Anda di halaman 1dari 16

AKUNTANSI MANAJEMEN

Menurut Rudianto (2013:9) menjelaskan bahwa akuntansi manajemen adalah sistem

akuntansi dimana informasi yang dihasilkan ditujukan kepada pihak-pihak internal organisasi,

seperti manajer keuangan, manajer produksi, manajer pemasaran dan sebagainya guna

pengambilan keputusan organisasi.

Sedangkan menurut Siregar (2013:1) akuntansi manajemen adalah proses

mengidentifikasi, mengukur, mengakumulasi, menyiapkan, menganalisis, menginterpretasikan,

dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi yang digunakan oleh manajemen untuk melakukan

perencanaan, pengendalian, pengambilan keputusan, dan penilaian kinerja dalam organisasi.

Dapat disimpulkan bahwa akuntansi manajemen merupakan kegiatan mengidentifikasi,

mengukur, menganalisa untuk menghasilkan suatu informasi manajemen yang dapat digunakan

oleh pihak internal untuk melakukan perencanaan, pengendalian, pengambilan keputusan, dan

penilaian kinerja dalam suatu perusahaan atau organisasi.

Di pandang dari segi aspek informasi akuntansi dapat didefinisikan sebagai berikut :

"Akuntansi adalah aktivitas yang menghasilkan jasa yaitu berfungsi menyajikan informasi

kuantitatif yang pada dasarnya bersifat keuangan dari suatu satuan usaha atau organisasi tertentu,

informasi tersebut akan dapat dipakai oleh pihak eksternal maupun pihak internal untuk

pengambilan keputusan dengan memilih beberapa alternatif”.

Definisi di atas menjelaskan tentang fungsi akuntansi sebagai sumber informasi keuangan

yang dibutuhkan oleh pihak eksternal untuk pengambilan keputusan, dan informasi keuangan

tersebut digunakan oleh pihak internal untuk pengambilan keputusan dalam pemilihan alternatif.

Akuntansi manajemen timbul karena akibat adanya kebutuhan akan informasi akuntansi

yang dapat membantu manajemen dalam memimpin suatu perusahaan yang semakin besar dan
semakin kompleks. Akuntansi manajemen merupakan suatu sistem informasi yang mana dengan

informasi ini manajemen dapat mengambil keputusan-keputusan dalam hal mengendalikan

kegiatan-kegiatan perusahaan. Dalam pengambilan keputusan manajemen harus

mempertimbangkan tindakan-tindakan alternatif. Oleh karena itu akuntan manajemen harus

menyediakan data-data yang cukup lengkap tentang perhitungan masing-masing altematif, dan

yang akan dipilih tentunya altematif yang memberikan keuntungan lebih besar bagi perusahaan.

Dalam hal ini akuntan manajemen akan mencatat dan mengumpulkan data-data yang ada di

perusahaan baik data moneter maupun non moneter dan juga data-data di luar perusahaan,

sehingga apabila manajer membutuhkan data yang dimaksud dapat dengan segera dipenuhi.

Informasi-informasi yang dihasilkan oleh akuntansi manajemen adalah :

1. Informasi Akuntansi Penuh

Informasi akuntansi penuh adalah seluruh informasi tentang aktiva, pendapatan yang

diperoleh dan biaya baik masa lalu dan masa mendatang. Informasi aktiva, pendapatan

dan biaya masa lalu dapat digunakan untuk menilai kinerja manajer dalam perusahaan.

Informasi biaya masa lalu dapat digunakan untuk penentuan harga jual produk dan jasa.

Informasi aktiva, pendapatan dan biaya masa depan digunakan untuk membuat

perencanaan program-program perusahaan.

2. Informasi Akuntansi Deferensial

Informasi deferensial merupakan informasi yang dibuat untuk memilih salah satu

alternatif untuk masa depan perusahaan.

3. Informasi Pertanggungjawaban

Informasi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan, biaya yang

tejadi di pusat pertanggungjawaban yang ada dalam perusahaan. Informasi akuntansi


pertanggungjawaban merupakan cara yang ditempuh oleh top manajemen untuk

membagi organisasi menjadi segmen-segmen tertentu, dimana masing-masing segmen

mempunyai otonomi untuk mengatur pusat pertanggungjawaban, dengan cara demikian

diharapkan pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan akan cepat tercapai. Pada

umumnya pembentukan pusat pertanggungjawaban erat kaitannya dengan adanya

tujuan/sasaran tertentu yang ingin dicapai organisasi.

LAPORAN KEUANGAN

Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Syaiful Bahri (2016) laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses

pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama periode pelaporan dan dibuat untuk

mempertanggungjawabkan tugas yang dibebankan kepadanya oleh pihak pemilik perusahaan.

Manajemen perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan kruangan

perusahaan. Laporan keuangan merupakan informasi dan dibutuhkan oleh bagi pihak-pihak yang

berkepentingan.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2013:1) pengertian laporan keuangan dalam standar

akuntansi keuangan adalah suatu penyajian terstuktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan

suatu entitas. Tujuan umum dari laporan keuangan ini untuk kepentingan umum adalah

penyajian informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas dari entitas yang

sangat berguna untuk membuat keputusan ekonomis bagi para penggunanya.

Menurut Munawir (2010:5) pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dari

perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan ekuitas. Neraca menunjukkan dan


menggambarkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu.

Sedangkan perhitungan laporan laba-rugi memperlihatkan hasil-hasil yang tidak dicapai oleh

perusahaan serta beban yang terjadi selama periode tertentu, dan laporan perusahaan ekuitas

menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perusahaan ekuitas

perusahaan .

Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Syaiful Bahri (2016) laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi

posisi keuangan perusahaan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian

besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam rangka membuat keputusan-keputusan

ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber

daya yang dipercayakan kepada pihak manajemen.

Menurut Kasmir (2013:10) secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan

informasi keuangan suatu perusahaan. Baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu.

Berikut beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu :

1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan saat

ini.

2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki

perusahaan saat ini.

3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diporoleh pada

suatu periode tertentu.

4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan

perusahaan dalam suatu periode tertentu.


5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva,

passiva, dan modal perusahaan.

6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode.

7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.

8. Informasi keuangan lainnya.

Karakteristik Laporan Keuangan

Karakteristik kualitas laporan keuangan sebagaimana yang dinyatakan dalam Pernyataan


Standar Akuntansi Keuangan (IAI, 2015) nomor satu adalah:

1. Dapat dipahami

Informasi akuntansi tersebut harus dapat dimengerti oleh para pemakai dan dinyatakan

dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai.

2. Relevan

Relevan artinya bahwa informasi harus bermanfaat dan dikaitkan dengan tindakan.

Informasi dapat dikatakan relevan jika informasi tersebut diubah, maka akan mengubah

keputusan atau tindakan pemakai laporan kauangan.

3. Meterialitas

Informasi dipandang materialitas jika informasi tersebut dapat mengubah pengambilan

keputusan pengguna laporan keuangan

4. Keandalan

Informasi dalam laporan keuangan dikatakan andal apabila bebas dari kesalahan material

dan bias serta disajikan secara jujur.

5. Substansi mengungguli bentuk


Semua peristiwa dan transaksi disajikan secara keseluruhan sesuai dengan substansinya,

realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya.

6. Pertimbangan sehat

Pertimbangan sehat adalah menggunakan unsur kehati-hatian dalam menilai dan

menyajikan aset atau penghasilan tidak terlalu tinggi dan kewajiban atau beban tidak

terlalu rendah.

7. Kelengkapan

Informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.

Tidak terdapat informasi yang tidak benar yang tersajikan dalam laporan keuangan.

8. Dapat dibandingkan

Informasi akuntansi akan lebih bermanfaat bila diperbandingkan dengan laporan

keuangan perusahaan yang sejenis untuk periode yang sama. Semua peristiwa harus

disajikan secara konsisten dan laporan keuangan harus memberikan informasi yang

lengkap tentang kebijakan akuntansi dan dampak dari kebijakan tersebut.

9. Tepat waktu

Laporan keuangan tersebut harus diproses dan dilaporan dalam periode waktu yang

cukup ekonomis, dengan mempertimbangkan jangka waktu pengambilan keputusan.

10. Keseimbangan anatara biaya dan manfaat

Informasi dari laporan keuangan harus memberikan manfaat melebihi dari biaya

penyediaannya. Tetapi bukan berarti pengguna informasi itu yang harus menanggung

biaya.
Komponen Laporan Keuangan

Menurut PSAK No.1 (revisi 2013) komponen dari sebuah laporan keuangan lengkapan tediri

dari :

1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode

2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode

3. Laporan perubahan ekuitas selama periode

4. Laporan arus kas selama periode

5. Catatan atas laporan keuangan berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan

informasi penjelasan lain

6. Laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya ketika entitas

menerapkan suatau kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian

kembai pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam

laporan keuaangannya.

ANALISIS RASIO KEUANGAN

Pengertian Analisis Rasio Keuangan

Menurut Harahap (2013:297) rasio keuangan merupakan suatu cara dengan melalui

perhitungan yang menghasilkan suatu angka, angka tersebut di dapat dari suatu proses

perbandingan dari suatu pos k epos lainnya yang memiliki hubungan yang relevan dan

signifikan.
Menurut Ilham Fahmi (2011:107) rasio keungan atau Financial Ratio saat ini sangat penting

digunakan untuk melakukan analisisterhadap kondisi keuangan perusahaan. Bagi investor jangka

pendek dan menengah pada umumnya lebih banyak tertarik pada kondisi keuangan jangka

pendek dan kemampuan perusahaan untuk membayar deviden yang memadai.

Manfaat Analisis Rasio Keuangan

Menurut Ilham Fahmi (2011:109) manfaat dari analisis rasio keuangan adalah sebagai

berikut :

1. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat menilai kinerja

dan prestasi perusahaan.

2. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen sebagai rujukan untuk

membuat perencanaan.

3. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagi alat untuk mengevaluasi kondisi suatu

perusahaan dari perspektif keuangan.

4. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi para kreditor karena dapat digunakan

untuk memperkirakan potensi resiko yang akan dihadapi dikaitkan dengan adanya

jaminan kelangsungan pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman.

5. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak stakeholder

organisasi.
Analisis Rasio Laporan Keuangan

Menurut Hanafi (2016:74) rasio-rasio keuangan pada dasarnya disusun dengan

menggabungkan angka-angka didalamnya atau antara laporan laba-rugi dan neraca. Pada

dasarnya analisis rasio bisa dikelompokkan kedalam lima macam kategori, yaitu :

1. Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas Untuk mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan

melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya. Dua rasio likuiditas yang

sering digunakan adalah rasio lancar dan rasio quick.

a. Rasio Lancar

Mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka pendeknya dengan

menggunakan aktiva lancar (aktiva yang akan berubah menjadi kas dalam waktu satu

tahun atau satu siklus bisnis).

Aktiva Lancar
Rasio Lancar = Utang Lancar

b. Rasio Quick

Mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang jangka pendeknyadengan

aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai perusahaan.

Aktiva Lancar−Persediaan
Rasio Quick = Utang Lancar
2. Rasio Aktivitas

Rasio Aktivitas untuk mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan melihat

tingkat aktivitas aset. Aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan akan mengakibatkan

semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva-aktiva tersebut. Empat rasio

aktivitas yang akan dibicarakan yaitu, rata-rata umur piutang, perputaran persediaan,

perputaran aktiva tetap, dan perputaran total aktiva.

a. Rata- rata Umur Piutang

Rata-rata umur piutang untuk melihat berpa lama yang diperlukan untuk melunasi

putang. (berubah piutang menjadi kas)

Penjualan
Perputaran Piutang = Piutang

Rata- rata umur piutang = 365/perputaran piutang

b. Perputaran Persediaan

Perputaran persediaan menandakan semakin tingginya persediaan berputar dalam satu

tahun dan ini menandakan efektivitas manajemen persediaan. Sebaliknya, perputaran

persediaan yang rendah menandakan tanda-tanda mis-manajemen seperti kurangnya

pengendalian persediaan yang efektif.

Harga Pokok Penjualan


Perputaran Persediaan = Persediaan

Rata- rata umur persediaan = 365/perputaran persediaan


c. Perputaran Aktiva Tetap

Rasio ini mengukur jauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan

berdasarkan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.

Penjualan
Perputaran Aktiva Tetap = Aktiva Tetap

d. Perputaran Total Aktiva

Sama seperti halnya rasio perputaran aktiva tetap, rasio ini menghitung efektifitas

penggunaann total aktiva

Penjualan
Perputaran Total Aktiva = Total Aktiva

3. Rasio Solvabilitas

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban

jangka panjangnya. Ada beberapa rasio yang bisa dihitung : rasio total utang terhadap

total aset, rasio utang modal saham, rasio Time Iinterst Earned, rasio Fixed Charges

coverage.

a. Rasio Total Utang Terhadap Total Aset

Rasio ini menghitung seberapa jauh dana disediakan oleh kreditur.

Total Utang
Rasio Total Utang Terhadap Total Aset = Total Aset

b. Rasio Time Iinterst Earned

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan membayar utang dengan laba sebelum

bunga pajak.
Laba sebelum bunga dan pajak ( EBIT )
TIE =
Bunga

c. Rasio Fixed Charges Coverage

Rasio ini untuk memperhitungkan sewa, karena sewa bukan utang, tetapi sewa

merupakan beban tetap mengurangi kemampuan utang perusahaan.

EBIT + Biaya sewa


Fixed Charge Coverage = Bunga+ Biaya sewa

4. Rasio Frofitabilitas

Rasio ni mengukur kemampuan persahaan menghasilkan keuntungan pada

tingkan penjualan, ast dan modal saham yang tertentu. Ada tiga rasio yang sering

dibicarakan yaitu, Profit margin, return on total asset (ROA), dan Return On Equity

(ROE).

a. Profit Margin

Mengitung sejauh mana kemempuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat

penjualan tertentu.

Laba Bersih
Profit Margin= Penjualan x 100 %

b. Return On Total Asset (ROA)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan

tingkat aset tertentu.

Laba Bersih
ROA = Total Aset x 100 %
c. Return On Equity(ROE)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal

saham tertentu.

Laba Bersih
ROE = Modal Saham x 100 %

NILAI TUKAR RUPIAH

a. Pengertian Nilai Tukar Mata Uang

Menurut Mankiw (2007), nilai tukar mata uang antara dua Negara adalah harga

dari mata uang yang digunakan oleh penduduk negara tersebut untuk saling melakukan

perdagangan antara satu sama lain.

Abimanyu (2004) menyatakan bahwa nilai tukar mata uang adalah harga mata uang

relative terhadap mata uang Negara lain, dan oleh karena nilai tukar ini mencakup dua

mata uang maka titik keseimbangannya ditentukan oleh penawaran dan permintaan dari

kedua mata uang.

Fabozzi dan Franco (1996:724) an exchange rate is defined as theamount of one

currency that can be exchange per unit of another currency, or the price of one currency

in items of another currency.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai tukar mata uang adalah harga dari nilai mata

uang suatu Negara terhadap Negara lain, serta dilakukan untuk transaksi tukar menukar

yang dipergunakan dalam melakukan transaksi perdagangan, nilai tukar antara dua
Negara yang mana nilai tukar tesebut ditentukan oleh penawaran dan permintaan dari

kedua mata uang.

Mata uang suatu Negara dapat mengalami perubahan secara substansial Karena

perubahan kondisi ekonomi, sosial politik. Perubahan tersebut bisa mengalami apresiasi

jika mata uang domestik terhadap mata uang luar mengalami kenaikan , dan mengalami

depresiasi ketika mata uang doemstik terhadap mata uang asing mengalami penurunan.

Penurunan atau kenaikan nilai mata uang juga dilakukan dan di intervensi oleh

pemerintah, dalam hal ini adalah Bank Sentral untuk menyesuaikan kondisi sebenarnya

yang ada di dalam pasar. Penurunan atau kenaikan yang di intervensi pemerintah dikenal

dengan istilah Devaluasi dan Revaluasi. Dikatakan Devaluasi adalah ketika penyesuaian

ke bawah atau dengan kata lain penurunan nilai tukar yang dilakukan oleh Bank Sentral,

dan sebaliknya dikatakan Revaluasi adalah ketika Bank Sentral melakukan penyesuaian

ke atas atau dengan kata lain menaikkan nilai tukar.

b. Nilai Tukar Mata Uang Nominal dan Nilai Tukar Mata Uang Rill

Menurut Mankiw (2007) dalam sistem ekonomi , nilai tukar mata uang dapat

dibedakan menjadi dua macam yaitu :

 Nilai tukar mata uang nominal

Nilai tukar mata uang nominal adalah perbandingan harga relatif dari mata uang antara

dua Negara. Nilai tukar anatar dua Negara ini yang diberlakukan di pasar valuta asing

(valas) adalah nilai tukar mata uang nominal.


 Nilai tukar mata uang rill

Nilai tukar mata uang rill adalah perbandingan harga relatif dari barang yang

terdapat di dua Negara. Dengan kata lain niali tukar mata uang rill menyatakan tingkat

harga dimana kita bisa memperdagangkan barang dari suatu Negara dengan barang

Negara lain.

Nilai tukar mata uang rill ini ditentukan oleh nilai tukar mata uang nominal dan

perbandingan tingkat harga domestikndan luar negeri. Menurut Mankiw (2007) rumus

untuk mendapatkan nilai tukar mata uang rill adalah sebagai berikut ;

Sehingga dapat di simpulkan bahwa nilai tukar mat auang rill bergnatung pada harga

barang dalam negeri dan nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang asing.

c. Sistem Nilai Tukar Mata Uang

Menuurt Madura (2008), berdasarkan kebijakan tingkat pengendalian nilai tukar

mata uang yang diterapkan suatu Negara , sistem nilai tukar secara umum dapat di

golongkan menjadi empat kategori, antara lain :

a) Sistem nilai tukar mata uang tetap (fixed exchange rate system)

Dalam hal ini pemerintah dapat mempertahankan kebijakan yang menjaga nilai mata

uangnya tetap pada tingkat yang stabil. Pada sistem nilai tukar tetap ini mata uang suatu

Negara ditetapkan secara tetap dengan mata uang asing tertentu. Dengan kata lain sistem

nilai tukar mata uang tetap di intervensi oleh pemerintah. 18

b) Sistem nilai tukar mata uang mengambang bebas (free floating exchange rate system)
Dalam hal ini, nilai tukar mata uang suatu Negara ditentukam dari adanya permintaan dan

penawaran mata uangnya dalam bursa pertukaran mata uang internasional. Sistem nilai

tukar ini, didefinisikan sebagai hasil keseimbangan yang terus menerus berubah sesuai

dengan berubahanya permintaan dan penawaran di pasar valuta asing (valas)

c) Nilai tukar mata uang mengambang terkendali (managed floating exchange rate

system)

Dalam hal ini, sistem nilai tukar mata uang mengambang terkendali berlaku pada

kondisi dimana nilai tukar ditentukan berdasarkan permintaan dan penawaran, namun ada

intervensi pemerintah dalam hal ini adalah Bank Sentral yang dari waktu ke waktu ikut

campur tangan guna menstabilkan nilai mata uangnya.

d) Sistem nilai tukar mata uang terikat (pegged exchange rate system)

Dalam hal ini mata uang domestik ditetapkan dengan satu mata uang asing yang

nilainya cenderung lebih stabil, comtohnya adalah mata uang Dollar Amerika.

Anda mungkin juga menyukai