
Berat gas terlarut dalam volume cairan tetap pada suhu tertentu sebanding dengan
tekanan. Pada penyelam, bertambah dalam menyelam bertambah besar tekanannya,
penurunan yang tiba-tiba yaitu bila penyelam naik ke permukaan dengan cepat
menimbulkan gelembung gas dalam darah yang dapat menyumbat kapiler.

Alat-alat yang digunakan dalam kesehatan yang berhubungan dengan hidrodinamika,


antara lain:
1. Tonometer
Digunakan untuk pemeriksaan untuk mengetahui TIO (tekanan intra okuler) pada
mata.
Gambar 12. Tonometer
Sumber: en.wikipedia.org
2. Spirometer
Spirometer adalah alat ukur kesehatan paru-paru yang mengukur besaran kapasitas
udara paru-paru dalam satu interval waktu.

Gambar 13. Spirometer


Sumber: medicalogy.com
3. Hemodialisis
Hemodialisis berasal dari kata “hemo” artinya darah, dan “dialisis ” artinya
pemisahan zat-zat terlarut. Hemodialisis berarti proses pembersihan darah dari zat-
zat sampah, melalui proses penyaringan di luar tubuh. Hemodialisis menggunakan
ginjal buatan berupa mesin dialisis. Hemodialisis dikenal secara awam dengan istilah
‘cuci darah’.
Gambar 15. Hemodialisis
Sumber: hipwee.com
4. Infus
Infus adalah adalah pemasukan suatu cairan atau obat ke dalam tubuh melalui rute
intravena dengan laju konstan selama periode waktu tertentu. Infus dilakukan untuk
seorang pasien yang membutuhkan obat sangat cepat atau membutuhkan pemberian
obat secara pelan tetapi terus menerus.

Gambar 16. Infus


Sumber: rjshipnoterapisolo.com

5. Sphygmomanometer (Tensimeter)
Dugunakan untuk mengukur tekanan darah tubuh, berapa angka sistol (pada waktu
jantung kuncup) dan berapa angka diastole (pada waktu jantung mengembang
kembali).

Gambar 11. Tensimeter


Sumber: medisave.co.uk

6. Suction Pump
Suction Pump adalah suatu alat yang yang dipergunakan untuk menghisap cairan
yang tidak dibutuhkan pada tubuh manusia. Suction pump adalah alat kesehatan
yang berfungsi untuk menghisap cairan yang tidak berguna atau partikel padat pada
tubuh manusia kesebuah wadah pengumpul.

Gambar 14. Suction Pump


Sumber: medinstrum.com
Contoh Soal:

1. Cairan infus dengan viskositas 0,0003 Ns/m2 dilewatkan pada sebuah selang berdiameter
2.4 mm dengan panjang 1,5 meter. Hitunglah beda tekanan yang diperlukan untuk
menjaga agar laju alirannya 0.2 ml per menit

m 3 3.14 ×0.0024 4 ×∆ P
0.000002 =
s 8 × 0.0003× 1.5

7.2 ×10−9
∆ P=
10.4178 ×10−11

∆ P=69,112 N /m2

2. Seorang wanita bermassa 55 kg memakai sepatu hak tinggi dengan luas permukaan
bawah hak sepatunya adalah 1 cm2. Berapa tekanan yang dialami lantai apabila wanita itu
bertumpu pada salah satu kakinya saja?
F
P=
A
550
P= × 10000
1
P=5500000 Pa
P=5.5 × 106 Pa
3. Tekanan udara pada permukaan air laut besarnya sekitar 102 kPa. Jika massa jenis air
laut 1,02 g/cm3, maka suatu titik yang tekanannya dua kali tekanan pada permukaan laut
berada pada kedalaman?
Po = 102.000 Pa
ρ = 1,02 gr/cm3
= 1020 kg/m3
P = 2Po
Ph = ρgh
P = Po + Ph
2Po = Po + Ph
Po = Ph
102.000 = 1020 × 10 × h
h = 10 meter
4. Pada sebuah dongkrak hirdrolik, diameter piston yang lebih kecil adalah 3 cm dan
diameter piston yang lebih besar adalah 6 cm. Berat beban yang dapat diangkat pada
piston yang lebih besar, jika pada piston yang lebih kecil diberi gaya 250 newton adalah
…N
F1 F 2
=
A1 A2
F1 F2
=
d 12 d 2 2
250 N F2
2
=
9 cm 36 cm2
F 2=4 × 250
F 2=1000 N
5. Besar debit dari suatu aliran air yang melalui sebuah pipa berdiameter 4 cm dengan
kecepatan rata-rata 4 m/s adalah
Q=A×v
Q = πr2v
Q = 3,14 × (2×10-2)2 × 4
Q = 50,24 × 10-4
Q = 5,024 × 10-3 m3/s
6. Suatu pesawat terbang, terbang mendatar dengan kecepatan konstan. Jika terdapat beda
tekanan sebesar 500 pascal antara permukaan bawah dan atas sayap pesawat yang luas
permukaannya masing-masing 100 m2, maka berat pesawat adalah ... kilonewton.
ΔP = 500 Pa
W=F
W=P×A
W = 500 × 100
W = 50 kN
7. Udara mengalir horizontal melalui sayap, sehingga kecepatan di bagian atas pesawat 40
m/s dan di bagian bawahnya 30 m/s. Jika massa pesawat 300 kg dan luas penampang
sayap 5 m2, maka besar gaya resultan pada pesawat adalah
(rudara = 1,29 kg/m3, g = 10 m/s)
v1 = 40 m/s
v2 = 30 m/s
A = 5 m2
W = 3000 N
F=P×A

1 1
P1 + ρ v 21 + ρg h1=P2 + ρ v 22 + ρg h2
2 2
1 1
P1−P2= ρ v 22− ρ v 21
2 2
1
P1−P2= ρ ( v 22−v 21)
2
1
P1−P2= × 1,29× ( 1600−900 )
2
P1−P2=451,5 Pa
F=P×A
F = 451,5 × 5
F = 2257.5 N
ΣF = W – F
ΣF = 3000 – 2257,5
ΣF = 742,5 N
ΣF = 743 N

Video Tentang Mekanika Fluida:


1. Crash Course, Fluids at Rest. https://www.youtube.com/watch?v=b5SqYuWT4-4
2. Crash Course, Fluids in Motion. https://www.youtube.com/watch?v=fJefjG3xhW0
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Fluida adalah zat alir adalah zat dalam keadaan bisa mengalir dan memberikan
sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Ada dua macam fluida yaitu
cairan dan gas. Mekanika Fluida merupakan salah satu cabang tertua dari ilmu fisika dan
merupakan pondasi bagi pengetahuan dan aspek lain ilmu terapan keteknikan yang
memperhatikan gerakan dan keseimbangan fluida. Mekanika fluida banyak dipakai dalam
dunia kesehatan. Banyak alat-alat kesehatan yang menggunakan prinsip dari mekanika
fluida, seperti sphygmomanometer (tensimeter), tonometer, spirometer, suction pump,
hemodialisis, dan infus.
DAFTAR PUSTAKA

Bruce R. Munson & Donald F. Young . 2005. Mekanika Fluida, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Gabriel, J.F. 1996. Fisika Kedokteran. Jakarta: EGC.
Hani, R., Ahmadi dan Riwidikdo, H. 2007. Fisika Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia
Press.
Orianto, M. dan Pratikto, W.A. 1984. Mekanika Fluida. Yogyakarta: BPFE.
Ridwan. 1999. Mekanika Fluida Dasar. Jakarta: Gunadarma.

Anda mungkin juga menyukai